Anda di halaman 1dari 54

SPS anggrek jingga

UNTUK EDIT IDENTITAS PAUD, KLIK “REPLACE” disebelah kanan atas layar”

Fine what : isi kata/kalimat yang akan diganti

Replace : isi kata/kalimat yang diinginkan

Lalu klik replace all

1
KURIKULUM
SPS ANGGREK JINGGA

NAMA LEMBAGA : SPS ANGGREK JINGGA


ALAMAT : KP CIBALAMPU RT 02 RW
03
DESA : CIGAGADE
KECAMATAN : BALUBUR LIMBANGAN
KABUPATEN : GARUT
PROPINSI : JAWA BARAT
PHONE/HP : 082326398559

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional,

yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang

standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang

pendidikan yang mengacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil

pendidikan Negara-negara maju.

Pemberlakuan undang-undang Indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintah daerah menurut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi

dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat

sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralistik pengelolaan pendidika

dengan diberikannya wewenang kepada PAUD non formal untuk menyusun

kurikulumnya mengacu kepada Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan.

Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah

diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan

dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam

penyusunannya maupun pelaksanaanya di PAUD.

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah

menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan PAUD, dan kodisi

3
daerah. Dengan demikian daerah atau PAUD memiliki cukup kewenangan untuk

merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman

belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar. Pengembangan

kurikulum merupakan salah satu bagian penting dan proses pendidikan. Kurikulum

merupakan alat untuk membantu guru dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum

secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk

memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar memungkinkan

pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual

dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan perkembangannya.

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan masa penting, karena awal kehidupn

anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya

pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal. Apa yang dialami anak

pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya akan berdampak pada

kehidupannya dimasa datang. Oleh karena itu pada masa-masa usia dini perlu

dilakukan upaya pendidikan yang meliputi upaya stimulasi, bimbingan, asuhan dan

pemberian kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan berbagai potensi yang

dilakukan anak melalui pengembangan kurikulum.

Penyempurnaan kurikulum termasuk kurikulum pendidikan anak usia dini

dilakukan oleh tim pengembang kurikulum, pakar, praktisi dan pembina serta

penyelenggara pendidikan.

Saat ini akan dikembangkan kurikulum pendidikan anak usia dini untuk

menjawab tantangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4
Dengan diterbitkannya dokumen kurikulum pendidikan anak usia dini

diharapkan dapat menjadi standar acuan guru dan penyelenggara pendidikan dalam

membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian pada tingkat satuan

pendidikan.

B. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Pengertian

1. Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing lembaga

penyelenggara pendidikan anak usia dini. Kurikulum PAUD berisi tujuan

pendidikan, keadaan potensi PAUD, struktur dan muatan kurikulum pendidikan

anak usia dini, kalender pendidikan dan silabus.

A. Silabus

Silabus adalah seperangkat peraturan kegiatan pembelajaan pengelolaan kelas,

dan penilaian hasil belajar, silabus harus disusun secara sistimatis dan berisikan

komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target tercapainya

kompetensi dasar.

5
Di PAUD. Stimulasi pembelajaran dituangkan dalam bentuk perencanaan

tahunan dan semester, mingguan dan harian.

a) Perencanaan Tahunan dan Semester

Perencanaan tahunan disusun pada tahun ajaran baru antara lain berupa

penyusunan jadwal dan pengadaan fasilitas yang di perlukan demi

kelancaran pelaksanaan program bermain anak didik. Kegiatan semester

antara lain menyiapkan buku program kegiatan mingguan dan harian serta

pembelajaran, fasilitas-fasilitas keperluan semester.

b) Perencanaan kegiatan bermain mingguan dan harian.

Perencanaan suatu kegiatan mingguan adalah penyusunan kegiatan dalam

satu minggu. Perencanaan kegiatan harian adalah penyusunan persiapan

pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam satu hari.

Untuk meningkatkan kecerdasan holistic anak dengan mengacu pada Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009.

1. Kegiatan mingguan adalah kegiatan secara pasti bisa di programkan setiap

minggu, misalnya setiap hari senin di programkan Tanya jawab bagi anak didik,

hari Jum’at diprogramkan kegiatan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bermain

yang telah di selenggarakan.

2. Kegiatan harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada anak

didik termasuk memeriksa keberhasilan dan ketertiban ruang bermain anak didik.

Contoh perencanaan kegiatan harian dapat dilihat dalam label.

6
C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM.

1. Bersifat komphrensif

Kurikulum harus menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan

perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan.

2. Bersifat Kontinu

Kurikulum dikembangkan atas dasar perkembangan dan kemampuan anak secara

bertahap dan terus menerus, dengan berbagai kegiatan dan interaksi yang ada di

lembaga.

3. Bersifat Korelasi

Kurikulum bersifat korelasi maksudnya harus melibatkan antara orang tua dan guru

sehingga dapat melaksanakan pendidikan pada anak usia dini dengan baik.

4.Berpusat pada anak.

Kurikulum harus Melayani kebutuhan individu anak dan dapat mewadahi bakat dan

minat setiap anak sesuai dengan karakteristik anak.

5.Merefleksikan kebutuhan dan nilai masyarakat.

Kurikulum harus memperhatikan hubungan sosial setiap anak sebagai anggota dari

keluarga dan penerapan nilai-nilai budaya di masyarakat.

7
6.Mengembangkan standar kompetensi anak.

Kurikulum yang dikembangkan harus dapat mengembangkan potensi yang dimiliki

anak. Standar kompetensi sebagai acuan dalam menyiapkan lingkungan belajar anak.

7.Melayani anak berkebutuhan khusus.

Kurikulum yang dikembangkan hendaknya memperhatikan setiap anak termasuk anak-

anak yang berkebutuhan khusus.

8. Memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak.

Kurikulum yang dibangun hendaknya memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan

anak saat anak berada disekolah.

9. Menjabarkan prosedur pengelolaan lembaga.

Kurikulum hendaknya dapat menjabarkan dengan jelas prosedur

manajemen/pengelolaan lembaga kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas.

10.Manajemen sumber daya manusia.

Kurikulum hendaknya dapat mengembangkan proses manajemen pembinaan sumber

daya manusia yang terlibat di lembaga.

11. Penyediaan sarana dan prasarana.

Kurikulum dapat menggembangkan penyediaan sarana dan prasarana yang di miliki

lembaga.

8
BAB II
KEADAAN POTENSI
BANTUGURU

A. TUJUAN PENDIDIKAN PAUD NASIONAL.

a. Tujuan Umum

Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup

dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Meningkatkan pengetahuan,

kemampuan,keterampilan masyarakat tentang pentingnya pemberian pelayanan

pendidikan bagi anak sejak usia dini ( 0 – 6 tahun )

b. Tujuan Khusus

1. Anak memiliki aqidah yang benar dapat melakukan ibadah dengan benar,

mental diri dan tuhannya serta mencintai ciptaannya.

2. Anak memiliki kesehatan jiwa dan raga serta memiliki keterampilan yang

memadai seperti: gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan

halus,gerakan kasar,serta menerima sensorik (panca indera )

3. Anak dapat berkomunikasi secara efektif baik lisan, tulisan dan bahasa tubuh

serta brempathy

4. Anak dapat berfikir logis, kritis dan dapat memecahkan permasalahan yang

dihadapinya serta memiliki daya juang yang tinggi.

9
5. Anak memiliki akhlak mulia sehingga mencintai dan menjaga lingkungannya,

menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu mengembangkan

konsep diri, belajar seumur hidup, memiliki kepekaan terhadap perubahan

sosial dan budaya.

6. Anak memiliki rasa seni dan estetika serta dapat menghargai karya orang lain

B. VISI,MISI, DAN TUJUAN SPS ANGGREK JINGGA

VISI : SEHAT CERDAS DAN ISLAMI

MISI :

1. Melaksanakan pembelajaran yang aktif,kreatif ,efektif dan inovatif serta

religius.

2. Mendidik anak secara optimal sesuai dengan kemampuannya

3. Menyiapkan anak didik ke jenjang pendidikan selanjutnya sesuai dengan

tahapan usia

TUJUAN :

1. Memperluas layanan PAUD bagi anak usia 2-6 tahun dari keluarga yang

kurang mampu

2. Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak

3. Membentuk dan menghasilkan anak menjadi manusia yang berakhlak

mulia,cakap percaya diri dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan nya

4. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dalam mengelola pendidikan

yang menyenangkan berpotensi dan berkualitas

10
C. PROFIL LEMBAGA

1. Nama Sekolah : SPS ANGGREK JINGGA

- Alamat : kp.Cibalampu Rt 02 RW 03 Desa Cigagade


- No. Telp/ Hp : 082326398559

- Nama Pengelola : Siti Romlah

- NPSN : 69981741

- LUAS TANAH : 126 M²

- Luas bangunan : 126 M²

DATA PESERTA DIDIK SPS ANGGREK JINGGA 2019/2020

NO. PROGRAM Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Usia 2-6Tahun 25 15 40

DATA TENAGA PENDIDIK

NO. NAMA Tempat Tgl Lahir JAB.

1. Siti Romlah Bogor,30-04-1979 Kepsek

2. Cucu Siti Dallilah Garut,11-10-1968 Guru

3. Syahranie Fitria Wardatu Zulfa Garut,22-02-1999 Guru

11
E. KONDISI RUANGAN

a. Ruang Kepala Sekolah :


b. Ruang Kelas : 2 Ruang
c. Halaman Bermain :1
d. WC/Kamar Kecil : 1 Ruang

F. KERJASAMA
- UPTD PUSKESMAS Limbangan

- TP-PKK Desa Cigagade

- HIMPAUDI Kec. Balubur Limbangan

12
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Bidang Pengembangan Alokasi Waktu Per Minggu


2-4 tahun 4-5 tahun 5-6 tahun
1. Pembentukan
Perilaku
1.1 Nilai Agama &
Moral
360 menit 600 menit 900 menit
2. Kemampuan Dasar
2.1 Bahasa
2.2 Kognitif
2.3 Fisik motorik
2.4 Sosial Emosional
2.5 Seni

B. BEBAN BELAJAR

Kelompok Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu jam


usia pembelajaran pembelajaran / Efektif per pembelajran
( tahun ) tatap muka minggu tahun per tahun
/menit ajaran
2-4 30 menit 18 jam 34 minggu 612 jam
4-5 30 menit 35 jam 34 minggu 1190 jam
5-6 30 menit 35 jam 34 minggu 1190 jam

C. PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK

Usia 2-4 tahun : Kelompok A

13
Usia 4-5 tahun : Kelompok B

D. MUATAN LOKAL SPS ANGGREK JINGGA adalah :


1. Baca Tulis Iqra

E. PENGEMBANGAN DIRI
Untuk pengembangan diri anak di SPS ANGGERK JINGGA diadakan ekstra
kulikuler diantaranya :
1. Menari
2. Bernyanyi

F. PENDIDIKAN KARAKTER

NO. KARAKTER URAIAN


Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
1. RELIGIUS agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
2. JUJUR sebagai orang yang selalu dapat dopercaya dalam
perkataan, tindakan dan pekerjaan.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
3. TOLERANSI suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang yang lain
yang berbeda dari dirinya.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
4. DISIPLIN pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
5. KERJA KERAS dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan

14
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Berfikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara


6. KREATIF atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki.
Sikap dan perilaku yanga tidak mudah tergantung pada
7. MANDIRI orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama
8. DEMOKRATIS hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
9. RASA INGIN TAHU mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan didengar.
10. BERSAHABAT/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senanng berbicara,
KOMUNIKATIF bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
11. CINTA DAMAI Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
12. GEMAR MEMBACA Kebiasaan menyediakan aktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
13. PEDULI SOSIAL Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas


14. TANGGUNGJAWAB dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
15. GIGIH Artinya keras hati, tetap dan teguh pada pendirian dan
pikiran. Dengan demikian orang yang gigih ialah orang
yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
yang dicita-citakan sampai pada batas kemampuan.
15. TEKUN Yaitu melakukan semua pekerjaan dengan rajin, telliti,
sabar, hati-hati dan sungguh-sungguh.
16. PERCAYA DIRI Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang

15
sangat penting dalam kehidupan manusia.
17. SEMANGAT Cara berfikir, bertindak, berwawasan yang menempatkan
KEBANGSAAN kepentinngan bangsa dan negara diatas kepentingan diri
dan kelompoknya. Contoh : upacara, PHBN.
18. CINTA TANAH AIR Cara berfikir, bersikap dan menunjukkan kesetiaan,
kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik
banngsa. Contoh : menyimpan foto presiden, lambang
negara, bendera diruangan.
19 CINTA TANAH AIR Cara berfikir, bersikap dan menunjukkan kesetiaan,
kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik
banngsa. Contoh : menyimpan foto presiden, lambang
negara, bendera diruangan
20. MENGHARGAI/ Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
PRESTASI menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
mengaku dan menghormati keberhasilan orang lain.
Contoh : menghargai dan memberikan penghargaan bagi
teman yang berprestasi, dengan memberikan tepuk
tangan.

G. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP.

Proses Pembelajaran di SPS ANGGREK JINGGA dilakukan untuk


mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang
menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan
sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan
hidupnya.

16
H. PENDIDKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

Dalam mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


SPS ANGGREK JINGGA menerapkan :
- Kolase dari Bahan Alam

I. Hakikat Program Pembelajaran SPS ANGGREK JINGGA

Bermain bagi anak usia dini adalah belajar. Bermain adalah suatu

kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan / kepuasan

bagi diri anak, Bermain sebgai sarana sosial, diharapkan melalui bermain memberi

kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi,

dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu

anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa anak hidup serta lingkungan tempat

dimana anak hidup.

Bermain umumnya dilandasi oleh motivasi instinsik dari dalam diri anak,

bermain melibatkan keaktifan anak memunculkan efek positif. Bermain merupakan

pilihan yang bebas, ketika bermain, anak fokus pada proses. Adapun manfaat

bermain, antara lain:

 Memberikan kesempatan untuk mencoba hal baru.

 Mengaplikasikan kenyataan dalam representasi simbol.

 Memberikan kesempatan untuk problem solving.

 Mengembangkan kreativitas.

SPS ANGGREK JINGGA meyakini bermain akan membantu meletakkan

dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan kreativitas / daya

17
cipta yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahap berikutnya.

1. Pengembangan Moral dan Nilai-nilai agama

Pengembangan Moral dan Nilai-nilai agama dilaksanakan dalam pembiasaan,

merupakan kegiatan ya.ng dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-

hari anak, sehingga timbul perkembangan moral dan nilai-nilai agama serta

perkembangan social agar dapat mengembangkan emosional dan kemandirian.

2. Belajar melalui Bermain.

Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di SPS

ANGGREK JINGGA

Pendekatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik dilakukan dalam suasana

menyenangkan dengan menggunakan startegi, untuk materi/bahan dan media yang

menarik serta mudah dimengerti oleh anak.

Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi , menemukan dan memanfaatkan

objek-objek yang dekat dengan lingkungan anak sehingga pembelajaran menjadi

bermakna (bermanfaat) bagi anak, ketika bermain anak membangun pengertian

dengan pengalamannya.

3. Pembelajaran Berorientasi Pada Tumbuh Kembang anak

Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan sesuai dengan

tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu

18
memperhatikan perbedaan secara individu, dengan demikian dalam kegiatan yang

disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara yang

sederhana ke rumit, Kongkrit ke abstrak, gerakan ke vermal, dan dari keakuan

(ego) ke rasa sosial.

4. Pembelajaran Berorientasi Pada Kebutuhan anak

Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada kebutuhan anak.

Anak pada usia dini sedanag membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan

semua aspek perkembangan. Dengan demikian berbagai stimulasi Kecerdasan Jamak

diberikan.

5. Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik

Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik, tema

sebagai wadah pengenalan berbagai konsep untuk mengenal diri dan lingkungan

sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan

anak, sederhana serta menareik.

6. Kegiatan Pembelajaran yang AKEIS (Aktiv Kreatif Efektif Inovatif dan

Religius )

Proses pembelajaran Aktif Kreatif Evektif Inovatif dan Religius dilakukan di SPS

MAWAR yang disiapkan oleh guru melalui kegiatan yang menarik dan

menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak

berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Pengenalan pembelajaran dilakukan

secara demokratis, mengingat peserta didik merupakan subyek dalam proses

pembelajaran, anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan guru atau temannya.

19
7. Pembelajaran Menggunakan Kecakapan Hidup

Proses Pembelajaran di SPS ANGGREK JINGGA dilakukan untuk mengembangkan

kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang

berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serte

memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

8. Pembelajaran Yang bermakna

Kegiatan pembelajaran SPS ANGGREK JINGGA akan menstimulasi potensi

perkembangan anak, sehingga memanfaatkan berbagai media sumber belajar antara

lain lingkungan dan alam sekitar yang disediakan oleh pendidik.

Metode pendekatan pendidikan untuk mengoptimalkan perkembangan anak di SPS

ANGGREK JINGGA, menggunakan konsep sentra yang dikenal BCCT.

“Beyond Center and Circle Time (BCCT)”

A. Metode “Beyond Center and Circle Time”

1. Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
2. Dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik.
3. Merupakan pengembangan dari metode Montessori, HighScope, dan Reggio
Emilio.

20
4. Dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training
(CCCRT) Florida, USA.
5. Dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari 25 tahun, baik
utk anak normal maupun utk anak dg kebutuhan khusus

B. Ciri-ciri dari Metode “Beyond Center and Circle Time”

1. Pembelajarannya berpusat pada anak;

2. Menempatkan setting lingkungan main sbg pijakan awal yang penting;

3. Memberikan dukungan penuh kpd setiap anak utk aktif, kreatif, dan berani

mengambil keputusan sendiri;

4. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator;

5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sebagai pusat minat;

6. Memiliki standar operasional prosedur yang baku;

7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak main dilakukan dalam posisi duduk

melingkar.

8. Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.

9. Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu

dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dgn menggali pengalamannya sendiri

(bukan sekedar mencontoh atau menghafal).

10. Metode ini memandang bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-

satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain

dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.

11. Pendekatan Sentra dan Lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang

berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main

21
dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding)

untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan main; (2)

pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah main.

12. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan

perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai

perkembangan yang lebih tinggi.

13. Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat

alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk

mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu: (1) main sensorimotor

atau fungsional; (2) main peran; dan (3) main pembangunan.

14. Saat lingkaran adalah saat dimana pendidik (guru/kader/pamong) duduk bersama

anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang

dilakukan sebelum dan sesudah main.

C. KEUNGGULAN METODE BCCT

1. Kurikulumnya diarahkan untuk membangun berbagai pengetahuan anak yang digali

sendiri melalui variasi pengalaman main di sentra-sentra kegiatan, sehingga

mendorong kreativitas anak

2. Pendidik lebih berperan sebagai perancang, pendukung dan penilai kegiatan anak

dengan mengkondisikan setiap anak untuk berperan aktif

3. Pembelajarannya bersifat individual, sehingga rancangan, dukungan dan penilaian

disesuaikan dengan potensi, tingkat perkembangan dan kebutuhan masing-masing

anak.

22
4. Semua tahapan perkembangan anak telah dirumuskan dengan rinci dan jelas,

sehingga dapat dijadikan panduan dalam penilaian perkembangan anak.

5. Kegiatan pembelajarannya tertata dalam urutan yang jelas (mulai dari penataan

lingkungan main sampai pada pemberian pijakan-pijakan sebelum, sesaat dan

sesudah main,) sehingga dapat dijadikan panduan bagi pendidik pemula.

6. Masing-masing anak memperoleh dukungan aktif ,kreatif dan berani mengambil

keputusan sendiri, tanpa harus takut membuat kesalahan.

7. Setiap tahap perkembangan bermain anak sudah dirumuskan secara jelas , sehingga

dapat dijadikan pijakan bagi pendidik dalam melakukan penilaian perkembangan

anak.

8. penerapannya tidak bersifat kaku, melainkan dapat dilakukan secara bertahap, sesuai

dengan situasi dan kondisi setempat.

9. Kegiatan disetiap sentra setiap hari berpusat pada materi yang sudah ditetapkan

dalam tema.

10. Pada setiap sentra akan membangun lima domain, yaitu: Kognitif, Afektif, Bahasa,

sosial dan Psikomotor.

D. Sentra Dapat Melejitkan Kompetensi Anak Didik Karena :

1. Anak dapat memilih sentra atau permainan yang dapat mengembangkan rasa

percaya diri dan melatih kemampuan dalam mengatasi permasalahannya.

2. Anak diberi keleluasaan untuk: mencoba, bereksplorasi, mengembangkan gagasan,

dan menata ulang apa yang seharusnya terjadi menurut pemahamannya.

23
3. Anak dapat mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap alat dan bahan main

yang dipergunakan.

4. Membangun kemampuan bekerjasama, interaksi sosial yang lebih intensif

dibanding dalam kelompok besar.

5. Anak memerlukan waktu yang cukup untuk bermain disentra agar lebih optimal

menstimulasi kecerdasan jamaknya. Keterlibatan anak dalam satu sentra pada satu

waktu lebih baik dari pada mengunjungi beberapa sentra.

6. Waktu yang cukup disentra diperlukan untuk memilih bahan main, persistensi,

penguatan konsep, diskusi aktivitas,dan penerapan tahapan bermain.

7. Pengalaman belajar terintegrasi yang penuh makna sesuai dengan pengalaman dan

tahapan perkembangannya.

8. Mengoptimalkan ruang dan APE yang ada.

E. Kunci keberhasilan dan ciri BCCT

1. Kemampuan TENAGA PENDIDIK (GURU) dalam memahami KONSEP DASAR

Metode BCCT secara Utuh.

2. Caranya : IKUT PELATIHAN ini, agar “ PENYIMPANGAN” di Lapangan dapat

ditekan seminimal mungkin.

3. Contoh : Kemampuan CALISTUNG, bukan tujuan utama dan bukan merupakan

Indikator satu-satunya. Tetapi harus melalui TAHAPAN PANJANG Yang

diintegrasikan dengan setiap kegiatan anak, sehingga tidak dipaksakan.

CALISTUNG diberikan melalui WAHANA BERMAIN yang pelaksanaannya

disesuaikan dengan TINGKAT KESIAPAN masing-masing anak.

24
F. Kegiatan Pembelajaran Melalui Pendekatan Metode BCCT

a. Persyaratan penataan Sentra

1). Aman

2). Nyaman

3). Mendukungsensitifitas personal

4). Dapat diperkirakan

5). Atraktif untuk mendukung anak aktif, inisiatif, dan terlibat dalam kegiatan main

dalam waktu yang lama.

6). Mendukung perkembangan bahasa (reseptif dan Eksploratif).dan sosial.

b. Tempat Belajar

1). Tempat belajar Fleksibel yang penting memperhatikan kenyamanan dan

keamanan.

2). Tempat belajar memperhatikan ruang gerak anak.

3). Penempatan meja kursi hanya hanya ditempat yang diperlukan ( untuk

mendukung kegiatan yang memerlukan meja kursi).

25
4). Penempatan hasil kerja anak ditata didinding kosong secara menarik setinggi

pandangan anak.

5). Penempatan APE dan Buku terjangkau oleh anak.

6). Penggunaan warna dinding dan rak-rak dipilih warna natural.

7). Pengaturan cahaya dan ventilasi udara mendukung kesehatan dan aktivitas anak.

c. Persiapan Pembelajaran

1. Perencanaan pembelajaran dilaksanakan bedasarkan atas tema-tema yang dekat

dengan kehidupan anak. Dikembangkan dalam silabi atau satuan kegiatan

(mingguan atau harian) dengan menggunakan pendekatan menyeluruh dan

terpadu.

2. Satuan kegiatan mingguan dan harian disusun oleh Pendidik yang mengacu

pada Acuan Menu Pembelajaran yang berdasarkan aspek-aspek perkembangan

anak sesuai dengan usia dan kemampuan anak.

3. Pembelajaran disarankan untuk menggunakan pendekatan metode PAUD

(Sentra dan lingkaran), dengan menyusun rencana kegiatan yang dimaksudkan

untuk memberi arah dalam menentukan:

 Kemampuan anak yang ingin dikembangkan

 Topik dan kegiatan main yang akan dilakukan

 Alat dan bahan main yang perlu disiapkan

 Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan

d. Pembelajaran Sentra ( BCCT) Sangat Memperhatikan

26
1). Penataan Lingkungan

2). Aturan masing-masing sentra

3). Awal dan Akhir Kegiatan

4). Beres-beres

5). Pengamatan guru pada setiap anak selama kegiatan sentra berlangsung

6). Pijakan guru sebelum main, pada waktu main, dan setelah main.

e. Pelaksanaan

1. Bukalah sentra secara bertahap, sesuai dengan kesiapan pendidik

(guru/kader/pamong) dan sarana pendukung lainnya.

2. Gilirlah setiap kelompok anak untuk bermain di sentra sesuai dengan jadwal.

Setiap kelompok dalam satu hari hanya bermain di satu sentra saja.

3. Berikan variasi dan kesempatan main yang cukup kepada setiap anak agar tidak

bosan dan tidak berebut.

4. Seiring dengan kesiapan pendidik (guru/kader/pamong) dan sarana pendukung,

tambahlah sentra baru apabila belum lengkap.

5. Lengkapilah setiap sentra dengan berbagai jenis APE baik yang buatan pabrik

maupun yang dikembangkan sendiri dengan memanfaatkan bahan limbah dan

lingkungan alam sekitar.

27
Kegiatan Main

1). Kegiatan main untuk anak usia 2-3 tahun mencakup main sensorimotor dan

main peran.

2). Kegiatan main untuk anak usia 4-6 tahun mencakup main sensorimotor, main

peran dan main pembangunan.

f. Penataan Tempat Main (Pijakan Lingkungan Main )

1. Sebelum anak-anak datang di Sekolah sebaiknya tenaga pendidik/guru datang

lebih awal untuk menyiapkan tempat dan bahan main Sesuai dengan Sentra yang

akan dibuka

2. Tenaga pendidik bertanggung-jawab mengatur tempat main untuk anak yang

menjadi tanggungjawabnya. Antara lain :

3. Menyiapkan dan menata bahan dan alat main sesuai dengan rencana

4. pembelajaran dan jadwal kegiatan hari itu ( Sesuai dengan Sentra yang akan

dibuka, sesuai dengan tema dan sub tema )

5. Penataan alat main harus mencerminkan rencana pembelajaran yang sudah

dibuat.

g. Pijakan Sebelum Main

Pendidik duduk diantara anak-anak. Salah satu Pendidik bersiap-siap untuk

membacakan cerita dari buku cerita sesuai dengan tema yang diajarkan pada

pertemuan hari itu

28
h. Pijakan pengalaman selama bermain (minimal 60 menit)

Pendidik berkeliling diantara anak, memberi contoh cara main pada anak

yang belum bisa menggunakan bahan/ alat, memberi dukungan berupa pernyataan

positif tentang pekerjaan yang dilakukan anak, memancing dengan pertanyaan

terbuka untuk memperluas cara main anak, memberikan bantuan pada anak yang

membutuhkan. Pendidik mengamati dan mencatat apa yang dilakukan, diucapkan

oleh anak.

i. Pijakan pengalaman setelah bermain (minimal 15 menit)

Bila waktu main habis, Pendidik memberitahukan saatnya membereskan.

Membereskan dengan melibatkan anak-anak. bahan main sudah dirapihkan

kembali, Pendidik lainnya membereskan semua mainan hingga kembali pada

tempatnya. Bila anak sudah rapi, Pendidik duduk membuat lingkaran sambil

bernyanyi.

j. Sentra

a. Sentra Bahan Alam

1. Ditempatkan di dalam maupun diluar ruangan sehingga anak dapat

bermain setiap hari.

2. Dilengkapi dengan pasir, air, macam-macam cat lukis dan bahan media main

pembangunan dan sifat cair lainnya.

3. Gunanya untuk mendukung kebutuhan anak usia toddler bermain

mengosongkan dan mengisi serta mengeksplorasi tekstur dan warna

29
b. Main Pembangunan/ Sentra Balok

Biasanya terlihat pada anak-anak yang usianya lebih dewasa, yakni antara usia

3-4 tahun ke atas.

Misalnya : - Ketika anak main tanah liat, ia bisa membuat terowongan

- Ketika anak main cat atau crayon ia bisa membuat lukisan

Sentra ini menyediakan balok unit dan balok berwarna lainnya (diutamakan

untuk anak usia 3-6 tahun),lego berukuran besar (untuk anak usia toddler).

c. Main Peran

Mulai terlihat menjelang anak berusia 2 tahun, misalnya: bila anak melihat

botol susu, maka ia akan menaruhnya dimulut boneka seolah-olah ia tengah

memberikan susu, dll.

Manfaat bermain peran:

1. Main peran sangat membantu perkembangan bahasa dan interaksi sosial

anak

2. Main peran juga dapat memupuk daya cipta anak dan dapat menjadi terapi

yang sangat efektif bagi anak yang mengalami kesedihan dan trauma.

Bermain peran terbagi menjadi dua macam:

1. Main Peran Makro (Anak Memainkan Peran Dunia Nyata)

30
2. Main Peran Mikro (Anak Berimajinasi Dengan Benda-benda yang

diimajinasikan menjadi Dunia Nyata)

d. Sentra Persiapan

- Memberi kesempatan anak-anak untuk mengurutkan, mengklarifikasikan,

menyusun pola, dan mengorganisasikan bahan serta menyediakan

pengalaman awal menulis dan membaca.

- Kegiatan ini untuk mendukung perkembangan dari keterampilan dan

- pengetahuan tsb. Diberikan dalam semua sentra.

- Dirancang secara khusus untuk memperkuat keterampilan dan

pengetahuan tersebut.

EVALUASI

G. Pengertian Evaluasi / Penilaian

31
Evaluasi merupakan proses pengumpulan, pengelolaan, dan penggunaan informasi

tentang pertumbuhan dan perkembangan anak dalam rangka membuat keputusan untuk

menyusun pembelajaran lebih lanjut.

Evaluasi merupakan komponen penting dan bagian terpadu dari sebuah rangkaian

proses pembelajaran.

Diawali dengan kegiatan perencanaan, pengelolaan, serta evaluasi terhadap

keseluruhan rangkaian proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

 Konsep Dasar Evaluasi Dan Pelaporan Hasil Pembelajaran

 Tujuan

o Mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak.

o Mengetahui efektivitas materi metode, sumber belajar, dan media untuk

pencapaian proses dan hasil pembelajaran.

o Menyusn perencanaan pembelajaran lebih lanjut.

o Menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak.

o Memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan pertumbuhan

dan pekembangan anak.

 Prinsip Evaluasi

 Menyeluruh, evaluasi mencakup selurtuh aspek pertumbuhan dan perkembangan

dalam proses pembelajaran anak.

 Berkesinambungan, evaluasi dilakukan secara terencana, bertahap dan terus

menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil pembelajaran.

32
 Obyektif, Evaluasi dan pelaporan dilakukan berdasarkan falta denga

memperhatikan perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

 Otentik, evaluasi dilakukan pada situasi alamiah ( secara wajar) sehingga anak

tidak merasa sedang dievaluasi.

 Mendidik, Hasil evaluasi dan pelaporan digunakan untuk membina dan

memberikan dorongan kepada pendidik 1. atau orang tua untuk memberikan proses

pembelajaran ( Interaksi, lingkungan dan alat) kepada anak agar dapat mencapai

tahap perkembangan secara lebih optimal.

 Kebermaknaan, hasil evaluasi dan pelaporan harus bermakna bagi anak, pendidik

dan orang tua serta pihak lain yang memerlukan.

 Aspek penilaian

 Aspek Perkembangan mencakup: Moral dan nilai-nilai agama, sosial-emosi,

bahasa, kognitif, fisik motor ( kasar dan Halus), seni dan keterampilan hidup.

 Proses pembelajaran meliputi penggunaan materi, metode media, sumber belajar,

langkah-langkah pebelajaran dan evaluasi.

 Teknik Evaluasi

 Pengamatan / anecdot record

 Dokumentasi

 Kumpulan hasil karya anak ( portofolio)

II.STANDAR KELULUSAN SPS ANGGREK JINGGA


A. Aspek Pengembangan
Aspek-aspek pengembangan pada masing-masing kelompok usia terdiri atas :

33
1. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama
2. Pengembangan Fisik
3. Pengembangan Bahasa
4. Pengembangan Kognitif
5. Pengembangan sosial emosional

B. Kompetensi dan Hasil Belajar


Kompetensi dan hasil belajar yang ingin dicapai pada masing-masing aspek
pengembangan adalah :

1. Aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama, kompetensi dan hasil


belajar yang ingin dicapai adalah kemampuan melakukan ibadah, mengenal
dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
2. Aspek pengembangan fisik, kompetensi dan hasil belajar yang ingn dicapai
adalah kemampuan mengelola dan keterampilan tubuh termasuk gerakan-
gerakan yang mengontrol gerak tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar,
serta menerima rangsangan sensorik
( pancaindra).
3. Aspek pengembangan kemampuan berbahasa, kompetensi dan hasil belajar
yang ingin dicapai adalah kemampuang menggunakan bahasauntuk
pemahaman bahasa pasif dan dapat komunikasi secara efektif yang
bermanfaat untuk berfikir dan belajar.
4. Aspek pengembangan kemampuan kognitif, kompetensi dan hasil belajar
yang ingin dicapai adalah kemampuan berfikir logis, kritis, memberi alasan,
memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat.
5. Aspek pengembangan sosial emosional, kompetensi dan hasil belajar yang
ingin dicapai adalah kemampuan mengenal lingkungan alam, lingkungan
sosial dan budaya. Serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif
terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki.

34
6. Aspek pengembangan Seni, kompetensi dan hasil belajar yang ingin dicapai
adalah kemampuan kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi,
bertepuk tangan serta, menghargai hasil karya yang kreatif.
C. Standar Perkembangan Akhir Usia

Usia/ Umur Akhir Usia 3 tahun


Akhir usia 4 tahun
Aspek

Anak mampu meniru secara Anak mampu meniru dan


terbatas perilaku keagamaan yang mengucapkan bacaan do’a,
MORAL DAN dilihat dan didengarnya, serta menyanyikan lagu-lagu
NILAI- NILAI meniru prilaku yang baik dan keagamaan dan gerakan beribadah
AGAMA sopan. secara sederhana serta mulai
berprilaku baik dan sopan
diingatkan.

Anak mampu berinteraksi dan Anak mampu berinteraksi, dapat


SOSIAL EMOSI
mengenal dirinya serta menunjukkan reaksi emosi yang
DAN
menunjukkan keinginannya dengan wajar serta mulai menunjukkan
KEMANDIRIA
kuat. rasa percaya diri sendiri serta
N
hidup sehat.

Anak dapat mendengarkan dan Anak dapat mendengarkan dan


berbicara dengan kalimat berbicara serta memiliki
BAHASA
sederhana. perbendaharaan kata yang makin
banyak.

Anak mampu mengenal benda dan Anak mampu mengenal konsep


KOGNITIF memanipulasi objek / benda sederhana dan dapat
mengklasifikasikan

Anak mampu melakukan gerakan Anak mampu melakukan gerakan


FISIK MOTOR seluruh anggota tubuhnya secara secara terkordinasi dalam rangka
terkordinasi. kelenturan, dan keseimbangan.

Usia/ Umur Akhir Usia 5 tahun Akhir Usia 6 tahun


Aspek

MORAL DAN Anak mampu mengucapkan bacaan Anak mampu melakukan perilaku
NILAI-NILAI do’a, menyanyikan lagu-lagu keagamaan secara berurutan dan

35
AGAMA keagamaan, meniru gerakan-gerakan mulai belajar membedakan
ibadah, mengikuti aturan serta perilaku baik dan buruk.
mampu belajar berprilaku baik dan
sopan bila diingatkan.

SOSIAL EMOSI Anak mampu berinteraksi dan mulai Anak mampu berinteraksi dan
DAN dapat mengendalikan emosinya, mulai mematuhi aturan, dapat
mulai menunjukkan rasa percaya mengendalikan emosinya,
KEMANDIRIAN
diri, mulai dapat menjaga diri menunjukkan rasa percaya diri dan
sendiri serta hidup sehat. dapat menjaga diri sendiri serta
hidup sehat.

BAHASA Anak dapat berkomunikasi secara Anak dapat berkomunikasi secara


lisan, memiliki perbendaharaan kata lisan, memiliki perbendaharaan
dan mengerti simbol. kata, serta mengenal simbol
sebagai persiapan membaca
menulis dan berhitung.

KOGNITIF Anak mampu mengenal dan Anak memahami berbagai konsep


memahami berbagai konsep sederhana dan dapat memecahkan
sederhana dalam kehidupan sehari- masalah sederhana dalam
hari. kehidupan sehari-hari.

FISIK MOTOR Anak dapat melakukan gerakan Anak mampu melakukan gerkan
tubuh secara terkoordinasi dalam tubuh secara terkoordinasi dalam
rangka kelenturan, kelincahan dan rangka kelenturan, kelincahan dan
keseimbangan. keseimbangan serta melatih
kebernian.

C. Indikator Kemampuan
Indikator kemampuan merupakan hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur
dalam satu kompetensi dasar. Indikator-indikator kemampuan dalam Program
Kegiatan Pendidik ini merupakan indikator kemampuan minimal yang disusun
berdasarkan gradasi tingkat kemampuan. ( Mengacu pada Permen No.58 Tahun
2009)

D. Standar Kompetensi Lulusan SPS ANGGREK JINGGA

36
Usia/ Umur Akhir Usia 6 tahun
Aspek

MORAL DAN Anak mampu melakukan perilaku keagamaan secara


NILAI-NILAI berurutan dan mulai belajar membedakan perilaku baik,
AGAMA buruk, mengenal sifat Tuhan, Paham ada kehidupan setelah
mati.

Hafal beberapa: Surat Pendek, Do’a harian, dapat melakukan


beibadah ( Sholat dengan Baik.)

SOSIAL EMOSI Anak mampu berinteraksi dan mulai mematuhi aturan, dapat
DAN mengendalikan emosinya, menunjukkan rasa percaya diri dan
KEMANDIRIAN dapat menjaga diri sendiri serta hidup sehat.

BAHASA Anak memahami bahasa Reseptif ( Memahami apa yang


didengar, Pemahaman fonetik, pemahaman artikulasi,
mengenal intonasi.

Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki


perbendaharaan kata, serta mengenal simbol sebagai
persiapan membaca menulis dan berhitung.

Anak dapat membaca suku – kata

KOGNITIF Matematik :

1. Aritmatik :
Bilangan, Jumalah, hubungan satu ke satu.

2. Ukuran :
Tinggi, berat, Waktu, Panjang, Isi, Besar dll.

3. Geometri:
Hubungan, hubungan antar bentuk.

37
4. Pola :
Bentuk, wrna, bunyi, tanda, kombinasi.

5. Statistika :
Persamaan, perbedaan, pengelompokkan,
perbandingan,analisa,informasi.

Anak memahami berbagai konsep sederhana dan dapat


memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-
hari.

Sain

1. Pengetahuan Fisik:
Bentuk, ukuran, tekstur, cara kerja, Optimalisasi
seluruh indara.

2. Pengetahuan kehidupan :
Siklus kehidupan, lingkungan sekitar.

FISIK MOTOR Anak mampu melakukan gerkan tubuh secara terkoordinasi


dalam rangka kelenturan, kelincahan dan keseimbangan serta
melatih kebernian.

E. Stadard Kompentensi Lulusan Pengembangan Ciri Khas SPS MAWAR


N USIA / SEMESTER Usia 3- Usia Usia Ket.
O 4 th
4-5 th 5-6 th

PENGEMBANGAN I II I II I II

I. Hafalan Surat Pendek :

1. Al – Ikhlas X X

2. Al – Kautsar X X X

38
3. Al – Ashr X X X

4. Al – Falaq X X X

5. An-Nas X X X

6. Al-Lahab X X

7. An- Nasr X X

8. Al-Kafirun X X

9. Al-Quraisy

10. Al-Ma,un

II. Do’a Harian

.1. Do,a Sebelum Belejar X X

2. Doa Untuk Kedua Orang Tua X X

3. Doa Kelancaran Berbicara X X

4. Doa Sebelum Makan dan X X


Minum

5. Doa Sesudah Makan dan X X


Minum

6. Doa Keluar Rumah X

7. Do,a Naik Kendaraan X

8. Do,a Berpakaian X

9. Do,a Bercermin X

10. Do,a Masuk WC X

11. Do,a Keluar WC X

39
12. Do,a Sebelum Tidur X

13. Do,a Bangun Tidur X

14. Do,a Mendengar Adzan X

15. Do,a Kesehatan Badan X X

16. Do,a Kebaikan Dunia dan X


Ahirat

17. Do,a Menengok Orang Sakit X

18. Do,a Turín Hujan X

19. Do,a Mendengar Petir X

20. Do,a Berbuka Puasa X

III Praktek Ibadan

1. Peraktek Wudlu

a.Do,a sebelum wudu X X X X X X

b.Do,a sesudah wuduh X X

2. Peraktek Sholat

a. Doa Masuk Mesjid X X X X X X

b. Do’a Keluar Mesjid X X

c. Do’a Iftitah X X X

d. Surat Al-Fatihah X X

e. Do’a Ruku’ X X X

f. Do’a I’tidal X X

g. Do’a Diantara Dua sujud X

40
h. Do’a Tasyahud X

i. Dzikr Ba’da Sholat X

IV. Kalimah Thoyibbah

Subhanallah X X X

Al-Hamdulillah X X X

Allahu akbar X X X

Insya Allah X X X X

Astaghfirullaoh X X X

Masya Allah X X X

Inna Lillah X X X

Hasbunallah X X

Jazakumulloh

V. Pengetahuan Dasar Islam

a. Rukun Iman X X X X X

b. Rukun Islam X X X

c. Asmaul Husna X

d. Nama Malaikat X

e. Mengenal Kelurga Nabi X

Muhammad.

V. Pelaporan

ATURAN – ATURAN DASAR

41
1. Beriman, bertaqwa, berakhlak dan berkarya.

2. Saling menghargai martabat dan derajat serta menilai seseorang dari segi

kebaikannya.

3. Melatih diri untuk selalu melakukan kebaikan mulai dari dirimu sendiri.

4. Amalkan nilai-nilai akhlak karimah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Berikan yang terbaik bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain.

6. Bijaksana dan berlaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.

7. Melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh keikhlasan yang dapat dipetanggung

jawabkan kepada Allah dan manusia.

8. Membudayakan hidup bersih sebagai bukti orang beriman.

9. Selalu berfikir positif.

10. Berbuat dan berucap yang baik untuk diri sendiri, berbuat dan berucap tidak baik

kembali kepada diri sendiri.

11. Bicara singkat, sederhana dan jelas.

12. Selesaikan segala permasalahan dengan bahasa positif.

13. Menjalin silahturahmi.

42
PETUNJUK PENILAIAN

PERKEMBANGAN ANAK

Penilaian terhadap perkembangan anak ini dilakukan dengan memberikan predikat; 1)

“Kurang” yang disingkat dengan huruf “K”, 2) “Baik/Cukup” yang disingkat dengan

huruf “B”, 3) “Terampil” yang disingkat dengan huruf “T”. istilah tersebut merupakan

jawaban dari setiap instrument perkembangan anak yang ada.

Predikat atau singkatan di atas mempunyai ruang lingkup pengertian sebagai berikut :

1) Kurang “K”, mempunyai pengertian :

- Baru sesekali muncul

- Baru mulai

- Baru mengenal

- Dimotivasi

- Perlu dibimbing

2) Baik / Cukup”B”, mempunyai pengertian :

- Lebih sering muncul dari pada tidak

43
- Lebih sering mampu dari pada tidak

3) Terampil “T”, mempunyai pengertian

- Sudah paham dan mampu

- Sudah terbiasa

PENILAIAN UMUM

NO. ASPEK PERKEMBANGAN Semester I Ket.

K B T K

I MORAL DAN NILAI AGAMA

A Ihsan Kepada Allah

1. Senang dan terbiasa berdo’a sebelum dan


sesudah kegiatan

2. Senang dan khusu’ dalam melakukan Ibadah

3. Senang melakukan seperti akhlak dan


kepribadian Nabi Muhammad SAW. ( Sabar,
Pema’af, Ikhlas, tawadhu, Istiqomah, berni,
Amanah, Ikhlas dll. )

4. Senang menerima tugas sebagai pemimpin


sesuai kemampuan dengan bimbingn Allah.

B. Ihsan Kepada Manusia dan Mahluk Allah

5. Terbiasa mengucap salam dengan Ikhlas

44
6. Terbiasa menjawab salam dengan Ikhlas.

7. Terbiasa mengucap Alhamdulillah dengan


baik dan sopan.

8. Terlibat dalam acara keagamaan

9. Menutup hidung bila bersin, batuk dan


menguap

10. Berbicara sopan dengan suara yang ramah dan


teratur ( tidak berteriak )

11. Menyebut mana yang benar dan salah pada


suatu persoalan

12. Menghormati yang lebih tua,menghargai


teman dan meyangi yang lebih muda.

II SOSIAL EMOSIONAL

13. Berani dan mempunyai rasa ingi tahu yang


besar, kekuatan dari Allah.

14. Mampu bertanggung jawab atas tugas yang


diberikan dengan bimbingan Allah

a. Terbiasa mengembalikan dan merapihkan


maianan ketempatnya setelah digunakan
b. Melakukan tugas dari Allah sebagai
pemimpin sesuai kemampuan
15. Dapat dan terbiasa mandiri, bimbingan dari
Allah

16. Dapat membersihkan diri sendiri bimbingn


dari Allah.

17. Senang memelihara kerpihan diri sendiri


dengan bimbingan dari Allah.

18. Terbiasa memberi dan meminta ma’af dengan


ikhlas.

19. Dapat membedakan milik sendiri dan milik


orang lain dengan petunjuk Allah.

20. Mampu bermain dan bersilaturrahmi dengan


teman sebaya, lebih kecil dan orng dewasa.

45
21. Mampu menyelesaikan masalah dengan
bahasa Imtaq

22. Terbiasa mengingatkan teman apabila lupa


peraturan dengan hidayah dari Allah.

23. Terbiasa berhenti bermain pada waktunya


dengan bimbingan dari Allah.

24. Berani mengingatkan guru menggunakan


bahasa yang sopan dengan bimbingan
dariAllah.

25. Bersabar untuk antri dalam kegiatan bermain


sambil belajart dengan bimbingan allah.

26. Mengenal cara merawat,memelihara, menjaga


lingkungan karunia Allah

27. Menyapa teman dan orang lain kepandaian


dari Allah

28. Mau memuji teman atau orang lain


kepandaian dari Allah

29. Dapat menerima keritikan dengan Ikhlas

30. Mampu mengambil keputusan sederhana


hadayah dari Allah

31. Membantu memecahkan perselisihan


kepandaian dari Allah.

32. Terbiasa disiplin ke sekolah tepat waktu.

33. Dapat berinterkasi dengan teman sebaya dan


orang dawasa

34. Senang bermain sambil belajar untuk


mendapatkan kepandaiain sebagai kaunia dari
Allah.

35. Senang beramal dan bershodakoh dengan


ikhlas, meniru akhlak Nabi Muhammad SAW.

36. Senang bersikap sopan santun sebagai ahlak


yang disenangi Allah.

46
37. Senang membiasakan hidup sederhana,
meniru ahlak nabi Muhammad SAW.

38. Senang bersikap jujur sebagai ciri orang yang


beriman.

39. Senang mematuhi peraturan dengan ikhlas,


tanda taat pada Allah.

40. Senang bersikap hormat dan patuh kepada


orang tua dan guru sebagai hidayah dari
Allah.

41. Senang bersikap empati sebagai rasa kasih


sayang dari Allah.

42. Senang bekerja sama dengan sesama manusia


ciptaan Allah.

43. Senang menerima tugas dengan ikhlas sebagai


ciri seoarang muslim

44. Mau menghargai guru dan teman yang


berbicara.

47
PERKEMBANGAN ANAK
PADA KEGIATAN MAKAN

NO. MATERI PERKEMBANGAN Semester I Ket. Semester II Ket.

K B T K B T

1. Belajar bersabar untuk antri dalam barisan saat


mencuci tangan sebelum makan

2. Terus berlatih untuk mengunyah dan menelan


makanan

3. Mampu dan terbiasa mengambil dan meletakan


piring pada tempatnya

4. Mengenal alat-alat makanan dan minuman milik


sendri

5. Berlatih untuk menjalankan aturan di saat makan

6. Mengucapkan do’a dengan jelas dan khusu


sebelum dan sesudah makan

7. Berusaha menyukai rizqi yang halal yang telah


disediakan

8. Senang terbiasa untuk makan sendiri

9. Mengetahui porsi makan dan bertanggung jawab


pada makanan dan minuman yang diambil sendiri
sebagai rasa syukur kepada Allah

10. Mengucapkan kalimat thayibah di saat makan


seperti mubazir, haram bersyukur,dll

11. Mulai senang beramal ikhlas

48
12. Mampu membersihkan remah-remah sendiri
dengan ikhlas

13. Mau membuang sampah pada tempatnya dengan


ikhlas

14. Terbiasa menyikat gigi setelah selesai makan


dengan ikhlas

15. Dapat mengenal pengetahuan tentang bermacam-


macam rizqi yang halal dari Allah

16. Senang memakan rizqi apa saja dari Allah

17. Pandai bersyukur mengucapkan terima kasih atas


rizqi yang Allah berikan

18. Mengenal kandungan giji pada makanan yang


disediakan pada sharing dalam kegiatan makan

19. Terbiasa bersyukur atas keberhasilan


menghabiskan rizqi yang disediakan Allah

20. Dapat meminta tolong dengan bahasa sopan pada


saat kegiatan makan

49
SEMESTER :1 TAHUN AJARAN : 2019/2020

DESKRIPSI PERKEMBANGAN ANAK

A. PEMBENTUKAN PRILAKU MELALUI PEMBIASAAN


1. Moral dan Nilai-Nilai agama

2. Disiplin dan Kemandirian

3. Sosial Emosi

B. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR

50
1. Berbahasa

2. Kognitif

3. Fisik Motor

Ketidak hadiran

Sakit Izin Alpa

Cigagade, 2019

Guru Kelas Kepala Sekolah ANGGREK


JINGGA

CUCU SITI DALLILAH SITI ROMLAH

51
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
SPS ANGGREK JINGGA
TAHUN AJARAN 2019/2020

*terlampir

52
BAB V
PENUTUP

Dalam menyusun kurikulum, SPS ANGGREK JINGGA menyesuaikan

dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan SPS ANGGREK JINGGA, kodisi

tempat dan kami merancang serta menentukan hal-hal yang akan diajarkan,

pengelolaan pengalaman belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan belajar

mengajar. Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dan proses

pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu guru dalam melakukan

tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang

dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar

memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual,

emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan

perkembangannya.

53
Demikian pengembangan kurikulum ini kami buat dan semoga bermanfaat

terutama untuk pendidik / guru .

Garut, 02 Juli 2019

Kepala Sekolah SPS ANGGREK

JINGGA

SITI ROMLAH

54

Anda mungkin juga menyukai