Anda di halaman 1dari 49

KURIKULUM

AL-MUSTOFA

NAMA LEMBAGA : AL-MUSTOFA


ALAMAT : JL. KP.WAGE
DESA : CIBAHAYU
KECAMATAN : KADIPATEN
KABUPATEN : TASIKMALAYA
PROPINSI : JAWA BARAT
PHONE/HP : 082-214-839-569

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang System Pendidikan

Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35

tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam

bidang pendidikan yang mengacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing

dengan hasil pendidikan Negara-negara maju.

Pemberlakuan undang-undang Indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintah daerah menurut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi

dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat

sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralistik pengelolaan pendidika

dengan diberikannya wewenang kepada PAUD non formal untuk menyusun

kurikulumnya mengacu kepada Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera

dilaksanakan.

Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah

diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan

dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam

penyusunannya maupun pelaksanaanya di PAUD.

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah

menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan PAUD, dan kodisi

daerah. Dengan demikian daerah atau PAUD memiliki cukup kewenangan untuk

2
merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman

belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dan proses

pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu guru dalam melakukan

tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang

dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar

memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual,

emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan

perkembangannya.

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan masa penting, karena awal

kehidupn anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan

atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal. Apa yang

dialami anak pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya akan berdampak

pada kehidupannya dimasa datang. Oleh karena itu pada masa-masa usia dini perlu

dilakukan upaya pendidikan yang meliputi upaya stimulasi, bimbingan, asuhan dan

pemberian kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan berbagai potensi yang

dilakukan anak melalui pengembangan kurikulum.

Penyempurnaan kurikulum termasuk kurikulum pendidikan anak usia

dini dilakukan oleh tim pengembang kurikulum, pakar, praktisi dan pembina serta

penyelenggara pendidikan.

Saat ini akan dikembangkan kurikulum pendidikan anak usia dini untuk

menjawab tantangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan diterbitkannya dokumen kurikulum pendidikan anak usia dini

diharapkan dapat menjadi standar acuan guru dan penyelenggara pendidikan dalam

3
membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian pada tingkat

satuan pendidikan.

B. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Pengertian

1. Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.

2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing lembaga

penyelenggara pendidikan anak usia dini. Kurikulum PAUD berisi tujuan

pendidikan, keadaan potensi PAUD, struktur dan muatan kurikulum pendidikan

anak usia dini, kalender pendidikan dan silabus.

A. Silabus

Silabus adalah seperangkat peraturan kegiatan pembelajaan pengelolaan

kelas, dan penilaian hasil belajar, silabus harus disusun secara sistimatis dan

berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi

target tercapainya kompetensi dasar.

Di PAUD. Stimulasi pembelajaran dituangkan dalam bentuk perencanaan

tahunan dan semester, mingguan dan harian.

a) Perencanaan Tahunan dan Semester

4
Perencanaan tahunan disusun pada tahun ajaran baru antara lain berupa

penyusunan jadwal dan pengadaan fasilitas yang di perlukan demi

kelancaran pelaksanaan program bermain anak didik. Kegiatan

semester antara lain menyiapkan buku program kegiatan mingguan dan

harian serta pembelajaran, fasilitas-fasilitas keperluan semester.

b) Perencanaan kegiatan bermain mingguan dan harian.

Perencanaan suatu kegiatan mingguan adalah penyusunan kegiatan

dalam satu minggu. Perencanaan kegiatan harian adalah penyusunan

persiapan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam satu hari.

Untuk meningkatkan kecerdasan holistic anak dengan mengacu pada Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009.

1. Kegiatan mingguan adalah kegiatan secara pasti bisa di programkan setiap

minggu, misalnya setiap hari senin di programkan Tanya jawab bagi anak

didik, hari Jum’at diprogramkan kegiatan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

bermain yang telah di selenggarakan.

2. Kegiatan harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada

anak didik termasuk memeriksa keberhasilan dan ketertiban ruang bermain

anak didik. Contoh perencanaan kegiatan harian dapat dilihat dalam label.

C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM.

1. Bersifat komphrensif

Kurikulum harus menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan

perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan.

5
2. Bersifat Kontinu

Kurikulum dikembangkan atas dasar perkembangan dan kemampuan anak secara

bertahap dan terus menerus, dengan berbagai kegiatan dan interaksi yang ada di

lembaga.

3. Bersifat Korelasi

Kurikulum bersifat korelasi maksudnya harus melibatkan antara orang tua dan

guru sehingga dapat melaksanakan pendidikan pada anak usia dini dengan baik.

4.Berpusat pada anak.

Kurikulum harus Melayani kebutuhan individu anak dan dapat mewadahi bakat dan

minat setiap anak sesuai dengan karakteristik anak.

5.Merefleksikan kebutuhan dan nilai masyarakat.

Kurikulum harus memperhatikan hubungan sosial setiap anak sebagai anggota dari

keluarga dan penerapan nilai-nilai budaya di masyarakat.

6.Mengembangkan standar kompetensi anak.

Kurikulum yang dikembangkan harus dapat mengembangkan potensi yang dimiliki

anak. Standar kompetensi sebagai acuan dalam menyiapkan lingkungan belajar

anak.

7.Melayani anak berkebutuhan khusus.

6
Kurikulum yang dikembangkan hendaknya memperhatikan setiap anak termasuk

anak-anak yang berkebutuhan khusus.

8. Memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak.

Kurikulum yang dibangun hendaknya memperhatikan aspek keamanan dan

kesehatan anak saat anak berada disekolah.

9. Menjabarkan prosedur pengelolaan lembaga.

Kurikulum hendaknya dapat menjabarkan dengan jelas prosedur

manajemen/pengelolaan lembaga kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas.

10.Manajemen sumber daya manusia.

Kurikulum hendaknya dapat mengembangkan proses manajemen pembinaan

sumber daya manusia yang terlibat di lembaga.

11. Penyediaan sarana dan prasarana.

Kurikulum dapat menggembangkan penyediaan sarana dan prasarana yang di

miliki lembaga.

7
BAB II
KEADAAN POTENSI
AL-MUSTOFA

A. TUJUAN PENDIDIKAN PAUD NASIONAL.

a. Tujuan Umum

Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk

hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Meningkatkan

pengetahuan, kemampuan,keterampilan masyarakat tentang pentingnya

pemberian pelayanan pendidikan bagi anak sejak usia dini ( 0 – 6 tahun )

b. Tujuan Khusus

1. Anak memiliki aqidah yang benar dapat melakukan ibadah dengan benar,

mental diri dan tuhannya serta mencintai ciptaannya.

2. Anak memiliki kesehatan jiwa dan raga serta memiliki keterampilan yang

memadai seperti: gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan

halus,gerakan kasar,serta menerima sensorik (panca indera )

3. Anak dapat berkomunikasi secara efektif baik lisan, tulisan dan bahasa

tubuh serta brempathy

4. Anak dapat berfikir logis, kritis dan dapat memecahkan permasalahan yang

dihadapinya serta memiliki daya juang yang tinggi.

8
5. Anak memiliki akhlak mulia sehingga mencintai dan menjaga

lingkungannya, menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu

mengembangkan konsep diri, belajar seumur hidup, memiliki kepekaan

terhadap perubahan sosial dan budaya.

6. Anak memiliki rasa seni dan estetika serta dapat menghargai karya orang

lain

B. VISI,MISI, DAN TUJUAN PAUD AL-MUSTOFA

VISI : TERBENTUKNYA GENERASI IMANI. CERDAS, SEHAT DAN

BERAKHLAQUL KARIMAH

MISI :

1. Membina anak dengan ketaqwaan kepada Allah Swt.

2. Meningkatkan pendidikan dan pengajaran kepada anak

3. Membiasakan anak untuk hidup sehat

4. Menciptakan lingkungan yang agamis dan berbudi luhur

TUJUAN :

Menyelenggarakan pendidikan pra sekolah yang mampu memberikan

stimulasi efektif bagi perkembangan aspek mental, kognitif, moral, fisik dan

social bagi peserta didik agar dapat mencapai perkembangan secara optimal

9
C. PROFIL PAUD

1. Nama Program : Kelompok Bermain AL-MUSTOFA

- Alamat : Desa CIBAHAYUgirang Kec. KEC.


KADIPATENl Kab. Majalengka JAWA BARAT
- No. Telp/ Hp : 085220031670

- Nama Pengelola : ROHAENI SUSILAWATI S.Pd.I

- LUAS TANAH : 225 M²

- Luas bangunan : 60 M²

DATA PESERTA DIDIK PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA

NO. PROGRAM Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Usia 3-5Tahun 12 20 32

DATA PENGELOLA

NO. NAMA Tempat Tgl Lahir Jabatan

1. ROHAENI SUSILAWATI, Majalengka, 18-06-1976 Pengelola

S.Pd.I

DATA TENAGA PENDIDIK

Tempat, Pendidikan Tanggal


No. Nama Jabatan
Tanggal Lahir Terakhir Masuk
1. ROHAENI Tasikmalaya, SMA Kepala 25-08-2005
SUSILAWATI 06-07-1969 Sekolah
2. DEWI SULASTRI Tasikmalaya, SMA Bendahara 25-08-2005
23-06-1979
3. SRI ROMDON S.Pd Tasikmalaya, S.PD Sekertaris 01-03-2013
19-02-1995

10
E. KONDISI RUANGAN

a. Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang


b. Ruang Kelas : 2 Ruang
c. Ruang Bermain : 1 Ruang
d. WC/Kamar Kecil : 1 Ruang

F. KERJASAMA
1. POLSEK KEC. KADIPATEN

2. Kantor Pos

3. UPTD PUSKESMAS KEC. KADIPATEN

4. TP-PKK Desa CIBAHAYU

5. HIMPAUDI Kec. KEC. KADIPATEN

G. PRESTASI YANG PERNAH DICAPAI : (terlampir)

11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Bidang Pengembangan Alokasi Waktu Per Minggu


2-4 tahun 4-5 tahun 5-6 tahun
1. Pembentukan
Perilaku
1.1 Nilai Agama &
Moral
360 menit 600 menit 900 menit
2. Kemampuan Dasar
2.1 Bahasa
2.2 Kognitif
2.3 Fisik motorik
2.4 Sosial Emosional
2.5 Seni

B. BEBAN BELAJAR

Kelompok Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu jam


usia pembelajaran pembelajaran Efektif pembelajran
( tahun ) tatap muka /minggu per tahun per tahun
/menit ajaran
2-4 30 menit 18 jam 34 minggu 612 jam
4-5 30 menit 35 jam 34 minggu 1190 jam
5-6 30 menit 35 jam 34 minggu 1190 jam

C. PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK

Usia 2-4 tahun : Kelompok Bermain


Usia 4-5 tahun : Kelompok A
Usia 5-6 tahun : Kelompok B

12
D. MUATAN LOKALKelompok Bermain AL-MUSTOFA adalah :
1. Baca Tulis Iqra
2. Sholat Dhuha
3. Bahasa Inggris
4. Drum Band

E. PENGEMBANGAN DIRI
Untuk pengembangan diri anak di PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA,
diadakan ekstra kulikuler diantaranya :
1. Menggambar
2. Mewarnai

F. PENDIDIKAN KARAKTER

NO. KARAKTER URAIAN


Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan
1. RELIGIUS ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
2. JUJUR dirinya sebagai orang yang selalu dapat dopercaya
dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
3. TOLERANSI agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan
orang yang lain yang berbeda dari dirinya.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
4. DISIPLIN pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
5. KERJA KERAS dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Berfikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan


6. KREATIF cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah

13
dimiliki.
Sikap dan perilaku yanga tidak mudah tergantung
7. MANDIRI pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai
8. DEMOKRATIS sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
9. RASA INGIN TAHU mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajari, dilihat dan didengar.
10. BERSAHABAT/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senanng
KOMUNIKATIF berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang
lain.
11. CINTA JAWA Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
BARAT orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
12. GEMAR MEMBACA Kebiasaan menyediakan aktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
13. PEDULI SOSIAL Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
kepada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan


14. TANGGUNGJAWAB tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
15. GIGIH Artinya keras hati, tetap dan teguh pada pendirian dan
pikiran. Dengan demikian orang yang gigih ialah
orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mencapai yang dicita-citakan sampai pada batas
kemampuan.
15. TEKUN Yaitu melakukan semua pekerjaan dengan rajin, telliti,
sabar, hati-hati dan sungguh-sungguh.
16. PERCAYA DIRI Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian

14
yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
17. SEMANGAT Cara berfikir, bertindak, berwawasan yang
KEBANGSAAN menempatkan kepentinngan bangsa dan negara diatas
kepentingan diri dan kelompoknya. Contoh : upacara,
PHBN.
18. CINTA TANAH AIR Cara berfikir, bersikap dan menunjukkan kesetiaan,
kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan
politik banngsa. Contoh : menyimpan foto presiden,
lambang negara, bendera diruangan.
19 CINTA TANAH AIR Cara berfikir, bersikap dan menunjukkan kesetiaan,
kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan
politik banngsa. Contoh : menyimpan foto presiden,
lambang negara, bendera diruangan
20. MENGHARGAI/ Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
PRESTASI menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
mengaku dan menghormati keberhasilan orang lain.
Contoh : menghargai dan memberikan penghargaan
bagi teman yang berprestasi, dengan memberikan
tepuk tangan.

G. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP.

Proses Pembelajaran di PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA dilakukan


untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar
yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin
dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk
kelangsungan hidupnya.

H. PENDIDKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

15
Dalam mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA menerapkan :
- Kolase dari Bahan Alam

I. Hakikat Program Pembelajaran PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA

Bermain bagi anak usia dini adalah belajar. Bermain adalah suatu

kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan /

kepuasan bagi diri anak, Bermain sebgai sarana sosial, diharapkan melalui

bermain memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan

perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan

bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa anak

hidup serta lingkungan tempat dimana anak hidup.

Bermain umumnya dilandasi oleh motivasi instinsik dari dalam diri

anak, bermain melibatkan keaktifan anak memunculkan efek positif. Bermain

merupakan pilihan yang bebas, ketika bermain, anak fokus pada proses. Adapun

manfaat bermain, antara lain:

 Memberikan kesempatan untuk mencoba hal baru.

 Mengaplikasikan kenyataan dalam representasi simbol.

 Memberikan kesempatan untuk problem solving.

 Mengembangkan kreativitas.

PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA meyakini bermain akan

membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,

keterampilan dan kreativitas / daya cipta yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta

perkembangan pada tahap berikutnya.

16
1. Pengembangan Moral dan Nilai-nilai agama

Pengembangan Moral dan Nilai-nilai agama dilaksanakan dalam pembiasaan,

merupakan kegiatan ya.ng dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan

sehari-hari anak, sehingga timbul perkembangan moral dan nilai-nilai agama serta

perkembangan social agar dapat mengembangkan emosional dan kemandirian.

2. Belajar melalui Bermain.

Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di PAUD

Kelompok Bermain AL-MUSTOFA

Pendekatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik dilakukan dalam suasana

menyenangkan dengan menggunakan startegi, untuk materi/bahan dan media

yang menarik serta mudah dimengerti oleh anak.

Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi , menemukan dan

memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan lingkungan anak sehingga

pembelajaran menjadi bermakna (bermanfaat) bagi anak, ketika bermain anak

membangun pengertian dengan pengalamannya.

3. Pembelajaran Berorientasi Pada Tumbuh Kembang anak

Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan sesuai dengan

tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu

memperhatikan perbedaan secara individu, dengan demikian dalam kegiatan yang

disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara yang

sederhana ke rumit, Kongkrit ke abstrak, gerakan ke vermal, dan dari keakuan

(ego) ke rasa sosial.

17
4. Pembelajaran Berorientasi Pada Kebutuhan anak

Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada kebutuhan

anak. Anak pada usia dini sedanag membutuhkan proses belajar untuk

mengoptimalkan semua aspek perkembangan. Dengan demikian berbagai

stimulasi Kecerdasan Jamak diberikan.

5. Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik

Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik, tema

sebagai wadah pengenalan berbagai konsep untuk mengenal diri dan lingkungan

sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan

anak, sederhana serta menareik.

6. Kegiatan Pembelajaran yang AIKEM (aktiv Inovatif Kreatif Efektif dan

Menyenagkan )

Proses pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Evektif dan Menyenangkan dilakukan

di PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA yang disiapkan oleh guru melalui

kegiatan yang menarik dan menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu

anak dan memotivasi anak berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru.

Pengenalan pembelajaran dilakukan secara demokratis, mengingat peserta didik

PAUD Kelompok Bermain merupakan subyek dalam proses pembelajaran, anak

dapat berinteraksi dengan mudah dengan guru atau temannya.

7. Pembelajaran Menggunakan Kecakapan Hidup

Proses Pembelajaran di PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA dilakukan

untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar

yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan

18
sosialisasi serte memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk

kelangsungan hidupnya.

8. Pembelajaran Yang bermakna

Kegiatan pembelajaran PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA akan

menstimulasi potensi perkembangan anak, sehingga memanfaatkan berbagai

media sumber belajar antara lain lingkungan dan alam sekitar yang disediakan

oleh pendidik.

Metode pendekatan pendidikan untuk mengoptimalkan perkembangan anak di

PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA menggunakan konsep sentra yang

dikenal BCCT.

“Beyond Center and Circle Time (BCCT)”

A. Metode “Beyond Center and Circle Time”

1. Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia


dini.
2. Dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik.
3. Merupakan pengembangan dari metode Montessori, HighScope, dan Reggio
Emilio.
4. Dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training
(CCCRT) Florida, USA.
5. Dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari 25 tahun,
baik utk anak normal maupun utk anak dg kebutuhan khusus

B. Ciri-ciri dari Metode “Beyond Center and Circle Time”

1. Pembelajarannya berpusat pada anak;

2. Menempatkan setting lingkungan main sbg pijakan awal yang penting;

19
3. Memberikan dukungan penuh kpd setiap anak utk aktif, kreatif, dan berani

mengambil keputusan sendiri;

4. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator;

5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sebagai pusat

minat;

6. Memiliki standar operasional prosedur yang baku;

7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak main dilakukan dalam posisi

duduk melingkar.

8. Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.

9. Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu

dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dgn menggali pengalamannya

sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal).

10. Metode ini memandang bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-

satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain

dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.

11. Pendekatan Sentra dan Lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD

yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra

main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan

(scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan

lingkungan main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4)

pijakan setelah main.

12. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan

perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk

mencapai perkembangan yang lebih tinggi.

20
13. Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan

seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang

diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu: (1)

main sensorimotor atau fungsional; (2) main peran; dan (3) main pembangunan.

14. Saat lingkaran adalah saat dimana pendidik (guru/kader/pamong) duduk

bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak

yang dilakukan sebelum dan sesudah main.

C. KEUNGGULAN METODE BCCT

1. Kurikulumnya diarahkan untuk membangun berbagai pengetahuan anak yang

digali sendiri melalui variasi pengalaman main di sentra-sentra kegiatan,

sehingga mendorong kreativitas anak

2. Pendidik lebih berperan sebagai perancang, pendukung dan penilai kegiatan

anak dengan mengkondisikan setiap anak untuk berperan aktif

3. Pembelajarannya bersifat individual, sehingga rancangan, dukungan dan

penilaian disesuaikan dengan potensi, tingkat perkembangan dan kebutuhan

masing-masing anak.

4. Semua tahapan perkembangan anak telah dirumuskan dengan rinci dan jelas,

sehingga dapat dijadikan panduan dalam penilaian perkembangan anak.

5. Kegiatan pembelajarannya tertata dalam urutan yang jelas (mulai dari penataan

lingkungan main sampai pada pemberian pijakan-pijakan sebelum, sesaat dan

sesudah main,) sehingga dapat dijadikan panduan bagi pendidik pemula.

6. Masing-masing anak memperoleh dukungan aktif ,kreatif dan berani mengambil

keputusan sendiri, tanpa harus takut membuat kesalahan.

21
7. Setiap tahap perkembangan bermain anak sudah dirumuskan secara jelas ,

sehingga dapat dijadikan pijakan bagi pendidik dalam melakukan penilaian

perkembangan anak.

8. penerapannya tidak bersifat kaku, melainkan dapat dilakukan secara bertahap,

sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

9. Kegiatan disetiap sentra setiap hari berpusat pada materi yang sudah ditetapkan

dalam tema.

10. Pada setiap sentra akan membangun lima domain, yaitu: Kognitif, Afektif,

Bahasa, sosial dan Psikomotor.

D. Sentra Dapat Melejitkan Kompetensi Anak Didik Karena :

1. Anak dapat memilih sentra atau permainan yang dapat mengembangkan rasa

percaya diri dan melatih kemampuan dalam mengatasi permasalahannya.

2. Anak diberi keleluasaan untuk: mencoba, bereksplorasi, mengembangkan

gagasan, dan menata ulang apa yang seharusnya terjadi menurut

pemahamannya.

3. Anak dapat mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap alat dan bahan main

yang dipergunakan.

4. Membangun kemampuan bekerjasama, interaksi sosial yang lebih intensif

dibanding dalam kelompok besar.

5. Anak memerlukan waktu yang cukup untuk bermain disentra agar lebih optimal

menstimulasi kecerdasan jamaknya. Keterlibatan anak dalam satu sentra pada

satu waktu lebih baik dari pada mengunjungi beberapa sentra.

6. Waktu yang cukup disentra diperlukan untuk memilih bahan main, persistensi,

penguatan konsep, diskusi aktivitas,dan penerapan tahapan bermain.


22
7. Pengalaman belajar terintegrasi yang penuh makna sesuai dengan pengalaman

dan tahapan perkembangannya.

8. Mengoptimalkan ruang dan APE yang ada.

E. Kunci keberhasilan dan ciri BCCT

1. Kemampuan TENAGA PENDIDIK (GURU) dalam memahami KONSEP

DASAR Metode BCCT secara Utuh.

2. Caranya : IKUT PELATIHAN ini, agar “ PENYIMPANGAN” di Lapangan

dapat ditekan seminimal mungkin.

3. Contoh : Kemampuan CALISTUNG, bukan tujuan utama dan bukan

merupakan Indikator satu-satunya. Tetapi harus melalui TAHAPAN PANJANG

Yang diintegrasikan dengan setiap kegiatan anak, sehingga tidak dipaksakan.

CALISTUNG diberikan melalui WAHANA BERMAIN yang pelaksanaannya

disesuaikan dengan TINGKAT KESIAPAN masing-masing anak.

F. Kegiatan Pembelajaran Melalui Pendekatan Metode BCCT

a. Persyaratan penataan Sentra

1). Aman

2). Nyaman

3). Mendukungsensitifitas personal

4). Dapat diperkirakan

23
5). Atraktif untuk mendukung anak aktif, inisiatif, dan terlibat dalam kegiatan

main dalam waktu yang lama.

6). Mendukung perkembangan bahasa (reseptif dan Eksploratif).dan sosial.

b. Tempat Belajar

1). Tempat belajar Fleksibel yang penting memperhatikan kenyamanan dan

keamanan.

2). Tempat belajar memperhatikan ruang gerak anak.

3). Penempatan meja kursi hanya hanya ditempat yang diperlukan ( untuk

mendukung kegiatan yang memerlukan meja kursi).

4). Penempatan hasil kerja anak ditata didinding kosong secara menarik setinggi

pandangan anak.

5). Penempatan APE dan Buku terjangkau oleh anak.

6). Penggunaan warna dinding dan rak-rak dipilih warna natural.

7). Pengaturan cahaya dan ventilasi udara mendukung kesehatan dan aktivitas

anak.

c. Persiapan Pembelajaran

1. Perencanaan pembelajaran dilaksanakan bedasarkan atas tema-tema yang

dekat dengan kehidupan anak. Dikembangkan dalam silabi atau satuan

kegiatan (mingguan atau harian) dengan menggunakan pendekatan

menyeluruh dan terpadu.

24
2. Satuan kegiatan mingguan dan harian disusun oleh Pendidik yang mengacu

pada Acuan Menu Pembelajaran yang berdasarkan aspek-aspek

perkembangan anak sesuai dengan usia dan kemampuan anak.

3. Pembelajaran disarankan untuk menggunakan pendekatan metode PAUD

(Sentra dan lingkaran), dengan menyusun rencana kegiatan yang

dimaksudkan untuk memberi arah dalam menentukan:

 Kemampuan anak yang ingin dikembangkan

 Topik dan kegiatan main yang akan dilakukan

 Alat dan bahan main yang perlu disiapkan

 Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan

d. Pembelajaran Sentra ( BCCT) Sangat Memperhatikan

1). Penataan Lingkungan

2). Aturan masing-masing sentra

3). Awal dan Akhir Kegiatan

4). Beres-beres

5). Pengamatan guru pada setiap anak selama kegiatan sentra berlangsung

6). Pijakan guru sebelum main, pada waktu main, dan setelah main.

e. Pelaksanaan

1. Bukalah sentra secara bertahap, sesuai dengan kesiapan pendidik

(guru/kader/pamong) dan sarana pendukung lainnya.

2. Gilirlah setiap kelompok anak untuk bermain di sentra sesuai dengan

jadwal. Setiap kelompok dalam satu hari hanya bermain di satu sentra saja.

25
3. Berikan variasi dan kesempatan main yang cukup kepada setiap anak agar

tidak bosan dan tidak berebut.

4. Seiring dengan kesiapan pendidik (guru/kader/pamong) dan sarana

pendukung, tambahlah sentra baru apabila belum lengkap.

5. Lengkapilah setiap sentra dengan berbagai jenis APE baik yang buatan

pabrik maupun yang dikembangkan sendiri dengan memanfaatkan bahan

limbah dan lingkungan alam sekitar.

Kegiatan Main

1). Kegiatan main untuk anak usia 2-3 tahun mencakup main sensorimotor dan

main peran.

2). Kegiatan main untuk anak usia 4-6 tahun mencakup main sensorimotor,

main peran dan main pembangunan.

f. Penataan Tempat Main (Pijakan Lingkungan Main )

1. Sebelum anak-anak datang di Sekolah sebaiknya tenaga pendidik/guru datang

lebih awal untuk menyiapkan tempat dan bahan main Sesuai dengan Sentra

yang akan dibuka

2. Tenaga pendidik bertanggung-jawab mengatur tempat main untuk anak yang

menjadi tanggungjawabnya. Antara lain :

3. Menyiapkan dan menata bahan dan alat main sesuai dengan rencana

4. pembelajaran dan jadwal kegiatan hari itu ( Sesuai dengan Sentra yang akan

dibuka, sesuai dengan tema dan sub tema )

5. Penataan alat main harus mencerminkan rencana pembelajaran yang sudah

dibuat.

26
g. Pijakan Sebelum Main

Pendidik duduk diantara anak-anak. Salah satu Pendidik bersiap-siap untuk

membacakan cerita dari buku cerita sesuai dengan tema yang diajarkan pada

pertemuan hari itu

h. Pijakan pengalaman selama bermain (minimal 60 menit)

Pendidik berkeliling diantara anak, memberi contoh cara main pada

anak yang belum bisa menggunakan bahan/ alat, memberi dukungan berupa

pernyataan positif tentang pekerjaan yang dilakukan anak, memancing dengan

pertanyaan terbuka untuk memperluas cara main anak, memberikan bantuan

pada anak yang membutuhkan. Pendidik mengamati dan mencatat apa yang

dilakukan, diucapkan oleh anak.

i. Pijakan pengalaman setelah bermain (minimal 15 menit)

Bila waktu main habis, Pendidik memberitahukan saatnya membereskan.

Membereskan dengan melibatkan anak-anak. bahan main sudah dirapihkan

kembali, Pendidik lainnya membereskan semua mainan hingga kembali pada

tempatnya. Bila anak sudah rapi, Pendidik duduk membuat lingkaran sambil

bernyanyi.

j. Sentra

a. Sentra Bahan Alam

1. Ditempatkan di dalam maupun diluar ruangan sehingga anak dapat

bermain setiap hari.

27
2. Dilengkapi dengan pasir, air, macam-macam cat lukis dan bahan media

main pembangunan dan sifat cair lainnya.

3. Gunanya untuk mendukung kebutuhan anak usia toddler bermain

mengosongkan dan mengisi serta mengeksplorasi tekstur dan warna

b. Main Pembangunan/ Sentra Balok

Biasanya terlihat pada anak-anak yang usianya lebih dewasa, yakni antara

usia 3-4 tahun ke atas.

Misalnya : - Ketika anak main tanah liat, ia bisa membuat terowongan

- Ketika anak main cat atau crayon ia bisa membuat lukisan

Sentra ini menyediakan balok unit dan balok berwarna lainnya (diutamakan

untuk anak usia 3-6 tahun),lego berukuran besar (untuk anak usia toddler).

c. Main Peran

Mulai terlihat menjelang anak berusia 2 tahun, misalnya: bila anak melihat

botol susu, maka ia akan menaruhnya dimulut boneka seolah-olah ia tengah

memberikan susu, dll.

Manfaat bermain peran:

1. Main peran sangat membantu perkembangan bahasa dan interaksi sosial

anak

2. Main peran juga dapat memupuk daya cipta anak dan dapat menjadi

terapi yang sangat efektif bagi anak yang mengalami kesedihan dan

trauma.

28
Bermain peran terbagi menjadi dua macam:

1. Main Peran Makro (Anak Memainkan Peran Dunia Nyata)

2. Main Peran Mikro (Anak Berimajinasi Dengan Benda-benda yang

diimajinasikan menjadi Dunia Nyata)

d. Sentra Persiapan

- Memberi kesempatan anak-anak untuk mengurutkan,

mengklarifikasikan, menyusun pola, dan mengorganisasikan bahan

serta menyediakan pengalaman awal menulis dan membaca.

- Kegiatan ini untuk mendukung perkembangan dari keterampilan dan

- pengetahuan tsb. Diberikan dalam semua sentra.

- Dirancang secara khusus untuk memperkuat keterampilan dan

pengetahuan tersebut.

29
EVALUASI

H. Pengertian Evaluasi / Penilaian

Evaluasi merupakan proses pengumpulan, pengelolaan, dan penggunaan informasi

tentang pertumbuhan dan perkembangan anak dalam rangka membuat keputusan

untuk menyusun pembelajaran lebih lanjut.

Evaluasi merupakan komponen penting dan bagian terpadu dari sebuah rangkaian

proses pembelajaran.

Diawali dengan kegiatan perencanaan, pengelolaan, serta evaluasi terhadap

keseluruhan rangkaian proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

 Konsep Dasar Evaluasi Dan Pelaporan Hasil Pembelajaran

 Tujuan

o Mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak.

o Mengetahui efektivitas materi metode, sumber belajar, dan media untuk

pencapaian proses dan hasil pembelajaran.

o Menyusn perencanaan pembelajaran lebih lanjut.

o Menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak.

o Memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan

pertumbuhan dan pekembangan anak.

 Prinsip Evaluasi

30
 Menyeluruh, evaluasi mencakup selurtuh aspek pertumbuhan dan

perkembangan dalam proses pembelajaran anak.

 Berkesinambungan, evaluasi dilakukan secara terencana, bertahap dan terus

menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil pembelajaran.

 Obyektif, Evaluasi dan pelaporan dilakukan berdasarkan falta denga

memperhatikan perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

 Otentik, evaluasi dilakukan pada situasi alamiah ( secara wajar) sehingga anak

tidak merasa sedang dievaluasi.

 Mendidik, Hasil evaluasi dan pelaporan digunakan untuk membina dan

memberikan dorongan kepada pendidik 1. atau orang tua untuk memberikan

proses pembelajaran ( Interaksi, lingkungan dan alat) kepada anak agar dapat

mencapai tahap perkembangan secara lebih optimal.

 Kebermaknaan, hasil evaluasi dan pelaporan harus bermakna bagi anak,

pendidik dan orang tua serta pihak lain yang memerlukan.

 Aspek penilaian

 Aspek Perkembangan mencakup: Moral dan nilai-nilai agama, sosial-emosi,

bahasa, kognitif, fisik motor ( kasar dan Halus), seni dan keterampilan hidup.

 Proses pembelajaran meliputi penggunaan materi, metode media, sumber

belajar, langkah-langkah pebelajaran dan evaluasi.

 Teknik Evaluasi

 Pengamatan / anecdot record

 Dokumentasi

 Kumpulan hasil karya anak ( portofolio)

31
II.STANDAR KELULUSAN PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA
A. Aspek Pengembangan
Aspek-aspek pengembangan pada masing-masing kelompok usia terdiri atas :

1. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama


2. Pengembangan Fisik
3. Pengembangan Bahasa
4. Pengembangan Kognitif
5. Pengembangan sosial emosional

B. Kompetensi dan Hasil Belajar


Kompetensi dan hasil belajar yang ingin dicapai pada masing-masing aspek
pengembangan adalah :

1. Aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama, kompetensi dan hasil


belajar yang ingin dicapai adalah kemampuan melakukan ibadah,
mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
2. Aspek pengembangan fisik, kompetensi dan hasil belajar yang ingn
dicapai adalah kemampuan mengelola dan keterampilan tubuh termasuk
gerakan-gerakan yang mengontrol gerak tubuh, gerakan halus, dan
gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik
( pancaindra).
3. Aspek pengembangan kemampuan berbahasa, kompetensi dan hasil
belajar yang ingin dicapai adalah kemampuang menggunakan
bahasauntuk pemahaman bahasa pasif dan dapat komunikasi secara
efektif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar.
4. Aspek pengembangan kemampuan kognitif, kompetensi dan hasil
belajar yang ingin dicapai adalah kemampuan berfikir logis, kritis,
memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab
akibat.
5. Aspek pengembangan sosial emosional, kompetensi dan hasil belajar
yang ingin dicapai adalah kemampuan mengenal lingkungan alam,
lingkungan sosial dan budaya. Serta mampu mengembangkan konsep
diri, sikap positif terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki.

32
6. Aspek pengembangan Seni, kompetensi dan hasil belajar yang ingin
dicapai adalah kemampuan kepekaan terhadap irama, nada, birama,
berbagai bunyi, bertepuk tangan serta, menghargai hasil karya yang
kreatif.
C. Standar Perkembangan Akhir Usia

Usia/ Umur Akhir Usia 3 tahun


Akhir usia 4 tahun
Aspek

Anak mampu meniru secara Anak mampu meniru dan


terbatas perilaku keagamaan mengucapkan bacaan do’a,
MORAL DAN yang dilihat dan didengarnya, menyanyikan lagu-lagu
NILAI- NILAI serta meniru prilaku yang baik keagamaan dan gerakan
AGAMA dan sopan. beribadah secara sederhana serta
mulai berprilaku baik dan sopan
diingatkan.

Anak mampu berinteraksi dan Anak mampu berinteraksi, dapat


SOSIAL EMOSI mengenal dirinya serta menunjukkan reaksi emosi yang
DAN menunjukkan keinginannya wajar serta mulai menunjukkan
KEMANDIRIAN dengan kuat. rasa percaya diri sendiri serta
hidup sehat.

Anak dapat mendengarkan dan Anak dapat mendengarkan dan


berbicara dengan kalimat berbicara serta memiliki
BAHASA
sederhana. perbendaharaan kata yang makin
banyak.

Anak mampu mengenal benda Anak mampu mengenal konsep


KOGNITIF dan memanipulasi objek / benda sederhana dan dapat
mengklasifikasikan

Anak mampu melakukan Anak mampu melakukan


gerakan seluruh anggota gerakan secara terkordinasi
FISIK MOTOR
tubuhnya secara terkordinasi. dalam rangka kelenturan, dan
keseimbangan.

Usia/ Umur Akhir Usia 5 tahun Akhir Usia 6 tahun


Aspek

MORAL DAN Anak mampu mengucapkan Anak mampu melakukan perilaku


NILAI-NILAI bacaan do’a, menyanyikan lagu- keagamaan secara berurutan dan
lagu keagamaan, meniru gerakan- mulai belajar membedakan
AGAMA
gerakan ibadah, mengikuti aturan

33
serta mampu belajar berprilaku perilaku baik dan buruk.
baik dan sopan bila diingatkan.

SOSIAL EMOSI Anak mampu berinteraksi dan Anak mampu berinteraksi dan
DAN mulai dapat mengendalikan mulai mematuhi aturan, dapat
emosinya, mulai menunjukkan mengendalikan emosinya,
KEMANDIRIAN
rasa percaya diri, mulai dapat menunjukkan rasa percaya diri
menjaga diri sendiri serta hidup dan dapat menjaga diri sendiri
sehat. serta hidup sehat.

BAHASA Anak dapat berkomunikasi secara Anak dapat berkomunikasi secara


lisan, memiliki perbendaharaan lisan, memiliki perbendaharaan
kata dan mengerti simbol. kata, serta mengenal simbol
sebagai persiapan membaca
menulis dan berhitung.

KOGNITIF Anak mampu mengenal dan Anak memahami berbagai


memahami berbagai konsep konsep sederhana dan dapat
sederhana dalam kehidupan memecahkan masalah sederhana
sehari-hari. dalam kehidupan sehari-hari.

FISIK MOTOR Anak dapat melakukan gerakan Anak mampu melakukan gerkan
tubuh secara terkoordinasi dalam tubuh secara terkoordinasi dalam
rangka kelenturan, kelincahan dan rangka kelenturan, kelincahan
keseimbangan. dan keseimbangan serta melatih
kebernian.

C. Indikator Kemampuan
Indikator kemampuan merupakan hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur
dalam satu kompetensi dasar. Indikator-indikator kemampuan dalam Program
Kegiatan Pendidik ini merupakan indikator kemampuan minimal yang disusun
berdasarkan gradasi tingkat kemampuan. ( Mengacu pada Permen No.58 Tahun
2009)

D. Standar Kompetensi Lulusan PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA


Usia/ Umur Akhir Usia 6 tahun
Aspek

MORAL DAN Anak mampu melakukan perilaku keagamaan secara

34
NILAI-NILAI berurutan dan mulai belajar membedakan perilaku baik,
AGAMA buruk, mengenal sifat Tuhan, Paham ada kehidupan
setelah mati.

Hafal beberapa: Surat Pendek, Do’a harian, dapat


melakukan beibadah ( Sholat dengan Baik.)

SOSIAL EMOSI Anak mampu berinteraksi dan mulai mematuhi aturan,


DAN dapat mengendalikan emosinya, menunjukkan rasa
KEMANDIRIAN percaya diri dan dapat menjaga diri sendiri serta hidup
sehat.

BAHASA Anak memahami bahasa Reseptif ( Memahami apa yang


didengar, Pemahaman fonetik, pemahaman artikulasi,
mengenal intonasi.

Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki


perbendaharaan kata, serta mengenal simbol sebagai
persiapan membaca menulis dan berhitung.

Anak dapat membaca suku – kata

KOGNITIF Matematik :

1. Aritmatik :
Bilangan, Jumalah, hubungan satu ke satu.

2. Ukuran :
Tinggi, berat, Waktu, Panjang, Isi, Besar dll.

3. Geometri:
Hubungan, hubungan antar bentuk.

4. Pola :
Bentuk, wrna, bunyi, tanda, kombinasi.

5. Statistika :
Persamaan, perbedaan, pengelompokkan,

35
perbandingan,analisa,informasi.

Anak memahami berbagai konsep sederhana dan dapat


memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-
hari.

Sain

1. Pengetahuan Fisik:
Bentuk, ukuran, tekstur, cara kerja, Optimalisasi
seluruh indara.

2. Pengetahuan kehidupan :
Siklus kehidupan, lingkungan sekitar.

FISIK MOTOR Anak mampu melakukan gerkan tubuh secara


terkoordinasi dalam rangka kelenturan, kelincahan dan
keseimbangan serta melatih kebernian.

E. Stadard Kompentensi Lulusan Pengembangan Ciri Khas PAUD Kelompok


Bermain AL-MUSTOFA
N USIA / SEMESTER Usia 3- Usia Usia Ket.
O 4 th
4-5 th 5-6 th

PENGEMBANGAN I II I II I II

I. Hafalan Surat Pendek :

1. Al – Ikhlas X X

2. Al – Kautsar X X X

3. Al – Ashr X X X

4. Al – Falaq X X X

5. An-Nas X X X

6. Al-Lahab X X

36
7. An- Nasr X X

8. Al-Kafirun X X

9. Al-Quraisy

10. Al-Ma,un

II. Do’a Harian

.1. Do,a Sebelum Belejar X X

2. Doa Untuk Kedua Orang Tua X X

3. Doa Kelancaran Berbicara X X

4. Doa Sebelum Makan dan X X


Minum

5. Doa Sesudah Makan dan X X


Minum

6. Doa Keluar Rumah X

7. Do,a Naik Kendaraan X

8. Do,a Berpakaian X

9. Do,a Bercermin X

10. Do,a Masuk WC X

11. Do,a Keluar WC X

12. Do,a Sebelum Tidur X

13. Do,a Bangun Tidur X

14. Do,a Mendengar Adzan X

15. Do,a Kesehatan Badan X X

16. Do,a Kebaikan Dunia dan X


Ahirat

37
17. Do,a Menengok Orang Sakit X

18. Do,a Turín Hujan X

19. Do,a Mendengar Petir X

20. Do,a Berbuka Puasa X

III Praktek Ibadan

1. Peraktek Wudlu

a.Do,a sebelum wudu X X X X X X

b.Do,a sesudah wuduh X X

2. Peraktek Sholat

a. Doa Masuk Mesjid X X X X X X

b. Do’a Keluar Mesjid X X

c. Do’a Iftitah X X X

d. Surat Al-Fatihah X X

e. Do’a Ruku’ X X X

f. Do’a I’tidal X X

g. Do’a Diantara Dua sujud X

h. Do’a Tasyahud X

i. Dzikr Ba’da Sholat X

IV. Kalimah Thoyibbah

Subhanallah X X X

Al-Hamdulillah X X X

Allahu akbar X X X

Insya Allah X X X X

38
Astaghfirullaoh X X X

Masya Allah X X X

Inna Lillah X X X

Hasbunallah X X

Jazakumulloh

V. Pengetahuan Dasar Islam

a. Rukun Iman X X X X X

b. Rukun Islam X X X

c. Asmaul Husna X

d. Nama Malaikat X

e. Mengenal Kelurga Nabi X

Muhammad.

V. Pelaporan

ATURAN – ATURAN DASAR

1. Beriman, bertaqwa, berakhlak dan berkarya.

2. Saling menghargai martabat dan derajat serta menilai seseorang dari segi

kebaikannya.

3. Melatih diri untuk selalu melakukan kebaikan mulai dari dirimu sendiri.

4. Amalkan nilai-nilai akhlak karimah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Berikan yang terbaik bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain.

6. Bijaksana dan berlaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.

7. Melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh keikhlasan yang dapat

dipetanggung jawabkan kepada Allah dan manusia.

39
8. Membudayakan hidup bersih sebagai bukti orang beriman.

9. Selalu berfikir positif.

10. Berbuat dan berucap yang baik untuk diri sendiri, berbuat dan berucap tidak

baik kembali kepada diri sendiri.

11. Bicara singkat, sederhana dan jelas.

12. Selesaikan segala permasalahan dengan bahasa positif.

13. Menjalin silahturahmi.

PETUNJUK PENILAIAN

PERKEMBANGAN ANAK

Penilaian terhadap perkembangan anak ini dilakukan dengan memberikan predikat; 1)

“Kurang” yang disingkat dengan huruf “K”, 2) “Baik/Cukup” yang disingkat dengan

huruf “B”, 3) “Terampil” yang disingkat dengan huruf “T”. istilah tersebut

merupakan jawaban dari setiap instrument perkembangan anak yang ada.

Predikat atau singkatan di atas mempunyai ruang lingkup pengertian sebagai berikut :

1) Kurang “K”, mempunyai pengertian :

- Baru sesekali muncul

- Baru mulai

- Baru mengenal

- Dimotivasi

- Perlu dibimbing

2) Baik / Cukup”B”, mempunyai pengertian :

- Lebih sering muncul dari pada tidak

- Lebih sering mampu dari pada tidak

3) Terampil “T”, mempunyai pengertian

40
- Sudah paham dan mampu

- Sudah terbiasa

PENILAIAN UMUM

NO. ASPEK PERKEMBANGAN Semester I Ket. Semester II Ket.

K B T K B T

I MORAL DAN NILAI AGAMA

A Ihsan Kepada Allah

1. Senang dan terbiasa berdo’a sebelum dan


sesudah kegiatan

2. Senang dan khusu’ dalam melakukan Ibadah

3. Senang melakukan seperti akhlak dan


kepribadian Nabi Muhammad SAW. ( Sabar,
Pema’af, Ikhlas, tawadhu, Istiqomah, berni,
Amanah, Ikhlas dll. )

4. Senang menerima tugas sebagai pemimpin


sesuai kemampuan dengan bimbingn Allah.

B. Ihsan Kepada Manusia dan Mahluk Allah

5. Terbiasa mengucap salam dengan Ikhlas

6. Terbiasa menjawab salam dengan Ikhlas.

7. Terbiasa mengucap Alhamdulillah dengan


baik dan sopan.

8. Terlibat dalam acara keagamaan

9. Menutup hidung bila bersin, batuk dan


menguap

10. Berbicara sopan dengan suara yang ramah dan


teratur ( tidak berteriak )

11. Menyebut mana yang benar dan salah pada


suatu persoalan

12. Menghormati yang lebih tua,menghargai

41
teman dan meyangi yang lebih muda.

II SOSIAL EMOSIONAL

13. Berani dan mempunyai rasa ingi tahu yang


besar, kekuatan dari Allah.

14. Mampu bertanggung jawab atas tugas yang


diberikan dengan bimbingan Allah

a. Terbiasa mengembalikan dan merapihkan


maianan ketempatnya setelah digunakan
b. Melakukan tugas dari Allah sebagai
pemimpin sesuai kemampuan
15. Dapat dan terbiasa mandiri, bimbingan dari
Allah

16. Dapat membersihkan diri sendiri bimbingn


dari Allah.

17. Senang memelihara kerpihan diri sendiri


dengan bimbingan dari Allah.

18. Terbiasa memberi dan meminta ma’af dengan


ikhlas.

19. Dapat membedakan milik sendiri dan milik


orang lain dengan petunjuk Allah.

20. Mampu bermain dan bersilaturrahmi dengan


teman sebaya, lebih kecil dan orng dewasa.

21. Mampu menyelesaikan masalah dengan


bahasa Imtaq

22. Terbiasa mengingatkan teman apabila lupa


peraturan dengan hidayah dari Allah.

23. Terbiasa berhenti bermain pada waktunya


dengan bimbingan dari Allah.

24. Berani mengingatkan guru menggunakan


bahasa yang sopan dengan bimbingan
dariAllah.

25. Bersabar untuk antri dalam kegiatan bermain


sambil belajart dengan bimbingan allah.

26. Mengenal cara merawat,memelihara, menjaga


lingkungan karunia Allah

27. Menyapa teman dan orang lain kepandaian

42
dari Allah

28. Mau memuji teman atau orang lain


kepandaian dari Allah

29. Dapat menerima keritikan dengan Ikhlas

30. Mampu mengambil keputusan sederhana


hadayah dari Allah

31. Membantu memecahkan perselisihan


kepandaian dari Allah.

32. Terbiasa disiplin ke sekolah tepat waktu.

33. Dapat berinterkasi dengan teman sebaya dan


orang dawasa

34. Senang bermain sambil belajar untuk


mendapatkan kepandaiain sebagai kaunia dari
Allah.

35. Senang beramal dan bershodakoh dengan


ikhlas, meniru akhlak Nabi Muhammad SAW.

36. Senang bersikap sopan santun sebagai ahlak


yang disenangi Allah.

37. Senang membiasakan hidup sederhana,


meniru ahlak nabi Muhammad SAW.

38. Senang bersikap jujur sebagai ciri orang yang


beriman.

39. Senang mematuhi peraturan dengan ikhlas,


tanda taat pada Allah.

40. Senang bersikap hormat dan patuh kepada


orang tua dan guru sebagai hidayah dari
Allah.

41. Senang bersikap empati sebagai rasa kasih


sayang dari Allah.

42. Senang bekerja sama dengan sesama manusia


ciptaan Allah.

43. Senang menerima tugas dengan ikhlas sebagai


ciri seoarang muslim

44. Mau menghargai guru dan teman yang


berbicara.

43
PERKEMBANGAN ANAK
PADA KEGIATAN MAKAN

NO. MATERI PERKEMBANGAN Semester I Ket. Semester II Ket.

K B T K B T

1. Belajar bersabar untuk antri dalam barisan saat


mencuci tangan sebelum makan

2. Terus berlatih untuk mengunyah dan menelan


makanan

3. Mampu dan terbiasa mengambil dan meletakan


piring pada tempatnya

4. Mengenal alat-alat makanan dan minuman milik


sendri

5. Berlatih untuk menjalankan aturan di saat makan

6. Mengucapkan do’a dengan jelas dan khusu


sebelum dan sesudah makan

7. Berusaha menyukai rizqi yang halal yang telah


disediakan

8. Senang terbiasa untuk makan sendiri

9. Mengetahui porsi makan dan bertanggung jawab


pada makanan dan minuman yang diambil sendiri
sebagai rasa syukur kepada Allah

10. Mengucapkan kalimat thayibah di saat makan


seperti mubazir, haram bersyukur,dll

44
11. Mulai senang beramal ikhlas

12. Mampu membersihkan remah-remah sendiri


dengan ikhlas

13. Mau membuang sampah pada tempatnya dengan


ikhlas

14. Terbiasa menyikat gigi setelah selesai makan


dengan ikhlas

15. Dapat mengenal pengetahuan tentang bermacam-


macam rizqi yang halal dari Allah

16. Senang memakan rizqi apa saja dari Allah

17. Pandai bersyukur mengucapkan terima kasih atas


rizqi yang Allah berikan

18. Mengenal kandungan giji pada makanan yang


disediakan pada sharing dalam kegiatan makan

19. Terbiasa bersyukur atas keberhasilan


menghabiskan rizqi yang disediakan Allah

20. Dapat meminta tolong dengan bahasa sopan pada


saat kegiatan makan

45
SEMESTER : …………………….. TAHUN AJARAN : ……………..

DESKRIPSI PERKEMBANGAN ANAK

A. PEMBENTUKAN PRILAKU MELALUI PEMBIASAAN


1. Moral dan Nilai-Nilai agama

2. Disiplin dan Kemandirian

3. Sosial Emosi

B. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR

1. Berbahasa

2. Kognitif

46
3. Fisik Motor

Ketidak hadiran

Sakit Izin Alpa

,……………………2012

Guru Kelas PAUD ………………

(……………………….….)
(……………………….)

47
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidkan PAUD Kelompok Bermain


AL-MUSTOFA

48
BAB V
PENUTUP

Dalam menyusun kurikulum, PAUD Kelompok Bermain AL-MUSTOFA

menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan PAUD, kodisi

tempat dan kami merancang serta menentukan hal-hal yang akan diajarkan,

pengelolaan pengalaman belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan

belajar mengajar. Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting

dan proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu guru dalam

melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai

rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum

disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan

intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai

dengan perkembangannya.

Demikian pengembangan kurikulum ini kami buat dan semoga

bermanfaat terutama untuk pendidik / guru PAUD.

Majalengka, Juli 2013


PAUD KOBER AL-MUSTOFA

ROHAENI SUSILAWATI
Pengelola

49

Anda mungkin juga menyukai