Anda di halaman 1dari 84

Desainer

Interior
PROFESI

Desainer
Interior
SESI I
DESAINER DAN PROFESINYA
DESAINER DAN PROFESINYA
Desainer Interior
I. PENDAHULUAN
II. PROFESI DESAINER INTERIOR
SESI 1. III. ASOSIASI PROFESI DAN
DESAINER IV. SERTIFIKASI
INTERIOR IV. ORGANISASI PROFESI
V. LINGKUP KERJA PERANCANGAN
VI. ISU TERKINI DAN ARAH MASA
VII. DEPAN
Interior INTeRioR
Menurut KBBI adalah bagian dalam Gedung (ruang dan sebagainya) atau tatanan
perabot (hiasan dan sebagainya) didalam ruang dalam Gedung.

D.K.Ching
Desain Interior adalah merencanakan, menata dan merancang ruang dalam bangunan
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sarana untuk bernaung dan berlindung,
I. menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan
ide, Tindakan serta penampilan, perasaan dan kepribadian
PENDAHU
LUAN John F. Pile
Interior design touches the lives of all of us in a very direct way. We all live in interiors,
and most of us work, study, shop and travel inside buildings, vehicles and other
enclosures. At one time or another, almost every one has been an interior designer on a
limited scale, when choosing a paint color or rug, when buying furniture, or when
arranging furniture in a new living place. For these reasons, interior design is or should
be of interest to every one
Desainer Interior
Desain adalah penciptaan nilai dari suatu pemecahan masalah.’’
II.
PROFESI Desainer yang mengembangkan metode pemecahan masalah melalui
optimalisasi fungsi yang ditampilkan dalam pengolahan bentuk (form) ; rekayasa
DESAINER tingkat pemahaman (content); dan/atau pertimbangan hubungan (context) antara
hasil luaran (output) dan capaian (outcome) dengan penciptaan nilai yang
INTERIOR memperhatikan keselamatan, keamanan, kesehatan, kenyamanan, serta keindahan
bagi manusia dan lingkungannya.

( dikutip dari buku Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Desainer Interior
Form
Content
Outcome

Output
Context

( dikutip dari buku Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Desainer
Desainer Interior Interior
Adalah seorang professional dengan latar belakang Pendidikan yang
menunjang, mampu memecahkan masalah dan memberikan solusi yang
berhubungan dengan fungsi dan kualitas pada sebuah interior hunian. Dengan
pengetahuan dan keahliannya, seorang desainer harus mampu menghasilkan
konklusi ruang yang berdampak meningkatnya kualitas hidup dengan
mempertimbangkan segi-segi keamanan, Kesehatan, keselamatan,
kenyamanan dan keindahan ( Buku pedoman Hubungan Kerja Antara Desainer
Interior Dan Pemberi Tugas )

Peran Desainer Interior harus dilibatkan dari awal sejak


penentuan besaran dan hubungan antar-ruang terkait dengan pengguna dan
aktivitasnya. Karena itu, profesi desainer interior kerap berurusan dengan
berbagai bidang profesi lainnya, mulai dari teknik sipil, teknik elektro, teknik
fisika, hingga arsitektur. Ia juga harus mampu untuk menyelesaikan aneka
permasalahan ruang, bahkan dapat juga bersifat perubahan konstruksi
bangunan apabila dibutuhkan. Belum lagi tuntutan-tuntutan spesifik dari pihak
klien yang acap kali berkaitan dengan aspek rasional (limitasi biaya dan waktu)
serta emosional (permasalahan selera).
Dekorator
Dekorator memiliki arti yang mengerjakan dekorasi/ menghias,
penghias panggung, etalase
Seorang desainer juga bisa merangkap sebagai ahli decorator, namun
seorang decorator belum tentu merupakan seorang desainer.
Dekorator tidak melakukan dan mengerjakan rancangan dan desain
ruangan, hanya focus pada bagaimana mendandani ruangan,
mendekorasinya agar memiliki tampilan yang diperlukan dan sentuhan
estetik yang dibutuhkan
Desainer Interior
DESAINER
DAN Merencana
/planning
DEKORATOR

Desainer
Interior
Merancang
/designing

Dekorator Menata
Interior /decorating
III.
ASOSIASI . Wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar anggota (desainer),
PROFESI DE antara asosiasi dengan asosiasi lainnya yang sejenis di dalam maupun di
luar negeri, dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJKN),
DAN dengan Pemerintah, dan dengan Perguruan Tinggi terkait.
SERTIFIKASI . Memberikan perlindungan terhadap profesi desainer Interior
. HDII juga berperan menjadi Mitra Kerja Pemerintah
DESAINER . mengembangkan profesi desainer Interior di Indonesia ke arah yang
dicita-citakan
INTERIOR
Legalitas

ASOSIASI
Desainer Interior

Fungsi Tujuan
. Mengatur praktek Jasa Desain . Memberi Perlindungan
. Memberikan edukasi, advokasi berprofesi . Merumuskan, Menyusun,membuat
. Hak dan Tanggung jawab regulasi serta kebijakan
. Etika berprofesi . Mengimplementasikan kedalam
. Mengangkat harkat martabat kegiatan

( disadur dari buku Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
HIMPUNAN DESAINER
HDII
INTERIOR INDONESIA
HDII
Meningkatkan dan mengembangkan nilai profesi desainer interior guna kemajuan dunia
pembangunan serta demi pengabdian kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
IV. Usaha Perhimpunan adalah

ORGANISASI a. menyebarluaskan apresiasi profesi Desain Interior


memelihara kerja sama yang serasi antara masyarakat pengguna jasa Desain Interior sebagai
PROFESI penyedia jasa;

b. menjaga rasa tanggung jawab para desainer Interior dalam menjalankan profesinya;

c. Bekerja sama dengan lembaga pendidikan, penelitian, kebudayaan dan lembaga lain yang
terkait;

d. mengadakan usaha lain yang sah sepanjang tidak bertentangan dengan asas, tujuan dan fungsi
Perhimpunan.
SERTIFIKASI
PROFESI
SERTIFIKASI
PROFESI

Maksud dan tujuan sebagai pedoman Sertifikasi Badan Usaha dan Sertifikasi Kompetensi
Kerja Jasa Konstruksi. Sertifikasi Bertujuan untuk menjamin kontinuitas pelayanan Sertifikasi Badan Usaha dan
Sertifikasi Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi

Sertifikasi digunakan sebagai acuan kompetensi keahlian yang diakui serta dilindungi oleh
undang2. Dengan memiliki sertifikasi, seseorang akan diakui profesinya dan dapat menjalankan
profesinya sesuai standar yang berlaku yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja profesi beserta

portfolionya berdasakan kompetensi pengalaman kerjanya.


KUALIFIKASI KEAHLIAN
KUALIFIKASI
KEAHLIAN
Desainer Interior Ahli Pratama (DP)
Tingkat kompleksitas rendah, menggunakan teknologi sederhana, serta memiliki dampak
lingkungan dan social yang minimal

Desainer Interior Ahli Madya


tingkat kompleksistas sedang, biaya sedang, menggunakan teknologi sedang serta memiliki
dampak lingkungan dan social sedang

Desainer Interior Ahli Utama (DU)


tingkat komplkesitas tinggi, biaya tinggi, menggunakan teknologi tinggi serta memiliki dampak
ingkungan dan social tinggi
ASOSIASI DAN
ASOSIASI DAN MITRA
MITRA KERJA KERJA
1. PENDIDIKAN 1

2.
IV. PEMERINTAH
ORGANISASI 1
PROFESI 3. DUNIA USAHA

4. MASYARAKAT

( Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
DENGAN
PENDIDIKAN

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
DENGAN
PEMERINTAH

( Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
DENGAN
DUNIA USAHA

( disadur dari buku Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
DENGAN
MASYARAKAT

( Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
1 kontraktual
koordinasi
PEMBERI TUGAS
Pengawasan /
pengendalian

2
KONSULTAN 3
V. PENGAWAS /
MANAJEMEN
KONSULTAN
PERENCANA
LINGKUP KERJA KONSTRUKSI

PERANCANGAN

4
PELAKSANA/
KONTRAKTUAL

VENDOR/SUPLIER
Peta Okupasi Profesi Desain Interior

DESAIN
INTERIOR

Dikutip dari buku “Dasar pengadaan Jasa Desain Indonesia, ‘ Bekraf”


Desainer Interior
VI.
ISU
Masa depan seorang desainer interior dapat berprofesi menjadi ahli apapun sesuai
TERKINI dengan pilihan public serta kliennya akan mengambil keputusan yang
mempengaruhi masa depannya. Seorang desainer bisa bergabung dengan
DAN ARAH perusahaan-perusahaan real estate sebagai seorang desainer interior, menjadi
konsultan, kontraktor, marketing designer, peneliti, dosen, atau membuka usaha
MASA sendiri yang tentunya berkaitan dengan desain interior.
Tanggap terhadap perubahan serta situasi Mutahir yang berkaitan dengan :
DEPAN teknologi, isu lingkungan (green), Kearifan Lokal, Pandemi (
Kesehatan) dlsb nya
analitik

estetik

kolaboratif

teknologi, informasi,komunikatif DESAINER

Sadar hukum

Sadar hakikat manusia

handal dan inovatif

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Profesionalisme
.

.Profesionalisme
Cakap, ahli, handal, etika, taat norma/azas
.

Digital Technology/era4.0

Digital Technology/era4.0
Era revolusi industri 4.0. Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), teknologi
robot, big data, dan internet of things (IoT) membuat semua elemen dalam
kehidupan manusia terhubung dengan mudah. Desainer Interior harus siap
menghadapi era tersebut. Langkah awal adalah internal structur, yakni dalam hal
pengelolaan kantor. Juga penerapan aplikasi untuk sebuah proyek.
Digital Technology/era4.0
Istilah yang kerap kita dengar di Era Revolusi Industri 4.0 ini
antara lain:

•Internet untuk segala (IOT = Internet of Thing),


IOT memiliki kemampuan dalam menyambungkan dan memudahkan proses
komunikasi antar mesin

•Komputasi awan (COT = Cloud of Thing)


gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘) dan pengembangan
berbasis Internet (‘awan’).

•Komputasi Kognitif (CC = Cognitive Computing)


sebuah sistem berteknologi canggih yang mempunyai fitur learning dan dapat
terus beradaptasi layaknya seperti otak manusia.

•Kecerdasan Buatan (AI = Artificial Intelligence)


Green Issue
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(Green Issue )

Termasuk dalam area green issues adalah perubahan iklim karena


penggunaan berlebihan dari bahan bakar fosil, erosi, penggundulan hutan, kepunahan
spesies tumbuhan dan hewan. Hilangnya keanekaragaman hayati, dan masalah
kesehatan akibat polusi udara dan air, radiasi, dan penggunaan pupuk dan pestisida
yang berlebihan adalah fenomenal lainnya yang menjadi perhatian.
Green Issue
Bangunan hijau/green building high performance

1. Mengurangi
penggunaan
sumber daya alam,
energi, air, bahan
baku dan material

Green Building Council Indonesia


Green Issue
2. Meminimalkan
sampah

dampak lingkungan
Sampah
. Lahan, Tepat Guna
lahan : aksesibilitas
transportasi publik,
komunitas, site Tranportasi publik
landscaping
Aksesibilitas
komunitas

Site
landscaping

Green Building Council Indonesia


Green Issue
3. Meningkatkan
Kesehatan dan Kualitas udara dalam ruangan
dalam ruangan
kenyamanan dalam
ruangan
. Kualitas udara
dalam ruangan Kualitas udara dalam ruangan
(IAQ), perhitungan dalam ruangan

efisiensi energy
. Panas, natural
energy
. Tingkat
kebisingan

Green Building Council Indonesia


Green Building Indonesia
New Building (NB) GREENSHIP
RATING TOOLS (Total 101 points)

ACHIEVEMENT MIN POINT %


Platinum 74 73
Gold/emas 58 57
Siver/Perak 47 46

Bronze/Perunggu 35 35
Green Building Indonesia
GREEN OFFICE
PARK GRAHA
UNILEVER
INDONESIA
Green Building Indonesia
SESI II
TAHAPAN PENUGASAN
JASA DESAINER INTERIOR
A. PEMBERI JASA KONSULTASI/PROYEK DESAIN
B. PELELANGAN PERENCANA/KONSULTAN/JASA DESAIN
SESI 2. C. MENERIMA PENUGASAN
TAHAPAN D. TOR (TERM OF REFERENCE)
PENUGASAN E. TAHAP PERANCANGAN
JASA F. PEMBUATAN DOKUMEN PERANCANGAN
DESAINER G. PENJELASAN PEKERJAAN (AANWYZING)
INTERIOR H. PELELANGAN
I. PENGAWASAN BERKALA
J. SERAH TERIMA PEKERJAAN 100%
Perpres no. 16
Tahun 2018
Proyek Jasa
Proyek
Desain Jasa
Desain

Proyek Proyek
Pemerintah Swasta

Pengadaan Inisiatif 1.
1. Barang Pemilihan

Pengadaan Jasa
2. lainnya 2. 3. 4.
Pekerjaan Pitching Bidding Sayembara
3. Konstruksi

Jasa Konsultasi
4.( Disediakan Penyedia )

( Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
PPK
Jenis Pejabat
Pembuat
Pengadaan Komitmen

Identifikasi
Jenis
Pengadaan

Barang atau Jasa

Pengadaan E-Purchasing Pengadaan


Langsung Khusus
Tahapan pengadaan Jasa Desain
Pada proyek Pemerintah

B. Persiapan Pengadaan Barang/Jasa

PELELANGAN Persiapan Pemilihan Penyedia


PERENCANA
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia , melalui
KONSULTAN/ tender/seleksai
DESAIN Pelaksanaan Pemilihan Penyedia selain
tender/seleksi
Pelaksanaan Kontrak Serah terima hasil
pekerjaan

( dikutip dari buku Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Konsultan Perencana
Siapa itu Konsultan Perencana?

adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan


pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan
usaha baik swasta maupun pemerintah
Konsultan perencana bertugas menghasilkan detail perencanaan, misalnya
dihasilkannya gambar kontrak yang jelas tanpa adanya pertentangan
perbedaan antar gambar rencana dengan kondisi dilapangan, spesifikasi
bangunan dijelaskan dengan detail agar tidak terjadi hambatan dalam
pemilihan material saat pekerjaan pembangunan berlangsung.
• Wewenang Konsultan Perencana
Mempertahankan desain (konsep perancangan) dalam hal adanya pihak –
pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai
dengan rencana.
• Menentukan warna, spesifikasi dan jenis material yang akan digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
• Mengumpulkan data dan informasi dari lapangan,
• Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, konsultasi kepada
pihak pemerintah setempat terkait regulasi daerah, membuat program
perencanaan serta gagasan terhadap program yang dicanangkan.
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sebaiknya konsultan perencana
membuat jadwal pertemuan rutin dengan pihak-pihak terkait seperti
kontraktor dan pemilik proyek. Pertemuan tersebut tentunya untuk
membahas hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus misalnya tahap
pembuatan gambar shop drawing atau saat aproval material sebagai
pedoman pelaksanaan proyek.
SURAT PERINTAH KERJA

C.
MENERIMA
PENUGASAN

( Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Term Of Reference
D.
TERM OF Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK)
REFERENCE adalah batasan mengenai gambaran tujuan, ruang lingkup dan struktur sebuah proyek
(kegiatan) atau kepanitiaan yang telah disepakati untuk memandu suatu
/KAK kegiatan/proyek agar sesuai dengan apa yang diharapkan panitia dan menjadi acuhan
dan rambu-rambu bagi pelaksana.
Di dalam tender pengadaan barang/jasa, TOR, dokumen yang menjelaskan gambaran
latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan struktur sebuah proyek pengadaan barang
yang telah disusun oleh pemilik pekerjaan. Kerangka Acuan Kerja ini digunakan
menjadi salah satu data pendukung dalam pengalokasian anggaran.
Term Of Reference
KAK Dalam Rangka Penyusunan Standar
Biaya Khusus

• Latar Belakang (why) Dasar Hukum. ...


• Kegiatan Yang Dilaksanakan (what) Uraian Kegiatan. ...
• Maksud dan Tujuan (why) ...
• Indikator Keluaran dan Keluaran. ...
• Cara Pelaksanaan Kegiatan (how) ...
• Tempat pelaksanaan Kegiatan (where)
• Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan (who) ...
• Jadwal Kegiatan.
Contoh TOR/KAK
Lingkup dan Tahap Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah bagian pekerjaan yang dinyatakan
dalam persentasi tahapan pekerjaan, untuk menilai bobot masing-masing
tahap pekerjaan dalam pengaturan jadwal atau tahapan besaran
pembayaran imbalan jasa.

Kesepakatan pemberian pekerjaan-


Surat Perintah Kerja (SPK)

E. Pra Desain :
1. Pengolahan Data
1.1 Program Ruang
TAHAP 2.1 Sketsa Gagasan
2. Konsep Final Desain
PERANCAN Pengembangan Desain

GAN Dokumen Pelaksanaan

Pelelangan

Pengawasan Berkala ( Tahapan


Pelaksanaan Proyek )
Jumlah Total

Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interipr dan Pemberi Tugas
LINGKUP DAN TAHAPAN KERJA DESAINER INTERIOR
DesaIner Interior

Pengembangan Dokumen Pengawasan


Pra desain Pelelangan Pelelangan
desain berkala

Ahli Ahli Desainer


Perhotelan elektrikal Didukung
mekanikal Drafter
Rumah sakit Drafter Tenaga Ahli
sipil/struktur Artist
Trasnportasi Artist yang terkait
Fisika Impression
Restoran Impression dengan
arsitektur Estimator
Museum Estimator lingkuo
Perkantoran Lighting penugasan
Pertokoan Grafis
dll dll

Proses tahapan desain Produksi E k s e k u s i/ I m p l e m e n t a s i


Tahapan proses Desain
Penelitian Pengembangan
. Kumpul informasi/fakta . Pengembangan Sketsa
. Pendataan aspek . Penggunaan Kemampuan
klien/pengguna Artistik
. Daftar persepsi . Disain Dipilih dan
. Diagram visual Diimplementasikan
. Analisis dan Kategorikan Informasi . Proses Melibatkan Fase Konsep
. Teknik Analisis: Sketsa Ide, Matriks, & Fase Desain
Pencarian Pola&Kategorisasi . Luaran: Bentuk Visual
.

Definisi Teliti Gagas Kembang Implemen


tasi

Pendefinisian Penggagasan Pengimplementasian


. Brief Klien:Tujuan & . Pemahaman mendalam . Mengeksekusi Ide terpilih &
Sasaran Solusi Tepat & Banyak Ide Memberi BentukFisik pada
. Identifikasi Masalah . Mencari Cara Kreatif Desain
. Pendekatan Masalah . Konsep yang inovatif & Berkualitas . Mengkomunikasikan Ide
. Syarat masalah . Memilih Opsi Desain yang paling tepat menjadi Presentasi
. Batasan & asumsi . Hasil Solusi Fungsional & Menarik . Strategi Mendapatkan
Persetujuan Akhir dari Klien

( Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
1. Tahapan Pendefinisian (Define)
Kerangka
kerja

Tujuan Batasan/
Sasaran
Lingkup
Pendefi
Brief Klien
nisian
Waktu Asumsi Peluang

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Riset Evaluasi

Desainer Definisi Redefinisi Klien

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
2. Tahapan Penelitian (Research)
Metode:
Observasi, wawancara, riset literatur dan diskusi
Fisik, social,
psikologis&
ekonomis

Diagram,tujuan,
Koleksi sasaran, masalah,
Penelitian Informasi perilaku
pengguna
Analisis

Pengguna,
Kualitatif Kuantitatif pendapat ahli,
referensi

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Sustainable

Koleksi Analisis

Visi
Solusi
Desain
Desainer Penelitian Klien Jangka
Panjang
Rencana

Organi Evaluasi
sasi

Long -lasting

Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interipr dan Pemberi Tugas
4. Tahapan Pengembangan (Development)

Klien Produser artisan


Desainer pengembang pengrajin

Model
Craft
Pengembangan konsep purwarupa
manship
prototype
mockup

Bentuk Material
warna teknik
tekstur

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
3. Tahapan Penggagasan (ideation)
Kritik/ Estetika
Kriteria Kepraktisan
keterjangkauan
gagasan gagasan gagasan

Efek
lingkungan
Penggagasan Desainer Konsep social
budaya
Konkret
edukasi
gagasan

Kenyamanan
gagasan gagasan efektivitas
Sketsa kepuasan &
simulasi loyalitas

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
5. Tahapan Implementasi ( Implementation )
Desain rationale
Purwa
brand guidelines
rupa panduan teknis

Final Dokumen Produksi


Implementasi Arahan
Desain Prtoduksi

Gambar kerja
skema material
spesifikasi produksi

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
Implementasi
s ig na g e

FURNITURE
AIR C ONDITIONING
& AC C OUS TIC

Final
S P AC E

Desain
IMP LEMENTAS I
te x tu re DES IG N
c olor info rm a tio n
te c h no lo g y
line
p a tte rn &s c a le

form/ d e c o ra tiv e
lig h t
shape e le m e nt/
MATERIAL a rtw o rk
RANCANGAN
1. DOKUMEN GAMBAR RANCANGAN
F.
PEMBUATAN
DOKUMEN
PERANCA
NGAN
SPESIFIKASI
2. SPESIFIKASI
TEKNIS
TEKNIS/OUTLINE Ukuran/
dimensi

Jenis Obyek/
material item

Merk/
desain
brand

warna
OUTLINE SPESIFIKASI SERVICE APARTMENT

NO AREA MATERIAL DAN FINISHING MEREK UKURAN DESAIN COLOUR SCHEME


A LOBBY

1 Lantai Homogenous tile 0.80X0.80 Grey doff, Crème Gloss


ex Indogress/setara

2 Dinding Dicat emulsi ex Dulux ICI/jotun Soft Grey, spot colour pd area tertentu
Spot estetik elemen dinding Painted glass dan sticker by artist 2.00 x 3.00 sesuai desain
Hpl on plywood backing
Back dropped reception rough cement/GRC (interior Finishing) lokal warna khusus
3 Plafond Gypsum dengan pola drop dan up ceiling cat putih
ex Jaya board
sesuai gambar
4 Lighting General lighting T5 integrated AC Day light
LED light untuk spot koef + LED down light ex Philips

5 Meja counter Rough travertine marble/Nero Asoluto crème/hitam


ex import
untuk top table+ tampak depan 1.80 x 0,80

body Plywood dan HPL


6 Sitting group Kursi frame kayu/metal jok oscar/solid bench lokal sesuai gambar frame coklat natural
Bench solid wood lokal coklat natural

B KAMAR
1 Lantai Homogenous tile ex Indogres/setara 60x60 crème
Keramik Doff ex Roman/setara 40x40/60x60 Abu soft grey/Coffee milk

2 Dinding Cat emulsi ex dulux ICI/setara beige/soft grey


spot back dropped back head Rough cement dicat special efect ex dulux ICI/setara spot colour

3 Plafond Gypsum dan koef lampu ex Jayaboard tebal 6mm putih no kode….
rangka plafond galvanized/hollow 2/2, 4/4/0,35
4 Lighting General lighting TL T5 ex Philips
Koef lamp LED ex Philips
5 Bed Head+ night table wing Spot Plywood 24mm +HPL ex Haveel/ Artform sesuai gambar no kode….
6 Ambalan meja kerja ( fix top table) Plywood+HPL ex Haveel/ Artform sesuai gambar no kode….
7 Lemari pakaian Body lemari gypsum dinding, pintu plywood+HPL
ex Haveel/ Artform 2.20 x 1.60 x 0,60 no kode….
8 Arm Chair solid wood/metal frame ex lokal/China sesuai brosur
3. RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
Disusun oleh Konsultan Perencana dan wajib dibaca oleh peserta
tender. Peserta tender pengadaan barang/jasa harus membaca, paham
dan setuju pada petunjuk-petunjuk yang tertulis pada Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) proyek. Apabila tidak membaca, kurang
paham, tidak setuju atau salah tafsir terhadap persyaratan apapun
dalam dokumen RKS, maka panitia lelang tidak akan
mempertimbangkan gugatan yang disampaikan oleh peserta tender

Pengertian RKS
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang
digunakan oleh Penyedia sebagai pedoman untuk melaksanakan
proyek pekerjaan. RKS proyek berisikan nama pekerjaan berikut
penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta prosedur
pelaksanaannya, syarat mutu pekerjaan dan persyaratan lain yang wajib
dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi. RKS ini biasanya akan
disampaikan bersama dengan gambar-gambar detail pekerjaan yang
semuanya menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan.
RENCANA KERJA
DAN SYARAT
SYARAT
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
adalah
dokumen sebagai pedoman untuk melaksanakan proyek pekerjaan. RKS
proyek berisikan

1. Nama/jenis pekerjaan
2. Besar
3. Lokasinya
4. Prosedur pelaksanaannya,
5. Syarat mutu pekerjaan dan
6. Persyaratan lain yang wajib dipenuhi penyedia pekerjaan konstruksi..
RENCANA KERJA
DAN SYARAT
SYARAT (RKS)
Rencana kerja dan syarat-syarat
yaitu .
umumnya terdiri dari tiga bagian,

. syarat umum
. syarat administrasi,
. syarat teknis.
RENCANA KERJA
:

DAN SYARAT
BAB I Syarat-Syarat Umum

SYARAT
Bab I Syarat-syarat umum ini berisi keterangan atau penjelasan tentang:
Pemberi Tugas / Pemilik Proyek (Bouwheer).

1.Mengenai Perencana, Pengawas, Pemborong/ Kontraktor.


2.Mengenai Syarat Peserta Lelang.
3.Mengenai Prosedur pengadaan/pelelangan mulai dari bentuk Surat Penawaran
dan cara penyampaiannya.
RENCANA KERJA
BAB II Syarat-syarat Administrasi
DAN SYARAT
Bab II Peraturan- peraturan pelaksanaan.

SYARAT
1. Rencana kerja.
2. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
3. Tanggal Waktu Penyerahan.
4. Syarat Pembayaran.
5. Denda Atas Keterlambatan.
6. Besar Jaminan Penawaran.
7. Besar Jaminan Pelaksanaan.
8. Penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan (kontrak).
9. Pekerjaan tambah/ kurang.
10.Buku harian, laporan-laporan (harian, mingguan)
11.Pemberian pekerjaan kepada pihak ketiga.
12.Perselisihan.
13.Risiko.
14.Aturan pembayaran; dan lain-lain
RENCANA KERJA
DAN SYARAT
SYARAT
BAB III Syarat-syarat Teknis
Bab III ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis dan Uraian Pekerjaan.
2. Jenis dan Mutu Bahan yang digunakan.
3. Cara Pelaksanaan Pekerjaan mulai dari bagian ekerjaan persiapan sampai
dengan penyelesaian pekerjaan
4. Merk Material / Bahan.
RENCANA KERJA
DAN SYARAT
4. BILL OF QUANTITY
SYARAT
Bill of Quantity ini berisikan tiga hal pokok yaitu:
1. Deskripsi pekerjaan
2. Kuantitas (volume)+unit
3. Harga satuan pekerjaan.
QUOTATION DETAILS

No : - Built-In Furniture
Project : CCN Office Law

Price / Unit Amount


No. Code Item Description Vol Unit
(Rp) (Rp)
BUILT IN FURNITURE

STAFF ROOM

1 HC.1. Hanging Cabinet 1 @ 2 unit Plywood 2,00 ml 6.200.000 12.400.000


(900 x 400 x 1000 mm) Finish HPL ex. Taco Woodgrain
Pintu Kabinet Clear Glass ex. Asahi 5mm; frame plywood
finish HPL ex. Taco Woodgrain

2 HC.2. Hanging Cabinet 2 @ 2 unit Plywood 3,00 ml 6.200.000 18.600.000


(1500 x 400 x 1000 mm) Finish HPL ex. Taco Woodgrain
Pintu Kabinet Clear Glass ex. Asahi 5mm; frame plywood
finish HPL ex. Taco Woodgrain

3 HC.3. Hanging Cabinet 3 Plywood 1,94 ml 6.200.000 12.028.000


(1940 x 400 x 1000 mm) Finish HPL ex. Taco Woodgrain
Pintu Kabinet Clear Glass ex. Asahi 5mm; frame plywood
finish HPL ex. Taco Woodgrain
TOTAL STAFF ROOM 43.028.000
LITIGASI ROOM

1 HC.1. Hanging Cabinet 1 Plywood 1,00 ml 6.200.000 6.200.000


(900 x 400 x 1000 mm) Finish HPL ex. Taco Woodgrain
Pintu Kabinet Clear Glass ex. Asahi 5mm; frame plywood
finish HPL ex. Taco Woodgrain

2 HC.2. Hanging Cabinet 2 Plywood 2,61 ml 6.200.000 16.182.000


(2610 x 400 x 1000 mm) Finish HPL ex. Taco Woodgrain
Pintu Kabinet Clear Glass ex. Asahi 5mm; frame plywood
finish HPL ex. Taco Woodgrain
TOTAL LITIGASI ROOM 22.382.000
FINANCE ROOM

1 HC.1. Hanging Cabinet 1 Plywood 2,20 ml 6.200.000 13.640.000


(2200 x 400 x 1000 mm) Finish HPL ex. Taco Woodgrain
Pintu Kabinet Clear Glass ex. Asahi 5mm; frame plywood
finish HPL ex. Taco Woodgrain
TOTAL FINANCE ROOM 13.640.000

SECRETARY ROOM

1 HC.2. Hanging Cabinet 1 Plywood 2,20 ml 6.200.000 13.640.000


(2200 x 400 x 1000 mm) Finish HPL ex. Taco Woodgrain
Pintu Kabinet Clear Glass ex. Asahi 5mm; frame plywood
finish HPL ex. Taco Woodgrain
TOTAL SECRETARY 13.640.000

PANTRY
Rencana Anggaran Biaya
5. DOKUMEN HARGA , RAB
(RENCANA ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN
Ditinjau dari pembuatnya, RAB dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1.RAB yang dibuat oleh pemilik proyek atau konsultan/ QS yang ditunjuk pemilik proyek
2.RAB yang dibuat oleh kontraktor digunakan sebagai dasar perhitungan penawaran
Rencana Anggaran Biaya

Secara umum fungsi RAB :


1.memberikan kejelasan lengkap pekerjaan
2.memudahkan evaluasi pada pra dan pasca kontrak
3.merupakan pedoman seragam menghitung penawaran
4.memudahkan pengelolaan pekerjaan tambah kurang
5.memudahkan kontraktor dan perencana dalam menghitung biaya proyek.
Rencana Anggaran Biaya
Pemberian penjelasan (Aanwijzing) merupakan media/forum tanya jawab
antara Peserta Tender/Seleksi dengan Pokja Pemilihan mengenai ruang
lingkup paket pengadaan serta syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
G. Dokumen Pemilihan.

PENJELASAN Pengertian Aanwijzing


PEKERJAAN/ Aanwijzing merupakan istilah yang berasal dari bahasa Belanda.
Bila diartikan secara harfiah, pengertian aanwijzing memiliki makna indikasi,
ANWYZING instruksi, rekomendasi, penugasan, persiapan, dan lain-lain.
Dalam aanwijzing ini dibicarakan tentang detail pekerjaan/proyek yang akan
ditenderkan dan merupakan salah satu proses penting yang wajib diikuti oleh
peserta tender.
Aanwyzing
Dalam pemberian penjelasan (aanwijzing), materi penjelasan yang disampaikan oleh
panitia lelang antara lain mencakup substansi:

1. lingkup pekerjan;
2. metoda pemilihan;
3. persyaratan dan tata cara penyampaian Dokumen Penawaran;
G. 4. administrasi dan teknis;
5. anggaran biaya;
PENJELASAN 6. kerangka acuan kerja (KAK)
PEKERJAAN/ 7. kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran;
8. jadwal batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran dan pembukaan Dokumen
ANWYZING Penawaran
9. tata cara pembukaan Dokumen Penawaran;10.metoda evaluasi;
10.hal-hal yang menggugurkan penawaran;
11. jenis kontrak yang akan digunakan;
12. ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri (apabila diperlukan);
Lelang
Lelang adalah proses membeli dan menjual barang atau jasa dengan
cara menawarkan kepada penawar, peserta lelang memberikan
H. penawaran harga lebih tinggi, dan kemudian barang terjual kepada
PELELANGAN penawar harga tertinggi. ...
Saat ini lelang di Indonesia digunakan sebagai alternatif untuk pekerjaan
konstruksi, kendaraan, property, dan komoditi pengadaan lainnya
Persyaratan mengikuti pelelangan :

. Terdaftar
. Memenuhi kualifikasi yang disyaratkan baik administrasi, teknis dan
keahliannya
Tahapan Lelang

Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia, yang diproduksi oleh Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangannya, 2019)
PENGAWASAN
Konsultan Pengawas

I. Konsultan pengawas adalah badan usaha atau perorangan yang


ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan
PENGAWASAN pengawasan.
Dalam mengawasi proyek konstruksi, tentunya dibutuhkan sumber
daya manusia yang ahli di bidangnya masing-masing seperti teknik
sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik, interior dan lain-lain
sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu
cepat dan efisien.
PENGAWASAN
Tugas dan Wewenang Konsultan Pengawas
dalam suatu proyek

1.Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.


2.Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
3.Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek Konsultan pengawas
4.Memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun
kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
5.Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6.Memilih dan memberikan persetujuan mengenai spesifikasi, tipe dan merek
yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek
namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat
sebelumnya.
PENGAWASAN
Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:

Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi


penyimpangan terhadap kontrak kerja.
1. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jika kontraktor tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
2. Memberikan tanggapan atas usul pihak kontraktor.
3. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan.
4. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan
kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
Konsultan pengawas hanya bertugas mengawasi jalannya fase pelaksanaan
proyek pembangunan. Dalam pelaksanaannya di lapangan diperlukan
kerjasama yang baik antara konsultan pengawas dengan kontraktor agar bisa
saling melengkapi dalam pelaksanaan pembangunan.
SERAH TERIMA PEKERJAAN

J. SERAH Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over) adalah peristiwa
penyerahan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa secara menyeluruh sesuai
TERIMA kontrak dan amendemannya kepada Pemilik/Direksi Pekerjaan, yang masih harus
PEKERJAAN dipelihara dan dijamin mutunya sampai dengan masa jaminan selesai sesuai yang
diatur dalam Kontrak.
1. PEMBUATAN KONSEP RINGKAS DAN LAY OUT FURNITURE DAN DESAIN INTERIOR

SESI III 2 . TAMPAK POTONGAN PRINSIP LENGKAP NOTASI UKURAN DAN BAHAN MATE
WORKSHOP
1. PENYUSUNAN SPESIFIKASI KHUSUS /OUTLINE SPESIFIKASI
PRAKTEK
JASA DESAIN 2. PENYUSUNAN BILL OF QUANTITY ( BOQ)

INTERIOR 3. PENYUSUNAN RKS ( RENCANA KERJA DAN SYARAT2 )


6. PENYUSUNAN RAB ( RENCANA ANGGARAN BIAYA )
RUANG KERJA DIREKSI
ST 1 Sf 2 Sf 1

CT

WC 2

WC 1

CR 2 LM 1
WT 1

CR 1
LAY OUT FURNITURE

LEGENDA :
DENAH FINISHING PLAFOND
PLAFOND TIPE 1
P1 GYPSUM BOARD 9MM
FINISH CAT PUTIH

DENAH LAYOUT DENAH FINISHING PLAFOND


OUTLINE SPEC
RUANG PRESDIR
NO KODE NAMA ITEM VOLUME UNIT UKURAN SPESIFIKASI GAMBAR

10

11

12

13

14
OUTLINE SPEC
RUANG PRESDIR
NO KODE NAMA ITEM VOLUME UNIT UKURAN SPESIFIKASI GAMBAR
1
2

9
POTONGAN RUANG

LEGENDA :

DENAH FINISHING DINDING


DINDING TIPE 1
D1 DINDING KACA TEMPERED
12MM
POTONGAN A-A SKALA 1 ; 200 POTONGAN B-B, SAKALA 1;200 DINDING TIPE 2
PARTISI GYPSUM 2 MUKA
D2
GYPSUM 12MM
FINISHING WALLPAPER
DINDING TIPE 3
PARTISI KAYU 2 MUKA +PINTU.
D3
MULTIPLEKS 18MM, FINISHING
HPL
DINDING TIPE 4
PARTISI GYPSUM 2 MUKA
D4
GYPSUM 12MM
FINISHING WALLPAPER

POTONGAN C-C, SKALA 1;200 POTONGAN D-D, SKALA 1:200


FLOOR PLAN WALL PLAN

LEGENDA :
DENAH FINISHING LANTAI
LANTAI TIPE 1
L1 LANTAI HOMOGENUS TILE UK.
600 X 600 MM
LANTAI TIPE 2
L2
KARPET UK. 2200 X 3300 MM

DENAH FINISHING DINDING


DINDING TIPE 1
D1 DINDING KACA TEMPERED
12MM
DINDING TIPE 2
PARTISI GYPSUM 2 MUKA
D2
GYPSUM 12MM
FINISHING WALLPAPER
DINDING TIPE 3
PARTISI KAYU 2 MUKA +PINTU.
D3
MULTIPLEKS 18MM, FINISHING
HPL
DINDING TIPE 4
PARTISI GYPSUM 2 MUKA
D4
DENAH FINISHING LANTAI DENAH FINISHING DINDING GYPSUM 12MM
FINISHING WALLPAPER

Anda mungkin juga menyukai