Anda di halaman 1dari 15

ARSITEKTUR HIJAU (GREEN ARSITEKTUR)

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

SMART AND SMALL HOUSE


Propan Green Building Design Competition 2012

DOSEN :
________________________
________________________

Disusun Oleh :
SUHENDAR
41155035180058
TEKNIK ARSITEKTUR

SEMESTER GANJIL
TAHUN 2018
ARSITEKTUR HIJAU
Pengertian Green Architecture
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

Green Architecture adalah konsep arsitektur yang


berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan
alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang
lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara
efisien dan optimal.
Konsep Green Architecture bertanggung jawab terhadap
lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara
strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas
yang sangat baik.

ARSITEKTUR HIJAU
Prinsip - Prinsip Green Architecture
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

Prinsip – prinsip bangunan yang berkonsep Green Architecture adalah sebagai


berikut :
1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan
harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi
yang ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan
sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan
dapat digunakan di masa mendatang/ Penggunaan material bangunan
yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
4. Respect for site : Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan
kenyamanan penghuni bangunan tersebut. Bangunan yang akan
dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga
jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan
tidak berubah.
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam
merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan
dan memenuhi semua kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan
: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai
kebutuhan bangunan kita.

ARSITEKTUR HIJAU
Pengertian Arsitektur Berkelanjutan
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

Pengertian Arsitektur yang berkelanjutan, seperti dikutip


dari buku James Steele Suistainable Architecture, adalah
”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam
memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari
satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke
kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat
terkait.”

ARSITEKTUR HIJAU
Penerapan Arsitektur Berkelanjutan
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

1. Dalam efisiensi penggunaan energi:


• Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara maksimal pada siang hari, untuk
mengurangi penggunaan energi listrik.
• Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara buatan (air conditioner).
• Menggunakan ventilasi dan bukaan, penghawaan silang, dan cara-cara inovatif lainnya.
• Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung dan mengolah air hujan untuk
keperluan domestik.
• Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan penghawaan alami merupakan konsep
spesifik untuk wilayah dengan iklim tropis.

2. Dalam efisiensi penggunaan lahan:


• Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus dijadikan bangunan, atau ditutupi
dengan bangunan, karena dengan demikian lahan yang ada tidak memiliki cukup lahan hijau dan taman.
Menggunakan lahan secara efisien, kompak dan terpadu.
• Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkan dengan berbagai inovasi,
misalnya pembuatan atap diatas bangunan (taman atap), taman gantung (dengan menggantung pot-pot
tanaman pada sekitar bangunan), pagar tanaman atau yang dapat diisi dengan tanaman, dinding dengan
taman pada dinding ,dan sebagainya.
• Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak mudah menebang pohon-pohon,
sehingga tumbuhan yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi dengan bangunan.
• Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (sesuai dengan fleksibilitas buka-tutup yang
direncanakan sebelumnya) dapat menjadi inovasi untuk mengintegrasikan luar dan dalam bangunan,
memberikan fleksibilitas ruang yang lebih besar.
• Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat menjadi tolak ukur dalam
menggunakan berbagai potensi lahan, misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang diperlukan? Dimana
letak lahan (dikota atau didesa) dan bagaimana konsekuensinya terhadap desain? Bagaimana bentuk site
dan pengaruhnya terhadap desain ruang-ruang? Berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan alami
yang dapat digunakan?

ARSITEKTUR HIJAU
Penerapan Arsitektur Berkelanjutan
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

3. Dalam efisiensi penggunaan material :


• Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga
tidak membuang material, misalnya kayu sisa dapat digunakan untuk bagian lain
bangunan.
• Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa
digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama.
• Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan
sebaik-baiknya,

4. Dalam penggunaan teknologi dan material baru :


• Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan
air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain
secara independen.
• Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat
membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi,
murah dan terbuka terhadap inovasi.

5. Dalam manajemen limbah :


• Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water, grey
water) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota.
• Cara-cara inovatif yang patut dicoba seperti membuat sistem dekomposisi limbah
organik agar terurai secara alami dalam lahan, membuat benda-benda yang biasa
menjadi limbah atau sampah domestik dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang
atau dapat dengan mudah terdekomposisi secara alami.

ARSITEKTUR HIJAU
DESKRIPSI PROYEK
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

 Data Lokasi & Regulasi


Nama Proyek : Smart and Small House
Lokasi : Jl. Merpati Tangkerang Pekan Baru
Tipologi Bangunan : Hunian
Sifat Proyek : Desain Competition
Luas Tanah : 200 m2
Pengguna : Umum
Regulasi Tapak :
• KDB / BCR : 50-60 % (lahan Tersedia 100 – 120 m2)
•GSB : 5 Meter (Depan)
Peruntuknan : Rumah Tinggal
ARSITEKTUR HIJAU
PENGGUNAAN LAHAN PADA BANGUNAN
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

 1  2  3

 4  5  6

ARSITEKTUR HIJAU
DENAH RUMAH
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

 DENAH LANTAI 1  DENAH LANTAI 2

ARSITEKTUR HIJAU
TAMPAK DAN POTONGAN
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

ARSITEKTUR HIJAU
PENDEKATAN TERHADAP ARSITEKTUR HIJAU
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

ARSITEKTUR HIJAU
PENGGUNAAN MATERIAL BANGUNAN PADA
RUMAH UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

ARSITEKTUR HIJAU
ANALISA RTH PADA TAPAK BANGUNAN
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

TORN PENGELOLAAN AIR


HUJAN
PENUTUP ATAP ZINCALUM

AREA MAKAN OUTDOOR


AREA TERBUKA HIJAU FIN. GRASS BLOCK
GRASS BLOCK
TORN AIR BERSIH

TANGGA FIN. BATU ALAM

AREA TERBUKA HIJAU TANAH + PENUTUP ATAP ZINCALUM


RUMPUT
PAGAR DARI BAHAN ZINCALUM

TANGGA DARI HOLLOW BESI FIN


CAT
AREA TERBUKA HIJAU FIN.
GRASS BLOCK AREA HIJAU TANAH + RUMPUT

TEMPAT SAMPAH PISAH

ARSITEKTUR HIJAU
ANALISA UDARA PADA BANGUNAN
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

UDARA KELUAR

UDARA MASUK UDARA MASUK

UDARA MASUK UDARA MASUK

ARSITEKTUR HIJAU
ANALISA PENDEKATAN PADA ARSITEKTUR HIJAU
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA

TABEL PENDEKATAN BANGUNAN PADA ARSITEKTUR HIJAU

NO PRINSIP ARS HIJAU YA/TIDAK KETERANGAN PENDEKATAN

Bangunan ini di desain dengan baik dengan 1. Penggunan lampu


menggunakan bukaan penghawaan dan jendela LED
yg besar sehingga cross ventilation dan cahaya 2. Penggunaan kaca
1 Hemat energi / Conserving energy YA
alami bisa masuk. Sehingga meminimalkan nako sebagai cross
penggunaan lampu pada siang hari dan AC pada ventilation
siang hari.
Dilihat dari site penggunaan bahan serta lokasi
2 Memperhatikan kondisi iklim YA pembangunan cocok dan pengerjaan pada
bangunan bisa lebih cepat
Penggunaan bahan pada bangunan ini sangat 1. Bahan besi/ baja
menarik karna penggunaan bahan yang rata2 dan zincalum
mendisain dengan mengoptimalkan
terbuat dari besi dan baja serta beberapa dapat di lebur
3 kebutuhan sumber daya alam yang YA
bahan seperti GRC dan Zincalum kembali sehingga
baru
dapat di daur
ulang
Site pada bangunan ini di optimalkan dengan 1. Tidak terlalu
baik sehingga area hijau lebih banyak di banyak mengubah
4 Respect for site YA
bandingkan area masif nya , bnyaknya bukaan tapak
sehingga menjadi rumah lebih baik
Merespon keadaan tapak dari
5 YA
bangunan
Dari seluruh point yang ada dapat di simpulkan
Menetapkan seluruh prinsip – prinsip bahwa bangunan ini memasukan point2
6 YA
green architecture arsitektur hijau yg cukup banyak dan memenuhi
kebutuhan

ARSITEKTUR HIJAU

Anda mungkin juga menyukai