Disusun oleh:
Dany Firmansyah
(2401413022)
(1301411096)
(1301413038)
Mailin Nadyya
(1301413089)
(2401410053)
Nurmasari
(2401413039)
Trian Anugrah
(2501412092)
Raafinsha Rahmaniar
(2501413031)
Arif Frebianto
(2501413036)
Enggar Nugrahanto
(3201413095)
Pend. Geografi
(4001413011)
Pend.IPA
(4001413022)
Pend.IPA
Unun Maulina
(4101413065)
Pend. Matematika
(4101413104)
Pend. Matematika
(5302413046)
Pend. TIK
Fara Dini
(6301413001)
PKLO
Diyah Puspitasari
(6301413031)
PKLO
Wegig Pambudi
(6301413072)
PKLO
(6301413074)
PKLO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan observasi dan orientasi PPL 1 di
SMP Negeri 13 Semarang. Pelaksanaan PPL ini merupakan syarat untuk dapat mengikuti
kegiatan PPL 2, untuk itu penulis berusaha menyajikan laporan observasi dan orientassi PPL
1 ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Pedoman PPl 2016.
Laporan ini dapat tersusun dan terselesaikan karena batuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang
sekaligus Pelindung Pelaksanaan PPL.
2. Drs. Bambang Priyono, M.Pd selaku Koordinator PPL Lembaga Pengembangan
Pendidikan Profesi (LP3) Unnes.
3. Dr. Nasuka, M.Kes selaku Koordinator Dosen Pembimbing di SMP N 13 Semarang yang
telah membimbing dan mengarahkan kam untuk melaksanakan PPL 1.
4. Sri Puji Marinah Yuliana, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Semarang
yang telah mengizinkan penulis melakuka PPL 1 di SMP Negeri 13 Semarang.
5. Dr. Hapsoro Dewanggono, M.Pd selaku koordinator guru pamong di SMP Negeri 13
Semarang.
6. Segenap guru dan karyawan SMP Negeri 13 Semarang yang telah memberikan bantuan
dan kerjasama dalam pelaksanaan PPL 1.
7. Rekan-rekan praktikan yang telah membantu pelaksanaan PPL 1 di SMP Negeri 13
Semarang.
8. Siswa-siswi SMP Negeri 13 Semarang yang penulis sayangi.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan PPL 1 ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
Pengesahan.............................................................................................................................iv
Daftar Lampiran.....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................3
C. Manfaat...........................................................................................................................3
D. Metode............................................................................................................................3
BAB II HASIL PENGAMATAN
A. Kondisi Fisik Sekolah.....................................................................................................5
B. Keadaan Lingkungan Tempat Sekolah Latihan..............................................................6
C. Fasilitas Sekolah.............................................................................................................7
D. Penggunaan Sekolah.......................................................................................................17
E. Keadaan Guru dan Siswa................................................................................................18
F. Interaksi Sosial................................................................................................................18
G. Tata Tertib dan Pelaksanaannya......................................................................................19
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................................................26
B. Saran...............................................................................................................................26
Refleksi Diri...........................................................................................................................27
LAMPIRAN...........................................................................................................................87
PENGESAHAN
Laporan PPL 1 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES.
Hari
Tanggal :
Disahkan oleh:
Kepala Sekolah
DAFTAR LAMPIRAN
1. Profil Sekolah
2. Denah Sekolah
3. Daftar Guru dan Sebarannya Menurut Mata Pelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah upaya sadar dan terencana untuk melakukan
perbaikan dan perubahan perilaku, pengalaman, dan pengetahuan peserta didik. Melalui
pendidikan diharapkan peningkatan kualitas SDM yang signifikan. Tempat dan tumpuan
perubahan tersebut berlangsung di sekolah. Secara umum diketahui bahwa sekolah dalam
penyelenggaraannya melibatkan berbagai komponen seperti Kepala Sekolah, Dewan
Guru, TU/Staf, Peserta didik, Orang Tua, Komite Sekolah dan Alumni. Semua unsur
tersebut bersinergi, berkoordinasi, dan berkolaborasi dalam mewujudkan tujuan, Visi, dan
Misi Sekolah.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan salah satu Lembaga Pendidikan
pencentak generasi Tenaga Kependidikan secara profesional yang melaksanakan tugas
sebagai pengajar dan pendidik di lingkungan pendidikan. Agar dalam melaksanakan tugas
tersebut dapat mencapai sasaran yang tepat, maka mahasiswa-mahasiswa di Universitas
Negeri Semarang dibekali dengan seperangkat ilmu (teori) keguruan dan ilmu-ilmu
lainnya sesuai dengan disiplin jurusan. Namun perlu disadari ilmu yang dimiliki oleh
mahasiswa tidak akan bermanfaat bila ilmu yang mereka miliki tidak dapat tersampaikan
dengan baik jika mereka tidak dibekali suatu ketrampilan mengajar. Apalagi
perkembangan jaman yang demikian pesatnya menyebabkan lapangan kerja memerlukan
tenaga kerja yang siap pakai sesuai dengan situasi dan kondisi. Begitupun profesi guru,
seorang guru dituntut dapat menguasai empat kompetensi dasar yaitu Paedagogik,
Profesional, Sosial dan Kepribadian.
Perubahan kurikulum dilakukan untuk menjawab tantangan jaman yang terus
berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa depan. Alasan lain dilakukannya
perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta
didik. Terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga
justru membuat peserta didik terbebani. Kurikulum 2013 menekankan pada pendidikan
berbasis karakter, kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum
2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, peserta didik dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006.
Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan
pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan
dalam empat tahap. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemendikbud
dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden serta di depan
Komisi X DPR. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari
berbagai elemen masyarakat. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka PPL I sebagai kurikulum baru di
Universitas Negeri Semarang untuk mempersiapkan mahasiswa terjun ke lapangan.
Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai dalam PPL I adalah sebagai berikut:
1 Agar mahasiswa mengenal situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang akan
2
C. Manfaat
Mahasiswa mengetahui cara guru dalam menangani masalah proses belajar dan
D. Metode
Dalam penulisan laporan kegiatan PPL I, menggunakan beberapa metode dalam
mengumpulkan data. Metode tersebut yaitu:
1
Observasi langsung
Kegiatan observasi atau pengamatan secara langsung ke lokasi yang digunakan untuk
mengamati suatu objek dengan seluruh alat indra. Selain itu pengumpulan data
dilakukan dengan cara mengumpulkan arsip-arsip yang telah dikumpulkan oleh
sekolah .
Metode wawancara
Dilakukan dalam bentuk kegiatan dialog secara langsung kepada pihak yang
bersangkutan. Dengan mengajukan pertanyaan, secara individu maupun kolektif.
Metode dokumentasi
Dilakukan dengan mendokumentasikan data-data mengenai kondisi sekolah, kondisi
fisik sekolah, fasilitas, dan administrasi. Data-data yang telah didokumentasikan
selanjutnya akan dilampirkan dalam laporan ini.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Kondisi Fisik Sekolah
Kondisi fisik lingkungan SMP Negeri 13 Semarang cukup memadai untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. SMP Negeri 13 Semarang memiliki luas lahan
10.639 m2 dengan status tanah hak milik pemerintah sedangkan luas bangunanya 6.781
m2. Sarana dan prasarana fisik sekolah tersebut meliputi tersedianya ruang
kepala
sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang dapur yang digunakan
untuk menyiapkan konsumsi guru dan karyawan, ruang perpustakaan sebagai sumber
bacaan siswa, 4 ruang laboratorium yang terdiri dari laboratorium IPA, laboratorium
bahasa, laboratorium multimedia dan laboratorium komputer sebagai sumber IT siswa,
ruang kelas siswa sebagai sarana KBM yang terdiri dari 25 ruangan, kamar mandi,
gudang yang berisi peralatan kantor dan olah raga, ruang BK sebagai pusat layanan
bimbingan dan konseling siswa, ruang UKS, kantin, ruang OSIS, ruang PMR, ruang
pramuka, ruang aula, ruang keterampilan yang digunakan untuk ruang kelas, ruang
koperasi, mushola sebagai tempat beribadah dan juga sebagai penunjang tempat
pembelajaran agama siswa yang muslim, taman dengan kolam yang cantik, kebun
praktikum, serta lahan parkir yang cukup aman yang dibagi menjadi dua yaitu parkir
guru dan parkir siswa. Fasilitas yang ada di ruang laboratorium komputer terdiri dari
komputer, printer, AC, meja komputer, meja guru, kursi plastik, papan tulis, rak sepatu,
kipas angin, kursi lipat,LCD,dan layar. Ruang kesenian yang ada di SMP Negeri 13
Semarang juga mempunyai fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM)
diantaranya terdapat Mesin jahit, mesin obras, mesin ketik, gitar, bass, drum, salon aktif,
ampli, keybord, seruling, mimbar, salon dinding, dan kipas angin. Fasilitas yang ada
pada ruang laboratorium lengkap dan dapat digunakan dengan baik. Ruang kelas sendiri
juga mempunyai fasilitas penunjang KBM diantaranya mempunyai fasilitas meja guru,
meja siswa, kursi guru, kursi siswa, papan tulis besar, jam dinding, komputer, LCD,
kipas angin dan bendera. Kondisi dari berbagai sarana dan prasarana yang tersedia dalam
keadaan baik serta tersusun dan tertata rapi.
keterangan tersebut kami peroleh dari penjaga sekolah SMP Negeri 13 Semarang
yaitu Pak Rudi.
b. Tingkat Kebisingan
Tingkat kebisingan dari keadaan sekitar SMP Negeri 13 Semarang untuk
kegiatan belajar mengajar sangatlah rendah, ini dikarenakan ruang kelas yang
cukup jauh dari jalan utama, yaitu Jl. Lamongan Raya sekitar 10 m dari pintu
gerbang terhitung dari kelas paling depan. Kondisi dari jalan utama juga cukup
mempengaruhi tingkat kebisingan, karena bukan jalan utama kota maka kendaraan
yang melalui jalan tersebut tidaklah banyak. Jalan penghubung sekolah sangatlah
baik terliha dari letak gedung SMP Negeri 13 Semarang yang tepat berada di
samping Jl. Lamongan Raya sehingga dapat dikatakan akses untuk menuju SMP
Negeri 13 Semarang sangatlah baik. Keadaan daerah di SMP Negeri 13 Semarang
merupakan perumahan warga sehingga beragam profesi yang digeluti oleh
masyarakat sekitar SMP Negeri 13 Semarang dari mulai pekerja kantor, guru,
pegawai negeri, maupun pedagang.
c. Sanitasi
Sanitasi di SMP Negeri 13 Semarang dapat dikatakan baik. Hal ini dapat
dilihat dari saluran air yang terdapat di depan setiap ruangan, serta dari kondisi
setiap ruang mempunyai ventilasi yang cukup serta layak untuk digunakan. SMP
Negeri 13 Semarang juga dikelilingi dengan pepohonan dan beberapa jenis
tanaman. Demikian pula dengan kondisi kamar mandi cukup bersih, airnya jernih
dan lancar. Diluar sekolah terdapat sanitasi yang cukup baik juga karena bisa
langsung menuju ke sungai. Dari beberapa hal tersebut, maka SMP Negeri 13
Semarang dapat dikatakan memiliki sanitasi yang cukup baik.
d. Jalan Penghubung dengan Sekolah
Jalan penghubung dengan sekolah dalam kondisi baik, lancar dan mudah
diakses karena letaknya yang strategis dekat dengan jalan raya sehingga lokasi
sekolah mudah dijangkau misalnya dengan transportasi angkutan, sepeda motor
ataupun yang lainnya.
e. Masyarakat Sekitar
Masyarakat sekitar SMP Negeri 13 Semarang sebagian besar bekerja sebagai
pegawai dan wiraswasta, yang dapat dilihat dengan adanya perumahan,
perkampungan dan pertokoan.
C. Fasilitas Sekolah
Sekolah merupakan suatu lembaga lembaga pendidikan yang bertujuan mendidik
dan mengajarkan siswa. Di dalam sekolah tentu saja terdapat fasilitas guna mendukung
kegiatan belajar di sekolah. Fasilitas yang dimaksud adalah berupa gedung atau
bangunan dan peralatan-peralatan yang ada. Di SMP N 13 Semarang juga memiliki
fasilitas yang mendukung kegiatan belajar di sekolah, di antaranya adalah:
1
Tahun
Bahan
Pembuatan
1
1
2
3
4
5
6
7
2
Almari kaca
Meja kantor
Meja tamu
Kursi rapat
Kursi busa roda
Almari kecil
Kulkas
6
Campuran
kayu
Campuran
Campuran
Campuran
kayu
Campuran
Pembelian
7
1978
1997
2007
2004
1996
2003
1996
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Telepon
Meja rapat oval
TV
AC
Gam.Kep.Sek Lama
Jam dinding
Meja Televisi
Gam.Presiden/Wakil
Garuda
Papan data
Piala
Stan bendera
Papan setplain
Rak sepatu
Rak handuk
Campuran
kayu
Campuran
Campuran
Campuran
Campuran
kayu
Campuran
Campuran
Kayu
Campuran
Kayu
Campuran
Aluminium
Aluminium
1984
2002
2008
2003
2005
2005
2008
2015
2015
2002
2006
2015
2003
2005
2005
Ruang Guru
Keadaan
No.Kode
8
0206010412
0206020104
0206020128
0206020127
0206020130
0206030201
0206030201
02'0601033
7
0206010303
0206020603
0206020401
0206010412
0206020404
0206010412
0206020604
0206020404
0206020304
0206010337
0206010406
0206010501
0206010402
0206010402
Jumlah
Barang
Barang
Register
9
3 bh
2 bh
1 SET
5 bh
2 bh
5 bh
5 bh
10
baik
baik
baik
bak
baik
baik
baik
1 bh
1 bh
1 bh
1 bh
1 bh
1 bh
1 bh
3 bh
1 bh
1 bh
50 bh
1 bh
1 bh
1bh
1 bh
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
Keadaan ruang guru baik, sama halnya dengan ruang kepala sekolah walaupun
di tembok luar ruangan belum selesai di cat ruangan terlihat rapi dan bersih. Ruang
guru juga memiliki beberapa fasilitas untuk menunjang kinerja guru di SMP N 13
Semarang.
Tabel Inventarisasi Ruang Guru SMP N 13 Semarang
N
Nama Barang/Jenis
Barang
Bahan
Tahun
Keadaa
Pembuata
No.Kode
Jumlah
Barang
Barang
Pembelia
Registe
n
7
r
9
10
8
020602063
Meja Guru
kayu
Campura
2002
0
020602013
40 bh
baik
Kursi Guru/biru
n
Campura
1996
1
020602010
6 bh
baik
AC
n
Campura
1999
2
020602010
3 bh
baik
TV
n
Campura
1999
3
020602013
1 bh
bak
Meja komputer
1996
0
020603020
8 bh
baik
kayu
Campura
2003
1
020603020
19
baik
n
Campura
1996
1
02'0601033
9 bh
baik
Power TOA
1984
7
020601030
1 bh
baik
Spiker salon
kayu
2002
3
020602060
2 bh
baik
10 Filing kabinet
besi
Campura
2008
3
020602040
1 bh
baik
11 Kursi busa
n
Campura
2003
1
020601041
2 bh
baik
12 Almari kaca/kayu
n
Campura
2005
2
020602040
1 bh
baik
13 Rak absensi
14 Presiden/Wakil/Garu
n
kayu
2005
2008
4
020601041
1 bh
1 bh
baik
baik
da
2
020602060
Campura
15 Jam dinding
n
Campura
2015
4
020602040
1 bh
baik
16 Papan pengumuman
2015
4
020602030
1 bh
baik
17 Meja panjang
Kayu
Campura
2002
4
020601033
1 bh
baik
18 Kursi plastik
2006
7
020601040
6 bh
baik
19 Gitar
Kayu
2004
6
020702010
1 bh
baik
20 Mic
Besi
2004
1 bh
baik
Tahun
Barang/Jenis
No
Barang
Pembuata
Bahan
Pembelian
7
Keadaan
No.Kode
8
020602012
Jumlah
Barang
Barang
Register
9
10
Meja guru
kayu
2006
6
020602010
18 bh
baik
Kursi guru
kayu
2006
6
020602011
32 bh
baik
Meja komputer
kayu
2006
1
020602013
1 bh
baik
Komputer
kayu
2005
1
020601054
1 bh
bak
Filing kabinet
kayu
2011
1 bh
baik
020601054
Kursi tamu
Papan
kayu
2013
9
020601054
1 bh
baik
pengumuman
kayu
campura
2014
9
020701012
1 bh
baik
AC
2014
0
020701012
1 bh
baik
Meja TV
kain
campura
2014
0
020602040
1 bh
baik
10
TV
Kipas angin
n
campura
2013
6
020902047
2 bh
baik
11
baling baling
2014
1
020902047
1 bh
baik
12
Papan panel
plastik
campura
2011
1
020902047
1 bh
baik
13
Printer
n
campura
2014
1
020902047
1 bh
baik
14
15
Dispenser
Almari loker
2015
2 bh
baik
Barang/Jenis
Barang
Merk
Model
3
Tahun
Keadaa
Pembuata
Bahan
Pembelian
7
No.Kode
8
020602010
Jumlah
Barang
Barang
Register
9
10
Almari kayu
kayu
1978
1
020602016
3 bh
baik
Almari besi
besi
1986
1
020601040
2 bh
baik
3
4
Filing kabinet
Meja kantor
besi
kayu
1983
1999
4
0206020111
020602013
2 bh
7 bh
baik
bak
Meja komputer
kayu
1993
4 bh
baik
020603020
6
Komputer
Acer
Campuran
2004
1
020603020
5 bh
baik
Printer
Mesin foto
Canon
Campuran
2007
1
02'0601033
5 bh
baik
copy
Canon
Campuran
2007
7
020601030
1 bh
baik
Mesin Riso
KS.600
Campuran
2005
3
020602060
1 bh
baik
LG
Campuran
1997
3
020602040
1 bh
baik
Campuran
2010
1
020601041
1 bh
baik
Besi
2005
2
020602040
1 bh
baik
Campuran
Aluminiu
2005
4
020601041
1 bh
baik
2005
2
020602060
1 bh
baik
Campuran
2007
4
020602040
3 bh
baik
16 Telepon
Campuran
2000
4
020602030
1 bh
baik
17 Baling-baling
Pemadam
Campuran
2007
4
020601033
1 bh
baik
18 kebakaran
Besi
1993
7
020601040
1 bh
baik
19 Kursi busa
Campuran
1999
6
020105071
8 bh
baik
20 Papan data
Campuran
2013
1 bh
baik
10 TV
11 Kulkas kecil
12 Rak Besi
Panasoni
13 AC
Almari
14 Aluminium
15 Amlifayer
Ten
Perpustakaan
Perpustakan merupakan salah satu sarana yang ada di setiap sekolah, begitu pula
dengan SMP N 13 Semarang. Perpustakaan menjadi salah satu wadah kegiatan bagi
siswa ketika jam istirahat datang untuk membaca buku atau mencari refrensi. Tidak
hanya buku, di perpustakaan juga terdapat beberapa komputer untuk membantu siswa
dalam mencari refrensi atau buku. Keadaan perpustakaan di SMP N 13 Semarang
sendiri sudah cukup baik, walaupun beberapa buku tercecer karena ada buku baru
Tahun
Barang/Jenis
Barang
Pembuata
Bahan
Keadaan
No.Kode
Jumlah
Barang
Barang
Pembelian
7
Meja Petugas
kayu
2006
6
020602010
baik
Meja baca
kayu
2006
6
020602011
baik
Meja kantor
kayu
2006
1
020602013
baik
Almari kayu
kayu
2005
1
020601054
bak
Almari besi
kayu
2011
9
020601054
1 bh
baik
Papan data
kayu
2013
9
020601054
baik
Almari kaca
Almari
kayu
2014
9
020701012
baik
katalok
campuran
2014
0
020701012
baik
Rak buku
kain
2014
0
020602040
1 bh
baik
10
Komputer
campuran
2013
6
020902047
8 BH
baik
11
AC
campuran
2014
1
020902047
1 bh
baik
12
TV/DVD
plastik
2011
1
020902047
1 bh
baik
13
Alat pemadan
campuran
2014
1
020902047
1 bh
baik
14
AC
Globe dan
campuran
2015
2 bh
baik
15
peta
8
020602012
Register
9
10
16
6
Buku2 siswa
Ruang kelas
Terdapat dua puluh lima kelas di SMP N 13 Semarang, yang terdiri dari delapan
ruang kelas tujuh, sembilan ruang kelas delapan, dan delapan ruang kelas sembilan.
Ruang kelas tujuh berada di belakang, ruang kelas 8 berada di lantai satu dan dua di
depan, dan ruang kelas sembilan di depan. Keadaan ruang kelas di SMP N 13
Semarang sudah baik. Serta terdapat fasilitas pendukung untuk melaksanakan
kegiatan belajar di kelas.
Tabel Inventarisasi Ruang Kelas (Perkelas) di SMP N 13 Semarang
Tahun
N
Nama Barang
/Jenis Barang
Pembuata
Merk
Mode
l
3
Bahan
Pembelian
7
Keadaan
No.Kode
8
020602012
Jumlah
Barang
Barang
Register
9
10
Meja Siswa
kayu
2006
6
020602010
16 bh
baik
Kursi siswa
kayu
2006
6
020602011
32 bh
baik
Meja guru
kayu
2006
1
020602013
1 bh
baik
Kursi Guru
kayu
2005
1
020601054
1 bh
bak
Papan tulis
kayu
2011
9
020601054
1 bh
baik
Papan pajang
Papan kotak-
kayu
2013
9
020601054
1 bh
baik
kotak
kayu
campura
2014
9
020701012
1 bh
baik
LCD Gantung
2014
0
020701012
1 bh
baik
Layar
kain
campura
2014
0
020602040
1 bh
baik
10 Kipas angin
Gambar
2013
2 bh
baik
1 bh
baik
presiden/wakil
11 , Garuda
Epson
campura
n
020902047
2014
020902047
12 Jam dinding
plastik
campura
2011
1
020902047
1 bh
baik
13 Bingkai Tatib
Standar
2014
1 bh
baik
2 bh
baik
Bendera/dan
campura
14 bendera
7
020902047
2015
Laboratorium IPA
Di SMP N 13 Semarang terdapat laboratorium IPA guna menunjang kegiatan
praktikum sains siswa. Ruang laboraorium IPA berada di samping tengah sekolah,
dengan ruangan cukup luas. Namun , laboratorium erasa pengap dan kurang tertata,
serta tidak lengkapnya alat peraga di sana.
Nama
N
Barang/Jenis
Barang
Merk
Bahan
Tahun
Keadaa
Pembuata
No.Kode
Jumlah
Barang
Barang
Mode
Pembelia
Registe
l
3
n
7
r
9
10
Meja Siswa
Kayu
2006
6
020602010
18 bh
baik
Kursi siswa
Kayu
2006
6
020602011
32 bh
baik
Meja guru
Kayu
2006
1
020602013
1 bh
baik
Kursi Guru
Kayu
2005
1
020601054
1 bh
bak
Papan tulis
Kayu
2011
9
020601054
1 bh
baik
Papan pajang
Kayu
2013
9
020601054
1 bh
baik
Papan kotak-kotak
Kayu
Campura
2014
9
020701012
1 bh
baik
Epso
n
2014
0
020701012
1 bh
baik
Kain
Campura
2014
2013
0
020602040
1 bh
2 bh
baik
baik
LCD Gantung
9 Layar
10 Kipas angin
8
020602012
Campura
020902047
Gambar
presiden/wakil,Garu
11 da
2014
1
020902047
1 bh
baik
12 Jam dinding
Plastik
Campura
2011
1
020902047
1 bh
baik
13 Bingkai Tatib
Standar Bendera/dan
n
Campura
2014
1
020902047
1 bh
baik
2015
2 bh
baik
14 bendera
8
Laboratorium Bahasa
Selain laboratoriun IPA, SMP N 13 Semarang juga memiliki laboratorium bahasa
yang bersebelahan dengan ruang bimbingan dan konseling. Ukurannya tidak begitu
Tahun
Barang/Jenis
Barang
Pembuata
n
Keadaan
No.Kode
Pembelian
1
Jumlah
Barang
Barang
Register
6
campura
8
020603020
10
17.baik.36.rusa
n
campura
2015
1
020603020
53
2012
1
020602013
Baik
Komputer
Printer
Meja
komputer
kayu
2012
7
020602011
15
Baik
Meja Guru
kayu
2006
1
020602016
Bak
Kursi plastik
Papan tulis
plastik
2006
1
020601051
24
Baik
besar
triplek
2007
0
020601051
Baik
Rak sepatu
kayu
2009
Baik
campura
8
Kipas Angin
Kursi lipat
LCD
020602040
n
campura
2006
6
020602012
Baik
2006
7
020701012
Baik
10 Gantung
besi
2012
0
020602012
Baik
11 Meja siswa
kayu
2012
6
020601052
11
Baik
12 Layar
Tempat
kain
2010
Baik
13 Sampah
plastik
2013
Baik
Barang/Jenis
Barang
Keadaan
Bahan
No.Kode
Jumlah
Barang
Barang
6
campura
Register
9
n
campura
0206030201
campuran
Baik
0206030201
campuran
Baik
kayu
kayu
plastik
0206020137
0206020111
0206020161
kayu
kayu
plastik
Baik
Bak
Baik
10
Komputer
Printer
Meja
3
4
5
komputer
Meja Guru
Kursi plastik
Papan tulis
6
7
besar
Rak sepatu
triplek
kayu
campura
0206010510
triplek
kayu
Baik
Baik
Kipas Angin
n
campura
0206020406
campuran
Baik
9
10
11
12
Kursi lipat
LCD Gantung
Meja siswa
Layar
Tempat
0207010120
0206020126
campuran
besi
kayu
kain
Baik
Baik
Baik
Baik
13
Sampah
plastik
Baik
n
besi
kayu
kain
plastik
10 UKS
Selain ruangan untuk menunjang kegiatan belajar siswa, di SMP N 13 Semarang
juga terdapat ruang UKS yang diperuntukan bagi siswa yang sedang sakit.
Nama
N
Barang/Jenis
Barang
Tahun
Bahan
Timbangan
Etalase
Pembuatan
6
campura
Pembelian
7
Keadaan
No.Kode
8
020602013
Jumlah
Barang
Barang
Register
9
10
n
campura
2015
1
020602010
baik
1999
3
020602011
baik
Tempat tidur
kayu
2002
1
020602013
baik
Meja Kerja
kayu
1996
7
020603020
bak
Kursi kayu
kayu
2013
1
020601041
baik
Kursi lipat
besi
2008
2
020601041
baik
Kursi plastik
plastik
campura
2012
2
020601040
baik
Wastavel
Tempat
2014
4
020602010
baik
sampah
plastik
campura
1996
3
020603020
baik
10 Jam dinding
Gabar
2006
baik
Presiden/Waki
campura
020603020
11 l
n
campura
2015
1
020603020
baik
12 Poster dinding
n
campura
1996
1
020602030
baik
13 Tata Tertib
n
campura
2011
4
020602010
baik
14 Kipas angin
2010
baik
campura
020602010
15 Papan mading
n
2014
2
1
baik
11 Ruang Kesenian
Ruang kesenian terletak di tengah lokasi SMP N 13 Semarang, ruangan yang
cukup luas dan terdapat beberapa alat pendukung seperti alat musik. Namun,
ruangan tidak di dukung dengan kedap suara, sehingga ketika alat musik dimainkan
akan terdengar.
12 Aula
SMP N 13 Semarang juga memiliki aula, dengan kapasitas yang tidak terlalu
besar. Aulanya bersih namun agak sedikit berantakan, karena ada beberapa barang
yang hanya tergeletak di sana.
D. Penggunaan Sekolah
1 Ada tidaknya sekolah lain yang menggunakan SMP Negeri 13 Semarang.
SMP Negeri 13 Semarang memiliki berbagai sarana dan prasarana yang menunjang
KBM di sekolah. Adapun mengenai penggunaan sarana dan prasrana sekolah yang
tersedia itu digunakan sepenuhnya oleh warga SMP Negeri 13 Semarang, dan tidak
2
Jumlah Guru
Bahasa Inggris
Matematika
IPA
IPS Terpadu
Seni Budaya
Penjas Orkes
TIK
Bahasa Jawa
T.U. PNS
F. Interaksi Sosial
1 Interaksi Kepala Sekolah dengan Guru
Kepala sekolah sangat baik dalam berinteraksi dengan guru. Kepala sekolah
menganggap semua guru sebagai rekan kerja, jadi tidak ada jarak yang terlalu jauh,
sehingga terjadi interaksi dan kerjasama yang baik untuk kepentingan sekolah.
Interaksi Antar guru
Interaksi antar guru berjalan dengan baik, dimana semua guru saling berkomunikasi
satu sama lain dengan saling menghormati dan menghargai sebagai rekan kerja,
semua berjalan lancar dan efektif sesuai dengan tugas masingmasing untuk
2
kepentingan bersama.
Interaksi Guru dengan Siswa
Antara guru dengan siswa dapat saling berkomunikasi dengan baik, siswa
menghormati semua guru, sebagai contoh saat siswa bertemu dengan guru saling
bertegur sapa dan bersalaman, dan saat guru masuk ke dalam kelas siswa memberikan
salam. Guru menjadi orang tua di sekolah yang menjadi pengayom bagi siswanya
menciptakan iklim dan kultur sekolah yang dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar
secara efektif. Tata tertib sekolah ini disusun dengan memperhatikan nilai-nilai Pancasila
baik yang diterapkan di sekolah maupun di masyarakat.
SMP Negeri 13 Semarang memiliki tata tertib baik untuk siswa, guru, kepala
sekolah ataupun karyawan. Tata tertib ini dibuat untuk mengatur dan memperlancar
seluruh kegiatan dalam sistem yang telah terbangun di sekolah tersebut yang menjunjung
tinggi nilai Iman dan Taqwa . Tata tertib ini dirancang bardasarkan persetujuan kepala
sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian humas dan
guru.
Pelaksanaan tata tertib di SMP Negeri 13 Semarang secara umum berjalan baik.
Dengan dibuatnya peraturan yang baru mulai tahun ajaran 2015/2016 siswa ,guru dan
seluruh warga sekolah mampu menaati peraturan yang telah dibuat dan disepakati
bersama.
Pelanggaran terhadap tata tertib terutama tata tertib untuk para siswa bisa mendapat
sanki yang berupa Diperingatkan secara lisan. Diperingatkan secara tertulis ,Orang Tua
dipanggil ke Sekolah, Skorsing ,Dikembalikan ke Orang Tua.
Pelanggaran tata tertib sekolah ditangani oleh wakil kepala sekolah bagian
kesiswaan dan guru bimbingan dan konseling. Pelanggaran yang masih sering dilakukan
siswa adalah mengenai keterlambatan. Pada tahap awal, wakil kepala sekolah bagian
kesiswaan menegur siswa maksimal sampai tiga kali, setelah itu apabila siswa masih
juga melakukan pelanggaran, barulah siswa diarahkan ke guru bimbingan dan konseling.
Dengan prosedur pemberian sanksi individu adalah pertama wali kelas memberitahu
mengenai sanksi yang telah dilakukan ,berlanjut ke guru bimbingan dan konseling untuk
selanjutnya dilaporkan pada bidang kemahasiswaan jika belum jera atau sudah pada
tahap yang konsekuensi.
Selama masa observasi berlangsung, kami melihat bahwa tata tertib di SMP ini
begitu dijunjung tinggi oleh seluruh komponen sekolah. Hal ini diantaranya terlihat dari
sebagian besar guru yang datang ke sekolah beberapa menit sebelum pelajaran dimulai,
siswa selalu berpenampilan rapi, dan lain sebagainya. Tata tertib siswa, guru dan
karyawan SMP Negeri 13 Semarang terlampir.
Seragam Osis (badge, topi, lokasi, ikat pinggang, dasi berlogo SMP N 13,
sepatu hitam polos dan kaos kaki putih panjang, 15 cm diatas mata kaki,
ukuran celana bawah 18-22 cm tidak boleh kurang atau lebih)
Jumat
-
Seragam Pramuka lengkap (memakai hasduk, sepatu hitam & kaos kaki
hitam, 15 cm diatas mata kaki, ukuran celana bawah 18-22 cm tidak boleh
kurang atau lebih)
Sabtu
-
Seragam atas : kotak-kotak, bawah : celana putih (sepatu hitam, kaos kaki
putih, ukuran celana bawah 18-22 cm tidak boleh kurang atau lebih)
3. Mengikuti Upacara bendera pada hari senin dan hari-hari besar lainnya. Pakaian
seragam OSIS lengkap.
4. Mengikuti kegiatan Extra Kurikuler sesuai dengan Bakat dan Minat
5. Potongan rambut bross untuk putra, dan bagi siswi yg berambut panjang, rambut
diikat dengan rapi
6. Menjunjung tinggi almamater dan nama baik sekolah, baik di dalam maupun di
luar sekolah
7. Mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan sekolah (bila ada)
8. Mengirim surat keterangan jika tidak hadir karena sakit atau ijin.
9. Siswa kelas VII wajib mengikuti kegiatan Extra Pramuka.
10. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah, baik didalam maupun diluar kelas
11. Berbuat jujur, saling menghormati / menjaga sopan santun terhadap warga sekolah
(antar Siswa, Guru dan Karyawan)
12. Mengikuti kegiatan sholat dzuhur berjamaah, imtaq dan senam/kebersihan kelas.
13. Memberitahu orang tua apabila ada kegiatan diluar jam pembelajaran.
14. Siswa yang membawa sepeda, keluar masuk mealui pintu II/pintu selatan dan
diparkir ditempat parkir sepeda dengan rapi.
Siswa Dilarang :
1. Keluar masuk kelas/sekolah tanpa ijin, selama KBM berlangsung
2. Membawa/Merokok, memakai obat-obatan terlarang, minum-minuman keras baik
di sekolah maupun di luar sekolah .
3. Mengendarai kendaraan bermotor.
4. Membawa HP (Hand Phone) / Telepon seluler, membawa tip ex
5. Melakukan tindakan pengrusakan fasilitas sekolah, corat coret dinding
6. Membolos, cabut, tidak masuk tanpa keterangan.
7. Bermain kartu / judi
8. Bermain bola di kelas atau dilapangan bukan pada saat pelajaran OR maupun
pada saat jam istirahat
9. Membuang sampah sembarangan/tidak pada tempatnya (membuang sampah
sesuai dengan jenisnya, organik/anorganik)
10. Berambut gondrong, gundul, semir berwarna, bertatto, berkuku panjang, berkutek,
memakai kontaks lens berwarna
11. Memakai jacket, sandal di lingkungan sekolah
12. Memakai aksesori anting, gelang, kalung, tindik bagi siswa laki2, memakai perhiasan
berlebihan bagi siswi.
13. Melakukan tindakan asusila, baik didalam lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.
14. Terlibat dalam geng yang merusak, perkelahian / tawuran antar pelajar
15. Membawa senjata tajam (sajam), membawa alat-alat yang membahayakan/
membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
Macam Sangsi :
1. Diperingatkan secara lisan.
2. Diperingatkan secara tertulis
3. Orang Tua dipanggil ke Sekolah
4. Skorsing
5. Dikembalikan ke Orang Tua
Catatan:
-
Bagi siswi yang memakai hijab, warna kerudung menyesuaikan dengan baju
(putih / coklat)
4.
5.
6.
7.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 13 Semarang telah
berjalan dengan baik. Banyak pengalaman maupun pengetahuan baru yang diperoleh
setelah melaksanakan PPL 1, antara lain:
1. Mahasiswa PPL (praktikan) lebih mengerti tentang keadaan fisik sekolah,
administrasi sekolah, fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di sekolah,
keadaan hubungan kepala sekolah dengan guru, hubungan guru dengan murid, tata
tertib guru dan siswa, organisasi kesiswaan, kalender akademik sekolah, serta jadwal
aktivitas-aktivitas yang ada di sekolah.
2. Mahasiswa PPL (praktikan) menjumpai adanya ketidak samaan antara teori yang di
terimamahasiswa saat pembekalan microteacing dengan kenyataan dilapangan.
Sehingga mahasiswa PPL harus lebih banyak belajar kenyataan di lapangan.
B. Saran
Dalam kegiatan PPL 1, mahasiswa praktikan dapat memberikan saran dengan harapan
berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 13 semarang, Yaitu :
1. KBM merupakan proses belajar siswa, yang mana mengubah kondisi siswa yang
tadinya tidak tahu. Oleh karena itu model pembelajaran yang variatif hendaknya
lebih ditingkatkan agar siswa mampu menerima pembelajaran dengan senang hati.
2. Fasilitas multimedia hendaknya juga lebih bisa dimanfaatkan demi penguasaan
IPTEK siswa.
3. Pembinaan karakter siswa melalui pembekalan agama yang sudah ada di sekolah
hendaknya dipertahankandan ditingkatkan dengan harapan siswa selain memiliki
penguasaan IPTEK yang bagus juga memiliki benteng dengan IMTAQ yang baik.
REFLEKSI DIRI
Nama Praktikan : Jusuf Athif Miftakhul Huda
NIM
: 1301411096
Prodi
Fakultas
kurikuler, baik ekstra maupun intrakurikuler di sekolah latihan. Sesuai dengan Keputusan
Rektor, praktikan PPL ditempatkan di SMP Negeri 13 Semarang yang sekaligus sebagai
sekolah latihan dalam pelaksanaan kegiatan PPL 1 dan PPL 2 mulai dari tanggal 2 Agustus
2016
sampai
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Berdasarkan hal di atas, praktikan menyusun refleksi diri yang berisi catatan singkat
tentang tanggapan praktikan secara global terkait pelaksanaan pembelajaran khususnya
bimbingan dna konseling dan pendukungnya di sekolah latihan. Beberapa hasil yang di
peroleh mahasiswa praktikan selama melakukan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 13 Semarang
adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Bimbingan dan Konseling merupakan bidang ilmu yang bertujuan untuk membantu
siswa atau individu-individu untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan
bakat, kemampuan, minat, dan nilai-nilai serta terpecahkan masalah-masalah yang
dihadapi individu. Bimbingan dan konseling juga membantu individu agar dapat mandiri
dengan ciri-ciri mampu memahami dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya,
serta memandirikan klien atau konselinya. Berdasarkan pengamatan dan observasi yang
dilakukan dapat ditarik beberapa simpulan mengenai keunggulan dan kelemahan
pembelajaran bimbingan dan konseling di SMP Negeri 13 Semarang. Dalam observasi
yang telah dilakukan, mahasiswa praktikan mendapatkan beberapa hal yang menyangkut
keunggulan dan kelemahan proses pembelajaran bimbingan dan konseling. Adapun
keunggulan tersebut yaitu:
a. Kekuatan dari bidang studi bimbingan dan konseling adalah bahwa bimbingan dan
konseling mempelajari segala sesuatu yang menyangkut dengan masalah-masalah
yang dihadapi oleh siswa. Dalam aplikasinya, masalah yang ada beradasarkan fakta di
lapangan yang diperoleh melalui penyebaran instrumen misalnya dcm ( daftar cek
masalah ), sosiometri yang tujuannya untuk mengungkap masalah apa saja yang
benar-benar mengganggu kehidupan efektif sehari-hari siswa.
b. Kelemahan mata pelajaran khususnya bimbingan dan konseling adalah untuk
kelemahannya, masih banyak persepsi peserta didik yang menganggap bahwa
bimbingan dan konseling khususnya konselor disekolah itu sebagai polisi sekolah,
galak dan masih banyak lainnya serta cara untuk menarik perhatian siswa untuk setiap
layanan yang diberikan dikelas.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana di SMP Negeri 13 Semarang sudah cukup memadai Hal ini
dapat terlihat dari kondisi gedung, ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah,
perpustakaan, ruang multimedia, ruang lab komputer,gudang, ruang OSIS, UKS, kantin,
kamar mandi, ruang studio music, lab IPA, TU, disetiap waktu sholat dhuhur guru dan
siswa sholat berjamaah di mushola SMP Negeri 13 Semarang selain itu karena kegiatan
tersebut adalah kegiatan yang diprogramkan dari sekolah. Papan tulis (white board) setiap
kelas juga dilengkapi dengan LCD untuk menunjang kegiatan pembelajaran serta kipas
angin agar siswa lebih semangat dan nyaman mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.
Perpustakaan juga mempunyai koleksi buku yang cukup lengkap dari buku pengetahuan
umum, pelajaran, sampai fiksi.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong praktikan di SMP Negeri 13 Semarang Ibu Agnes , adalah sosok
seorang guru yang berkualitas. Beliau mengampu mapel bimbingan dan konseling untuk
kelas VII F,G dan H serta kelas IX A dan B. Beliau ahli dalam bidangnya, dan
pengalamannya dalam lapangan juga sudah tidak perlu diragukan lagi. Beliau selalu
mengutamakan pemahaman siswa-siswanya pada materi ataupun layanan yang diberikan
pada siswa, dalam hal ini adalah bimbingan dan konseling. Dari hasil observasi, praktikan
melihat proses belajar mengajar guru pamong baik.
Beliau tidak terlalu banyak menjelaskan konsep yang dipelajari, tetapi memberikan
kesempatan kepada praktikan untuk dapat berlatih dalam kelas, agar nantinya praktikan
tidak gugup maupun canggung dalam masuk kelas. Di sini beliau hanya bertindak sebagai
fasilitator dan motivator. Apabila siswa mengalami kesulitan maupun ada masalah baru
Ibu Agnes akan membimbing dengan bijaksana. Beliau merupakan sosok yang idealis dan
memiliki kedisiplinan yang cukup tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak pernahnya
beliau terlambat dalam mengajar. Selain itu Beliau juga aktif dalam memberikan motivasi
kepada siswa untuk belajar dengan giat dan rajin membaca.
Dosen pembimbing praktikan adalah DR. Anwar Sutuyo, M.Pd Beliau merupakan
dosen di jurusan bimbingan dan konseling yang kompeten dan ahli dalam bidangnya, hal
ini tampak ketika Beliau mengisi perkuliahan. Pada PPL 1 ini, praktikan memang belum
banyak berinteraksi dengan beliau, namun diharapkan untuk selanjutnya Beliau dapat
memberikan bimbingan dan arahan yang akan menjadikan praktikan tenaga pendidik yang
lebih handal.
menyapa dan bersalaman dengan para guru setelah tiba di sekolah untuk membangun
hubungan yang baik antara guru dengan siswanya begitu pula setelah pelajaran selesai.
Suasana kelas di SMP N 13 Semarang, sangatlah ramai karena banyak siswa yang
berbicara maupun bercerita dengan siswa yang lainnya. Sehingga mendukung untuk
praktikan menerapkan pengelolaan kelas yang ekstra besar.
Praktikan
NIM 1301411096
REFLEKSI DIRI
: 1301413038
Prodi
Fakultas
sampai
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Berdasarkan hal di atas, praktikan menyusun refleksi diri yang berisi catatan singkat
tentang tanggapan praktikan secara global terkait pelaksanaan pembelajaran khususnya
bimbingan dna konseling dan pendukungnya di sekolah latihan. Beberapa hasil yang di
peroleh mahasiswa praktikan selama melakukan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 13 Semarang
adalah sebagai berikut :
membangun hubungan yang baik antara guru dengan siswanya begitu pula setelah
pelajaran selesai. Suasana kelas di SMP N 13 Semarang, sangatlah ramai karena banyak
siswa yang berbicara maupun bercerita dengan siswa yang lainnya, sehingga menuntut
praktikan untuk dapat mengelola kelas agar kelas menjadi lebih kondusif.
5. Kemampuan diri praktikan
Praktikan adalah mahasiswa yang masih belajar dan masih kurang dalam hal
pengalaman lapangan, terutama keberadaannya di sekolah bersama siswa. Banyak hal
yang masih harus dipelajari dan masih membutuhkan bimbingan dan bantuan dari guru
pamong yang ada di sekolah, dosen pembimbing dan seluruh pihak-pihak yang ada
disekolah. Dengan adanya bantuan dan dorongan dari pihak-pihak terkait, terutama dari
guru pamong yang berasal dari sekolah latihan tempat praktikan, semoga nantinya akan
membantu praktikan untuk dapat lebih banyak belajar dan mampu mencapai tujuan yang
diinginkan.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah PPL 1
Banyak hal positif yang didapat setelah melaksanakan PPL 1 ini. Praktikan
memperoleh pengalaman secara langsung mengenai dunia pendidikan di sekolah terutama
bagaimana seharusnya menjadi guru kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi atau keahlian yang dimiliki. Disini praktikan juga
mendapatkan pelajaran untuk menjadi guru yang santai dalam membawakan layanan, akan
tetapi tetap serius dan tegas serta dapat mengkondisikan kelas dengan baik agar proses
pembelajaran lebih efektif dan efesien. Selain itu, kegiatan ini pun berfungsi sebagai
proses pendewasaan diri praktikan secara bertahap. Praktikan merasakan dengan adanya
PPL 1 dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi yang baik dengan teman sejawat
maupun dengan karyawan, guru, dan kepala sekolah.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang
a. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan
Setiap siswa dan guru diharapkan tetap mempertahankan dan menjaga hubungan
kekeluargaan yang baik antara guru, siswa, dan karyawan sehingga suasana sekolah
tidak kaku. Selain itu, Profesionalitas guru dan karyawan dipertahankan lalu
ditingkatkan sehingga tercipta hubungan kerja yang lebih baik dan dinamis.
b. Saran Pengembangan Bagi Unnes
Diharapkan Unnes dan SMP N 13 Semarang selalu menjaga hubungan baik yang
sudah terjalin dengan baik ini. Selain itu, sebagai perguruan tinggi ternama,
diharapkan menjaga profesionalitasnya dalam mencetak tenaga pendidik profesional.
Untuk itu, pengembangan fasilitas baik pengajar, pembimbing, infrastruktur, dan
sarana prasarana, harus ditingkatkan.
Demikian refleksi diri dari mahasiswa praktikan jurusan bimbingan dan konseling. .
Apabila ada kekurangan dan kata-kata yang kurang berkenan praktikan sampaikan mohon
maaf. Terimakasih.
Praktikan
NIM. 1301413038
REFLEKSI DIRI
: 1301413089
Prodi
Fakultas
sampai
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Berdasarkan hal di atas, praktikan menyusun refleksi diri yang berisi catatan singkat
tentang tanggapan praktikan secara global terkait pelaksanaan pembelajaran khususnya
bimbingan dna konseling dan pendukungnya di sekolah latihan. Beberapa hasil yang di
peroleh mahasiswa praktikan selama melakukan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 13 Semarang
adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Bimbingan dan Konseling merupakan bidang ilmu pendidikan yang mempunyai
tujuan membantu siswa atau individu untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai
dengan bakat, kemampuan, minat, dan nilai-nilai serta terpecahkan masalah-masalah yang
dihadapi, serta membantu individu agar dapat mandiri, mampu memahami dan menerima
dirinya sendiri dan lingkungannya. Berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan
dapat ditarik beberapa simpulan mengenai keunggulan dan kelemahan pembelajaran
bimbingan dan konseling di SMP Negeri 13 Semarang. Dalam observasi yang telah
dilakukan, mahasiswa praktikan mendapatkan beberapa hal yang menyangkut keunggulan
dan kelemahan proses pembelajaran bimbingan dan konseling. Adapun keunggulan tersebut
yaitu:
a. Kekuatan dari bidang studi bimbingan dan konseling adalah bahwa bimbingan dan
konseling mempelajari segala sesuatu yang menyangkut dengan masalah-masalah
yang dihadapi oleh siswa. Dalam aplikasinya, masalah yang ada bukanlah maslaah
yang diada-ada, tetapi memang maslaah yang menyangkut dengan siswa dan diperoleh
melalui penyebaran instrumen misalnya dcm ( daftar cek masalah ), sosiometri yang
tujuannya untuk mengungkap masalah apa saja yang benar-benar mengganggu
kehidupan efektif sehari-hari siswa.
kaku. Selain itu, Profesionalitas guru dan karyawan dipertahankan lalu ditingkatkan sehingga
tercipta hubungan kerja yang lebih baik dan dinamis.
b. Saran Pengembangan Bagi Unnes
Diharapkan Unnes dan SMP N 14 Semarang selalu menjaga hubungan baik yang sudah
terjalin dengan baik ini. Selain itu, sebagai perguruan tinggi ternama, diharapkan menjaga
profesionalitasnya dalam mencetak tenaga pendidik profesional. Untuk itu, pengembangan
fasilitas baik pengajar, pembimbing, infrastruktur, dan sarana prasarana, harus ditingkatkan.
Demikian refleksi diri dari mahasiswa praktikan mata pelajaran bimbingan dan konseling.
. Apabila ada kekurangan dan kata-kata yang kurang berkenan praktikan sampaikan mohon
maaf. Terimakasih.
Semarang, 21 Agustus 2016
Mengetahui ,
Guru Bimbingan dan Konseling
Praktikan
Mailin Nadyya
NIM 1301413089
REFLEKSI DIRI
Nama
NIM
: 2401410053
Prodi
SekolahLatihan
Ketersediaan sarana dan prasana dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 13 Semarang
dinilai sudah memadai. Mulai dari ruang kelas yang rapi dan nyaman digunakan untuk proses
belajar mengajar, serta tersedia koleksi karya yang dapat digunakan sebagai media untuk
kegiatan mengapresiasi karya seni. Namun, koleksi tersebut masih perlu lebih diperlengkap.
Sehingga kemampuan berkesenirupaan siswa meningkat dan dapat mewujudkan tujuan dari
SMP Negeri 13 Semarang.
C Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong mata pelajaran seni rupa di SMP Negeri 13 Semarang, yaitu Ibu Dra.
Handayani, beliau sangat membantu bagi praktikan dalam melaksanakan proses observasi.
Beliau juga sangat kooperatif, mulai dari pemberian data-data program pembelajaran, silabus
hingga RPP. Dengan kerjasama yang terjalin antara praktikan dengan guru pamong tersebut,
membuat praktikan menjadi mudah menjalankan tugas-tugas yang diberikan, baik tugas
mengajar ataupun tugas administrasi pembelajaran.
Dosen pembimbing yang mendampingi mahasiswa praktikan di SMPNegeri 13 Semarang,
selalu memberikan pengarahan dan motivasi kepada mahasiswa praktikan untuk terus
mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman serta pengetahuan yang berharga selama
kegiatan ini sebagai bekal untuk menjadi guru yang baik dan professional dibidangnya.
D Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran di SMP Negeri 13 Semarang, secara umum sudah cukup baik.
Untuk semua kelas sudah menggunakan kurikulum 2013. Didukung pula dengan Prota,
Promes, RPP, dan anlisis materi pembelajaran yang kesemuanya adalah syarat administratif
bagi seorang guru sebelum mengajar di kelas. Keadaan siswa ketika dalam proses
pembelajaran cukup tertib dan selalu memperhatikan penjelasan guru. Saat praktikan
melakukan observasi ke dalam kelas, siswa tanpa ragu menanyakan materi yang kurang
mereka pahami.
E Refleksi Kemampuan Diri Praktikan
Dalam melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 13 Semarang, praktikan menyadari
bahwa praktikan belum sepenuhnya memiliki kemampuan sebagai seorang guru seperti yang
diharapkan, karena masih dalam taraf belajar sehingga masih banyak terdapat kekurangan
yang dimiliki. Sebagai mahasiswa praktikan yang mengajar mata pelajaran Seni Budaya
khususnya seni rupa, masih terlalu banyak kekurangan dalam cara penyampaian materi.
Praktikan akan terus berusaha secara maksimal sehingga praktikan dapat terus
mengembangkan diri menjadi seorang pengajar yang baik. Dengan adanya praktik mengajar
di sekolah ini, praktikan merasa sangat terbantu karena banyak sekali pengalaman baru serta
ilmu yang dapat diambil dan diterapkan sebagai bekal menjadi seorang tenaga pengajar
nantinya.
F Nilai Tambah yang diperoleh Praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL
Selama meniti pendidikan sebagai mahasiswa program studi pendidikan seni rupa di
Universitas Negeri Semarang praktikan telah memperoleh berbagai bekal dan telah
dipersiapkan menjadi guru yang baik dan profesional antara lain bagaimana membuat RPP,
Promes, Prota, bagaimana cara membuat tes untuk siswa,
evaluasi, penerapan strategi dan metode-metode mengajar pelajaran seni rupa sampai dengan
cara memahami dan menghadapi para siswa yang berasal dari berbagai latar belakang yang
berbeda. Selain itu, praktikan juga belajar bagaimana bersosialisasi dengan warga sekolah
khususnya di SMP Negeri
UNNES, seharusnya lebih mengevaluasi diri terhadap sistem sikadu yang ada agar proses
sebelum praktikan diterjunkan lebih dimudahkan.
Praktikan
NIP 196601072008012002
NIM 2401419053
REFLEKSI DIRI
Nama
: Dany Firmansyah
NIM
: 2401413022
Prodi
Sekolah Latihan
Ketersediaan sarana dan prasana dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 13
Semarang dinilai sudah memadai. Mulai dari ruang kelas yang rapi dan nyaman digunakan
untuk proses belajar mengajar, serta tersedia koleksi karya yang dapat digunakan sebagai
media untuk kegiatan mengapresiasi karya seni. Namun, koleksi tersebut masih perlu lebih
diperlengkap. Sehingga kemampuan berkesenirupaan siswa meningkat dan dapat
mewujudkan tujuan dari SMP Negeri 13 Semarang.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong mata pelajaran seni rupa di SMP Negeri 13 Semarang, yaitu Ibu Dra. Sri
Handayani, , beliau sangat membantu bagi praktikan dalam melaksanakan proses observasi.
Beliau juga sangat kooperatif, mulai dari pemberian data-data program pembelajaran, silabus
hingga RPP. Dengan kerjasama yang terjalin antara praktikan dengan guru pamong tersebut,
membuat praktikan menjadi mudah menjalankan tugas-tugas yang diberikan, baik tugas
mengajar ataupun tugas administrasi pembelajaran.
Dosen pembimbing yang mendampingi mahasiswa praktikan di SMP Negeri 13
Semarang, selalu memberikan pengarahan dan motivasi kepada mahasiswa praktikan untuk
terus mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman serta pengetahuan yang berharga
selama kegiatan ini sebagai bekal untuk menjadi guru yang baik dan professional
dibidangnya.
D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran di SMP Negeri 13 Semarang, secara umum sudah cukup baik.
Untuk semua kelas sudah menggunakan kurikulum 2013. Didukung pula dengan Prota,
Promes, RPP, dan analisis materi pembelajaran yang kesemuanya adalah syarat administratif
bagi seorang guru sebelum mengajar di kelas. Keadaan siswa ketika dalam proses
pembelajaran cukup tertib dan selalu memperhatikan penjelasan guru. Saat praktikan
melakukan observasi ke dalam kelas, siswa tanpa ragu menanyakan materi yang kurang
mereka pahami.
E. Refleksi Kemampuan Diri Praktikan
evaluasi, penerapan strategi dan metode-metode mengajar pelajaran seni rupa sampai dengan
cara memahami dan menghadapi para siswa yang berasal dari berbagai latar belakang yang
berbeda. Selain itu, praktikan juga belajar bagaimana bersosialisasi dengan warga sekolah
khususnya di SMP Negeri
merasa kesulitan saat mengajar di sekolah praktikan. Dalam sistem di sikadu yang dimiliki
UNNES, seharusnya lebih mengevaluasi diri terhadap sistem sikadu yang ada agar proses
sebelum praktikan diterjunkan lebih dimudahkan.
Mengetahui ,
Guru Bimbingan dan Konseling
Praktikan
Dany Firmansyah
NIP 196601072008012002
NIM 2401413022
REFLEKSI DIRI
Nama Mahasiswa
: Nurmasari
NIM
: 2401413039
Jurusan
: Seni Rupa
Mata Pelajaran
Sekolah Latihan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (Seni Rupa) merupakan mata pelajaran
yang memberi pengalaman praktek secara langsung pada siswa, sehingga memberikan
hal hal baru dan menarik, namun ada kalanya mengalami kesulitan terutama dalam hal
perlengkapan atau alat beserta bahan yang perlu disediakan, misal halnya siswa wajib
membawa bahan, namun tidak semua siswa membawanya, akan tetapi kelemahan ini
tidak banyak dijumpai hanya beberapa siswa saja.
2
Mengetahui,
Guru Pamong
Mahasiswa Praktikan
Nurmasari
NIP. 196601072008012002
NIM 2401413039
REFLEKSI DIRI
Nama
: Raafinsha R.
NIM
: 2501413031
Jurusan/Prodi
Sekolah Latihan
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan RahmatNya, Sehingga dapat menyusun laporan refleksi pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). PPL adalah sebuah kegiatan yang wajib
diikuti
dan
kependidikan.
dilaksanakan
PPL
oleh
dilaksanakan
mahasiswa
sesuai
praktikan
persyaratan
dari
yang
jurusan
sudah
penyelenggaraan
keterampilan.
Sebelum
pelaksanaan
PPL,
kompetensi
kepribadian,
kompetensi
profesional,
dan
kompetensi sosial.
Praktikan telah mampu melalui serangkaian kegiatan pada PPL I ini
yang terdiri dari kegiatan microteaching, pembekalan di kampus, yang
kemudian dilanjutkan dengan observasi dan orientasi selama satu minggu
di tempat mengajar. Kegiatan - kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum
praktikan mengajar dan bertatap muka secara langsung dengan siswa.
Setelah itu mahasiswa PPL diminta untuk mengajar bersama guru pamong
dengan maksud agar mengerti bagaimana cara serta alur pembelajaran di
sekolah terkait.
A. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang
ditekuni
Seni musik merupakan media pembelajaran yang bertujuan pada
pengimplikasian pendidikan karakter. Sebagai contoh, pembelajaran
ansambel bisa digunakan untuk melatih kerjasama antar siswa dalam
kelompok, pembelajaran dinamika dalam lagu digunakan sebagai media
berlatih disiplin, dan lain sebagainya.
Kelemahan pembelajaran seni musik khususnya praktik, terletak
pada terbatasnya alat musik yang dimiliki siswa.
guru
pamong
untuk
membantu
praktikan
apabila
Mahasiswa Praktikan
Darmaji, S.Pd
Raafinsha R
NIP. 196601031990031007
NIM 2501413031
REFLEKSI DIRI
Nama
: Arif Frebianto
NIM
: 2501413036
Jurusan/Prodi
Sekolah Latihan
PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa
calon guru UNNES. Dengan adanya PPL ini, mahasiswa secara langsung akan terjun ke
lapangan untuk melihat kondisi lapangan secara real. Selain itu dalam kegiatan PPL ini
mahasiswa akan belajar untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatnya di bangku kuliah.
PPL terbagi menjadi dua, yaitu PPL 1 dan PPL 2. Pada PPL 1, mahasiswa praktikan
diwajibkan melakukan orientasi dan observasi terhadap sekolah praktikan terlebih dahulu.
Hal ini ditujukan agar mahasiswa praktikan lebih mengenal lebih dalam mengenai segala
sesuatu yang ada di sekolah mitra sebagai bekal untuk melaksanakan PPL 2.
Pada kegiatan PPL 1, praktikan melakukan orientasi dan observasi selama kurang
lebih satu minggu di SMP N 13 Semarang. Dalam pelaksanaan PPL 1 ini praktikan tidak
hanya menggunakan observasi dalam mengumpulkan data, akan tetapi juga melakukan
observasi pengamatan terhadap guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah serta dokumentasi.
Data yang diambil meliputi data tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah,
fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi yang terjadi antar
semua personel sekolah, pelaksanaan tata tertib yang ada di sekolah serta bagaimana sistem
pengelolaan dan administrasi yang ada di SMP N 13 Semarang. Praktikan juga melakukan
observasi di dalam kelas untuk megetahui bagaimana pelaksaan proses belajar mengajar
secara langsung.
`Dari kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh pengetahuan/informasi baru
mengenai:
1.
pembelajaran
seni
musik
yaitu
bertujuan
pada
Mahasiswa Praktikan
Darmaji, S.Pd
Arif Frebianto
NIP. 196601031990031007
NIM 2501413036
REFLEKSI DIRI
Nama
: Enggar nugrahanto
Nim
: 3201413095
Prodi
: Pendidikan Geografi
Sekolah Latihan
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
bagi penulis dalam mengikuti kegiatan PPL dan menyelesaikan refleksi diri sebagai bagian
dari laporan kegiatan PPL 1.Pertama, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya pihak SMP Negeri 13 Semarang atas kerjasama dan dukungan sarana prasarana
selama kegiatan PPL ini
PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan salah satu program yang ada di
Universitas Negeri Semarang. Mahasiswa prodi kependidikan diwajibkan untuk mengikuti
program PPL ini.Melalui PPL diharapakan mahasiswa prodi kependidikan dapat berlatih
menjadi tenaga pendidik yang professional.
Observasi yang dilakukan meliputi keadaan sekolah latihan secara fisik dan
lingkungannya serta proses kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan tersebut. Melalui
kegiatan observasi diharapkan mahasiswa mampu berinteraksi dan berperan serta dalam
dunia pendidikan sehingga mahasiswa dapat memahami dan mengenal proses pendidikan
yang berlangsung di sekolah. Dalam PPL 2, mahasiswa diwajibkan melaksanakan praktik
mengajar di kelas.
Berdasarkan observasi pada kegiatan PPL 1 yang dilakukan oleh praktikan. Praktikan
menuliskan beberapa hal antara lain :
pel lantai,whiteboard, penghapus, spidol, papan mading dan diluar setiap kelas terdapat
tempat sampah yang sudah dibedakan sampah organik dan anorganik.
3. Kualitas Guru Pamong dan Kualitas Dosen Pembimbing
Sebagai guru pamong mata pelajaran IPS di SMP Negeri 13 Semarang, bapak Agung
sudah sangat baik. Beliau menggunakan pendekatan nilai pada setiap model pembelajaran
dalam mengajar.Beliau selalu membimbing dengan baik sehingga banyak masukan yang
dapat penulis peroleh. Beliau mempunyai banyak pengalaman dalam bidang pendidikan.Dan
dalam membimbing, beliau senantiasa memberikan pengarahan, saran, serta masukan yang
bersifat membantu praktikan dalam melaksanakan PPL di SMP Negeri 13 Semarang..Kualitas
dosen pembimbing yaitu bapak Edi kurniawan Sp.d, M.pd sebagai dosen pembimbing
praktikan juga sudah sangat baik.
4. Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran di SMP Negeri 13 Semarang
Kualitas pembelajaran di SMP N 13 Semarang dapat dikatakan baik. Hal ini dilihat
dari kondisi lingkungan sekolah yang mendukung untuk proses belajar mengajar. Hal tersebut
juga didukung oleh sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai, sehingga kualitas
pembelajaran di SMP Negeri 13 Semarang dapat dianggap baik.Selain itu para dewan guru,
peserta didik, dan seluruhkomponen sekolah selalu berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran di SMP Negeri 13 Semarang.
5.Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan diri praktikan masih sangat minim dan masih perlu banyak bimbingan
dan arahan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Namun demikian sebelum diterjunkan
untuk PPL di SMP N 13 Semarang praktikan telah melakukan tahapan-tahapan kegiatan PPL
antara lain microteaching yang telah dimasukkan dalam kurikulum program studi Pendidikan
Geografi, microteaching yang diselenggarakan oleh Jurusan Geografi, pembekalan PPL atau
orientasi PPL diselenggarakan oleh Fakultas ilmu sosial .
6.Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah Pelaksanaan PPL 1
Setelah melaksanakan PPL I banyak yang praktikan peroleh, antara lain pengetahuan
tentang SMP N 13 Semarang yang meliputi kualitas pembelajaran, manajemen sekolah, serta
hubungan sosial dengan warga sekolah. Manfaat lainnya adalah bagaimana pengorganisasian
kelas yang baik dan bagaimana merencanakan pembelajaran dengan baik. Adapun manfaat
yang diperoleh berkaitan dengan mahasiswa praktikan yang lain adalah bagaimana mengatur
hubungan baik serta kerjasama yang baik demi kelancaran tugas bersama.
Mahasiswa Praktikan
Enggar Nugrahanto
NIP. 197501012008011014
NIM 3201413095
REFLEKSI DIRI
Nama
NIM
Prodi
Jurusan
Fakultas
pembelajaran dimana siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru.
2.Kelemahan Mata Pelajaran IPA
Kelemahan dalam mata pelajaran IPA meliputi keterpaduan dalam materi IPA
sendiri yang telah ada pada buku guru dan siswa. Meskipun materi pembelajaran
sudah tematik, namun materi yang disajikan dalam buku ajar masih terpisah-pisah
sehingga guru harus bisa mengembangkan sendiri bagaimana keterkaitan antar materi.
Guru harus menguasai semua materi karena keterpaduan materi dapat membuat siswa
kebingungan jika tidak disampaikan dengan benar. Kelemahan pembelajaran IPA di
SMP 13 Semarang adalah membaca. Untuk mempelajari IPA membutuhkan sikap
rajin membaca. Tetapi untuk kebanyakan peserta didik saat ini membaca merupakan
hal yang membosankan apalagi bila buku tebal atau bahan bacaannya banyak. Selain
itu IPA butuh keingintahuan dan kepekaan. Tidak semua peserta didik bisa peka dan
terangsang keingintahuannya.
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
SMP Negeri 13 Semarang merupakan sekolah standar nasional. Secara umum
sarana dan prasarananya sudah mampu menunjang pembelajaran. Keberhasilan suatu
pembelajaran ditentukan oleh faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana KBM.
Untuk mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran IPA diperlukan sarana
dan prasarana yang cukup, baik buku maupun media pembelajaran yang meliputi alat
peraga dan alat praktikum .Untuk bahan ajar IPA terdapat buku siswa begitupun
terdapat berbagai bacaan sains yang dapat dibaca sebagai penambah pengetahuan
yang tersedia dalam perpustakaan. Pembelajaran IPA tidak hanya pembahasan teori
tetapi juga pembuktian atau praktikum sehingga membutuhkan laboratorium.
Laboratorium IPA di SMP N 13 Semarang sudah cukup baik. Selain itu tersedianya
LCD dan proyektor dapat membantu mewujudkan pembelajaran yang menarik serta
tidak monoton.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
1. Kualitas guru pamong
Guru pamong IPA yang membimbing praktikan dalam belajar mengajar dan
mendidik yaitu Ibu Soimatussadiyah, S.Pd. Bagi praktikan, beliau merupakan guru
yang memiliki banyak inisiatif dalam membelajarkan peserta didik dengan
keberagaman karakter. Beliau juga tegas dan patut dicontoh dalam menerapkan
kurikulum 2013. Beliau lebih menekankan keaktivan peserta didik daripada terus
menyampaikan materi. Metode yang digunakan yang bisa memusatkan perhatian
peserta didik patut untuk praktikan tiru.
2. Kualitas dosen pembimbing
Selain dibimbing oleh guru pamong, praktikan dibimbing juga oleh dosen
pembimbing yang berasal dari Jurusan IPA. Dosen yang membimbing praktikan
selama melakukan PPL adalah Bapak Parmin, M.Pd. Beliau merupakan dosen yang
berkompeten, hal ini dapat ditunjukkan dari jenjang pendidikan yang telah ditempuh
dan lamanya pengalaman sebagai dosen IPA. Beliau termasuk dosen yang sabar
dalam membimbing mahasiswa dan selalu memberikan masukan ke arah yang lebih
positif kepada mahasiswa.
D. Kualitas pembelajaran di SMP N 13 Semarang
Demikian uraian refleksi diri dari praktikan setelah melakukan observasi dan
berbagai kegiatan selama PPL di SMP N 13 Semarang.
Semarang, 21 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pamong
Praktikan
Soimatussadiyah, S.Pd.
NIP 19731011 200604 2 013
REFLEKSI DIRI
Nama
NIM
: 4001413022
Prodi/Jurusan
Sekolah Latihan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa
yang mengambil program kependidikan di Universitas Negeri Semarang dengan jumlah
bobot total 6 SKS selama kurang lebih 3 bulan, dengan pembagian 2 SKS untuk PPL I selama
2 minggu, dan 4 SKS untuk PPL II terhitung sejak berakhirnya waktu PPL 1 hingga
berakhirnya waktu pelaksanaan PPL secara keseluruhan. Kegiatan PPL meliputi praktik
mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat
intrakurikuler yang berlaku di sekolah.
Dalam PPL dibagi menjadi 2 kegiatan, yakni PPL I yang dilaksanakan mulai tanggal 1
Agustus 14 Agustus 2016 dan PPL II yang dimulai pada tanggal 2 Agustus 10 Oktober
2016. Praktikan mendapatkan tugas mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
untuk kelas VIII F VII H secara bergilir sesuai jadwal yang ditentukan di SMP Negeri 13
Semarang. Selama PPL 1 praktikan melakukan observasi terhadap sekolah dan cara
pembelajaran guru di kelas khususnya kelas VIII F VII H yang diampu oleh guru pamong
mata pelajaran IPA.
Kegiatan. Hal hal yang dapat dilaporkan oleh praktikan selama PPL 1 adalah
sebagai berikut :
mengajar, beliau juga sangat memaksimalkan sarana prasarana yang ada di sekolah. Dosen
pembimbing praktikan merupakan dosen IPA dari FMIPA yaitu Bapak Parmin, M.Pd dan
koordinator dosen pembimbing praktikan merupakan dosen PKLO dari FIK yaitu Dr.
Nasuka, M.Kes. Dosen pembimbing memiliki fungsi sebagai penghubung antara pihak
Universitas dengan SMP N 13 Semarang. Dosen Pembimbing membantu pelaksanaan PPL
dari proses penerjunan sampai pembuatan refleksi diri ini.
menjadi tenaga pendidik yang profesional dan akan senantiasa mnyesuaikan diri dengan
lingkungan pembelajaran yang ada di SMPN 13 Semarang.
b. Bagi Unnes
Unnes diharapkan senantiasa terus membina hubungan kerjasama yang baik dengan sekolah
latihan sehingga hubungan kerjasama yang ada akan terjalin lebih baik lagi. Unnes juga
diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan serta pendidik secara profesional
dan mencetak lulusan tenaga pendidik yang unggul dan berkualitas.
Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan. Semoga apa yang telah
praktikan tulis bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang baik bagi semua pihak.
Mahasiswa Praktikan
Soimatussadiyah, S.Pd
NIM.4001413022
REFLEKSI DIRI
Nama
: Unun Maulina
NIM
: 4101413065
Prodi
: Pendidikan Matematika
Sekolah Latihan
: SMP N 13 Semarang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa yang mengambil program studi kependidikan di Universitas Negeri
Semarang (Unnes). PPL tersebut terdiri dari PPL 1 yang bermuatan 2 SKS dan PPL 2 yang
bermuatan 4 SKS. PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman secara langsung kepada
mahasiswa-mahasiswa calon pendidik/guru untuk menjadi pendidik yang profesional yang
memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa
praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester
sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh
pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
di sekolah atau di tempat lainnya. Kegiatan PPL meliputi: Praktik mengajar, praktik
administrasi, praktik bimbingan dan konseling, serta yang bersifat kurikuler atau ekstra
kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.
Pelakasnaan PPL 1, mahasiswa praktikan melakukan observasi dan orientasi yang
dilakukan di sekolah, baik mengenai kondisi fisik dan lingkungan sekolah maupun
adminstrasi dan kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan.
matematika dengan lancar dan efektif. Gedung kelas sudah mencukupi bagi jumlah
siswa yang ada. Selain itu sekolah sudah dilengkapi dengan internet yang mudah
diakses oleh seluruh warga sekolah sehingga sangat membantu siswa dalam
mengembangkan pengetahuannya.
Di sekolah juga telah tersedia laboratorium komputer, laboratorium bahasa,
laboratorium IPA, perpustakaan, ruang media, gedung serba guna, UKS dan ruang
seni yang dapat digunakan siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka miliki. Tetapi, di SMP N 13 Semarang belum tersedia
alat peraga matematika, jangka untuk masing-masing kelas, dan penggaris segitiga
serta busur derajad, sehingga dalam pembelajaran guru harus membawa kebutuhan
serta perlengkapan yang diperlukan sendiri.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
1)
pembelajaran
matematika
menjadi
menyenangkan.
Pembelajaran
matematika di kelas Pak Ayik terlihat aktif oleh siswa-siswa yang berebut untuk
menjawab pertanyaan dan selalu meminta soal yang lebih banyak dan sullit.
Pak Ayik merupakan wali kelas VIII B dan Pembina Ekstra Kurikuler
Pramuka di SMP N 13 Semarang sejak tahun 2005 dan bisa berkembang sampai saat
ini.
2)
mahasiswa PPL di sekolah lain, tetapi praktikan dapat berkomunikasi baik dengan
beliau untuk mensiasati hal tersebut. Setiap kejadian harus selalu diabadikan,
begitulah kiranya sosok dosen pembimbing jurusan Matematika yang selalu
memberikan perhatian kepada mahasiswanya untuk selalu mengabadikan setiap
latihan dalam mengajar, kemudian membagikannya pada sosial media agar
bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.
4. Kemampuan diri praktikan
Praktikan menyadari segala keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam diri.
Kemampuan praktikan dalam penguasaan materi pembelajaran masih sangat kurang
dan perlu banyak belajar lagi. Praktik Pengalaman Lapangan ini benar-benar
diperlukan sebagai pendidikan awal sebelum menjadi seorang guru yang profesional
karena kemampuan praktikan dalam membuat perangkat pembelajaran juga masih
perlu diberi banyak kritik dan saran yang membangun. Kemampuan praktikan dalam
bertata krama dan sikap diri terhadap guru dan siswa juga masih perlu diperbaiki
karena sebagai seorang pendidik harus siap menjadi teladan bagi siswa-siswinya.
5. Nilai tambah setelah mengikuti PPL 1
Setelah kegiatan PPL 1 berakhir, praktikan memperoleh banyak ilmu. Mulai
dari membuat perangkat pembelajaran, cara mengelola kelas yang baik, cara
mengenal karakteristik masing-masing siswa, sampai pada bagaimana mengelola
pembelajaran agar lebih menarik dan menyenangkan. Mahasiswa terlebih dahulu
diarahkan dan dibimbing oleh guru pamong dalam mempersiapkan perangkat
pembelajaran dan mengenali kondisi kelas. Selain itu praktikan juga lebih mengenal
kebudayan yang ada di SMP N 13 Semarang. Sehingga pengalaman ini dapat
membantu mahasiswa praktikan saat praktik mandiri di kelas pada PPL 2 nanti.
Melalui PPL 1 mahasiswa praktikan menjadi termotivasi untuk lebih meningkatkan
kualitas sebagai seorang calon guru yang profesional.
Selain mendapat pengalaman di kelas, praktikan mendapat pengalaman di luar
kelas, seperti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, dan membantu pelaksanaan kegiatan
OSIS yakni serangkaian kegiatan menyambut peringatan hari kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Praktik Pengalaman Lapangan ini, bukan saja memberikan pengalaman menjadi
seorang guru, tetapi menjadikan pribadi yang disiplin.
6. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Unnes
1. Bagi Sekolah
Mahasiswa Praktikan
Unun Maulina
NIM. 4101413065
REFLEKSI DIRI
Nama Mahasiswa
NIM
: 4101413104
Jurusan
: Matematika
Mata Pelajaran
: Matematika
untuk menunjang
pembelajaran matematika, seperti penggaris siku-siku, penggaris busur, dan jangka, guna
memperlancar pelajaran tersebut.
Bagi UNNES:
Sebaiknya UNNES sebagai Perguruan Tinggi di Semarang lebih matang dalam
memberikan pembekalan untuk PPL. Pembekalan yang diberikan UNNES kepada
mahasiswa terkesan sebagai formalitas saja, sehingga mahasiswa kurang bersungguhsungguh saat pelaksanaan PPL,
Mahasiswa Praktikan
REFLEKSI DIRI
Nama Mahasiswa
NIM
: 5302413046
Jurusan
: Teknik Elektro
Mata Pelajaran
dalam melakukan baik itu dari motivasi yang diberikan maupun masukan yang sifatnya
membangun mahasiswa praktikan.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas dari pembelajaran di sekolah latihan sangatlah baik, itu terlihat dari keadaan
kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari penjelasan diatas guru pamong selalu
menerapkan metode diskusi dan demonstrasi sehingga memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan teman maupun guru selaku pemberi materi sehingga tercipta keadaan
yang sehat dari proses belajar mengajarnya.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebagai mahasiswa praktikan, saya merasa sangat baik dalam hal peguasaan materi,
sehingga nantinya saya akan menerapkan metode belajar yang hampir sama dengan guru
pamong. Tujuannya adalah agar siswa langsung bisa mengikuti dengan baik kegiatan belajar
yang saya praktikan, jadi siswa tidak perlu untuk menyesuaikan lagi dengan metode
pembelajaran yang baru dan saya akan menitik beratkan pada penguatan materinya, sehingga
nantinya siswa dapat mempraktikan materi yang diajarkan dengan baik.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukkan PPL 1
a) Bisa memahami karakter siwa didik
b) Dapat mengetahui metode pembelajaran apa yang efektif untuk peserta didik
c) Menambah wawasan tetang matiri TIK khusunya kelas sembilan SMP
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNES
Bagi Sekolah :
Sekolah praktikan dalam hal ini SMP N 13 Semarang harusnya lebih memperhatikan
perawatan terhadap sarana dan prasarana yang mereka punya, karena sebenarnya di SMP N
13 Semarang sudah ada sarana dan prasarananya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
akan tetapi perawatannya kurang, sehingga perlu adanya penanganan yang lebih untuk
kegiatan perawatan sarana dan prasarana yang mereka puny.
Bagi UNNES :
UNNES sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjunjung tinggi konservasi, harusnya
lebih menekankan penanaman karakter konservasi kepada para mahasiswa praktikannya,
sehingga nantinya mereka bisa mengamalkan atau menularkan karakter konsevasi ke tempat
PPL yang mereka tuju.
Mahasiswa Praktikan
Nama Pamong
NIP. 199
NIM. 5302413046
REFLEKSI DIRI
Nama Praktikan
: Fara Dini
NIM
: 6301413001
Prodi
Fakultas
: FIK
Mapel Praktikan
: Penjasorkes
dan menjadi pendidik yang profesional. Selain itu dengan adanya PPL praktikan dapat
mengambil pengalaman dari guru pamong yang secara pengalaman lebih banyak. Guru
pamong juga memberikan masukan atau evaluasi terhadap praktikan selama PPL 1.
Bagi sekolah latihan diharapkan nantinya dapat membimbing dan menerima
mahasiswa praktikan dengan baik sehingga praktikan merasa menjadi bagian dari sekolah
yang bersangkutan yang akan memotivasi mahasiswa dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban dengan penuh tanggungjawab, sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan
tertib dan lancar.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Penjasorkes
Kekuatan atau kelebihan mata pelajaran Penjasorkes yang ada di SMP 13
Semarang yaitu seluruh siswa dari Kelas VII, Kelas VIII, Kelas IX maupun Guru
Penjasorkes begitu antusias dan semangat untuk mempelajarinya. Hal ini karena Guru
Penjasorkes SMP 13 Semarang memiliki cukup banyak pengalaman dalam mengajar,
Jadi, beliau sudah ahli dibidangnya dan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam
bidang akademik maupun ketrampilan. Selain itu, untuk penjasorkes di SMP 13
Semarang peserta didiknya sudah ada yang mampu menjuarai dalam bidang atletik
dan tenis lapangan . dan untuk ekstrakurikuler murid murid diikutkan sesuai dengan
minat dan bakat yang dimiliki peserta didik.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar di Sekolah
Latihan
Sarana dan prasarana di SMP 13 Semarang terkait dengan mata pelajaran
Penjasorkes sudah cukup memenuhi standart. Sudah aula, lapangan basket, lapangan
serbaguna dan alat alat olahraga yang cukup lengkap.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong dan dosen pembimbing praktikan selama PPL di SMP 13
Semarang mempunyai kualitas yang baik. Dosen Pembimbing berasal dari jurusan
yang sama dengan praktikan. Dosen pembimbing banyak memberikan ilmu,
pengalaman, motivasi dan dukungan selama praktikan PPL di SMP 13 Semarang.
Komunikasi yang terjalin antara praktikan dengan dosen pembimbing menjadikan
kendala-kendala selama PPL dapat teratasi. Sedangkan guru pamong mempunyai latar
belakang yang tegas namun menyenangkan dan religius. Selain mengajar /mendidik
di SMP 13 Semarang beliau juga melatih di club PLPP Sepak bola . Dengan sudah
melalangbuana di dunia pendidikan khususnya Olahraga Pendidian. Selama PPL 1
guru pamong juga banyak memberikan gambaran kepada praktikan dalam
pengelolaan kelas, proses pembelajaran, dan evaluasi terhadap para siswa. Guru
pamong juga banyak memberikan saran kepada praktikan dalam nantinya melakukan
proses pembelajaran didalam kelas terutama dalam menangani para siswa SMP 13
Semarang.
4. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan mempunyai latar belakang Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
Pengalaman yang masih dikatakan jauh dari berpengalaman ini yang membuat
praktikan merasa kurang siap untuk nantinya dapat terjun di Lingkungan yang akan
menjadi teman hidupnya, tetapi dengan adanya pembekalan dari UPT PPL UNNES
dan bimbingan dari guru pamong serta dosen pembimbing sangat membantu
praktikan dalam mempersiapkan pengajaran. Praktikan menganggap dengan adanya
Mahasiswa Praktikan
Nama Pamong
Fara Dini
NIP. 199
NIM. 6301413001
REFLEKSI DIRI
Nama
: Wegig Pambudi
NIM
: 6301413072
Mata Pelajaran
: PJOK
Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh mahasiswa dengan tujuan mencari pengalaman di bidang pendidikan maupun non-
pendidikan di instansi atau sekolah. Kegiatan PPL 1 dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengenalkan mahasiswa dengan sekolah latihan yang menjadi tempat PPL dan secara umum
berfungsi untuk mengenal keadaan fisik dan lingkungan dari sekolah tersebut. Kegiatan yang
ada dalam PPl 1 adalah orientasi dan observasi sekolah latihan.
Refleksi diri adalah dimana ada beberapa hal yang akan disampaikan mahasiswa
praktikkan, berikut dibawah ini hasil observasi:
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan mata
pelajaran yang identik dengan pembelajaran luar kelas yang membuat anak sejenak
melupakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang cukup menguras pikiran anak dan
membuat bosan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, salah satu mata pelajaran yang
di senangi oleh peserta didik karena sistem belajarnya yang mampu mengembangkan bakat.
Akan tetapi tidak semua siswa didik menyukai mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan yang berhubungan erat dengan gerak, keringat dan panas serta membuat lelah.
Pola pikir anak yang demikian yang dapat menghambat proses pembelajaran berlangsung.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 13 Semarang cukup memadahi, yakni
terdapat satu buah lapangan voli, dua buah lapangan tonnis, satu lapangan lompat jauh, satu
buah lapangan basket. Dan sekolah memiliki lapangan rumput yang dapat digunakan untuk
materi atletik seperti tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing.
Untuk ketersediaan bola besar dan bola kecil di SMP N 13 Semarang sudah cukup
memadai, yaitu bola sepak sebanyak tujuh buah, bola basket sembilan buah, bola voli dua
belas buah, bola takraw dua buah, dan bola tenis.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP
Negeri 13 Semarang adalah Ibu Titik Herawati, S.Pd. Ibu Titik memiliki kualitas yang baik
dalam mengajar, beliau menerapkanmodel pembelajaran belajar sambil bermain untuk
membuat siswa didik tidak jenuh mengikuti pembelajaran olahraga. Inovasi yang dilakukan
oleh guru pamong membuat anak lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dosen
pembimbingPendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP Negeri 13 Semarang
adalah Bapak Nasukha yang selalu memberikan bimbingan kepada praktikan mengenai apa
saja yang harus praktikan lakukan di sekolah latihan, kode etik yang harus praktikan jalani
saat mengajar maupun tidak mengajar dan selalu menjunjung tinggi nama baik almamater
UNNES. Dosen pembimbing praktikan melaksanakan apa yang ditugaskan oleh UNNES
dengan baik.
4. Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Latihan
Seperti dijelaskan diatas, guru pamong praktikan melakukan inovasi dengan
memadukanbelajar sambil bermain. Permainan yang digunakan adalah permainan tradisional
yangsering dimainkan oleh siswa didik saat kecil. Akan tetapi di kombinasi dengan materi
yang akan disampaikan. Model pembelajaran seperti ini membuat suasana kelas menjadi
lebih hidup dan tidak monoton sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan bersemangat
mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Keuntungan lain adalah siswa didik belajar
bekerja sama dengan teman sebaya dalam menjalankan pembelajaran yang sedang
berlangsung, sehingga aspek sosial dapat tercapai dalam proses pembelajaran.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebagai seorang praktikan, ada beberapa situasi dimana dalam praktikan
mengendalikan kelas butuh waktu yang cukup lama yaitu 20 menit, ada perbedaan saat
mengajar di dalam kelas dan di luar kelas. Apabila saat di luar kelas praktikan melakukan
praktik, saat didalam kelas praktikan dituntut untuk mampu menghidupkan suasana kelas dan
memancing agar siswa aktif pada materi yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, bimbingan
guru pamong dan dosen pembimbing sangatlah diperlukan untuk menambah pengetahuan
praktikan.
6. Nilai Tambahan Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Setelah Pengalaman Praktik Lapangan 1, praktikan banyak mendapat pengalaman.
Saat melakukan pengamatan dan praktik mengajar, praktikan dapat memahami karakter
peserta didik. Bukan saja karakter peserta didik, praktikan juga mampu mengetahui metode
pembelajaran yang tepat dan efektif untuk peserta didik. Selain itu, praktikan mampu
memperluas wawasan tentang pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan serta menjadikan
diri lebih dewasa untuk menjadi contoh pada peserta didik.
Pada kegiatan ekstrakurikuler, praktikan mampu menempatkan diri sebagai seorang
guru yang bukan saja memiliki tugas mengajar tetapi juga mendidik peserta didik untuk aktif
ekstrakurikuler. Bukan saja pada ekstrakurikuler pramuka, praktikan juga mendapat
pengalaman ekstrakurikuler OSIS dengan agenda lomba menyambut hari kemerdekaan RI
ke-71.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan Dan Unnes
Bagi sekolah : Saat olahraga sebaiknya sekolah mewajibkan siswa membawa sepatu
olahraga karena banyak siswa yang memakai sepatu pantofel yang sangat berbahaya untuk
melakukan gerakan bebas dan cepat. Hal ini dapat menimbulkan cidera yang dapat
menghambat proses belajar mengajar. Namun saat pelajaran selanjutnya siswa memakai
kembali sepatu hitam seperti yang ada dalam peraturan sekolah.
Bagi UNNES :Sebaiknya UNNES dapat memberikan pembekalan yang lebih baik
dari yang telah UNNES laksanakan selama ini. Pembekalan yang diberikan UNNES kepada
mahasiswa calon PPL terkesan hanya sebagai formalitas untuk dapat lulus PPL 1 saja,
sehingga mahasiswa dalam pelaksanaannya kurang sungguh-sungguh dan terkesan
menyepelekan. Untuk tahun ini sebenarnya ada miss komunikasi antara pihak UNNES
dengan pihak SMP Negeri 13 Semarang, dimana mahasiswa PPL sebenarnya belum
tercantum untuk di sekolah tersebut, namun setelah dilakukan konfirmasi kembali, akhirnya
mahasiswa UNNES bisa PPL di sekolah tersebut, dan semoga untuk tahun berikutnya tidak
terulang kembali.
Semarang, 21 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pamong
Mahasiswa Praktikan
Wegig Pambudi
NIM. 6301413072
REFLEKSI DIRI
Nama
NIM
: 6301413074
Mata Pelajaran
: PJOK
Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh mahasiswa dengan tujuan mencari pengalaman di bidang pendidikan maupun nonpendidikan di instansi atau sekolah. Kegiatan PPL 1 dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengenalkan mahasiswa dengan sekolah latihan yang menjadi tempat PPL dan secara umum
berfungsi untuk mengenal keadaan fisik dan lingkungan dari sekolah tersebut. Kegiatan yang
ada dalam PPl 1 adalah orientasi dan observasi sekolah latihan.
Refleksi diri adalah dimana ada beberapa hal yang akan disampaikan mahasiswa
praktikkan, berikut dibawah ini hasil observasi:
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah mata pelajaran
yang hampir keseluruhan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berada di luar kelas. Oleh
karena itu seorang guru harus mampu menguasai peserta didik dengan baik. Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, salah satu mata pelajaran yang di senangi oleh peserta
didik karena tidak perlu menguras pikiran. Akan tetapi tidak semua siswa didik menyukai
mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan karena anak dituntut untuk
berada dilapangan yang panas dan menguras tenaga. Maka tidak jarang jika ada anak yang
tidak menyukai olahraga. Pola pikir anak yang demikianlah yang dapat menghambat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 13 Semarang cukup memadahi, yakni
terdapat satu buah lapangan voli, dua buah lapangan tonnis, satu lapangan lompat jauh, satu
buah lapangan basket. Dan sekolah memiliki lapangan rumput yang dapat digunakan untuk
materiatletik seperti tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing. Tetapi lapangan
basketnya sudah tidak layak lagi dikarenakan garisnya sudah hilang dan ringnya pun sudah
rusak.
Prasarana di SMP Negeri 13 Semarang sebenarnya cukup lengkap, yaitu bola voli 12,
bola basket 9, tolak peluru 4, cakram 8, bola sepak 6, bola futsal 5, raket 6, bola takraw 2,
lembing bambu 35, net voli 1, jaring gawang 1, net takraw 1, seragam sepak bola 2 tim.
Tetapi prasana yang lengkap tersebut masih kurang didukung dengan lapangan yang kurang
layak. Dan kekurangan dari prasarana tersebut adalah kun yang sama sekali tidak ada.
Padahal kun sangatlah penting untuk pembelajaran. Selain itu juga tidak tersedianya pompa
untuk memompa bola yang kurang angin.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP
Negeri 13 Semarang adalah Ibu Titik Herawati, S.Pd. Ibu Titik memiliki kualitas yang baik
dalam mengajar, beliau menerapkan model pembelajaran belajar sambil bermain untuk
membuat siswa didik tidak jenuh mengikuti pembelajaran olahraga. Selain itu ibu Titik
sangatlah menekankanpendidikan karakter yang membuat murid selalu disiplin dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dosen pembimbing Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan di SMP Negeri 13 Semarang adalah Dr. Nasukha M,kes yang selalu memberikan
bimbingan kepada praktikan mengenai apa saja yang harus praktikan lakukan di sekolah
latihan, kode etik yang harus praktikan jalani saat mengajar maupun tidak mengajar dan
selalu menjunjung tinggi nama baik almamater UNNES. Dosen pembimbing kami selalu
memberikan motivasi dan nasehat supaya PPL kami nantinya lancar dan bermanfaat.
4. Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Latihan
kembali, akhirnya mahasiswa UNNES bisa PPL di sekolah tersebut, dan semoga untuk tahun
berikutnya tidak terulang kembali.
Semarang, 21 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pamong
Mahasiswa Praktikan
LAMPIRAN
Daftar Mahasiswa Praktikan Dosen Pembimbing