Disusun Oleh :
Kelompok III
THIFLA SASKIA NURAFNI/2021010104025
SITTI NUR AZIZAH/2021010104038
YUKI ALFIZAR/2021010104031
HESTI WIDIANINGSIH/2021010104007
DIAN AYU PRATIWI/2021010104002
LUSNI/2021010104043
2022/2023
PERKEMBANGAN MOTORIK
Motorik sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia. Sedangkan
psikomotorik khusus digunakan pada domain mengenai perkembangan manusia yang
mencakup gerak manusia. Motorik ruang lingkupnya lebih luas dari pada psikomotorik.
Meskipun secara umum motorik sinonim digunakan dengan istilah gerak, sebenarnya
psikomotorik mengacu pada gerakan-gerakan yang dinamakan alih getaran elektorik dari
pusat otot besar.
a. Kita mencoba untuk memahami perilaku gerak (motor behavior), apa yang terjadi dan
mengapa hal itu terjadi.
b. Kita berusaha untuk mengerti apa perilaku sekarang sama dengan perilaku sebelumnya
dan mengapa.
c. Kita mencari tahu apa perilaku sekarang akan serupa dengan perilaku yang akan datang
dan mengapa.
Cabang ilmu pertumbuhan manusia dan pengukuran tubuh manusia disebut juga dengan
anthropometry.
Anthropometry ini mengukur sebagai berikut:
1. Tinggi badan
2. Berat badan
3. Panjang bagian-bagian tubuh seperti mengukur langsung panjang betis.
4. Luas badan (Komposisi badan) seperti tulang, otot, organ, dan jaringan selain
dari pada lemak.
5. Keliling badan terdiri dari kepala, leher, pergelangan, tangan, betis, paha, dan
panggul.
Kematangan adalah kemajuan yang lebih bersifat kualitatif dari pada kuantitatif. Mengukur
kematangan siswa lebih sering digunakan metode untuk menentukan usia kerangka (skeletal
age) dengan sinar “x”, mengukur kematangan dengan melihat usia gigi, atau dengan melihat
ciri-ciri jenis kelamin.
Manusia tumbuh sejak saat pembuahan hingga mereka mencapai tinggi badan orang
dewasa pada usia sekitar 20 tahun. Proses pertumbuhan ini tidak teratur dan salah satu
periode pertumbuhan tercepat adalah dimasa bayi. Contohnya, pada akhir tahun pertama
usianya, bayi yang normal akan memiliki berat badan sekitar tiga kali berat lahir.
Pertambahan berat dan tinggi badan ini berlanjut hingga usia beberapa tahun pertama,
sebelum melambat hingga masa pubertas ketika terjadi ledakan pertumbuhan lain.
Peningkatan seluruh ukuran tubuh juga disertai dengan perubahan-perubahan proporsi tubuh:
pada bayi kepala meliputi seperempat panjang badan, namun dimasa dewasa proporsi ini
berkurang hingga seperenamnya.
Meski demikian, pertumbuhan fisik tidak hanya berupa pertambahan berat dan tinggi
badan, ini juga termasuk mengembangakan kendali terhadap otot-otot tubuh dan
meningkatnya koordinasi fisik. Pengendalian motorik manusia adalah proses yang relative
lambat dan, hingga akhir usia dua tahun pertama, bayi hanya mencapai penguasaan mobilitas
dan koordinasi dasar sebagaimana ditunjukkan dalam table 3.1 :
Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna, dan
terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak.
Anak-anak terlihat sudah mampu mengontrol dan mengoordinasikan gerakan anggota
tubuhnya seperti menggerakkan tangan dan kaki dengan baik. Otot-otot tangan dan
kakinya sudah mulai kuat, sehingga berbagai aktivitas fisik seperti menendang, melompat,
melempar, menangkap dan berlari dapat dilakukan secara lebih akurat dan cepat. Di
samping itu, anak juga semakin mampu menjaga keseimbangan badannya. Penguasaan
badan, seperti membongkok melakukan bermacam-macam latihan senam serta aktivitas
olah raga berkembang pesat. Mereka juga mulai memperlihatkan gerakan-gerakan yang
kompleks, rumit, dan cepat, yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang
bermutu bagus atau memainkan instrumen musik tertentu."
Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik mereka anak-anak terus
melakukan berbagai aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini dilakukan dalam bentuk permainan
yang kadang-kadang bersifat informal, permainan yang diatur sendiri oleh anak, seperti
permainan umpet-umpetan, dimana anak menggunakan keterampilan motornya, disamping
itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat
formal, seperti olahraga senam, berenang, atau permainan hoki
Perkembangan motorik pada anak usia sekolah dasar menurut (Desmita, 2012) yaitu
1) Mulai usia 6 tahun sudah berkembang koordinasi antara mata dan tangan (visio
motoric) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar, dan menangkap, 2)
Usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat dan anak lebih menyukai menggunakan pensil
daripada krayon untuk melukis, 3) Usia 8 sampai 10 tahun, anak dapat menggunakan
tangan secara bebas, mudah, dan tepat. Koordinasi motorik halus berkembang, sehingga
anak dapat menulis dengan baik, ukuran huruf menjadi lebih kecil dan rata, 4) Usia 10
sampai 12 tahun, anak-anak mulai memiliki keterampilan keterampilan manipulatif
menyerupai kemampuan orang dewasa. Mereka mulai menampilkan gerakan-gerakan
kompleks, rumit, dan cepat yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang
berkualitas atau memainkan alat musik tertentu.
Gerakan motorik kasar merupakan salah satu kemampuan keterampilan gerak dasar
yang penting untuk perkembangan aspek sosial anak. (Malik, 2014) Motorik kasar adalah
gerakan tubuh yang menggunakan otot - otot besar atau sebagian besar atau seluruh
anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri, misalnya kemampuan
untuk duduk, menendang, berlari dan lainnya, sedangkan motorik halus adalah gerakan
yang menggunakan otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih, misalnya memindahkan benda dari tangan,
mencoret, menyusun, menggunting, dan menulis.