KOMUNIKASI GIZI
Disusun Oleh:
Utami Pinayungan
P07131219035
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah azza wa jalla, atas limpahan Rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi, Makalah ini disusun
untuk menambah wawasan penulis secara khusus, dan menambah wawasan para pembaca
secara umum.
Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Namun
penulis juga mneyadari apabila dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini
Penulis
2
Daftar Isi
Cover ………………………………………………………………………………………….1
BAB 1 …………………………………………………………………………………………4
Latar belakang…………………………………………………………………………4
Tujuan …………………………………………………………………………………5
BAB II ………………………………………………………………………………………...6
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari peran orang lain dalam
hidupnya. Untuk dapat hidup berdampingan, manusia membutuhkan suatu sarana
untuk menyampaikan maksud dan tujuannya kepada orang lain. Maka dari itu
timbullah komunikasi.
4
dengan kondisi pasien. Maka dari itu, calon tenaga gizi perlu menguasai hal-hal yang
berkaitan dengan komunikasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
1. Komunikator
2. Pesan
3. Media
6
media cetak (koran, tabloid, spanduk, dll) dan media elektronik
(televisi, broadcast via chat, dan sosial media). Dengan
menggunakan bantuan media, komunikator dapat menjangkau
sasaran dengan lebih luas, lebih cepat, dan lebih mudah.
4. Komunikan
5. Efek
7
Upaya kuratif dilakukan untuk mengurangi kesakitan penderita, membatasi
agar penyakit tidak bertambah parah, dan mengupayakan penyembuhan
penyakit. Upaya kuratif ini akan berjalan dengan efektif apabila dalam
prosesnya terdapat aksi saling dukung antara tenaga kesehatan dengan
pasien. Kesuksesan upaya kuratif ini dimulai dengan membangun
komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien. Komunikasi
yang baik dan mantap akan menumbuhkan rasa percaya dari pasien kepada
tenaga kesehatan, sehingga pengobatan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
Dalam ranah gizi, upaya kuratif tidak dapat diselesaikan dalam waktu
yang singkat, misalnya stunting. Stunting merupakan masalah yang sudah
merambah lintas generasi. Perlu adanya upaya yang konsisten selama
beberapa generasi untuk menuntaskan Indonesia dari ancaman stunting.
Mulai dari wanita remaja dipersiapkan gizinya secara optimal, hingga
wanita usia produktif harus tetap dijaga status gizinya agar anak yang
dilahirkannya tidak mengalami malnutrisi yang membawa anak tersebut ke
ara stunting.
3. Upaya rehabilitative
8
kesehatan yang baik, diperlukan komunikasi yang baik antara dari
berbagai pihak yang terlibat dalam komunikasi kesehatan.
D. Pesan komunikasi
6. Biasakan sarapan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
4. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan atau non verbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan
memiliki tiga komponen, yaitu makna, symbol yang digunakan untuk
menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan.
11
Daftar Pustaka
Junaedi, Fajar, dan Filosa Gita Sukmono. 2018. Komunikasi Kesehatan : Sebuah Pengantar
Komprehensif. Jakarta: Prenadamedia Grup.
Noorbaya, Siti, Herni Johan, dan Sri Rahayu. 2018. Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
12