Disusun Oleh:
Yerimat Dethan 1611B0274
Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kes 13.07.11.119
Eva Agustina Y,S, S.Kep.,Ns.,M.Kep 13.07.14.017
Diajukan Oleh:
Yerminat Dethan
NIM. 1611B027
Kediri, …………………………….
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Diajukan Oleh:
Yerimat Dethan
NIM. 1611B0274ss
DOSEN PENGUJI
Ketua Penguji
Anggrawati Wulandari,SST.,M.Keb ..........................................
Anggota Penguji
Anita Restu Korbaffo, S,Kep.,Ns.,M.Kes ..........................................
Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kep ..........................................
Eva Agustina, S.Kep.,Ns.,M.Kep ..........................................
MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
(the effect of low protein diet and natrium, potassium on the quality of life of chronic )
1
Fakultas Keperawatan, IIK STRADA Indonesia,
E-mail : rihandethan0@gmail.com
2
Dosen Institut Ilmu Kesehatan Indonesia,
E-mail : sutrisno250214@gmail.com
3
Dosen Institut Ilmu Kesehatan Indonesia ,
E-mail : -
ABSTRAK
Salah satu permasalahan kesehatan yang sering kali terjadi pada pasien dengan gagal ginjal
kronik (GGK). Pada pasien penyakit ginjal kronik juga akan mengalami perubahan sosial, seperti
pembatasan kegiatan bermasyarakat dan disfungsi seksual, kehilangan pekerjaan, serta perubahan
lingkungan seperti, tidak dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti sebelum menderita
penyakit ginjal kronik. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pengaruh Diet Rendah Protein Dan
Kadar Natrium, Kalium Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik. Desain penelitian
menggunakan sistematik dari beberapa artikel jurnal penelitian yang dipublikasi pada basis Kesehatan.
adapun basis data kesehatan yang digunakan antara lain: Google Scholar, dan Pubmed dengan rentang
waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2020. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan
antra Diet Rendah Protein Dan Kadar Natrium, Kalium Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Kronik. Tidak ada pengaruh diet protein, natruim dan kalium terhadap kulitas hidup dikarenakan pasien
memiliki kulitas hidup yanhg baik dikarenakan lingkungan dan dukungan dari kelurga.
Kata Kunci : Diet rendah protein, Kalium, Natrium, Kualitas hidup, GGK.
THE EFFECT OF LOW PROTEIN DIET AND NATRIUM, POTASSIUM ON THE
QUALITY OF LIFE OF CHRONIC
ABSTRACT
One of the health problems that often occurs in patients with chronic renal failure (CRF).
Patients with chronic kidney disease will also experience social changes, such as restrictions on social
activities and sexual dysfunction, loss of work, and changes in the environment such as being unable to
do fun activities such as before suffering from chronic kidney disease. The purpose of writing is to
determine the effect of a diet low in protein and levels of sodium and potassium on the quality of life of
patients with chronic kidney failure. The research design uses a systematic research from several journal
articles published on the basis of Health. As for the health database used, among others: Google Scholar,
and Pubmed with a time span of 2012 to 2020. The results of this study indicate that there is no
relationship between Low Protein Diet and Levels of Sodium and Potassium on the Quality of Life of
Patients with Chronic Kidney Failure. There is no effect of dietary protein, sodium and potassium on
quality of life because the patient has a good quality of life due to the environment and support from the
family.
Key words: Low protein diet, potassium, sodium, quality of life, GGK.
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan kesehatan yang sering kali terjadi pada pasien dengan
gagal ginjal kronik (GGK) dimana terjadi perubahan fisik seperti edema ekstremitas,
hipertensi, dan anemia. Perubahan psikologi, respon psikologis pasien terhadap
penyakit dapat bervariasi seperti cemas, stress hingga depresi. Pada pasien penyakit
ginjal kronik juga akan mengalami perubahan sosial, seperti pembatasan kegiatan
bermasyarakat dan disfungsi seksual, kehilangan pekerjaan, serta perubahan
lingkungan seperti, tidak dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti
sebelum menderita penyakit ginjal kronik. Manifestasi yang terjadi jika penderita
GGK tidak teratur menjalankan diet diantaranya bengkak mata, kaki, nyeri pinggang
hebat, kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing.
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik
antara lain lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah, gatal, sesak
napas, pucat/anemia sehingga dengan demikian akan menurunkan kualitas hidup
pasien tersebut (Price dan Wilson, 2016).
WHO (2018) memperkirakan setiap 1 juta jiwa terdapat 23-30 orang yang
mengalami ginjal kronik per tahun. Kasus penyakit ginjal di dunia per tahun
meningkat lebih 50%. Angka kejadian penyakit gagal ginjal di Amerika Serikat
meningkat tajam dalam 10 tahun. Tahun 2010 terjadi 166.000 kasus GGK (Gagal
Ginjal Kronik) dan pada tahun 2015 menjadi 372.000 kasus. Angka ini diperkirakan,
masih akan terus naik. Pada tahun 2020 jumlahnya diperkirakan lebih dari 650.000
kasus. Selain itu, sekitar 6 juta hingga 20 juta individu di Amerika diperkirakan
mengalami penyakit ginjal kronik tahap awal (WHO, 2018).
Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) (2018), menunjukkan bahwa
prevalensi penyakit gagal ginjal kronis tahun 2010 sebanyak 2,786,000 orang, tahun
2011 sebanyak 3.018.860 orang, tahun 2012 sebanyak 3.200.000 orang, tahun 2013
sebanyak 11689 orang, tahun 2014 sebanyak 9396 orang, tahun 2015 sebanyak 17193
orang, tahun 2016 berjumlah 78.281 jiwa, tahun 2017 berjumlah 108.723 jiwa, tahun
2018 berjumlah 499.800 jiwa (RISKESDAS, 2018).
Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di tahun 2017
menunjukkan bahwa jumlah pasien aktif yang menjalani hemodialisis sebanyak
77,892 orang, sementara pasien baru adalah 30,843 orang, 59% diantaranya mengenai
usia produktif 45-64 tahun. Data pesien dengan GGK di Rumah Sakit Gambiran Kota
Kediri tahun 2016 yaitu sebanyak 56 orang, tahun 2017 yaitu sebanyak 63 orang dan
tahun 2018 yaitu sebanyak 70 orang. Sedangkan tahun 2019 sebanyak 50 pasien
gagal ginjal kronik.
Faktor penyebab terjadinya gagal ginjal kronik diantaranya disebabkan oleh
konsumsi tinggi protein. Pada pasien penyakit ginjal kronik dirawat di rumah sakit,
mereka diberi terapi pola makan rendah protein guna memberi istirahat pada ginjal
karena sebelumnya telah dinyatakan bahwa ginjal harus bekerja lembur untuk
membebaskan aliran darah dari kelebihan asam amino oleh karena apabila nilai
Glomerular Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25 ml/menit
maka pasien harus diberikan diet rendah protein. Disamping itu pula terjadinya
penurunan kemampuan ginjal untuk mengekskresikan kalium sehingga akan terjadi
hiperkalemia biasanya terjadi ketika Glomerular Filtration Rate (GFR) turun menjadi
kurang dari 20-25 ml/menit (Lumenta, 2017).
Kemampuan untuk mempertahankan kalium ekskresi pada tingkat normal di
dekat umumnya dipertahankan pada pasien penyakit ginjal kronis selama kedua
sekresi aldosteron dan aliran distal diselenggarakan. Lain pertahanan terhadap retensi
kalium pada pasien dengan penyakit ginjal kronis meningkat ekskresi kalium dalam
saluran pencernaan, yang juga berada di bawah kendali aldosteron. Dengan
berkurangnya Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang progresif pada pasien gagal
ginjal kronik, ginjal akan mempertahankan keseimbangan natrium dengan
meningkatkan ekskresi natrium oleh nefron yang masih baik. Sebaliknya pasien ginjal
kronik tidak mampu menurunkan ekskresi natrium pada saat diberikan diet dengan
restriksi natrium. Konsentrasi minimum natrium urin pada pasien ginjal kronik ringan
sampai sedang adalah 25-50 mEq/L. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan
nefron distal meningkatkan reabsorbsi natrium. Bila diberikan restriksi garam secara
tiba-tiba pada pasien ginjal kronik akan menimbulkan penurunan volume cairan
ekstraseluler, perfusi ginjal dan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) (Cahyaningsih,
2018).
Oleh karena itu diharapkan agar selalu menjaga kesehatan ginjal dengan cara
memulai pola hidup sehat. Di antaranya, berlatih fisik secara rutin, berhenti merokok,
periksa kadar kolesterol, menjaga berat badan, pemeriksaan fisik tiap tahun, makan
dengan komposisi berimbang, turunkan tekanan darah, serta kurangi makan garam.
Pertahankan kadar gula darah yang normal bila menderita diabetes, hindari memakai
obat antinyeri nonsteroid, makan protein dalam jumlah sedang, mengurangi minum
jamu-jamuan, dan menghindari minuman beralkohol. Minum air putih yang cukup
(dalam sehari 2-2,5 liter). Sehingga dengan beberapa perilaku diatas dapat
meminimalisir terjadinya penyakit ginjal kronik (Sapri, 2018).
Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Diet Rendah Protein Dan Kadar Natrium, Kalium
Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik’.
KONSEP TEORI
Ekluasi :
>5 tahun bukan the Quality Ekluasi :
Artikel Artikel diidentifkasi >5 tahun bukan pola
diidentifkasi Of life of patiens witch
(n=1.050) aktifitas pasien GGk dan
(n=4.260) chronic kidney Failure
(n= 4.124) kualitas hidup
(n= 789)
Artikel diidentifkasi
Artikel Diidentifikas Ekluasi : (n=261)
n = 136 Artikel ganda Ekluasi :
(n=103) Artikel ganda
Hasil disaring (n=156)
Artikel ful teks (n=105)
yang layak = 33 Ekluasi :
Tidak menjawab
pertanyaan Ekluasi :
Artikel ful teks yang Tidak relevan (n=87)
penelitian (n=31)
layak = 18
(n=17) Ekluasi :
Artikel yang Tidak menjawab pertanyaan
inklusi Artikel yang inklusi penelitian (n=12)
(n=2) (n=6)
I.kuisioner
A.Spearmen
Rho
A.
4 Irene Nety 2014 Vol Hubungan D. Desain scholar
Selviani1, Asupan yang rata – rata
No
Hapsari Protein Dan digunakan asupan
Sulistya Kalium dengan protein 36.48
Kusuma2, Dengan metode gr. Rata –
Kadar deskriptif rata asupan
Hemoglobin, kalium
Ureum Dan S.Purposive 951.58 mg.
Kreatinin sampling
Rata – rata
Pasien Gagal kadar
V.
Ginjal hemoglobin
independen
Dengan
: Hubungan 9.58 gr/dl.
Hemodialisa Rata – rata
Asupan
Di Rsui
Protein Dan kadar ureum
Harapan 64.03 gr/dl.
Anda Kota Kalium Rata – rata
Tegal kadar
Dependen : kreatinin 4.90
Kadar gr/dl. tidak
Hemoglobi ada hubungan
n, Ureum asupan
Dan protein
Kreatinin dengan kadar
Pasien hemoglobin
Gagal (p=0.409),
Ginjal tidak ada
hubungan
I.kuisioner asupan
protein
A.Spearmen dengan kadar
Rho ureum
(p=0.640),
tidak ada
hubungan
asupan
protein
dengan kadar
kreatinin
(p=0.233),
ada hubungan
asupan
kalium
dengan kadar
hemoglobin
(p=0.042),
ada hubungan
asupan
kalium
dengan kadar
ureum (p=
0.091) dan
tidak ada
hubungan
asupan
kalium
dengan kadar
kreatinin
(p=0.880)
5 Wahyu 2016 Vol 1 Analisa D. Desain Hasil Scholar
Nigsi lase, Faktor-faktor yang penelitian
No 1
Deddy yang digunakan menunjukkan
Sepadha Mempengaru deskriptif bahwa (1) uji
Putra Sagala hi Kualitas analitik korelasi
Hidup spearman
Pasien Gagal S.Purposive status nutrisi
Ginjal Kronik sampling dan kualitas
yang hidup
Menjalani V. diperoleh r =
Hemodialisa independen 0,382 dan p =
di Rumah : Faktor 0,031 artinya
Sakit Umum faktor terdapat
Pusat Haji Dependen : hubungan
Adam Malik kualitas yang
Medan hidup pasien signifikan tapi
GGK bersifat
lemah; (2) uji
I.kuisiner korelasi
dan lembar pearson
observasi kondisi
komorbid dan
A.person kualitas hidup
dan diperoleh r =
Spearmen 0,568 dan p =
Rho 0,001 artinya
terdapat
hubungan
yang
signifikan tapi
bersifat
sedang; (3) uji
korelasi
spearman
lama
menjalani
hemodialisa
dan kualitas
hidup
diperoleh r =
0,106 dan p =
0,291 artinya
tidak terdapat
hubungan
yang
signifikan tapi
bersifat
lemah; (4) uji
korelasi
spearman
penatalaksana
an medis dan
kualitas hidup
diperoleh r =
-0,078 dan p
= 0,671
artinya tidak
terdapat
hubungan
yang
signifikan dan
berlawanan
arah; (5) uji
regresi linear
diperoleh
persamaan Y
= 59,581 +
3,522 X.
6 D G A 2016 Vol 4 Gambaran D. Desain of this study scholar
Suryawan, A kadar ureum yang showed that
No 2
M S Arjani; I dan kreatinin digunakan all samples
G serum pada Studi (100%) had
Sudarmanto pasien analisa serum urea
Gagal ginjal and
kronis yang S.Purposive creatinine
menjalani sampling levels high or
terapi exceed the
hemodialisis V. normal limits.
Di rsud independen While of
sanjiwani : kadar urea/creatinin
gianyar ureum dan e levels as
kreatinin many as 20
serum patients
Dependen : (66,7%) had
pasien GGK low ratio, 7
patients
I. lembar (23,3%) had
observasi a normal
ratio, and 3
A.person patients
dan (10%) have a
Spearmen high ratio, so
Rho that it can be
concluded
that all
patients had
hyperuremic
7 Arah Murni 2015 Vol 15 Hubungan D. Desain Hasil untuk scholar
Adi Ullu status nutrisi yang uji
No 03
dengan digunakan kemaknaan
kualitas hidup Analitik hubungan
Pasien gagal observasion antara
ginjal kronik al variabel
yang tersebut
menjalani S.Acidental menggunakan
Hemodialisis sampling uji
di rsud prof. Pearson Chi-
Dr. W. Z. V. square dengan
Johannes independen angka
: status
kemaknaan =
nutrisi 0,05,
Dependen : diperoleh nilai
kualitas p=0,340 yang
hidup pasien berarti p
GGK > 0,05.
Kesimpulan
I. dari penelitian
Malnutrition ini tidak ada
inflammatio hubungan
n score dan antara status
pengukuran nutrisi dengan
kualitas kualitas hidup
hidup pasien gagal
menggunaka ginjal kronik
n quality of yang
Life index menjalani
dialysis hemodialisis
Version III di RSUD
Prof. Dr.
A.Chi W.Z.
square Johannes.
Annisa, 2016. Hubungan Kepatuhan Diet dan Asupan Kalium dengan Kadar Kalium pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Rawat Jalan di RSUD
Kabupaten Sukoharjo. Diakses tanggal 25 mei 2020 dari http://eprints.ums.ac.id
Arah Murni Adi Ullu9, 2018. Hubungan status nutrisi dengan kualitas hidupPasien gagal ginjal
kronik yang menjalani Hemodialisis di rsud prof. Dr. W. Z. Johannes. Cendana
medical journal. (diakses pada 26 mei 2020).
Desitasari, Tri Gamya U, Misrawati. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan
Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Menjalani Hemodialisa. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Riau. 29-
114.
Eka fauzia anwar, 2017. Hubungan antara asupan protein dan Asupan kalium dengan kadar
ureum Dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik Dengan hemodialisa di RS PKU
muhammadiyah Yogyakarta. Naska Publikasi. (diakses pada 26 mei 2020).
Farida, A. 2018. Pengalaman Klien Hemodialisis Terhadap Kualitas Hidup Dalam konteks
Asuan Keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta. Tesis. Diakses tanggal 25 mei 2020
dari http://lib.ui.ac.id
Price dan Wilson. L Mc C. 2016. Gagal Ginjal Kronik. Dalam Patofisiologi Edisi 6 Bab 2.
Jakarta : EGC ; 912.
Price and Wilson, 2016. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Vol 2. Jakarta : EGC.
Risda Sari (2017) Hubungan Asupan Energi, Protein, Vitamin B6, Natrium Dan Kalium
Terhadap Status Gizi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis. Jurnal
Akademika Baiturrahim. (diakses pada 26 mei 2020).
Sidabutar, R. P. 2016. Gagal Ginjal Kronik dalam Sidabutar dan Suhardjono, Gizi pada Gagal
Ginjal Kronik: Beberapa Aspek Penatalaksanaan, Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
Jakarta.
Sapri, Akhmad. 2018. Asuhan Gagal Ginjal Kronik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepatuhan dalam Mengurangi Asupan Cairan pada Gagal Ginjal Kronik yang
Menjalani Hemodialisa di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Judul : Pola Aktifitas Fisik Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Kronik Dengan Hemodialisis
Waktu Pengambilan data :-
Instansi yang terlibat :-
Kontribusi keilmuan : Diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca
Hambatan Penelitian :-
Kelemahan Penelitian :-
Jurnal tujuan publikasi : Jurnal STRADA
Rencana luaran lainnya : Buku
Lampiran
IDENTITAS PENELITI
Nama :
Jenis Kelamin :
Kewarganegaraan :
Keturunan :
Agama :
Hobi :
Alamat Rumah :
Provinsi :
No. Telepon :
Alamat Email :
Pendidikan Formal
No Sekolah / Universitas Periode
1.
2.
3.
4.
5.
Pengalaman Organisasi
No Organisasi Periode
Motto : “ “