Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2013:62).
Bisa disebut juga bahwa Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 1
Apabila sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
B. Pengertian Sampel
Sugiyono (2013:63) mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud
untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.
Dalam analisis data, anggota sampel disebut juga unit analisis atau satuan
analisis. Adapun cara-cara pengambilan sampel penelitian ini dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Sampel Random atau Sampel Acak, Sampel Campur
Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan
sampelnya, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga
semua objek di anggap sama. Setiap subjek yang terdaftar dalam populasi,
diberi nomor urut mulai dari 1 sampai dengan banyak subjek.
Supaya perolehan sampel lebih akurat, diperlukan rumus-rumus penentuan
besarn sampel, antara lain sebagai berikut:
a. Dengan rumus Jacob Cohen
N=

L
+u+1
f2

Keterangan:
N = Ukuran sample
F2 = Effect size
U = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari table, t.s. 1%
1 Arikunto, Suharsimi. 2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekaatan
Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta Hlm.130

b. Dengan rumus berdasarkan proporsi, ada dua rumus.


1) Dikemukalan oleh Issac & Michael:
2
x NP(1 p)
S= 2
d ( N 1 ) + x 2 P(1P)
Keterngan:
S = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
P = Proporsi dalam populasi
d = Ketelitian (error)
x2 = Harga table chi-kuadrat untuk yang dipilih

2) Dikemukakan oleh Paul Leedy:

x 2
( P ) (1P)
e
N =

Keterangan :
N = ukuran Sampel
Z = Standard score untuk yang dipilih
e = Sampling error
P = Proporsi harus dalam populasi
Untuk mempermudah dalam mengikuti uraian, maka akan diambil missal,
kita mempunyai populasi sebanyak 1000 orang dan sampelnya kita tentukan
200 orang. Setelah seluruh subjek diberi nomor, yaitu nomor 1 sampai dengan
1000, maka sampel random kita lakukan dengan salah satu cara seperti
berikut;
a. Undian (untung-untungan), pada kertas kecil-kecil kita tuliskan nomor
subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kemudian kertas ini kita gulung.
b. Ordinal (tigkatan sama), setelah 1000 orang subjek kita beri nomor, kita
membuat 5 gulungan kertas dengan no 1,2,3,4,5.
c. Menggunakan tabel bilangan random, di dalam buku-buku statistik bagian
belakanag, biasanya terdapat halaman yang membuat angka-angka yang
disusun secara acak.
2. Sampel Berstrata atau Stratified Sample

Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkatantingkatan atau strata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara
random. Adanya strata, tidak boleh diabaikan, dan setiap strata harus diwakili
sebagai sampel.
3. Sampel Wilayah atau Area Probality Sample
Saampel wilayah adqalah teknik sampling yang dilakukan dengan
mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam popilasi.
4. Sampel Proporsi atau Proportionl Sampel atau Sampel Imbangan
Teknik pengambilan sampel proporsi atau sampel imbangan ini dilakukan
untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel
wilayah.
5. Sampel Bertujuan atau Purposive Sample
Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu.
6. Sampel Kuota atau Qouta Sample
Teknik sampling ini juga dilakukan tidak mendasarkan diri pada strata atau
daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan.
7. Sampel Kelompok atau Cluster Sample
Di masyarakat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan
kelas atau strata.
8. Sampel Kembar atau Double Sample
Sampel kembar adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh
peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak
masuk dari sampel pertama, atau untuk mengadakan pengecekan terhadap
kebenaran data dari sampel pertama.
C. Menentukan Sampel dengan Rumus Slovin
1. Pengertian Rumus Slovin

Pertanyaan yang seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel


adalah berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang
terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi
populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat
mengakibatkan pemborosan biaya penelitian.
Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika
diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi adalah :
n=

N
2
1+N

Keterangan :
n

: ukuran sampel

N : Jumlah Populasi
: Signifikansi (Toleransi kesalahan)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi
kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin
kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi.
Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi
95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%.
Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin
besar jumlah sampel yang dibutuhkan.
2. Menghitung total sampel dari populasi MTs Nurul Huda Parit 05 Sungai
Luar.
Diketahui total populasi ukuran N = 212 siswa, diketahui bahwa 80
siswa berada dikelas VII (Tujuh), 70 berada dikelas VIII (Delapan), dan 62
siswa berada dikelas IX (Sembilan). Akan diambil sampel menggunakan
rumus slovin pada taraf signifikansi = 5% atau 0.05, maka secara
proporsional, ukuran sampel untuk masing-masing kelas adalah sebagai
berikut :

Menghitung total sampel yang akan diambil secara keseluruhan :


Diketahui :
N
: 212 Siswa

: 0.05
Ditanya
: nilai n = ?
Jawab :
N
n=
1+N 2
0.05

1+212
212
n=

n=

212
1.53

n=138.5620

dibulatkan menjadi 139 sampel

Ukuran sampel masing-masing kelas :


Kelas VII (Tujuh) :
n= 2
1+N
0.05

1+212
80
n=

n=

80
1.53

n=52.2876

dibulatkan menjadi 52 sampel dari kelas VII (Tujuh)

Kelas VIII (Delapan) :


n= 2
1+N

0.05

1+212
72
n=

n=

72
1.53

n=45.7516

dibulatkan menjadi 56 sampel dari kelas VIII (Delapan)

Kelas IX (Sembilan) :
n= 2
1+N
0.05

1+212
62
n=

n=

62
1.53

n=40.5229

dibulatkan menjadi 41 sampel dari kelas IX (Sembilan)

Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut :


Kelas

Jumlah Siswa

Kelas VII (Tujuh)


Kelas VIII (Delapan)
Kelas IX (Sembilan)

80
70
62

Slovin
52.2876
45.7516
40.5229

Total

212

138.5621

Ukuran Sampel
Pembulatan
52
46
41
139

Presentase
37.74%
33.02%
29.25%
100.00%

Tabel Jumlah Sampel dari Populasi MTs Nuruk Huda Parit 5 Sungai Luar
Referensi
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekaatan Praktik Jakarta:. PT.
Rineka Cipta, 2006.

Sugiyono, Cara Mudah menyusun : Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta,
2013.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/MENENTUKAN_UKURAN_SAMPEL.pdf

https://www.academia.edu/6546814/menentukan_populasi_dan_sampel

Anda mungkin juga menyukai