Anda di halaman 1dari 10

NAMA : MUHAMMAD FACHRUR ROZI

NIM : 01025170015

DESAIN, RUANG LINGKUP, SERTA PENGEMBANGAN PRODUK

Istilah desain memiliki makna yaitu rencana, serta proses kegiatan yang
dilakukan berarti merencanakan sesuatu produk. Sedangkan proses untuk
menjalakannya disebut dengan kata perencanaan. Jadi arti kata mendesain
yaitu merencanakan, membangun, ataupun merancang. Jadi desain produk
memiliki pengertian yaitu merancang atau membangun suatu produk
sebagai upaya pemenuhan terhadap keinginan atau kebutuhan setiap
elemen yang berkaitan terhadapnya.

Kita telah mengetahui bahwa desain selalu berubah sesuai dengan


peradaban manusia, dan desain sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sosial masyarakat yang mengarah pada penyelesaian terhadap masalah -
masalah yang ada baik masalah rohani maupun jasmani dengan tujuan
untuk mencapai kehidupan manusia menjadi lebih baik. Desain tidak hanya
berupa rancangan semata, melainkan berupaya untuk diwujudkan dalam
sesuatu bentuk yang nyata, dan peran seorang designer untuk menciptakan
suatu produk yang tidak hanya memiliki fungsi namun juga memiliki
keindahan di dalamnya, Serta seorang desainer pun harus dengan jeli
melihat secara mendalam, bijaksana, dan penuh pertimbangan dalam
merancang suatu produk yang akan digunakan. Dalam desain produk,
seorang desainer wajib memiliki pertimbangan ekonomis terhadap
rancangannya tanpa mengesampingkan unsur seni di sisi satunya. jika
dilihat dari sisi ini, seorang desainer merupakan sebagai jembatan dalam
majunya setiap kehidupan manusia menuju era-modernisasi.

Desain yang baik bukan hanya terbatas pada rancangan di atas kertas,
jika seperti ini, hal yang akan terjadi hanya akan menjadi konsep belaka,
maka jika tidak ada nya proses perealisasian suatu desain, maka proses
pemenuhan terhadap kebutuhan masyarakat tidak akan terwujud.

Jika membahas mengenai good desain, menurut Grams sebagai


designer, desain yang baik harus mencakup beberapa hal yaitu : produk
yang menerapkan desain tertentu harus berguna, estetik, jujur, serta
memiliki nilai atau value yang terkandung di dalam produk tersebut.
Berkaitan mengenai hal – hal tersebut, untuk mencapai good desain
tersebut, seorang desainer harus melakukan beberapa pendekatan secara
mendalam baik itu menggunakan cara survey publik, melihat aktivitas
keseharian, melihat kekayaan alam yang dijadikan sumber inspirasi,
maupun membandingkan dengan produk sebelumnya, dalam upaya
mencari letak kekosongan atau mencari masalah yang menghambat
kehidupan manusia dan belum teratasi. Menurut Jay May, Desain juga
memiliki arti sebagai alat komunikasi, artinya desain yang baik tidak hanya
mementingkan proses analisis, melainkan unsur emosi juga terlibat di
dalamnya. Unsur yang berkaitan dengan hal ini yaitu terdapat pada produk
yang memiliki desain kinetis, yaitu apabila produk tersebut diam, tetapi
seakan-akan bergerak. Umumnya desain seperti ini dapat kita dengan
mudah temukan pada desain - desain automotive yang memiliki lekukan –
lekukan desain yang dinamis. Selain kinetic design, terdapat juga cavalier
design yang lebih menekankan pada fashion, status, penggunaan sesuatu
yang mencolok. Serta roundhead design yang lebih menekankan pada
fungsi dari produk tersebut, keterbukaan terhadap material, dan cara
produksi.

Tentu perkembangan desain di setiap wilayah memiliki perbedaan.


pandangan mengenai desain yang dimiliki negara eropa memiliki corak
yang berbeda dengan pandangan yang dimiliki oleh negara asia.
Pandangan desain negara – negara eropa, membuat atau merancang
produk merupakan suatu proses stimulasi jiwa yang dituangkan di dalam
produk tersebut, sehingga menjadikan produk tersebut kental akan nilai
essensial serta sejarah, berbeda dengan hal nya pandangan pengrajin asia,
khususnya negara jepang. Mereka menganggap bahwa konsep keindahan
bukan berada pada karya seni atau produk nya, melainkan keindahan pada
fungsi karya seni atau produk tersebut, serta mereka menciptakan suatu
produk yang harmony, yang berarti dapat berbaur dan menjadi satu dengan
lingkungan sekitar.

Jadi jika dilihat dari beberapa penjelasan diatas, good desain yaitu
desain yang dapat ter-realisasiakan menjadi produk nyata dengan
kekayaan sejarah yang bersifat kompleks, serta di dalamnya terdapat peran
para desainer, dan menggunakan material terbaik sesuai dengan
keseharian yang berhubungan dengan manusia.

RUANG LINGKUP DESAIN PRODUK

Desain produk merupakan salah satu bidang keilmuan, khususnya


dalam aspek bidang keilmuan seni. Desain produk merupakan sebagai
jembatan antara pencampuran unsur teknologi, sains, dan ilmu – ilmu
lainnya, dalam upaya mengatasi masalah yang dihadapi oleh manusia
dalam melakukan aktivitas sehari - hari. Ruang lingkup desain produk
sangat luas dalam berbagai macam aspek tetapi pada dasarnya memiliki
batasan terhadap desain - desain lainnya seperti, desain interior, desain
arsitektur, desain komunikasi visual, yang tidak dapat dilampaui. Wilayah
desain yang disebutkan ini adalah wilayah desain yang dititikberatkan
terhadap sebuah karya seni. Berdasarkan pembagian wilayah desain
tersebut, desain produk merupakan salah satu dari wilayah desain yang
ada. Desain produk juga sering dikenal dengan industrial design tetapi
sebelum mencapai predikat tersebut, pada mulanya semua dilakukan oleh
tangan manusia / handmade oleh para pengrajin yang di lakukan di dalam
bengkel – bengkel kecil mereka. Seiring berkembangnya peradaban
manusia, serta tuntutan akan produk dan jasa yang kian meningkat,
membuat beberapa pengrajin menyulap / merubah bengkel kecil mereka
dengan menggunakan mesin mesin produksi yang dapat menghasilkan
beberapa produk dengan cepat. Tetapi tidak semua elemen bergantung
pada nilai ekonomis, serta menginginkan akan quantity, serta quality dalam
jumlah banyak dan affordable, melainkan terdapat konsumen yang
menginginkan suatu produk dengan proses yang melibatkan sentuhan jiwa
serta tangan para pembuat nya, karena kesungguhan mereka lebih nyata
pada produk – produk handmade dibandingkan dengan produk – produk
mass production yang menggunakan mesin.

Wilayah – wilayah desain produk pun terbagi menjadi beberapa kategori,


yaitu, desain produk peralatan, desain furniture, desain perhiasan, desain
alat transportasi, desain produk kerajinan (Kriya)

Meski dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, namun secara


umum mendesain suatu produk mempunyai mekanisme yang sama dalam
berpikir kreatif dalam proses perancangan sebuah produk, sehingga produk
tersebut memenuhi nilai - nilai fungsional yang tepat dan menjadi solusi bagi
masalah yang dihadapi manusia dengan tidak melupakan aspek
kenyamanan pengguna melalui hal – hal teknis, serta ketentuan tertentu
dan kemudian diteruskan dalam proses inovasi, modifikasi, maupun
duplikasi.

Desain produk dijadikan sebagai pelopor, dan menjadi kunci


kesuksesan produk ketika mencapai pasar penjualan. Karena para
designer dituntut untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pasar, apa
yang dibutuhkan oleh mereka, serta masalah apa yang mereka rasakan
dalam menggunakan suatu produk. Ketajaman berpikir dan membaca
peluang, serta apakah produk tersebut dapat bertahan dengan perubahan
zaman serta gaya hidup manusia sangatlah dominan dalam menentukan
kualitas desainer tersebut. pengalaman serta kemampuan seorang
designer lah yang akan menentukan kualitas tersebut, dengan banyak nya
pengalaman tersebut, tentu para designer akan lebih peka dalam membaca
situasi yang bekembang di pasar ataupun di dalam masyarakat. Dan
tanggung jawab seorang designer produk pun sangat besar dalam
berhasilnya produk yang dia rancang.

Tingkat kreatifitas seorang desainer juga dituntut dalam hal ini, dia harus
dapat menahan ego nya ketika merancang suatu barang, serta
mendahulukan hal- hal apa saja yang condong menjadi tujuan primer dalam
merancang suatu produk, salah satunya yaitu menyelesaikan suatu
masalah yang ada baik itu masalah yang kecil maupun besar. Dengan ilmu
yang telah di dapatkan, tentu para desainer dengan mudah melakukan hal
tersebut, salah satunya yaitu dengan konsep mind mapping, yaitu dengan
mensortir berbagai macam masalah yang ada, setelah itu menentukan
masalah yang paling dominan dirasakan oleh kebanyakan orang dalam
interaksinya baik dengan produk maupun jasa.

Segala produk pada umumnya akan di produksi secara berulang dan


dalam skala besar dalam upaya penemuhan kebutuhan sehari – hari
manusia. Tentunya diperlukan persyaratan - persyaratan tertentu yang
harus dipenuhi dalam proses perancangannya yang sangat berbeda
dengan hasil produk yang bersifat tunggal. Desain produk massal
mengandung upaya dalam mencari struktur serta material yang tepat.
Desain juga merupakan suatu proses, yaitu proses berfikir yang sistematis
untuk mencapai mutu hasil yang optimal. Dengan demikian desain
berkaitan dengan mencari mutu terbaik, material terbaik, efisiensi dalam hal
waktu dan proses, serta pengeluaran yang minim. Artinya setiap elemen
membutuhkan adanya pertimbangan – pertimbangan yang sangat bijak.

Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa desain itu lebih baik dari
desain yang lain apabila desain tersebut memenuhi sasaran kebutuhan
yang paling tepat. Dari uraian tersebut maka jelas bagi kita bahwa ketika
seseorang membuat desain harus merumuskan sasaran setepat-tepatnya:
apa, mengapa, siapa, bagaimana, dimana, dan kapan. Hal ini dalam ilmu
desain dikenal dengan tahapan identifikasi permasalahan. Selain
menentukan sasaran selanjutnya dalam proses desain harus menentukan
pengembangan produk.
PROSES PENGEMBANGAN PRODUK

Faktor – faktor yang dijadikan pedoman dalam merancang suatu produk,


yaitu:

 Faktor Performa dari Produk

Suatu desain yang dirancang dengan baik harus memberikan efek yang
baik bagi para pengguna agar merasa aman, sesuai dengan ilmu ergonomi
yang telah dipelajari, maka point – point yang perlu dipertimbangkan, antara
lain: kenyamanan, kepraktisan, keselamatan/keamanan, kemudahan
dalam penggunaan, kemudahan dalam pemeliharaan, serta kemudahan
dalam proses perbaikan produk tersebut.

 Faktor Fungsi Produk

Serta secara fungsi suatu desain harus dapat menjalankan fungsinya


dengan baik sesuai dengan rancangan produk tersebut. Oleh karena itu hal
– hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: kelayakan, kehandalan, spesifikasi
material, struktur penggunaan maupun sistem tenaga yang dimiliki produk
tersebut.

 Faktor Produksi atau Manufaktur Suatu Produk

Terkadang konsumen menginginkan barang dengan harga yang


terjangkau dan juga memiliki kualitas yang baik. Sebuah desain yang baik
juga harus dapat di produksi sesuai dengan apa yang telah ditentukan.
Untuk itu perlu mempertimbangkan,yaitu: permesinan, bahan baku, sistem
proses produksi, tingkat ketrampilan tenaga kerja, biaya produksi, dan
standarisasi sebagai acuan untuk uji kelayakan apabila telah selesai dari
proses produksi.

 Faktor Pemasaran Produk

Desain yang baik apabila dapat menembus ke berbagai macam


kalangan pasar, serta desain yang baik pun akan bertahan dalam jangka
waktu yang cukup lama dan digemari oleh konsumen. Untuk itu
dipertimbangkan, meliputi: Selera konsumen, citra produk, sasaran pasar,
penentuan harga, saluran distribusi.

 Faktor Kepentingan Produsen

Desain yang digunakan pada suatu produk harus menghasilkan


keuntungan bagi perusahaan atau produsen atau vendor yang
memproduksi produk tersebut. Dengan demikian perlu mempertimbangkan,
yaitu: identitas perusahaan, status target tujuan.

 Faktor Kualitas Bentuk Suatu Produk

Desain yang diterapkan pada suatu produk harus lah bersifat estetik,
serta harus dapat diterima di pasar, sehingga target yang dituju khususnya
masyarakat menyukai produk tersebut. adapun hal – hal yang harus
diperhatikan dalam point ini, yaitu : gaya, perkembangan zaman, serta gaya
hidup yang sedang tren, estetik dan daya tarik, kombinasi material, detailing
dan finishing, harus punya citra dan kesan.

MANUFAKTUR ATAUPUN ORGANISASI PENGEMBANG PRODUK

Tentunya setelah produk telah melewati proses perancangan, maka


akan masuk ke dalam proses produksi guna merealisasikan sebagai bentuk
yang nyata, melainkan bukan hanya konsep belaka. Pada hal ini berkaitan
dengan perusahaan yang memproduksi produk tersebut, setiap
perusahaan memiliki ciri yang berbeda – beda, mulai dari perbedaan
kapasitas jumlah produksi, system yang berbeda. Semakin besar atau kecil
kapasitas yang dapat dijalankan oleh sebuah perusahaan, hal tersebut
menentukan besar atau kecilnya perusahaan tersebut. Tipe pemilihan
organisasi atau vendor difokuskan pada dua jenis, yaitu : Perusahaan
Manufaktur dan Perusahaan Pemrosesan.
 Tipe Perusahaan Manufaktur

Hal – hal yang dapat dicirikan ketika mencari perusahan manufaktur


besar untuk memproduksi produk dapat dilihat dari bagan perusahaan
tersebut, ciri yang menonjol apabila manufaktur tersebut besar yaitu dengan
adanya system yang detail dan rinci, seperti: bagian produksi, pengendalian
kualitas, desain industri, teknik manufaktur, perencanaan produksi,
peralatan yang digunakan oleh manufaktur tersebut, serta terdapat
beberapa bagian distribusi, seperti : bagian penggadaan produk, bagian
sub penggadaan produk, estimasi, maupun bagian pengiriman.

 Tipe Perusahaan Pemrosesan

Sedangkan tipe perusahaan pemrosesan tidak memiliki bagian – bagian


selengkap tipe perusahaan manufaktur. Bagian yang paling penting dan
yang harus diperkuat tipe perusahaan ini yaitu pada bagian engineering,
dan bagian operation. Support system mereka yaitu pada bagian
administrasi, bagian sales serta bagian marketing.

Setiap manufaktur besar maupun kecil tentu memiliki tim pengembang


untuk produk – produk yang sedang berjalan dalam proses produksi
maupun yang akan berjalan. Yang berbeda adalah hanya kelengkapan
bagian bagian tertentu yang tidak dimiliki oleh manufaktur kecil. Adapun jika
kita melihat ciri tim pengembang produk pada manufaktur besar yaitu
terdapat bagian – bagian sebagai berikut: adanya manajer produk di bagian
teratas, kemudian di ikuti oleh tim pemasaran, tim desain industri, tim
desain teknik, tim teknik manufaktur, tim penggadaan, tim produksi.

Setiap perusahaan besar pasti mengalami tantangan yang berat pula


dalam proses produksi produk. Tentu tantangan atau masalah akan
mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Berikut adalah beberapa
aspek yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, yaitu:
 Tradeoff

Terkadang pertimbangan teknik yang digunakan pada produk akan


mempengaruhi kinerja produksi produk tersebut, sebagai contoh proses
penyambungan rangka apakah lebih baik menggunakan baut atau di las.
Pilihan tersebut menentukan tingkat kesulitan dan mempengaruhi waktu
produksi yang akan berimbas pada efisiensi kerja suatu perusahaan.

 Dinamika yang terjadi di pasar

Sebuah perusahaan harus siap menghadai dinamika pasar yang kian


berubah karena terknologi yang semakin maju dan keinginan konsumen
yang tidak dapat di prediksi. Para penyedia jasa seperti produsen tentu
harus siap dengan tantangan ini.

 Detail produk yang akan di produksi

Hal yang lagi – lagi menjadi tantangan untuk produsen yaitu berkaitan
dengan hal teknis, semakin detail suatu produk, semakin besar juga biaya
yang digunakan dalam memproduksi produk tersebut.

 Tekanan akan waktu

Kecepatan produksi dengan meminimalisir kesalahan, adalah cara yang


diinginkan setiap produsen pada umumnya. Tetapi terkadang tekanan
waktu datang ketika support system yang menjalankan produksi
bermasalah salah satunya seperti maintenance mesin pabrik. Hal ini pun
menjadi tantangan para penyedia jasa produksi.

Sumber :

 The Genius of Design Episode 1.


 Buku Perancangan dan Pengembangan Produk Manufaktur by Prof.
Dr. Agustinus Purna Irawan, IPM
 Buku Product Design, by Paul Rodgers and Alex Milton

Anda mungkin juga menyukai