Anda di halaman 1dari 26

TUGAS PROYEK

MATEMATIKA
Rangkuman Materi Semester 2

24 MARET 2016

SMP NEGERI 1 PELAIHARI


KELOMPOK 2
 MUHAMMAD FEBRI ABIMANYU
 MUHAMMAD IRFANSYAH
 ILHAM SETIAWAN
 FADILA FATIMAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya.

Makalah yang berjudul “Rangkuman Materi Semester 2”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Pelaihari, 26 maret 2016

Kelompok 2
 MUHAMMAD FEBRI ABIMANYU
 MUHAMMAD IRFANSYAH
 ILHAM SETIAWAN
 FADILA FATIMAH

1
Daftar Isi

1. Statistika.....................................................................4
2. Deret Bilangan..........................................................12
3. Peluang.....................................................................20
4. Data Pustaka.............................................................11

2
3
BAB 1

STATISTIKA

4
Statistika
A. PENGERTIAN STATISTIKA
Dalam kehidupan sehari-hari, kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan
angka-angka yang menggambarkan suatu masalah. Statistik korban gempa
kabupaten Bantul misalnya, berisi angka-angka mengenai banyaknya korban
misalnya yang mengalami luka ringan, luka berat, dan meninggal. Contoh lain
misalnya data korban kecelakaan lalu lintas dari kantor polisi lalu lintas.
Statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data
dan merupakan wakil dari data itu. Misalnya rata-rata skor tes matematika kelas
XI adalah 78 atau benda lebih dari 90% penduduk Indonesia berada di pedesaan.
Sedangkan pengertian statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
cara penyusunan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan mengenai
suatu keseluruhan berdasarkan data yang ada pada bagian dari keseluruhan tadi.
Keseluruhan objek yang diteleti disebut populasi sedangkan bagian dari populasi
disebut sampel.
Menurut fungsinya, statistika dibedakan menjadi dua jenis, yaitu statistika
deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistika deskriptif adalah bagian
statistika yang mempelajari cara penyusunan dan penyajian data yang
dikumpulkan. Penyusunan data dimaksudkan untuk memberikan gambaran
mengenai urutan data atau kelompok data, sehingga pengguna data dapat
mengenalinya dengan mudah. Penyajian data dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai data atau kelompok data dalam bentuk tabel, diagram, atau
gambar.
Statistika induktif atau inferensial adalah bagian statistika yang mempelajari tata
cara penarikan kesimpulan yang valid mengenai populasi berdasarkan data pada
sampel. Dalam menarik kesimpulan pada statistika inferensial biasanya digunakan
unsur peluang.
Bila membicarakan statistika, maka tidak lepas dengan apa yang disebut data.
Data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan
suatu masalah. Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau menurut
sifatnya, yaitu:
1. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kategori atau atribut.
Misal:
a. Harga mobil semakin terjangkau
b. Murid-murid di SD Negeri 3 rajin-rajin.

5
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa bilangan.
Misal:
a. Banyaknya siswa pada kelas II adalah 240.
b Tinggi pohon itu adalah 10 meter.

B. PENYAJIAN DATA
1. TABEL
Tabel di bawah ini menyajikan berat badan dari lima siswa yang di
amati pada hari selasa, 25 Maret 2011
Nama Siswa Berat Badan(kg)
Adi 50
Edo 43
Dani 46
Ahmad 45
Septian 43
Gambar 0.1

2. DIAGRAM
Penyajian data dapat pula disajikan dalam bentuk diagram, yaitu
sebagai berikut:
a. Diagram Lingkaran
Di bawah ini merupakan data dari 100 siswa yg diamati untuk
memilih ekstrakurikuler pada suatu sekolah

Ekstrakurikuler

20%
28% musik
tari
pencak silat
melukis
30%
22%

6
b. Diagram Batang
di bawah ini merupakan data makanan kesukaan dari siswa pada
suatu kelas.

Makanan Kesukaan

15

10

8
7

bakso sate soto ayam goreng

c. Diagram Garis

7
Tinggi Badan Empat Orang Siswa
163

156

150

147

Ade Wavin Divio Indri

Data tinggi badan dari empat siswa adalah sebagai berikut.

3. Contoh Soal
Contoh soal pembahasan statistik menentukan mencari rerata / rata-rata/
rataan/ mean dari data tunggal, data tunggal dengan frekuensi dan data
berkelompok materi matematika kelas 11 SMA IPA/IPS untuk beberapa cara
kasus soal baik dengan metode nilai titik tengah atau menggunakan rataan
sementara.

Soal No. 1
Diberikan data sebagai berikut:
6, 6, 7, 8, 9, 10 

Tentukan nilai rerata data di atas!

Pembahasan
Mencari rerata untuk data tunggal, jumlahkan datanya kemudian dibagi
dengan banyaknya data. 

Sehingga 

8
Soal No. 2
Perhatikan tabel distribusi frekuensi data tunggal berikut ini
Nilai frekuensi (f)

5 2
6 5
7 11
8 8
9 4

4. Tentukan rata-rata!

Pembahasan
Mencari rata-rata untuk data tunggal dengan diketahui frekuensi, 

Sehingga 

Soal No. 3
Perhatikan tabel berikut!
Berat (kg) Frekuensi

31 - 35  4
36 - 40  6
41 - 45  9
46 - 50  14
51 - 55  10
56 - 60  5
61 - 65 2

5.
Tentukan rata-ratanya!

Pembahasan
Ambil titik tengah untuk setiap interval kelas terlebih dahulu:
Berat (kg) Frekuensi
Titik Tengah (f)
(x)

33  4
38  6
43  9
48  14
53  10
58  5
63 2

9
6. Setelah titik tengah ditentukan, dengan rumus yang sama soal nomor 2: 

Diperoleh nilai rerata: 

Soal No. 4
Perhatikan tabel distribusi frekuensi data berkelompok berikut!
Berat (kg) Frekuensi

31 - 35  4
36 - 40  6
41 - 45  9
46 - 50  14
51 - 55  10
56 - 60  5
61 – 65 2

Dengan cara atau metode rataan sementara, tentukan nilai rata-rata data di
atas!

Pembahasan
Soal ini sama persis soal nomor 3, tapi disuruh menggunakan rataan sementara.
7. Tentukan titik tengah tiap kelas dulu seperti soal sebelumnya,..
Berat (kg)
Frekuensi
Titik Tengah
(f)
(x)

33  4
38  6
43  9
48  14
53  10
58  5
63 2

Setelah itu, tentukan rataan sementara yang hendak dipakai, misalkan disini
diambil 48 sebagai rataan sementara,
x̅s = 48

Buat kolom baru lagi, isinya titik tengah setiap kelas dikurangi rataan
sementara (x − x̅s), di kolom namakan sebagai d saja:
Berat (kg)
Frekuensi
Titik Tengah d
(f)
(x)

10
33  4 − 15
38  6 − 10
43  9 −5
48  14 0
53  10 5
58  5 10
63 2 15

Langkah berikutnya, tambah kolom baru di kanan, isinya perkalian tiap-tiap


frekuensi dengan d tadi kemudian jumlahkan.
Berat (kg)
Frekuensi
Titik Tengah d f⋅d
(f)
(x)

33  4 − 15   − 60  
38  6 − 10 − 60
43  9 −5 − 45
48  14 0 0
53  10 5 50
58  5 10 50
63 2 15 30

8. Jumlahnya:            
9. Σ fi = 4 + 6 + 9 + 14 + 10 + 5 + 2 = 50             
10. Σ fi ⋅ di = − 60 −  60 −  45  + 0 + 50 + 50 + 30 = − 35
Terakhir rata-ratanya adalah:

Sehingga  diperoleh

11
12
BAB 2

POLA DAN DERET BILANGAN

Pola Dan Deret Bilangan

13
1) Pola Bilangan

A. Pengertian
Pola bilangan yaitu susunan angka-angka yang mempunyai pola-
pola tertentu. Misalnya pada kalender terdapat susunan angka"
baik mendatar, menurun, diagonal (miring).

B. Jenis dan Bentuk Pola Bilangan


a) Pola Bilangan Ganjil
(*)(***)(*****)...
berikut pola titik" yang menyatakan suatu bilangan ganjil yang
dinyatakan dengan banyak titik nya , yaitu 1, 3, 5, dst
b) Pola Bilangan Genap
(**)(****)(******)...
berikut pola titik" yang menyatakan suatu bilangan genap yang
dinyatakan dengan banyak titik nya , yaitu 2, 4, 6, dst
c) Pola Bilangan Segitiga Pascal
(Bentuk Segitiga) >> diperoleh dari penambahan baris diatasnya ..

1
121
1331
14641
1 5 10 10 5 1
1 6 15 20 15 6 1 ....

d) Pola Bilangan Persegi


14
o
oo
oo
ooo
ooo
ooo
... Pola bilangan persegi :: 1 , 4 , 9 , ...
e) Pola Bilangan Persegi Panjang

oo
ooo
ooo
oooo
oooo
oooo
... Pola bilangan persegi panjang :: 2, 6, 12, ... Un = n(n+1)
f) Pola bilangan segitiga
Bentuk segitiga sama sisi >>

o
o
oo
o
oo
ooo
... Pola bilangan segitiga :: 1, 3, 6, 10, ...

2. Barisan Bilangan
15
Jenis-jenis barisan bilangan ::
a. Barisan Bilangan Genap
Barisan: 2, 4, 6, 8, ...
Deret: 2 + 4 + 6 + 8 + …
Rumus Suku ke-n: Un = 2n
Jumlah n suku pertama: Sn = n² + n
2. Barisan Bilngan Ganjil
Barisan: 1, 3, 5, 7, 9, …
Deret: 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + …
Rumus Suku ke-n: Un = 2n – 1
Jumlah n suku pertama: Sn = n²
3. Barisan Bilangan Persegi ( Kuadrat )
Barisan: 1, 4, 9, 16, 25, 36, …
Deret: 1 + 4 + 9 + 25 + 36 + …
Rumus Suku ke-n: Un = n²
Jumlah n suku pertama: Sn = 1/6 n( n + 1 )( 2n + 1 )
4. Barisan Bilngan Kubus ( Kubik )
Barisan: 1, 8, 27, 64, 125, 216, …
Deret: 1 + 8 + 27 + 64 + 125 + 216 + …
Rumus Suku ke-n: Un = n³
Jumlah n suku pertama: Sn = 1/4 n² ( n + 1 )²
5. Barisan Bilangan Segitiga
Barisan: 1, 3, 6, 10, 15, 21, …
6. Barisan Bilangan Persegi Panjang
Barisan: 2, 6, 12, 20, 30, 42, …
Deret: 2 + 6 + 12 + 20 + 30 + 42 + …
Rumus Suku ke-n: Un = n ( n + 1 )
Jumlah n suku pertama: Sn = 1/3 n ( n + 1 ) ( n + 2 )

7. Barisan Bilangan Balok

16
Barisan: 6, 24, 60, 120, …
Deret: 6 + 24 + 60 + 120 + …
Rumus Suku ke-n: Un = n ( n + 1 ) ( n + 2 )
Jumlah n suku pertama: Sn = 1/4 n ( n + 1 ) ( n + 2 ) ( n + 3 )
8. Barisan Bilangan Fibonacci
Barisan Bilangan Fibonacci adalah barisan yang nilai sukunya sama
dengan jumlah dua suku di depannya.
Barisan:1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, …
Deret: 1 + 1 + 2 + 3 + 5 + 8 + 13 + 21 + 34 + …
Rumus Suku ke-n: Un = Un - 1 + Un – 2
Jumlah n suku pertama: Sn = 2Un+U(n-1)-U2

C. Barisan dan Deret Aritmatika


1) Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika adalah barisan dimana suku berikutnya diperoleh
dengan cara menambahkan suatu bilangan tetap pada suku
sebelumnya. Bilangan tetap itu disebut beda (b).
Bentuk umum :: a , a+b , a+2b , a+3b , ... , a+(n-1)b
beda (b) = U2-U1 = U3-U2 = .... = Un-U(n-1)
Un = a+(n-1)b
dengan :
a = suku pertama
b = beda ( selisih )
n = banyaknya suku
Un = suku ke-n yaitu suku terakhir
2) Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah jumlah semua suku pada barisan aritmatika.
Bentuk umum :: a + (a+b) + (a+2b) + ... + a+(n-1)b
Jumlah n suku pertama deret aritmatika Sn , Sn = n/2 (a+Un) atau Sn
= n/2 (2a+(n-1)b)
deret barisan aritmatika bermacam – macam, yang penting barisan
yang di buat memenuhi syarat tersebut, contohnya adalah sebagai
berikut : Deret: 1, 5, 9, 13, 17, …

17
dapatkah kawan – kawan meneruskannya ? iya’, mudah
sekali,karena apa ? kita mengetahui polanya,yaitu mempunya beda
4,dan suku selanjutnya adalah 21, 25, … dan barisan aritmatika juga
dapat kita batasi sendiri yang penting memenuhi syarat tadi…….
sebetulnya barisan aritmatika mempunya banyak macam, tapi kita
anak smp hanyalah ini yang di ajari di sekolah, untuk sekedar
pengayaan, ada juga aritmatika tingkat 2, kalau itu tadi tingkat 1.
secara umum dapat di tulis :
Rumus Suku ke-n : Un = an² + bn + c
tapi kita harus mencari dulu nilai a, b, dan c, hanya sebagai ilmu
tambahan aja ^^ .. lain kali kita bahas ya :D
3. Sifat Barisan dan Deret Aritmetika
a) Jika U1, U2, U3, U4 -> barisan aritmetika maka berlaku :
>> 2 U2 = U1 + U3
>> U2+U3 = U1+U4
b) Hubungan antara Un dan Sn
Un = Sn - S(n-1)
D. Barisan dan Deret Geometri
1. Barisan Geometri
Barisan Geometri adalah suatu barisan bilangan dimana suku-suku
berikutnya diperoleh dengan mengalikan suatu bilangan tetap pada
suku sebelumnya. Bilangan tetap itu rasio (r)
Bentuk umum :: a , ar, ar^2 , ... , ar^(n-1)
r = U2/U1 = U3/U2 = ... = Un/U(n-1)
Un = ar^(n-1)
dengan :
a = U1 = suku pertama
r = rasio
n = banyak suku
untuk r
untuk r>1 disebut geometri naik

2) Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah semua suku pada barisan geometri,

18
Bentuk umum :: a + ar + ar^2 + ... + ar^(n-1).
Jumlah n suku pertama deret geo (Sn)
Sn = a[(r^n - 1)/(r-1)] , r>1
Sn = a[(1 - r^n)/(1-r)] , r
Jika nilai rasio (r) adalah 0 < r < 1 maka jumlah n suku sampai tak
hingga adalah :
S~ =a/(1-r) dengan :
a= suku pertama
r = rasio

Contoh Soal :
Soal No. 1
Perhatikan pola berikut 

Tentukan banyaknya lingkaran pada pola ke 6!

Pembahasan
Jika diterjemahkan dalam bilangan,  pola di atas sebagai berikut:
3, 6, 10, 15,....

Kelihatan polanya: 

Sehingga berturut-turut hingga pola ke-6:


3, 6, 10, 15, 21, 28 

Jadi pola ke-6 ada 28 lingkaran.


Soal No. 2
Perhatikan pola bilangan berikut!
2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85,....., ....., 

Tentukan bilangan ke-9 dan ke-10 dari pola di atas!

Pembahasan
Jika diperhatikan, sebenarnya terdapat dua buah pola bilangan yang
diselang-seling. 

2, 4, 7, 11, ....
+2, +3, + 4, +5 dst

19
100, 95, 90, 85,....
-5, -5, -5, -5, dst

Jadi
2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85, 16, 80

BAB 3
20
PELUANG

PENGERTIAN
Pengertian dan Rumus Peluang Matematika - Apakah kalian pernah
bermain ular tangga? Di dalam permainan ular tangga tentu kalian
akan menggunakan dadu untuk menentukan jumlah langkah yang
harus kalian ambil. Pada proses pelemparan dadu, hasil atau angka
yang mungkin muncil adalah 1,2,3,4,5, atau 6. Nah kemungkinan
munculnya angka pada saat melempar dadu adalah salah satu contoh
Peluang Matematika.

21
Contoh lain dari peluang matematika adalah pelemparan koin. Pada
saat melempar koin ada dua buah kemungkinan sisi yang muncul. Sisi
yang pertama adalah angka (A) dan sisi yang kedua adalah gambar (A).
Nah, pada materi kali ini, rumus matematika dasar akan memberikan
rangkuman materi mengenai pengertian dan rumus peluang dalam
matematika. Mari kita simak rangkuman materinya sebagai berikut:
Memahami Definisi dan Rumus Peluang dalam Matematika
Definisi Peluang
Peluang dapat didefinisikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa. Peluang Terbagi
atas Peluang teoretik dan peluang aritmatik
Di dalam materi mengenai peluang, dikenal beberapa istilah yang
sering digunakan, seperti:
Ruang Sampel
Merupakan himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin
terjadi.
Titik Sampel
Merupakan anggota yang ada di dalam ruang sampel
Kejadian
Merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.

Contoh Soal :

1. Dalam percobaan pelemparan sebuah dadu setimbang, K


menyatakan kejadian munculnya mata dadu bilangan genap. Peluang
kejadian K adalah...
A. 1/6
B. 1/4
C. 1/3

22
D. 1/2
E. 1/4
Pembahasan
nK = 3
nS = 6
Sehingga PK = nK / nS = 3/6 = 1/2
Jawaban: D

2. Misal kita mempunyai 10 kartu yang bernomor 1 sampai 10. Jika


satu kartu diambil secara acak, maka peluang terambil adalah kartu
bernomor bilangan prima adalah...
A. 4/5
B. 3/5
C. 1/2
D. 3/10
E. 2/5
Pembahasan
nK = 5
nS = 10
maka PK = nK / nS = 5/10 = ½ Jawaban C
DATA PUSTAKA

http://matematikastudycenter.com/kelas-11-sma/141-statistika-data-
rata-rata
http://bennyadiwijaya.blogspot.co.id/2013/02/rumus-statistika-dan-
contoh-soal.html
http://www.slideshare.net/tyo_mizone/soal-dan-pembahasan-statistika
http://hidupsmart27.blogspot.co.id/2013/07/materi-matematika-kelas-9-
smpmtsn-bab-6.html

23
http://matematika-it.blogspot.co.id/2014/10/materi-pola-bilangan-
kelas-9-lengkap.html
http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
http://www.johanakhmadin.web.id/2015/11/contoh-soal-peluang-
kejadian-dan-pembahasannya.html
http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/materi-pengertian-
dan-rumus-peluang-matematika-smp-terlengkap.html

24
Sekian Yang Dapat Kami Sampaikan Dari Makalah Ini, Memang
Makalah ini masih jauh dari kata Sempurna, dan mohon maaf atas
kesalahan kami. Kritik, Saran, Dan Motivasi Sangat Kami Perlukan
agar makalah ini Menjadi Lebih baik
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai