Anda di halaman 1dari 20

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi terhadap Prestasi Mahasiswa melalui Motivasi

Belajar di Universitas Maritim Raja Ali Haji


Tarisky Winanda

Tar.tarisky@gmail.com
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim
Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh beasiswa Bidikmisi terhadap prestasi


mahasiswa melalui motivasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh beasiswa Bidikmisi terhadap prestasi belajar melalui
motivasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Maritim
Raja Ali Haji. Jenis penelitian ini adalah asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 177 mahasiswa penerima beasiswa
bidikmisi angkatan 2017 yang berasal dari 19 program studi di UMRAH. Metode
penelitian yang digunakan adalah path analysis. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap prestasi mahasiswa penerima
beasiswa bidikmisi di Universitas Maritim Raja Ali Haji. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan tidak adanya pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap motivasi
belajar. Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh
beasiswa bidikmisi terhadap prestasi mahasiswa melalui motivasi belajar.

Kata kunci: Beasiswa Bidikmisi, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar.


PENDAHULUAN

Penelitian ini membahas tentang beasiswa bidikmisi yang merupakan

salah satu kebijakan yang dibuat pemerintah untuk memecahkan masalah dalam

dunia pendidikan. Banyak lulusan jenjang pendidikan menengah yang berprestasi

dan merupakan calon mahasiswa yang potensial tidak dapat melanjutkan ke

jenjang pendidikan tinggi karena berasal dari keluarga kurang mampu.

Sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan

bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

1
beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai

pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada

setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang

orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

Selain untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi, beasiswa bidikmisi

juga bertujuan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa. Dalam menyeleksi yang

berhak menerima beasiswa tentunya menilai dengan beragam kriteria seperti calon

penerima yang paling kurang mampu dan calon penerima yang paling berprestasi.

Beasiswa bidikmisi dalam pelaksanaannya melakukan pengawasan terhadap hasil

belajar penerima beasiswa, sehingga dapat menjadi acuan agar penerima beasiswa

untuk giat belajar sehingga meningkatlah prestasinya.

Dalam hal ini, motivasi belajar dapat berperan dalam mendorong

mahasiswa untuk meningkatkan prestasinya. Sehingga, peneliti tertarik untuk

meneliti mengenai adanya pengaruh beasiswa terhadap prestasi mahasiswa

melalui motivasi belajar. Dalam penelitian ini, motivasi belajar sebagai variabel

mediasi yang memediasi pengaruh beasiswa terhadap prestasi mahasiswa. Adapun

beasiswa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah beasiswa bidikmisi.

Dengan demikian, inilah yang menjadi latar belakang peneliti untuk

meneliti mengenai “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi terhadap Prestasi Mahasiswa

melalui Motivasi Belajar di Universitas Maritim Raja Ali Haji”. Lokus dari

penelitian ini adalah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisidi Universitas

Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

2
BAHAN DAN METODE

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, beasiswa dimaknai sebagai

tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya

belajar. Indikator beasiswa adalah sebagai berikut:

1) Akses pendidikan tinggi

2) Meningkatkan prestasi

3) Meningkatkan motivasi belajar

4) Penghargaan

Skala motivasi didasarkan pada tiga konsep motivasi secara umum

(Duncan, 2013:119): pengharapan, nilai, dan pengaruh. Komponen pengharapan

berkenaan pada keyakinan mahasiswa bahwa mereka dapat menyelesaikan sebuah

tugas, dan mengarah terhadap nilai persepsi kemanjuran diri (self efficacy) dan

pengendalian keyakinan pada pembelajaran (control beliefs for learning).

Komponen nilai fokus pada alasan pelajar ikut serta dalam tugas

akademik, dan skala nilai berdasarkan teori pencapaian prestasi (achievement goal

theory) dan teori nilai pengharapan (expectancy-value theory). Tiga skala yang

termasuk dalam ukuran nilai adalah orientasi pencapaian instrinsik (intrinsic goal

orientation), orientasi pencapaian ekstrinsik (extrinsic goal orientation), dan

keyakinan nilai tugas (task value beliefs). Kemudian komponen pengaruh telah

beroperasi pada respon terhadap skala kegelisahan ujian (test anxiety). Jadi

indikator dari variabel ini, yaitu:

1) Kemanjuran diri (self efficacy)

2) Pengendalian keyakinan pada pembelajaran (control beliefs for learning)

3) Orientasi pencapaian instrinsik (intrinsic goal orientation)

3
4) Orientasi pencapaian ekstrinsik (extrinsic goal orientation)

5) Kegelisahan ujian (test anxiety)

Orientasi Pencapaian Prestasi (Achievement Goal Orientation) memiliki

beberapa perspektif pencapaian (Karabenick, 2004: 571), yakni Pendekatan

penguasaan (Mastery Approach), Penghindaran penguasaan (Mastery Avoid),

Pendekatan hasil (Performance Approach), dan Penghindaran hasil (Performance

Avoid). Pola Mencari Bantuan (Help Seeking Patterns) terdiri dari (Karabenick,

2004: 572) alat pencapaian (instrumental goal), sumber (source) formal, ancaman

(threat), penghindaran (avoidance), dan pencapaian yang bijaksana (expedient

goal). Indikator dari variabel ini adalah sebagai berikut:

1) Pendekatan penguasaan (Mastery Approach)

2) Penghindaran penguasaan (Mastery Avoid)

3) Pendekatan hasil (Performance Approach)

4) Penghindaran hasil (Performance Avoid)

5) Alat pencapaian (instrumental goal)

6) Sumber (source) formal

7) Ancaman (threat)

8) Penghindaran (avoidance)

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif menggunakan

pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ini ialah di Universitas Maritim Raja Ali

Haji (UMRAH) yang merupakan perguruan tinggi negeri yang telah menjalankan

program beasiswa bidikmisi sejak tahun 2013. Dalam penelitian ini yang

dijadikan populasi adalah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tahun 2017 di

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Populasi mahasiswa penerima

4
beasiswa bidikmisi tahun 2017 sebanyak 320 mahasiswa. Untuk menentukan

jumlah sampel, penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut.

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

(Ariyanti, 2010:41)

Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian
Sampel untuk populasi penerima beasiswa Bidikmisi:

320
𝑛=
1 + 320 (5%)2
320
𝑛=
1 + 320(0,0025)
320
𝑛=
1 + 0,8
320
𝑛= = 177,77
1,8
Diperoleh hasil n = 177,77, sehingga sampel dari populasi penerima beasiswa

Bidikmisi adalah 177 mahasiswa. Adapun perhitungan untuk menentukan jumlah

sampel perprogram studi adalah sebagai beerikut.


populasi prodi
Sampel perprodi = Total populasi
× Total sampel

Sehingga untuk menentukan jumlah sampel untuk program studi teknik elektro

adalah sebagai berikut.


14
Sampel perprodi = 320 × 177
= 7,74
Dari perhitungan diatas diperoleh hasil sampel unuk program studi teknik

elektro adalah 7,74 dibulatkan menjadi 8. Sehingga jumlah sampel untuk program

studi teknik elektro adalah 8 mahasiswa.

5
Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel

Populasi Sampel
NO Program Studi
Bidikmisi Bidikmisi

1 Teknik Elektro 14 8
2 Teknik Informatika 13 7
3 Ilmu Kelautan 12 7
Manajemen Sumberdaya
4 Perairan 13 7
5 Budidaya Perairan 18 10
6 Teknologi Hasil Perikanan 9 5
7 Sosial Ekonomi Perikanan 4 2
Pendidikan Bahasa dan Sastra
8 Indonesia 17 9
9 Pendidikan Bahasa Inggris 16 9
10 Pendidikan Matematika 20 11
11 Pendidikan Kimia 17 9
12 Pendidikan Biologi 16 9
13 Akuntansi 27 15
14 Manajemen 30 17
15 Ilmu Administrasi Negara 25 14
16 Ilmu Pemerintahan 21 12
17 Sosiologi 16 9
18 Ilmu Hukum 26 14
19 Ilmu Hubungan Internasional 6 3
Total 320 177
Adapun alat pengumpulan data ialah angket. Skala pengukuran yang

digunakan ialah skala Guttman. Skala Guttman akan didapat jawaban yang tegas,

yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-

lain (Sugiyono, 2016:96). Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis

jalur (Path Analysis). Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi dan

regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen, harus

lewat jalur langsung, atau melalui variabel intervening (Sugiyono, 2016:46).

6
HASIL

Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis)


1. Koefisien Jalur Model I
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.897 .762 5.115 .000
Beasiswa .436 .133 .241 3.287 .001
a. Dependent Variable: Prestasi
Model regresi dikatakan layak apabila angka signifikansi sebesar < 0,05

(www.statistikian.com). Berdasarkan hasil regresi model I pada tabel

Coefficients, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari variabel X1 adalah

0,001<0,05.. R Square (r2) adalah sumbangan efektif variabel independen

terhadap variabel dependen (Widhiarso, 2001:25). Besarnya nilai R square

adalah sebesar 0,058.. Model regresi (www.statistikian.com) dapat diterangkan

dengan menggunakan nilai koefisien determinasi (KD = R square x 100%).

Hasil ini menunjukkan bahwa variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap

variabel Y (KD = 0,058 X 100%) 5,8%

2. Koefisien Jalur Model II


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.628 1.069 7.132 .000
Beasiswa .184 .186 .074 .987 .325
a. Dependent Variable: Motivasi
Berdasarkan hasil regresi model II pada tabel Coefficients, dapat dilihat

bahwa nilai signifikansi dari variabel X1 adalah 0,325 > 0,05. Hasil ini

menunjukkan bahwa variabel X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel X2. Besarnya nilai R square adalah sebesar 0,006.

7
3. Koefisien Jalur Model III

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant 2.242 .827 2.712 .007
)
Beasiswa .396 .127 .219 3.118 .002
Motivasi .217 .051 .296 4.218 .000
a. Dependent Variable: Prestasi
Berdasarkan hasil regresi model III pada tabel Coefficients, dapat

dilihat bahwa nilai signifikansi dari variabel X1 adalah 0,002 dan variabel X2

adalah 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh

signifikan terhadap variabel Y. Besarnya nilai R square adalah sebesar 0,146.

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh X1 dan X2 terhadap Y sebesar (KD =

0,146 x 100%) 14,6%. Dengan demikian, diperoleh diagram jalur sebagai

berikut.

Analisis pengaruh X1 melalui X2 terhadap Y:

Diketahui pengaruh langsung X1 terhadap Y adalah sebesar 0,219.

Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui X2 terhadap Y adalah

perkalian antara nilai beta X1 terhadap X2 dengan X2 terhadap Y yaitu:

0,074 x 0,296 = 0,021

Kemudian pengaruh total X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah

dengan pengaruh tidak langsung yaitu:

0,219 + 0,021 = 0,24

8
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh

langsung sebesar 0,219 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,021, hal ini

menunjukkan nilai pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak

langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa X1 melalui X2 mempunyai pengaruh

yang lemah terhadap Y.

PEMBAHASAN

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi terhadap Prestasi Mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh beasiswa bidikmisi

terhadap prestasi mahasiswa. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa nilai

signifikansi dari beasiswa (X1) adalah 0,001 > 0,05. Besarnya nilai R square

adalah sebesar 0,058. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh beasiswa (X1)

terhadap prestasi (Y) sebesar 5,8%. Penelitian sebelumnya yang meneliti hal yang

sama yaitu mengenai pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap prestasi belajar

mahasiswa yang dilakukan oleh Hajri Takriyuddin, Zulihar Mukmin dan

Muhammad Yunus. adapun hasil pengujian hipotesis dengan hasil uji - t diperoleh

bahwa thitung lebih besar dari nilai ttabel (7,14 > 2,09). Maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang

signifikan dari beasiswa bidikmisi terhadap prestasi mahasiswa.

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi terhadap Motivasi Belajar


Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh beasiswa

bidikmisi terhadap motivasi belajar. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa

nilai signifikansi dari beasiswa bidikmisi adalah 0,325 > 0,05. Besarnya nilai R

square adalah sebesar 0,006. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Arbi Dakhyu dengan judul “Pengaruh Pemberian

9
Beasiswa Prestasi terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 1

Kampar Kiri Hulu Kab. Kampar”. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan antara pemberian beasiswa prestasi terhadap motivasi

belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belum ditemukannya manfaat

dari beasiswa dalam memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajar.

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi terhadap Prestasi Mahasiswa melalui Motivasi

Belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh beasiswa bidikmisi

terhadap prestasi mahasiswa melalui motivasi belajar. Berdasarkan hasil regresi

diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel beasiswa bidikmisi adalah

0,002<0,05 dan motivasi belajar adalah 0,000<0,05. Besarnya nilai R square

adalah 0,146. Hasil ini menunjukkan bahwa beasiswa bidikmisi dan motivasi

belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi sebesar 14,6%. Namun diketahui

bahwa nilai pengaruh langsung dari beasiswa bidikmisi terhadap prestasi

mahasiswa lebih besar daripada pengaruh tidak langsung dari beasiswa bidikmisi

terhadap prestasi mahasiswa melalui motivasi belajar.

Sardiman (Rahmawati: 2016:46) mengemukakan bahwa prestasi adalah

kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar diri individu dalam belajar. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi mahasiswa merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi, adapun faktor-faktor tersebut adalah

beasiswa bidikmisi dan motivasi belajar. Dengan demikian, penelitian ini

10
membuktikan bahwa adanya pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap prestasi

mahasiswa melalui motivasi belajar.

Analisis dan Pembahasan Pengaruh Beasiswa Bidikmisi terhadap Prestasi


Mahasiswa melalui Motivasi Belajar
Tabel 2. Tanggapan Responden Mengenai Beasiswa
Jawaban Jawaban
No Indikator
Ya Tidak
Akses Pendidikan
1 86% 14%
Tinggi
2 Meningkatkan Prestasi 99% 1%
Meningkatkan Motivasi
3 99% 1%
Belajar
4 Penghargaan 90% 10%
Berdasarkan data di atas, tanggapan mengenai pertanyaan dengan

indikator akses pendidikan tinggi 86% responden menjawab ya. Adapun

pertanyaan mengenai indikator tersebut adalah jika tidak ada beasiswa, saya

tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi. Hasil tanggapan responden,

menunjukkan bahwa beasiswa memiliki peran penting sebagai bantuan akses

peserta didik dalam melanjutkan pendidikan tinggi. Mayoritas mahasiswa

membutuhkan bantuan biaya pendidikan agar mereka dapat melanjutkan ke

pendidikan tinggi, dan dapat diketahui bahwa mayoritas penerima beasiswa

bidikmisi adalah peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi.

Kemudian tanggapan responden pada pertanyaan dengan indikator

meningkatkan prestasi yang mana pertanyaannya adalah sebagai penerima

beasiswa, saya merasa bertanggungjawab untuk meningkatkan prestasi saya

dalam perkuliahan, dan 99% responden menjawab ya. Sebagaimana dengan

tujuan dari beasiswa bidikmisi yaitu meningkatkan prestasi mahasiswa.

Kemudian didukung dengan teori H. Hugh Heglo (Abidin, 2012:6)

11
menyebutkan kebijakan sebagai suatu tindakan yang bermaksud untuk

mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan hasil tanggapan responden,

menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa penerima bidikmisi sadar bahwa

mereka mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan prestasinya.

Selanjutnya, pada pertanyaan dengan indikator meningkatkan motivasi

belajar, responden yang menjawab ya 99%. Adapun pertanyaannya adalah

sejak menerima beasiswa, saya lebih rajin mengikuti perkuliahan dan berusaha

dengan baik untuk menyelesaikan tugas kuliah. Sebagaimana manfaat dari

beasiswa (Rachmawaty, 2016: 12-13) adalah mendorong siswa untuk saling

berlomba dalam hal prestasi akademik, dan juga merangsang semangat belajar

penerima beasiswa. Hasil tanggapan responden, menunjukkan bahwa setelah

mendapatkan beasiswa bidikmisi, mayoritas mahasiswa penerima beasiswa

bidikmisi memiliki semangat dalam diri mereka untuk mengikuti perkuliahan

dengan baik.

Pada pertanyaan dengan indikator penghargaan 90% responden

menjawab ya. Adapun pertanyaannya adalah saya berhak menerima beasiswa,

karena saya mahasiswa yang berprestasi. Sebagaimana Pemerintah

meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi yaitu bantuan

biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan

memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan

tinggi. Tanggapan responden menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa

penerima bidikmisi mengakui dan menyadari bahwa mereka memiliki potensi

akademik dan merasa layak mendapatkan beasiswa bidikmisi.

12
Tabel 3. Tanggapan Responden Mengenai Prestasi
Jawaban Jawaban
No Indikator
Ya Tidak
1 Mastery approach 99% 1%
2 Mastery avoid 95% 5%
Performance
3 approach 92% 8%
4 Performance avoid 97% 3%
5 Instrumental Goal 99% 1%
6 Threat 22% 78%
7 Avoidance 12% 88%
8 Formal Source 31% 69%
Berdasarkan data di atas, tanggapan mengenai pertanyaan dengan

indikator mastery approach yang mana pertanyaannya adalah dalam

perkuliahan penting untuk memahami materi tersebut, tidak hanya

mengahafalnya, dan 99% responden menjawab ya. Didukung oleh teori

Mattern (Tekeng, 2016:91) yang mengemukakan sebagian mahasiswa

termotivasi untuk mementingkan pemahaman terhadap materi dan

meningkatkan kemampuan. Orientasi goal mastery approach

dikarakteristikkan sebagai tujuan yang berfokus pada peningkatan

keterampilan baru, pemahaman, dan penekanan pada tugas personal (Tekeng,

2016:92). Hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa mayoritas

mahasiswa penerima bidikmisi mengikuti perkuliahan dengan serius sehingga

mereka benar-benar mempelajari materi yang diberikan dosen.

Kemudian tanggapan responden pada pertanyaan dengan indikator

mastery avoid 95% menjawab ya. Adapun pertanyaannya adalah saya khawatir

tentang kemungkinan tidak sepenuhnya menguasai materi dalam perkuliahan.

Penghindaran penguasaan didefinisikan sebagai fokus individu pada kegagalan

dalam belajar, seperti tidak dapat memahami materi (Karabenick 2004: 571).
13
Hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa

penerima bidikmisi masih ragu dengan kemampuannya dalam memahami

materi dan masih ada kekhawatiran akan sulitnya materi yang diberikan

sehingga dapat membuat mereka kurang memahami materi tersebut.

Selanjutnya tanggapan responden pada pertanyaan dengan indikator

performance approach, 92% menjawab ya. Adapun pertanyaan pada indikator

ini adalah dalam perkuliahan penting untuk mendapatkan nilai ujian yang lebih

tinggi daripada mahasiswa yang lain. Performance atau ego orientation adalah

individu lebih berfokus pada memaksimalkan penilaian yang bersifat favorable

atau menguntungkan bagi kompetensi. Didukung pernyataan Mattern bahwa

sebagian mahasiswa termotivasi untuk mendapatkan skor yang tinggi (Tekeng,

2016:91). Hasil tanggapan ini menunjukkan bahwa adanya semangat

berkompetisi untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan tentunya hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi ingin

lebih baik daripada mahasiswa yang lain. Hal ini menunjukkan

Pada pertanyaan dengan indikator performance avoid, 97% responden

menjawab ya. Adapun pertanyaan pada indikator ini adalah adanya tekanan

dari dosen untuk lebih aktif di kelas. Dapat diketahui bahwa dosen juga

berperan penting dalam prestasi belajar mahasiswa. Hasil tanggapan responden

menunjukkan bahwa mayoritas mahasiwa penerima bidikmisi mengakui bahwa

keaktifan mereka di kelas tidak hanya keinginan dari diri sendiri tetapi juga

dorongan yang diberikan dosen agar dapat mengolah materi yang diberikan,

sehingga mahasiwa menjadi kritis dalam berdiskusi di kelas.

14
Kemudian pada indikator instrumental goal, 99% responden menjawab

ya, dengan pertanyaan jika saya mengalami masalah dalam memahami materi

kuliah, saya akan bertanya kepada teman kelas yang memahami materi untuk

membantu saya. Didukung oleh Karabenick yang mengemukakan bahwa pada

umumnya, studi menunjukkan bahwa pelajar yang memakai mastery goals

(fokus pada pembelajaran dan perbaikan diri) kemungkinan besar

menggunakan instrument/otonomi meminta bantuan. Hasil tanggapan

responden menunjukkan bahwa mayoritas mahasiwa penerima bidikmisi

berkeinginan kuat untuk memahami materi kuliah, dan mereka mempercayai

teman yang dapat membantu untuk memahami materi ketika materi yang

diberikan dosen sulit untuk mereka pahami.

Selanjutnya pada indikator threat 22% menjawab ya. Adapun

pertanyaan pada indikator ini adalah mahasiswa tidak percaya diri jika

meminta bantuan teman untuk memahami materi. Berdasarkan data yang

diperoleh maka dapat diketahui bahwa sedikit mahasiswa yang tidak percaya

diri untuk meminta bantuan dalam memahami materi.

Kemudian untuk pertanyaan pada indikator avoidance, 12% menjawab

ya dan 88% menjawab tidak. Adapun pertanyaannya adalah jika saya tidak

mengerti materi kuliah di kelas, saya akan menebaknya daripada bertanya

kepada teman untuk membantu. Berdasarkan hasil tanggapan responden,

menunjukkan mayoritas mahasiswa penerima bidikmisi tidak mengabaikan

materi yang sulit mereka pahami. Hanya sedikit penerima bidikmisi yang

15
menganggap meminta bantuan orang lain dalam memahami materi merupakan

suatu hal yang dapat mengancam kepercayaan dirinya.

Kemudian untuk indikator formal source, 31% menjawab ya dan 69%

menjawab ya. Adapun pertanyaan pada indikator ini adalah jika saya meminta

bantuan untuk memahami materi, saya akan meminta bantuan dosen daripada

mahasiswa lain. Formal source merupakan usaha mahasiswa dalam meminta

bantuan dalam memahami materi, dalam hal ini mahasiswa lebih mempercayai

sumber formal untuk membantu, yaitu dosen. Dari hasil tanggapan responden

menunjukkan bahwa tidak banyak responden yang memilih bertanya kepada

dosen ketika tidak memahami materi, responden lebih memilih bertanya

kepada mahasiswa lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada rasa malu

atau takut yang dirasakan penerima bidikmisi ketika meminta dosen untuk

membantu memahami materi.

Tabel 4. Tanggapan responden mengenai motivasi belajar

No Indikator Jawaban Jawaban


Ya Tidak
1 Self efficacy 83% 17%
2 Control beliefs for 85% 15%
Learning
3 Instrinsic goal 90% 10%
orientation
4 Extrinsic goal 93% 7%
orientation
5 Test anxiety 53% 47%
Berdasarkan data di atas, pertanyaan dengan indikator self efficacy,

83% responden menjawab ya. Adapun pertanyaan pada indikator ini adalah

saya percaya saya akan menerima nilai bagus di kelas. Dimensi self-efficacy

menilai kemampuan individu untuk memecahkan masalah (Duncan, 2013:3-4).

16
Kemudian Pintrich mengemukakan bahwa self efficacy sebagai suatu penilaian

kompetensi dalam melakukan suatu tugas (Pintrich, 2004:395). Hasil

tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa penerima

bidikmisi memiliki kepercayaan diri bahwa mereka bisa mendapatkan nilai

yang bagus dan sadar akan kemampuan dan usaha yang dilakukan selama

perkuliahan dapat berdampak pada nilai yang diberikan dosen.

Kemudian pertanyaan dengan indikator control beliefs for learning

85% menjawab ya. Pertanyaan pada indikator ini adalah jika saya tidak

mengerti materi kuliah, itu karena saya tidak berusaha cukup keras untuk

memahami materi tersebut. Dimensi control of learning beliefs merupakan

pemantauan individu yang menunjukkan hasil belajar (Duncan, 2013:3-4).

Hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa

penerima bidikmisi menganggap bahwa ketidakpahaman terhadap materi

dikarenakan kurangnya usaha yang dilakukan dalam belajar dan menganggap

bahwa memahami materi kuliah merupakan tanggungjawab setiap individu.

Selanjutnya pertanyaan dengan indikator instrinsic goal orientation

yang mana pertanyaannya adalah dikelas saya lebih menyukai materi kuliah

yang dapat membangkitkan keingintahuan saya, bahkan jika sulit untuk

dipelajari, dan 90% menjawab ya. Dimensi instrinsik (Duncan, 2013:3-4)

menilai proses kognitif dan emosional, orientasi pencapaian instrinsik berfokus

pada pembelajaran dan penguasaan. Hasil tanggapan responden menunjukkan

bahwa mayoritas mahasiswa penerima bidikmisi menyukai hal-hal yang baru

17
untuk dipelajari. Hal ini menunjukkan bahwa materi kuliah yang sulit dapat

menantang diri mereka untuk mempelajarinya.

Pada pertanyaan dengan indikator extrinsic goal orientation 93%

menjawab ya. Adapun pertanyaan pada indikator ini adalah saya ingin

melakukannya dengan baik di kelas karena itu penting untuk menunjukkan

kemampuan saya kepada keluarga, teman, dosen atau yang lainnya. Dimensi

ekstrinsik (Duncan, 2013:3-4) menilai kekuatan dari luar, dan berfokus pada

angka dan persetujuan dari yang lainnya. Sebagaimana yang dikemukakan

Mattern (Tekeng, 2016:91) bahwa sebagian mahasiswa termotivasi untuk

mendapatkan nilai tinggi untuk menunjukkan kecerdasannya. Hasil tanggapan

responden menunjukkan bahwa sebagian besar penerima bidikmisi berfokus

pada penilaian kemampuannya.

Kemudian pertanyaan dengan indikator kegelisahan ujian (task

anxiety), 53% responden menjawab ya dan 47% menjawab tidak. Pertanyaan

pada indikator ini adalah saya khawatir saat mengikuti ujian, saya memberikan

jawaban yang salah. Kegelisahan mahasiswa tentang ujian berfokus pada

kekhawatiran mahasiswa dan perhatian yang berlebihan saat ujian (Duncan,

2013:119). Hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa masih ada

keraguan akan cukupnya pemahaman materi dan kemampuan yang dimiliki

penerima bidikmisi ketika mengikuti ujian.

18
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Adanya pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap prestasi mahasiswa penerima

beasiswa bidikmisi di Universitas Maritim Raja Ali Haji. Hal ini dibuktikan

dari hasil perhitungan path analysis yang menunjukkan bahwa beasiswa

berpengaruh signifikan terhadap prestasi mahasiswa. Adapun pengaruh

beasiswa bidikmisi terhadap prestasi mahasiswa sebesar 5,8%.

2. Tidak adanya pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap motivasi belajar

mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan path analysis yang menunjukkan

bahwa beasiswa bidikmisi tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi

belajar. Artinya tidak terdapat pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap motivasi

belajar

3. Adanya pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap prestasi mahasiswa melalui

motivasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Universitas

Maritim Raja Ali Haji. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan path

analysis yang menunjukkan bahwa menunjukkan nilai pengaruh langsung lebih

besar dari pengaruh tidak langsung, maka H3 diterima. Hasil ini menunjukkan

bahwa beasiswa bidikmisi melalui motivasi belajar mempunyai pengaruh

terhadap prestasi mahasiswa namun lemah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal Said. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika


Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sumber dari jurnal:


Duncan, GarciaTeresa dan McKeachie, Wilbert. Jurnal Tahun 2005.The Making
of the Motivated Strategies for Learning Questionnaire. Educational
Psychologist, 40:2, 117-128
Karabenick, A. Stuart. Jurnal Tahun 2004. Perceived Achievement Goal Structure
and College Student Help Seeking. Journal of Educational Psychology Vol.
96, No. 3, 569–581

Sumber dari publikasi elektronik:


Dakhyu, Arbi. 2011. Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 1 Kampar Kiri Hulu Kab. Kampar.
http://repository.uin-suska.ac.id. (31 Januari 2018)
Rachmawaty, Tiara Dede. 2016. Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di UIN Syarif
Hidayatullah http://repository.uinjkt.ac.id. (1 Februari 2018)
Rahmawati, Elly. 2016. Hubungan Gaya Belajar terhadap Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
http://digilib.unila.ac.id/21775/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMB
AHASAN.pdf. (27 September 2017)
Takriyuddin H, Mukmin Z, Yunus M. 2016. Pengaruh Beasiswa bidikmisi
terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Syiah Kuala. http://www.jim.unsyiah.ac.id/pendidikan-
kewarganegaraan/article/download/388/268. (31 Januari 2018)

Sumber dari website:


Statistikian. Regresi Linier Sederhana dengan SPSS.
(https://www.google.co.id/amp/s/www.statistikian.com/2012/08/regresi-
linier-sederhana-dengan-spss.html, diakses pada 28 Juli 2018, pukul 15:31)

Dokumentasi:
Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi. 2017. Pedoman Bantuan Biaya
Pendidikan Bidikmisi Tahun 2017. Jakarta.
Kuntjojo. 2009. Metode Penelitian. Kediri.

20

Anda mungkin juga menyukai