Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
HENDRU (2013.14401.006)
NINDYA AMALIANSYAH (2012.14401.010)
SENTIA SETRIA DELLA (2013.14401.022)
SRIANUS SAMSON (2013.14401.023)
TRISETIO KANDIDA (2013.14401.025)
Di sebuah Rumah Sakit di Jakarta, tepatnya ruang kenanga no. 2 ada seorang
pasien yang bernama Hendru anak dari bapak Samson, Hendru berumur 10
tahun dengan gejala demam tinggi.
Maka, salah seorang perawat yang bernama sentia di tugaskan untuk melakukan
pemberian obat intra cutan, sebelum di berikan obat antibiotik.
Sentia
Hendru
Bapak Samson: Iya benar suster, ini dengan hendru anak saya.
Sentia
Hendru
: Iya sus.
Sentia
Hendru
Sentia
Bapak Samson: Ayo hendru, ceritakan apa yang terasa sama susternya.
Hendru
Sentia
Sentia
Hendru
: Iya suster.
Sentia
: Nggak mau pak, nggak mau minum, mulut hendru pahit. Pak,
kita dapat uang darimana buat bayar biaya rumah sakit. Semakin
lama disini semakin mahal pak.
Bapak Samson: Kamu nggak usah mikirin soal itu, yang penting kamu sembuh
dulu, bapak bakal usahain buat dapatin biaya pengobatan kamu.
Hendru
Bapak Samson: Tidak tau suster, soalnya hendru baru pertama kali di rawat di
rumah sakit.
Sentia
Hendru
: Baiklah sus.
Setelah mendapat persetujuan dari pasien, maka perawat sentia pun melakukan
tindakan pemberian obat intra cutan.
Sentia
Sentia
: Tidak apa-apa. Maaf pak, daerah yang tadi disuntik saya lingkari
dulu dengan spidol. Nanti sekitar 15 menit obat akan bereaksi,
daerah sekitar suntikan tersebut jika kemerahan berarti tandanya
bapak alergi obat antibiotik.
Hendru
Sentia
: Oh iya suster.
: Kalau begitu saya permisi dulu. Saya akan membereskan
peralatan dulu, nanti jika sudah ada hasilnya, segera bapak panggil
saya, ya.
: Selamat siang pak, saya Dokter Teo, tadi sudah di test alergi
belum pak sama susternya?
Hendru
Dokter Teo
Dokter Teo
: Pak, nanti saya resepin obatnya, biar nanti suster nindy aja yang
memberikan obatnya ya pak.
Dokter Teo
Bapak Samson: O iya sus, saya mau ke bagian administrasi dulu. Permisi.
Bagian adm
: Maaf pak, ini sudah ketentuan dari rumah sakit jadi nggak bisa,
jadi kalau besok anak bapak masih di rawat, bayarnya bisa besok.
: Iya pak.
Nindy
: Permisi sus.
Sentia
Dokter Teo
Sentia
: Baik dok.
Dokter Teo
Sentia
: Suster nindy, ini obat untuk pasien yang bernama hendru, tolong
: Baik sus.
: Permisi pak.
Sentia
Hendru
Sentia
Hendru
: Iya suster.
Sentia
Siang harinya, perawat nindy memberikan obat via bolus kepada pasien hendru.
Nindy
Hendru
Nindy
: nggak sakit kok dek, kan nggak di suntik pake jarum, nani
jarum nya di lepas kok.
Hendru
Nindy
: Yaudah suster suntik ya, ( saat di suntik ) tuh kan nggak sakit
suster ga bohong.
Hendru
Nindy
Perawat nindy pun kembali ke nurse station untuk mengisi di buku obat dan
melanjutkan tugas nya.
Sentia
: Suster nindy, kamu sudah kasih obat nya sama pasien hendru ?
Nindy
15 menit kemudian, tubuh hendru mengalami kejang, bapak samson panik dan
memanggil perawat.
Bapak Samson: Suster, suster. (dengan suara keras dan panik)
Dokter Teo yang kebetulan sedang berada di nurse station dan parawat nindya
dan sentia datang ke ruangan pasien hendru.
Bapak Samson: Dok, bagaimana ini, kenapa bisa begini?
Dokter Teo
Nindy
Dokter Teo memeriksa kembali obat yang diberikan, setelah diperiksa ternyata
obat tersebut salah, keluarga hendru tidak terima dengan kejadian ini, dan
menuntut suster nindy serta rumah sakit yang dianggap keluarga nindy sudah
melakukan mal praktek.
Bapak Samson: Saya tidak terima dengan kejadian ini, saya akan menuntut
rumah sakit ini, ini masalah nyawa. (dengan suara tinggi)
Dokter Teo
atau semacamnya, tapi ini memang kesalahan saya dan suster saya. (marah)
Bapak Samson: Saya tidak terima, saya akan bawa masalah ini kepengadilan.
Nindy
: Saya benar-benar mohon maaf atas kejadian ini pak. Saya tidak
bermaksud untuk mencelakai hendru. (Menunduk dan merasa
bersalah)
Sentia
Dokter Teo
Bapak Samson: Puji Tuhan, akhirnya kamu sadar juga nak, kamu tidak apaapakan?
Hendru
Kemudian dokter Teo memeriksa keadaan hendru dan hasilnya baik. Lalu dokter
Teo, perawat nindy dan sentia berbincangs bincang.
Dokter Teo
Sentia
Nindy
: Iya pak, terutama saya. Bapak tidak akan membawa masalah ini
kepengadilan kan?
Bapak Samson