OLEH :
NIM : C2014201109
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat
sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini
dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan
secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam
interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi
perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang
lebih besar.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi
dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari individu-individu
yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk
mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998).
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam
konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien, perawat menetapkan
hubungan dengan masing-masing anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh
unit pada individu dan masyarakat. Tujuan keperawatan keluarga dari WHO di Eropa
yang merupakan praktek keperawatan termodern saat ini adalah promoting and protecting
people health merupakan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan
preventif dan mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit .
Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam merawat
anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan tugas kesehatan,
Friedmen menyatakan bahwa keluarga diharapkan mampu mengidentifikasi lima fungsi
dasar keluarga, diantaranya fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi
perawatan keluarga. Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang
ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Global
Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga
penyebarannya semakin meluas.
Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk
yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap
interaksi keluarga yang berubah.
Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketat
serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas
pendidikan.
Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan
kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah
menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperawatan
keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
2) Pelayanan
SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat keluarga.
Penghargaan / reward rendah.
Bersikap pasif.
Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
3) Pendidikan
Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung “mudah”
Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
4) Profesi
Standar kompetensi belum disosialisasikan.
Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.
A. Kesimpulan
Sikap dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas (global
village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap
interaksi keluarga yang berubah. Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang
tapi DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan serta munculnya perhatian dari
pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan
bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum
berkembang.
B. Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan
keluarga dapat mengurangi kejadian atau penderitaan akibat penyakit dengan perubahan
paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32356937/TREN_DAN_ISU_KEPERAWATAN_KELUARGA