Remarriage
Kelompok 4 :
111611133009 Regitta
Aqmarina F.
111611133011 Yunita Fitrah N.
111611133016 Adinda Dwi W.
111611133018 Febri Anta K.
111611133064 Farah Alfiyyatur
R.
111611133070 Intan Maulidah
111611133114 Hafni Iva N.
KEMATIAN PASANGAN
● Tantangan seperti kematian dalam keluarga dapat membuat stres pada individu dan juga dalam
proses keluarga. Pada beberapa situasi stres bisa parah, melumpuhkan, dan sangat sulit, adapun
situasi lain, stres lebih bersifat sementara, cepat, dan mudah diatasi.
● Freedman (1988) menyatakan bahwa Kematian adalah satu-satunya peristiwa terpenting dalam
kehidupan keluarga. Dari sudut pandang individu itu menandai akhir; dari sudut pandang
keluarga sering kali merupakan permulaan yang mengawali proses dalam keluarga yang dapat
berlanjut selama beberapa generasi (hal. 168).
● Walsh dan McGoldrick (1988) berpendapat bahwa proses berkabung kemungkinan akan
memakan waktu setidaknya 1 hingga 2 tahun, dengan setiap musim baru, liburan, dan ulang
tahun untuk meniadakan dari rasa kehilangan (hal. 311).
● Kegiatan yang membantu mengatasi kematian adalah mengumpulkan anggota keluarga untuk
bersama dan memulai proses pengorganisasian kembali proses keluarga.
TRENDS IN DIVORCE & REMARRIAGE
● Most people who marry think it will last forever. Saat pernikahan terjadi, mereka mengharapkan
masa depan yang diinginkan dan merasakan cinta hingga menua bersama. Tetapi, sebagian
pasangan gagal untuk hidup bersama dalam pernikahan.
● Variabel yang memiliki kesempatan besar untuk bercerai meliputi pendidikan yang rendah,
perceraian atau perpisahan dalam keluarganya, pasangan yang berbeda etnik, hidup bersama
sebelum menikah, nikah muda, dan memiliki anak sebelum menikah.
● Meskipun terjadi pernikahan sebelumnya yang gagal, tetapi masih ada kepercayaan pada
pernikahan.
● Perceraian dan menikah kembali dijelaskan berdasarkan sistem dari bioecological model exp:
stress reactivity, microsystem factors such as family communication styles, exosystem factors
like job loss and economic downturn, and macrosystem factors which include cultural beliefs
and social policies related to divorce.
Historical Trends in Divorce
China Eropa
Abad 10 hingga 15, Laki-laki diperbolehkan untuk Setelah berpisah dengan Gereja Katolik Roma pada
menceraikan istrinya yang dianggap gagal dalam abad ke-16, Skotlandia mengizinkan perceraian dan
melayaninya, banyak bicara, cemburu, atau tidak banyak pasangan Inggris melarikan diri ke
bisa dalam mengasuh anak. Skotlandia untuk memutuskan hubungan dengan
pasangan mereka.
Romawi Kuno
Orang Romawi kuno bercerai dengan mudah dan Amerika Serikat (U.S.A)
wanita diizinkan untuk menikah kembali tanpa 1639-> Pelanggaran sumpah pernikahan dan
adanya cemoohan. Dalam budaya pra-Kristen awal, memiliki lebih dari satu istri.
pernikahan diformalkan dengan ritual sederhana 1850 -> Perceraian dilegalkan di Deseret (Utah) dan
seperti “jumping the broom". dikenal dengan divorce mill yang kemudian
menimbulkan migratory divorce.
Comparing legal trends in other countries and the U.S.
AMERIKA EROPA
● Perceraian (no-fault divorce) menyebabkan Angka perceraian lebih sedikit jika dibandingkan
berkurangnya kekerasan dalam rumah tangga, dengan Amerika karena membutuhkan proses yang
karena wanita diizinkan meninggalkan pernikahan lama rata-rata hingga 3 tahun (adanya konseling
kapan saja. yang wajib diikuti sebelum perceraian terjadi).
● Adanya joint legal custody atau joint physical
custody. IRELAND
● Mereka dapat mengajukan Perjanjian Angka perceraian rendah dan ilegal hingga tahun
Pemisahan formal sebuah dokumen yang 1997
menguraikan tahanan, kunjungan, dan jadwal
pembayaran tagihan, dll. Perjanjian pemisahan ini
membuat batas-batas dan tanggung jawab menjadi
lebih jelas bagi pasangan yang hidup terpisah
sementara masih menikah secara sah
Kompleksitas Perceraian
Proses Perceraian
Continuous engagement in an attack–defend pattern and emotions (both positive and negative) run high
The Stations of Divorce
Bohannon (1970):
● orang tua — melibatkan berhenti menjadi orang tua
● emosional — melibatkan jatuh cinta, kehilangan
bersama di satu rumah dan memulai hubungan baru
keintiman, berpisah, merasa sedih, marah, dan
pengasuhan bersama dengan anak-anak yang pindah
kesepian
dan keluar dari rumah seseorang dengan menerapkan
● legal — melibatkan pengarsipan dokumen
aturan kunjungan dan penjagaan
pengadilan resmi yang secara hukum membubarkan
● komunitas - melibatkan penerimaan atau pengucilan
serikat
oleh tetangga sebelumnya, rekan kerja, pedagang,
● ekonomi — melibatkan pembentukan kehidupan
anggota gereja, dan sebagainya; mungkin pindah ke
baru dengan uang lebih banyak atau lebih sedikit,
komunitas baru dan membentuk pertemanan dan
penjualan properti, pengaturan tunjangan, masalah
koneksi baru
tunjangan anak, asuransi, hutang, aset, dan
● psikis — melibatkan perasaan bahwa kehidupan
sebagainya
seseorang benar-benar terpisah dari kehidupan lama,
orang tersebut mandiri secara psikologis, dan memiliki
kehidupan baru yang stabil.
Efek Perceraian Pada Wanita
Menurut Bray & Hetherington (1993) Masalah Psikologis
● Strategi penting yang dapat diambil pasangan yang memutuskan untuk bercerai
adalah refleksi diri yang serius
● Refleksi dapat berupa : pergi ke konseling/terapi, berbicara dengan teman dan
anggota keluarga, atau dapat dengan melakukan waktu sendiri untuk
menyembuhkan
● Setelah orang yang bercerai memutuskan untuk menikah lagi, dia harus dengan
jelas mendefinisikan pasangan yang diharapkan dan peran pengasuhan yang
dilakukan sebelumnya
● Keluarga campuran / blended family memiliki peluang yang lebih baik untuk
berhasil jika keluarga besar dan anggota masyarakat menyambut mereka,
(next)
● Marsiglio (2004) menemukan bahwa ayah tiri dapat memainkan peran penting dalam
membantu anak tiri mereka berkembang. Marsiglio (2004) juga melaporkan bahwa ayah
tiri memungkinkan mereka kesempatan kedua untuk menjadi ayah yang baik, dan
membuat mereka mengevaluasi kembali apa artinya menjadi laki-laki dewasa , termasuk
peran vital yang dimainkan pria dalam kehidupan perempuan dan anak-anak.
● Untuk membangun hubungan orang tua tiri dan anak tiri yang aman dan harmonis, orang
tua tiri harus masuk ke dalam keluarga terlebih dahulu sebagai teman dan orang
kepercayaan.
● Bray (1999) menemukan bahwa setelah dua atau tiga tahun, kebanyakan anak tiri
merespons dengan baik pengasuhan yang otoritatif, termasuk disiplin, oleh orang tua tiri.
Orang tua harus berkomunikasi secara terbuka dan jujur satu sama lain tentang semua
masalah yang melibatkan anak-anak.
● Kunci untuk keluarga tiri yang sehat adalah kemitraan yang kuat (Matta, 2006).
POSITIVE STEPPARENT
1. Jangan mencoba mendisiplinkan anak tiri hingga mereka melihat anda sebagai
orangtua
2. Memahami anak tiri serta menghargai orang tua biologis
3. Mendorong hubungan yang positif antara semua anggota keluarga dan mantan
pasangan
4. Mengundang mantan pasangan ke acara keluarga, pertemuan liburan, dan
kegiatan anak-anak
5. Tidak berharap lebih anak tiri dapat segera menerima orangtua tiri, namun
mencoba mendekati anak dengan pelan dan dengan cara yang hangat /
mendukung seperti teman
6. Tidak menuntut cinta atau memaksa anak untuk memanggil “ayah” atau “ibu”.
Biarkan mereka mengembangkan perasaan secara bertahap
7. Mengatasi perasaan cemburu maupun dendam terhadap interaksi anak tiri dengan
ayah kandungnya
8. Mengakui dan menerima bahwa ada perasaan berbeda tentang anak kandung dan
anak tiri
9. Melihat anak sebagai individu dengan minat dan perasaan yang berbeda dimana
masing-masih berada dalam tingkat perkembangan dan kebutuhan yang berbeda
10. Menerima semua tantangan dan bekerja sama untuk mengatasinya bersama
keluarga yang baru
KASUS
HATUR NUHUN :)