Anda di halaman 1dari 15

BAB 3

A. Analisis Situasi Umum


1. Desa Plumpung
1.1. Geografis
Desa Plumpung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Provinsi
Jawa Timur. Adapun batas-batas wilayah Desa Plumpung yaitu :
a. Batas sebelah utara : berbatasan dengan Desa Puntukdoro
b. Batas sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Alastuwo
c. Batas sebelah timur : berbatasan dengan Desa Bulugunung
d. Batas sebelah barat : berbatasan dengan Desa Perhutani

Gambar 1.1 Peta Desa Plumpung

Sumber : Data Kantor Desa Plumpung, 2017

Luas wilayah Desa Plumpung adalah 413.275000 hektar yang meliputi


3 RW dan 22 RT Desa Plumpung sebagian besar dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai area persawahan dengan luas area 14,2700 hektar.
Sebagai permukiman seluas 33,0000 hektar. Mata pencaharian
penduduk Desa Plumpung sebagian besar adalah sebagai buruh tani.
Adapun distribusi jumlah KK (Kepala Keluarga) berdasarkan data
sensus terakhir.
Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga
(KK) Desa Plumpung Kecamatan Plaosan Kabupaten
Magetan Tahun 2017.

NO RW KK Keterangan

1 01 371 Dusun Grombong

2 02 249 Dusun Tawing

3 03 209 Dusun Plumpung

Jumlah 829

Sumber : Data Kantor Desa Plumpung, 2017

1.1.3 Demografi
Dari data yang diperoleh adapun data demografis Data Plumpung
yaitu:
a. Jumlah Penduduk : 3.515 jiwa
b. Jumlah KK (Kepala Keluarga) : 829 KK
c. Jumlah RW : 3 RW
d. Jumlah RT : 22 RT
Dari hasil pendataan Penduduk Desa Plumpung sebanyak 829 KK dan
jumlah penduduk 3.515 orang dapat dilihat pada tabletabel berikut :

Grafik 1.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Plumpung


Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA

> 75 tahun
65-75 tahun
56-65 tahun
41-55 tahun
26-40 tahun
19-25 tahun
13-18 tahun
7-12 tahun
0-6 tahun
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Column1
Sumber : Data Kantor Desa Plumpung, 2017
Berdasarkan data yang ada jumlah penduduk terbanyak yaitu usia
26-40 tahun. Hal tersebut menggambarkan bahwa masyarakat desa
Plumpung masih sangat produktif

1.2.3 Ekonomi
Penduduk Desa Plumpung sebagian besar bekerja sebagai buruh
tani, dan petani selain itu ada juga sebagai pedagang keliling, karyawan
swasta dan sebagainya. Adapun distribusi penduduk berdasarkan mata
pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut, yaitu :

Tabel 1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di


Desa Plumpung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan

Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah


(orang) (orang) (orang)
Petani 622 666 1.288
Buruh Tani 5 8 13
PNS 8 11 19
Peternak 8 0 8
Bidan Swasta 0 1 1
TNI 1 0 1
Pedagang Keliling 105 78 183
Pembantu RT 0 129 129
Karyawan Swasta 19 2 21
Pensiunan 6 2 8
Jumlah 774 897 1.671
Sumber : Data Kantor Desa Plumpung, 2017
700
600
500

400
300
200
100

0
ni ni S n ak TN
I
ng ga ta n
eta Ta PN i da rn lili ng as na
P h B te K e Ta sw is u
ru Pe g ah n n
Bu an m wa Pe
g u a
da R ry
Pe ntu Ka
ba
e m
P

Laki-laki Perempuan
Grafik 1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di
Desa Plumpung Kecamatan Plaosan Kabupaten
Magetan.
Sumber : Data Kantor Desa Plumpung, 2017
Berdasarkan Grafik 1.3 diatas, diketahui bahwa mayoritas
penduduk Desa Plumpung memiliki pekerjaan sebagai Petani.

1.2.1.4 Sosial Budaya


Penduduk Desa Plumpung sebagian besar memeluk agama Islam.
Bentuk rumah penduduk sebagian besar masih berupa bangunan lama
ada juga yang sudah mulai melakukan renovasi. Penduduk desa
Plumpung masih memegang teguh adat istiadat seperti bersih desa,
tingkepan, piton-piton, selapanan, kirim doa orang meninggal.
Desa Plumpung dipimpin oleh kepala desa yakni Bapak
Wahyudiarto dan tiap RT dipimpin oleh ketua RT maupun tiap RW
dipimpin oleh ketua RW. Adapun yang bertindak sebagai Karang
Taruna yaitu anggota masyarakat meliputi para pemuda desa,
sedangkan yang bertindak sebagai imam di desa mereka dianggap
sebagai tokoh agama dalam masyarakat, selain itu ada jogoboyo sebagai
orang yang menjaga keamanan desa.
Adapun distribusi penduduk berdasarkan kelompok agama yang
dianut dapat dilihat pada tabel berikut, yaitu :

Tabel 1.4 Distribusi penduduk Berdasarkan Kelompok Agama di Desa


Plumpung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 1.772 1.733
Kristen 5 5
Jumlah 1.777 1.738
Sumber : Data Kantor Desa Plumpung, 2017
Berdasarkan tabel 1.4 diatas, diketahui bahwa mayoritas penduduk
desa Plumpung beragama Islam. Sedangkan distribusi penduduk
berdasarkan tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat pada tabel
berikut, yaitu :

Grafik 1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di


Desa Plumpung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan

Tingkat Pendidikan
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
TK / TK lah mat t SD MP MA t D1 t D2 t D3 t S1 t S2
m o a S S a a
elu oup sek ak t ama at at ama ama ama am am
r
b G ah d t a m am t t t t t
th ay rn D ti t t
6 l e
3- thP k p ah S
6 tida ern
3- p

Laki-laki Perempuan

Sumber : Data Kantor Desa Plumpung, 2017

Berdasarkan Grafik 4.3 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas


penduduk desa Plumpung memiliki tingkat pendidikan tamat SD.
1.3.3 Gambaran Umum Puskesmas
1.3.1.4 Puskesmas Plaosan
Puskesmas Plaosan adalah salah satu organisasi yang bersifat
fungsional. Puskesmas Plaosan sebagai unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah Kecamatan
Plaosan.
1.3.2.4 Identitas Puskesmas Plaosan
Nama Puskesmas : PLAOSAN
Alamat Puskesmas : JL. Raya Sarangan No. 138
Desa/Kelurahan : Kel. Plaosan
Kecamatan : Plaosan
Kabupaten : Magetan
Kode Pos : 63361
No. Telp : (0351) 888017/88863
No. Fax :-
Email : plaosan2014.pusk@gamil.com
1.3.3.4 Karakteristik Puskesmas
Letak Administrasi : Ibu kota Kecamatan
Ibu kota Kabupaten
Letak Geografis : Dataran rendah
Berbukit
Pegunungan
Letak Strategis : Perbatasan Propinsi dengan Jawa Tengah
1.3.4.4 Jenis Puskesmas : Non Perawatan
Perawatan

Jumlah Bed : 10
1.3.5.4 Visi, Misi, dan Strategi Puskesmas Plaosan
1. Visi Puskesmas Plaosan
“Terwujudnya puskesmas pariwisata dambaan”
2. Misi Puskesmas Plaosan
1) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau
2) Menciptakan suasana pelayanan yang nyaman dan dinamis
Tabel 4.4 Jenis Tenaga di Puskesmas Plaosan

N JENIS TENAGA
O

1. KESEHATAN Dokter Umum


Dokter Gigi
Perawat
Perawat Gigi
Bidan(tidak termasuk bidan desa)
Bidan di Desa /Polindes/Ponkesdes
Apoteker/ S1 Farmasi
Asisten Apoteker
Analisis Farmasi/AKAFARMA
Analisis Lab
Gizi
Sanitasi
S1 Kesehatan Masyarakat
Lain-lain/ perawat Ponkesdes
1. NON KESEHATAN Pekarya/PCCP
TU/ADMINISTRASI
Keuangan
Sopir
Pesuruh

Lain-lain/Penjaga Malam

Sumber: Data Puskesmas Plaosan Tahun 2016

Tabel 4.5 Pelayanan Kesehatan Dasar, Khusus, dan Rujukan

NO Jenis Data Jumlah


1. Kunjungan Rawat Jalan di BP 32.058
2. Kunjungan Rawat Jalan di BPG 1334
a. Tumpatan Gigi Tetap 138
b. Pencabutan Gigi Tetap 255
c. Rasio Tambal/ Cabut 54%
d. UKGS (Promotif & Preventif)
- Jumlah murid SD dan MI 2740
- Jumlah murid SD dan MI yang diperiksa 723
- % SD dan MI yang diperiksa 26,40%
- Jumlah murid SD dan MI yang perlu 291
dirawat
- Jumlah murid SD dan MI yang mendapat 291
Perawatan
- % SD dan MI yang mendapat perawatan 100%
3. Kunjungan pasien gangguan jiwa 149
4. Laboratorium Sederhana
5. Kunjungan Pasien ke Laboraturium 2285
6. Unit Gawat Darurat
7. Kunjungan Pasien ke UGD 6373
8. NAPZA
Penyuluhan Seluruhnya
Penyuluhan NAPZA
Jumlah kunjungan kasus NAPZA
9. Asuransi
Peserta ASKES
Jumlah kunjungan ASKES 4275
Jumlah kunjungan JAMKESMAS 4182
Jumlah kunjungan JAMKESDA 69
Jumlah kunjungan Peserta Asuransi lainnya
Sumber : Data Puskesmas plaosan, 2016

Tabel 4.6 Wilayah Kerja Puskesmas Plaosan


No Nama Luas Jumlah Jumlah Jumlah Tingkat
Desa/Kelurahan Wilayah Penduduk KK RTM Kepadatan
(km) Penduduk/K
M2
1 Plaosan 3,75 5692 1379 175 1518

2 Dadi 3,39 4555 1150 174 1344

3 Sarangan 9,68 3284 800 168 339

4 Ngancar 4,13 2061 523 67 499

5 Punthukdoro 2,64 3815 880 110 1445

6 Plumpung 2,38 3561 750 92 1496

7 Bulugunung 3,39 4552 1113 62 1343


8 Pacalan 4,33 4382 1120 137 1012

Jumlah 33,69 31902 7805 985


Sumber : Data Puskesmas Plaosan, 2016
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan survey yang kami lakukan selama 3 hari di desa Plumpung yang dimulai
pada tanggal 5 sampai 8 Februari 2019, maka pada hari Jumat 9 Februari 2019
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Plumpung melaporkan berbagai masalah
dengan uraian sebagai berikut :
1. Hipertensi pada lansia sebanyak 17 %
2. Nyeri sendi pada lansia sebanyak 10 %

C. Prioritas Masalah
1. Hipertensi
2. Nyeri sendi

D. Analisis Penyebab Masalah


1. Hipertensi
Penyebab banyaknya terjadi Hipertensi pada lansia di Desa Plumpung selain karena
faktor lanjut usia, di tambah faktor demografi. Desa Plumpung terletak di kaki Gunung
Lawu dengan suhu rata-rata per hari mencapai 20 derajat celcius

2. Nyeri Sendi
a. Inflamasi: Inflamasi atau peradangan adalah respon tubuh lain terhadap kondisi
medis tertentu yang mendasari. Hal ini biasanya terjadi ketika sel darah putih pada
tubuh menyerang ancaman asing seperti virus atau bakteri. Ini menjelaskan
mengapa terjadi demam ketika sakit. Meskipun begitu, ada beberapa waktu ketika
sel-sel ini teraktivasi meskipun tidak ada ancaman. Sebaliknya, sel tersebut
menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh lain. Inflamasi adalah proses
yang terjadi ketika menderita artritis, lupus, fibromiagia, atau psoriasis.
b. Dislokasi (terkilir): Secara singkat, tulang dan sendi tidak berada pada tempat yang
seharusnya. Hal ini dapat disebabkan oleh deformitas genetik, cedera, atau trauma.
c. Penuaan: Seiring dengan bertambahnya usia, tulang dan sendi menjadi aus,
sehingga ada kemungkinan kadang kala terasa nyeri pada daerah ini.
d. Efusi: Efusi sendi terjadi ketika terjadi cairan dengan jumlah yang tidak biasanya,
yang terakumulasi pada sendi dan jaringan di sekitarnya.
e. Asam urat adalah kemungkinan penyebab lain dari nyeri sendi dan terkait pada
encok (gout). Asam ini berupakan produk dari purin, yang dapat ditemui pada
berbagai jenis makanan termasuk daging. Terkadang, ketika makanan yang kita
konsumsi tinggi akan purin, tubuh akan menghasilkan banyak asam urat yang
membentuk kristal. Kristal ini dapat tersangkut diantara sendi sehingga
menimbulkan nyeri.

E. Pemecahan Masalah dan Alternatif Solusi


1. Hipertensi, intervensi atau solusi yang dapat diberikan diantaranya yaitu :
a. Penyuluhan senam hipertensi.
b. Mengajak atau memberikan sosialisasi terkait cek tekanan darah rutin
c. Sosialisasi untuk rutin konsumsi obat anti hipertensi.

2. Nyeri Sendi, pemberian terapi komplementer atau pengobatan alternatif tanpa


menggunakan obat-obatan kimia namun menggunakan obat tradisional, diantaranya
adalah :
a. Kompres hangat di area persendian yang nyeri
b. Kompres Air Jahe Emprit dan Kompres Air Garam juga bisa menjadi salah satu
variasi pilihan pengobatan yang lainnya

Untuk pemberian alternatif solusi dari kedua permasalahan diatas yang dapat digunakan
sebagai pilihan lain sebagai berikut :

1. Untuk penderita hipertensi dapat dimulai dengan memulai mengurangi konsumsi


sodium sebanyak 25 % (kurang lebih 1000 mg per hari). Sodium terbanyak
digunakan sebagai bumbu masakan, dan pada makanan cepat saji. Cara untuk
mengurangi asupan sodium adalah dengan memilih makanan yang segar, mencermati
label kandungan sodium pada produk makanan, menggunakan bumbu lainnya yang
rendah sodium, berhati-hati dalam pemesanan makanan di tempat makan,
mengontrol jumlah dan porsi makanan.
2. Untuk penatalaksanaan non famakologis lainnya, dengan mengkonsumsi jus seledri
dan jus mentimun. Kedua bahan ini mudah sekali ditemukan di sekitar lingkungan
rumah dan juga memiliki pengolahan yang sederhana.

F. Implementasi Program
1. Hipertensi
a. Penatalaksanaan yang diberikan untuk lansia penderita Hiperteni di Desa Plumpung
adalah mengadakan Penyuluhan Senam Hipertensi dan pengadaan program Senam
Hipertensi. Penyuluhan di lakukan di Posbindu Lansia RW 03 Dusun Plumpung
Desa Plumpung dengan jumlah lansia 36 orang. Kemudian kegiatan Senam
Hipertensi selanjutnya dijadikan sebagai program gerakan masyarakat sehat untuk
lansia produktif di Desa Plumpung setiap hari Jumat pagi yang bertempat di Balai
Desa Plumpung. Senam Hipertensi yang diikuti sebanyak 16 lansia produktif ini
dilakuakn selama 30 menit dengan jeda 5 menit pada setiap sesi senam.
b. Sebelum dan sesudah kegiatan senam, dilakukan pemeriksaan tekanan darah untuk
mengetahui perubahan tekanan darah pada lansia.
c. Penyuluhan mengenai konsumsi Obat Anti Hipertensi juga diberikan untuk
meningkatkan kesadaran para lansia agar tekanan darah mereka dapat terkontrol
dengan stabil sehingga menurunkan resiko komplikasi penyakit Hipertensi, serta
memotivasi para lansia untuk sering melakukan pemeriksaan tekanan darah secara
rutin di puskesmas, posbindu lansia, ataupun di fasilitas kesehatan terdekat.

2. Nyeri Sendi
a. Penatalaksanaan yang diberikan untuk lansia penderita Nyeri Sendi di Desa
Plumpung adalah mengadakan Penyuluhan terkait Terapi Komplementer sebagai
pengobatan alternatif yang dapat dilakukan secara mandiri. Terapi tersebut antara
lain Kompres Hangat di area persendian yang nyeri, Kompres Air Jahe Emprit dan
Kompres Air Garam juga bisa menjadi salah satu variasi pilihan pengobatan yang
dapat digunakan.

G. Evaluasi Program
1. Hipertensi

No Nama Pre Post


.
1. Ny. Sakinah 150 / 80 mmHg 140 / 80 mmHg
2. Ny. Wainem 170 / 100 mmHg 140 / 90 mmHg
3. Ny. Suminem 130 / 80 mmHg 130 / 90 mmHg
4. Ny. Kamirah 110 / 80 mmHg 120 / 90 mmHg
5. Ny. Safinah 170 / 100 mmHg 150 / 80 mmHg
6. Ny. Waginem 220 / 100 mmHg 170 / 100 mmHg
7. Ny. Mirah 170 / 80 mmHg 160 / 80 mmHg
8. Ny. Sumini 110 / 70 mmHg 120 / 80 mmHg
9. Ny. Kasinem 140/ 80 mmHg 120/ 80 mmHg
10. Tn. Lanjar 130/ 80 mmHg 120/ 80 mmHg
11. Ny. Sarmi 140/ 80 mmHg 130/ 70 mmHg
12. Ny. Kirah 180/ 110 mmHg 160/ 100 mmHg
13. Ny. Saminem 150/ 90 mmHg 130/ 80 mmHg
14. Tn. Sugimin 140/ 100 mmHg 120/ 80 mmHg
15. Ny. Saminem 180/ 100 mmHg 150/ 90 mmHg
16. Ny. Wagiyem 150/ 90 mmHg 130/ 90 mmHg

2. Nyeri Sendi
Dari hasil evaluasi penyuluhan nyeri sendi yang diberikan kepada para lansia di
Posbindu RW 03 Desa Plumpung, para lansia memahami apa arti nyeri sendi,
gejala-gejala nyeri sendi, penyebab nyeri sendi, dan apa saja pengobatan
tradisional untuk nyeri sendi. Para lansia di RW 03 Desa Plumpung juga sangat
aktif dan berpartisipasi untuk pengaplikasian Terapi Komplementer Kompres
Hangat, Kompres Air Garam, dan Kompres Jahe Emprit untuk meredakan nyeri
sendi.

Anda mungkin juga menyukai