Anda di halaman 1dari 2

5.

Certainly of Response Index (CRI)

Metode Certainly of Response Index ini merupakan metode yang diperkenalkan oleh

Saleem Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L. Kelley untuk mengukur suatu miskonsepsi yang

tengah terjadi. Dengan metode CRI, responden diminta untuk memberikan tingkat kepastian

dari keampuan mereka sendiri dengan mengasosiasikan tingkat keyakinan tesebut dengan

pengetahuan, konsep, atau hukum. (Hasan: 1999).

Metode CRI ini meminta responden untuk menjawab pertanyaan disertai dengan

pemberian derajat atau skala (tingkat) keyakinan responden dalam menjawab pertanyaan

tersebut. Sehingga metode ini dapat menggambarkan keyakinan siswa terhadap kebenaran

dari jawaban alternatif yang direspon. Setiap pilihan respon memiliki nilai skala, yaitu:

(Liliawati, 2008: 4)

Tabel 2.3 Skala (tingkat) keyakinan responden dalam menjawab pertanyaan

CRI Kriteria
5 Pasti Benar
4 Benar
3 Yakin
2 Agak Yakin
1 Agak Menebak
0 Menebak

Tingkat kepastian jawaban tercermin dalam skala CRI yang diberikan, CRI yang

rendah menandakan ketidakyakinan konsep pada siswa dalam menjawab pertanyaan.

Kelemahan tes pilihan ganda dengan teknik CRI terletak dalam pengkategorian peserta didik

yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah berdasarkan dan besarnya faktor

menebak siswa dalam menjawab soal. Hal ini ditandai dengan adanya siswa yang sebenarnya

mampu menjawab dan memahami konsep-konsep yang terdapat pada soal, namun karena

memiliki tingkat keyakinan yang rendah menuntunnya memilih CRI yang rendah, sehingga

dikelompokkan dalam kategori tidak paham konsep. Dengan memperhatikan kondisi ini
maka kategori pemahaman yang disusun oleh Saleem Hasan dimodifikasi oleh Aliefman

dengan menambahkan alasan terbuka pada tes pilihan ganda, sehingga siswa memahami

konsep tetapi memiliki CRI yang rendah masuk ke dalam kategori paham konsep tetapi

kurang yakin.

Jadi penentuan kategori tingkat pemahaman siswa berdasarkan pada pilihan jawaban,

alasan, dan nilai CRI. Kategori tingkat pemahaman ini berdasarkan kategori tingkat menurut

Aliefman (2012: 550)

Tabel 2.4 Ketentuan CRI untuk Membedakan Tahu Konsep, Tahu Konsep tapi
Kurang Yakin, Miskonsepsi, dan Tidak Paham Konsep
Jawaban Alasan Nilai CRI Deskripsi
Benar Benar >2,5 Memahami Konsep dengan Baik
Benar Benar <2,5 Memahami Konsep Tetapi Kurang Yakin
Benar Salah >2,5 Miskonsepsi
Benar Salah <2,5 Tidak Tahu Konsep
Salah Benar >2,5 Miskonsepsi
Salah Benar <2,5 Tidak Tahu Konsep
Salah Salah >2,5 Miskonsepsi
Salah Salah <2,5 Tidak Tahu Konsep

Tabel di atas digunakan untuk melakukan analisis jawaban siswa untuk membedakan

antara paham konsep dengan baik, paham konsep tetapi kurang yakin, miskonsepsi, dan tidak

tahu konsep.

Adapun fungsi metode CRI berdasarkan penelitian Hasan, dkk, yaitu:

1. Alat menilai kepantasan/sesuai tidaknya penekanan suatu konsep di beberapa sesi.

2. Alat diagnostik yang memungkinkan guru memodifikassi cara pengajarannya

3. Alat penilai suatu kemajuan/sejauh mana suatu pengajaran efektif.

4. Alat membandingkan keefektifan suatu metode pembelajaran termassuk teknologi,

strategi, pendekatan yang diintegrasikan di dalamnya. Apakah mampu

meningkatkan pemahaman dan menambah kecakapan siswa dalam memecahkan

masalah.

Anda mungkin juga menyukai