Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Ditinjau dari permasalahan yang diteliti, maka rancangan penelitian yang

digunakan adalah rancangan eksplanatif yaitu menjelaskan pengaruh dari

beberapa variabel penelitian yang ada, sehingga hasil penelitiannya dapat

menjelaskan bagaimana atau adakah pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga

dan prestasi belajar terhadap minat siswa kelas XII SMA Negeri 1 Batu untuk

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri atas kondisi sosial ekonomi

keluarga (X1) dan prestasi belajar (X2). Untuk variabel terikatnya atau variabel

yang dipengaruhi adalah minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y).

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang telah ditetapkan oleh peneliti,

maka rancangan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Kondisi Sosial Ekonomi


Keluarga (X1) Minat Siswa untuk
Melanjutkan
Pendidikan ke
Prestasi Belajar (X2) Perguruan Tinggi (Y)

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

26
27

Keterangan :

: garis pengaruh secara parsial

: garis pengaruh secara simultan

Berdasarkan bagan di atas, penelitian ini difokuskan pada: pertama,

pengaruh secara parsial variabel bebas satu yaitu kondsi sosial ekonomi keluarga

siswa kelas XII (X1) dengan variabel terikat minat siswa melanjutkan pendidikan

ke perguruan tinggi. Kedua, pengaruh secara parsial variabel bebas dua yaitu

prestasi belajar siswa kelas XII (X2) dengan variabel terikat minat siswa untuk

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y). Sedangkan pengaruh secara

simultan dari variabel bebas satu dan dua yaitu kondisi sosial ekonomi keluarga

siswa kelas XII (X1) dan prestasi belajar siswa kelas XII (X2) dengan minat siswa

untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi siswa kelas XII

SMA Negeri 1 Batu dengan jumlah populasi 318 siswa. Pemilihan populasi

karena berdasarkan keperluan peneliti dimana subjek sesuai karakteristik yang

ditetapkan oleh peneliti yaitu meliputi minat siswa untuk melanjutkan pendidikan

ke perguruan tinggi. Peneliti memilih siswa kelas XII karena telah berada pada

tingkat kelas paling akhir yang akan melanjutkan pendidikan. Untuk memberikan

gambaran yang lebih jelas dan lengkap, berikut ini disajikan daftar siswa kelas

XII SMA Negeri 1 Batu tahun ajaran 2014/2015.


28

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Batu

No Kelas Jumlah Siswa


1. XII BAHASA 17
2. XII IPA 1 31
3. XII IPA 2 31
4. XII IPA 3 32
5. XII IPA 4 32
6. XII IPA 5 31
7. XII IPS 1 30
8. XII IPS 2 29
9. XII IPS 3 29
10. XII IPS 4 28
11. XII IPS 5 28
Total 318

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas XII di SMA

Negeri 1 Batu dengan jumlah sampel 177 siswa. Teknik yang digunakan dalam

pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik proporsional random sampling.

Yang dimaksud dengan proporsional yaitu teknik pengambilan sampelnya

seimbang dalam setiap strata, Jadi pengambilan siswa untuk subjek ditentukan

seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam setiap kelas.

Sedangkan random artinya pengambilan subjek secara acak, sehingga setiap siswa

sebagai subjek dalam penelitian dianggap sama. Dimana peneliti akan mengambil

sampel secara acak dari masing-masing populasi dikelas. Untuk pengambilan

sampel digunakan rumus Slovin di uraikan sebagai berikut.

=
(1 + )

Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi
29

E = Error Tolerance kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir (umumnya digunakan 1%, 5% atau 10% dapat dipilih

oleh peneliti).

Dengan demikian jumlah sampel untuk populasi 318 adalah :

318 318 318


= = = = 177,16 ≈ 177
1 + (318(0,05 ) 1 + 0,795 1,795

Dari perhitungan diatas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti

yaitu sebanyak 177,16 yang dibulatkan menjadi 177 responden. Untuk lebih

jelasnya pembagian sampel dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa Perhitungan


1. XII BAHASA 17 × 177 = 9,46 = 9

2. XII IPA 1 31 × 177 = 17,25 = 17

3. XII IPA 2 31 × 177 = 17,25 = 17

4. XII IPA 3 32 × 177 = 17,81 = 18

5. XII IPA 4 32 × 177 = 17,81 = 18

6. XII IPA 5 31 × 177 = 17,25 = 17

7. XII IPS 1 30 × 177 = 16,69 = 17

8. XII IPS 2 29 × 177 = 16,45 = 16

9. XII IPS 3 29 × 177 = 16,45 = 16

10. XII IPS 4 28 × 177 = 15,58 = 16

11. XII IPS 5 28 × 177 = 15,58 = 16

Total 318 177

C. Instrument penelitian

Instrument dalam penelitian ini meliputi dua bagian yang dapat dijelaskan

sebagai berikut.
30

1. Kuesioner atau Angket

Dalam penelitian ini kuesioner digunakan untuk memperoleh data dari

responden yaitu variabel kondisi sosial ekonomi keluarga dan minat siswa untuk

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan

kuesioner tertutup yang artinya alternatif-alternatif jawaban yang diberikan

kepada responden telah ditentukan. Responden hanya tinggal memilih diantara

jawaban tersedia.

Berikut ini disajikan jabaran variabel penelitian dan indikator butir soal

dalam instrumen penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket

Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen Nomor


Butir Soal
Kondisi 1. Pendidikan  Jenjang pendidikan yang Angket 1,2,3 dan
Sosial orang tua diselesaikan bapak/ibu 4
Ekonomi
Keluarga 2. Pekerjaan  Jenis pekerjaan yang Angket 5,6,7dan 8
(X1) orang tua ditekuni bapak/ibu dan
saudara (kakak)
 Jenis pekerjaan sampingan
atau kedukan di masyarakat
yang ditekuni bapak/ibu
3. Pendapatan  Jumlah pendapatan total Angket 9,10,11,12
orang tua orang tua setiap bulannya dan 13
Prestasi 1. Nilai Rapor Nilai rata-rata aspek afektif, Dokumentasi
Belajar (X2) psikomitor dan kognitif
yang tertulis pada rapor
Minat Siswa 1. Adanya  Berbuat sesuatu dengan Angket
untuk perasaan senang hati atau untuk
Melanjutkan senang menyenangkan hati 4 dan 10
Pendidikan  Tidak ada rasa susah dan
ke Perguruan kecewa
Tinggi (Y)  Tidak merasakan hambatan
yang dapat menggangu
 Adanya perasaan puas dan
lega
2. Adanya rasa  Adanya suatu rasa yang Angket 7,11 dan
lebih suka memiliki nilai lebih 12
 Adanya penghargaan
terhadap sesuatu
31

3. Adanya  Munculnya keinginan untuk Angket 1,2,3,13,


perhatian mengetahui suatu hal 18 dan19
yang tinggi  Adanya tujuan yang ingin
dicapai
 Munculnya pemusatan
perhatian atas sesuatu
4. Adanya  Mengarahkan diri untuk Angket 6,8,9,14,1
kemauan dapat mencapai tujuan yang 5,16,17,20
atau diinginkan dan 21
kecenderung  Keyakinan diri pada apa
an yang yang dilakukan
tetap  Memiliki perhatian yang
konstan terhadap sesuatu
5. Adanya  Timbul rasa senang atas Angket 22
kepuasan tujuan yang dicapai
 Timbul rasa lega atas
sesuatu hal

Dalam penelitian ini cara pengukuran indikator yang telah ditentukan

dalam table diatas yaitu dengan menggunakan skala Likert. Skala ini digunakan

untuk mengukur pendapat, presepsi dan sikap seseorang atau kelompok orang

tentang suatu fenomena sosial. Skala ini memungkinkan responden untuk

mengekspresikan perasaan yang responden rasakan. Jawaban dari responden

kemudian akan diberikan bobot skor dari setiap jawaban pada setiap pertanyaan

pada angket oleh peneliti sebagai berikut:

Untuk item positif angket minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban:

1. Jawaban sangat setuju diberi skor 4

2. Jawaban setuju diberi skor 3

3. Jawaban tidak setuju diberi skor 2

4. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1

Untuk item negatif angket minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban:

1. Jawaban sangat setuju diberi skor 1


32

2. Jawaban setuju diberi skor 2

3. Jawaban tidak setuju diberi skor 3

4. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 4

Untuk angket kondisi sosial ekonomi keluarga menggunakan skala Likert dengan

lima alternatif jawaban:

a. Jawaban A diberi skor 5

b. Jawaban B diberi skor 4

c. Jawaban C diberi skor 3

d. Jawaban D diberi skor 2

e. Jawaban D diberi skor 1

Untuk penilaian terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XII di SMA Negeri 1

Batu yang tertera pada rapor, kriteria rentang nilainya adalah sebagai berikut:

85-100 = sangat baik

75-84 = baik

66-74 = cukup

<65 = kurang

a. Uji Validitas Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini dikatakan valid jika mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mewakili tiap-tiap indikator dalam sub variabel

penelitian. Untuk menguji validitas instrumen angket kondisi sosial ekonomi dan

minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dalam penelitian

ini menggunakan program komputer SPSS 16 for Windows dengan alat analisis

korelasi Product Moment sebagai berikut (Arikunto, 2006:168).

Nxy  xy
rxy 
 
Nx2  x2 Ny2  y2  
33

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi variabel x dan y

x : skor dari tiap item x

y : skor dari tiap item y

N : jumlah sampel

Hasil uji validitas akan dikatakan valid jika hasil korelasi rhitung > rtabel.

Untuk rtabel dapat dilihat pada tabel kritik dari r Product Moment. Hal ini

berdasarkan taraf kepercayaan 95% atau peluang ralat (probabilitas) sebesar 5%.

Sehingga apabila koefisien validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan

probabilitas kurang dari 5% (p < 0,05), maka instrumen dinyatakan valid. Artinya

item tersebut berkualifikasi validitas yang akurat dan meyakinkan. Item-item

instrumen yang dikatakan valid berarti sudah memadai untuk digunakan

menjaring data penelitian.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrument Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga

Item Hasil uji validitas (r


rtabel Keterangan
Soal product moment)
1 0,645 0,361 Valid
2 0,521 0,361 Valid
3 0,663 0,361 Valid
4 0,488 0,361 Valid
5 0,586 0,361 Valid
6 0,413 0,361 Valid
7 0,409 0,361 Valid
8 0,478 0,361 Valid
9 0,565 0,361 Valid
10 0,502 0,361 Valid
11 0,570 0,361 Valid
12 0,571 0,361 Valid
13 0,422 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 2 Halaman 73
34

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrument Minat Siswa untuk Melanjutkan Pendidikan
ke Perguruan Tinggi

Item Hasil uji validitas (r


rtabel Keterangan
Soal product moment)
1 0,463 0,361 Valid
2 0,568 0,361 Valid
3 0,415 0,361 Valid
4 0,478 0,361 Valid
5 0,656 0,361 Valid
6 0,639 0,361 Valid
7 0,503 0,361 Valid
8 0,601 0,361 Valid
9 0,611 0,361 Valid
10 0,476 0,361 Valid
11 0,508 0,361 Valid
12 0,422 0,361 Valid
13 0,441 0,361 Valid
14 0,678 0,361 Valid
15 0,681 0,361 Valid
16 0,533 0,361 Valid
17 0,642 0,361 Valid
18 0,624 0,361 Valid
19 0,419 0,361 Valid
20 0,474 0,361 Valid
21 0,546 0,361 Valid
22 0,417 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 2 Halaman 74

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Selain valid, instrumen juga harus reliabel. Instrument dalam penelitian ini

dikatakan reliabel apabila instrumen benar-benar dapat mengungkapkan data-data

yang diperlukan sebagai alat pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk

mengukur reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan SPSS 16.0

for windows. Model analisis reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah

Cronbach Alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach Alpha (a) ≥ 0,6 (Ghozali, 2007:42).

̅
=
1 + ( − 1) ̅
35

Keterangan:

r = kehandalan

k = jumlah butir dalam skala

r̅ = rata-rata korelasi diantara butir

Uji reliabilitas dilakukan hanya jika semua item valid atau membuang item

yang tidak valid. Dasar pengambilan keputusan:

 Jika r alpha positif dan r alpha ≥ r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel.

 Jika r alpha positif dan r alpha ≤ r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak

reliabel.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrument Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga

Cronbach's Alpha N of Items

.779 13
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 2 Halaman 73

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrument Minat Siswa untuk Melanjutkan Pendidikan
ke Perguruan Tinggi

Cronbach's Alpha N of Items

.871 22
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 2 Halaman 74

Berdasarkan tabel diatas, nilai alpha dalam kondisi sosial ekonomi

keluarga sebesar (0,779), minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi sebesar (0,871), lebih besar dari 0,6 maka butir soal kedua instrumen

tersebut dinyatakan raliable.


36

2. Dokumentasi

Instrumen dokumentasi penelitian ini, peneliti hanya melihat nilai rata-rata

aspek afektif, psikomotor dan kognitif yang tertulis pada rapor siswa kelas XII

semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Angket

Penelitian ini menggunakan instrument angket tertutup yaitu angket yang

sudah tersedia alternatif jawaban. Angket digunakan untuk mendapatkan data dari

variabel kondisi sosial ekonomi keluarga dan minat siswa kelas XII di SMA

Negeri 1 Batu tahun ajaran 2014/2015 untuk melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan angket antara lain sebagai

berikut.

a. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan jabaran variabel

b. Instrumen yang sudah di konsultasikan kemudian di uji cobakan kepada siswa

untuk uji validitas dan reabilitas.

c. Ketika terjadi kesalahan ketidakvalidan soal, peneliti segera mengganti

pertanyaan sampai terjadi kevalidan soal.

d. Setelah semua soal valid dan reliabel selanjutnya peneliti menyebar angket

penelitian kepada siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Batu dengan mengambil

sampel untuk penelitian.


37

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumkentasi yang akan dilakukan oleh peneliti adalah dengan

menggunakan arsip sekolah yaitu nilai rata-rata yang tertulis pada rapor siswa

semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang sudah mencakup semua aspek.

E. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisa data

yang telah terkumpul. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yang dinyatakan dalam angka dan dianalisa dengan teknik statistik.

Data ini diperoleh dari hasil penskoran angket atas jawaban yang diberikan

responden, sehingga diperlukan perhitungan panjang kelas interval untuk

menentukan klasifikasi atau kategori kondisi dari tiap-tiap variabel dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2007:80)

Selanjutnya total dari nilai-nilai setiap item pertanyaan dimasukan dalam

kelas interval sehingga diperoleh frekuensi setiap kategori. Setelah langkah

tersebut dilakukan langkah selanjutnya adalah dengan memprosentasekan

besarnya nilai frekuensi, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

F
P  100% (Sugiyono, 2007:39)
N

Dimana:

P = Prosentase distribusi frekuensi

F = Frekuensi (jumlah responden yang menjawab)


38

N = Jumlah total responden

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun

simultan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dengan

menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Adapun rumus dari analisis

regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2 + e (Sugiyono, 2007:211)

Keterangan: Y = Hasil belajar siswa

a = Bilangan intersep/konstan

b = Bilangan koefisien predictor

X1 = Kondisi sosial ekonomi keluarga

X2 = Minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

e = Error

3. Uji Asumsi Klasik

Dalam persamaan analisis regresi linier berganda maka perlu dilakukan uji

asumsi klasik yang meliputi:

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini memiliki jenis distribusi

normal atau tidak maka digunakan pengujian dengan kolmogorof smirnov

goodness of fit test terhadap masing-masing variabel bebas dan terikat dengan

menggunakan bantuan SPSS 16.00. Pengambilan keputusan tersebut adalah

sebagai berikut:

 Jika nilai asymp.sig (2 tailed) > alpa, α 0,05 maka data terdistribusi normal
39

 Jika nilai asymp.sig (2 tailed) < alpa, α 0,05 maka data terdistribusi tidak

normal

b. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik apabila tidak terjadi korelasi antara variabel

independen. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Metode yang

digunakan untuk mendeteksi adanya multikolineritas dalam penelitian ini adalah

dengan melihat nilai Tolerance and Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman

pengambilan keputusannya adalah Apabila Tolerance >0,10 dan nilai VIF >10

maka terjadi multikolinieritas pada data. Sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, maka peneliti

menggunakan uji Glejser dengan bantuan SPSS 16,0 for windows. Jika data

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas maka data regresi dianggap baik. Dasar

pengambilan keputusan pada uji Glejser ini adalah sebagai berikut.

 Apabila α tidak signifikan (α > 0,05) melalui uji t maka disimpulkan tidak ada

heteroskedastisitas.

 Apabila α signifikan (α < 0,05) melalui uji t maka disimpulkan ada

heteroskedastisitas.
40

4. Uji hipotesis

a. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk melihat signifikasi dari

pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Untuk

menarik kesimpulan hipotesa dapat digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono,

2004:184):

√ −2
=
√1 −

Keterangan:

t = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel

r = Korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

Langkah selanjutnya, untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis

berpengaruh secara parsial diterima atau ditolak maka dapat dilihat pada

ketentuan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis sebagai berikut:

 Jika t hitung > t tabel, atau nilai signifikasi t < 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

 Jika t hitung < t tabel, atau nilai signifikasi t > 0,05 maka hipotesis nol (H0)

diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak

Jika hipotesis nol (H0) ditolak, berarti dengan taraf kesalahan sebesar 5%,

variabel bebas X yang diuji secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

dengan variabel terikat Y. sebaliknya jika Jika hipotesis nol (H0) diterima, berarti

dengan taraf kesalahan sebesar 5%, variabel bebas X yang diuji secara parsial

tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat Y.


41

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh

yang signifikan secara bersama-sama antara kondisi sosial ekonomi keluarga dan

prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi. Adapun rumus yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut

(Sugiyono, 2004:190):

/
=
(1 − )/ ( − − 1)

Keterangan: F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas

Dari uji F yang telah dilakukan diatas maka langkah selanjutnya yaitu

menarik kesimpulan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika Fhitung < Ftabel atau signifikasi F > 0,05, maka hipotesis nol (H0) diterima

dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y.

b. Jika Fhitung > Ftabel atau signifikasi F < 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y.

Anda mungkin juga menyukai