Assalamualaikum.wr.wb
Wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI ....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. DESAIN INTERIOR.......................................................................
B. DESAIN INTERIOR DAN LINGKUNGAN KANTOR................
C. MACAM-MACAM DESAIN INTERIOR DAN LINGKUNGAN
KANTOR.............................................................................................
1. RUANGAN.......................................................................................
2. UDARA.............................................................................................
3. LINGKUNGGAN SEHAT.................................................................
4. SYSTEM PENCAHAYAAN.............................................................
5. WARNA.............................................................................................
6. CONTROL SUARA..........................................................................
7. MUSIC...............................................................................................
8. KEAMANAN KANTOR...................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dari dulu banyak organisasi yang mengalami kesulitan dalam mengatur serta
menata ruang kantornya sendiri. Kesulitan tersebut disebabkan oleh langkanya
Pegawai yang mempunyai keterampilan dan keahlian di bidang merancang tata
Ruang kantor. Namun demikian, Beruntunglah pada akhir-akhir ini sudah semakin
Banyak orang yang memahami tentang masalah ini. Manarjemen mulai menyadari
Bertapa pentingnya nilai perencanaan serta rancangan ruangan yang serasi.
Permasalahan dalam penataan ruangan kantor dan sekitar kantor ini berbeda
beda dilihat dari kompleks ruang lingkupnya, Sehingga pemecahannya harus di bina
dengan akal sehat dan logika, Misalnya, Perubahan prosedur yang terbatas, karena
prosedur yang terbatas akan lebih banyak mempengaruhinya dari pada suatu
perubahan penataan perabotan. Perancang atau perencana penata ruang harus
bekerja secara erat dengan para peneliti dan arsitek dan ahli-ahli lainnya dalam
menata desain interior kantor dan lingkungannya.
Ruangan perkantoran tidaklah mudah dan tidak mudah di peroleh, oleh karena
itu pertimbangan yang seksama sangat di perlukan terhadap bagaimana
permanfaatannya dalam hubungan dengan penempatan perlengkapan dan
menentukan dan membagi ruangan kerja bagi para pegawai. Dalam menata
lingkungan fisik kantor dan pelayanan perkantoran dengan mempunyai kopetensi
tersebut, dapat memperoleh manfaat bagi para penghuni kantor bagaimana
menata ruang kantor, sehingga pekerjaan kantor dapat di selesaikan secara baik dan
nyaman dalam melakukan pekerjaan. Tingkat produktivitas pegawai yang tinggi
merupakan harapan semua organisasi atau perusahaan dan lingkungan kantor yang
sesuai akan mendukung tercapai nya tujuan tertentu. Dalam harapan tersebut di
ikuti dengan ruang penimpanan dokumen atau arsip yang nyaman, ruang kerja yang
besifat personal sampai pengaturan kabel yang digunakan dalam ruang kantor.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desain interior
Dari definisi yang disebut oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa desain
interior adalah proses pemecah masalah pada komponen-komponen fisik dari suatu
struktur secara sistematis untuk mencapai kesesuain suatu tujuan. Ada juga
pengertian desain menurut D.K. ching sebuah perencanaan tata letak dan
perencanaan ruang di dalam bangunan. Dimana keadaan fisiknya memenuhi
kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan. Mempengaruhi bentuk
aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengepresikan gagasan yang menyertai
tindakan kita, di samping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan,
suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior
adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang
interior.
Kedudukan desain interior terletak di antara teknik dan seni, karena tanpa
adanya teknik dan seni maka desain tidak akan menarik untuk di padang. suatu
desain yang tidak mempertimbangan aspek teknik berakti mengabaikan aspek
konstruksi akan mengakibatkan desain yang di hasilkan tidak akan aman
dipergunakan dan pasti akan mengakibatkan kecelakaan bagi penggunanya.
Karyawan atau klien sebagai pemakai ruang merupakan titik tolak perancangan,
Sehingga segala sesuatu yang terkait dengan aktivitas mereka dalam ruangan yang
akan di desain harus betul-betul terindetifikasi dengan baik agar kepuasan klien
meliputi usia, jenis kelamin,pekerjaan, hobi, warna kesukaan, gaya yang diinginkan,
kesan ruang yang di harapkan dan sebagainya. Dengan data yang lengkap maka
perumusan desain menjadi lebih terarah.
Desainer interior tidak bekerja atas dasar keinginan dan selera pribadi, akan
tetapi segala sesuatu yang di desain bertitik tolak pada keinginan dan harapan klien
sebagai konsumen yang meminta jasa desainer interior. Untuk dapat memahami
keinginan dan harapan atas desain yang di percayakan pengarapanya pada desainer,
maka perlu di lakukan komonikasi yang intensif serta indetifikasi fisik banguanan
yang cermat.
Seorang desainer juga dapat memanfatkan ilmu yang di miliki sebagai pengajar.
Pendidikan seni dan desain yang bekembang dengan pesat di seluruh negara, yang
membutuhkan struktur yang memiliki kualifikasi tinggi. Akan tetapi. Seorang pratiksi
desain interior yang memiliki kulifikasi tinggi belum tentu memiliki kualifikasi dalam
mengajar, sehingga perlu berhati-hati dalam memilih profesi ini karena di perlukan
juga pengetahuan mengenai cara mengajar yang baik.
B. DESAIN INTERIOR DAN LINGKUNGAN KANTOR
Desain interior kantor merupakan elemen-elemen atau furniture yang terdiri
dari benda-benda interior rumah yang dikreasikan oleh para arsitek untuk
melengkapi kebutuhan bangunan-bangunan atau gedung-gedung perkantoran.
Mengunakan furniture yang tepat bisa menjadi faktor pendukung utama dalam
menetapkan gaya desain yang di pilih untuk sebuah ruangan. Namun selain itu. Ada
beberapa hal lain yang harus di perhatikan yaitu desain pembentukan ruang interior
yang bisa menghadirkan sensasi ruangan secara keseluruhan yang ada pada plafon
[atap], dinding dan lantai.
Hal yang paling menunjang terciptanya suatu desain interior kantor adalah untuk
menciptakan suasana nyaman bagi penghuni kantor ataupun tamu yang berkunjung
ke kantor tersebut.
1.ruangan
Penetapan ruang dan fumiture kantor dan berbeda-beda furniture yang di
butuhkan oleh kantor. Di bagian lobby atau receiption juga perlu di desain interior,
karena area ini sangat mempengaruhi tampilan citra dari perusahaan. Maka dari itu
sebaiknya desain interior kantor di area ini di desain sebaik mungkin dan untuk
lebih idealnya dalam proses desain interior kantor pemilik perusahaan memberikan
informasi atau instruksi kepada arsitek desain interior agar dapat menghasilkan
desain interior kantor yang baik dan sesuai dengan tampilan citra perusahaan.
a. Plafon
Agar plafon [atap] dapat terlihat menonjol, maka bisa mengunakan daya desain
plafon turun [drop celling] dengan bagian sudut plafon di berikan ukiran dengan
sedikit leghting warna kuning hangat atau biru agar terlihat cantik pada tingkatan
kedua dari plafon turun.
b. Dinding
Untuk mendapatkan ruangan interior klasik, kita bia menggunakan wallpaper
dengan motif floral [karangan bunga] pada bagian dinding tertentu pada warna
tertentu.
c. Lantai
Mengunakan plafon dengan gaya drop celling dengan motif ukiran dan cat dinding
dengan warna terang atau dengan wallpaper motif froral atau tekstur garis vertikal,
maka bagian lantai bisa menggunakan batu alam dengan warna krem.
Sedangkan untuk desain interior kantor di alam, faktor yang paling di perhatikan
yaitu kenyamanan para karyawan dalam bekerja. Agar tidak membosankan sebaik
nya menambahkan faktor keindahan untuk siapa saja yang melihatnya dan
menjadikan suasana yang menyennangkan bahakan bisa mengurangi stres.
2. udara
Selain desain interior kantor, lingkungan kantor juga penting dalam faktor
pendukung suasana nyaman di sekitar kantor dan menambah semangat kerja
karyawan. Dalam lingkungan kantor tingkat produktivitas pegawai yang tinggi
merupakan harapan semua organisasi atau perusahaan yang sesuai akan
mendukung tercapai nya tujuan tersebut.
Menurut sterk dalam penelitian yang dilakukan nya, telah di temukan hampir
83% pegawai sangat mengharapkan adanya pencahayaan yang tepat, area kerja
yang tepat dan temperature udara yang nyaman, hal ini di buktikan dengan
documen dan arsip yang telah di simpan dan di ikuti dengan ruang kerja yang
bersifat personal.
b) Smart office
tren teknologi masa kini yang memungkinkan dilakukan integrasi beberapa
komponen lingkungan kantor, seperti pencahayaan, ac maupun konservasi energi
melalui komputeresasi kantor. Bahkan beberapa teknologi perkantoran yang di
gunakan sebagian dan sepenuhnya telah terintegrasi ke dalam smart office seperti
komunikasi data, pengontrolan lingkungan, keamanan, dan sistem pelindungan
kebakaran.
4. system pencahayaan
Sementara itu, Quible[2001] bahwa ada empat jenis cahaya yang dapat di
gunakan di kantor yaitu:
Ada juga system control cahaya otomatis yang mulai di gunakan pada gedung
perkantoran. Meskipun tidak terlalu banyak yang mengintegrasikan ke dalam
sebuah system manarjemen, namun system ini juga mempunyai dampak positif
pada konservasi energi dan memungkinkan perusahaan menutup biaya pembelian
dalam waktu singkat.
Program pembersihan atap dan bagian permanen lain pada bagian perkantoran
secara berkala juga menjadi aspek yang penting dalam perawatan pencahayaan.
Karena pada saat bagian tersebut semakin kotor, maka permukaan yang
memantulkan cahaya tidak lagi efektif dan akan mengurangi keefektifan system
penerangan.
5. warna
Warna adalah salah satu elemen penting dalam lingkungan perkantoran yang
mempunyai dampak bagi pegawai. Meskipun sebagian besar pegawai sadar akan
dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak psikologisnya.
Dalam pemilihan warna juga terdapat beberapa faktor yang dapat di jadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pemilihan warna di kantor [quitble,2001],antara lain:
a. kombinasi warna, kombinasi dari warna primer – kuning merah, dan biru-
menghasilkan warna sekunder.
b. efek cahaya pada warna, karena berbagai jenis warna buatan mempunyai
spectrum yang berbeda, system pencahayaan pada kantor juga memiliki efek yang
signifikan terhadap warna. Sumber cahaya hanya akan meningkatkan warna yang
sesuai derngan spektrumnya.
d. dampak dari warna, warna seringkali mempengaruhi mood. Warna sejuk- biru,
hiaju, dan violet – menghasilkan mood yang tenang dan melelahkan.warna hangat-
merah, orange dan kuning – sebaliknya menghasilkan kehangatan dan kecerian dan
lain-lain.
6. control suara
b) penggunaan matrial peredam suara, banyak jenis matrial peredam suara yang
bisa di gunakan, misal nya penutup atap, tembok, jendela dan lantai.
c) alat peredam suara, alat peredam suara itu dapat di letakan pada beberapa mesin
di perkantoran, seperti mesin tik atau primer dot- matrik.
d) masking, masking hampir sama dengan suara yang terdegar ketika melewati
lorong atau saluran yang biasanya di gunakan untuk menyampaikan suara ke
seluruh area kerja, seperti music yang lembut.
7. music
8. keamanan kantor
Keamanan memiliki dua demensi: keamanan barang-barang fisik perusahaan
dan keamanan informasi penting [ documen dan arsip] yang beberapa hilang akan
mempengaruhi jalan nya aktivitas perusahaan. Apabila informasin penting
perusahaan sampai ke tangan pesaing, hal itu dapat mengurangi kemampuan
perusahaan untuk tetap bersaing dalam bisnis. Berikut ini merupakan saran yang di
berikan rowh[2003] berkaitan dengan keamanan di kanto, yaitu:
4. system keamanan yang terintegrasi. Setelah pristiwa bom wtc sebagian besar
perusahaan mengintegrasikan system pengamanan nya dengan data personalia
yang relaktive lengkap, sehingga tindakan criminal akan lebih dini dapat tertangani.
DISUSUN OLEH
REHANO ALTOROSAN
KELAS XI DPIB C