Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kependidikan Betara (JKB), Vol. 1, No. 4, 2020, Hal.

152-162

J . K . B
Tersedia Online:
https://e-journal.sdn195pinangmerah.com/index.php/jkb
e-ISSN : 2722-0052 Jurnal Kependidikan Betara
p-ISSN : 2722-029X

Pengembangan E-Modul Biologi Umum Berbasis


Konstruktivisme Menggunakan 3D Pageflip

Received Devie Novallyan*, Dwi Gusfarenie, Reny Safita


Juni 2020
Program Studi Pendidikan Biologi, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Jalan Jambi-Ma. Bulian Km.
Revised
Juni 2020
16, Jambi, Indonesia

Accepted for Publication


Juli 2020
*E-mail: deviebiologi@gmail.com
Published
Juli 2020 Abstract
This research aims to develop and analyze the effectiveness of constructional e-modules
based on constructivism using 3D pageflip. This research uses R&D method with ADDIE
model design. The research subjects were students of UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
and IAIN Kerinci. The instrument used was the questionnaire sheet for Lecturers, Students
and Observation Sheets. Based on the results of the study, the results of the lecturers and
students' responses to the constructivist-based general Biology E-module using 3D pageflip
were categorized very well. In addition, from effectiveness it was found that the E-module
could effectively improve learning outcomes and student motivation.
Keywords: E-modules, constructivism, general biology, 3D pageflip

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis efektivitas e-modul biologi
umum berbasis kontruktivisme menggunakan 3D pageflip. Penelitian ini menggunakan
metode R&D dengan desain model ADDIE. Subjek penelitian adalah mahasiswa UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan IAIN Kerinci. Instrument yang digunakan adalah lembar
angket Dosen, Mahasiswa dan Lembar Observasi.Berdasarkana hasil penelitian didapatkan
hasil respon dosen dan mahasisa terhadap E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme
menggunakan 3D pageflip berkategori sangat baik.Selain itu, dari keefektifan didapatkan
bahwa E-modul efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar mahasiswa
Kata Kunci: E-modul, konstruktivisme, biologi umum, 3D pageflip

1. Pendahuluan
Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa khususnya
dalam bidang pendidikan. Tujuan utama pendidikan adalah membantu mahasiswa untuk dapat
menemukan makna baru mengenai apa yang dipelajari (Martin, 1997). Dengan demikian diperlukan
pembelajaran yang mampu menciptakan suasana atau kegiatan yang kondusif sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi mahasiswa.
Pembelajaran biologi bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa, agar
mahasiswa mampu memahami alam sekitar melalui proses mencari tahu dan berbuat berdasarkan
pengalaman langsung (Amri dan Jafar, 2016). Melalui pembelajaran Biologi diharapkan keterampilan
proses mahasiswa dapat lebih dikembangkan yaitu berupa sikap dan nilai yang meliputi rasa ingin
tahu, jujur, sabar, terbuka, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan dan
bekerjasama.Salah satu cabang ilmu Biologi yang dapat meningkatkan keterampilan proses yaitu
Biologi umum.
Berdasarkan angket yang peneliti sebarkan angket kepada 45 mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi UIN STS Jambi terhadap proses perkuliahan Biologi umum didapatkan

Sitasi: Novallyan, D ., Gusfarenie, D., & Safita, R . (2020). Pengembangan E-Modul Biologi Umum
Berbasis Konstruktivisme Menggunakan 3D Pageflip. Jurnal Kependidikan Betara, 1(4), 152-162.
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

informasi bahwa 74% mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar Biologi umum, 85% menjawab
buku teks Biologi umum yang tersedia diperpustakaan belum membantu mahasiswa dalam menunjang
perkuliahan Biologi umum, 70% mahasiswa merasa kesulitan meringkas dan menyaring bacaan
Biologi umum.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu pengembangan bahan ajar yang dapat membantu
dalam meningkatkan pemahaman dan motivasi mahasiswa, serta bahan ajar yang dapat merangsang
mahasiswa untuk lebih aktif. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini yaitu bahan
ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran yang mudah dipahami dan dapat membantu
mahasiswa membangun konsep sendiri. Dalam hal ini adalah bahan ajar dalam bentuk modul.
Modul merupakan pengorganisasisan proses belajar mengajar yang disusun sedemikian rupa
sehingga peserta didik dapat belajar secara sistematis dan bertahap untuk mencapai kompetensi yang
diinginkan (Santoso, 2008). Penggunaan bahan ajar memberikan manfaat yang baik dalam
pembelajaran. Modul dilengkapi dengan berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci sehingga peserta
didik dapat menggunakan modul dalam membelajarkan diri mereka sendiri (Wiyanto & Mustakin,
2012). Modul juga media untuk belajar mandiri karena didalamnya telah dilengkapi dengan petunjuk
untuk belajar sendiri, modul ajar membuat mahasiswa lebih aktif belajar mandiri tanpa
kehadiranpengajar secara langsung (Chomsin, dkk, 2008).
Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran dosen kepada mahasiswa,
namun secara aktif dibangun oleh mahasiswa sendiri melalui pengalaman nyata. Untuk mendukung
peningkatan pemahaman mahasiswa perlunya modul yang berbasis konstruktivisme. Pengetahuan itu
merupakan konstruksi (bentukan) dari yang mengetahui sesuatu, pengetahuan itu tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari otak seseorang kepada orang lain dan semua pengetahuan yang diperoleh
merupakan konstruksi sendiri (Anwar, 2007). Pembelajaran konstruktivisme merupakan
pembelajaran yang bermakna menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya
(Zipp dan Maher, 2013)
Perkembangan teknologi juga mempengaruhi dunia pendidikan, teknologi berperan dalam
memajukan pendidikan dewasa ini. Berbagai jenis ebook, digital book sudah digunakan dalam
pendidikan. Saat sekarang, desain tampilan 3D pageflip banyak diminati oleh mahasiswa karena
mengusung teknologi tiga dimensi, dimana pada tampilan halaman sudah bisa dibuka seperti
membaca buku di layar monitor (Riyanto, 2012). Tampilan yang dihasilkan dari 3D pageflip juga
sangat menarik dan interaktif sehingga akan menarik minat baca dari pembaca(Syarowardi, 2012).
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah:
1. Mengembangkan e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip
untuk mahasiswa.
2. Mengetahui respon dosen terhadap e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme
menggunakan 3D pageflip untuk mahasiswa.
3. Mengetahui respon mahasiswa terhadap e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme
menggunakan 3D pageflip untuk mahasiswa.
4. Mengetahui efektivitas e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D
pageflip untuk mahasiswa.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan desain ADDIE.
Subjek penelitian adalah mahasiswa UIN Sultan Thaha SAifuddin Jambi dan IAIN Kerinci. Desain
ADDIE yang digunakan berdasarkan Gambar 1. Data dalam penelitian diperoleh melalui tes dan
observasi yang dilakukan. Tes dilakukan dengan menggunakan lembar angket dosen dan mahasiswa,
sedangkan observasi berdasarkan lembar observasi yang disusun peneliti.

153
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

Gambar 1. Model pengembangan ADDIE (Allen, 2012)

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini

2.1 Analisis kevalidan e-modul


Untuk menganalisis kelayakan e-modul digunakan skala Likert berdasarkan lembar validi dentasgan
langkah-langkah berikut ini.
1. Memberikan skor untuk tiap item dengan jawaban sangat valid(5), valid (4), cukup valid (3),
kurang valid (2), dan tidak valid (1)
2. Menjumlahkan skor total tiap validator untuk seluruh indikator.
3. Pemberian nilai kelayakan dengan rumus

Nilai Kelayakan =

Tingkat pencapaian kategori kevalidane-modul menggunakan klasifikasi dengan ketentuan


berikut ini.

Tabel 1. Kriteria Kevalidan e-modul.


Nilai Kelayakan (%) Kategori
0 – 20 Tidak valid
21 – 40 Kurang valid
41 – 60 Cukup valid
61 – 80 Valid
81 – 100 Sangat valid

2.2 Analisis respon terhadap e-modul


Data respon terhadap e-modul dapat dilihat dari angket yang telah diisi dosen dan mahasiswa. Angket
tersebut disusun dalam bentuk skala Likert. Skala Likert ini disusun dengan kategori positif) sehingga
pernyataan positif memperoleh bobot tertinggi dengan rincian berikut ini.
a) Sangat baik dengan bobot 5
b) Baik dengan bobot 4
c) Cukup baik dengan bobot 3
d) Kurang baik dengan bobot 2
e) Tidak baikdengan bobot 1
Pemberian nilai respon dilakukan menggunakan rumus berikut ini.

Tingkat kepraktisan

Hasil analisis ini diinterpretasikan menjadi :


Tidak baik : 0% – 20%
Kurang baik : 21% – 40%
Cukup baik : 41% – 60%

154
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

Baik : 61% – 80%


Sangat baik : 81% – 100%

2.3 Analisis motivasi belajar mahasiswa


Data tentang motivasi belajar mahasiswa terhadapa kegiatan perkuliahan dianalisis dengan
menggunakan persentase (%). Rumusnya berikut ini.

Data persentase motivasi belajar mahasiswa yang diperoleh dilakukan pengelompokan sesuai kriteria
pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Persentase analisis motivasi belajar


No. Persentase (%) Kriteria
1 81-100 Sangat tinggi
2 61-80 Tinggi
3 41-60 Cukup
4 21-40 Rendah
5 1-20 Sangat rendah

2.4 Analisis aktivitas belajar mahasiswa


Data tentang aktivitas belajar mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran dianalisis dengan
menggunakan persentase (%). Rumusnya berikut ini

Keterangan:
P = persentase aktivitas mahasiswa
f = frekuensi aktivitas aktif
N = jumlah mahasiswa keseluruhan

Data persentase aktivitas belajar mahasiswa yang diperoleh dilakukan pengelompokan sesuai kriteria
berikut ini.
Tabel 3. Persentase analisis aktivitas belajar
No. Persentase (%) Kriteria
1 81-100 Sangat tinggi
2 61-80 Tinggi
3 41-60 Cukup
4 21-40 Rendah
5 1-20 Sangat rendah

2.5 Analisis hasil belajar


Analisis hasil belajar mahasiswa yang digunakan untuk mengetahui efektivitas hasil belajar
dalam penelitian ini adalah skor tes hasil belajar setelah mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan e-modul yang telah dikembangkan. Untuk menentukan ketuntasan belajar mahasiswa
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

Keterangan:
KB = Ketuntasan belajar
r = Jumlah skor yang diperoleh mahasiswa
Tt = Jumlah skor total
Berdasarkan aturan yang telah ditetapakan oleh UIN STS Jamni dan IAIN Kerinci bahwa
seorang mahasiswa dikatakan berhasil lulus dalam matakuliah Biologi umum yang merupakan mata

155
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

kuliah keahlian, apabila telah mencapai nilai B dengan skor minimal 70. Kriteria dan tingkat
keberhasilan hasil belajar, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Belajar Mahasiswa
No. Persentase (%) Tingkat Keberhasilan
1 1 < tk ≤ 20 Tidak berhasil
2 21 < tk ≤40 Kurang berhasil
3 41< tk ≤ 60 Cukup berhasil
4 61 < tk ≤ 80 Berhasil
5 81< tk ≤ 100 Sangat berhasil

3. Hasil dan Pembahasan

E-modul biologi umum berbasis konstruktivisme ini merupakan modul yang dikemas dengan
menggunakan 3D pageflip guna mempermudah komunikasi dan mencapai keefektifan dalam
pengunaan sehingga dapat membangun cara berpikir mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa (1)
sebuah e-modul pada materi biologi umum menggunakan 3D Pageflip (Gambar 2), (2) penilaian e-
modul yang didasarkan pada respon dosen, mahasiswa dan aktivitas mahasiswa, dan (3) penilaian
terhadap mahasiswa tentang motivasi dan hasil belajar setelah menggunakan e-modul.

Gambar 2. Tampilan megazine pada 3D pageflip


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data sebagai berikut.

3.1 Validasi Ahli


Validasi terhadap e-modul bertujuan untuk melihat kelayakan e-modul mulai dari desain cover,
desain isi, kelayakan isi, penyajian, konstruktivisme dan tata bahasadalam e-modul. Validasi
dilakukan oleh dua validator yang terdiri dari validator ahli media dan validator ahli materi.Tahapan
validitas ahli media dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

100% 94%

80% 74%

60% 48%

40%

20%

0%
Tahap I Tahap II Tahap III

156
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

Gambar 3. Tahapan validasi ahli media


Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui validasi ahli media pada tahap pertama mendapat
persentase 48 % dengan kategori kurang valid, maka perlu adanya perbaikan terhadap modul yang
dikembangkan, dilanjutkan pada tahap kedua dengan persentase 74% dengan kategori valid, modul
yang dikembangkan pada beberapa bagian sudah sesuai namun ada beberapa warna pada e-modul
kurang jelas, kemudia dilanjutkan dengan validasi tahap ketiga dengan persentase 94% pada kategori
sangat valid, semua aspek sudah sesuai.
E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip dikembangkan
sudah sesuai dengan karakteristik siswa, dimana masa remaja 12-21 mahasiswa sudah mempunyai
kemandirian, tanggung jawab, keterampilan intelektual dan konsep membantu siswa dalam belajar
(Haryanto, 2011).

E-modul hendaklah memenuhi komponen-komponen yang meliputi (Richey dan Klein, 2007):
1. Karakteristik siswa
2. Kesesuai materi dengan keadaan atau kebutuhan siswa
3. Strategi pembelajaran
4. Media dan cara penggunaannya
5. Desainer dan proses desain.
E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip sudah memenuhi
kelima komponen dimana didalam modul ada medianya, strategi pembelajaran, materi yang
ditampilakn, desain yang serasi dan susuai karakterisik untuk siswa. E-modul yang dikembangkan
juga menampilkan daya tarik, bentuk, ukuran huruf, ruang (spasi) dan konsistensi yang serasi, hal ini
sejalan dengan e-modul juga harus memperhatikan elemen mutu modul yang meliputi format, daya
tarik, bentuk, ukuran huruf, ruang (spasi) dan konsistensi (Daryanto, 2013). Validasi ahli materi dapat
dilihat pada Gambar 4 berikut. Tahapan validitas ahli materi dapat dilihat pada Gambar 4 berikut

Gambar 4. Tahapan validasi ahli materi


Berdasarkan Gambar 4 diketahui validasi dari ahli materi dilakukan sebanyak tiga tahap, tahap
pertama mendapat skor 43% dengan kategori cukup valid, tahap kedua 53% dengan kategori valid,
dan tahap ketiga mendapat skor 84% dengan kategori sangat valid.
Berdasarkan validasi ahli materi produk yang dilakukan oleh ahli materi maka diperoleh hasil
bahwa materi dalam E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip
sudah memenuhi kriteria dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kriteria dan kebutuhan mahasiswa
yang dimaksud adalah materi yang sesuai dengan RPS yang diharapkan.
E-modul yang dikembangkan sudah mengaitkan isi materi dengan kurikulum yang digunakan
dalam pembelajaran Biologi, didalam e-modul juga memuat berupa kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan mahasiswa sehingga menimbulkan interkasi mahasiwa dengan dosen, atau dengan
mahasiswa itu sendiri. Bahasa yang digunakan dalam modul juga sederhana dan mudah dimengerti.
E-modul juga menmpilkan tugas yang mendorong mahasiswa untuk menampilakn keterampilan
didalam kelas maupun diluar kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomlinson (2007) menjelaskan 6
prinsip dalam merancang materi pembelajaran yaitu:

157
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

1. Materi harus jelas terkait dengan kurikulum yang digunakan.


2. Materi harus otentik dalam hal teks dan tugas.
3. Materi harus merangsang interaksi.
4. Materi harus memungkinkan siswa untuk lebih fokus pada aspek formal bahasa.
5. Materi harus mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam belajar.
6. Materi harus mendorong siswa untuk mengembangkan
3.2 Respon Dosen
Berdasarkan hasil respon dosen terhadap e-modul yang dikembangkan menunjukkan bahwa e-modul
Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip memperoleh nilai rata-rata
keseluruhan 89% dengan kategori sangat baik.
E-modul yang dikembangkan sangat praktis, gambar-gambar yang ditampilkan dalam e-modul
juga jelas dan menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti serta memiliki waktu
yang lebih efisien. E-modul juga disajikan sesuai dengan keadaan atau kehidupan mahasiswa.
Menurut Suprijono (2009) menjelaskan bahwa pembelajaran yang dilakukan secara konstektual dapat
membantu mahasiswa memahami makna bahan pembelajaran dengan konteks kehidupan mereka
sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
3.3 Respon mahasiswa
Untuk hasil respon mahasiswa terdiri uji kelompok kecil dan uji kelompok besar. Respon mahasiswa
dalam hal ini uji kelompok kecil terhadap e-modul yang dikembangan sangat baik dengan rata-rata
keseluruhan 86,6%. Uji coba kelompok besar memperoleh skor keseluruhan 84,6% dengan kategori
baik. Respon mahasiswa terhadap e-modul yang dikembangkan sangat baik, karena modul yang
disajikan memuat gambar-gambar serta contoh-contoh yang mudah dipahami mahasiswa sehingg
mahasiswa merasa terbantu dalam memahami materi Biologi umum, e- modul juga dapat meningkat
pengetahuan dan pemahaman dari mahasiswa dalam materi Biologi sehingga dapat menambah
wawasan mahasiswa tersebut.
Mahasiswa juga tertarik menggunakan e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme
menggunakan 3D pageflip dalam pemebelajaran Biologi umum. E-modul yang disajikan pada bagian
cover gambar, bentuk dan ukuran serasi. Bagian isi modul dapat merangsang ketertarikan mahasiswa
karena menampilkan ilustrasi yang menarik, penggunaan huruf, sarta warna sudah serasi. modul
pembelajaran harus mampu memerankan fungsi dan perannya dalam pembelajaran yang efektif yaitu
daya tarik modul itu sendiri (Daryanto, 2013).

3.2 Efektivitas modul


3.2.1 Aktivitas mahasiswa
Aktivitas mahasiswa selama proses perkuliahan merupakan salah satu indikator adanya
keinginan mahasiswa untuk belajar. Aktivitas mahasiswa yang diamati selama penelitian adalah
membaca e-modul, bertanya pada dosen atau pada mahasiswa lain, mendengar penjelasan dari dosen,
mengisites formatif pada e-modul, dan menanggapi serta menjawab pertanyaan secara lisan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pada mahasiswa Jurusan Tadris Biologi UIN STS
Jambi pertemuan pertamamen dapat skor rata-rata persentase 77,5%. Rata-rata aktivitas pada
pertemuan kedua naik yaitu menjadi 78,3%. Selanjutnya Pada pertemuan ketiga, aktivitas mahasiswa
mengalami penurunan dari pertemuan sebelumnya yaitu 75,8%. Penurunan ini disebabkan karena
mahasiswa merasa materi yang pada pembelajaran sedikit sulit, beberapa mahasiswa merasa kurang
antusias dalam pembelajaran.
Pada pertemuan keempat aktivitas mahasiswa tidak mengalami kenaikan tapi sama menjadi
75,8%. Indikator yang rendah pada hari keempat yaitu bertanya pada dosen atau pada mahasiswa lain
dan menanggapi dan menjawab pertanyaan secara lisan. Hal ini dikarenakan mahasiswa sudah
mempersiapkan perkuliahan dengan membaca materi terlebih dahulu sehingga mahasiswa merasa
sudah memahami materi dan enggan untuk bertanya kepada dosen.
Pada mahasiswa Jurusan Tadris Biologi IAIN Kerinci dapat diketahui aktivitas mahasiswa
pada pertemuan pertama 77,5%. Rata-rata aktivitas pada pertemuan kedua naik dari pertemuan
pertama yaitu menjadi 78,3%. Selanjutnya pada pertemuan ketiga naik dari pertemuan kedua yaitu
81,6%, namun pada pertemuan keempat mengalami penurunan yaitu 80%.

158
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

Beberapa aktivitas perkuliahan tujuannya adalah untuk menciptakan suasana perkuliahan


yang dinamis dan tidak membosankan. Sesuai dengan pendapat Djaali yang menyatakan jika suasana
belajar menimbulkan stimulus yang menyenangkan bagi mahasiswa maka mereka akan berkeinginan
untuk belajar, gambar dan warna yang digunakan dalam e-modul dapat memancing minat baca
mahasiswa (Djaali, 2011).

3.2.2 Motivasi Belajar Mahasiswa


Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada mahasiswa UIN STS diperoleh skor 85,1% dengan
kategori sangat tinggi sedangkan motivasi mahasiswa IAIN Kerinci diperoleh skor 81,3 dengan
kategori sangat tinggi. Hal ini berarti mahasiswa memiliki motivasiyang tinggi dalam perkuliahan
Biologi umum.Tingginya motivasi mahasiswa dalam perkuliahan disebabkan e-modul yang disajikan
sangat menarik bagi mahasiswa.Hal ini didukung oleh pendapat Bernard yang menyatakan bahwa
minat tidak timbul secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan
pada waktu belajar atau bekerja (Sardiman, 2010). Oleh karena itu, yang penting bagaimana
menciptakan kondisi yang membangkitkan motivasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan, salah
satunya dengan menggunakan bahan ajar berupa e-modul berbasis menggunakan 3D pageflip.
Intensitas motivasi seorang mahasiswa akan angat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya. Dengan adanya motivasi yang baik dimiliki oleh mahasiswa, maka mahasiswa akan giat
belajar sehingga mahasiswa akan memahami konsep-konep materi yang telah dipelajari. Motivasi
merupakan kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu. Motivasi belajar merupakan
kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses pembelahjaran (Lufri, 2006). Dalam kegiatan
belajar, motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang dirangsang oleh faktor
dari luar yaitu bahan ajar berupa e-modul berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip,
sehingga tujuan yang dikendaki dalam perkuliahan dapat tercapai.

3.2.3 Hasil Belajar


Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran menggunakan
e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunkan 3D pageflip di UIN STS Jambi dan
IAIN Kerinci. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah mereka mengalami
pengamalan belajarnya. Hasil tes Biologi umum dapat dilihat pada Gambar 18 berikut. Berdasarkn
hasil dapat diketahui bahwa rata-rata persetase nilai hasil belajar pada mahasiswa UIN STS jambi
adalah 75,7% dengan kategori berhasil dan mahasiswa IAIN Kerinci mendapat rata-rata persentase
sebesar 73% kategori berhasil. E-modul juga dikemas soal latihan, dan kunci jawaban beserta evaluasi
jawaban sehingga membantu siswa dalam melihat ketercapain belajarnya. Menurut Riyanto (2009),
seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga
yang bersangkutan menjadi berubah. Sejalan dengan hasil penelitian Wahyuningsih penggunaanbahan
ajar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Wahyuningsih, 2011).

3.2.4 Respon Dosen


Berdasarkan hasil respon dosen terhadap e-modul yang dikembangkan menunjukkan bahwa e-modul
Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip memperoleh nilai rata-rata
keseluruhan 89% dengan kategori sangat baik.
E-modul yang dikembangkan sangat praktis, gambar-gambar yang ditampilkan dalam e-
modul juga jelas dan menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti serta memiliki
waktu yang lebih efisien. E-modul juga disajikan sesuai dengan keadaan atau kehidupan mahasiswa.
Menurut Suprijono (2009) menjelaskan bahwa pembelajaran yang dilakukan secara konstektual dapat
membantu mahasiswa memahami makna bahan pembelajaran dengan konteks kehidupan mereka
sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat.

3.2.5 Respon mahasiswa


Untuk hasil respon mahasiswa terdiri uji kelompok kecil dan uji kelompok besar. Respon
mahasiswa dalam hal ini uji kelompok kecil terhadap e-modul yang dikembangan sangat baik

159
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

dengan rata-rata keseluruhan 86,6%. Uji coba kelompok besar memperoleh skor keseluruhan
84,6% dengan kategori baik. Respon mahasiswa terhadap e-modul yang dikembangkan
sangat baik, karena modul yang disajikan memuat gambar-gambar serta contoh-contoh yang
mudah dipahami mahasiswa sehingg mahasiswa merasa terbantu dalam memahami materi
Biologi umum, e- modul juga dapat meningkat pengetahuan dan pemahaman dari mahasiswa
dalam materi Biologi sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa tersebut.
Mahasiswa juga tertarik menggunakan e-modul Biologi umum berbasis
konstruktivisme menggunakan 3D pageflip dalam pemebelajaran Biologi umum. E-modul
yang disajikan pada bagian cover gambar, bentuk dan ukuran serasi. Bagian isi modul dapat
merangsang ketertarikan mahasiswa karena menampilkan ilustrasi yang menarik, penggunaan
huruf, sarta warna sudah serasi. modul pembelajaran harus mampu memerankan fungsi dan
perannya dalam pembelajaran yang efektif yaitu daya tarik modul itu sendiri (Daryanto,
2013).

3.3 Efektivitas modul


3.3.1 Aktivitas mahasiswa
Aktivitas mahasiswa selama proses perkuliahan merupakan salah satu indikator adanya
keinginan mahasiswa untuk belajar. Aktivitas mahasiswa yang diamati selama penelitian
adalah membaca e-modul, bertanya pada dosen atau pada mahasiswa lain, mendengar
penjelasan dari dosen, mengisites formatif pada e-modul, dan menanggapi serta menjawab
pertanyaan secara lisan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pada mahasiswa Jurusan Tadris Biologi
UIN STS Jambi pertemuan pertamamen dapat skor rata-rata persentase 77,5%. Rata-rata
aktivitas pada pertemuan kedua naik yaitu menjadi 78,3%. Selanjutnya Pada pertemuan
ketiga, aktivitas mahasiswa mengalami penurunan dari pertemuan sebelumnya yaitu 75,8%.
Penurunan ini disebabkan karena mahasiswa merasa materi yang pada pembelajaran sedikit
sulit, beberapa mahasiswa merasa kurang antusias dalam pembelajaran.
Pada pertemuan keempat aktivitas mahasiswa tidak mengalami kenaikan tapi sama
menjadi 75,8%. Indikator yang rendah pada hari keempat yaitu bertanya pada dosen atau
pada mahasiswa lain dan menanggapi dan menjawab pertanyaan secara lisan. Hal ini
dikarenakan mahasiswa sudah mempersiapkan perkuliahan dengan membaca materi terlebih
dahulu sehingga mahasiswa merasa sudah memahami materi dan enggan untuk bertanya
kepada dosen.
Pada mahasiswa Jurusan Tadris Biologi IAIN Kerinci dapat diketahui aktivitas
mahasiswa pada pertemuan pertama 77,5%. Rata-rata aktivitas pada pertemuan kedua naik
dari pertemuan pertama yaitu menjadi 78,3%. Selanjutnya pada pertemuan ketiga naik dari
pertemuan kedua yaitu 81,6%, namun pada pertemuan keempat mengalami penurunan yaitu
80%.
Beberapa aktivitas perkuliahan tujuannya adalah untuk menciptakan suasana
perkuliahan yang dinamis dan tidak membosankan. Sesuai dengan pendapat Djaali yang
menyatakan jika suasana belajar menimbulkan stimulus yang menyenangkan bagi mahasiswa
maka mereka akan berkeinginan untuk belajar, gambar dan warna yang digunakan dalam e-
modul dapat memancing minat baca mahasiswa (Djaali, 2011).

3.3.2 Motivasi Belajar Mahasiswa


Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada mahasiswa UIN STS diperoleh skor 85,1%
dengan kategori sangat tinggi sedangkan motivasi mahasiswa IAIN Kerinci diperoleh skor
81,3 dengan kategori sangat tinggi. Hal ini berarti mahasiswa memiliki motivasiyang tinggi

160
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

dalam perkuliahan Biologi umum. Tingginya motivasi mahasiswa dalam perkuliahan


disebabkan e-modul yang disajikan sangat menarik bagi mahasiswa.Hal ini didukung oleh
pendapat Bernard yang menyatakan bahwa minat tidak timbul secara tiba-tiba, melainkan
timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja
(Sardiman, 2010). Oleh karena itu, yang penting bagaimana menciptakan kondisi yang
membangkitkan motivasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan, salah satunya dengan
menggunakan bahan ajar berupa e-modul berbasis menggunakan 3D pageflip.
Intensitas motivasi seorang mahasiswa akan angat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya. Dengan adanya motivasi yang baik dimiliki oleh mahasiswa, maka
mahasiswa akan giat belajar sehingga mahasiswa akan memahami konsep-konep materi yang
telah dipelajari. Motivasi merupakan kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara
tertentu. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses
pembelahjaran (Lufri, 2006). Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak di
dalam diri mahasiswa yang dirangsang oleh faktor dari luar yaitu bahan ajar berupa e-modul
berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip, sehingga tujuan yang dikendaki dalam
perkuliahan dapat tercapai.

3.3.3 Hasil Belajar


Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran menggunakan
e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunkan 3D pageflip di UIN STS
Jambi dan IAIN Kerinci. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah
mereka mengalami pengamalan belajarnya. Hasil tes Biologi umum dapat dilihat pada
Gambar 18 berikut. Berdasarkn hasil dapat diketahui bahwa rata-rata persetase nilai hasil
belajar pada mahasiswa UIN STS jambi adalah 75,7% dengan kategori berhasil dan
mahasiswa IAIN Kerinci mendapat rata-rata persentase sebesar 73% kategori berhasil. E-
modul juga dikemas soal latihan, dan kunci jawaban beserta evaluasi jawaban sehingga
membantu siswa dalam melihat ketercapain belajarnya. Menurut Riyanto (2009), seseorang
dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga
yang bersangkutan menjadi berubah. Sejalan dengan hasil penelitian Wahyuningsih
penggunaanbahan ajar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
(Wahyuningsih, 2011).

4. Kesimpulan dan Saran


Berdasarkana Analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip untuk mahasiswa
terdiri dari 5 tahap meliputi tahap analisa (analyze), desain (design), pengembangan
(develop), implementasi (implementation), dan penilaian (evaluate).
2. E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip untuk mahasiswa
divalidasi oleh ahli media dengan perolehan persentase akhir 94% dengan kategori sangat
valid dan validasi ahli materi memperoleh persentase akhir 84% dengan kategori sangat valid.
3. Hasil respon dosen terhadap E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan
3D pageflip yaitu dengan persentase 89% dengan kategori sangat baik.
4. Hasil respon mahasiswa terhadap E-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme
menggunakan 3D pageflip pada uji kelompok kecil memperoleh skor 88,6% dengan kategori
sangat baik dan kelompok besar 84,6% dengan kategori sangat baik.
5. Efektifitas e-modul Biologi umum berbasis konstruktivisme menggunakan 3D pageflip untuk
mahasiswa ditinjau dari:
a. Aktivitas mahasiswa Jurusan Tadris Biologi UIN STS Jambi memperoleh skor yaitu
76,8% dengan kategori tinggi, dan aktivitas mahasiswa Jurusan Tadris Biologi IAIN
Kerinci memperoleh skor yaitu 79,3% dengan kategori tinggi.

161
Novallyan, D et al, Pengembangan E-Modul Biologi …

b. Motivasi mahasiswa Jurusan Tadris Biologi UIN STS Jambi memperoleh skor
yaitu85,1% dengan kategori sangat tinggi, dan motivasi mahasiswa Jurusan Tadris
Biologi IAIN Kerinci memperoleh skor yaitu 81,3 % dengan kategori sangat tinggi.
c. Hasil belajar mahasiswa Jurusan Tadris Biologi UIN STS Jambi memperoleh skor
yaitu75,7% dengan kategori berhasil, dan hasil belajar mahasiswa Jurusan Tadris
Biologi IAIN Kerinci memperoleh skor yaitu 73 % dengan kategori berhasil..

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih penulis ucapkan bagi pihak yang telah mendukung dalam penelitian ini. Khususnya UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan IAIN Kerinci yang telah berpartisipasi dengan sangat baik dalam
mendukung penelitian ini

Daftar Rujukan

Allen, J. (2012). Practical Assessment, Research & Evaluation. University of Kansas


Agus Suprijono. (2009). Cooperative learning Teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Amri & Jusmiati Jafar. (2016). Analisis Kesulitan Mahasiswa Menghafal Nama-nama Latin di
Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2014 FKIP Universitas Muhammadiyah Pare-Pare.
Jurnal Biotek, 4(2), 263-277.
Anwar, Yenni. (2007). Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Terhadap hasil belajar Biologi SMA.
Jurnal Forum Kependidikan, 26(2).
Anonim. (2012). http://www.3Dpageflipprofessional.com
Chomsin S. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Gramedia.
Daryanto (2013). Menyusun Modul (Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam mengajar).
Yogyakarta: Gava Media.
Desi, Dahlan. (2010). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Quantum Learning
Pada Materi Sistem Pencernaan Untuk Sekolah Menengah Atas. (Tesis. Padang: PPs
Universitas Negeri Padang)
Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Haryanto,. (2011). Macam-macam Metode Pembelajaran. [Online], http://belajarpsikologi.com.
Lufri. (2006). Metodologi Penelitian. Padang; UNP Press.
Departemen Agama RI. (1993). AL-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Yayasan penyelenggara
Penterjemah/ Pentafsif Al-Qur’an, Intermasa.
Martin, J. (1997). Working With Functional Grammar. London: Arnold.
Riyanto, Yatim. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidikan Dalam
Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Richey, C.R dan Klein, D.J. (2007). Design and Development Research: Methods, Strategies and
Issues. London: Lawrence Erlbaum Associates (LEA).
Santoso, Budi. (2008). Skema dan Mekanisme Pelatihan. Jakarta: Terangi.
Syahrowardi. (2016). Desain Handout Multimedia Menggunakan 3D Pageflip Professional Untuk
Media Pembelajaran Pada Sistem Android. Jurnal Penelitian dan Pengembangan, 2(1), 89-96.
Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tomlinson, B. (2007). Developing Material For Language Teaching. London: Gromwell Press.
Wiyanto dan Mustakim. (2012). Panduan Karya Tulis Guru. Yogyakarta: Pustaka Grahatama.
Wahyuningsih, A. N. (2011). Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem Saraf Untuk
Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R. Jurnal PP, 1(2).
Zipp, G., & Maher, C. (2013). Prevalence of mind mapping as a teaching and learning strategy in
physical therapy curricula. Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, 13(5), 21-32.

162

Anda mungkin juga menyukai