STATISTIK PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
KELAS B
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama
nikmat sehat dan kesempatan sehingga kami manpu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
statistik pendidikan tentang Penyajian Grafik Distribusi Frekuensi ini, sholawat serta salam
semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad Saw yang telah menjadikan
suri tauladan bagi umat diseluruh alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah statistik pendidikan di Program Studi
Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bunda Yurika
Witazora M.Si. selaku dosen pengampu pada mata kuliah statistik pendidikan. Akhirnya kami
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah yang akan datang.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Statistika bisnis adalah kumpulan angka-angka (data-data kuantitatif). Dalam artian
luas, statistika bisnis yaitu suatu ilmu mengenai metode-metode untuk mengumpulkan,
mengatur, mengolah, menyajikan, menganalisis, menyimpulkan data untuk membantu
keputusan yang lebih efektif.Statistik dapat berguna sabagai alat untuk mengumpulkan dan
meramalkan keadaan data tertentu yang diobservasi, sebaga alat untuk mengendalikan
kualitas dari barang-barang dan jasa jasa yang dihasilkan oleh suatu badan / lembaga tertentu,
sebagai alat untuk mengetes / menguji apakah jasa / barang yang dihasilkan sesuai dengan
yang direncanakan. Cara penyajian data statistik pun bermacam-macam, baik melalui tabel,
ataupun grafik, sehingga muncul istilah “Distribusi Frekuensi”Di dalam statistik deskriptif,
data selalu diusahakan dapat disajkan dalam bentuk yang lebih berguna, lebih mudah
dipahami, dan lebih cepat dimengerti. Jika data yang ada hanya sedikit, maka tidak akan
mengalami kesulitan untuk membaca dan mengerti angka angka tersebut. Namun apabila data
yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka akan mengalami kesulitan dalam memahami
data tersebut. Untuk memudahkannya, data harus disusun secara sistematis atau teratur
kedalam Distribusi Frekuensi
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Penyajian Grafik Distribusi Frekuensi ?
2. Apa saja macam macam Penyajian Grafik Distribusi Frekuensi ?
3. Bagaimana penyajian grafik distribusi frekuensi ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Penyajian Grafik Distribusi Frekuensi
2. Untuk mengetaahui macam macam Penyajian Grafik Distribusi Frekuensi
3. Untuk mengetahui cara Penyajian Grafik Distribusi Frekuensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi sering juga disebut sebagai tabel frekuensi. Bentuk penyajian ini, data
yang semula masih mentah (termasuk data yang telah diurutkan), disusun dalam kelompok –
kelompok data atau kelas – kelas tertentu. ISTILAH - ISTILAH DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Kelas(Class) Kelas adalah penggolongan data yang dibatasi Dengan nilai terendah dan nilai
tertinggi yang masing-masing dinamakan batas kelas. Untuk memudahkannya dapat
digunakan perumusan Sturges seperti ini :
2. Batas Kelas (Class Limit) Batas – atas kelas (class limits) adala dua angka yang dijadikan
sebagai pembatas kelas, yang terdiri dari batas kelas atas dan batas kelas bawah. Tepi – tepi
batas kelas (class boundaries) dikatakan juga sebagai batas kelas nyata (actual class limit)
3. Panjang Kelas/Lebar Kelas/Ukuran Kelas(Class Interval/Class Size) Interval kelas adalah
jangkauan atau jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya secara berurutan.
Interval kelas tersebut ditentukan dengan menentukan beda antara batas kelas bawa suatu
kelas dengan batas kelas bawah kelas sebelumnya atas sesudahnya. Dalam menentukan
interval kelas, perlu diketahui terlebih dahulu jangkauan atau beda antara angka data terbesar
dengan angka data terkecil. Selanjutanya dapat digunakan perumusan sederhana seperti
berikut ini : Interval kelas = Jangkauan Jumlah kelas
4. Frekuensi (Frequency) Frekuensi adalah angka yang menunjukan banyaknya data
individual yang terdapat dalam satu kelas.
5. Nilai Tengah (Mid Point) Jika serangkaian data mentah (termasuk yang sudah diurutkan)
sudah disajikan dalam bentuk terkelompok dalam bentuk distribusi frekuensi), maka sifat
keaslian data tersebut sudah hilang. Bilangan-bilangan yang dapat mewakili kelas-kelas
tertentu yang diperoleh dengan jalan atau cara merata – ratakan batas kelas yang
bersangkutan, dalam arti yaitu rata – rata hitung dari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya
7 6 6 6 5 7 6 5 4 6 7 7 6 7 5 6 6 7
6 6 6 6 6 5 6 6 6 7 7 5 7 7 8 5 6 5
7 7 5 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 7 7 5 7
5 6 5 6 7 6 7 8 5 6 5 7 5 6 7 8 8 6
Prestasi Belajar mahasiswa PGSD dalam Mata Kuliah “Statistika I”, seperti
tertera pada data berikut ini.
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82
k = 1 + 3,3 log n
Keterangan :
k = banyaknya kelas
n = banyaknya data
Jarak Pengukuran ( R )
Lebar interval kelas (i) =
Jumlah kelas
Lebar kelas sebaiknya bilangan ganjil karena untuk menghindari titik tengah yang
pecahan atau desimal.
5) Menentukan batas bawah kelas pertama. Batas bawah kelas sebaiknya kelipatan
darilebar kelas.
6) Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil yang
berasal dari pelebaran range (data yang lebih kecil dari data terkecil) dan selisihnya
harus kurang dari panjang interval kelasnya.
7) Menuliskan frekuensi kelas dalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai dengan
banyaknya data.
f
30
25
20
15
10
0
3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5
Ni l a i
Gambar 1.4 Histogram Nilai Matematika siswa Laki-laki di SD ”Ketapang I”
f
12
10
0
32 37 42 47 52 57 62 67 72
Ni l a i
2. Grafik Poligon
Untuk membuat grafik poligon, sebenarnya tidak ada perbedaan penting
antara grafik histogram dengan grafik poligon. Perbedaan dalam hal ini terletak
hanya pada
a) Grafik histogram “lazimnya” dibuat dengan mengunakan batas nyata, sedangkan
grafik poligon selalu menggunakan titik tengah.
b) Grafik histogram berwujud segiempat-segiempat, sedang grafik poligon
berwujud garis-garis atau kurve (garis-garis yang sudah dilicinkan).
Grafik poligon disebut juga grafik poligon frekuensi, dibuat dengan
menghubung-hubungkan titik-titik koordinat (pertemuan titik tengah dengan
frekuensi tiap kelas) secara berturut-turut. Sebagai contoh, dapat dibuat grafik
poligon dari data pada tabel 1.9. sebelumnya.
f
12
10
0
27 32 37 42 47 52 57 62 67 72 77
Ni l a i
3. Grafik Ogive
Grafik ini disebut juga dengan grafik frekuensi meningkat. Grafik semacam
ini, tidak banyak digunakan dibandingkan dengan kedua grafik sebelumnya
(histogram dan poligon). Grafik Ogive dapat dibuat, baik dari distribusi tunggal
maupun dari distribusi bergolong. Pembuatan Ogive dimulai dengan cara-cara seperti
membuat grafik lainnya, yaitu: (1) membuat sumbu absis dan ordinat, berbanding
kira-kira seperti satu banding tiga perempat, (2) membuat skala pada absis untuk
mencantumkan batas-batas nyata, dan skala pada ordinat untuk mencantumkan
frekuensi meningkatnya, (3) menarik garis-garis dari batas bawah di sebelah kiri
berturut-turut ke batas nyata di atasnya pada ketinggian menurut frekuensi interval-
interval yang bersangkutan, (4) selanjutnya, disempurnakan dengan mencantumkan
keterangan yang diperlukan untuk penyajian. Hal yang perlu diketahui bahwa grafik
Ogive dibuat dengan menggunakan batas nyata dan bukan titik tengah sebagaimana
grafik poligon. Berikut ini diberikan contoh untuk membuat grafik Ogive dari
distribusi bergolong. Grafik Ogive dapat dibuat dengan frekuensi meningkat dari atas
atau dari bawah..
Frekuensi Frekuensi
Interval Nilai Frekuensi Meningkat dari Meningkat dari
Bawah Bawah dalam %
70 - 74 1 48 100
65 - 69 3 47 98
60 - 64 4 44 92
55 - 59 9 40 83
50 - 54 9 31 65
45 - 49 11 22 46
40 - 44 5 11 23
35 - 39 4 6 13
30 - 34 2 2 4
Jumlah 48 - -
cf %
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
29,5 39,5 49,5 59,5 69,5
34,5 44,5 54,5 64,5 74,5
N i l a i
Gambar 1.7. Grafik Ogive Data Motivasi Belajar Siswa ”SMA Tegalrejo”
21 - 23 20,5 5 82
18 - 20 17,5 5 77
15 - 17 14,5 14 72
12 - 14 11,5 10 58
9 - 11 8,5 17 48
6 - 8 5,5 15 31
3 - 5 2,5 14 16
0 - 2 0,5 2 2
Jumlah - N = 100 -
c
f
1 Setelah
0 diperhalus
0
90
80
70
60
50 Asli
40
30
20
10
0
2,5 8,5 14,5 20,5 26,5 32,5 38,5
Ni l a i
Gambar 1.8. Grafik Ogive Data Motivasi Belajar Siswa ”SMA Tegalrejo”
PENUTUP
KESIMPULAN
Adapun alat penyajian data statistik bisa berupa tabel, yang disebut sebagai tabel
distribusi frekuensi, Data yang sudah dikelompokan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dapat disajikan dalam bentuk grafik agar menjadi lebih menarik dan informatif.Grafik pun
memiliki berbagai jenis didalam penyajiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, I. (2005). Pokok-pokok materi statistik 1. Edisi kedua. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Shavelson, R. J. (1996). StatisticlRreasoning for the Behavioral Sciences. Boston: Allyn
and Bacon.
Sutrisno Hadi. (1987). Statistik. Jilid I. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.