Anda di halaman 1dari 16

Prinsip Prinsip Organisasi Secara Umum dan

Menurut Para Ahli secara Lengkap

Sebuah organisasi apapun bentuknya, sepanjang kehidupannya akan menghadapi


berbagai masalah. Hal ini disebabkan organisasi terdiri dari banyak orang yang
masing masing memiliki kepentingan yang berbeda beda, sehingga potensi terjadi
konflik dan permasalahan sangat tinggi.
Organisasi hidup tidak hanya dalam lingkungan Hampa, melainkan berada di
tengah tengah lingkungan yang terus berubah bahkan semakin hari perubahan
tersebut semakin cepat.
Agar organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam situasi yang
dinamis dan masalah yang bermunculan, maka organisasi harus
melaksanakan prinsip prinsip organisasi.
Istilah “prinsip” diartikan sebagai cara berpikir atau cara bertindak. Dengan
demikian prinsip prinsip organisasi adalah hal hal yang harus dipedomani  oleh
organisasi dalam menjalankan  kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.  Prinsip
prinsip organisasi menawarkan petunjuk unutk menciptakan sebuah organisasi agar
efektif dan efisien dalam situasi yang dinamis dan kompleks
Berikut prinsip prinsip organisasi secara Umum:

Prinsip Perumusan Tujuan


Setiap organisasi yang berdiri tentu memiliki tujuan,  Misalnya seperti tujuan untuk
pemerintahan, badan usaha maupun oranisasi kemanusiaan. Sebelum organisasi berdiri
tentu harus dilakukan perumusan tujuan organisasi. Dalam melaksanakan kegiatannya
organisasi harus berjalan sesuai dengan tujuan organisasi.
Prinsip Pembagian Kerja
Untuk menghindari kemungkinan adanya pekerjaan yang tertumpuk dan terjadinya
kelalai dalam pekerjaan pada sebuah unit kerja dalam organisasi maka diharuskan
adanya pembagian kerja. Pembagian tugas juga bertujuan agar setiap anggota
organisasi mengetahui tugasnya masing masing.

Prinsip Pendelegasian Kekuasaan/Wewenang


Dalam menjalankan kegiatan,suatu unit harus diberi kekuasaan/ untuk melaksanakan
tugas tugasnya agar dapat dimintai pertanggung jawabannya.

Prinsip Tingkat Pengawasan


 

Untuk memastikan proses pencapaian organisasi berjalan dengan baik maka, harus
dilakukan pengawasan dalam organisasi.  Karena jika suatu organisasi tidak
memperoleh pengawasan maka  pencapaian tujuan organisasi tidak maksimal.

Prinsip Rentang Manajemen


Dalam suatu organisasi perlu kita perhatikan suatu efektivitas dan sebuah efisiensi dari
seorang pemimpin yang dapat membawahi beberapa orang yang dibawahinya sehingga
seorang pemimpin dapat melakukan tugas kepemimpinannya secara efektif,efisien dan
maksimal serta dapat melakukan tugas pengawasan secara optimal.

Prinsip Kesatuan Perintah


Dalam menjalankan sebuah organisasi,seseorang bawahan biasanya mempunyai
seorang bos atau atasan. Dari bos tersebutlah kita menerima perintah dan kepada bos
tersebutlah kita memberikan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan pekerjaan
kita.

Prinsip Kordinasi
Prinsip kordinasi ada usaha untuk mengarahkan seluruh kegiatan unit-unit organisasi
agar tertuju pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Adanya pembagian
tugas kepada unit unit kerja tersebut terkadang tanpa kita sadari menimbulkan
kecenderungan untuk memisahkan diri dari tujuan organisasi secara keseluruhan.
Untuk itu, koordinasi diperlukan agar kita terhindar dari sebuah konflik, dengan
mengurangi duplikasi tugas, mengurangi pengangguran, dan memperkuat kerjasama.

Prinsip organisasi Menurut Para Ahli


Banyak ahli yang berupaya mengusulkan prinsip prinsip organisasi. Prinsip prinsip
tersebut terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zamanitu
sendiri. Beberapa pendapat yang dimaksud antara lain:

Henry fayol
  

Sebagaimana dikutip oleh Huse dan Bowditch (1977), Fayol mengemukakan 14


prinsip organisasi yaitu:
1.      Pembagian kerja (division of work)
2.    Wewenang dan tanggungjawab (authority and responsibility)
3.    Kesatuan perintah (unity of command)
4.    Disiplin (discipline)
5.     Kesatuan arah (unity of direction)
6. Kepentingan individu dibawah kepentingan umum (subordination of individual
interest to general interest)
7.     Gaji pegawai (remuneration of personel)
8.    Sentralisasi (centralization)
9.    Saluran jenjang (scalar chain)
10. Ketertiban (order)
11.  Keadilan (equity)
12.Kestabilan masa kerja pegawai (stability of tenure of    personnel)
13.Inisiatif ( initiative)
14.Kesatuan jiwa korps (esprit de corp)
 ·        L.P. Alford dan Russel Beatty (1951)

Dalam tulisannya yang berjudul “Principle of  Industrial Management”, mereka


mengemukakan 7 prinsip organisasi:
1.      Prinsip tujuan (principle of objective)
2. Prinsip wewenang dan tanggungjawab (principle of authority and responsibility)
3.    Prinsip wewenang pokok (principle of ultimate authority)
4.    Prinsip penugasan kewajiban kewajiban (principleog of assignment to duties)
5.     Prinsip definisi (principle of definition)
6.    Prinsip kesamaan (principle of homogeneity)
7.     Prinsip efektivitas organisasi ( principle of organization effectiveness)

  Hendy G. Hodges (1956)


Dalam bukunya yang berjudul “ Management Principles- principles-
Problems”, Hodges mengemukakan prinsip organisasi yang justru jauh lebih
banyak yakni ada 20:
1.      Tujuan (objective)
2.    Analisis (analysis)
3.    Penyusunan fungsi (functionalism)
4.    Kesamaan (homogeneity)
5.     Koordinasi (coordination)
6.    Komunikasi (communication)
7.     Penyusunan jenjang (scalar process)
8.    Control (control)
9.    Rentangan  control (span of control)
10.   Asas pengecualian (exception principle)
11.  Pelimpahan ( delegation)
12.Staff (staff)
13.Wewenang dan tanggungjawab (authority and responsibility)
14.Kesederhanaan (simplicity)
15. Standarisasi (starization)
16.Spesialisasi ( specialization)
17. Berkelangsungan (continuity)
18.Feleksibilitas (Flexibility)
19.Keseimbangan (balance)
20. Hubungan langsung (direct contact)

Oliver Sheldon (1923)

Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-
kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas-tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien,
sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia.

Dexter Kimball dan Dexter Kimball, Jr. (1947)

Organisasi ialah bantuan bagi manajemen. Ini meliputi kewajiban-kewajiban untuk


merancang satuan-satuan organisasi dan pejabat yang harus melaksanakan pekerjaan,
memutuskan fungsi-fungsi mereka dan merinci interaksi yang harus ada di antara satuan-
satuan dan orang-orang.

J. William Schulze (1949)

Organisasi merupakan penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat


perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang
dikumpulkan dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

Harleigh Trecker (1950)

Organisasi merupakan perbuatan atau proses mengumpulkan atau mengatur kelompok-


kelompok yang saling berinterkasi dari instansi menjadi suatu keseluruhan yang bekerja.

Ralp Currier Davis (1951)

Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah tujuan
bersama di bawah kepemimpinan.

John M. Pfiffner dan S. Owen Lane (1951)

Organisasi merupakan proses menghimpun pekerjaan yang orang-orang atau kelompok-


kelompok harus melakukan dengan kekuasaan yang diperlukan untuk pelaksanaannya,
sehingga kewajiban-kewajiban yang dilakukan demikian itu memberikan saluran-saluran
terbaik bagi penyelenggara usaha yang efisien, teratur, positif, dan terkoordinasikan.

Ernest Dale (1952)

Organisasi merupakan sebuah proses perencanaan. Ini berkaitan dengan hal menyusun,
mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau motif hubungan-hubungan kerja dari
orang-orang dalam suatu badan usaha.

W.J.S. Poerwadarminta

Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.

Janu Murdiyamoko & Citra Handayani

Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara
tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara
terperinci.
Max Weber

Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang,


tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

Dahlan Al Barry

Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi


satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan
yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Chester I. Bernard

Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang
ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan
komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada
setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian
sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.

Richard Scott

Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.

Stephen P. Robbinss

Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batasan-


batasan yang relatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan
bersama.

Stoner

Organisasi ialah suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah
pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama.

Victor A. Thompson

Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama
dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik &telah
disepakati sebelumnya.
4 dari 7 halaman

Tujuan Organisasi
Disiplin dan Etos Kerja

Tujuan organisasi adalah membuat seseorang lebih disiplin dan memiliki etos kerja tinggi.
Disiplin dapat terwujud ketika anggota organisasi dapat mengikuti segala aturan yang
ditetapkan organisasi. Lalu mampu memahami hak dan kewajiban setiap anggota untuk
kemajuan organisasinya.

Sementara untuk etos kerja yang tinggi pasti akan terwujud jika kerja sama antar anggota
bisa selalu terjaga. Tepatnya ketika setiap anggota menyadari bahwa kepentingan bersama
lebih penting daripada kepentingan pribadi.

Memiliki jiwa disiplin dan etos kerja yang tinggi akan sangat berguna bagi masa depan. Tak
hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi juga ketika sudah terjun di dunia kerja. Kesuksesan
akan lebih mudah berada di genggaman karenanya.

Kaya Pengetahuan dan Percaya Diri

Bagi yang sedang mempertimbangkan organisasi, jangan ragu lagi. Organisasi bisa
membuat seseorang kaya pengetahuan dan percaya diri. Dua tujuan organisasi ini bisa
terwujud ketika setiap anggotanya benar-benar sosok yang aktif dalam berorganisasi.

Dituntut bekerja sama dengan lebih banyak orang akan membuat seseorang kaya
pengetahuan. Lalu terbiasa dengan kerja sama akan semakin membuat seseorang lebih
percaya diri. Sebab dalam organisasi, setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk
menyejahterakan kepentingan bersama dengan penuh percaya diri.

Kebersamaan

Mampu mengutamakan kepentingan bersama adalah salah satu tujuan organisasi. Dalam sebuah
organisasi, kerja sama untuk bisa mencapai kepentingan bersama termasuk tuntutan.
Meski tuntutan, tujuan organisasi ini sangat menguntungkan di kemudian hari. Seseorang yang
memiliki pengalaman organisasi pasti memiliki sisi empati yang cukup tinggi.

Di sini pentingnya berorganisasi. Sisi egois dalam diri juga bisa diredam ketika mengikuti kegiatan
organisasi. Ketika sudah memasuki dunia kerja, kesadaran mementingkan tujuan perusahaan akan
lebih mudah dicapai dengan kebersamaan.

Menyelesaikan Masalah

Menyelesaikan masalah bukan sesuatu yang bisa dipelajari sehari semalam. Penyelesaian suatu
masalah bisa dimulai dari tingkat organisasi. Tak heran jika tujuan organisasi bagi anak sekolah
cocok untuk mengembangkan diri.

Dalam berorganisasi, setiap anggotanya dituntut untuk berpikir kritis. Dituntut untuk lebih
memerhatikan masalah dengan sudut pandang lebih luas bersama-sama. Hingga solusi yang
diinginkan bisa ditemukan.

Tujuan organisasi yang satu ini akan sangat berguna di masa depan. Berguna untuk diri sendiri dan
orang-orang sekitar. Menjadi lebih terlatih menyelesaikan masalah, hingga masalah sendiri bisa
dengan mudah diselesaikan.

Jiwa Kepemimpinan

Orang yang mengikuti kegiatan organisasi akan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Sebab
memilikinya adalah salah satu tujuan organisasi. Jiwa kepemimpinan yang dimaksud berkaitan
dengan kemajuan organisasi.

Setiap anggota organisasi memiliki kewajiban untuk menyejahterakan organisasinya. Setiap anggota
juga pasti memiliki tugas yang harus diselesaikan demi organisasinya. Hal ini membuat kerja sama
antar anggota harus dilakoni dan tanpa sadar membuat jiwa kepemimpinan tumbuh dengan
sendirinya.

Kebersamaan

Mampu mengutamakan kepentingan bersama adalah salah satu tujuan organisasi. Dalam sebuah
organisasi, kerja sama untuk bisa mencapai kepentingan bersama termasuk tuntutan.

Meski tuntutan, tujuan organisasi ini sangat menguntungkan di kemudian hari. Seseorang yang
memiliki pengalaman organisasi pasti memiliki sisi empati yang cukup tinggi.
Di sini pentingnya berorganisasi. Sisi egois dalam diri juga bisa diredam ketika mengikuti kegiatan
organisasi. Ketika sudah memasuki dunia kerja, kesadaran mementingkan tujuan perusahaan akan
lebih mudah dicapai dengan kebersamaan.

Menyelesaikan Masalah

Menyelesaikan masalah bukan sesuatu yang bisa dipelajari sehari semalam. Penyelesaian suatu
masalah bisa dimulai dari tingkat organisasi. Tak heran jika tujuan organisasi bagi anak sekolah
cocok untuk mengembangkan diri.

Dalam berorganisasi, setiap anggotanya dituntut untuk berpikir kritis. Dituntut untuk lebih
memerhatikan masalah dengan sudut pandang lebih luas bersama-sama. Hingga solusi yang
diinginkan bisa ditemukan.

Tujuan organisasi yang satu ini akan sangat berguna di masa depan. Berguna untuk diri sendiri dan
orang-orang sekitar. Menjadi lebih terlatih menyelesaikan masalah, hingga masalah sendiri bisa
dengan mudah diselesaikan.

Jiwa Kepemimpinan

Orang yang mengikuti kegiatan organisasi akan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Sebab
memilikinya adalah salah satu tujuan organisasi. Jiwa kepemimpinan yang dimaksud berkaitan
dengan kemajuan organisasi.

Setiap anggota organisasi memiliki kewajiban untuk menyejahterakan organisasinya. Setiap anggota
juga pasti memiliki tugas yang harus diselesaikan demi organisasinya. Hal ini membuat kerja sama
antar anggota harus dilakoni dan tanpa sadar membuat jiwa kepemimpinan tumbuh dengan
sendirinya.
Jenis-Jenis Organisasi
1. Organisasi formal atau legal, yaitu organisasi yang terdaftar dan diakui serta memiliki landasan
hukum tertentu, misalnya organisasi pemerintahan, perusahaan negara, partai politik, organisasi
masyarakat (ormas), lembaga internasional atau institusi pendidikan.

2. Organisasi internasional, yaitu suatu organisasi lintas negara yang melibatkan dua atau lebih
negara dalam suatu tujuan, misalnya organisasi internasional PBB.

Oleh karena itu, pengertian organisasi internasional menjadi lebih luas dan tak terbatas pada area saja
seperti ASEAN (khusus negara Asia Tenggara) atau Uni Eropa (khusus negara Eropa), tapi juga pada
suatu tujuan tertentu seperti OPEC (khusus negara penghasil minyak).

3. Selain itu juga ada istilah hybrid organization, yaitu yang bekerja di sektor publik dan privasi,
dimana organisasi jenis ini juga melaksanakan tugas publik, namun juga mengembangkan aktivitas
untuk mencari keuntungan.

4. Organisasi informal atau voluntary association yaitu organisasi yang terdiri dari relawan yang
memiliki tujuan tertentu misalnya komunitas, forum, fanbase atau klub tertentu.

5. Ada juga istilah organisasi yang bergerak secara rahasia atau bahkan ilegal, misalnya seperti
organisasi kriminal, secret society atau organisasi pemberontakan.
Ciri-Ciri Organisasi
1. Sekumpulan orang

Organisasi harus terdiri dari dua orang atau lebih manusia yang sadar dalam membentuk organisasi,
sama dengan terbentuknya suatu kelompok.

2. Memiliki tujuan bersama

Organisasi harus memiliki tujuan organisasi yang utama yang berusaha diraih oleh tiap-tiap anggota
organisasi.

3. Adanya kerjasama

Tiap anggota organisasi harus bekerjasama dan berkoordinasi satu sama lain untuk mempermudah
dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

4. Memiliki aturan

Organisasi formal harus memiliki aturan atau batas-batas tertentu yang harus dipatuhi dan diterapkan
pada tiap anggota organisasi.

5. Memiliki pembagian tugas

Organisasi harus memilik pembagian tugas pada tiap anggota agar bekerja satu sama lain dengan
efektif dan efisien sesuai kemampuan yang dimiliki.

 
Tingkat Jabatan Pada Pekerjaan Kantor
Dalam sebuah organisasi kantor, pada umumnya tingkat jabatan dapat disimpulkan ke dalam
tiga bentuk susunan piramida utama yang menunjukkan kategori tingkat jabatan. Tingkat
jabatan tersebut meliputi manajer administratif, manajer kantor, dan supervisor.

1. Manajer Administrasi

Manajer administrasi memiliki tugas yang membedakannya dengan tugas manager kantor. Jika
dibedakan lebih lanjut berikut ini perbedaan manajer administrasi dan manajer kantor.

1. Merencanakan konsep utama yang harus dilakukan sesuai visi dan misis perusahaan.
Kemudian manajer administratif mensosialisasikannya kepada manajer kantor.
2. Melakukan pengorganisasian segenap sumber daya yang ada pada tingkatan tataran
yang paling utama.
3. Membuat prosedur, teknis dan standar operasional kerja (SOP) untuk divisi/unitnya. oleh
karenanya, tugas manajer kantor adalah menginformasikan konsep dasar itu kepada
stafnya.
4. Membuat keputusan dalam skala internal unitnya masing-masing, sedangkakn manajer
kantor tidak dapat memutuskan. Manajer kantor memberikan saran berdasarkan
perkembangan data dan sumber informasi lain yang dimilikinya selama di luar dan di
dalam perusahaan sehari-hari.
5. Membuat konsep pengembangan unitnya. Sedangkan manajer kantor hanya dapat
mengaplikasikannya,
6. Mengawasi setiap bawahan yang berada pada jajaran unitnya masing-masing, mulai dari
tingkatan manajer kantor, supervisor hingga staf. Sedangkan manajer kantor hanya
mengawasi supervisor dan staf.

2. Manajer Kantor
Manajer kantor merupakan pejabat yang berada dalam level kedua dalam perkantoran. Manajer
kantor kedudukannya adalah asisten bagi top manajer. Oleh karena itu setiap devisi pasti
memiliki penamaan yang sama untuk setiap pejabat seperti: manajer pemasaran, manajer
keuangan, dan manajer SDM. Adanya tingkat manajer berarti menunjukkan adanya perbedaan
hak dan kewajiban di dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Oleh karena itu, ada jenis serangkaian tugas yang mengidikasikan bahwa hal itu merupakan
tugas manajer kantor. Tugas manajer kantor bersifat praktisa dan operasional. Sifat tugas
tersebut merupakan pengaplikasikan dari segenap konsep/gagasan utama yang telah
digariskan oleh manajer administratif. Meskipun demikian, bukan berarti level tersebut berlepas
tangan dari bentuk aplikasi konkret yang akan atau telah dilaksanakan oleh manajer kantor.
Menurut The Liang Gie,  seorang manajer kantor memiliki tugas yang berkaitan erat dengan
kemampuan dasar yang harus dimilikinya seperti:

1. kemampuan memimpin
2. memiliki latar belakang praktik/pendidikan
3. kemampuan melatih
4. kemampuan mengungkapkan diri
5. kemampuan bersikap terbuka
6. keingintahuan
7. kemampuan mengembangkan kreativitas
8. kemampuan mempertimbangkan dengan akal sehat dan bijaksana
9. kemampuan menjual gagasan
10. kemampuan bekerja sama
11. sabar.

3. Supervisor

Menurut Moekijat (1997) tugas supervisor adalah sebagai berikut:

a. Tugas Pokok

1. memberi perintah guna melaksanakan tugas


2. mengawasi tugas karyawan
3. melatih karyawan
4. memelihara hubungan baik antar karyawan dengan bijak

b. Tugas Pengawas dalam hubungannya dengan pekerjaan

1. merencanakan pekerjaan tiap unit kerja


2. mengontrol pekerjaan agar selesai tiap waktu
3. menekankan ketelitian kerja pada karyawan agar efektif dan efisien
4. mengkoordinasikan pekerjaan dengan unit kerja lainnya
5. membagi pekerjaan secara adil dan merata sesuai gaji dan tunjangan yang diberikan
6. mengembangkan metode baru bagi pencapaian produktivitas kerja yang baik

c. Tugas pengawas dalam hubungannya dengan bawahan

1. melatih pekerja sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik


2. mengembangkan sistem magang
3. pendelegasian tanggungjawab
4. mentolerisasi kesalahan bawahan, namun dapat menunjukkan mana dan bagaimana
yang benar
5. mendamaikan perselisihan antarkaryawan
6. memberi teguran, pujian, dan hukuman/sanksi
7. menerapkan disiplin kerja

d. Tugas pengawas dalam hubungannya dengan atasan

1. meminta daftar rekap absen dan kemudian membuat absen continous form guna
aktivitas payroll
2. melaporkan pekerjaan bawahan
3. meminta petunjuk guna penyelesaian konflik yang ada atau meminta saran atas
permasalahan yang ada.
4. bertukan pendapat untuk kepentingan bersama

e. Tugas penyelia atau pengawas berdasarkan fungsi-fungsi manajemen


1. Perencanaan

1. membuat tujuan organisasi


2. menentukan visi dan misi
3. membuat anggaran
4. membuat daftar kebutuhan alat, bahan dan perlengkapan
5. membuat sistem kerja operasi dan sebagainya

2. Pengorganisasian

1. menentukan tugas spesifik bawahan


2. menentukan koordinasi dan batasan serta hak dan tanggungjawab
3. menentukan langkah kerja
4. menentukan metode kerja
5. menentukan prosedur kerja
6. menentukan sistem kerja
7. mencanangkan etos kerja yang tinggi dan sebagainya

3. Pengarahan

1. memastikan personil yang tepa sesuai kebutuhan jenis pekerjaan


2. memotivasi pekerja
3. memberi petunjuk mana yang salah dan mana yang benar
4. mengembalikan arah yang menyimpang kepada arah yang benar

4. Pengawasan

1. mengontrol anggaran
2. mengontrol standar kerja
3. mengontrol proses
4. mengontrol hasil kerja
5. mengontrol lokasi kerja
6. mengontrol kelayakan alat kerja
7. mengontrol hubungan antarkaryawan dan sebagainya

Artikel terkait Bentuk-Bentuk Organisasi Kantor

Anda mungkin juga menyukai