Anda di halaman 1dari 35

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
A.1 Rancang Bangun
Rancang bangun merupakan proses perencanaan yang
menggambarkan urutan kegiatan (sistematika) mengenai suatu program
Rancang bangun perangkat lunak merupakan aktifitas untuk memahami
permasalahan bisnis, menuangkan ide dan merancang “cetak biru”
sebagai solusi untuk menghasilkan software yang ekonomis yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi (Julianty and B, 2019). Rancang bangun
adalah menciptakan dan membuat suatu aplikasi ataupun sistem yang
belum ada pada suatu instansi atau objek tersebut (Muchlis, Sebri
Hesinto, 2021).
Rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil
analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan
sistem tersebut ataupun memperbaiki sistem yang sudah ada
(Ardhianto, 2015). Rancang bangun aplikasi yaitu kegiatan
menterjemahkan hasil inalisis suatu sistem ke dalam bentuk perangkat
lunak untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas suatu kegiatan
atau pekerjaan (Karisma and Esabella, 2020).
Rancangan bangun aplikasi merupakan hasil analisa dalam
bentuk perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-
masalah dengan menciptakan atau memperbarui sistem menggunakan
kemampuan komputer (Nurliana and Esabella, 2020).
Rancang bangun merupakan suatu kegiatan untuk
menerjemahkan suatu kegiatan analisa ke dalam bentuk perangkat
lunak untuk memperbaiki sistem yang sudah ada dalam menolong
manusia guna membantu dalam tugas tertentu (Dian Fajri, Wirentake
and M. Julkarnain, 2020).

6
7

Rancang bangun aplikasi adalah kegiatan mengolah data


berupa hasil analisis menjadi perangkat lunak dengan menggunakan
bantuan komputer sehingga dapat membantu manusia untuk
menelesaikan pekerjaan (Yana Karisma . Athifah Muthi’ah, 2020).
Berdasarkan pendapa diatas, maka penulis dapat di
menyimpulkan bahwa rancang bangun adalah sebuah sistem yang
dimana proses proses masih menggunakan cara manual di ubah mejadi
proses sistem yang terkomputerisasi sehingga terciptanya hal hal yang
membantu pegawai dalam dunia pekerjaan dengan cepat, tepat dan
akurat.

A.2 Konsep Dasar Aplikasi


Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan
komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft
Word dan Microsoft Excel (Muchlis, Sebri Hesinto, 2021). Aplikasi
merupakan sebuah transformasi dari sebuah permasalahan atau
pekerjaan berupa hal yang sulit difahami menjadi lebih sederhana,
mudah dan dapat dimengerti oleh pengguna. Sehingga dengan adanya
aplikasi, sebuah permasalahan akan terbantu lebih cepat dan tepat
(Sany, 2021).
Aplikasi adalah suatu antar muka yang memugkinkan
pemakai berinteraksi dengan database dengan cara yang mudah”. Jadi
dapat disimpulkan aplikasi adalah program yang dirancang untuk
memudahkan para pengguna dalam mengerjakan dan menyelesaikan
tugas tertentu (Julianty and B, 2019). Aplikasi adalah kumpulan
instruksi atau perintah-perintah yang dijadikan satu menjadi program
komputer yang digunakan untuk melakukan pekerjaan atau tugas-tugas
tertentu (Hesinto et al., 2021).
Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan
untuk menjalankan perintah- perintah dari pengguna aplikasi tersebut
dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan
8

tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu


pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan
data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang
diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang
diharapkan.Pengertian aplikasi secara umum adalah alat terapan yang
difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang
dimilikinya, aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap
pakai bagi user (Simargolang and Nasution, 2018).
Aplikasi dalah alat terapan yang difungsikan secara khusus
dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan
suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user (Siregar, H. F.,
Siregar, Y. H., & Melani, 2018).

A.3 Website
Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen
dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya
yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan
untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut
browser (Erinton, R. Negara, R. Sanjoyo, 2017).
Web adalah nama popular untuk world wide web (www),
yakni suatu aplikasi internet yang terdiri dari perangkat lunak,
kumpulan protokol, dan seperangkat aturan yang memungkinkan
seseorang mengakses internet (Nurliana and Esabella, 2020).
Website adalah sejumlah halaman Web yang memiliki topik
saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas - berkas gambar,
video, atau jenis - jenis berkas lainya yang sudah dipublikasikan
(Julianty and B, 2020).
Website adalah kumpulan halaman yang digunakan untuk
menampilkani informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara,
atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang
9

masing-masing dihubungkan melalui jaringan-jaringan halaman (Isa


and Hartawan, 2017).
Web merupakan halaman situs sistem informasi berupa teks,
gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari
semuanya yang dapat diakses pada berbagai perangkat yang terhubung
dengan jaringan internet (Yana Karisma . Athifah Muthi’ah, 2020)

A.4 Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. (Hasibuan,
2016).
Sumber Daya Manusia merupakan merupakan motor
penggerak seluruh aktivitas perusahaan. Dukungan SDM haruslah pula
dilihat dari jumlah dan kualitas SDM yang dimiliki. Jumlah yang dimiliki
harus proposional dengan beban pekerjaan yang ada, sehingga jangan
sampai terjadi kekurangan atau kelebihan SDM. Demikian pula dengan
kualitas SDM haruslah memenuhi kualifikasi yang sesuai dengan yang
telah dipersyaratkan. (Kasmir, 2016:3).
Sumber Daya Manusia juga adalah sebuah individu yang
produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu
dalam institusi maupun perusahaan yang memliki fungsi sebagai asset
sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Pengertian
sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari dua yaitu SDM
makro dengan jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada disebuah
wilayah dan SDM makro dalam arti sempit yaitu yang bekerja pada
sebuah institusi atau perusahaan (Eri Susan, 2019, Manajemen Sumber
Daya Manusia).
10

A.5 Sistem
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan
yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan membentuk satu kesatuan
untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan suatu
fungsi. Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan yang
terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan (Irawan, 2016).
Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
paling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan
bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditujukan kepada
sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan
keluaran (output) yang diinginkan (Kristianto 2018).
Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem menurut
(Andri Kristianto 2018), yaitu:
a) Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goals), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi motivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan
tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem
lain berbeda-beda.
b) Masukan
Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam
sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan
11

(Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance


Input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan
keluaran.
c) Proses
Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian
pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu
sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-
bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.
d) Keluaran
Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat
merupakan masukan untuk sub sistem lain. Keluaran dapat berupa
tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel,
dan keluaran yang lainnyaadalah hasil cetakan laporan ke media
kertas.
e) Mekanisme pengendalian dan umpan balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem
berjalan sesuai dengan tujuan.

A.6 Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi adalah data
yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Irawan, 2016).
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang
12

digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang


telah diproses menjadi bentuk yang mempunyai arti bagi penerimanya
dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat (Nazili, 2016).
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwasanya, informasi merupakan sebuah data yang diolah menjadi
bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi tersebut ialah
hasil pengolahan data atau fakta yang telah dikumpulkan dengan metode
atau cara-cara tertentu. Informasi juga merupakan hasil data telag diolah
untuk kemudian menjadi berarti bagi penggunanya. Informasi yang
dibutuhkan tidak dilihat dari kuantitas, tetapi kualitas dari infromasi
tersebut.
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi
penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau
dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus ini ditujukkan pada
gambar 2.1 dibawah sebagai berikut:

Input Proses Output


(Data) (Pengelolaan Data) (Informasi)

Gambar 2.1 Siklus Informasi


Sumber: (Prasojo 2013)
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal (Irawan,
2016), yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness),
dan relevan (relevance).
1) Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-
kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2) Tepat waktu, yaitu berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi, karena informasi meruoakan landasan di
dalam pengambilan keputusan.
13

3) Relevan (Relevance), berarti informasi tersebut mempunyai


manfaat untuk pemakainya, sebab informasi ini akan digunakan
untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu
permasalahan.

A.7 Sistem Informasi


Sistem Informasi (Information System) merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak,
jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (Irawan,
2016).
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang,
fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditunjukkan untuk mendapat jalur komunikasi penting, memproses
sistem transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan
yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal dan eksternel yang
penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
keputusan yang cerdik (Nazili, 2016).
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi adalah sekumpulan komponen input, teknologi,
database, control, atau komponen pengendali,
Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri
dari beberapa komponen atau elemen (Irawan, 2016). Komponen-
komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke
dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap
data yang dimasukkan.
2) Blok Model (Model Block), Blok ini terdiri dari kombinasi
prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data.
14

3) Blok Keluaran (Output Block), Produk dari sistem informasi


adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajeman
serta semua pemakai sistem.
4) Blok Teknologi (Technology Block), Blok teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu: teknisi (brainware), perangkat lunak (software),
dan perangkat keras (hardware).

A.8 Basis Data


Basis Data (Database Block), basis data merupakan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Perkataan data diambil dari bahasa inggris yang
berarti fakta bermakna plural (banyak), sedangkan datum bermakna
(tunggal). Makna kata data bagi manusia adalah segala sesuatu yang
dapat diterima oleh indera manusia dari rangsangan-rangsangan yang ada
di sekitarnya, baik terurat maupun tersirat. Data adalah sumber yang
harus dikontrol dan dikelola menjadi suatu bentuk yang lebih berguna
dan bermanfaat (Irawan, 2016).
Sebelum data yang ditangkap sebagai input diolah untuk
menjadi informasi harus melewati beberapa siklus informasi
(information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengelolahan
data (data processing cycles). Siklus informasi ditunjukkan pada gambar
2.2 dibawah sebagai berikut:
15

Proses
(Model)

Input Output
Basis Data
(Data) (Information)

Data Penerima
(Ditangkap)

Hasil Keputusan
Tindakan Tindakan

Gambar 2.2 Siklus Informasi John Burch


Sumber: (Jogiyanto 2008)
Deni Darmawan (2001) menjelaskan 5 ciri dari informasi yang bisa
memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:
1) Amount of Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa
informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi
mampu memenuhin kebutuhan banyaknya informasi.
2) Quality of Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa
informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu
memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
3) Recency of Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa
informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu
memenuhi kebutuhan informasi baru.
4) Relevance of Information (Informasi yang relevan atau sesuai),
dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu
mampu memenuhi kebutuhan informasi.
16

5) Accuracy of Information ( Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa


informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi
kebutuhan informasi
6) Autehnticity of Information ( Kebenaran Informasi), dalam arti
bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu
mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

A.9 Database
Database atau basis data adalah kumpulan informasi yang
disimpan dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi.
(Abdulloh 2018:103).
Database adalah suatu aplikasi yang menyimpan
sekumpulan data. Setiap database mempunyai perintah tertentu untuk
membuat, mengakses, mengatur, mencari dan menyalin data yang ada di
dalamnya. (Jubilee 2017:1).
Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang
disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan
berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software
untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. (Pamungkas
(2017:2).
Database adalah suatu aplikasi yang menyimpan
sekumpulan data. Setiap database mempunyai perintah tertentu untuk
membuat, mengakses, mengatur, mencari, dan menyalin data yang ada di
dalamnya. (Enterprise, 2017:1).
Komponen penting dalam sistem basis data adalah : (Yanto,
2016:13)
1. Data Merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur
tertentu yang terintegrasi.
17

2. Hardware Merupakan perangkat keras berupa komputer dengan


media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data
karena pada umumnya basis data memiliki ukuran yang besar.
3. Sistem Operasi Program yang mengaktifkan dan memfungsikan
sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam
komputer, dan melakukan operasi dasar dalam komputer meliputi
input, proses dan output.
4. Basis Data Basis data sebagai inti dari sistem basis data. Basis
data menyimpan data serta struktur sistem basis data baik untuk
entitas maupun objek-objek secara detail.
5. Database Management System Merupakan perangkat lunak yang
digunakan untuk melakukan pengelolaan basis data.
6. User Merupakan Penggunaan yang menggunakan data yang
tersimpan dan terkelola. User dapat berupa seseorang yang
mengelola basis data yang disebut database administrator (DBA),
bisa juga disebut end user.
7. Aplikasi Lainnya Program yang dibuat untuk memberikan
interface kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam
mengakses basis data.

A.10 Analisis Data


Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
(Sugiyono 2017:207).

A.11 Sistem Pendukung Keputusan


Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi
spesifik yang ditunjukan untuk membantu manajemen dalam mengambil
18

keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi


terstruktur. (Nofriansyah dan Sarjon, 2017:2). Sedangkan menurut Little
dalam Nofriansyah dan Sarjon (2017:1), Sistem pendukung keputusan
sebagai suatu informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai
alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani
berbagai permasalahan yang terstruktur maupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data dan model.
Dapat disimpulkan dari pengertian para ahli diatas bahwa
Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah teknik yang digunakan pada
pengambilan keputusan yang berbasis komputer, baik itu secara individu
ataupun berkelompok. Dalam teorinya memiliki kriteria yang memiliki
nilai-nilai atau bobot yang harus dimiliki oleh setiap alternatif, dimana
sistem ini memberikan pilihan pada pengambilan keputusan yang lebih
baik dan lebih akurat dan juga lebih cepat.
A.11.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Komponen-komponen sistem pendukung keputusan (Latif,
dkk., 2018:4) terdiri dari:
1. Data Management
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan
untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang
disebut Database Management System (DBMS).
2. Model Management
Melibatkan model finansial, statistikal, management
science atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga
dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analistis,
dan manajemen software yang diperlukan.
3. Communication (dialog subsystem)
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada
DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan
antarmuka.
4. Knowledge Management
19

Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain


atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
A.11.2 Tahapan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Latif, dkk. (2018:5), ada 3 (tiga) tahapan dalam
proses pengambilan keputusan. Diantaranya sebagai berikut:
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
pendekteksian dari ruang lingkup problematika secara
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,
diproses dan diuji dalam rangka mengindentifikasi
masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan,
mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan
yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi menguji
kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara
berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.
Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplmentasikan
dalam proses pengambilan keputusan.

A.12 Analytical Hierarchy Process


A.12.1 Pengertian Analytical Hierarchy Process
Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu
model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas
L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan
masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi
suatu hierarki (Manurung, 2017). AHP adalah sebuah konsep
untuk pembuatan keputusan berbasis multicriteria (kriteria yang
banyak). Beberapa kriteria yang dibandingkan satu dengan
20

lainnya (tingkat kepentingannya) adalah penekanan utama pada


konsep AHP ini. (Nugeraha, 2017:114).
Definisi lain juga menjelaskan AHP (Analytical Hierarchy
Process) dapat menguraikan masalah multi kriteria yang
kompleks menjadi suatu hirarki yang di representasikan dari
sebuah permasalahan yang kompleks (He dan An, 2016). Metode
AHP dapat memberikan alternatif pilihan, pada dasarnya AHP
merupakan suatu metode untuk memecahkan suatu masalah yang
kompleks dan tidak terstruktur kedalam suatu kelompok –
kelompok, mengatur kelompok tersebut kedalam suatu hirarki,
memasukkan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia
(He dan An, 2016).
Metode Analytical Hierarchy Process merupakan salah satu
model untuk pengambilan keputusan yangdapat membantu
kerangka berfikir manusia. Metode ini mula-mula dikembangkan
oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70-an. Dasar berpikirnya
Metode Analytical Hierarchy Process.
Dalam penjabaran hierarki tujuan, tidak ada suatu pedoman
yang pasti mengenai seberapa jauh pembuat keputusan
menjabarkan menjadi tujuan yang lebih rendah. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses penjabaran
hierarki tujuan yaitu:
1. Pada saat penjabaran tujuan ke dalam subtujuan yang
lebih rinci harus selalu memperhatikan apakah setiap
tujuan yang lebih tinggi tercakup dalam subtujun tersebut.
2. Meskipun hal tersebut dapat dipenuhi, juga perlu
menghindati terjadinya pembagain yang terlampau
banyak baik dalam arah horizontal maupun vertikal.
3. Untuk itu sebelum menetapkan tujuan harus dapat
menjabarkan hierarki tersebut sampai dengan tujuan yang
peling lebih rendah dengan cara melakukan tes
21

kepentingan. Analytical Hierarchy Process sering


digunakan.

Sasaran/Tujuan

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Kriteria 6

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4

Gambar 2.3 Hierarki Alternatif Keputusan

A.12.2 Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process


Terdapat tiga prinsip dasar yang harus dipahami dalam
penyelesaian AHP yaitu prinsip menyusun hirarki
(Decomposition), prinsip menentukan prioritas (Comparative
Judgement) dan prinsip konsistensi logis (Logical Consistency)
(Ningsih, 2016). Adapun menurut (Manurung, 2017) prinsip
dasar AHP adalah sebagai berikut :
1. Membuat Hirarki Sistem yang kompleks bisa dipahami
dengan memecahnya menjadi elemen elemen pendukung,
menyusun elemen secara hirarki dan menggabungkan
nya.
2. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif
dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut
(Saaty, 1997 dalam manurung, 2017) untuk berbagai
persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam
memberikan pendapat.
22

Tabel 2.4 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan


Intensitas Keterangan
Kepentingan

1 Kedua elemen sama pentingnya


Elemen yang satu sedikit lebih penting
3 daripada elemen yang lainnya

Elemen yang satu lebih penting daripada


5 yang lainnya

Satu elemen jelas lebih mutlak penting


7 daripada elemen lainnya

Satu elemen paling lebih penting dari


9 yang lainnya

Nilai keraguan antara dua nilai


2,4,6,8 pertimbangan yang berdekatan

(Sumber : Saaty,1990)
3. Menentukan prioritas Untuk setiap kriteria dan alternatif
perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwiaise
comparison). Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh
alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang
telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas.
4. Konsistensi logis Mengenai tingkat hubungan antar objek
yang didasarkan pada kriteria tertentu.
1). Kelebihan AHP
Kelebihan AHP Teknik AHP memiliki beberapa kelebihan
diantaranya (Munthafa dan Mubarok, 2017) :
a. Kesatuan (Unity)
Metode AHP menyelesaikan permasalahan yang luas dan tidak
terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah
dipahami.
23

b. Kompleksitas (Complexity)
Metode ini memecahkan permasalahan yang kompleks melalui
pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
c. Saling ketergantungan (Independence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling
bebas dan tidak memerlukan sistem yang saling bebas dan tidak
memerlukan hubungan linear.
d. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
Tersusun dalam bentuk hirarki yang cenderung mengelompokkan
elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing
level berisi elemen yang sama.
e. Pengukuran (Measurement)
Metode ini menyediakan skala pengukuran dan metode untuk
mendapatkan prioritas.
f. Sintesis (Synthesis)
Mengarah pada perkiraan dari keseluruhan alternatif yang di
inginkan.
g. Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada
sistem sehingga dapat dipilih alternatif terbaik berdasarkan
tujuan.
h. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
Metode AHP tidak mengharuskan adanya suatu consesus, tapi
menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
i. Pengulangan Proses (Process Repetition)
Proses pengulangan pada AHP memberikan pemahaman yang
mengembangkan penilaian serta pengertian.
2). Kelemahan AHP
Teknik AHP juga terdapat kelemahan, Adapun kelemahan
tersebut diantaranya : (Munthafa dan Mubarok, 2017)
24

1. Ketergantungan model AHP terdapat pada input


utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli
sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli
selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli
tersebut memberikan penilaian yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada
pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas
kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

A.13 Unified Modelling Language (UML)


Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu
standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.
UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi
penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun
pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi
berorientasi objek. (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:13).
Unified Modeling Language (UML) adalah standarisasi
internasional untuk notasi dalam bentuk grafik, yang menjelaskan
tentang analisis dan desain perangkat lunak yang dikembangkan dengan
pemrograman berorientasi objek (Damayanti, Jemakmun and Suyanto,
2019). Unified Modeling Language (UML) adalah Bahasa spesifikasi
standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan,
menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. Unified Modeling
Language (UML) merupakan metodologi dalam mengembangkan
sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung
pengembangan sistem (Siregar and Melani, 2019).
25

UML (Unified Modeling Language) adalah “Sebuah teknik


pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat
untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”
(Nurliana and Esabella, 2020).
Unified Modeling Language adalah bahasa standar untuk
pemodelan perangkat lunak yang digunakan untuk model proses bisnis
dan muncul sebagai standar umum untuk pemodelan berorientasi objek
(Dian Fajri, Wirentake and M. Julkarnain, 2020). Unifed Modeling
Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh
meta-model tunggal, yang membantu pendekskripsian dan desain
sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan
pemrograman berorientasi objek (Isa and Hartawan, 2017).
A.13.1 Use Case Diagram
Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan
actor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case
menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan yang harus
dipenuhi sistem dari pandangan. (Setiawan & Khairuzzaman, 2017).
Tabel 2.5 Simbol Diagram Use Case
Simbol Nama Keterangan
Actor adalah segala sesuatu yang
berinteraksi langsung dengan
sistem aplikasi komputer, seperti
orang, benda atau lainnya. Tugas
Actor actor adalah memberikan
informasi kepada sistem dan
dapat memerintahkan sistem agar
melakukan sesuatu tugas.
26

Use case digambarkan sebagai


Use Case lingkaran elips dengan nama use
case dituliskan didalam elips
tersebut
Asosiasi digunakan untuk
Assosiation menghubungkan actor dengan
Relationship use case.
Generalization menunjukkan
Generalization hubungan antara elemen yang
Relationship lebih umum ke elemen yang
lebih spesifik
Extend mnunjukkan bahwa suatu
Extend bagian dari elemen di garis tanpa
<<extend>> Relationship panah bisa disisipkan kedalam
elemen yang ada di garis dengan
panah.
Include Include menunjukkan suatu
Relationship bagian dari elemen (yang ada
<<include>>
digaris tanpa panah) memicu
eksekusi bagian dari elemen lain
(yang ada di garis dengan panah).

A.13.2 Class Diagram


Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur
sistem dari segi pendefinisan kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan
metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang
dimiliki oleh suatu kelas, sedangkan operasi atau metode adalah
fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas (Salahuddin, 2013).
Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau
programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam
27

diagram kelas agat antara dokumentasi perancangan dan


perangkat lunak singkron (Salahuddin, 2013). Simbol class
diagram dapat dilihat pada tabel 2.6
Tabel 2.6 Simbol Class Diagram
Simbol Nama Keterangan
Association Menghubungkan atara objek
satu dengan objek lainnya.
Directed Relasi antar kelas dengan
association makna kelas yang satu
(asosiasi berarah) digunakan oleh kelas yang lain.
Relasi antar kelas dengan
Generalisasi makna generalisasispesialisasi
(umum-khusus).
Dependency Relasi antar kelas dengan
(Kebergantungan) makna kebergantungan antar
kelas.
Aggregation Relasi antar kelas dengan
(Agregasi) makna semua-bagian
(wholepart).

A.13.3 Activity Diagram


Menuru Salahuddin (2013) diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa
yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem. Simbol activity diagram dapat dilihat pada Tabel 2.7
28

Tabel 2.7 Simbol Activity Diagram


Simbol Nama Keterangan
State dari sistem yang
Action mencerminkan eksekusi dari
suatu aksi.
Start State Bagaimana objek dibentuk
atau diawali.

End State Bagaimana objek dibentuk


dan dihancurkan.

Process Pilihan untuk mengambil


keputusan.

Fork Node Satu aliran yang pada tahap


tertentu berubah menjadi
beberapa aliran

A.13.4 Sequence Diagram


Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015: 165) diagram
sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek.
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada
use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan
message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena
itu untuk menggambarkan sequence diagram maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case
beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi
menjadi objek itu. Membuat Sequence diagram juga dibutuhkan
untuk melihat skenario yang ada pada use case (Salahuddin,
2013).Simbol class diagram dapat dilihat pada tabel 2.8
29

Tabel 2.8 Simbol Sequence Diagram


Simbol Nama Keterangan
Object merupakan instance
dari sebuah class dan
dituliskan tersusun secara
Object 1 Object
horizontal.
Digambarkan sebagai sebuah
class (kotak) dengan nama
objek didalamnya yang
diawali dengan sebuah titik
koma
Actor dapat berkomunikasi
atau berinteraksi dengan
Actor
sistem.

Lifeline mengindikasikan
keberadaan sebuah object
dalam basis waktu. Notasi
Lifeline
untuk Lifeline adalah garis
putus-putus vertikal yang
ditarik dari sebuah objek.

Activation dinotasikan sebagai


sebuah kotak segi empat yang
digambar pada sebuah lifeline.
Activation
Activation mengindikasikan
sebuah objek yang akan
melakukan sebuah aksi.
30

Message, digambarkan
dengan anak panah horizontal
Message Message antara Activation. Message
mengindikasikan komunikasi
antara objek-objek.

A.14 PHP (Hypertext Prepocessor)


PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman
script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang
dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dibuat dengan
menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa
pemrograman server side. (Sidik, 2017:4).
PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan
dilisensikan secara gratis serta dapat didownload secara bebas dari situs
resminya. (Harianto,dkk 2019:13). PHP (Hypertext Preprocessor)
adalah suatu server-side scripting yang menyatu dengan HTML (Hyper
Text Markup Language) untuk membuat halaman website yang
dinamis. Server-side scripting sendiri berarti suatu pemrograman yang
pengeksekusiannya berada di sisi server. Seluruh proses di dalam
bahasa pemrograman PHP dilakukan disebuah server. Proses dilakukan
di server tetapi hasil akan ditampilkan di browser (Erinton, R. Negara,
R. Sanjoyo, 2017).
PHP (Hypertext Preprocessor) itu bahasa pemrograman
berbasis web. Jadi PHP adalah bahasa program yang digunakan untuk
membuat aplikasi berbasis web (website, blog, atau aplikasi web). PHP
termasuk bahasa program yang hanya bisa berjalan di sisi server, atau
sering disebut Side Server Language. Jadi program yang dibuat dengan
kode PHP tidak bisa berjalan kecuali dia dijalankan pada server web,
tanpa adanya server web yang terus berjalan dia tidak akan bisa
dijalankan (Simargolang and Nasution, 2018).
31

PHP (Hypertext Preprocesor) adalah suatu server-side


scripting yang menyatu dengan HTML (Hyper Text Markup Language)
untuk membuat halaman website yang dinamis. Server-side scripting
sendiri berarti suatu pemrograman yang pengeksekusiannya berada di
sisi server. Seluruh proses di dalam bahasa pemrograman PHP
dilakukan disebuah server. Proses dilakukan di server tetapi hasil akan
ditampilkan di browser (Erinton, R. Negara, R. Sanjoyo, 2017).
PHP adalah bahasa pemograman untuk membuat aplikasi
berbasis web dengan script yang terintegrasi dengan HTML (Falaq,
nurhadi and Rosario, 2021).
PHP adalah bahasa server-side yang menyatu dengan HTML
untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan
Server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan
dieksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirmkan ke browser
dengan format HTML (Isa dan Hartawan, 2017).
PHP adalah bahasa Server-side scripting yang menyatu
dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud
dari Server - side scripting adalah sintaks dan perintah - perintah yang
diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server. Tetapi disertakan pada
dokumen HTML (Dewi, 2015).
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan pemrograman
server side, yaitu bahasa yang berjalan di sisi server. Kode program PHP
akan dieksekusi oleh server dan hasil eksekusi tersebut akan di tampilakn
kepada client (Siregar, H. F., Siregar, Y. H., & Melani, 2018).

A.15 MySQL
MySQL merupakan software database yang termasuk paling
populer dilingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang karena
performasi query dari database nya yang saat itu bisa dikatakan paling
cepat dan jarang bermasalah. MySQL telah tersedia juga dilingkungan
Windows. (Sidik, 2017:301).
32

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat


terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang
database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. (Harianto,dkk
2019:13).
MySQL adalah multi user database yang menggunakan
bahasa Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi
client server melibatkan server daemon MySQL disisi server dan
berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client.
MySQL mampu menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang
mengembangkan MySQL yaitu TEX, mengaku mampu menyimpan
data lebih dari 40 database, 10.000 tabel, dan sekitar 7.000.000 baris
totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data (Simargolang and Nasution,
2018).
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen
basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka
juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL (Khotijah, 2016).
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat
terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang
menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya
(Nurliana and Esabella, 2020). MySQL merupakan perangkat lunak
DBMS yang dapat mengelolah dan menampung data base dengan cepat
dalam jumlah yang besar serta dapat diakses banyak pengguna (Falaq,
nurhadi and Rosario, 2021).
MySQL (My Structure Query Language) atau yang biasa
dibaca mai-se- kuel adalah sebuah program pembuat basis data yang
bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya,
MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux, Karena
33

sifatnya yang open source, sehingga kita bisa menggunakannya secara


gratis (Isa and Hartawan, 2017).
Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa MySQL adalah sebuah aplikasi DBMS yang menjalankan fungsi
pengelolahan data untuk membangun aplikasi web.

A.16 XAMPP
XAMPP adalah software web server apache yang di
dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa
pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis. XAMPP
sendiri mendukung dua system operasi yaitu windows dan Linux.
Untuk linux dalam proses penginstalannya menggunakan command
line sedangkan untuk windows dalam proses penginstalannya
menggunakan interface grafis sehingga lebih mudah dalam
penggunaaan XAMPP di Windows di banding dengan Linux. Didalam
XAMPP ada 3 komponen utama yang di tanam di dalamnya yaitu web
server Apache, PHP, dan MySQL (Erinton, R. Negara, R. Sanjoyo,
2017).
XAMPP adalah perangkat lunak open source yang diunggah
secara geratis dan bisa dijalankan di semua operasi seperti windows,
linux, solaris, dan mac (Nurliana and Esabella, 2020). XAMPP adalah
aplikasi yang dapat menbantu dalam proses pembangunan dan
pengembangan web (Falaq, nurhadi and Rosario, 2021).
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung
banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang
terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan
penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan
Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi
apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam
GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang
34

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang


dinamis. Selain itu XAMMP adalah 100% open source, tersedia bebas
dan legal (Siregar and Taufik, 2017).
Menurut Aryanto (2016:4), “Xampp merupakan sebuah
aplikasi perangkat lunak pemrograman dan database yang di
dalamnya terdapat berbagai macam aplikasi pemrograman seperti :
Apache, HTTP, MySQL, database, bahasa pemrograman PHP dan
Perl”. Menurut Iqbal (2019:15), “Xampp merupakan sebuah software
web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server
MySQL dan support PHP programming”.

A.17 CodeIgniter
Codeigniter adalah kerangka kerja pengembangan aplikasi
PHP berdasarkan arsitektur yang terstruktur. Codeigniter memiliki
tujuan untuk memberikan alat bantu yang dibutuhkan seperti helpers and
libraries untuk mengimplementasi tugas yang biasa dilakukan. Dengan
demikian, pengembangan proyek menjadi lebih mudah dan cepat. Dan
pengembang tidak perlu menulis lagi dari awal. (Arrhioui et al., 2017).
CodeIgniter adalah sebuah framework yang dibuat
menggunakan bahasa pemrograman PHP yang 19 bertujuan untuk
memudahkan para programmer web untuk membuat atau
mengembangkan aplikasi berbasis web. (Purbadian, 2016:18).

A.18 Metode Air Terjun (Waterfall Methode)


Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisis,desain pengkodean,pengujian dan tahap pendukung (support).
(Rosa dan Shalahuddin, 2018:28).
Menjelaskan metode pengembangan sistem yang sering
digunakan yaitu metode waterfall (air terjun). Model waterfall ini
sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”, yang sering juga disebut
35

dengan “clasic life cycle” atau model waterfall. Disebut dengan


waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu
selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. (Muharto dan
Ambarita, 2016:104)
Adapun metode air terjun menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:29)
yaitu:
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat
dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus
pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka,
dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan
perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi
desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada
tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada
tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.
Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan
desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan
fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan
memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
36

5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)


Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa
terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi
saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan
lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi
untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak
untuk membuat perangkat lunak baru.

Analisa
Kebutuhan

Desain

Pembuatan
Kode Program

Pengujian

Pemeliharaan

Gambar 2.9 Pengembangan Sistem Metode Waterfall

B. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan sistem
pendukung keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Ipnuwati, dari Jurnal Teknologi dan
Informatika (JEDA), STMIK Pringsewu, Lampung, yang berjudul
“Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk
Menentukan Kinerja Pegawai Berprestasi (Studi Kasus : Badan Kepegawaian
37

Daerah Tulang Bawah Barat)”, Penelitian ini menjelaskan sistem pengolahan


hasil penilaian kinerja pegawai di badan kepegawaian daerah tulang bawang
barat masih melakukan penghitungan secara manual sehingga belum bisa
menghasilkan nilai akhir. Penilaian kinerja pegawai yang dilakukan di Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) Pada saat ini masih dalam bentuk hardcopy yang
dibuat menggunakan Microsoft Office, Excel dan keputusan dari satu pihak
saja sehingga proses yang dilakukan masih belum akurat. Dari latar belakang
permasalahan yang telah dijelaskan maka dibuatlah sebuah Sistem Pendukung
Keputusan yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan
keputusan penentuan kinerja pegawai berprestasi. (Sri Ipnuwati, 2020).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Frieyadie, dari Jurnal TECHNO Nusa Mandiri,
STMIK Nusa Mandiri, Jakarta, yang berjudul “Metode AHP Sebagai
Penunjang Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Karyawan SPBU (Studi Kasus
: Stasiun Pengisi Bahan Bakar Umum)”, Penelitian ini menerangkan bahwa
proses penilaian kinerja karyawan pada beberapa SPBU masih dilakukan
secara manual, dengan manual relatif terjadi ketidak akuratan data, dan juga
diimplementasikan menggunakan aplikasi Microsof Excel, sehingga
memerlukan waktu yang cukup lama, untuk pengolahan data. Selain itu
penilaian bersifat subyektif dan belum relevan dengan keadaan yang
sebenarnya, sehingga tidak dapat digunakan sebagai sumber dasar
pengambilan keputusan. Dari permasalahan penelitian yang ada dapat
disimpulkan dengan menggunakan metode AHP dalam perhitungan menilai
kinerja karyawan untuk memberikan alternatif keputusan yang dapat
pemecahan masalah yang ada, sehingga keputusan yang dibuat menjadi lebih
baik. (Frieyadie, 2018).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Multi Amalia, Dwi Yuni Utami, dari
Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Komputer, STMIK Nusa Mandiri,
Jakarta, yang berjudul “Pemberian Reward Berdasarkan Penilaian Kinerja
Karyawan Dengan Metode AHP ( Studi Kasus : PT. Anugerah Protecindo)”,
Penelitian ini menjelaskan Penilaian kinerja karyawan PT. Anugerah
Protecindo bertujuan untuk memotivasi individu karyawan dan sebagai
38

penentu dalam pemberian reward karyawan namun selama ini belum optimal
dikarenakan adanya kecendrungan terpusat pada penilaian kinerja yang
menyebabkan penilaian menjadi tidak objektif serta belum ada pembobotan
pada kriteria penilaian sehingga belum diketahui kriteria mana yang paling
mempengaruhi kinerja karyawan. Penentuan karyawan terbaik dilakukan tidak
hanya dengan cara penunjukan langsung oleh pimpinan atau manajer, akan
tetapi sebuah perusahaan harus melakukan penilaian kinerja yang telah
dilakukan oleh karyawannya dalam jangka waktu tertentu, dan tentunya akan
ada sebuah reward atas keberhasilan yang telah dicapai oleh karyawannya”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bobot kriteria kinerja
karyawan berdasarkan kompetensi dengan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Dari latar belakang dan tujuan yang telah dijabarkan
diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian reward pada karyawan masih
belum optimal karena adanya kecenderungan terpusat yang menjadikannya
tidak objektif, karena kecenderungan itulah yang membuat tidak diketahuinya
bobot kriteria mana yang lebih penting diantara kriteria lainnya. Dengan
dibuatnya Sistem Pendukung Keputusan menggunakan Metode AHP agar
pemberian reward pada karyawan lebih optimal dan dapat membantu bobot
kriteria mana yang lebih penting. (Rizky Multi Amalia, Dwi Yuni Utami,
2018).
4. Penelitian yang dilakukan oleh Maya Hardianti, Rahmat Hidayatullah, Fitri
Pratiwi, Atma Hadiansa, dari Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer,
STMIK Dumai, AMIK Dumai, Riau, yang berjudul “Sistem Penunjang
Keputusan Penilaian Pegawai Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP), (Studi Kasus : Kantor Camat Dumai Barat)”, Pada penelitian
ini dijelaskan sistem yang berjalan di Kantor Camat Dumai Barat dalam
penilaian kinerja pegawai terdapat kelemahan yaitu proses penilaian pegawai
masih dilakukan secara manual dan juga belum adanya sistem tentang
pengambilan keputusan yang mendukung penilaian kinerja pegawai. Sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pengolahan datanya. Selain itu,
penilaian yang masih bersifat subyektif serta kurangnya motivasi para pegawai
39

dalam meningkatkan kinerja pegawai. Untuk mengetahui prestasi yang dapat


dicapai setiap pegawai dibuatlah sistem penunjang keputusan yang diharapkan
dapat membantu pengambil keputusan dalam mendapatkan informasi untuk
menentukan prestasi kinerja pegawai yang bersifat lebih objektif. Untuk
menentukan keputusan dalam penilaian kinerja pegawai mengunakan sistem
penunjang keputusan, dimana dalam sistem penunjang keputusan terdapat
metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang bisa digunakan untuk
menyelesaikan penelitian ini. Dari penelitian yang telah dilakukan ini dapat
disimpulkan bahwa dengan dibuatnya aplikasi ini pegawai dapat melakukan
pengolahan data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan
diharapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan pada
penilaian kinerja pegawai di Kantor Camat Dumai Barat. (Maya Hardianti,
Rahmat Hidayatullah, Fitri Pratiwi, Atma Hadiansa, 2017).
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi, Taufik Hidayatulloh, dari
Indonesian Journal on Computer and Information Technology, AMIK BSI,
Jakarta, yang berjudul “Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telecom
Visitama Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process, (PT. Telecom
Visitama)”, Pada penelitian ini dijelaskan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan beberapa tindakan alternative yang ada untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan atau maksud yang telah ditentukan. Permasalahan terjadi
jika ada pendukung keputusan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan
kurangnya sikap objektif dalam pengambilan keputusannya. Dalam penelitian
ini, penelitian dilakukan untuk melakukan pemilihan karyawan berprestasi
dengan menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process (AHP) dimana
metode ini akan menggunakan faktor-faktor yang telah ada sesuai dengan
ketentuan perusahaan, kriteria yang ada akan dicari prioritas dari masing-
masing kriteria untuk mengetahui kriteria mana yang lebih penting. Dari
pembahasan pada penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung
keputusan dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi atas kinerja
karyawan yaitu dengan menggunakan salah satu metode dalam sistem
40

pendukung keputusan. Metode yang digunakan yaitu Analythic Hierarchy


Process (AHP). (Ahmad Fauzi, Taufik Hidayatulloh, 2017).

Anda mungkin juga menyukai