Anda di halaman 1dari 9

PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

A. Arti Problem Solving

Secara bahasa problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solves. Makna
bahasa dari problem yaitu “a thing that is difficult to deal with or understand” (suatu hal yang
sulit untuk melakukannya atau memahaminya), dapat jika diartikan “a question to be answered
or solved” (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar), sedangkan solve dapat diartikan
“to find an answer to problem” (mencari jawaban suatu masalah).
Sedangkan secara terminologi problem solving seperti yang diartikan Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain adalah suatu cara berpikir secara ilmiah untuk mencari pemecahan
suatu masalah. Sedangkan menurut istilah Mulyasa problem solving adalah suatu pendekatan
pengajaran menghadapkan pada peserta didik permasalahan sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan permasalahan, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pembelajaran. Metode problem
solving yang dimaksud adalah suatu pembelajaran yang menjadikan masalah kehidupan nyata,
dan masalah- masalah tersebut dijawab dengan metode ilmiah,rasional dan sistematis.
Pembelajaran dengan problem solving ini dimaksud agar siswa dapat menggunakan
pemikiran (rasio) seluas-luasnya sampai titik maksimal dari daya tangkapnya. Sehingga siswa
terlatih untuk terus berpikir dengan menggunakan kemampuan berpikirnya. Pada umumnya
siswa yang berpikir rasional akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian
dalam menjawab pertanyaan dan masalah. Dalam berpikir rasional siswa dituntut menggunakan
logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisa, menarik kesimpulan, dan bahkan
menciptakan hukum-hukum (kaidah teoritis) dan ramalan-ramalan.
Dari berbagai pendapat di atas metode problem solving atau sering juga disebut dengan
nama metode pemecahan masalah merupakan suatu cara mengajar yang merangsang seseorang
untuk menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi di mana masalah
itu berada, atas inisiatif sendiri. Metode ini menuntut kemampuan untuk dapat melihat sebab
akibat atau relasi-relasi diantara berbagai data, sehingga pada akhirnya dapat menemukan kunci
pembuka masalahnya.
Metode pembelajaran problem solving mengembangkan kemampuan berfikir yang
dipupuk dengan adanya kesempatan untuk mengobservasi problema, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun suatu hipotesa, mencari hubungan (data) yang hilang dari data
yang telah terkumpul untuk kemudian menarik kesimpulan yang merupakan hasil pemecahan
masalah tersebut. Cara berfikir semacam itu lazim disebut cara berfikir ilmiah. Cara berfikir
yang menghasilkan suatu kesimpulan atau keputusan yang diyakini kebenarannya karena seluruh
proses pemecahan masalah itu telah diikuti dan dikontrol dari data yang pertama yang berhasil
dikumpulkan dan dianalisa sampai kepada kesimpulan yang ditarik atau ditetapkan.
Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah:
1) Mengembangkan kemampuan berfikir, terutama didalam mencari sebab-akibat dan tujuan
suatu masalah. Metode ini melatih murid dalam cara-cara mendekati dan cara-cara
mengambil langkah-langkah apabila akan memecahkan suatu masalah.
2) Memberikan kepada murid pengetahuan dan kecakapan praktis yang bernilai atau
bermanfaat bagi keperluan hidup sehari-hari. Metode inimemberikan dasar-dasar
pengalaman yang praktis mengenai bagaimana cara-cara memecahkan masalah dan
kecakapan ini dapat diterapkan bagi keperluan menghadapi masalah-masalah lainnya
didalam masyarakat.
Problem solving melatih siswa terlatih mencari informasi dan mengecek silang validitas
informasi itu dengan sumber lainnya, juga problem solving melatih siswa berfikir kritis dan
metode ini melatih siswa memecahkan dilema. Sehingga dengan menerapkan metode problem
solving ini siswa menjadi lebih dapat mengerti bagaimana cara memecahkan masalah yang akan
dihadapi pada kehidupan nyata atau di luar lingkungan sekolah.
B. Makna Problem Solving
{\,jjjjj yg pjjj;;;jj3]j ut dgp8t dikatnkan/

IJi dalam

Pertanyaan-pcñany
C',nioh9 .1.
h.1:m«|ñi n un.

tersebartidik adanya kctcrlibaian Froscs bcrpikir iingkot tinggi.

J. 1'ada mulanya l4udi rnempunyai5 ixiku,kemiidiao Biipaknyamembcri mjumiah buku sehuigga


buku 8udi menjadi 12 buku. flerapa ah}umimbokti yang diberikan llopakiiya'?
’b.' vjxnyaitanah berbenluk segipanjang dengan kclilinb t 2 ni. panjangnya 2 Kali lipsl
. dari lcberrtya. Bmapakah luas in ipanjang tersebut’?
G.’ Ahmad mempunyai fañah. lD0’kali lipac dari gambar di haw«h ini. \&crapokah hanya?
t’‹›n«›h c incni«1tui kiln incnpctahiii sIfal-S;fat hangun datar, mau dibawa kernana g

' Namun apabila swam pertanyaan inerupaitan permasalahan bagi anda, apakah p
rianyaao tersebut mcnipukm pcrmasalahan bagi anak SD?’fentu sha pertanyaan icrscbut
bagi anab SD bukan merupakan permasal karena soak SD memang belum siap
untuk mampu menial W .. JW y 8 P' oleh ' ° misalriya ahli gender
tenlunyg bukaqmasaiah hagi kita, karena kita tidak mcnipolaJari perrnasalahan yang dihadapi M'
ah1i:t,oudesi
Si lain itu..pertanyaan itu menipakan:pc lahan bila pertanyaan itu merupakan
bagi kitd untuk iiienjawabnya: Kalau demikian halnya. apa long dimaksu dc »n masalah'!
Son.
,P°rianyamakan <*^ Paken stiatu n»a1ah begi seseorang.j ikaorang itu tidak m‹impunyai '
hmm > *>°.ntu y, "°Ji ^°Bcra dapat ihbunakan uniuk mcnLrriukan.i az'aban pcrttiny ,tviscbul
Arm ria»yatrn tersebut itdak dapat dijqw«b dcnggn proscdur ruiim pértan$aan” tsebirt.. '
diiiicngvrti. pcnanyaan fcrschth merupakan .tartan untuk dijawab yantg sifatiiyat;idividu H
C. Penilaian Problem Solving

Penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan gambaran

perkembangan belajar siswa, menjelaskan serta menafsirkan hasil pengukuran, menggambarkan informasi

mengenai sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi siswa. Selain itu, penilaian

memberikan informasi lebih konprehensif dan lengkap dari pada pengukuran, karena tidak hanya

mengunakan instrument tes saja, melainkan mengunakan tekhnik non tes lainya. Penilaian merupakan

kegiatan mengambil keputusan dalam menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik dan buruk serta

bersifat kualitatif. Hasil penilaian sendiri meskipun bersifat kualitatif, bisa berupa nilai kualitatif

(pernyataan naratif dalam kata-kata) & nilai kuantitatif (berupa angka).

Penilaian dapat dilakukan melalui beberapa instrumen, dimana setiap instrumen memiliki rubrik

penilaian. Rubrik adalah standar kinerja untuk kompetensi tertentu. Terlepas dari apakah kriteria untuk

rubrik berasal dari pengembang atau dari standar eksternal, kriteria dalam rubrik harus peka terhadap

tujuan, sesuai dengan tahapan perkembangan, bermakna, jelas, layak, dan dapat digeneralisasikan.

Pengembangan rubrik dapat berupa holistik, analitik, atau kombinasi keduanya. Rubrik holistik

merupakan konstruksi yang mengandung berbagai tingkat kinerja yang menggambarkan kualitas tugas,

kuantitas tugas, atau keduanya. Rubrik analitik merupakan konstruksi yang terdiri dari kriteria yang

dibagi ke dalam berbagai tingkat kinerja. Tidak ada prosedur yang ditentukan untuk mengembangkan

rubrik, karena rubrik merupakan konstruksi yang tergantung pada tujuan. Rubrik penilaian menghasilkan

sejumlah manfaat kepada siswa, guru dan lembaga. Rubrik memberikan masukan dan umpan balik untuk

membantu meningkatkan keterampilan, dan menjadi cara yang ampuh untuk mengklarifikasi tujuan dan

keterampilan siswa. Salah satu contoh rubrik yang dapat digunakan dalam penilaian pemecahan masalah

sebagai berikut:
Tabel 1. Rubrik Penilaian Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Aspek Penilaian Skor Indikator


Mengidentifikasi 4 Saya mampu mendeskripsikan permasalahan dengan
masalah rincian pendukung yang berhubungan dengan situasi.
3 Saya mampu mendeskripsikan dasar permasalahan
dengan beberapa informasi pendukung
2 Saya mampu menjelaskan beberapa bagian
dari permasalahan, tapi tidak keseluruhan permasalahan
1 Saya mengalami kesulitan dalam
mendeskripsikan permasalahan
Menerapkan tahap 4 Saya menggunakan seluruh tahap dan strategi pemecahan
pemecahan masalah masalah.
3 Saya menggunakan sebagian besar tahap dan
strategi pemecahan masalah
2 Saya menggunakan beberapa tahap pemecahan masalah
yang telah saya pelajari.
1 Saya melewatkan beberapa tahap pemecahan masalah.
Mengidentifikasi solusi 4 Saya menemukan setidaknya 4 solusi yang layak
pemecahan masalah dan jelas untuk dideskripsikan.
3 Saya menawarkan 2 atau 3 solusi yang masuk akal.
2 Saya mendeskripsikan 1 atau 2 solusi yang mungkin
dilakukan
1 Saya tidak mampu memberikan solusi apapun.
Mengevaluasi solusi 4 Saya dapat dengan cermat mengevaluasi dan
pemecahan masalah menganalisis semua kemungkinan pilihan jawaban
sebelum memilih yang paling layak
3 Saya dapat membuat penilaian yang beralasan
tentang pilihan yang ada dan memilih salah satu yang
masuk akal.
2 Saya mampu membandingkan pilihan saya dan memilih
satu dari pilihan tersebut
1 Saya memilih satu pilihan solusi, namun tidak
yakin bahwa itu adalah pilihan yang bagus
Mempertahankan solusi 4 Saya menganalisis semua solusi dan memilih satu yang
pemecahan masalah sesuai dengan pemahaman masalah
3 Saya mengevaluasi solusi yang ada dan menjelaskan
alasan mengapa saya memilih solusi tersebut.
2 Saya memberikan penjelasan sederhana mengenai solusi
yang dipilih.
1 Saya tidak mampu menjelaskan solusi saya. Saya hanya
berpikir bahwa itu solusi yang bagus.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Penilaian: 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋100
Rangkuman

Daftar Pustaka

Adji, Nahrowi. 2006. Pemecahan Masalah matematika. Bandung : UPI Press

Djamarah ,Syaiful Bahri, dan Aswan Zain.2002 Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta

Mulyasa, E.2004. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK .Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

W,Gulo.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Gramedia Widiasarana

Anda mungkin juga menyukai