menyenangkan
2017 – Until Now : S1 Accounting Economics UNISNU Jepara, Central Java
3. Tidak mudah menyerah
bekerjasama
6. Penuh semangat
Others
baik
Hobby : Tour
3. Gampang emosi
4. Nggk sabaran
5. Sering lupa
2025
2021
2021
2022
2021
2025
2021
2022
2026
2036
232
2040
2050 dan seterusnya
PROFIL ORANG SUKSES KARENA BEKERJA
Prof.Dr.-Ing.H.Bacharuddin
Jusuf Habibie lahir di Parepare,
Sulawesi Selatan, 25 Juni1936.
Umur 78 tahun adalah Presiden
Republik Indonesia yang ketiga. Ia
menggantikan Soeharto yang
mengundurkan diri dari jabatan
presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid
(Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober1999 oleh MPR hasil Pemilu
1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun
dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden
Indonesia dengan masa jabatan terpendek. Saat ini namanya diabadikan sebagai nama
salah satu universitas di Gorontalo, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo.
Beliau pernah berilmu di SMAK Dago. Ia belajar teknik mesin di Universitas
Indonesia Bandung (Sekarang Institut Teknologi Bandung) tahun 1954. Pada 1955-
1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang,
di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar
doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan
penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier
sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke
Indonesia atas permintaan mantan presiden Soeharto.
Beliau kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak
tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20
Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998)
dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Ia diangkat menjadi
ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya
sebagai menteri.
2. Tjin Hoan
` T j i n H o a n a l
di Parigi, kota kecil di Sulawesi
Tengah, sebagai anak bungsu dari
tujuh bersaudara. Ciputra
menjalankan hidup sama seperti
anak-anak lainnya, namun itu
semua berubah ketika Sang Ayah
meninggal dunia. Perekonomian
keluarga terganggu dan ia jatuh miskin.
Saat SMA tahun 1951, ia bersekolah di Don Bosco, Manado. Dia dikenal
sebagai atlet lari jarak menengah 800 meter dan 1.500 meter, tidak ada yang bisa
menandinginya se-Sulawesi Utara. Suatu hari, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado
meminta Sekolah Don Bosco mengizinkan Tjin Hoan bergabung dengan kontingen
Sulawesi Utara untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional II di Lapangan Ikada,
Jakarta.
Anak laki-laki yang miskin itu sudah lama memimpikan ingin menginjakkan
kaki di Ibu kota Jakarta. Setelah mendengar bahwa namanya direkrut untuk
memasuki kontingen, ia begitu bahagia, "Bukan main! Ke Jakarta!" ungkapnya di
dalam biografinya yang ia luncurkan 2017 lalu, "The Passion of My Life."
Ciputra berhasil masuk kualifikasi dan menembus babak final di nomor lari
800 meter dan 1.500 meter saat melawan atlet professional antar provinsi. Sebab
namanya yang masuk ke babak final itu, ia diundang Presiden Soekarno ke Istana
Merdeka. Ciputra begitu takjub melihat kemewahan di sana, dan di sanalah pertama
kalinya ia menenggak Coca-Cola.
Kehidupan Ciputra mulanya tidak miskin. Sampai di mana waktu Sang Ayah
ditangkap oleh tentara Jepang, dan disandera karena dicurigai sebagai mata-mata. Di
dalam tahanan, Ayahnya tutup usia. Sejak itulah, Ciputra yang saat itu baru berusia
12 tahun harus banting tulang untuk membantu keluarganya.
Setiap akhir pekan, dari pagi hingga petang, dengan bertelanjang kaki dan
berkawan dengan duri, Ciputra memburu binatang untuk lauk makan keluarganya.
Pulang dari hutan, biasanya dia selalu membawa babi hutan.
Ditinggal pergi oleh Sang Ayah, Ciputra yang semulanya anak manja berubah
menjadi kuat. Ia selalu mengingat nasihat almarhum, "Jika ingin sukses, lawannya
bukanlah orang lain, tetapi diri sendiri."
Kali ini permasalahan datang dari pedagang dan penduduk yang sudah
bertahun-tahun berada di Senen menolak pindah dan melawan sengit setiap upaya
menggusur mereka. Perlu usaha sangat keras, berkeringat, dan berdarah-darah supaya
proyek itu terus berjalan. Akhirnya, tiga blok berhasil mereka bangun, yakni Blok I,
Blok II, dan Blok IV.
3. Ir. Soekarno
Bung Karno adalah nama populer dari
Soekarno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa
Timur. Ketika Soekarno kecil, ia tidak tinggal
bersama dengan orang tuanya yang berada di
Blitar. Ia tinggal bersama dengan kakeknya yang
bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung,
Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat
mengenyam sekolah disana walau tidak sampai
selesai, karena harus ikut bersama dengan orang
tuanya yang pada waktu itu pindah ke Mojokerto.
Di Mojokerto, Soekarno kemudian disekolahkan
di Eerste Inlandse School dimana ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Akan
tetapi kemudian ia dipindahkan pada tahun 1911 ke ELS yang setingkat sekolah dasar
untuk dipersiapkan masuk di HBS yang ada di Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah
di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said
Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan sahabat dari ayah Soekarno.
Darisanalah Soekarno kenal dengan dunia perjuangan yang membuatnya menjadi
pejuang sejati.
1. Achmad Zaky
Pada tahun 1967, Bob sadino dan istrinya kembali ke Indonesia. Dari Belanda
ke Indonesia, ia membawa dua mobil Mercendes buatan tahun 1960-an. Ia menjual satu
unit mobil miliknya untuk membeli sebidang tanah di kemang, Jakarta selatan.
Tinggal di Indonesia, Bob Sadino bekerja sebagia karyawan di PT.Unilever Indonesia.
Suatu hari ia memiliki keinginan untuk bekerja secara mandiri, sehingga ia memutuskan
untuk keluar dari pekerjaannya. Lalu ia memanfatakan satu mobil yang ia miliki, ia
mulai menyewakan Mobil Mercedesnya dan ia sendiri menjadi sopirnya.
Namun, usahanya tidak berjalan dengan lancar, usaha menyewakan mobil dapat
dikatakan gagal, karena Mobil mercedes yang ia sewakan mengalami kecelakan yang
membuat mobilnya mengalami kerusakan parah.
Pada tahun 1970, Bob sadino mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama
Kem Chicks. Kem Chickk adalah supermarket yang menyediakan beragam produk
pangan impor untuk masyarakat Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu, Bob sadino
melihat bahwa permintaan akan daging sosis semakin meningkat, maka pada tahun
1975, ia kembali mendirikan perusahaan yang bernama Kem Food, yang merupakan
pelopor industry daging olahan di Indonesia. Kem Food memproduksi berbagai jenis
daging olahan seperti Sosis, Burger. dan Baso.
KARAKTER YANG DIMILIKI OLEH ORANG-ORANG TERSEBUT YANG INGIN
SAYA MILIKI
Berpikir Positif
Kaya akan ide
Cerdas
Disiplin
Mandiri
Pantang menyerah dan terus berusaha
Inivatif, Kreatif
Tekun
Berpikir positif
Bertekad kuat
Berani mengambil risiko
Dari karakter yang dimiliki oleh tokoh-tokoh diatas sangat mengapresisasi saya
sebagai mahasiswa untuk semangat lagi dalam merencanakan masa depan, dari beberapa
karakter mereka yang lebih saya dalami yaitu:
1. Disiplin dan mandiri, karena disiplin mengajarkan kita untuk tepat waktu dalam segala hal
salah satu kesuksesan yang harus di awali dengan kedisiplinan kita tidak luput dari
kemandirian seseorang mengajarkan kita bahwa untuk belajar tidak ketergantungan kepada
orang lain.
2. Inovatif dan kreatif, Mampu memunculkan ide baru yang dapat menarik perhatian orang
disekitarnya, jadi kita akan dapat banyak dukunganm dan bertambahnya semangat dalam
mendirikan usaha.
3. Tekun belajar, tidak mudah menyerah dan terus melakukan sesuatu untuk masa depan, tidak
lepas dari kegagalan dalam berbisnis justru adanya kegagalan bukan akhir dari segalanya, tapi
awal dari keberhasilan di masa mendatang.
Semua orang pasti ingin memiliki usaha, tidak semua orang mudah dalam
mewujudkannya, untuk jadi wirausahawan yang handal saya ingin memiliki karakter yang
salah satunya berani menanggung resiko dan tidak takut gagal. Saya lebih fokus ke karakter
ini karena kebanyakan pengusaha sangat takut jika ingin mau terjun di bidang ini akan
mengalami yang namanya kegagalan. Padahal dibalik kegagalan itu pasti ada hal yang baik
untuk diambil hikmahnya. Dengan kita pernah gagal dalam berwirausaha maka kita harus bisa
lebih dalam menggali kreativitas kita. Dan jika kita baru membuka suatu usaha maka kita juga
harus berani mengambil sebuah resiko seperti kegagalan, kerugian dan lain sebagainya. Jika
kita sudah pernah gagal maka kita akan bisa melakukan riset, pengetahuan bahkan wawasan
maka produk kita akan semakin baik.