Anda di halaman 1dari 16

Kemampuan Berpikir Kritis

Robert Ennis (1995) mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis menjadi 12 indikator


yang dikelompokkannya dalam lima besar aktivitas, yaitu sebagai berikut: 1) Memberikan
penjelasan sederhana (elementary clarification); 2) Membangun keterampilan dasar (basic
support); 3) Menyimpulkan (inference); 4) Membuat penjelasan lanjut (advanced clarification);
5) Mengatur strategi dan taktik (strategy and tactics). Adapun Indikator dalam setiap
tahapannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis (1995)

Langka Keterampilan Berpikir Kritis Indikator


h
1 Memberikan Penjelasan Sederhana 1. Memfokuskan pertanyaan
(Elementary Clarification) 2. Menganalisis argumen
3. Bertanya dan menjawab pertanyaan
klarifikasi
2 Membangun Keterampilan Dasar 4. Mempertimbangkan apakah sumber
(Basic Support) dapat dipercaya atau tidak
5. Mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil
observasi
3 Menyimpulkan (Inference) 6. Membut deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi
7. Membuat induksi dan
mempertimbangkan hasil induksi
8. Membuat dan mempertimbangkan
nilai keputusan
4 Membuat Penjelasan Lanjut 9. Mendefinisikan istilah dan
(Advanced Clarification) mempertimbangkan definisi
10. Mengidentifikasi asumsi
5 Strategi dan taktik (Strategies and 11. Menentukan tindakan
Tactics) 12. Berinteraksi dengan orang lain
Instrumen Kemampuan Berpikir kritis

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Kelas :

Petunjuk:

a. Isilah pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya.
b. Centanglah (√) pada pilihan jawaban yang anda anggap sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya pada kolom huruf yang dimaksud
c. Pilihlah pendapat kamu pada kolom yang tersedia dengan memberikan tanda cek centang
pada salah satu pilihan: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak tahu (N) tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS).
d. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi akhir nilai anda

No Pernyataan SS S N TS STS
1. Materi pelajaran biologi pada materi sistem
reproduksi lebih mudah dipahami dan dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
dengan menggunakan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning)
2. Materi pelajaran yang disampaikan khususnya
tentang pentingnya menjaga sistem reproduksi
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
3. Dengan menggunakan pembelajaran biologi
dengan model Problem Based Learning (PBL)
kemampuan penyelidikan yang saya miliki dapat
berkembang
4. Dengan menggunakan pembelajaran biologi
menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) saya merasa tumbuh ide dan
pertanyaan untuk memecahkan masalah yang
diberikan guru
5. Dalam memahami pembelajaran biologi
menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) saya tidak merasakan rasa
bosan, kurang minat dalam pembelajaran
6. Dengan adanya percobaan/praktikum dalam
pembelajaran saya bisa lebih memahami materi
sistem reproduksi dalam kehidupan sehari-hari

Rubrik Instrumen
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Tidak Tahu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Kemampuan Berpikir Kreatif
Teori milik Guilford dan Torrance dimana indikator atau komponen berpikir kreatif itu
dapat meliputi kefasihan (Fluency), Fleksibilitas (Fleksibility), keaslian (Originality), dan
kerincian (Elaboration). Melalui aspek-aspek tersebut kemampuan berpikir kreatif matematis
dapat diukur ketercapaiannya dengan mengidentifikasi indikatornya, adapaun indikator
kemampuan berpikir kreatif matematis adalah sebagai berikut:

Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Aspek kemampuan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis


berpikir kreatif matematis
Kefasihan (Fluency) Peserta didik mampu dalam menyelesaikan masalah dengan
jawaban yang tepat, benar dan tidak, namun memiliki cara
dan penyelesaian.
Fleksibilitas (Fleksibility) Peserta didik mampu dalam menyelesaikan masalah dengan
menggunakan beberapa strategi/cara/penyelesaian yang
berbeda dalam penyelesaiannya, namun memiliki jawaban
yang benar.
Keaslian (originality) Peserta didik mampu menemukan solusi dengan
menggunakan bahasa sendiri, cara yang baru, unik, dan
tidak biasa.
Kerincian (Elaboration) Peserta didik mampu menyelesaikan soal yang dilakukan
dengan tahapan yang urut, lengkap, benar, komunikatif, dan
terperinci.
Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

No. Aspek Skor Penilaian Respon Siswa


(SP)
1. Kefasihan 4 Jika mampu memberikan lebih dari satu jawaban
(Fluency) yang lengkap dan tepat.
3 Jika mampu memberikan jawaban lebih dari satu
namun yang satu tepat dan satunya tidak tepat.
2 Jika mampu memberikan jawaban dari satu,
namun hanya satu yang tidak tepat atau hanya
satu jawaban yang tepat.
1 Jika mampu memberikan satu jawaban yang
tidak tepat
0 Jika tidak memberikan jawaban.
2. Fleksibilitas 4 Jika mampu menjawab dengan lengkap dan tepat
(Fleksibility)
3 Jika mampu menjawab dengan tepat namun tidak
lengkap
2 Jika mampu memberikan jawaban selain poin
tapi termasuk aspek lain
1 Jika jawaban tidak tepat
0 Jika tidak memberi jawaban
3. Keaslian 4 Mengemukakan ide/ gagasan yang jarang
(originality) dikemukakan oleh siswa, dan menjawab dengan
lengkap sesuai soal
3 Mengemukakan ide/gagasan yang jarang
ditemukan oleh siswa namun tidak lengkap
2 Mengemukakan sesuai konteks soal
1 Jawaban tidak tepat
0 Tidak mengemukakan gagasan
4 Kerincian 4 Mampu menyelesaikan jawaban dengan lengkap,
(Elaboration jelas dan sesuai dengan yang ditanyakan.
)
3 Mampu menyelesaikan jawaban namun kurang
jelas, akan tetapi sesuai yang ditanyakan.
2 Mampu menyelesaikan jawaban akan tetapi
kurang jelas dan tidak sesuai yang ditanyakan.
1 Mampu menyelesaikan jawaban, tetapi salah
0 Tidak menyelesaikan jawaban

 Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100, dengan pedoman sebagai berikut :

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai Akhir = x 100
20

 Kriteria Penilaian
Skor Maksimum = 100
Skor Minimum =0
Karena ditetapkan kategori penialaian : 5, maka
Skor Maksimum−skor minimum
Retang nilai =
5
 Penentuan Kriteria kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Tingkat 4 (sangat kreatif) : Jika jumlah skor ≥ 80
Tingkat 3 (Kreatif) : Jika umlah skor 60 sampai 79
Tingkat 2 (Cukup Kreatif ) : Jika jumlah skor 40 sampai 59
Tingkat 1 (Kurang Kreatif) : Jika jumlah skor 20 sampai 39
Tingkat 0 (Tidak kreatif) : Jika jumlah skor 0 sampai 19
KEMAMPUAN KREATIVITAS

Rochmad (2013:5) berpendapat bahwa karakter kritis dan karakter kreatif merupakan
salah satu komponen pendidikan karakter yang dapat dibangun melalui pembelajaran di
sekolah. Untuk membangun karakter kreatif diperlukan karakter kritis. Sebaliknya siswa yang
berkarakter kreatif dia berkarakter kritis. Karakter kritis dan karakter kreatif seperti dua sisi
mata uang logam yang terkait erat antara satu dengan yang lainnya. Seluruh manusia adalah
pemikir kritis dan kreatif, hasil pemikiran kritis dan kreatif itulah yang disebut kreativitas.
Adapun aspek dan indikator kemampuan kreativitas adalah sebagai berikut :

Indikator Kemampuan Kreativitas

N
Aspek Kreativitas Indikator

1 Keterampilan Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran


Berpikir Lancar dalam penyelesaian masalah

2 Keterampilan Menghasilkan gagasan yang bervariasi


berpikir luwes
Dapat melihat masalah dari berbagai sudut
(fleksibilitas)
pandang yang berbeda

3 Keterampilan Mencetuskan masalah, gagasan atau hal-hal


berpikir orisinil yang tidak terpikirkan orang lain
(orisinalitas)
Menciptakan ide-ide atau hasil karya yang
berbeda dan betul-betul baru

4 Keterampilan Mengembangkan atau memperkaya gagasan


berpikir detail orang lain
(elaborasi)
Mengungkapkan cara kerja yang ditempuh
untuk menyelesaikan permasalahan

5 Kefasihan Mencetuskan banyak gagasan, jawaban,


penyelesaian masalah atau pertanyaan
Mandiri dalam belajar menggambar teknik.

Instrumen Kemampuan Kreativitas

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Kelas :

Petunjuk :

1. Skala atau angket ini berisikan pertanyaan tentang apa yang anda rasakan atau lakukan
dalam proses belajar menggambar teknik
2. Tiap item atau pertanyaan tersedia lima pilihan yaitu:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
3. Pilihlah salah satu dari lima pilihan tesebut yang sesuai dengan pengalaman anda dalam
belajar menggambar teknik untuk masing-masing item
4. Kejujuran anda dalam menjawab angket ini mempunyai arti yang tak terhingga nilainya
5. Berilah tanda “✔”untuk setiap jawaban yang anda kemukakan.

No Pernyataan S S KK J TP
1.Jika guru memberi tugas gambar teknik, saya tidak
dapat menduga dengan cepat kemungkinan
model gambarnya.

2. Bila saya diberi tugas gambar dari pokok


bahasan yang sudah saya pelajari maka
saya dapat langsung membayangkan
langkah langkah penyelesaiannya.

3. Ketika guru menjelaskan secara lisan materi


bidan data dan tiga dimensi, saya dapat
membayangkan apa-apa yang disampaikan
guru

4. Dalam membahas atau mendiskusikan suatu


masalah, saya selalu mempunyai
tanggapan yang berbeda dengan apa yang
diungkapkan oleh teman saya

5. Jika diberi suatu masalah, saya tidak dapat


memikirkan macam-macam cara yang
berbeda untuk memecahkan masalah
tersebut

6. Saya berusaha menyelesaikan sendiri tugas


tugas seperti tugas gambar

7. Jika alat yang dibutuhkan tidak ada, saya


menggunakan alat yang bukan fungsinya.
(misalnya kartu pelajar digunakan sebagai
penggaris)
8. Jika ada tugas menggambar dan saya sudah
mencoba menyelesaikannya tetapi tidak
mampu menyelesaikan, maka saya meniru
hasil pekerjaan teman tanpa menanyakan
bagaimana cara memperolehnya

9. Pada saat mengerjakan tugas gambar,


saya :memikirkan cara untuk mampu
menyelesaikan yang tidak pemah
terpikirkan oleh orang lain

10 Saya memiliki cara berfikir yang lain dari pada


yang lain

11 Saya tidak berusaha menemukan penyelesaian


yang baru setelah membaca atau
mendengar gagasan-gagasan

12 Saya tidak merasa bosan mengerjakan tugas


latihan, wahupun tugas itu berulang-ulang
diberikan

13 Berusaha menyelesaikan tugas-tugas dengan


yang baik meskipun saya hasil
mengorbankan waktu dan tenaga yang
banyak

14 Saya tidak senang jika belum menanggapi


pertanyaan guru maupun pertanyaan teman

15 Saya tidak mau mengerjakan tugas latihan


menggambar, jika tugas tidak diperiksa
guru.

16 Saya berusaha untuk dapat mengerjakan


semua tugas-tugas dengan sebaik-baiknya,
wahupun tugas itu merupakan tugas
kelompok

17 Saya lebih banyak mengerjakan soal bila ada


tugas kelompok dibanding dengan anggota
lain

18 Saya tidak dapat menyimpan masalah dalam


mengerjakan tugas gambar teknik yang
sulit pada diri saya dalam waktu lama.

19 Saya tidak menunda-nunda waktu untuk


menyelesaikan PR menggambar teknik

20 Saya mengerjakan tugas tersulit meskipun ada


kemungkinan hasilnya salah.

21 Saya berupaya sendiri dalam menyelesaikan


tugas sebelum bertanya pada teman.

22 Saya tidak pemah membuat model atau pola


tertentu yang mudah saya ingat Untuk
menyelesaikan tugas-tugas gambar teknik

23 Saya senang memikirkan dan mencoba cara


cara baru yang saya anggap praktis untuk
menyelesaikan tugas menggambar teknik.
24 Saya mengecek kembali hasil pekerjaan saya
karena tidak yakin kebenarannya.

25 Jika cara penyelesaian teman yang lain lebih


berhasil, saya menggunakan cara tersebut.

26 Jika saya tidak puas dengan keterangan pada


waktu mengikuti pelajaran menggambar
teknik, maka saya berusaha mencari
keterangan pada pertemuan berikutnya.

27 Jika ada penjehsan dari guru gambar teknik


yang kurang jelas, saya langsung
menanyakannya

28 Saya sering mengajukan pertanyaan kepada


guru walaupun siswa lain menganggap
nya. lucu atau tidak perlu

29 Jika ada bagian dari pelajaran gambar teknik


yang kurang jelas, saya cuck saja.

30 Saya berani mengeluarkan argument dalam


menyelesaikan pertanyaan dari guru

31 Saya lebih suka kalau tidak ditanya oleh guru


pada saat belajar.

32 Saya merasa mampu menjawab pertanyaan


dari guru
33 Saya mampu mengerjakan tugas gambar
meskipun tidak dibimbing oleh guru

Instrumen Keterampilan Metakognitif


Huitt (1997) mengemukakan bahwa metakognisi mencakup kemampuan seseorang
dalam bertanya dan menjawab beberapa tipe pertanyaan berkaitan dengan tugas yang
dihadapi.

NCREL (1995) megemukakan tiga elemen dasar dari metakognisi secara khusus dalam
mengahadapi tugas, yaitu (a) mengembangkan rencana tindakan, (b) mengatur/memonitor
rencana, dan (c) mengevaluasi rencana.

Instrumen Keterampilan Metakognitif

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Kelas :

Petunjuk :

e. Isilah pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya.
f. Selalu (S), sering (SR), jarang (JR), Sangat Jarang (SJ) dan tidak pernah (TP)
g. Centanglah (√) pilihan jawaban yang anda anggap sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
pada kolom huruf yang dimaksud
h. Jawaban yang Anda berikan tidak mempengaruhi akhir nilai Anda

No Pernyataan Pilihan Jawaban


. S SR JR SJ TP
a. Planing
Perencanaan, penentuan tujuan, dan pengalokasian sumber bahan terutama untuk
belajar
1. Pada saat sedang berupaya untuk mencapai tujuan, saya
bertanya kepada diri sendiri apakah tujuan saya sudah
tercapai.
2. Saya mempertimbangkan berbagai alternatif sebelum
saya menjawab sebuah permasalan.
3. Saya mencoba untuk menggunakan strategi, strategi
belajar yang telah dilakukan pada waktu lalu.
4. Saya terus menerus mengatur diri saat belajar agar
memiliki waktu yang cukup.
5. Saya memahami kekuatan dan kelemahan kemampuan
intelektual saya
6. Saya berpikir tentang apa yang sebenarnya perlu saya
pelajari sebelum melakukan sesuatu tugas.
7. Saya menyadari bagaimana sebaiknya saya bekerja,
setiap kali menyelesaikan suatu tugas.
b. Strategi informasi
Urutan keterampilan atau strategi yang digunakan untuk memperoleh informasi
secara lebih efisien.
8. Saya merancang/menyusun tujuan-tujuan khusus sebelum
saya mengerjakan suatu tugas.
9 Saya bertindak berlahan-lahan ketika mendapatkan
informasi penting.
10. Saya mengetahui jenis informasi apa yang paling penting
untuk dipelajari.
11. Saya bertanya kepada diri sendiri bahwa saya
mempertimbangkan seluruh pilihan untuk memecahkan
suatu maslah.
12. Saya terampil/makin mengorganisasikan informasi.
13. Secara sadar saya memusatkan perhatian saya kepada
informasi yang penting.
14. Untuk tiap strategi yang saya gunakan mempunyai
sesuatu maksud khusus.
15. Saya paling senang belajar ketika saya mengetahui
sesuatu tentang topik.
16. Saya mengetahui apa yang diaharapkan guru untuk
dipelajari.
17. Saya mudah mengingat informasi.
c. Monitoring
Penilaian strategi belajar seseorang yang sedang ia gunakan
18. Saya menggunakan strategi belajar yang berbeda-beda
tergantung kepada situasi.
19. Saya bertanya kepada diri sendiri jika ada cara yang lebih
mudah setelah saya menyelesaikan suatu tugas.
20. Saya dapat mengendalikan diri sendiri dalam menetapkan
seberapa baiknya saya belajar.
21. Saat tertentu, saya melakukan peninjauan kembali agar
saya dapat memahami hubunganhubungan penting.
22. Saya bertanya kepada diri sendiri tentang halhal terkait
sebelum memulai sesuatu.
23. Saya mempertimbangkan berbagai cara untuk
memecahkan suatu masalah sebelum akhirnya
memutuskan salah satu diantaranya.
24. Setiap kali selesai belajar, saya membuat rangkuman.
d. Strategi atau langkah yang dilakukan untuk mengkoordinasikan kesalahan
pemahaman atau perolehan
25. Saya bertanya kepada orang lain, bilamana saya tidak
memahami sesuatu.
26. Saya dapat memotivasi diri untuk belajar bilamana
diperlukan.
27. Saya menyadari starategi apa yang digunakan bilamana
saya belajar.
28. Saya biasa melakukan analisis terhadap kegunaan
startegi-strategi pada saat saya belajar.
29. Saya memanfaatkan kekuatan intelektual saya untuk
menutupi kekurangan saya.
e. Evaluasi Analisis perolehan dan efektivitas strategi pada akhir kegiatan belajar
30. Saya memusatkan perhataian terhadap arti dan manfaat
dari informasi yang baru.
31. Saya menemukan contoh-contoh sendiri sehingga
membuat informasi menjadi lebih bermakna
32. Saya tergolong adil menilai diri sendiri tentang seberapa
baiknya saya memahami sesuatu.
33. Saya sadar menggunakan strategi belajar yang berguna
secara otomatis.
34. Saat belajar, secara teratur saya istirahat sebentar untuk
menata pemahaman saya.
35. Saya menyadari/mengetahui bahwa setiap strategi yang
saya gunakan adalah yang paling efektif untuk diri saya

Anda mungkin juga menyukai