Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Auliya Rahman

NIM : E1M017039

Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif


Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana para siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam
mempelajari materi pelajaran”.

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model Kooperatif Jigsaw


a.   Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru dapat melibatkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
·      Membuka pelajaran dengan salam
·      Mengecek kehadiran siswa
·      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
·      Memberikan motivasi dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan
materi.
·       Menginformasikan tentang materi yang akan di pelajari serta   metode pembelajaran
yang akan dilaksanakan.

b.   Kegiatan Inti
·    Eksplorasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
ü  Guru menjelaskan atau mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya
melalui metode Jigsaw
ü  Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5 orang) dan
memberi pengarahan mengenai metode Jigsaw. Kelompok ini disebut dengan
kelompok asal.
ü  Guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi dalam bentuk
sub bab
ü  Guru meminta setiap anggota kelompok asal membaca sub bab yang ditugaskan
dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
ü  Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa
·     Elaborasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
ü  Guru meminta kepada tiap anggota kelompok lain yang telah mempelajari sub bab
yang sama agar bertemu dalam suatu kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
ü  Guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas untuk mengajarkan teman-temannya di kelompok asal
ü  Mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa
ü  Guru memberi pengarahan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil
pengamatan (presentasi)  

·    Konfirmasi
Kegiatan yang dilakukan diantaranya:
ü Guru memberikan unpan balik yang positif dan penguatan secara lisan dan tulisan
ü Guru bertanggungjawab terhadap semua yang belum dipahami oleh siswa

c.   Kegiatan Penutup
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
·      Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang telah dipelajari.
·      Guru memberi tugas rumah agar siswa membaca materi pelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

·      Menutup pelajaran dan mengucapkan salam.


Model pembelajaran Discovery

1. Pengertian Model Pembelajaran Discovery


Model Discovery Learning adalah didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi
bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be
defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter
in the final form, but rather is required to organize it him self”

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model Kooperatif Jigsaw

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru juga dapat memulai dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.

b. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)


Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran berdasarkan hasil
stimulasi, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah).

c. Data collection (Pengumpulan Data).


Ketika eksplorasi berlangsung, guru juga memberi kesempatan kepada para siswa
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan
untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

d. Data Processing (Pengolahan Data)


Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu

e. Verification (Pembuktian)
Tahap ini memberikan kesempatan siswa untuk melakukan pemeriksaan secara
cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Menurut Bruner, proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-
contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)


Tahap ini adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan
hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi

Anda mungkin juga menyukai