Anda di halaman 1dari 7

Skenario Supervisi Manajemen Keperawatan

Oleh Kelompok 4

1. Ketua Tim
2. Perawat Pelaksana 1
3. Perawat Pelaksana 2
4. Perawat Pelaksana 3
5. Perawat Pelaksana 4
6. Perawat Pelaksana 5
7. Perawat Pelaksana 6
8. Ayah Pasien
9. Pasien
10. Kepala Ruang

Di RS BAYANGKARA terdapat seorang pasien yang bernama An. Nia, diagnosa Asma dan perlu
dilakukan suction. Pihak RS melakukan supervisi pada perawat ruangan tentang suction. Pada hari
selasa kepala ruang mengingatkan dan memberitahu kepada ketua tim tentang materi yang akan
disupervisi.

Kepala Ruang : “Assalamualaikum, pagi bu.”

Ketua Tim : “Walaikumsalam, pagi juga pak. Monggo silahkan masuk.”

Kepala Ruang :” Iya bu. Bagaimana kabarnya bu? Saya mau mengingatkan bahwa besok
hari rabu ada supervisi bu. Sehubungan dengan supervisi yang dilakukan 2
minggu sekali.”

Ketua Tim : “Alhamdlilah baik pak. Oh iya pak. Terkait dengan supervisi, materi yang
akan di bahas tentang apa ya pak?.”

Kepala Ruang : “Oh begitu ya bu, materi yang akan dibahas tentang tindakan suction bu.”

Ketua Tim : “Oh iya pak, untuk waktunya dilakukan pada jam berapa pak?”

Kepala Ruang : “Insyaallah dilakukan pada jam 09.00 bu. Nanti supervisinya dilakukan di
ruang perawat saja biar mudah, saya hanya membutuhkan waktu 30 menit
saja kok bu.”

Ketua Tim : “oh iya pak.”


Kepala Ruang : “Kalau begitu saya permisi dulu ya bu, jangan lupa untuk staf nya
diingatkan buat besok hari rabu.”

Setelah Kepala ruang meninggalkan ruangan, ketua tim berbicara kepada staf perawat untuk
mengingatkan bahwa hari rabu akan ada supervisi yang membahas materi tindakan suction. Di ruang
Perawat Anggrek

Ketua Tim : “Mbak Perawat Pelaksana 1.” (nama………...)

Perawat Pelaksana 1 : “Iya bu, ada apa?.”

Ketua Tim : “Tadi saya diberitahu bapak kepala ruang bahwa besok hari rabu akan
dilakukan supervisi dengan pembahasan tindakan suction.”

Perawat Pelaksana 2 : “oh iya ya bu, hari ini hari selasa, kalau saya ingat-ingat tiap hari rabu ada
supervisi 2 minggu sekali.”

Ketua Tim : “Iya mbak (perawat pelaksana 2),tadi saya diingatkan begitu.”

Perawat Pelaksana 3 : “Jadi jam berapa bu supervisinya?.”

Ketua Tim : “Kira-kira jam 09.00 an."

Perawat Pelaksana 4 : “Ruangannya dimana ya bu?.”

Ketua Tim : “Insyaallah disini saja, dan untuk semua staf perawat tolong disiapkan ya,
nanti jikalau ada pemeragakan tindakan. Ada yang kurang tau atau tindakan
yang salah, bisa langsung ditanyakan kepada bapak kepala ruang.”

Setelah itu ketua tim memberitahukan kepada perawat ruangan bahwa hari rabu akan ada supervisi
yang dilakukan.

Ketua Tim : “Mbak (Perawat Pelaksana 1), mbak (Perawat Pelaksana 2), besok hari
rabu ada supervisi dari pak kepala ruang.”

Perawat Pelaksana 1 : “Masa mba? Supervisi tentang apa?.”

Ketua Tim : “Tadi ibu (Perawat Pelakasana 5)memberitahu materi yang akan dibahas
tentang tindakan suction.”

Perawat Pelaksana 3 : “Oh iya bu (ketua tim) saya siapkan.”


Ketua Tim : “Iya mbak (Perawat Pelaksana 3), buat semua perawat diharapkan bersiapa-
siap semua ya, agar nanti jika ada yang belum tau bisa langsung ditanyakan
supaya menambah ilmunya masing-masing. Dan menambah kompetensi dari
perawat ruangan anggrek ini.”

Perawat Pelaksana 4 : “Iya bu (ketua tim).”

Tibalah pada Hari rabu dan kegiatan supervisi dilakukan

Kepala Ruang : “Permisi assalamualaikum.”

Semuanya : “Walaikumsalam, monggo masuk pak.”

Ketua Tim : “Dari mana pak tadi kok saya liat di daerah pasar.”

Kepala Ruang : “Oh itu, tadi saya habis beli kompor gas buat masak. Bagaimana kabarnya
hari ini semuanya?

Semua : “Alhamdlilah sehat pak.”

Kepala Ruang : “Sebelum kita memulai acara kita pada hari ini, marilah kita berdoa terlebih
dahulu sesuai dengan kerpecayaan masing-masing. Berdoa saya persilahkan.”

Kepala Ruang : “Kemarin saya sudah memberitahukan tentang jadwal supervisi, nah hari ini
terkait dengan supervisi saya hanya membutuhkan waktu 30 menit saja , pada
hari ini kita akan membahas tentang tindakan suction. Sebelumnya dari SOP
yang ada di rumah sakit, ada sedikit perubahan yang dilakukan pada poin-
point tertentu.”

Kepala Ruang : “Terkait dengan suction, terlebih dahulu saya ingin mengetahui bagaimana
tiap individu melakukan tindakannya, biar nanti sedikit demi sedikit saya
koreksi. Dari mba Nina terlebih dahulu.”

Perawat Pelaksana 1 :”Kalau saya pribadi melakukannya sesuai dengan SOP pak, pertama pakai
handscoen bersih, buka selangnya, masukkan ke suction. Lalu hidupkan
suction, tes di kom kecil apakah berfungsi, kemudian lakukan suctionnya.
Lakukan sampai kurang lebih 10x dan jgn terlalu banyak-banyak agar tidak
menimbulkan trauma pada pasien.

Kepala Ruang : “Hmmmm, lalu dari perawat yang lain, apakah ada yang berbeda?
Perawat Pelaksana 2 : “Kalau saya yang berbeda ketika masukan suctionnya aja pak, lakukan
sampai sedikit bersih.”

Perawat Pelaksana 3 : “Saya sama seperti mbak (perawat pelaksana 1) pak.”

Perawat Pelaksana 4 : “Saya sama pak.”

Perawat Pelaksana 5 : “Sama pak.”

Perawat Pelaksna 6 : “Sama pak.”

Kepala Ruang : “Tindakan yang dilakukan sebenarnya sudah benar, untuk mba nina dan
perawat yang lainnya. Tapi, terkait dengan update ilmu yang terbaru. Suction
harus dilakukan dengan handscoen steril, tekanan jangan samapi melebihi
kapasitasnya, jangan sampai lebih dari 10x, dilakukan dengan perlahan,
berikan inform konsen kepada keluarga dan pasien, tindakan itu perlu
dilakukan agar kita sebagai tenaga kesehatan semakin meningkat
kompetensinya.”

Perawat Pelaksana 2 : “Oh iya pak, lalu kalau pada pasien dewasa bagaimana pak, berapa kali
batas maksimal tekanan bisa dilakukan suction?”

Kepala Ruang : “Kalau untuk bayi 60-80 mmHg, anak-anak: 80-100 mmHg, dewasa: 100-
150 mmHg.”

Perawat Pelaksana 3 : “Ketika saya melakukan suction, saya ada kesulitan memasukan selangnya
itu pak?

Kepala Ruang : “Oh kalau yang itu jangan lupa pakai gel, salah satu poin penting yang tidak
boleh dilupakan. Soalnya apa, biar dinding mukosanya tidak terluka.”

Perawat Pelaksana 4 : “Kalau pada pasien yang sadar lalu bisa melakukan meludah sendiri apa
perlu dilakukan suction pak?”

Kepala Ruang : “kalau menjumpai pasien yang seperti itu, tidak perlu. Cukup biarkan
meludah dengan sendiri. Atau dibantu untuk batuk efektif juga bisa.”

Perawat Pelaksana 5 : “Jeda yang diperlukan berapa lama pak ketika melakukan suction?”

Kepala Ruang : “Untuk anak-anak= 5 detik, dewasa= 10 detik.”

Perawat Pelaksana 6 : “Oh begitu ya pak. Saya kira cukup menghilangkan sekretnya saja setelah
itu selesai yang kita lakukan.”
Kepala Ruang : “Ya tidak lah mba. Haha. Alhamdlilah, pada supervisi kali ini semua
perawat cukup antusias, saya sangat menghargai untuk mas dan mba nya.
Tepuk tangan untuk kita semua. Kira kira apakah semuanya sudah faham?”

Semua Perawat Pelaksana : “Alhamdlilah faham semua pak.”

Perawat Pelaksana 4 : “Selain itu apalagi pak?”

Kepala Ruang : “Untuk sementara ini hanya itu saja, nanti jika ada pemberitahuan
ilmu baru lagi akan segera disampaikan oleh pihak rumah sakit. Hari
ini apakah ada pasien yang perlu dilakukan tindakan suction kira-kira
ya bu (ketua tim)?

Ketua Tim : “Ada 1 pak, anak Nia yang berumur 5 tahun.”

Kepala Ruang : “Oh alhamdulilah bu, kebetulan sekalian saya observasi kegiatan
suctionnya biar nanti jika ada kekurangan bisa saya tambahkan.
Cukup 2 orang saja yang ke pasien, biar tidak terlalu mengganggu
pasien yang lain nanti. Mari mbak (perawat pelaksana 1) dan mbak
(perawat pelaksana 2).”

Perawat Pelaksana 1 dan Perawat Pelaksana 2 : “iya pak.”

Supervisor, PP1, dan PP2 pergi menuju ruang adek Nia untuk melakukan suction.

Perawat Pelaksana 2 : “Assalamualaikum permisi bu.”

Ayah pasien : “Walaikumsalam, iya mari bu masuk.”

Perawat Pelaksana 1 : “Bagaimana keadaan anaknya pak? Apakah kira-kira masih grok-grok
tenggorokannya?”

Ayah Pasien : “Belum bu, kadang-kadang lendirnya keluar, tapi ditelan lagi.”

Pasien : “ belum bu”( dengan suara tidak jelas dan kurang keras, pasien lemas.)

Perawat Pelaksana 2 : “Oh begitu ya pak, habis ini saya lakukan suction ya bu ke anaknya. Supaya
nanti lendirnya hilang, dan agak enakan anaknya.”

Ayah Pasien : “Iya bu. bu perawat, ini makanan anak saya apa masih perlu tetap dijaga?”
Perawat Pelaksana 1 : “Iya pak, kalau tidak dijaga, nanti sakitnya tidak cepat sembuh. Apalagi
jangan sampai minum es ya pak.”

Ayah Pasien : “Oh gitu ya bu, kemarin hampir saja saya belikan Es krim. Supaya biar
cepet sembuh.”

Perawat Pelaksana 2 : “Kalo bisa jangan dulu ya pak, untuk sementara ini biar anak bapak makan
apa yang ianjurkan dari rumah sakit dulu, biar proses penyembuhannya
berjalan dengan cepat.”

Ayah Pasien : “Iya bu.”

Perawat menjalankan Proses suction. Setelah selesai, perawat pamitan kepada keluarga untuk kembali
ke ruangan.

Perawat Pelaksana 1 : "Karna penyedotan lencirnya sudah selesai, saya pamit terlebih dahulu ya
pak, bu.”

Perawat Pelaksana 2 : “Nanti jangan makan-makan yang dingin dulu ya nak, supaya cepet sembuh

Keluarga dan suami pasien: iya bu.”

Perawat Pelaksana 1 & 2 : “Mari assalamualaikum.”

Keluarga : “Waalakiumsalam.”

Setelah kembali di ruangan, Supervisor mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan oleh perawat
pelaksana

Kepala Ruang : “Tindakan suction tadi yang sudah dilakukan sudah cukup benar, berarti
sudah menandakan bahwa faham semua ya tentang suction tadi yang saya
jelaskan”

Perawat Pelaksana 1 & 2 : “Alhamdlilah iya pak.”

Kepala Ruang : “Saya harap, semua perawat bisa melakukan tindakan sesuai dengan standar
prosedur yang ada. Karna jika kita melakukan sesuai dengan SOP, kita
melakukannya sesuai dengan hukum yang ada. Jadi tidak melanggar hukum,
dan juga kompetensi kita ditentukan dari situ. Selain itu, jika ada yang
mengetahui lebih dari saya, maka bisa di sharingkan ketika supervisi supaya
nanti semua saling mengetahui dan meningkat keprofesionalitasnya.”

Kepala Ruang : “Saya kira itu saja, jika tidak ada tambahan saya pamit terlebih dahulu.
Semisal nanti ada hal yang perlu didiskusikan tidak perlu menunggu
supervisi tidak apa-apa, bisa langsung ke ruangan saya.”

Perawat Pelaksana 1, 2, 3, & 4: baik, terimakasih pak.”

Kepala Ruang :“ assalamualaikum. “

Kegiatan Supervisi pun sudah selesai dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai