Anda di halaman 1dari 12

1.

PENDAHULUAN

1.1.

Judul Karya Desain Judul proyek perancangan yang akan dibahas pada proposal Tugas Akhir

ini ialah Perancangan Interior Perpustakaan Anak Laskar Pelangi Surabaya. Makna dari judul karya desain tersebut akan dijabarkan menjadi beberapa bagian, sebagai berikut: Definisi perancangan interior adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan (Ching 134). Perancangan sendiri memiliki konteks desain sebagai kata kerja, yang memiliki arti proses untuk membuat dan menciptakan objek baru. Definisi lain untuk perancangan adalah proses pengembangan dari konsep penyelesaian, perabot, dan perlengkapan dalam interior bangunan dan ruangan (Hunt 287). Perancangan juga berarti proses menciptakan dan memecahkan suatu masalah bentuk dengan menambah, mengurangi dan menggabungkan elemen-elemen yang ada (Poerwadarminta 78). Proses pengembangan dari beberapa konsep penyelesaian perabot dan perlengkapan dalam interior sebuah bangunan dan ruangan (Encyclopedia of America Architecture 789). Sedangkan interior sendiri berarti bagian dari gedung (Encyclopedia of America Architecture 789). Perpaduan antara lantai, dinding, dan plafon dengan permukaan dasar pada ruang dalam, ini merupakan elemen dari arsitek yang menjelaskan bahwa ada sesuatu yang membatasi antara ruang di luar dan di dalam (Ching 135). Merupakan bagian dari gedung dengan mempertimbangkan semuanya dari sudut pandang desain yang artistik, atau efek umum, menyenangkan, dan lain-lain (Stein 56). Perpustakaan atau library dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin liber atau libri yang memiliki arti buku. Dalam istilah Indonesia sendiri, perpustakaan berasal dari bahasa Sansekerta pustaka yang berarti kitab, buku. Semua istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani biblia yang artinya tentang buku, kitab. Dari istilah-istilah di atas diperoleh batasan bahwa definisi perpustakaan adalah kumpulan buku, manuskripsi dan bahan pustaka lainnya

1 Universitas Kristen Petra

yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan atau kesenangan (Webster's Third Edition International Dictionary 318). Menurut Undang-undang, definisi perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. (UU Perpustakaan No. 43/2007). Sedangkan beberapa definisi lain tentang perpustakaan yaitu kumpulan materi tercetak dan media noncetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai ( International Federation of Library Association and Institutions 45); 1) tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan pendayagunaan koleksi buku, dsb. 2) koleksi buku, majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 213); sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo dan Basuki 23). Definisi anak memiliki arti bermacam-macam tergantung pada sudut pandangnya. Berdasarkan Usia, maka seorang individu dikatakan sebagai anakanak jika usianya berada pada 2 hingga 13 tahun (Berk 87). Berdasarkan perkembangan psikologis periode anak dimulai apabila anak sudah dapat berdiri sendiri hingga mencapai kematangan (Berk 87). Sedangkan berdasarkan hukum, The United Nations Convention on the Rights of the Child mendefinisikan anak sebagai: Every human being below the age of 18 years unless under the law applicable to the child, majority is attained earlier Augustinus (Suryabrata 29), yang dipandang sebagai peletak dasar permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak tidaklah sama dengan orang dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengertian terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih mudah belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat memaksa. Sobur mengartikan anak sebagai orang yang mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat berbeda

2 Universitas Kristen Petra

dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan. Haditono (Damayanti 56), berpendapat bahwa anak merupakan mahluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya. Laskar Pelangi adalah novel tentang perjuangan sepuluh anak keluarga miskin dalam memperoleh pendidikan. Novel yang terbit tahun 2005 ini adalah karya pertama sekaligus buku pertama dari tetralogi Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata. Karena kepopulerannya di dalam maupun di luar negeri, novel yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Rainbow Troops ini akhirnya diangkat ke layar lebar pada tahun 2008. (www.andrea-hirata.com) Surabaya adalah nama sebuah kota di Indonesia; sebagai ibukota Jawa Timur (Kamus Besar Bahasa Indonesia 427). Kotamadya; ibukota sekaligus sebagai pusat pemerintahan propinsi Jawa Timur, merupakan kota dan pelabuhan terbesar kedua di Indonesia (Ensiklopedi Nasional Indonesia 356). Kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta (Microsoft Reference Library 676). Berdasarkan penjabaran istilah-istilah dan pengertian di atas, maka judul perancangan karya desain Tugas Akhir Perancangan Interior Perpustakaan Anak Laskar Pelangi Surabaya memiliki pengertian suatu perancangan interior perpustakaan dengan bertemakan Laskar Pelangi, yang mengandung nilai moral semangat dan kemandirian, dalam usahanya untuk menyediakan sebuah pusat informasi terkait penyediaan buku-buku dan koleksi lain yang berfungsi sebagai sarana belajar dan rekreasi aktif bagi anak-anak di Surabaya. 1.2. Latar Belakang Masalah Perpustakaan umum yang dikhususkan untuk anak adalah pemikiran yang masih sangat jarang diperhatikan dan diterapkan di Indonesia. Perpustakaan untuk anak sangat berkembang di negara-negara maju yang sangat memperhatikan kemajuan generasi masa depan mereka. Oleh karena itu, Surabaya sebagai kota metropolis dan kota terbesar kedua di Indonesia sudah selayaknya memiliki perpustakaan sebagai sarana perkembangan anak-anak generasi masa depan. Perpustakaan umum yang ada di Surabaya terfokus pada kebutuhan orang dewasa dan hanya mengutamakan fungsi tempat penyimpanan buku/koleksi tanpa memikirkan faktor kenyamanan dan keamanan anak-anak dari segi desain

3 Universitas Kristen Petra

dan penataan, terutama faktor psikologis anak yang mudah bosan pada suasana monoton dan kaku yang umumnya terdapat pada perpustakaan umum. Anak-anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) adalah anak-anak yang berada pada tahap perkembangan intelektual, fisik dan sosial. Pada usia ini, otak anak berkembang dengan cepat dan mudah menyerap wawasan baru sehingga sangatlah penting untuk mengawasi dan membimbing anak dalam pendidikannya. Oleh karena itu, perlu disediakan suatu wadah atau ruang khusus bagi anak-anak yang terbuka secara umum untuk memberi kesempatan sebanyak mungkin bagi mereka yang ingin belajar. Suatu tempat yang didesain dan diprioritaskan bagi komunitas anak-anak sehingga mereka dapat belajar, berekreasi, sekaligus bersosialisasi dengan sesamanya. Untuk dapat memberikan ketertarikan tersendiri bagi anak-anak untuk belajar dan mengumpulkan informasi sambil bermain (having fun) tanpa merasakan kebosanan dan meredupkan semangat mereka. Laskar Pelangi adalah sebuah cerita kehidupan perjuangan sepuluh anak kecil yang menuntut ilmu di sebuah desa kecil di Belitung. Cerita ini juga menunjukkan bahwa harapan yang kuat dan perjuangan tak kenal lelah dapat menuntun proses kehidupan, yang nantinya dapat menumbuhkan karakter mereka ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk sebuah perancangan fasilitas edukasi seperti perpustakaan anak ini, tema Laskar Pelangi diharapkan dapat menuntun pengaplikasian desain yang ada untuk menyediakan sebuah ruang belajar bagi anak-anak. Dengan demikian, tercipta sebuah ruang perpustakaan anak yang dapat menarik perhatian mereka dengan sesuatu yang familier, yang sekaligus mampu mengajari mereka berbagai nilai kehidupan, serta mengakomodasi kebutuhan anak-anak akan suatu eksplorasi aktif terhadap keingintahuan mereka akan dunia dan juga pada akhirnya membentuk karakter dan kehidupan mereka. 1.3. Rumusan Masalah Perancangan Bagaimana merancang sebuah interior perpustakaan anak yang familier,

edukatif dan eksploratif yang memenuhi persyaratan keamanan, keleluasaan dan kebebasan belajar, serta memenuhi standar universal design?

4 Universitas Kristen Petra

Bagaimana merancang sebuah interior perpustakaan yang menuntun anak-

anak agar peduli terhadap alam dan lingkungan sekitarnya terkait dengan desain interior yang ramah lingkungan (green and sustainable design)? Bagaimana merancang sebuah interior perpustakaan anak yang mengandung semangat dan keaktifan anak-anak dalam membuka wawasan seperti yang terkandung dalam Laskar Pelangi? 1.4. Tujuan Perancangan Merancang sebuah interior perpustakaan anak yang familier, edukatif dan

eksploratif yang memenuhi persyaratan keamanan, keleluasaan dan kebebasan belajar, serta memenuhi standar universal design. Merancang sebuah interior perpustakaan yang menuntun anak-anak agar peduli terhadap alam dan lingkungan sekitarnya terkait dengan desain interior yang ramah lingkungan (green and sustainable design). Merancang sebuah interior perpustakaan anak yang mengandung semangat dan keaktifan anak-anak dalam membuka wawasan yang terkandung dalam Laskar Pelangi. 1.5. Manfaat Perancangan Manfaat perancangan Perpustakaan Anak Laskar Pelangi ini ditujukan untuk berbagai kalangan masyarakat termasuk anak-anak dan orang tua. Manfaat fasilitas ini untuk anak adalah menciptakan tempat dan fasilitas informasi bagi anak berkembang dan belajar. Dengan fasilitas ini pula, anak-anak dapat bersosialisasi dan menggunakan waktu mereka dengan lebih bermanfaat yaitu belajar secara aktif untuk memuaskan keingintahuan mereka, bukan hanya menerima pelajaran secara pasif. Manfaat bagi masyarakat secara umum yaitu membantu orang tua (khususnya yang bekerja) dengan menyediakan fasilitas yang menjamin keamanan, kenyamanan, dan perkembangan wawasan anak mereka. Fasilitas ini ditujukan untuk membimbing generasi masa depan untuk masyarakat yang lebih baik.

5 Universitas Kristen Petra

Manfaat perancangan Perpustakaan Anak Laskar Pelangi bagi mahasiswa sendiri adalah membantu mahasiswa belajar mengolah sebuah public space untuk kepentingan pendidikan dan perkembangan anak-anak sebagai makhluk sosial dan psikologis dengan menerapkan seluruh pengetahuan yang didapatkan selama kuliah. 1.6. Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada perancangan perpustakaan anak Laskar Pelangi ini adalah: 1.7. 1.7.1. Luasan dan pembagian area sirkulasi perpustakaan sesuai aktivitas dan kebutuhan pengguna. Elemen interior dan sistem utilitas perpustakaan. Pendekatan desain sesuai tema, desain universal, dan ramah lingkungan. Ruang Lingkup Perancangan Lokasi Perancangan (Lingkup Fisik) Lokasi perancangan Perpustakaan Anak Laskar Pelangi Surabaya ini mengambil denah bangunan fiktif Tugas Akhir Arsitektur Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan Kontemporer di Surabaya milik Meiliani Alim 22407023 dengan No. Tugas Akhir 06022970/ARS/2011. Kompleks perancangan Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan Kontemporer ini terletak di jalan Tromol Pos, kawasan Citra Raya, Lakarsantri, Surabaya Barat yang merupakan daerah berkembang. Bangunan yang digunakan yaitu bangunan Auditorium lantai 1 yang terdapat di dalam kompleks perancangan Sekolah Tinggi Seni tersebut, dengan luasan perancangan: 1.400 m2. 1.7.2. Lingkup Fasilitas Perancangan (Non-Fisik) Objek perancangan berupa public and social space yang bergerak di bidang penyediaan informasi dan fasilitas berupa perpustakaan anak dengan sasaran usia Sekolah Dasar (6-12 tahun). Perpustakaan ini merupakan fasilitas profit-oriented informal yang ditujukan bagi kalangan menengah ke atas.

6 Universitas Kristen Petra

Perpustakaan anak Laskar Pelangi akan dirancang terbuka untuk umum dengan biaya masuk per orang. Untuk keamanan, pengunjung hanya dapat memasuki area perpustakaan dengan men-scan entrance card pada entrance machine. Entrance card hanya dapat diperoleh setelah mendata profil (otomatis menjadi anggota) dan membayar biaya masuk di resepsionis (pengunjung dapat keluar dengan bebas melewati area sirkulasi). Peminjaman koleksi dan pengembalian koleksi yang terlambat akan dikenakan biaya. Jam operasional perpustakaan anak Laskar Pelangi dari Senin hingga Jumat (pukul 09.00 hingga 17.00) dan Sabtu (pukul 09.00 hingga 15.00). Lebih lanjut, fokus perancangan ini terpusat pada desain yang dapat menarik minat anak-anak dengan didukung desain universal dan ramah lingkungan. Jadi, pada perancangan ini adanya fokus pendukung yaitu scene tertentu dari cerita Laskar Pelangi yang akan diambil esensinya untuk fokus penerapan desain secara menyeluruh (tidak mendetail). Proyek perancangan perpustakaan ini diasumsikan sebagai perpustakaan milik institusi swasta. Akan tetapi, data-data umum perpustakaan mengikuti data dari Badan Arsip dan Perpustakaan Jawa Timur selaku pusat Perpustakaan Umum di Surabaya. Oleh karena itu, untuk selanjutnya data-data non-fisik yang berkaitan dengan informasi internal seperti struktur organisasi akan mengikuti struktur organisasi perpustakaan pusat. Pada perancangan ini fasilitas-fasilitas utama yang akan dirancang meliputi: Fasilitas Penyediaan Informasi dan Sirkulasi Fasilitas Eksibisi Fasilitas Teknologi Fasilitas Pengembangan Minat Anak Fasilitas Servis (Publik) Fasilitas Penerimaan (Publik) Adapun beberapa objek perancangan yang mengacu pada orang dewasa adalah sebagai fasilitas pendukung kegiatan anak. Perancangan tidak termasuk ruang servis seperti gudang dan ruang privat (ruang kerja kantor, ruang staf

7 Universitas Kristen Petra

administrasi), yang diasumsikan sebagai ruang servis pada ground floor (di luar denah perancangan). 1.8. Metodologi Desain Perancangan Metode perancangan Tugas Akhir bermula dari pencarian data-data yang diperlukan, diolah, kemudian dianalisa sehingga mendapatkan sebuah sintesis yang akan membantu dalam proses pembuatan konsep dan proses perancangan. Metodologi desain perancangan sendiri terdiri dari beberapa tahap, yang dibatasi hanya 4 tahap dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini, yaitu: 1.8.1. Programing Programing adalah pendekatan sistematik untuk mengumpulkan informasi, menganalisa dan menginterpretasikan masalah dan kebutuhan pengguna. Untuk itu, dalam proses ini diperlukan data-data yang lengkap terkait dengan pengguna dan ruang secara nyata dan spesifik.

Gambar 1.1 Skema Proses Desain Programing dan Analisis. Sumber: Kubba (2000, p. 66)

1.8.1.1.Definisi Tujuan Fase ini adalah untuk mendefinisikan tujuan spesifik dari perancangan perpustakaan anak sehingga dapat menentukan apa saja data-data yang diperlukan untuk proses desain perancangan perpustakaan anak.

8 Universitas Kristen Petra

Gambar 1.2 Pengumpulan Data dan Penemuan Masalah. Sumber: Kubba (2000, p. 69)

1.8.1.2.Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung proses perancangan adalah data-data literatur dari buku-buku referensi, majalah, dan atau internet yang membahas mengenai: Elemen interior (motif, warna, material) Sistem utilitas bangunan publik (pencahayaan, penghawaan, akustik, proteksi) Anak-anak keamanan) Universal design (ukuran, kebutuhan desain khusus ramp, railing) Desain yang ramah lingkungan (pemilihan material, standar penilaian secara global). Selain itu, juga dibutuhkan data lapangan berupa area tertentu dari denah fiktif yang diambil dari hasil karya perancangan arsitektur yang memiliki luas > 1.000 m2 dan sebagai perbandingan, diperlukan juga beberapa data pembanding yang mengambil dari internet maupun survei langsung. Pembanding tersebut adalah sebagai berikut: Perpustakaan Umum Kota Surabaya (Jalan Rungkut Asri Tengah No. 5 7 Surabaya). Perpustakaan Surabaya International School (Citra Raya, Lakarsantri. Surabaya). Central Library Seattle. USA. Leon de Grief Library Park. La Ladera, Medellin, Colombia. Fougeres Biblioteque Library. Prancis.
9 Universitas Kristen Petra

(aktivitas,

psikologi,

skala,

antropometri,

kebutuhan,

Data pembanding ini meliputi foto-foto lokasi data existing yang disurvei, data fisik dan data non-fisik yang didapat melalui wawancara dengan pihak perpustakaan dan informasi dari website resmi. Survei area perancangan (data fisik) tidak dilakukan karena perancangan perpustakaan anak ini mengambil denah bangunan fiktif Arsitektur, data tema perancangan diperoleh dari observasi buku (novel) dan film; sementara untuk data non-fisik seperti struktur organisasi, sirkulasi aktivitas dan jumlah pengelola mengambil data dari Badan Arsip Perpustakaan Surabaya (lihat 1.7 Ruang Lingkup Perancangan). 1.8.1.3.Analisis Data Proses analisis data mengolah seluruh data baik data fisik maupun data non-fisik. Data-data ini diolah dengan metode komprehensif berupa tabel data dan kebutuhan sirkulasi ruang serta kebutuhan pengguna. Dalam proses perancangan perpustakaan ini, analisis data yang diperlukan adalah: Analisis Data Fisik (data lapangan, tapak dalam dan tapak luar) Analisis Data Non-Fisik (struktur organisasi, pola aktivitas pengguna latar belakang perilaku pengunjung anak-anak usia 6-12 tahun dan orang dewasa) Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Ruang Analisis Hubungan Antar Ruang Analisis Kebutuhan Besaran Perabot Analisis Penataan Ruang (Zoning dan Grouping)

1.8.1.4.Interpretasi Data Setelah seluruh data dan informasi dikumpulkan, diolah dan dianalisa, maka dapat diperoleh kesimpulan dari hasil interpretasi data. Kebutuhan pengguna disesuaikan dan diseimbangkan dengan sistem bangunan eksisting dengan efisien dan efektif. Pada tahap ini, bahan pertimbangan yang terpenting selain efektivitas ruang adalah fleksibilitas ruang. Interpretasi data yang diperoleh harus benar-benar mempertimbangkan seluruh aspek ruang dan kesimpulan yang nantinya dapat memberi kemudahan bagi pengguna dalam bentuk desain interior.

10 Universitas Kristen Petra

1.8.1.5.Penentuan Masalah Fase ini adalah fase akhir di mana hasil analisis dan kesimpulan kebutuhan desain telah ditetapkan. Dari fase ini dapat diperoleh ketentuan desain ruang yang dibutuhkan (besaran ruang, kebutuhan perabot, sirkulasi, sistem ruang) yang nantinya diterjemahkan dari bentuk tulisan ke bentuk gambar. 1.8.2. Skematik Desain (Pengembangan Konsep) Pada proses programing sebelumnya, data yang telah diperoleh, dianalisa, diinterpretasikan, dan dirumuskan untuk mendapat solusi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna. Solusi desain tersebut akan tampak pada proses skematik desain dalam bentuk perencanaan ruang 2D dan 3D yang kemudian mengacu pada konsep umum dan tema perancangan. Dalam tahap ini pula, konsep desain dapat berkembang secara menyeluruh dan menjadi acuan desain yang mampu mengakomodasi kebutuhan dan solusi desain. Skematik desain ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Pemilihan dan Evaluasi Ruang Proses ini sesuai dengan hasil zoning dan grouping pada proses programing, di mana pemilihan ruang disesuaikan dan dievaluasi sesuai dengan fungsi, kebutuhan dan sistem utilitas bangunan (sanitasi, sistem kabel, sistem pipa) yang sudah ada pada bangunan eksisting (dalam kondisi tidak dapat diubah). 2. Penataan Layout dan Sirkulasi Proses penataan layout dan sirkulasi dapat dilakukan dengan

menggabungkan seluruh data hasil analisa programing mengenai kebutuhan interior dan sistem utilitas ruang menjadi suatu solusi interior bagi pengguna. Pada perancangan ini, produk skematik desain yang dikerjakan berupa sketsa 2D untuk layout (sirkulasi ruang dan perabot) dan sketsa 3D untuk perspektif ruang (sketsa kasar). 1.8.3. Tahap Pengembangan Desain Tahap ini adalah tahap terakhir sebelum desain dan seluruh detail gambar, warna, bentukan, perabot dan spesifikasi desain lain ditetapkan (fix) sehingga pada tahap ini desain dapat mengalami sedikit pengembangan atau modifikasi

11 Universitas Kristen Petra

terakhir sebelum membuat gambar kerja. Gambar pengembangan desain yang dibutuhkan dalam perancangan perpustakaan anak ini disesuaikan dengan gambar kerja fix yang disyaratkan (dengan maket studi) tanpa produk tambahan rencana anggaran biaya dan maket asli. 1.8.4. Gambar Kerja Dalam tahap ini, produk yang dihasilkan berupa gambar kerja harus dikerjakan dengan teliti, detail dan dengan keterangan yang spesifik yang dapat dimengerti oleh pekerja desain lain dan pekerja proyek lapangan. Dokumen atau gambar kerja standar yang dibutuhkan dan dikerjakan dalam perancangan perpustakaan anak ini adalah: Rencana Layout (skala 1:50/ ukuran kertas A1) Rencana Lantai (skala 1:50/ ukuran kertas A1) Rencana Plafon (skala 1:50/ ukuran kertas A1) Rencana Mekanikal Elektrikal (skala 1:50/ ukuran kertas A1) Tampak Potongan (skala 1:50/skala 1:20 untuk potongan spesifik) Tampak Main Entrance (skala 1:50) Detail Perabot (skala 1:10/1:20) Detail Elemen Interior (skala 1:20/1:50) Perspektif Ruang (Proporsional) Produk tambahan untuk perancangan karya desain Tugas Akhir ini yaitu: Maket (skala 1:50) Skema Bahan dan Warna

12 Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai