Anda di halaman 1dari 13

JURNAL 1

Pengembangan E-Modul Matematika pada Materi Perbandingan


Judul
Berbasis Android
Jurnal Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume Vol. 05
Tahun 2021
Penulis Arviana Ega Irawati, Danang Setyadi
Tanggal 3 November 2021
Reviewer Soviati Ningsih

Salah satu kebijakan PSBB dari pemerintah dalam rangka penanganan


Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang berdampak besar dalam
bidang pendidikan adalah tentang peliburan sekolah. Salah satu kendala
peserta didik dalam pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) ini adalah
kurangnya motivasi dan semangat peserta didik untuk belajar mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media aplikasi “eMod
Banding” valid digunakan oleh peserta didik pada materi perbandingan
Abstrak dan untuk mengetahui apakah media aplikasi “eMod Banding” dapat
digunakan secara luas. Penelitian ini merupakan penelitian Research and
Development (RnD) atau penelitian pengembangan dengan model ADDIE
(Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Teknik
pengambilan data yang dilakukan adalah angket lembar validasi media
aplikasi “eMod Banding” dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Perbandingan. Aplikasi “eMod Banding” diuji oleh validator yaitu guru-
guru matematika SMP dan SMA/SMK dengan hasil akhir pada analisis
data yaitu sebesar 85% yang artinya media aplikasi “eMod Banding”
dinyatakan valid untuk digunakan sebagai media pembelajaran peserta
didik pada materi perbandingan. Berdasarkan hasil LKPD siswa, 70%
siswa mendapatkan nilai 80-100 yang artinya media aplikasi “eMod
Banding” dapat digunakan secara luas.
Kata kunci: E-Modul, Materi Perbandingan, Android, RnD
Dampak penyebaran Covid-19 (Corona Virus Desease 2019) masih terus
berlanjut hingga tahun 2021 ini. Salah satu upaya pemerintah untuk
mencegah tersebarnya Covid-19 adalah pemerintah mengeluarkan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan PSBB ini
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang PSBB
Pendahulu dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-
an 19) yang ditetapkan sejak tangggal 31 Maret 2020. Salah satu kebijakan
pemerintah tentang PSBB ini berpengaruh besar terhadap bidang
pendidikan. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan PSBB tentang
peliburan sekolah yang diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 9
Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan
Covid-19 yang ditetapkan pada tanggal 3 April 2020. Hal tersebut sangat

1
berdampak untuk kegiatan aktivitas sekolah.
Afrianti, R. E. N., & Qohar, A. (2019). Pengembangan E-Modul Berbasis
Kontekstual pada Materi Program Linear Kelas XI. Jurnal Edukasi
Matematika Dan Sains, 7(1), 22. https://doi.org/10.25273/jems.v7i1.5288
As’ari, A. R., Tohir, M., Valentino, E., Imron, Z., & Taufiq, I. (2017).
Buku Guru Kelas VII Edisi Revisi. Elektronik, P. M., & Dewi, A. C. (n.d.).
Pengembangan Modul Elektronik ... (Aditama C. Dewi) 1. 1, 1–7.
Azhar, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Daryanto.
2013. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa Hamalik, Oemar. (1980).
Media Pendidikan. Bandung: Alumni Hamdani. 2011. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: Pustaka Setia https://
hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/ diakses 3 Januari 2021
https://kemlu.go.id/brussels/id/news/6349/kebijakan-pemerintah-republik-
indonesia-terkait-wabahcovid-19 diakses 3 Januari 2021
KEMDIKBUD.https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/08/
penyesuaian-keputusan-bersamaempat-menteri-tentang-panduan-
Daft pembelajaran-di-masa-pandemi-covid19 diakses 3 Januari 2021
arPus Subanji, S. (2015). Peningkatan Pedagogical Content Knowledge Guru
taka Matematika Dan Praktiknya Dalam Pembelajaran Melalui Model Pelatihan
Teqip. Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 21(1), 106225.
Sulistyawatia, N., Budi, E., & Siswoyo, S. (2019). Pengembangan E-
Modul Fisika Tegas (Tegangan, Regangan, Dan Modulus Young) Berbasis
Android Dengan Pendekatan Inquiry Based Learning Pada Materi
Elastisitas Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas. VIII, SNF2019-PE-151–
158.
https://doi.org/10.21009/10.21009/03.snf2019.01.pe.19
Tapilouw, F., & Setiawan, W. (2008). Meningkatkan Pemahaman dan
Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia
Interaktif. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 1(2),
19–26.
Tinto, V. L. (2002). Eprimer-Edu.Pdf (Application/Pdf Object). Ict in
Education,34. http://www.apdip.net/publications/iespprimers/eprimer-
edu.pdf
Utami, R. E., Nugroho, A. A., Dwijayanti, I., & Sukarno, A. (2018).
Pengembangan E-Modul Berbasis Etnomatematika Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika), 2(2), 268. https://doi.org/10.33603/jnpm.v2i2.1458

2
3
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
Development (R&D) dengan produk yang dihasilkan berupa aplikasi
Metode “eMod Banding” yaitu aplikasi e-modul berbasis android yang ditujukan
peneliti kepada peserta didik. Penelitian ini menggunakan pengembangan model
an ADDIE (Analyze Design Development Information Evaluation). Subyek
penelitian pengembangan ini adalah peserta didik kelas VIIB di SMP
Negeri 2 Salatiga yang menggunakan media aplikasi “eMod Banding”.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian
pengembangan ini adalah angket untuk penilaian validasi media aplikasi
“eMod Banding” dan data hasil LKPD yang dikerjakan oleh peserta didik
kelas VIIB di SMP Negeri 2 Salatiga yang menggunakan media aplikasi
“eMod Banding”. Data penilaian validasi diperoleh dari lembar validasi
media aplikasi “eMod Banding” yang diisi oleh validator dengan
memberikan skor pada setiap indikator pada lembar validasi yang diberikan.
Proses analisis data kevalidan adalah menghitung presentase setiap sub
variabel menggunakan rumus: 𝑃(𝑠) =𝑆 𝑁 × 100%
Keterangan: P(s) = nilai presentase; S = jumlah skor yang diperoleh; N =
jumlah skor maksimum. Hasil presentase yang diperoleh dari analisis data
tersebut akan dikategorikan berdasarkan kriteria penilaian kevalidan media
seperti yang ditunjukan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1. tersebut media
aplikasi “eMod Banding” dikatakan valid jika nilai presentase angket
validasi lebih dari 68%. Media aplikasi “eMod Banding” akan
diimplementasikan pada peserta didik kelas VIIB di SMP Negeri 2 Salatiga
setelah media direvisi sesuai saran dan masukan yang membangun dari
validator. Peserta didik yang telah mengunduh dan menggunakan aplikasi
“eMod Banding” akan diberikan LKPD terkait perbandingan dan akan
dilihat hasil belajarnya. Sedangkan data hasil LKPD yang diisi oleh peserta
didik akan digunakan untuk mengetahui apakah media aplikasi “eMod
Banding” yang dikembangkan dapat digunakan secara luas.
Pada tahap ini peneliti telah menganalisis dan mengidentifikasi beberapa
penelitian terdahulu tentang pengembangan aplikasi e-modul. Salah satu
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Utami et al., (2018)
tentang pengembangan e-modul matematika dengan manambahkan RPP di
dalam menunya, e-modul ini dibuat untuk siswa sehingga menu RPP tidak
Hasil
perlu ditambahkan di dalam e-modul karena RPP untuk guru, sehingga
penelitian
berdasarkan analisis tersebut pengembangan aplikasi e-modul yang akan
dilakukan ini tidak ada menu RPP dan hanya berisi Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
Peneliti juga menganalisis penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Sulistyawatia et al., (2019) dkk pada tahun 2019 tentang pengembangan
aplikasi e-modul fisika. Hasil analisisnya adalah tidak ada penjelasan
berlanjut tentang menu post-test dan latihan soal sehingga dapat
diasumsikan bahwa pre-test, post-test, dan latihan soal yang ada dalam
aplikasi ini hanya menggunakan penskoran saja, berdasarkan analisis
4
tersebut peneliti mengembangkan aplikasi e-modul “eMod Banding”
dengan menu latihan soal yang dilengkapi penskoran dan batas waktu untuk
mengetahui waktu yang dihabiskan peserta didik dalam mengerjakan latihan
soal yang diberikan. Kegiatan selanjutnya pada tahap ini adalah peneliti
menganalisis materi yang digunakan pada aplikasi e-modul dengan
mengakses web resmi dari dinas pendidikan, yang diakses adalah data hasil
UN (Ujian Nasional) tingkat SMP pada Tahun Ajaran 2018/2019 dan
diperoleh hasil bahwa presentase siswa yang menjawab benar pada soal
perbandingan tergolong rendah dengan presentase sebesar 28.45%
(PUSPENDIK, 2019). Berdasarkan analisis tersebut, materi yang digunakan
pada aplikasi e-modul adalah materi perbandingan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
diperoleh beberapa kesimpulan yaitu: (1) media aplikasi “eMod Banding”
pada materi perbandingan untuk peserta didik dikembangkan dengan
bantuan software Corel Draw X7 dan Smart Apps Creator 3 (SAC 3)
berdasarkan tahapan penelitian pengembangan model ADDIE (Analyze,
Design, Developement, Implementation, Evaluation); (2) produk yang
dihasilkan berupa media aplikasi “eMod Banding” yang ditujukan untuk
Kesimpula
peserta didik pada materi perbandingan dan telah teruji dan tervalidasi oleh
n validator. Kevalidan media aplikasi “eMod Banding” ditentukan melalui
hasil analisis lembar validasi media aplikasi “eMod Banding”. Hasil
presentase yang diperoleh yaitu sebesar 85% dengan kategori sangat valid;
(3) media aplikasi “eMod Banding” dapat digunakan secara luas. Saran dari
peneliti yaitu: (1) peserta didik dan guru menggunakan aplikasi “eMod
Banding” untuk membantu peserta didik dalam belajar mandiri saat proses
PJJ berlangsung; (2) proses pengembangan dan desain media aplikasi
“eMod Banding” lebih dikembangkan dalam setiap aspek.

JURNAL 2

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN


Judul
MATEMATIKA MATERI KOMPOSISI dan INVERS FUNGSI
UNTUK SISWA KELAS X SMK
Jurnal Pedagogy
Vol. & Volume 8, Nomor 1
No.
Tahun 2019
Penulis Wega Tamara Ningrum, Aprilia Dwi Handayani, Aan Nurfahrudianto
p-ISSN & p-ISSN: 2502-3802 e-ISSN: 2502-3799
5
e-ISSN
Reviewer Soviati Ningsih

Penelitian ini bermaksud akan mengembangkan modul elektronik berbasis


web yang memadai di mata pelajaran matematika materi komposisi dan
invers fungsi dan juga meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan
membaca kata bahasa matematika yang menyebabkan siswa mendapatkan
nilai dibawah KKM lantaran terkecoh dengan soal. Acuan pengembangan
yang digunakan yaitu model penelitian pengembangan oleh Borg and
Gall. Metode pengumpulan informasi yang digunakan ialah wawancara
Abstrak dan kuesioner. Instrument wawancara digunakan untuk konfirmasi ke
pengajar matematika kelas X. kemudian angket digunakan untuk validasi
ahli materi, ahli media, beserta siswa kelas X di SMK PGRI 2 Kediri.
Bedasarkan hasil analisis data, hasil ujicoba kelayakan e-modul berbasis
web atas ahli materi memperoleh 82,42% dan ahli media memperoleh
96,36%. Pada uji coba awal memperoleh 86,67%, uji coba lapangan
terbatas memperoleh 85,50% dan pada uji coba lapangan utama
mendapatkan 87,21%. Bisa disimpulkan sesungguhnya penggunaan e-
modul berbasis web layak digunakan sehingga bisa menambah
interprestasi kata bahasa matematika yang terdapat dikonsep materi
komposisi dan invers fungsi untuk siswa kelas X di SMK PGRI 2 Kediri.
Kata Kunci : pengembangan, modul elektronik, komposisi dan invers
fungsi
Matematika ialah ilmu mengenai logika bahwa dapat dibangun melalui
penalaran deduktif dan dijalankan dengan menggunakan symbol yang
terdefinisikan secara sistematik. Proses pembelajaran merupakan aktivitas
hubungan antara pengajar dan siswa yang menimbulkan korespondensi
yang sesuai terus menerus pada saat pembelajaran dikelas untuk mencapai
Pendahulu tujuan pembelajaran. Dengan adanya peningkatan pesat ilmu pengetahuan
an dan inovasi pada abad ini telah membawa kerangka berpikir baru terhadap
pembelajajaran dalam lingkup pendidikan. Materi berbasis data dan
inovasi memberikan media pembelajaran pilihan yang dapat digunakan
siswa dalam struktur terkomputerisasi seperti modul elektronik. Media
pembelajaran sebagai objek (bisa berupa alat, bahan, atau keadaan) yang
diapakai sebagai deligasi untuk korespondensi pada latihan pembelajaran.
emodul sendiri berupa modul yang digitalkan dan dikemas secara lebih
interaktif. Ini juga merupakan media untuk belajar mandiri yang berisikan
pedoman belajar mandiri. E-modul tersebut berisi materi dalam bentuk pdf,
video penjelasan yang dapat memajukan siswa akan bertambah aktif
belajar. Penulisan e-modul bertujuan untuk menjelaskan dan memudahkan
pengantar informasi agar tidak verbal, juga melebihi batasan durasi, ruang
dan makna bagi murid dan pendidik. Adapun keuntungannya yaitu adanya
peningkatan inovasi e-modul yang mendukung perpaduan antara inovasi
cetak dan inovasi ponsel dalam latihan mengajar dan belajar. Dalam

6
membuat e-modul juga diperhatikan karakteristikanya dari karakteristik
self instruction (siswa mampu belajar mandiri), self contained
(kelengkapan), stand alone (berdiri sendiri), adaptif, user friendly (mudah
digunakan). Pada hasil pengamatan dan wawancara dengan salah satu guru
kelas X SMK PGRI 2 Kediri mengatakan bahwa “kesulitan siswa terletak
pada membaca kata bahasa matematika“ yang mengakibatkan siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM dan tidak adanya kesempatan dan
sarana bagi siswa untuk menghubungkan dan mengumpulkan pemahaman
mereka sendiri saat belajar kondisi kelas yang berbeda dikarenakan masih
pandemi covid-19.
A. I. Arsalan, C. D. Rosita, and I. L. K. D (2019), “Desain Bahan Ajar
pada Materi Komposisi dan Invers Fungsi Berbasis Kemampuan
Pemahaman Matematis,” Semin. Nas. Pendidik. Mat., no. 1, pp. 51–61,
2019.
M. K. dan M. A. S. Dr. Sandu Siyoto, SKM., (2019) Dasar Metodologi
Penelitian.
Daft Muliani, R. (2019). Pengembangan Modul Mata Pelajaran Matematika
arPus Materi Pecahan Peserta Didik Kelas IV SD/MI. Fakultas Tarbiyah Dan
taka Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Santoso, A. (2020). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Web
pada Materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Siswa SMA Kelas XI.
Jurnal Penelitian, Pendidikan, Dan Pembelajaran, 15(19), 58–66.
Tantri, R. A., & Fahmi, S. (2020). PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KOMPOSISI
DAN FUNGSI INVERS BERBASIS ANDROID ( Development of
Mathematics Learning Media Material Composition Function and Inverse
Function Based on Android ). 2(2), 58–67.

7
Prosedur yang di pakai dalam penelitian ini memanfaatkan metode
pengembangan Borg and Gall (Muliani, 2019) yang meliputi Research and
Information Collecting (pencarian dan pengumpulan informasi), Planning
(perencanaan), Develop Prelimary From Of Product (mengembangkan
Metode produk awal), Preliminary Field Testing (uji coba lapangan
peneliti awal/pendahuluan), Main Product Revision (revisi hasil uji coba lapangan
an awal/pendahuluan), Main Field Testing (uji coba lapangan utama/uji coba
skala kecil), Operasional Product Revision (revisi hasil uji coba lapangan
utama/uji coba skala kecil), Operasional Field Testing (uji coba
lapangan/uji pemakaian), Final Product Revision (produk akhir),
Dissemination and Implementation (desiminasi dan implementasi produk).
Hasil pengembangan dari penelitian ini ialah berupa e-modul berbasis web
yang dilakukan dengan operasi fliphtml5. Angka kelayakan media
pembelajaran dilakukan oleh ahli media dan ahli materi dengan
menggunakan kuesioner. Sedangkan untuk memahami angka kepraktisan
terlihat dari hasil respon siswa sebanyak 59 siswa kelas X SMK PGRI 2
Kediri. Pengembangan media dalam penelitian ini memanfaatkan langkah-
langkah model pengembangan Research and Development (R&D). berikut
hasil pengembangan menggunakan model R&D:
a. Research and Information Collecting (penelitian dan pengumpulan
informasi)
Atas bagian ini peneliti melaksanakan pengumpulan data
Hasil informasi terkait masalah pembelajaran yang ada di SMK PGRI 2 Kediri
penelitian kelas X. Bedasarkan studi lapangan mendapatkan informasi terkait materi
komposisi dan invers fungsi masih ada siswa yang mendapat nilai ulangan
dibawah KKM dan bedasarkan studi literatur peneliti dapat mengkaji media
pembelajaran yang dibuat oleh guru matematika kelas X juga menemukan
landasan teori yang berkaitan dengan pengembangan e-modul untuk kelas X
SMK.
b. Planning (perencanaan) Dalam tahap perencanaan peneliti
mengembangkan:
1) Rencana penelitian yang meliputi dari mengidentifikasi subjek,
mengembangkan instrument penelitian, menetapkan rancangan desain
pengujian produk, menetapkan validator ahli media, validator ahli materi,
mencari sumber pencatatan dan sumber e-modul.
2) Menyiapkan ide desain e-modul yang meliputi membuat sampul,
merancang daftar isi, membuat glosarium, menyusun peta konsep,
menyusun bab pendahuluan, menyusun materi fungsi komposisi dan invers
fungsi, membuat latihan soal, membuat kolom refleksi, dan menyusun
daftar pustaka.
3) Mempersiapkan alat dan bahan dala pembuatan e-modul yaitu aplikasi
canva, aplikasi Microsoft word, dan buku materi komposisi dan invers
fungsi.

8
c. Develop Prelimary From Of Product (pengembangan desain produk)
Pada bagian ini peneliti menyusun mengembangkan produka awal e-modul
dari perencanaan pada tahap lebih dahulu. 1) Analisis yang menginvestigasi
masalah dan kebutuhan emodul
2) Perencanaan pengembangan yang meliputi desain dari menemukan dan
menggabungkan gambar/ilustrasi yang berhubungan dengan kebutuhan
dalam materi
3) Membuat desain dari layout/desain e-modul dalam wujud storyboard dan
desain materi dalam wujud soft file word dialihkan, digabungkan dan
diurutkan ke dalam bentuk rancangan e-modul dengan komponen e-modul
lengkap yang menghasilkan rancangan pembuatan dalam wujud prototype.
Pengembangan e-modul matematika materi komposisi dan invers fungsi
layak dan bisa dimanfaatkan pada pembelajaran matematika di kelas X
SMK. Bedasarkan hasil evaluasi validator ahli materi untuk pengembangan
Kesimpula e-modul matematika didapat rerata 82,42% sedangkan hasil evaluasi ahli
media tentang pengembangan e-modul matematika diperoleh rata-rata
n
mencapai 96,36%. Hasil evaluasi dapat dikatan bahwa e-modul yang
dikembangkan layak dimanfaatkan (digunakan).

JURNAL 3

PENGEMBANGAN E-MODUL MATEMATIKA UNTUK


Judul
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Jurnal DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan
Vol. & Volume 9, Nomor 2
No.
Tahun 2019
Penulis Ety Ruspitah, Johanes Sapri
p-ISSN & p-ISSN 2089-483X, e-ISSN 2655-8130
e-ISSN
Reviewer Soviati Ningsih

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan E-Modul Matematika


yang layak digunakan dalam pembelajaran matematika (2)
mendeskripsikan efektifitas E-Modul Matematika dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian R&D (Research
and Development) dengan model 4-D (Define, Design, Develop,
Dessiminate). Subyek penelitian terdiri atas guru dan siswa SMAN 1
Gumay Talang. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian
Abstrak kelayakan e-modul, angket respon siswa dan guru, dan soal tes kognitif.
Analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) E-modul matematika yang dikembangkan ini tepat untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. (2) E-modul matematika yang
dikembangkan ini merupakan bahan ajar yang efektif untuk meningkatkan
9
prestasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Gumay Talang.
Kata Kunci : E-modul matematika, prestasi belajar
Matematika adalah pelajaran yang
memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif,
yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akbat logis dari kebenaran
sebelumnya, saat ini adalah memfungsikan guru sebagai fasilitator. Selain
itu, guru sering tidak menggunakan media dan sumber belajar dalam
Pendahulu pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa.
an Perkembangan ilmu pengetahuan sehingga keterkait antar konsep dalam
matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Depdiknas,2004:5). Sifat
matematika yang abstrak ini menyebabkan matematika menjadi momok
dalam proses pembelajaran disekolah saat ini. Banyak siswa yang tidak
senang dan memiliki minat rendah untuk belajar matematika. Hal Ini
sesuai dengan pendapat Ruseffendi (dalam Fitri 2012 : 2) bahwa
matematika merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi siswa.
Ketidaksenangan siswa pada mata pelajaran matematika disebabkan oleh
sukarnya memahami konsep yang terkandung dalam matematika yang
berakibat hasil belajar matematika siswa menjadi rendah. Matematika
adalah salah satu mata pelajaran yang penting. Hal ini ditunjukkan bahwa
matematika diajarkan disemua jurusan atau peminatan, baik di SMA
maupun SMK untuk jenjang Pendidikan Menengah. Matematika juga salah
satu matapelajaran yang diujikan secara nasional yang kita kenal dengan
Ujian Nasional (UN). Namun sayangnya matematika masih dianggap mata
pelajaran sulit oleh sebagian siswa. Hal dari hasil ulangan harian, ulangan
semester maupun ujian akhir. Dari pengalaman peneliti, salah satu masalah
yang sering dijumpai dalam pembelajaran matematika, yaitu prestasi
belajarsiswa rendah. Penyebab prestasi siswa rendah diantaranya adalah
metode pembelajaran yang tidak melibatkan melibatkan aktifitas siswa,
pembelajaran yang didominasi oleh guru, misalnya metode ceramah.
Paradigma pembelajaran
175 dan teknologi yang semakin canggih untuk membuat proses
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik tidaklah sulit.
Menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yaitu
dapat memanfaatkan ilmu teknologi seperti yang dijadikan sebagai bahan
ajar untuk menunjang proses pembelajaran berlangsung. Menurut Prastowo
yang dikutip oleh Ardiansyah dkk (2016: 749), bahan ajar dikelompokkan
berdasarkan bentuk dan cara kerjanya. Bahan ajar menurut bentuknya
berupa bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, dan bahan ajar pandang
dengar. Bahan ajar menurut cara kerjanya terdiri dari: bahan ajar tidak
diproyeksikan, bahan ajar diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar
video, dan bahan ajar media komputer. Sesuai perkembangan zaman bahan
ajar tidak hanya berupa buku tetapi juga juga dapat diambil dari internet
ataupun dari sumber lain berupa jurnal, artikel, buku elektronik (e-book),
dan modul elektronik (e-modul), sehingga memudahkan peserta didik

1
0
untuk mengakses berbagai materi yang akan dipelajari. E-modul yang
disebut modul digital adalah modul dalam bentuk berkas digital yang bisa
dibaca melalui perangkat digital, seperti komputer atau laptop dan ponsel
pintar android. E-modul (modul elektronik) merupakan versi elektronik
dari sebuah modul yang sudah dicetak yang dapat dibaca melalui perangkat
digital, seperti komputer dan ponsel pintar android serta dengan software
yang diperlukan. E-modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang
berisi materi, metode, batasanbatasan dan cara mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya secara elektronik.
Agus Zaenul Fitri, 2012, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di
Sekolah, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Ardiansyah, Reza, Corebima, Aloysius Duran, dan Rohman, Fatchur,
“Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Perubahan Materi
Genetik Pada Mata Kuliah Genetik Di Universitas Negeri Malang,” Jurnal
Seminar Nasional Pendidikan Dan
Daft 180 Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian
arPus Kualitatif & Kuantitatif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
taka Priyanthi, Kadek Aris, Agustini, Ketut, dan Santyadipura, Gede Saindra .
2017. Pengembangan E-Modul Berbantuan Simulasi Berorientasi
Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Komunikasi Data (Studi Kasus:
Siswa Kelas XI TKJ SMK N 3 Singaraja). Jurnal KARMAPATI 6, no. 1.
Smaldino, Sharon E, Lowther, Deborah L., dan
Mims, Clif.
2007. Instructional Technology And Media For Learning Ninth edition.
New Jersey Columbus, Ohio: PEARSON Merrill Prentice Hall.
Thiagarajan, Sivasailam., Semmel, Dorothy S., dan Semmel, Melvyn I.
1974. Instructional Development for Training Teacher of Exceptional
Children: A Sourcebook. Indiana: National Center for Inprovement of
Education.

1
1
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Menurut Sugiyono (2013: 297-298),
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Metode Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
peneliti bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut
an agar dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk
menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan yang
menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan
sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang
pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui Research and
Development.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, baik data dari studi
dokumentasi, wawancara, maupun observasi langsung terhadap proses
pembelajaran, bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran
matematika, dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika di
SMAN 1 Gumay Talang dapat disimpulkan bahwa: 1) RPP yang dibuat
guru matematika lebih menitikberatkan pada strategi pembelajaran
kooperatif, 2) Model pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan belum
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi siswa, 3)
bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran matematika sangat terbatas,
kurang menarik, dan sulit dipahami siswa, 4) Prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika rendah. Kelayakan e-modul ditinjau dari aspek
Hasil kelayakan isi, kelayakan penyajian, bahasaan, kegrafikan, dan pemanfaatan
penelitian software. Penilaian kelayakan dilakuan dengan validasi oleh ahli. Pada
aspek kelayakan isi nilai rataratanya 98,44 katagori sangat baik, aspek
kelayakan penyajian 95,31 katagori sangat baik, aspek kebahasaan 87,50
katagori sangat baik, aspek kegrafikan 93,75 katagori 84,42 Katagor i
Sangat Baik 95,83 Katagori Sangat Baik Guru Rata-rata postes kelas control
66,81 dan pada kelas eksprimen 77,50 t-hitung 4,39068 dan t-tabel 1,98099.
Berarti thitung > t-tabel (signifikan) Jadi dapat diartikan pada skala sangat
baik, dan aspek pemanfaatan software 98,44 katagori sangat baik. Dan nila
rata-rata keseluruhan aspek kelayakan e-modul adalah 94,69 dengan
katagori sangat baik. Jadi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa emodul
layak digunakan karena masingmasing aspek mendapatkan kategori atau
predikat sangat baik. Walaupun mendapat predikat sangat baik, e-modul
matematika pada penelitian ini dilakukan beberapa kali revisi sesuai dengan
masukan atau saran perbaikan dari ahli dan juga dari siswa dan guru saat uji
coba sebelum e-modul disebarkan di akhir penelitian ini.

1
2
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. E-modul matematika yang dikembangkan ini tepat untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Emodul matematika
dikembangkan dengan model ASSURE yang terdiri atas tahap analayze
learner (menganalisis peserta didik), State Objectives (menetapkan tujuan
pembelajaran), Select Instructional methods, media, and materials (memilih
metode, media, dan materi), utilize media and materials (memanfaatkan
media dan materi), Requirelearning participation (partisipasi peserta didik),
Kesimpula dan evaluate and revise (evaluasi dan revisi).
n 2. E-modul matematika yang dikembangkan ini merupakan bahan ajar yang
efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII SMAN 1
Gumay Talang. Terbukti dari uji coba terbatas terhadap 29 siswa kelas XII
MIPA 2 dan uji coba skala luas terhadap 58 siswa di kelas XII MIPA 1 dan
XII IPS 2 SMAN 1 Gumay Talang, analisis uji t prestasi belajar siswa
menunjukan hasil yang signifikan. Artinya, penggunakan emodul
matematika dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

1
3

Anda mungkin juga menyukai