Disusun Oleh:
Vitrya takunamah 1831B0050
Riza Tsalasatul Mufida 13.07.12.145
1
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG
MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR
TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI
Diajukan Oleh:
Vitrya takunamah
NIM. 1831B0050
Kediri, …………………………….
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Diajukan Oleh:
Vitrya Takunamah
NIM. 1831B0050
DOSEN PENGUJI
Ketua Penguji
..........................................
Anggota Penguji
..........................................
MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG
MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR
TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI
Vitrya takunama1, Dhita Kurnia Sari 2, Alvian Fawzi3
1
Fakultas Keperawatan, IIK STRADA Indonesia,
E-mail :Vitrhyatakunamah@gmail.com
2
Dosen Institut Ilmu Kesehatan Indonesia,
E-mail :Rizamufida@gmail.com-
A. Latar Belakang
pengetahuan ibu ditandai dengan perilaku ibu yang tidak melakukan atau
hipotermi. Perilaku ibu yang selalu bersikap biasa saja jika bayi mengalami
gangguan nafas, dan minum. Sehingga bayi usia 0 sampai 28 hari yang
2017).
sekitar 98% dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang.
Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini dan
tahun 2018, AKN (Angka Kematian Neonatus) pada tahun 2018 sebesar 19
(BPS, 2018). Data Dinas Kesehatan Kota Kediri (2018), menunjukan bahwa
Kediri, 2018).
tentang faktor penyebab kejadian hipotermi dan cara pencegahan yang tepat.
Salah satu ibu mengatakan bahwa bersikap biasa saja jika bayi mengalami
mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang mandi rendam pada bayi baru
lahir. Perilaku ibu hanya memandikan bayi seperti biasa sesuai dengan
memberikan informasi kepada ibu tentang mandi rendam pada bayi. 2 ibu
kematian pada bayi. Bayi yang terkena hipotermi dan tidak mendapatkan
oksigen serta suhu ruangan yang menurun dan dapat mengancam keadaan
bayi. Hipotermi pada bayi usia 0 sampai 28 hari merupakan kondisi saat
hilangnya panas tubuh bayi karena adanya penguapan cairan ketuban, bayi
diselimuti dengan kain bersih serta hangat, jika handuk ataupun kain sudah
basah maka segera diganti, pada bagian kepala diselimuti dan ditutup setiap
waktu. Kepala bayi mempunyai luas permukaan yang lebih lebar sehingga
keadaan tersebut, bayi dikondisikan pada tempat dengan suhu ruangan yang
hangat sekitar 28oC-30oC, ibu diberi pengarahan untuk lebih sering dalam
Oleh karena itu solusi untuk dapat mengatasi masalah ini dimana bayi
bayi. Seorang bidan itu harus memiliki pengetahuan yang luas, sikap dan
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kediri.
A. Landasan Teori
1. Konsep Pengetahuan
a. Definisi
aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang
b. Kategori Pengetahuan
9
Menurut Ardana (2017), Kategori pengetahuan adalah sebagai
berikut :
c. Jenis-Jenis Pengetahuan
sebagai berikut :
1) Pengetahuan implisit
2) Pengetahuan eksplisit
dengan kesehatan.
d. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2017), Tingkat pengetahuan di dalam
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
5) Sintesis (Syntesis)
yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
sebagai berikut :
1) Cara tradisional
2) Cara modern
(a) Metode berfikir induktif
1) Faktor Internal
(a) Umur
(c) Pendidikan
seumur hidup.
(d) Minat
(e) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami
2) Faktor eksternal
yang dimilikinya.
(b) Informasi
hidup mereka.
a. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan
Bayi baru lahir adalah bayi baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran (Saifuddin, 2016). Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir
minggu. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
kekehidupan ekstrauterin.
sebagai berikut :
sempurna
10) Genetalia
baik.
1) Pernafasan
2002).
2) Suhu
badan ibu.
4) Faeces
ini akan berlangsung sampai hari ke 2-3. Pada hari ke-4 sampai
menusuk.
5) Perubahan lain; Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat
lain berfungsi.
sebagai berikut :
mg I.M.
Baru Lahir
lebih sedikit.
persalinan.
oksitosin.
pusat bayi dan memasang klem kedua 2cm dari klem pertama.
a. Definisi
didefinisikan bila suhu inti tubuh menurun hingga 35ºC (95ºF) atau
b. Etiologi
c. Patofisiologis
sebesar 20%.
d. Kategori Hipotermi
sebagai berikut :
e. Manifestasi Klinis
1) Mayor
(b) Menggigil
(c) Suhu tubuh di bawah nilai normal (Normal 36,5ºC 37,5ºC)
2) Minor
(a) Akrosianosis
(d) Hipoglikemia
(e) Hipoksia
(i) Piloereksi
(j) Takikardi
f. Komplikasi
(Prawiroharjo, 2017).
g. Penanganan Bayi Hipotermi
sebagai berikut :
panjang.
cukup hangat.
2) Pasien dengan hipotermia sedang dapat diatasi dengan cara
selimut.
pulse oxymetri.
42 ̊C.
100 mg.
A.
Univariat
variabel
tunggal
2 Rika 20 Vo hubungan D. Hasil Scolar
Masitoh antara Penelitian Penelitian
17 l 3
pengetahu observatio ini analisis
No an nal Spearman’
ibu tentang analitik s Rank
1
hipotermi dengan diperoleh
dengan rancangan nilai ρ
sikap ibu cross value
dalam sectional sebesar
mencegah 0,000 (ρ <
hipotermi S.total 0,05).
pada sampling Nilai
neonatus korelasi (r)
di wilayah V. sebesar
kerja Independe 0,806.
puskesmas n :Simpulan:
ngoresan hubungan Terdapat
kota pengetahu hubungan
surakarta an ibu antara
pengetahua
Dependen n
:Sikap ibu ibu tentang
dalam hipotermi
mencegah dengan
hipotermi sikap ibu
dalam
I. mencegah
Kuesioner hipotermi
pada
A.uji neonatus di
statistik wilayah
Spearman kerja
’s Rank puskesmas
ngoresan
kota
surakarta
3 Sumiati 20 Vo Pengaruh D. Berdasarka Scolar
Malik Perawatan penelitan n hasil
20 l2
Nurhaya Metode quasi analisis
ti No Kanguru experimen bivariat
(PMK) t dengan
2
terhadap mengguna
Pencegaha S. totaling kan uji
n sampling paired t
Hipotermi test
pada Bayi V. menunjukk
Baru Lahir Independe an nilai
di RSUD n : p<0,001,
Morowali Pengaruh artinya ada
Perawatan perubahan
Metode suhu tubuh
Kanguru bayi sesaat
(PMK) setelah
bayi
Dependen diberikan
:Pencegah treatment
an PMK.
Hipotermi
pada Bayi
Baru Lahir
I.
observasi
A. uji
paired t
test
4 Listyaw 20 Vo Hubungan D. Hasil cendek
ardhani Antara penelitan analisis ia
18 l2
Pengetahu cross menunjukk
No an dan sectional an
Sikap Ibu Responden
1
tentang S.total yang
Hipotermi sampling memiliki
dalam pengetahua
Mencegah V. n yang
Hipotermi Independe baik
pada Bayi n : tentang
Usia 0 Pengetahu hipotermi
sampai 28 an dan sebanyak
Hari di Sikap Ibu 32 orang
Wilayah tentang (68,2%)
Kerja Hipotermi dan 33
Puskesmas orang
Magersari Dependen (71,7%)
Kota :Mencega memiliki
Magelang h sikap
Hipotermi positif
pada Bayi dalam
pencegaha
I.kuisioner n hipotermi
pada bayi
A. Uji usia 0
statistic sampai 28
Spearman’ hari.
s Rank Analisis
Spearman’
s Rank
dihasilkan
nilai ρ
value
sebesar
0,001 (ρ <
0,05). Nilai
korelasi (r)
sebesar
0,850.Terd
apat
hubungan
antara
pengetahua
n ibu
tentang
hipotermi
dengan
sikap ibu
dalam
mencegah
hipotermi
pada bayi
5 Pattola 20 Vo Efektivitas D. Hasil Cendek
Arfan penatalaks deskriptif penelitian ia
20 l5
Nur anaan imd analitik didapatkan
No untuk dengan X2> X2α
mencegah rancangan dengan
1
terjadinya cross hasil
hipotermi sectional 97,34>
pada bayi contingen 3,841
baru lahir cy berarti H0
di upt ditolak da
puskesmas S. Ha.
ulaweng purposive Kesimpula
sampling n
penelitian
V. ini adalah
Independe terdapat
n : hubungan
Efektivitas antara
penatalaks penatalaks
anaan imd anaan IMD
dan
Dependen kejadian
:mencegah hipotermi
terjadinya pada bayi
hipotermi baru lahir
pada bayi di UPT
baru lahir Puskesmas
Ulaweng
I.
kuisioner
A. Chi
Square
6 Nuli 20 Vo Asuhan D. Observasi Perpust
Nuryanti bidan dan penelitan asuhan akaan
18 l
Zulala perawat dengan bidan dan Nasion
14 yang metode perawat al
tepat Penelitian mengguna
No
mengura kohort kan
1 ngi risiko prospektif checklist
kejadianh the warm
ipotermi S. chain dari
pada bayi concecutiv WHO.
baru lahir e sampling Pengukura
n suhu
V. axila
Independe dilakukan
n : Asuhan pada menit
bidan dan ke-30,
perawat menit ke-
yang tepat 60, jam ke-
6, jam ke-
Dependen 12, jam ke-
:kejadianh 24. Hasil
ipotermi penelitian
pada bayi menunjuka
baru lahir n asuhan
perawat
I. dan bidan
Observasi yang tepat
menurunka
A. Chi n risiko 1,4
Square kali
kejadian
hipotermi
pada bayi
baru lahir
7 Paula 20 Vo Pentingnya D. Dari hasil Perpust
Vivi Melakukan deskriptif penelitian akaan
17 l2
Fridely Pengukura kuantitatif kejadian Nasion
No n Suhu hipotermia al
pada Bayi S. yang
2
Baru Lahir acidental terjadi
untuk sampling pada
Menguran bayi yang
gi V. dirawat di
Angka Independe RSIA Budi
Kejadian n : Kemuliaan
Hipotermi Pentingny sebanyak
a 9 bayi
Melakuka (8%) dan
n kasus tidak
Pengukura hipotermia
n Suhu sebanyak
pada Bayi 99 bayi
(92%).
Dependen didapatkan
:Mengura dari 108
ngi bayi yang
Angka dirawat
Kejadian terdapat
Hipotermi 8%
bayi
I. dengan
observasi hipotermia
A. Chi
Square
8 Sri 20 Vo hubungan D. cross Terdapat Cendek
Banun 15 l4 tingkat sectional 0,638 > R ia
Titi No pengetahu tabel 0,439
Istiqoma 1 an ibu S. dan
h nifas Random signifikan
paritas i Sampling 0,002 <
tentang 0,05 yang
peranan V. berarti ada
perawatan Independe hubungan
bayi baru n: tingkat
lahir hubungan pengetahua
dengan tingkat n ibu nifas
kejadian pengetahu paritas I
hipotermi an ibu Tentang
peranan
Dependen perawatan
: kejadian bayi baru
hipotermi lahir
dengan
I. kejadian
kuesioner hipotermi
di RSAB
A. Muslimat
Spearman Jombang
Rho
9 Hilmy 20 Vo Pengaruh D. Cendek
Dzakiyy 15 l inisiasi penelitian Hasil ia
ah 11 menyusu ini penelitian
Wildan No dini mengguna menunjuka
1 terhadap kan n bahwa
kejadian Quasi Rata-rata
hipotermia experimen suhu bayi
Pada bayi t baru lahir
baru lahir sebelum
di S. total dilakukan
puskesmas sampling inisiasi
sumbersari menyusu
kabupaten V. dini
jember Independe sebesar
n: 36,539oC,
Pengaruh sedangkan
inisiasi rata-rata
menyusu suhu bayi
dini baru lahir
sesudah
Dependen dilakukan
: inisiasi
hipotermia menyusu
Pada bayi dini adalah
baru lahir sebesar
37,255oC.
I. Rata-rata
Kuisioner kenaikan
suhu,
A. Paired dengan ini
T-Test maka ada
pengaruh
oleh
karena
tindakan
inisiasi
menyusu
dini di
Puskesmas
Sumbersari
Kabupaten
Jember
adalah
sebesar
0,716oC
1 Nancy 20 Vo Hubungan D.observat Hasil Perpust
Febriana 19 l5 Antara ional analisis akaan
0
, Susihar No Pengetahu analitik Spearman’ Nasion
2 an Ibu dengan s Rank al
Tentang rancangan diperoleh
Hipotermi cross nilai ρ
Dengan sectional value
Sikap Ibu sebesar
Dalam S. total 0,000 (ρ <
Mencegah sampling 0,05). Nilai
Hipotermi V. korelasi (r)
Pada Independe sebesar
Neonatus n: 0,806.
Di Hubungan Simpulan:
Wilayah Antara Terdapat
Kerja Pengetahu hubungan
Puskesmas an Ibu antara
Ngoresan pengetahua
Kota Dependen n ibu
Surakarta : tentang
Mencegah hipotermi
Hipotermi dengan
Pada sikap ibu
Neonatus dalam
mencegah
I. hipotermi
Kuisioner pada
neonatus
A. uji
statistik
Spearman’
s Rank
PEMBAHASAN
pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2017).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan
menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang
pengetahuan ibu ditandai dengan perilaku ibu yang tidak melakukan atau
hipotermi. Perilaku ibu yang selalu bersikap biasa saja jika bayi mengalami
gangguan nafas, dan minum. Sehingga bayi usia 0 sampai 28 hari yang
2017).
pada bayi di Bidan Praktek Mandiri Ulik Budiarti Gayam, Sukoharjo adalah
kurang baik
dengan baik yakni terdapat 32 responden (68.2%). Sikap ibu dari bayi usia 0
ibu tentang hipotermi dengan sikap ibu dalam mencegah hipotermi pada
Magelang. Terbukti dari hasil uji Spearman Rank dengan diperolehnya nilai
nilai korelasi yaitu 0.850, serta dengan kekuatan korelasi yang kuat. Dapat
30ºC.
hipoglikemia. Pada bayi yang lahir dengan prematur, kondisi dingin dapat
(Prawiroharjo, 2017).
bisa dilakukan oleh setiap orang yaitu dengan metode kanguru, yaitu metode
ibu sehingga terjadi kontak langsung dengan kulit ibu. Untuk menjaga
kehangatan maka bayi dan ibu harus berada dalam satu pakaian atau bahkan
lahir akan turun. Bayi yangmasih basah bisa kehilangan panas cukup banyak
benda yang bersuhu lebih rendah disekitarnya (radiasi). Jika bayi tidak
mengalami hipotermi
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
(Wiknjosastro, 2016).
pengetahuan ibu ditandai dengan perilaku ibu yang tidak melakukan atau
hipotermi. Perilaku ibu yang selalu bersikap biasa saja jika bayi mengalami
gangguan nafas, dan minum. Sehingga bayi usia 0 sampai 28 hari yang
2017).
kematian pada bayi. Bayi yang terkena hipotermi dan tidak mendapatkan
oksigen serta suhu ruangan yang menurun dan dapat mengancam keadaan
bayi. Hipotermi pada bayi usia 0 sampai 28 hari merupakan kondisi saat
sekitar 98% dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang.
Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini dan
tahun 2018, AKN (Angka Kematian Neonatus) pada tahun 2018 sebesar 19
besar pada ibu yang memperoleh dukungan dari bidan dan tenaga kesehatan.
hipotermi yang dilakukan pada bulan mei dari total 40bayi baru lahir
terdapat 19 bayi tidak hipotermi dan 21 bayi yang hipotermi. Pada bulan
juni dari 35 bayibaru lahir terdapat 19 bayi tidak hipotermi dan 16 bayi
hipotermi. Pada bulan juli dari 108 bayi barulahir terdapat 99 bayi tidak
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
bayi maka akan mempegaruhi angka kejadian pada bayi bisa berkurang
atau tidak dapat terjadi sehingga perlu adanya minat baca yang bahkan
ibu nifas tentang kejadian hipotermi dan cara pencegahannya pada bayi
penelitian lanjutan lebih jauh lagi serta menggunakan uji yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Riska. 2017.Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang hipotermi pada bayi. Akademi
Kebidanan Citra Medika Surakarta. Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), 2018. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial. Ser.618.9201. xvii, 2018. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2018. Ser. 351.770.212,pp.20-31.
Sri Banun Titi Istiqomah. 2015. hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas paritasi
tentang peranan perawatan bayi baru lahir dengan kejadian hipotermi
Wawan, A dan Dewi, M. 2017. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
NIM :1831B0050
1 Senin 3
agustus 2020