Anda di halaman 1dari 35

Sejarah Kurikulum PAUD

di Indonesia
Vera Sholeha verasholeha
@staff.uns.ac.id
Sejarah Kurikulum PAUD
Bagian I

01 02 03
Kurikulum TK Kurikulum Kurikulum
Sebelum dan Tahun TK
Sesudah 1984 Tahun 1994
1968
Kurikulum TK Sebelum
dan Sesudah 1968
Kurikulum Sebelum Tahun 1968
● Penyelenggaraan pendidikan prasekolah telah lama ada di Indonesia.
● Data yang ada menunjukkan bahwa usaha pengadaan Pendidikan prasekolah bagi anak-
anak telah dilakukan sejak tahun 1914 oleh Pemerintah Hindia Belanda.
● Pendidikan prasekolah ini diupayakan sebagai persiapan anak-anak yang akan masuk ke
HIS dengan menerapkan metode Froebel.
● Meski Pendidikan prasekolah dipelopori oleh pemerintah Hinda Belanda, namun pada
tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mulai merintis Pendidikan prasekolah bagi penduduk
pribumi.
● Pendidikan prasekolah yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara disebut dengan “Taman
Indria”. Prasekolah ini tidak menerapkan metode Froebel.
● Pada saat itu juga, berdiri pula Taman Kanak-kanak yang dirintis oleh organisasi-
organisasi islam.
● Pada tahun 1964, disusunlah kurikulum TK yang sepenuhnya dipengaruhi oleh kurikulum
SD t ahun 1964.
● Apa yang diajarkan dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak TK lebih
menitikberatkan pada permainan-permainan dan pengetahuan dasar bagi anak sebagai
persiapan masuk ke SD.
Kurikulum Tahun 1968
● Tahun 1968, pemerintah mengeluarkan kurikulum TK yang lebih disempurnakan.
● Kurikulum 1968 menjadi pedoman resmi bagi penyelenggaraan Pendidikan TK di
Indonesia.
● Kurikulum TK 1968 dikelompokkan 8 bidang kegiat an:

Bidang Bidang Bermain/ Bidang Bidang Alam


Penerapan Pendidikan
Pancasila Kegiatan Kelas Bahasa Sekitar

Bidang
Bidang Bidang
Ungkapan Bidang Sosial
Pendidikan Pendidikan
Kreatif / Medis
Jasmani Skolastik
Kesenian
Tingkat TK pada Kurikulum tahun
1968

01 02 03

Tingkat A Tingkat B Tingkat C


3-4 tahun 4-5 tahun 5-6 tahun

Susunan kelas: Tempat duduk disusun secara kelompok-


kelompok. Susunan sudut-sudut: Sudut-sudut untuk kegiatan
bebas dan kegiatan terpimpin disusun dalam ruangan kelas.
Kurikulum TK Tahun 1976
● Kurikulum 1976 pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum 1968.
● Kurikulum ini juga memiliki 8 bidang pengembangan yang sama dengan kurikulum 1968.
● Ketentuan-ketentuan pokok dari Kurikulum TK tahun 1976 dilaksanakan berdasarkan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 054/U/1977 yang disebutkan
bahwa Taman Kanak-kanak adalah Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan
program Pendidikan bagi anak usia prasekolah dari 3-6 tahun untuk pembinaan
perkembangan kepribadian, kesejahteraan, dan pembinaan sifat-sifat dasar untuk
menjadi warga negara yang baik serta untuk memeprsiapkan mereka bagi Pendidikan
nya di Sekolah Dasar (SD).
Kurikulum Tahun
1984
Landasan, Tujuan dan Program Kurikulum TK
1987
Terdapat 3 tujuan yaitu:
● Meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan untuk hidup dilingkungan
masyarakat.
● Memberikan bekal kemampuan dasar untuk memasuki jenjang sekolah.
● Memberikan bekal untuk mengembangkan diri sesuai dengan asas
pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup.
Waktu belajar anak-anak:
● Tingkat A (3-4 tahun) adalah 12 jam dalam seminggu.
● Tingkat B (4-5 tahun) adalah 15 jam dalam seminggu.
● Tingkat C (5-6 tahun) adalah 16 jam dalam seminggu.
Bidang-bidang Pengembangan

Pendidikan Perasaan,
Pendidikan Moral Sejarah Kemampuan Kemasyarakatan,
Pancasila Perjuangan Berbahasa Kesadaran
Bangsa Lingkungan

Jasmani dan
Daya Cipta Pengetahuan
Kesahatan
Kurikulum TK
Tahun 1994
Program Pengembangan Perilaku
● Kegiatan pengembangan pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan
secara terus-menerus yang ada didalam kehidupan anak sehari-hari di TK sehingga
menjadi kebiasaan yang baik.
● Pembiasaan-pembiasaan yang dikembangkan meliputi hal berikut:
○ Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, mengucap salam bila bertemu orang lain,
tolong menolong sesame teman.
○ Rapi dalam bertindak.
○ Tenggang rasa terhadap keadaan orang lain.
○ Mengurus diri sendiri termasuk memebersihkan diri, berpakaian sendiri, makan
sendiri, memelihara milik sendiri.
○ Menjaga kebersihan lingkungan.
○ Mengendalikan emosi.
○ Dapat membedakan milik sendiri dan milik orang lain, menunjukkan reaksi emosi
yang wajar karena marah, senang, sedih, takut, cemas, dan sebagainya.
○ Sopan santun.
Contoh program perilaku:
• Kegiatan Rutin: Berbaris, berdoa sebelum memulai
kegiatan.
• Kegiatan Spontan: Meminta tolong dengan baik,
menunjukkan reaksi emosi yang wajar, mengembalikan
mainan pada tempatnya dan sebagainya.
• Kegiatan dengan teladan atau contoh: Menjaga
kebersihan lingkungan, mengucapkan salam bila
bertemu dengan orang, rapi dalam bertindak dan lain
sebagainya.
• Kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan guru:
Berdoa pertama kali, membersihkan diri sendiri, makan
sendiri dan sebagianya
Program Pengembangan Kemampuan
Dasar 1.Kegiatan yang bertujuan untuk membuat anak kreatif, lancar,
Daya fleksibel, dan orisinal dalam bertutur kata, berpikir serta berolah
tangan dan berolah tubuh sebagai Latihan motoric halus dan motoric
kasar.
Cipta
Bahas • Bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan
lingkungan.

a
Daya Pikir • Bertujuan agar anak mampu menghubungkan pengetahuan yang sudah
diketahui dengan pengetahuan baru yang diperolehnya.

Ketrampilan • Bertujuan untuk mengembangkan motoric halus anak dalam berolah


tangan.

Jasmani • Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motoric kasar anak


didik dalam berolah tubuh untuk pertum buhan dan kesehatannya.
Tema-tema yang Dapat Dikembangkan

1. Aku 9. Binatang
2. Panca Indra 10. Tanaman
3. Keluarga 11. Kendaraan
4. Rumah 12. Pekerjaan
5. Sekolah 13. Rekreasi
6. Makanan dan 14. Air Udara
Minuman 15. Api
7. Pakaian 16. Negaraku
8. Kebersihan
Kesehatan dan
Keamanan
Cara Menggunakan Garis-garis
Besar Program Kegiatan
Belajar
● Kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru diutamakan mengacu pada
kemampuan yang akan dicapai dan sedapat mungkin dikaitkan dengan tema yang
sedang dibicarakan.
● Apabila guru mengalami kesulitan dalam menghubungkan kemampuan dengan
tema, maka dalam memilih dan menentukan kegiatan pembelajaran diutamakan
pada kesesuaian dengan kemampuan yang akan dicapai dan bukan pada tema.
● Kemampuan tidak harus dicapai seketika dalam satu kegiatan saja, tetapi dapat
dilaksanakan secara berulang-ulang.
Sejarah Kurikulum PAUD
Bagian II

04 06
05 Kurikulum
PAUD
2013
(saat ini
Kurikulum Berbasis Kurikulum berlaku)
Tingkat
Kompetensi Satuan
Pendidikan
(KTSP) atau
Kurikulum Berbasis
Kompetensi
Definisi Kurikulum Berbasis
Kompetensi
● KBK dapat didefinisikan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai peserta didik, penilaian, kegiatan
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum sekolah.
● KBK yang dikembangkan berorientasi pada:
○ Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui
serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.
○ Keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya
● Rumusan KBK merupakan pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui,
disikapi atau dilakukan siswa dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah dan
sekaligus menggambarkan kemajuan siswa yang dicapai secara bertahap dan
berkelanjutan dalam rangka menjadi kompeten.
Karakteristik
Menekankan KBK
pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secara individual maupun klasikal.

Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan


keberagaman.

Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan


pendekatan dan metode yang bervariasi

Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar


lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya


penguasaan dan pencapaian suatu kompetensi.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Kurikulum
Berbasis Kompetensi:

• Seluruh peserta didik dari berbagai kelompok


Kesamaan memperoleh berhak menerima pendidikan yang tepat sesuai
kesempatan dengan kemampuan dan kecepatannya.

• Penyajian isi kurikulum disesuaikan dengan tahap


perkembangan peserta didik melalui pembelajaran yang
Berpusat pada anak aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

• Keberhasilan pencapaian pengalaman belajar menuntut


Pendekatan menyeluruh kemitraan dan tanggung jawab bersama.
dan kemitraan

Kesatuan dalam kebijakan • Standar kompetensi disusun oleh pusat dan cara
pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
dan keberagaman dalam kemampuan masing-masing daerah atau sekolah.
pelaksanaan
● Kurikulum 2004 berisi seperangkat rencana dan Kur i k ul um
pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan
untuk mencapai tujuan nasional dan cara Dan Hasil
pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan Belajar
kemampuan daerah dan sekolah/ madrasah.
● Kompetensi dapat dikenali melalui sejumlah hasil
belajar dan indikatornya yang dapat diukur dan
diamati.
● Contoh standar kompetensi pada KBK 2004 di
PAUD:
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki Anak mampu berkomunikasi secara lisan, memiliki
perbendaharaan kata dan mengenal symbol. perbendaharaan kata-kata dan mengenal symbol.
Mengelola • Aksesbilitas, Mobilitas, Interaksi,
ruang kelas Varaisi kerja peserta didik.

Pengelolaan
Kegiatan Mengelola
• Guru perlu mengatur kapan peserta
didik bekerja secara perorangan,

Belajar peserta didik berpasangan, berkelompok, dan


klasikal.

Mengajar Mengelola • Kegiatan belajar peserta didik perlu


dirancang sedemikian rupa sehingga
kegiatan sesuai dengan tingkat kemampuan
pembelajaran mereka.
Ruang Lingkup Perkembangan

Anak
Moral dan nilai-nilai agama
● Sosial, emosional, dan
kemandirian
● Kemampuan berbahasa
● Kognitif
Fisik/ motorik Pembentukan • Moral dan nilai-nilai
● Seni perilaku agama
melalui • Sosial, emosional,
pembiasaan dan kemandirian

• Kemampuan
Kemampua berbahasa
n dasar • Kognitif
• Fisik/ motorik
• Seni
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP)
KTSP
● KTSP PAUD diartikan sebagai kurikulum operasional yang dikembangkan dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi,
serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan di satuan PAUD masing-
masing.
● Inti Standar Kurikulum PAUD Berdasarkan Permendiknas No. 58 tahun 2009:
Berdasarkan Perkembangan dan kebutuhan anak (DAP)

Berpusat pada anak

Bersifat Holistik

Bersifat Integratif

Pendekatan Bermain

“Pendidikan Karakter sebagai payung dan pengikat keseluruhan proses


dan produk kurikulum”
KTSP PAUD
● untuk:
Membentuk karakter anak, dilakukan melalui pembiasaan (moral, nilai,
emosional).
● Membangun penget ahuan dasar: kognitif (mat ematika dan
sains), bahasa, sosial, dan seni.
● Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan tahap perkembangan
anak.
● Kurikulum memuat konsep matematika, bahasa, sosial, sains, seni.
● Kurikulum dijabarkan dalam rencana kegiatan.
● Rencana kegiat an diterapkan dalam bentuk kegiatan
main
sensorimotor, main peran, dan main pembangunan.
Lingkup Pengembangan

1) Nilai-nilai
Agama Dan 2) Fisik, 3) Kognitif,
Moral

4) Bahasa, 5) Sosial-
dan emosional.
Bentuk Kegiatan Layanan
Usia 0 - < 2 Tahun (@120 menit, 1x/mgg)

Usia 2 - < 4 Tahun (@180 menit, 2x/mgg)

Usia 4 - ≤ 6 Tahun (@150-180 menit = 5-6x/mgg)

Usia 0 - ≤ 6 Tahun (Pengasuhan/ Penitipan,


dikurangi kegiatan terstruktur)
Cara
Penanaman
1) Kegiatan Bermain

2) Kegiatan Pembiasaan

3) Kegiatan Terpadu

4) Pendekatan Tematik
Bentuk Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
Semester
Rencana Kegiatan
Mingguan (RKM)
Rencana Kegiatan
Harian (RKH)
Rencana Kegiatan usia 0-2
ahun yang bersifat individual.
Prinsip
● Memperhatikan
KTSP
tingkat perkembangan, kebut uhan, minat dan
karakteristik anak.
● Mengintegrasikan kesehat an, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan
perlindungan.
● Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain.
● Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap, berkesinambungan,
dan bersifat pembiasaan.
● Proses pembelajaran bersifat akt if, kreat if, interaktif, efekt if,
dan menyenangkan.
● Proses pembelajaran berpusat pada anak.
Pengorganisasian Kegiatan pada
● KTSP
Kegiatan dilaksanakan di dalam ruang/kelas dan di luar ruang/kelas.
● Kegiatan dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan.
● Kegiatan untuk anak usia 0 - <2 tahun, bersifat individual.
● Pengelolaan kegiatan pembelajaran pada usia 2 - <4 tahun
dalam
kelompok besar, kelompok kecil dan individu meliputi inti dan penutup.
● Pengelolaan kegiatan pembelajaran pada usia 4 - ≤6 tahun dilakukan
dalam individu, kelompok kecil, dan kelompok besar meliputi tiga
kegiatan pokok, yaitu pembukaan, inti dan penutup.
● Melibatkan orang tua/keluarga.
Teknik Penilaian Anak

Pengamatan Penugasan Unjuk kerja

Pencatatan Percakapan/dialog Laporan orang tua


anekdot

Dokumentasi hasil Deskripsi profil


karya anak
(portofolio) anak.
Terima kasih
Apakah ada pertanyaan?

CREDITS: This present at ion t emplat e was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai