Penelaahan konsep ruang luar, baik secara makro maupun mikro dan konsep utilitas serta konsep pendukung lainnya
Melakukan analisis tapak menuju program rencana skematik Penjabaran dari konsep melalui aplikasi dalam bentuk 3 dimensi dengan berbagai timbangan, yakni komponen desain
TAHAPAN PROGRAMING
Pembuatan gambar pelaksana kerja, sketsa, maket presentasi, dokumen pelelangan serta dokumen pelaksananaan
TAHAPAN DESAIN
PRINSIP DESAIN
UNSUR DESAIN
KOMPONEN DALAM DESAIN LANSEKAP
Desain Garis Bidang Ruang Bentuk Fungsi Tekstur Warna Bahan lansekap Skala Sirkulasi Rekayasa lansekap Visual Tata hijau Parkir Refleksi air Pencahayaan Drainase kenyamanan
APLIKASI DESAIN
Garis adalah susunan dari beribu-ribu titik yang berhimpitan sehingga membentuk suatu coretan. Ada beberapa tipe garis yang perlu diketahui, yaitu : 1. Garis vertikal 2. Garis horizontal 3. Garis diagonal 4. Garis lengkung
Garis vertikal mudah dikenal dengan bentuk-bentuk seperti tiang listrik, tiang lampu, pohon kelapa, dll. Kesan utamanya adalah ketinggiannya, tegak, gagah dan serba kaku. Sehingga dapat dikatakan bahwa watak dari garis vertikal adalah a. Memberikan aksentuasi ketinggian b. Tegak dan gagah c. Kaku, formal, tegas dan serius
Garis horizontal memberikan aksentuasi terhadap dimensi lebarnya, santai dan tenang. Oleh karena itu, bila ruang luar didominasi oleh unsur garis horizontal, maka ruang akan bertambah lebar, membesar, meluas dan melapang.
Tipe garis semacam ini mempunyai karakter dinamis, bergegas, mendekati jarak dan sensasional. Oleh karena itu, garis diagonal sering dipergunakan atau dimanfaatkan untuk suatu maksud yang meminta perhatian atau sebagai daya tarik visual.
Garis semacam ini ada beberapa macam yaitu lengkung ke ataas, lengkung ke bawah dan lengkung berombak. Watak garis yang demikian umumnya adalah dinamis, riang, lembut, dan memberi pengaruh gembira.
Susunan beribu-ribu garis apabila disatukan dan dipadatkan akan membentuk sebuah bidang. Fungsi bidang dalam arsitektur adalah pelindung dan pembentuk ruang
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa ruang (space) terbentuk oleh susunan bidangbidang. Ruang (space) terjadi atau dapat diciptakan karena adanya - bidang dasar/alas (the based) -bidang pembatas/dinding (the verticals) -bidang pengatap/penutup (the overhead).
Bidang dasar dalam arsitektur lansekap adalah dasar permukaan tanah. Dalam skala makro, bidang dasar dapat berupa muka tanah bukit bergelombang, muka tanah padang rumput rata. Dalam skala mikro dapat berupa muka tanah berpasir, tanah rata.
Bidang pembatas dalam skala makro berupa dinding susunan punggung bukit, dinding batuan terjal, susunan bangunan tinggi. Dalam skala mikro dapat berupa komposisi tanaman berupa susunan pohon atau semak.
Bidang atap dalam skala makro berupa hamparan awan, cakrawala. Dalam skala mikro berupa susunan tajuk pohon atau pergola atau atap.
1. 2. 3. 4.
Sebagai pemberi arah dan suasana Sebagai penerang Sebagai pengontrol Sebagai penutup efektif
Dinding (walls) : termasuk dinding penyekat (screen walls), dinding penahan dan lain sejenisnya Pagar (fences) : termasuk pagar kawat (woven wire fences) pagar kayu, pagar besi, dan sebagainya Bentukan tanah : termasuk tebing, celahan di bumi, beda ketinggian tanah (kontur), dan sebagainya