Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Auliya Rahman (E1M017039)

3. DISTRIBUSI TEMPERATUR DENGAN KEDALAMAN
Dalam mempelajari kimia laut suhu adalah merupakan salah satu faktor yang
perlu diketahui. Hal ini disebabkan oleh peranan suhu dalam pelarutan unsur-unsur
maupun senyawa kimia. Makin tinggi suhu perairan, maka akan semakin tinggi pula
derajat kelarutan perairan atau reaksi kimia antara unsur atau senyawa dengan lainnya.
Pada kegiatan usaha perikanan, peranan suhu dapat ikut menentukan keberhasilan
penangkapan ikan. Hal ini disebabkan oleh sifat ikan menyukai hidup pada kisaran suhu
tertentu.
Apabila distribusi suhu perairan pada permukaan dan berbagai kedalaman
diketahui, tempat-tempat gerombolan ikan tertentu akan dapat diduga, sehingga untuk
mendapat hasil optimal alat penangkapan ikan pun dapat ditujukan ke tempat tersebut.
Pada usaha ikan di daerah pantai, suhu akan mempengaruhi peroduktivitas perairan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi suhu di laut yaitu radiasi sinar matahari.
Radiasi sinar matahari dapat menimbulkan panas Panas inilah yang menjadi faktor
utama pembentuk suhu di laut. Nilai derajat suhu secara vertikal tidaklah sama. Hal ini
dipengaruhi perbedaaan kedalaman laut , karena penyebaran suhu secara vertical itu
berbeda.
Yang dimaksudkan dengan penyebaran suhu vertikal dalam hal ini adalah
perubahan-perubahan suhu yang terjadi menurut kedalaman.
Suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan
semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari
yang masuk kedalam perairan. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif
konstan dan berkisar antara 2°C – 4°C.
Pada suatu perairan yang tenang (tidak ada angin dan gelombang) dan
mempunyai sifat-sifat seragam (homogin), maka energi dari radiasi sinar matahari secara
langsung akan memanaskan lapisan permukaan. Panas dari lapisan ini kemudian
dirambatkan secara molekuler (dari molekul ke molekul) ke lapisan di bawahnya.
Kecepatan merambatnya panas ini diketahui sangat lambat sekali. Bila pada keadaan
seperti ini dilakukan pengukuran suhu maka akan didapatkan penyebaran suhu vertikal
seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Keadaan penyebaran suhu tersebut tidak akan berubah selama perairan masih
tetap tenang. Hal ini disebabkan karena lapisan air bagian atas yang lebih panas
mempunyai densitas (kepadatan) lebih kecil dari lapisan di bawahnya. Dengan kata lain,
semakin ke dalam densitas air semakin besar yang menyebabkan terbentuknya perairan
stabil.
Perairan stabil seperti diperlihatkan di atas sangat jarang ditemukan di alam.
Apabila angin bertiup di bagian atas perairan tadi, maka lapisan air bagian atas akan
turut bergerak sesuai dengan arah angin. Gerakan tersebut akan diteruskan ke lapisan di
bawahnya, yang selanjutnya menimbulkan pengadukan lapisan air. Tebal lapisan teraduk
sangat tergantung pada kecepatan angin serta lamanya angin bertiup.
Proses pengadukan pada lapisan tersebut mengakibatkan meratanya suhu air.
Dengan perkataan lain terjadi lapisan homogin pada bagian atas perairan. Pada keadaan
tersebut, penyebaran suhu vertikal dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU LAUT
1. Radiasi sinar matahari
Seperti proses yang terjadi di atmosfer, radiasi matahari yang masuk ke
laut akan diserap dan sebagian akan mengalami pembauran. Didalam proses
penyerapan tersebut, radiasi yang berbentuk gelombang elektromagnetik diubah
menjadi energi kinetis yang lazim kita kenal sebagai panas. Panas inilah yang
menjadi faktor utama pembentuk suhu di laut.
2. Penguapan
Sedangkan penguapan juga mempengaruhi suhu di laut, tetapi bersifat
negatif. Keadaan tersebut disebabkan karena semua proses penguapan akan
memerlukan energi atau panas.

Dua faktor diatas, yaitu radiasi matahari dan penguapan, merupakan faktor-faktor
yang paling berperan dalam menentukan besarnya suhu perairan.
Beberapa faktor lain seperti proses kimia, proses biologi, pergerakan arus,
kedalaman air, musim, cuaca, sirkulasi udara, dan penutupan awan dan panas
yang berasal dari pusat bumi, juga mempunyai peran dalam memmpengerahu suhu di
laut.
Seperti telah kita pelajari, proses atau reaski kimia dapat bersifat menghasilkan
panas dan ada pula yang memerlukan panas, demikian pula proses biologi. Namun
demikian proses tersebut sangat kecil perannya.
Berdasarkan pengamatan yang pernah dilakukan, suhu perairan-perairan di dunia
ini berkisar antara 35°C sampai -2°C. Untuk perairan di daerah tropis seperti perairan di
Indonesia, variasi yang terjadi kecil.

Anda mungkin juga menyukai