Anda di halaman 1dari 45

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

I. IDENTITAS
RUANG RAWAT : Flamboyan
TANGGAL DIRAWAT : 24 Desember 2021
Nama : Tn. I
L/P : Laki-Laki
Umur : 20 Tahun
Alamat : Subrah, Gunting, Wonosari, Klaten
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No.RM : 172XXX

II. ALASAN MASUK


Tanyakan pada klien / keluarga :
Keluarga pasien mengatakan pasien dirumah gelisah, bicara sendiri, sulit tidur, marah-marah,
mengamuk mengambil sepeda anak kecil lalu dibanting dan dilempar, pernah memukul bapaknya.

Pasien mengatakan mendengar suara bisikan nyi roro kidul menyuruh menjadi gila dan bunuh diri
sehingga membuat pasien marah-marah banting barang pada siang hari maupun malam hari, pasien
mengatakan sulit tidur karena melihat bayangan hitam seperti jin (pocong) pada malam hari saat
mau tidur.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu □ ya √ tidak
2. Pengobatan sebelumnya □ berhasil □ belum berhasil □ tidak berhasil
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa □ ya √ tidak
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Pasien mengatakan saat SMA pernah dibuli, dimarahin, dan dijauhi oleh teman-temannya dan
pacarnya sehingga tidak mempunyai teman dan pasien mengatakan lebih baik sendiri.

Masalah keperawatan :
Isolasi Sosial

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda Vital : TD: 80/59 mmHg, HR: 73x/mnt, S:37,6ºC, RR:20x/mnt
2. Ukur : TB: 162 cm, BB: 47 kg, □ naik □ turun
3. Keluhan Fisik : √ ya □ tidak
Bentuknya: Pasien mengatakan badannya lemas, kepalanya pusing dan tidak bisa
tidur karena melihat bayangan hitam seperti pocong.
Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Buatlah genogram minimal 3 generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien
dengan keluarga Contoh :

= laki-laki

= perempuan

= meninggal

= orang yang tinggal serumah dengan klien

= klien

= orang yang terdekat dengan klien

= cerai / putus hubungan.

Keterangan:
Kakek dan nenek dari ayah pasien memiliki sepuluh orang anak, ayah pasien adalah anak
keenam. Kakek dan nenek dari ibu pasien memiliki tiga orang anak, ibu pasien adalah anak
kedua. Ayah dan ibu pasien menikah memiliki sembilang orang anak, pasien adalah anak
kelima dan pasien paling dekat dengan ibunya.

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya terutama tangannya
karena bisa dipakai untuk menggambar.
b. Identitas :
Pasien mengatakan dirinya laki-laki, berpenampilan serti laki-laki dan menerima dirinya
sebagai laki-laki, pasien anak kelima dari sembilan bersaudara memiliki ibu dan ayah.

c. Peran :
Pasien mengatakan sebagai anak sering membantu ibunya membersihkan rumah dan
mencuci pring.

d. Ideal Diri :
Pasien mengatakan ingin segera sembuh sehingga bisa bertemu keluarga dan ingin suatu
saat nanti menjadi pelukis.

e. Harga Diri :
Pasien mengatakan dirinya tidak merasa malu dan lebih percaya diri

Masalah keperawatan : -

3. Hubungan Sosial
Orang yang berarti:
Pasien mengatakan orang yang berati dalam hidupnya adalah ibunya

Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat:


Pasien mengatakan selama dirumah jarang mengikuti kegiatan gotong – royong ataupun
kerja bakti.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :


Pasien mengatakan tidak memiliki teman karena sering marah-marah dan lebih suka sendiri.

Masalah keperawatan :
Isolasi sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan beragama islam dan memyakini bahwa ALLA SWT
adalah satu-satu Tuhannya.

b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan selama dirawat tidak pernah sholat dan ketika dirumah
sholat tetapi jarang dilaksanakan sholat 5 waktu.

Masalah keperawatan :
Distres Spiritual
VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan Pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya.

Data ini didapat melalui hasil observasi perawat / keluarga.


a. Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang tidak rapi,
Misalnya : kancing baju tidak tepat, resleting tidak dikunci, baju terbalik dan baju tidak
diganti-ganti.
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai, misalnya : pakaian dalam dipakai diluar baju.
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya, jika penggunaan pakaian tidak tepat (waktu,
tempat, identitas, situasi / kondisi).
d. Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum seperti :
penampilan usia, sikap tubuh cara jalan yang janggal.
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Pasien tampak tidak rapi, rambut pasien berantakan jarang disisir, kadang tidak mengkancing baju
bagian atas, memakai celana yang longgar.

Masalah keperawatan :
Devisit Perawatan diri

2.Pembicaraan.

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai berbicara

a. Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras, gagap, membisu,
apatis dan atau lambat.
b. Bila pembicaraan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain yang tak ada
kaitannya beri tanda “V” pada kotak Inkoheren.
c. Jelaskan hal-hal tidak tercantum.
Pasien tampak tenang bicaranya biasa saja tetapi saat diajak bicara tidak bisa diam ditempat.
Masalah keperawatan : -
3. Aktivitas Motorik

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Konvulsif

Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga.


a. Lesu, tegang, gelisah, sudah jelas.
b. Agitasi : gerakan motorik yang menunujukan kegelisahan.
c. Tik : gerakan-gerakan kecil pada otot yang tidak terkontrol.
d. Grimasen : gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol klien.
e. Tremor : jari-jari tangan dan lidah tampak gemetar ketika klien merentangkan jari-jari
dan menjulurkan lidah.
f. Konvulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang seperti berulang kali mencuci
tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan lain sebagainya.
g. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum.
Pasien tampak lesu dan lemas karena tidak bisa tidur melihat bayangan hitam seperti jin pocong.
Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori

4. Alam Perasaan.

Sedih Ketakutan Putus asa

Khawatir Gembira berlebihan

Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga


a. Sedih, putus asa, gembira yang berlebihan sudah jelas.
b. Ketakutan : objek yang ditakuti sudah jelas.
c. Khawatir : Objek yang ditakuti belum jelas.
d. Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum.
Pasien mengatakan takut saat melihat bayangan hitam seperti pocong saat mau tidur pada malam
hari dan sedih ingin pulang kerumah bertemu dengan orang tuanya.
Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori
5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/ keluarga.


a. Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan
atau menyedihkan.
b. Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
c. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah.
d. Tidak sesuai : emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada.
e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.

Masalah keperawatan :
Isolasi Sosial

6. Interaksi selama wawancara.

Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata Defensif Curiga

Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat / keluarga.

a. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas.


b. Kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara..
c. Defensif ; selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya.
d. Curiga : Menunujukan Sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain.
e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.

Masalah keperawatan :
Isolasi Sosial
7. Persepsi : Halusinasi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

a. Jenis halusinasi sudah jelas, kecuali penghidu sama dengan penciuman.


b. Jelaskan isi halusinasi, frekwensi gejala yang tampak pada saat klien berhalusinasi.
Pasien mengatakan mendengar suara bisikan dari nyi roro kidul menyuruh menjadi gila dan
bunuh diri sehingga membuat pasien marah-marah banting barang dan memukul ayahnya pada
siang hari maupun malam hari, pasien mengatakan sulit tidur karena melihat bayangan jin
(pocong) pada malam hari saat mau tidur.

Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori
Resiko Perilaku kekerasan

8. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran

magis

Data didapatkan melalui wawancara

a) Obsensi : Pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha


menghilangkannya.
b) Phobia : ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap obyek /situasi tertentu.
c) Hipokondria : Keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang
sebenarnya tidak ada
d) Depersonalisasi : Perasaan klien yang asing terhadp dirinya sendiri orang lain
atau lingkungan
e) Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang banyak dilingkungan
yang bermakna dan terkait pada dirinya.
f) Pikiran Magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang
mustahil/diluar kemampuannya.
Waham.

Agama Somatik Kebesaran Siar pikir Kontrol pikir

Curiga Nihilistik Sisip pikir

a) Agama : keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan


berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
b) Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan
secaraberulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
c) Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan.
d) Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang
dan tidak sesuai dengan keyakinan
e) Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal.
dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan keyakinan
f) Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam
pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan keyakinan
g) Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang dinyatakan secara
berulang dan tidak sesuai dengan keyakinan
h) Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar
i) Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.
Pasien mengatakan selalu melihat jin (pocong) dan selalu dibisiki Nyi Roro Kidul
Masalah keperawatan :-

9. Proses pikir

Sirkumstansial Tangensial Flight of Ideas Blocking

Perseverasi Waktu Tempat Orang

Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara.


a) Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
b) Tangensial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan
pembicaraan.
c) Kehilangan asosiasi : pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat lainnya
dan klien tidak menyadarinya.
d) Flight of Ideas : pembicaraan yang meloncat-loncat dari satu topik ke topik lainnya,
masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
e) Blocking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian
dilanjutkan kembali.
f) Perseverasi : pembicaraan yang diulang berkali-kali.
g) Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
Ketika menjawab pertanyaan pasien lngsung menjawab pada tujuan yang ditanyakan.
Masalah keperawatan : -
10. Tingkat Kesadaran.

Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi.

Waktu Tempat Orang

Data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui wawancara dan observasi, stupor
diperoleh melalui observasi , orientasi (waktu, tempat ) diperoleh melalui wawancara.
a. Bingung tampak bingung dan kacau
b. Sedasi : mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/tidak sadar.
c. Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan,gerakan-gerakan yang diulang anggota
tubuh klien dapat diletakan dalam sikap yang canggung dan dipertahankan klien, tapi
klien mengerti semua yang terjadi dilingkungannya.
d. Orientasi waktu, tempat, orang sudah jelas.
e. Jelaskan data obyektif dan subyektif yang terkait hal-hal diatas.
f. Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
Pasien tampak tenang dapat mengetahui waktu dan tempat dengan jelas.
Masalah keperawatan : -
11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek.


Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulas

Data diperoleh melalui wawancara.

a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi
lebih dari satu bulan.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi
dalam satu minggu terakhir.
c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
d. Konfabulasi : pembicaraan yang tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukan
cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingat
e. Jelaskan sesuai dengan data terkait
Pasien dapat mengingat kejadian yang sudah lama ataupun yang baru terjadi.
Masalah keperawatan :-
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu

berkonsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana

Data diperoleh melalui wawancara.

a. Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari satu obyek ke obyek lain.
b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan diulang/tidak dapat
menjelaskan kembali pembicaraan.
c. Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan penambahan pengurangan pada
benda-benda nyata.
d. Jelaskan sesuai dengan data terkait.
Ketika diwawancarai pasien tidak bisa berdiam diri dan tidak bisa berhitung dengan benar.

Masalah keperawatan :-

13. Kemampuan Penilaian

Gangguan ringan Gangguan

bermakna Data diperoleh melalui wawancara


a. Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan yang sederhana
dengan bantuan orang lain contoh : berikan kesempatan pada klien untuk memilih
mandi dulu sebelum makan, makan dulu sebelum mandi. Jika diberi penjelasan klien
dapat mengambil keputusan.
b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil keputusan
walaupun dibantu orang lain contoh: berikan kesempatan pada klien untuk memilih
mandi dulu sebelum makan, makan dulu sebelum mandi. Jika diberi penjelasan klien
dapat mengambil keputusan
c. Jelaskan sesuai dengan data terkait
pasien tampak bisa memilih antara makan atau mandi terlebih dahulu, pasien mengatakan lebih
sering mandi pagi sebelum makan.
Masalah keperawatan :-
14. Daya Tilik Diri

Mengingkari penyakit yang dideritanya

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Data diperoleh melalui wawancara


a. Mengingkari penyakit yang diderita :tidak menyadari gejala penyakit (perubahan
fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan.
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan orang lain/lingkungan yang
menyebabkan kondisi yang dialami klien saat ini
c. Jelaskan sesuai dengan data
terkait
Pasien mengatakan karena ayahnya sering memukulnya sehingga pasien dirawat.
Masalah keperawatan :
Resiko perilaku kekerasan
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan :
pasien mengatakanmkana makanan yang disediakan dari RSJ 3 kali sehari dan makan secara
mandiri.
2. BAB/BAK :
Pasien mengatakan BAB/BAK secara mandiri.
3. Mandi :
Pasien mengatakan mandi 3 kali sehari secara mandiri.
4. Berpakaian/ berhias :
Pasien mengatakan bisa memakai baju secara mandiri.
5. Istirahat tidur :
Pasien mengatakan tidak bisa tidur pada malam hari karena masih melihat bayangan hitam
seperti pocong.
6. Penggunaan obat :
Pasien mengatakan meminum obat yang diberikan obat dari RSJ secara mandiri tetapi
dengan pantauan perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan :
Pasien mengatakan tidak bisa menjaga kesehatannya sendiri karena sering diganggu
bayangan hitam yang membuatnya tidak bisa tidur sehingga kepalanya sakit dan lemas
8. Aktivitas dirumah :
Pasien mengatakan dirumah biasanya sering membantu ibunya bersih-bersih rumah dan
mencuci piring.
9. Aktivitas di luar rumah :
Pasien mengatakan jarang bahkan tidak pernah membatu gotong royong ataupun kerja bakti
diluar rumah karena tidak memiliki teman.

Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori dan isolasi sosial

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
√ Berbicara dengan orla □ Minum alkohol
□ Mampu menyelesaikan masalah □ Reaksi lambat/berlebih
□ Teknik relokasi □ Bekerja berlebihan
□ Aktifitas konstruktif □ Menghindar
√ Olah raga □ Mencederai diri
□ Lainnya √ Lainnya
Masalah keperawatan : -

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN :


Masalah dengan dukungan kelompok :
Pasien mengatakan mengatakan tidak ada dukungan dari temannya karena tidak ada yang
mau berteman dengannya, pasien haya mendapat dukungan dari ibu dan kakaknya.

Masalah dengan lingkungan :


Pasien mengatakan mengambil sepeda anak tetangganya lalu dibanting dan dilemparnya saat
pasien marah.

Masalah dengan Pendidikan :


Pasien mengatakan saat SMA pernah dibuli dan dimarahi oleh teman-temannya dan pacaranya.

Masalah dengan Pekerjaan :


Pasien mengatakan belum bekerja sehingga tidak ada masalah.

Masalah dengan perumahan :


Pasien mengatakan kalau dirumah sering ngamuk dan bertengkar dengan bapaknya.

Masalah dengan Ekonomi :


pasien mengatakan tidak tahu penghasilan dan kondisi ekonomi orangtuanya karena yang menatur
keuangan ibu dan bapaknya.

Masalah dengan pelayanan Kesehatan :


Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan.
Masalah lainnya :
Tidak ada masalah lainnya.

Masalah keperawatan :
Isolasi Sosial
X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:
□ Penyakit jiwa □ Faktor predisposisi
√ Koping □ Sistem pendukung
□ Penyakit fisik □ Obat-obatan
□ Lainnya
Masalah keperawatan
: Koping tidak efektif

XI. ASPEK PENUNJANG


Diagnosa medis : Skrizofrenia Paranoid

Terapi medis : Haloperidol 2x5mg, Trihexphenidyl 3x2mg, Depakote ER 1x20mg, Lorazepam


1x20mg

Laboratorium : Tidak Ada Hasil Laboraturium


XII. DATA FOCUS DAN DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Data maladaptif Masalah keperawatan

DS : Gangguan persepsi sensori


- Keluarga pasien mengatakan pasien dirumah bingung,
gelisah, bicara sendiri.
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan nyi roro
kidul menyuruh menjadi gila dan bunuh diri sehingga
membuat pasien marah-marah banting barang pada siang
hari maupun malam hari
- pasien mengatakan sulit tidur karena melihat bayangan
hitam seperti jin (pocong) pada malam hari saat mau tidur.
DO :
- Pasien tampak lesu, gelisah ketika diwawancarai pasien
tidak bisa berdiam diri.
- Pasien tampak bingung tidak bisa berhitung dengan benar.
- Pasien kadang tampak melamun.
- Kontak mata kurang

DS : Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan saat SMA pernah dibuli, dimarahin,
dan dijauhi oleh teman-temannya dan pacarnya sehingga
tidak mempunyai teman dan pasien mengatakan lebih baik
sendiri.
- Pasien mengatakan selama dirumah jarang mengikuti kegiatan
gotong – royong ataupun kerja bakti.

DO :
- Pasien kadang tampak melamun
- Pasien tampak menyendiri ketika diajak bicara masih mau
bicara.
DS : Resiko Perilaku Kekerasan
- Keluarga pasien mengatakan pasien marah-marah,
mengamuk mengambil sepeda anak tetangganya lalu
dibanting dan dilempar, pernah memukul bapaknya
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan nyi roro
kidul menyuruh menjadi gila sehingga membuat pasien
marah-marah banting barang pada siang hari maupun
malam hari.
DO :
- Pasien tampak gelisah.
- Kontak mata kurang.
DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : Gangguan Pendengaran Gangguan persepsi sensori


- Keluarga pasien mengatakan
pasien dirumah bingung,
gelisah, bicara sendiri.
- Pasien mengatakan
mendengar suara bisikan nyi
roro kidul menyuruh menjadi
gila dan bunuh diri sehingga
membuat pasien marah-marah
banting barang pada siang
hari maupun malam hari
- pasien mengatakan sulit tidur
karena melihat bayangan
hitam seperti jin (pocong)
pada malam hari saat mau
tidur.
DO :
- Pasien tampak lesu, gelisah
ketika diwawancarai pasien
tidak bisa berdiam diri.
- Pasien tampak bingung tidak
bisa berhitung dengan benar.
- Pasien kadang tampak
melamun.
- Kontak mata kurang

DS : Perubahan Status Mental Isolasi Sosial


- Pasien mengatakan saat SMA
pernah dibuli, dimarahin, dan
dijauhi oleh teman-temannya
dan pacarnya sehingga tidak
mempunyai teman dan pasien
mengatakan lebih baik sendiri.
- Pasien mengatakan selama
dirumah jarang mengikuti
kegiatan gotong – royong
ataupun kerja bakti.

DO :
- Pasien kadang tampak
melamun
- Pasien tampak menyendiri
ketika diajak bicara masih
mau bicara.
DS : Halusinasi Resiko Perilaku Kekerasan
- Keluarga pasien mengatakan
pasien marah-marah,
mengamuk mengambil sepeda
anak tetangganya lalu
dibanting dan dilempar,
pernah memukul bapaknya
- Pasien mengatakan
mendengar suara bisikan nyi
roro kidul menyuruh menjadi
gila sehingga membuat pasien
marah-marah banting barang
pada siang hari maupun
malam hari.
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN berdasarkan prioritas :
1. Gangguan Persepsi Sensori Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran
2. Isolasi Sosial Berhubungan Dengan Perubahan Status Mental
3. Resiko Perilaku Kekerasan Berhubungan Dengan Halusinasi

XIV. TAHAPAN PENANGANAN KLIEN


1. Skor kategori : 16
a. Pasien Kategori I = pasien dengan tahap penanganan health promotion
b. Pasien Kategori II = pasien dengan tahap penanganan maintenance
c. Pasien Kategori III = pasien dengan tahap penanganan acute
d. Pasien Kategori IV = pasien dengan tahap penanganan crisis
2. Tahap penganan fase :
Pasien dengan tahap penanganan health promotion
3. Tujuan pengobatan :
Untuk meningkatkan kesejahteraan yang optimal.
4. Pengkajian keperawatan :
Kualitas Hidup dan kesejahteraan.
5. Intervensi keperawatan :
Motivasi, Inspidasi dan validasi
6. Hasil yang diharapkan :
Mencapai kualitas hidup yang optimal
A. ANALISA DATA
No. Data Klien Etiologi Problem
1 DS : Gangguan Gangguan persepsi
- Keluarga pasien mengatakan Pendengaran dan sensori
pasien dirumah bingung, Gangguan
gelisah, bicara sendiri. Pengelihatan
- Pasien mengatakan
mendengar suara bisikan nyi
roro kidul menyuruh
menjadi gila dan bunuh diri
sehingga membuat pasien
marah-marah banting barang
pada siang hari maupun
malam hari
- pasien mengatakan sulit
tidur karena melihat
bayangan hitam seperti jin
(pocong) pada malam hari
saat mau tidur.
DO :
- Pasien tampak lesu, gelisah
ketika diwawancarai pasien
tidak bisa berdiam diri.
- Pasien tampak bingung tidak
bisa berhitung dengan benar.
- Pasien kadang tampak
melamun.
- Kontak mata kurang

DS : Perubahan Status Isolasi Sosial


- Pasien mengatakan saat Mental
SMA pernah dibuli,
dimarahin, dan dijauhi oleh
teman-temannya dan
pacarnya sehingga tidak
mempunyai teman dan
pasien mengatakan lebih
baik sendiri.
- Pasien mengatakan selama
dirumah jarang mengikuti
kegiatan gotong – royong
ataupun kerja bakti.

DO :
- Pasien kadang tampak
melamun
- Pasien tampak menyendiri
ketika diajak bicara masih
mau bicara.
DS : Halusinasi Resiko Perilaku
- Keluarga pasien mengatakan Kekerasan
pasien marah-marah,
mengamuk mengambil
sepeda anak tetangganya
lalu dibanting dan dilempar,
pernah memukul bapaknya
- Pasien mengatakan
mendengar suara bisikan nyi
roro kidul menyuruh
menjadi gila sehingga
membuat pasien marah-
marah banting barang pada
siang hari maupun malam
hari.
DO :
- Pasien tampak gelisah.
- Kontak mata kurang.
B. POHON MASALAH
Effect Resiko Perilaku Kekerasan

Core Problem Gangguan Persepsi Sensori

Causa Isolasi Sosial

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran dan
gangguan pengelihatan
2. Isolasi Sosial Berhubungan Dengan Perubahan Status Mental
3. Resiko Perilaku Kekerasan Berhubungan Dengan Halusinasi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
No. Tujuan/KH Intervensi Paraf
Keperawatan
1 Gangguan Persepsi Manajemen Halusinasi Elva
persepsi sensori sensori(L.09083) (I.09288)
b.d gangguan SP1 :
pendengaran Setelah dilakukan 1) Identifikasi isi, waktu
dan gangguan intervensi selama 3x terjadi, situasi pencetus,
pengeliatan 8 jam diharapkan dan respon terhadap
persepsi sensori halusinasi
dapat membaik 2) Ajarkan pasien mengontrol
dengan kriteria hasil: halusinasi dengan cara
- Verbalisasi menghardik
mendengar SP2 :
bisikan 1) Evaluasi kemampuan
menurun (5-1) pasien mengontrol
- Verbalisasi halusinasi dengan cara
melihat menghardik
bayangan 2) Latih pasien
meurun (5-1) mengendalikan halusinasi
- Melamun dengan cara bercakap
menurun (5-1) cakap dengan orang lain
- Perilaku SP 3 :
halusinasi
menurun (5-2) 1) Evaluasi kemampuan
pasien dalam
mengontrol halusinasi
dengan menghardik,
dan bercakap cakap
dengan orang lain
2) Anjurkan pasien
membuat jadwal
kegiatan harian
SP 4 :
1) Evaluasi kemampuan
pasien dalam mengontrol
halusinasi dengan
menghardik, bercakap
cakap dan kegiatan teratur
2) Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat secara
teratur
3) Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat secara
teratur
2 Isolasi Sosial Keterlibatan Sosial Promosi Sosialisasi (I.13498) Bidadari
Berhubungan (L.13115) SP 1 :
Dengan 1) Identifikasi penyebab
Perubahan Status Setelah dilakukan isolasi social
Mental intervensi selama 3x 2) Jelaskan keuntungan dan
8 jam diharapkan kerugian berinteraksi
keterlibtan sosial dengan orang lain
dapat membaik 3) Latih berkenalan
dengan kriteria hasil: 4) Masukkan ke dalam
- Verbalisasi jadwal kegiatan pasien
sosial SP 2 :
menurun (2- 1) Evaluasi SP 1
5) 2) Latih berhubungan social
- Minat secara bertahap
interaksi (2- 3) Masukkan ke dalam
5) jadwal kegiatan pasien
- Afek sedih(2- SP 3 :
5) 1) Evaluasi kegiatan SP 1
- Kontak mata dan 2
(5-1) 2) Latih ADL
(kegiatan sehari-hari
dengan cara bicara
dengan orang lain,
mengikuti kegiatan
senam)
3) Masukkan ke
dalam jadwal kegiatan
pasien
SP 4 :
1) Evaluasi SP 1, 2, dan 3
2) Latih ADL
(memminta bertanya
sesuatu dan
menjawabnya)
3) Masukkan ke
dalam jadwal kegiatan
pasien
3 Resiko Perilaku Pecegahan Perilaku Elva
Kekerasan
Kontrol Diri Kekerasan (I.14544)
Berhubungan SP1 :
(L.0976)
Dengan 1) Identifikasi situasi pencetus
Halusinasi dan respon terhadap
Setelah dilakukan
intervensi selama 3x perilaku kekerasan
8 jam diharapkan 2) Ajarkan pasien mengontrol
kontrol diri dapat kemarahan dengan
membaik dengan relaksasi nafas dalam dan
kriteria hasil: memukul bantal
- Perilaku SP2 :
melukai 1) Evaluasi relaksasi nafas
orang lain dalam dan memukul bantal
- Perilaku 2) Berikan informasi
agresif/amuk pemberian obat
- Perilaku SP3 :
merusak 1) Evaluasi relaksasi nsfas
lingkungan dalam, memukul bantal
sekitar dan pemberian obat.
2) Ajarkan Komunikasi
Verbal (Bicara baik-
baik/asertif)
SP4 :
1) Evaluasi relaksasi nsfas
dalam, memukul bantal,
pemberian obat, dan
Komunikasi Verbal.
2) Latih pasien untuk
melakukan tindakan
spiritual yang sudah diatur.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.
Hari/tgl Jam Implementasi Respon Klien Paraf
Dx
Kamis, 30 08.30- 1 - Melakukan bina S: Elva
Desember 09.00 hubungan saling - Pasien mengatakan
2021 percaya senang berkenalan
- Melakukan kontrak dengan mahasiswa
tema, waktu, dan perawat
tempat kepada Tn. I - Pasien
- Memvalidasi mengatakan mau
perasaan Tn. I mengobrol tentang
- Melakukan SP 1 masalahnya di
Pasien : ruang tengah
1) Mengidentifikasi selama 20 menit
isi, waktu terjadi, saja
situasi pencetus, - Pasien
dan respon mengatakan
terhadap perasaannya biasa
halusinasi saja dan sehat.
2) Mengajarkan - Pasien
pasien mengatakan
mengontrol mendengar suara
halusinasi bisikan nyi roro
dengan cara kidul menyuruh
menghardik menjadi gila
sehingga membuat
pasien marah-
marah banting
barang pada siang
hari maupun
malam hari
- Pasien
mengatakan sulit
tidur karena
melihat bayangan
hitam seperti jin
(pocong) pada
malam hari saat
mau tidur
membuat pasien
tidak bisa tidur
karena ketakutan.
- Pasien
mengatakan
bersedia untuk
diajarkan cara
menghardik
halusinasi
- Pasien
mengatakan
sedikit paham
dengan apa yang
diajarkan
mahasiswa
perawat
- Pasien
mengatakan ingin
diajarkan lagi cara
menghardik
halusinasi
- Pasien
mengatakan ingin
bertemu dengan
mahasiswa
perawat hari
Jumat, 31
Desember 2021
setelah senam pagi
untuk dilatih agar
mengendalikan
halusinasi dengan
cara berbicara
dengan orang lain
dan membuat
kegiatan yang
terjadwal.
O:
- Pasien tampak
tenang
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan
- Pasien sesekali
teralihkan
perhatiannya
dengan lingkungan
sekitar
- Pasien tampak
datar
- Saat diajarkan cara
menghardik
halusinasi pasien
tampak
kooperaktif
Elva
Jumat, 31 08.00- 1 - Melakukan bina S:
Desember 09.30 hubungan saling - Pasien mengatakan
2021 percaya senang berkenalan
dengan mahasiswa
- Melakukan kontrak perawat
tema, waktu, dan - Pasien
tempat kepada Tn. I mengatakan mau
- Memvalidasi mengobrol tentang
perasaan Tn. I masalahnya di
ruang tengah
- Memvalidasi selama 20 menit
masalah pada Tn. I saja
- Melakukan SP2 dan - Pasien
SP3 : mengatakan
1) Mengevaluasi perasaannya
kemampuan sekarang biasa saja
pasien tetapi keadaannya
mengontrol lemas kurang tidur
halusinasi karena ketakutan
dengan cara melihat bayangan
menghardik seperti pocong.
2) Melatih pasien - Pasien
mengendalikan mengatakan masih
halusinasi mendengar bisikan
dengan cara dan melihat
bercakap cakap bayangan pocong
dengan orang tetapi sudah bisa
lain. mengontrol
3) Menganjurkan dengan cara
pasien membuat menghardik tetapi
jadwal kegiatan terkadang lupa.
harian - Pasien
mengatakan
bersedia
mengontrol
halusinasi dengan
cara berbicara
dengan temannya
atau orang
disekitarnya
apabila
halusinasinya
muncul.
- Pasien
mengatakan
bersedia dibantu
untuk membuat
jadwal kegiatan
dirumah apabila
sudah pulang
karena selama
dirawat
kegiatannya
terjadwal.
- Pasien
mengatakan ingin
bertemu dengan
mahasiswa
perawat hari
Sabtu, 1 januari
2021 setelah
makan akan
dilakukan
pendidikan
kesehatan
mengenai obat
pasien.
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan
- Pasien sesekali
teralihkan
perhatiannya
dengan lingkungan
sekitar
- Pasien tampak
datar
- Saat ajarkan
membuat jadwal
kegiatan pasien
tampak
kooperaktif
- Kontak mata
kurang
Sabtu, 1 12.00- 1 - Melakukan bina S: Elva
Januari 2022 12.30 hubungan saling - Pasien mengatakan
percaya senang berkenalan
- Melakukan kontrak dengan mahasiswa
tema, waktu, dan perawat
tempat kepada Tn. I - Pasien
- Memvalidasi mengatakan mau
perasaan Tn. I mengobrol tentang
- Melakukan SP 4 masalahnya di
Pasien : ruang tengah
1) Mengevaluasi selama 20 menit
kemampuan saja
pasien dalam - Pasien
mengontrol mengatakan
halusinasi badannya masih
dengan sedikit lemas,
menghardik, merasa sedih
bercakap cakap karena kangen
dan kegiatan keluarga ingin
teratur pulang ke rumah
- Pasien
2) Memberikan mengatakan
pendidikan bersedia diberikan
kesehatan pendidikan
tentang kesehatan tentang
penggunaan obat obat yang
secara teratur diminum
- Pasien
mengatakan selalu
rutin minum obat
selama dirawat
dengan pantauan
perawat biasanya
minum obat
setelah makan sing
dan makan malam.
- Pasien
mengatakan sudah
mengetahui obat
apa saja yang
diminum dan akan
mengingat jadwal
minum obat agar
dapat diminum
secara rutin.
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan.
- Pasien tampak
datar
- Kontak mata
kurang
Kamis, 30 11.30- 2 - Melakukan bina S: Bidadari
Desember 12.00 hubungan saling - Pasien mengatakan
2021 percaya senang berkenalan
- Melakukan kontrak dengan mahasiswa
tema, waktu, dan perawat
tempat kepada Tn. I - Pasien
- Memvalidasi mengatakan mau
perasaan Tn. I mengobrol tentang
- Melakukan SP 1 masalahnya di
Pasien : ruang tengah
1) Mengidentifiksi selama 20 menit
penyebab saja
isolasi social - Pasien
2) Menjelaskan mengatakan
keuntungan dan badannya masih
kerugian sedikit lemas.
berinteraksi - Pasien
dengan orang mengatakan
lain selama dirumah
3) Melatih tidak memiliki
berkenalan teman sehingga
4) Memasukkan pasien lebih
ke dalam senang sndiri.
jadwal kegiatan - Pasien
pasien mengatakan sudah
paham keuntungan
dan kerugian
berinteraksi
dengan orang lain.
- Pasien
mengatakan mau
berkenalan dan
berbicara dengan
teman
disekitarnya.
- Pasien
mengatakan akan
memasukan ke
jadwal hariannya
untuk berinteraksi
dengan orang
sekitarnya.
- Pasien
mengatakan ingin
bertemu dengan
mahasiswa
perawat hari
Jumat, 31
Desember 2021
setelah dari ruang
rehab akan
dilakukan latihan
berhubungan
sosial dengan
orang lain dan
Latih ADL
(kegiatan sehari-
hari dengan cara
bicara dengan
orang lain,
mengikuti
kegiatan senam).
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan.
- Pasien tampak
datar
- Kontak mata
kurang
- Pasien tampak
gelisah.
Jumat, 31 09.00- 2 S: Bidadari
Desember 10.00 - Melakukan bina - Pasien mengatakan
2021 hubungan saling senang berkenalan
percaya dengan mahasiswa
perawat
- Melakukan kontrak
- Pasien
tema, waktu, dan
mengatakan mau
tempat kepada Tn. I
mengobrol tentang
- Memvalidasi masalahnya di
perasaan Tn. I ruang tengah
selama 20 menit
- Memvalidasi saja
masalah pada Tn. I - Pasien
- Melakukan SP2 dan mengatakan
SP3 : badannya masih
1) Mengevaluasi SP sedikit lemas.
1 - Pasien
2) Melatih mengatakan sudah
berhubungan berkenalan dengan
social secara dengan teman
bertahap sekitarnya.
3) Melatih - Pasien
kegiatan sehari- mengatakan
hari dengan apabila ada
cara bicara kegiatan direhab
dengan orang selalu ikut serta.
lain, mengikuti - Pasien
kegiatan mengatakan
senam) mengikuti senam
4) Masukkan ke meski badannya
dalam jadwal sedikit lemas
kegiatan pasien karena tidak bisa
tidur
- Pasien
mengatakan akan
memasukan senam
kedalam jadwal
hariannya.
- Pasien
mengatakan ingin
bertemu dengan
mahasiswa
perawat hari
Sabtu, 1 Januari
2022 setelah
senam untuk
Latihan bicara
tanya jawab.
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan.
- Pasien tampak
datar
- Kontak mata
kurang
- Pasien tampak bisa
memulai
berkomunikasi
dengan temannya.
Sabtu, 1 08.30- 2 S:
Januari 2022 09.00 - Melakukan bina - Pasien mengatakan Bidadari
hubungan saling senang berkenalan
percaya dengan mahasiswa
perawat
- Melakukan kontrak
- Pasien
tema, waktu, dan
mengatakan mau
tempat kepada Tn. I
mengobrol tentang
- Memvalidasi masalahnya di
perasaan Tn. I ruang tengah
selama 20 menit
- Memvalidasi saja
masalah pada Tn. I - Pasien
- Melakukan SP4 : mengatakan
badannya masih
1) Mengevaluasi sedikit lemas.
SP 1, 2, dan 3 - Pasien
2) Melatih mengatakan sudah
berbica berkenalan dengan
(meminta dengan teman
bertanya sekitarnya.
sesuatu dan - Pasien
menjawabnya) mengatakan
mengikuti senam
3) Masukkan meski badannya
ke dalam sedikit lemas
jadwal karena tidak bisa
tidur
kegiatan
- Pasien
pasien
mengatakan akan
memasukan senam
kedalam jadwal
hariannya.
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan.
- Pasien tampak
datar
- Kontak mata
kurang
- Pasien tampak bisa
memulai
berkomunikasi
dengan temannya.
- Pasien tampak
aktif mengajukan
dan menjawab
pertanyaan.
Elva
S:
Kamis,30 08.30- 3
- Pasien mengatakan
Desember 09.00
2021 - Melakukan bina senang berkenalan
hubungan saling dengan mahasiswa
percaya perawat
- Pasien
- Melakukan kontrak
mengatakan mau
tema, waktu, dan
mengobrol tentang
tempat kepada Tn. I
masalahnya di
- Memvalidasi ruang tengah
perasaan Tn. I selama 20 menit
saja
- Memvalidasi - Pasien
masalah pada Tn. I mengatakan
- Melakukan SP1 : badannya masih
1) Mengidentifikasi sedikit lemas
situasi pencetus - Pasien
dan respon mengatakan ada
terhadap perilaku suara bisikan yang
kekerasan menyuruh menjadi
2) Mengajarkan gila dan mati
pasien sehingga membuat
mengontrol pasien marah
kemarahan membanting
dengan relaksasi barang
nafas dalam dan disekitarnya dan
memukul bantal pernah memukul
bapaknya
- Pasien
mengatakan sudah
paham apabila
marah tarik nafas
dalam dan
memukul bantal.
- Pasien
mengatakan ingin
bertemu dengan
mahasiswa
perawat hari
Jumat, 31
Desember 2021
setelah makan
siang untuk
meminum obat
dan melatih
berbicara baik
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan
- Pasien sesekali
teralihkan
perhatiannya
dengan lingkungan
sekitar
- Pasien tampak
datar
- Pasien tampak bisa
memperagakan
teknik nafas
dalam.
Jumat, 31 12.00- 3 S: Elva
Desember 12.30 - Melakukan bina - Pasien mengatakan
2021 hubungan saling senang berkenalan
percaya dengan mahasiswa
perawat
- Melakukan kontrak
- Pasien
tema, waktu, dan
mengatakan mau
tempat kepada Tn. I
mengobrol tentang
- Memvalidasi masalahnya di
perasaan Tn. I ruang tengah
selama 20 menit
- Memvalidasi saja
masalah pada Tn. I - Pasien
- Melakukan SP2 mengatakan
dan SP3 : badannya masih
1) Mengevaluasi sedikit lemas
relaksasi nsfas - Pasien
dalam, memukul mengatakan jika
bantal ingin marah sudah
2) Memberikan mencoba untuk
Obat tarik nafas dalam
3) Mengajarkan dan pukul bantal
Komunikasi - Pasien
Verbal (Bicara mengatakan mau
baik-baik/asertif) meminum obat
setelah makan
siang.
- Pasien
mengatakan akan
memcoba
berbicara yang
baik-baik
- Pasien
mengatakan ingin
bertemu dengan
mahasiswa
perawat hari
Sabtu, 1 Januari
2022 setelah
makan siang untuk
melatih spritual
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan
- Pasien sesekali
teralihkan
perhatiannya
dengan lingkungan
sekitar
- Pasien tampak
datar
- Pasien tampak
paham dengan apa
yang diajarkan
Sabtu, 1 12.30- 3 S: Elva
Januari 2022 13.00 - Melakukan bina - Pasien mengatakan
hubungan saling senang berkenalan
percaya dengan mahasiswa
perawat
- Melakukan kontrak
- Pasien
tema, waktu, dan
mengatakan mau
tempat kepada Tn. I
mengobrol tentang
- Memvalidasi masalahnya di
perasaan Tn. I ruang tengah
selama 20 menit
- Memvalidasi saja
masalah pada Tn. I - Pasien
- Melakukan SP4 : mengatakan
1) Mengevaluasi badannya masih
relaksasi nsfas sedikit lemas
dalam, memukul - Pasien
bantal, pemberian mengatakan
obat, dan sekarang jika
Komunikasi pasien marah
Verbal. melakukan tarik
nafas dalam dan
2) Melatih pasien memukul bantal
untuk - Pasien
melakukan mengatakan sudah
tindakan minum obat
3 spiritual yang dengan teratur
sudah diatur dipantau perawat
- Pasien
mengatakan mulai
terbiasa berbisca
yang baik-baik.
- Pasien
mengatakan akan
melakukan sholat
lima waktudan jika
marah ambil
wudhu agar
tenang.
- Pasien
mengatakan setiap
hari jumat ada
kegiatan
keagamaan seperti
membaca yasin
dll.
O:
- Pasien tampak
lemas dan sedikit
pucat.
- Pasien tampak
teang.
- Pasien tampak
kurang focus
dengan
pembicaraan
- Pasien sesekali
teralihkan
perhatiannya
dengan lingkungan
sekitar
- Pasien tampak
datar
- Pasien tampak bisa
memperagakan
teknik nafas
dalam.
F. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Dx Hari/tgl Jam Evaluasi Paraf


1 Kamis, 30 14.00 S: Elva
Desember - Pasien mengatakan mendengar
2021 suara bisikan nyi roro kidul
menyuruh menjadi gila
sehingga membuat pasien
marah-marah banting barang
pada siang hari maupun
malam hari
- Pasien mengatakan sulit tidur
karena melihat bayangan
hitam seperti jin (pocong)
pada malam hari saat mau
tidur membuat pasien tidak
bisa tidur karena ketakutan.
- Pasien mengatakan bersedia
untuk diajarkan cara
menghardik halusinasi
- Pasien mengatakan sedikit
paham dengan apa yang
diajarkan mahasiswa perawat
- Pasien mengatakan ingin
diajarkan lagi cara menghardik
halusinasi.
O:
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan
- Pasien sesekali teralihkan
perhatiannya dengan
lingkungan sekitar
- Pasien tampak datar
- Saat diajarkan cara
menghardik halusinasi pasien
tampak kooperaktif
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengevaluasi cara
menghardik halusinasi.
- Melatih halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang
lain dan membuat jadwal
kegiatan.
1 Jumat, 31 14.00 S: Elva
Desember - Pasien mengatakan
2021 perasaannya sekarang biasa
saja tetapi keadaannya lemas
kurang tidur karena ketakutan
melihat bayangan seperti
pocong.
- Pasien mengatakan masih
mendengar bisikan dan
semalam melihat bayangan
pocong tetapi sudah bisa
mengontrol dengan cara
menghardik tetapi terkadang
lupa.
- Pasien mengatakan bersedia
mengontrol halusinasi dengan
cara berbicara dengan
temannya atau orang
disekitarnya apabila
halusinasinya muncul.
- Pasien mengatakan bersedia
dibantu untuk membuat jadwal
kegiatan dirumah apabila
sudah pulang karena selama
dirawat kegiatannya terjadwal.
O:
-Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan
- Pasien sesekali teralihkan
perhatiannya dengan
lingkungan sekitar
- Pasien tampak datar
- Saat ajarkan membuat jadwal
kegiatan pasien tampak
kooperaktif
- Kontak mata kurang
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengevaluasi kemampuan
pasien dalam mengontrol
halusinasi dengan menghardik,
bercakap cakap dan kegiatan
teratur
- Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur.
1 Sabtu, 1 14.00 S: Elva
Januari 2022 - Pasien mengatakan badannya
masih sedikit lemas, merasa
sedih karena kangen keluarga
ingin pulang ke rumah
- Pasien mengatakan hari ini
sudah tidak mendengar bisikan
tetapi masih melihat bayangan
pocong pada malam hari saat
mau tidur.
- Pasien mengatakan bersedia
diberikan pendidikan
kesehatan tentang obat yang
diminum
- Pasien mengatakan selalu rutin
minum obat selama dirawat
dengan pantauan perawat
biasanya minum obat setelah
makan sing dan makan malam.
- Pasien mengatakan sudah
mengetahui obat apa saja yang
diminum dan akan mengingat
jadwal minum obat agar dapat
diminum secara rutin.
O:
-Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan.
- Pasien tampak datar
- Kontak mata kurang
P : Masalah teratasi sebagian
- Mengontrol Halusinasi
2 Kamis, 30 14.00 S: Bidadari
Desember
- Pasien mengatakan badannya
2021
masih sedikit lemas.
- Pasien mengatakan selama
dirumah tidak memiliki teman
sehingga pasien lebih senang
sndiri.
- Pasien mengatakan sudah
paham keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan
orang lain.

- Pasien mengatakan mau


berkenalan dan berbicara
dengan teman disekitarnya.
- Pasien mengatakan akan
memasukan ke jadwal
hariannya untuk berinteraksi
dengan orang sekitarnya.
O:
- Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan.
- Pasien tampak datar
- Kontak mata kurang
- Pasien tampak gelisah.
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Melatih berhubungan sosial
dengan orang lain
- Melatih ADL (kegiatan
sehari-hari dengan cara bicara
dengan orang lain, mengikuti
kegiatan senam).
2 Jumat, 31 14.00 S: Bidadari
Desember - Pasien mengatakan badannya
2021
masih sedikit lemas.
- Pasien mengatakan sudah
berkenalan dengan dengan
teman sekitarnya.
- Pasien mengatakan apabila
ada kegiatan direhab selalu
ikut serta.
- Pasien mengatakan mengikuti
senam meski badannya sedikit
lemas karena tidak bisa tidur
- Pasien mengatakan akan
memasukan senam kedalam
jadwal hariannya.
O:
- Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan.
- Pasien tampak datar
- Kontak mata kurang
- Pasien tampak bisa memulai
berkomunikasi dengan
temannya.
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
2 Sabtu, 1 14.00 - Latihan bicara tanya jawab.
Januari 2022 S: Bidadari
- Pasien mengatakan badannya
masih sedikit lemas.
- Pasien mengatakan sudah
berkenalan dengan dengan
teman sekitarnya.
- Pasien mengatakan mengikuti
senam meski badannya sedikit
lemas karena tidak bisa tidur
- Pasien mengatakan akan
memasukan senam kedalam
jadwal hariannya.
O:
- Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan.
- Pasien tampak datar
- Kontak mata kurang
- Pasien tampak bisa memulai
berkomunikasi dengan
temannya.
- Pasien tampak aktif
mengajukan dan menjawab
pertanyaan.
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Intervensi
3 Kamis, 30 14.00 S: Elva
Desember - Pasien mengatakan badannya
2021 masih sedikit lemas
- Pasien mengatakan ada suara
bisikan yang menyuruh menjadi
gila dan mati sehingga
membuat pasien marah
membanting barang
disekitarnya dan pernah
memukul bapaknya
- Pasien mengatakan sudah
paham apabila marah tarik
nafas dalam dan memukul
bantal.
O:
- Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan
- Pasien sesekali teralihkan
perhatiannya dengan
lingkungan sekitar
- Pasien tampak datar
- Pasien tampak bisa
memperagakan teknik nafas
dalam.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan obat
3 Jumat, 31 14.00 - Melatih berbicara baik Elva
Desember S:
2021 - Pasien mengatakan badannya
masih sedikit lemas
- Pasien mengatakan jika ingin
marah sudah mencoba untuk
tarik nafas dalam dan pukul
bantal
- Pasien mengatakan mau
meminum obat setelah makan
siang.
- Pasien mengatakan akan
memcoba berbicara yang baik-
baik
O:
- Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan
- Pasien sesekali teralihkan
perhatiannya dengan
lingkungan sekitar
- Pasien tampak datar
- Pasien tampak paham dengan
apa yang diajarkan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Melatih spritual
3 Sabtu, 1 14.00 S: Elva
Januari 2022 - Pasien mengatakan badannya
masih sedikit lemas
- Pasien mengatakan sekarang
jika pasien marah melakukan
tarik nafas dalam dan memukul
bantal
- Pasien mengatakan sudah
minum obat dengan teratur
dipantau perawat
- Pasien mengatakan mulai
terbiasa berbisca yang baik-
baik.
- Pasien mengatakan akan
melakukan sholat lima
waktudan jika marah ambil
wudhu agar tenang.
- Pasien mengatakan setiap hari
jumat ada kegiatan keagamaan
seperti membaca yasin dll.
O:
- Pasien tampak lemas dan
sedikit pucat.
- Pasien tampak teang.
- Pasien tampak kurang focus
dengan pembicaraan
- Pasien sesekali teralihkan
perhatiannya dengan
lingkungan sekitar
- Pasien tampak datar
- Pasien tampak bisa
memperagakan teknik nafas
dalam
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai