Anda di halaman 1dari 69

Metode Kerja

Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah


Kab. Sukabumi
DAFTAR ISI

I. Pendahuluan
1. Data Teknis
2. Protokol Pencegahan Covid-19 kegiatan Konstruksi
3. Lingkup Pekerjaan
II. Garis Besar Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
III. Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan
a) Rencana Pekerjaan Penunjang Sementara
b) Rencana Pekerjaan Persiapan
c) Rencana Pekerjaan Utama
IV. Lampiran
a. Jaminan Masa Pemeliharaan
b. Manajeman Mutu (Rencana Mutu Kontrak)
Pendahuluan
Latar Belakang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat
didalam dokumen lelang yang telah didokumentasikan dalam bentuk Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwizing). Metode pelaksanaan ini disusun untuk
memenuhi Persyaratan Teknis dalam Kerangka Acuan Kerja dan Evaluasi Teknis
dalam Dokumen Tender yang harus dipenuhi didalam mengikuti pelelangan Umum
Paket Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah Kab.
Sukabumi.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pekerjaan ini adalah untuk menjelaskan
secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan-pekerjaan utama dan
pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing-masing
pekerjaan maupun antara pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.
I. PENDAHULUAN

I.1. Data Teknis

Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah Kab.


1 Kegiatan
Sukabumi

Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 199 BP2JK Wilayah Jawa Barat


2 POKJA
TA. 2020

Tersebar pada 21 ( Dua Puluh Satu) titik Sekolah di Kab.


3 Lokasi Pekerjaan
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

4 Waktu Pelaksanaan 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender sejak SPMK.

5 Sistem Pembayaran Termyn

6 Sumber Dana APBN Tahun Anggaran 2020 dan Tahun Anggaran 2021
I. PENDAHULUAN

I.1. 1. Protokol Pencehagan Covid-19


DIAGRAM
Diadaptasi dari Protokol Pencegahan Covid-19 Instruksi PUPR No. C2/1N/M/2020

1 2 3 4 5
Penyedian Edukasi Mengukur Menjalin kerja
Membentuk
Fasilitas Pekerja akan Suhu Tubuh sama dengan
Satgas
Pencegahan bahaya Pekerja Pagi & Puskesmas
Lapangan
Covid-19 Covid19 Sore Setempat

Kontraktor
Kontraktor Kontraktor
Kontraktor &
&
+Konsultan
+Konsultan Kontraktor
Kontraktor Satgas
Satgas Covid
Covid Kontraktor
Kontraktor Satgas
Satgas
&
& PPK
PPK

6 7 8
Menjalin kerja Menghentikan Melakukan Isolasi
sama dengan Sementara Kegiatan & Penyemprotan
Puskesmas jika ada yang Disifektan di
Setempat terindikasi Lokasi

Kontraktor
Kontraktor &
& PPK
PPK &
& Konsultan
Konsultan +
+ Kontraktor
Kontraktor
Satgas
Satgas Satgas
Satgas
I. PENDAHULUAN

I.1. 1. Protokol Pencehagan Covid-19


PEMBENTUKAN SATGAS COVID-19

a) PPK, Konsultan & Kontraktor membentuk Satgas masing-masing yang di-skemakan oleh
PPK.
b) Satgas Pencegahan COVID-19 berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang yang terdiri ataş :
• 1 Ketua dari Tim Teknis/ Dinas
• 2 Koordinator & monitor dari Konsultan
• 16 Anggota, 1 orang/kecamatan.
c) Satgas Pencegahan COVID-19 memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan untuk
melakukan:
• Sosialisasi
• pembelajaran (edukasi)
• promosi teknik
• metode/pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lapangan
• berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID- 19 Kementerian PUPR PUSAT
melakukan Identifikasi Potensi Bahaya COVID19 di lapangan
• pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19 kepada semua pekerja
dan tamu proyek
• pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian mobilisasi/ demobilisasi
pekerja
• pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja
• pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan
• melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau
berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan merekomendasikan dilakukan
penghentian kegiatan sementara .
I. PENDAHULUAN

I.1. 1. Protokol Pencehagan Covid-19


PENYEDIAAN FASILITAS KESEHATAN LAPANGAN

a) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan ruang klinik kesehatan di


lapangan yang dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, antara Iain
tabung oksigen, pengukur suhu badan nir-sentuh (thermoscan), pengukur tekanan
darah, obat-obatan, dan petugas medis;
b) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kerjasama operasional
perlindungan kesehatan dan pencegahan COVID- 19 dengan rumah sakit dan/ atau
pusat kesehatan masyarakat terdekat untuk tindakan darurat (emergency) ;
c) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan fasilitas tambahan antara
lain: pencuci tangan (air, sabun dan hand sanitizer), tisu, masker dikantor dan
lapangan bagi seluruh pekerja dan tamu; dan
d) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan vaksin, vitamin dan nutrisi
tambahan guna peningkatan imunitas pekerja.
I. PENDAHULUAN

I.1. 1. Protokol Pencehagan Covid-19


PELAKSANAAN PENCEGAHAN COVID-19 DI LAPANGAN

a) Satgas Pencegahan COVID-19 memasang poster flyers) baik digital maupun fisik
tentang himbauan/anjuran pencegahan COVID- 19 untuk disebarluaskan atau
dipasang di tempat-tempat strategis di lokasi proyek;
b) Satgas Pencegahan COVID- 19 bersama petugas medis harus menyampaikan
penjelasan, anjuran, kampanye, promosi teknik pencegahan COVID-19 dalam
setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk) ;
c) Petugas medis bersama para Satuan Pengaman (Security Staff) melaksanakan
pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan setiap pagi, siang,
dan sore;
d) Satgas Pencegahan COVID-19 melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang
terindikasi memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius datang ke lokasi pekerjaan;
e) Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
COVID-19, pekerjaan harus diberhentikan sementara oleh Pengguna Jasa dan/ atau
Penyedia Jasa paling sedikit 14 hari kerja.
f) Petugas Medis dibantu Satuan Pengaman (Security Staff) melakukan evakuasi dan
penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja; dan
g) Penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi dan penyemprotan
disinfektan, serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan isolasi tenaga kerja
yang pernah melakukan kontak fisik dengan tenaga kerja yang terpapar telah
selesai.
I. PENDAHULUAN

I.1. 1. Alur Proses Birokrasi Pelaksanaan Pekerjaan

Item Spesific on BoQ/


Gambar/ RKS

Invertarisir
Invertarisir Lapangan
Lapangan Proses
Proses Purchasing
Purchasing
(Pengawas
(Pengawas &
& Kontraktor
Kontraktor )) (Kontraktor)
(Kontraktor)

Shop Delivery
Delivery Order
Order
Shop Drawing
Drawing Ijin
Ijin K3L
K3L Approval
Approval Material
Material
(Pengawas
(Pengawas &
& User)
User) (Pengawas
(Pengawas &
& User
User )) (Kontraktor)
(Kontraktor)

Ijin
Ijin Pelaksanaan
Pelaksanaan
(Pengawas)
(Pengawas)

Eksekusi
I. PENDAHULUAN

I.1. 2. Proses Plotting dan Alur Organisasi Lapangan

Team
Project User
Leader
Manager
Keterangan:

= User

Site
Petugas Pengawas Drafter
Manager
K3 & Satgas
= Team Leader Konsultan
Covid

= Project Manager

= Pengawas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 dst = Drafter

= Petugas K3 &
Satgas Covid

= Pelaksana
I. PENDAHULUAN

I.2. Lingkup Pekerjaan


PEKERJAAN SIPIL
1. Pekerjaan Struktur Bawah,
2. Pekerjaan Struktur Atas
3. Pekerjaan Atap
PEKERJAAN ARSITEKTUR
4. Pekerjaan Kusen
5. Pekerjaan Lantai Keramik
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Pengecatan
8. Pekerjaan Dinding
PEKERJAAN MEP
9. Pekerjaan Installasi Listrik
10. Pekerjaan Installasi Plumbing
I. PENDAHULUAN

I.3. Gambar Umum Kegiatan (Blokplan SDN Cirajeg)


I. PENDAHULUAN

I.3. Gambar Umum Kegiatan (Siteplan SDN Cisonggam)


I. PENDAHULUAN

I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan SDN 1 Cipatat)


I. PENDAHULUAN

I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan SDN Cipari


II. GARIS BESAR TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Pre Contruction Meeting (PCM)
2. Invertalisir, Pengukuran kembali lapangan yang beracuan dari Gambar Rencana oleh Kepala Sekolah, Konsultan Pengawas,
Pelaksana, Surveyor, Mandor, dan Kepala Tukang masing-masing lokasi pekerjaan.
3. Melaporkan hasil dari poin 2 ke Site Manager, selanjutnya di Koordinasi kan ke Project Manager, Team Leader Konsultan,
PPTK, dan di follow up oleh Drafter untuk Shopdrawing dan Administrasi Teknis untuk Ijin Pelaksanaan Pekerjaan, Laporan
Harian, dan Approval Material.
4. Membuat Direksikeet Terpusat (lokasi strategis/ terjangkau dari 24 sekolah)
5. Membuat Gudang Pusat Lapangan (lokasi strategis/ terjangkau dari 24 sekolah)
6. Mobilisasi material utama pabrikan (non-approval, etc. Semen, Batu Kali, dll) dan Alat Kerja ke Gudang Pusat Lapangan.
7. Pengajuan Ijin Kerja dan Approval Shopdrawing ke Konsultan Pengawas dan PPTK.
8. Mengerjakan Pekerjaan Bangunan.
a) Pembouwplank’an Pondasi dan menggali tanah untuk Pondasi
b) Menghampar urugan pasir di dasar galian tanah pondasi.
c) Memasang Batu Kosong
d) Memasang Batu belah kali dan pada As Kolom di pasang sekalian angkur/ stek besi.
e) Pekerjaan dimulai dari Pembouwplank’an, fabrikasi bekisting dan pembesian
f) Seting bekisting dan pembesian Sloof, menyiapkan dan melakukan pengecoran dengan Concreate Mixer
g) Seting bekisting dan pembesian Kolom, menyiapkan Pengecoran di bantu alat Concreate Mixer, dsb.
h) Persiapan dan pemasangan dinding Bata Merah, sekaligus lubang kusen di persiapkan.
i) Seting bekisting dan pembesian Balok Beton Lintel kemudian menyiapkan Pengecoran dengan Concreate Mixer, dsb.
j) Seting bekisting dan pembesian Ring Balok, kemudian menyiapkan dan melakukan pengecoran Concreate Mixer , dsb.
k) Fabrikasi dan pemasangan rangka atap baja ringan.
l) Memasang penutup atap genteng metal
II. GARIS BESAR TAHAPAN PELAKSANAAN
11. Mengerjakan Perkerjaan Finishing dan Pelengkap
a) Memasang rangka dan penutup plafond
b) Memasang Listplank Genteng
c) Memasang Plesteran Dinding
d) Memasang Kusen Pintu Dan Jendela.
e) Mengaci permukaan plesteran dinding
f) Memasang Keramik Dinding
g) Menginstall titik lampu, saklar, power, dan sebagainya.
h) Menginstall pemipaan air bersih, kotor, dan bekas.
i) Memasang Lantai Keramik.
j) Menginstall Closet Jongkok, floor drain, dan alat sanitary lainnya.
k) Melakukan pengecatan Plafond dan Dinding.

12. Mengerjakan Pekerjaan External


a) Mengukur kembali level halaman dan saluran keliling.
b) Melakukan perbaikan level baik cut dan fill.
c) Melakukan pemadatan level tanah
d) Mengali tanah untuk saluran keliling.
e) Memasang pek. Bata untuk Saluran
f) Memasang plesteran dasar, dinding saluran keliling.
g) Menggelar abu batu untuk di bawah paving block
h) Memasang/ menyusun paving block sesuai pola di Shop Drawing.
i) Mengisi nat paving dengan abu batu.
j) Memadang permukaan paving dengan stamper kodok.
13. Pembersihan lapangan
III. Metode Pelaksanaan
Rencana Pekerjaan Penunjang Sementara
III. METODE PELAKSANAAN

III. A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA


Berikut dibawah ini point-point penting dan menjadi tolak ukur kedepan bagi
jalannya Pelaksanaan Pekerjaan Utama Kegiatan Proyek :

a. Pengamanan terhadap Site.


b. Penempatan Gudang Material.
c. Sirkulasi buangan sisa material/ sampah proyek.
d. Pengukuran
e. Mobilisasi
f. Penanganan Khusus
(Antisipasi Banjir, Bising, Debu, Gangguan Akses Jalan Eksisting, Gangguan
terhadap Proses Mengajar)
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA

a. Menajemen Lokasi Pekerjaan


1. Pemahaman Layout & Koordinasi

Kami akan mempelajari dan memahami lebih rinci lagi keadaan lingkungan sekitar; Site Plan, dll serta

berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, tokoh Masyarakat , serta lainnya sehingga dapat mendukung

aktivitas proyek supaya berjalan lancar sesuai progress yang direncanakan .


2. Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Kegiatan proyek akan meminta bantuan tenaga kerja lokal jika ada yang berminat setelah berkoordinasi dengan

lingkungan masyarakat sekitar.

3. Sumber daya Operasional Kerja

Tim pelaksana akan berkoordinasi untuk mendapatkan suplai Air Kerja dan Listrik di sekitar area kerja.
4. Proteksi Area Kerja

Kegiatan Area Kerja di beri tanda peringatan seperti safety line, rambu-rambu, dan penghalang/ sekat debu.
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
b. Penempatan Gudang Material

Kontraktor akan mencari/ sewa lahan kosong untuk


gudang material pusat yang strategis dari akses 21
lokasi kegiatan maupun akses dari , jika memungkinkan
lokasi akan di satukan dengan Bedeng Pekerja ataupun
Direksikeet.

Prinsip :
•Strategis
Terakses strategis dari semua lokasi pekerjaan dan
Gambar Ilustrasi Gudang Material supply material sumber.
•Flexible
Mudah dalam transfer dan menerima masuk keluar
material
•Aman
Mudah dalam pemantauan tim keamanan proyek
•Nyaman
Nyaman di tempati oleh kepala gudang proyek dan
minim intervensi dari pihak non proyek
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA

c. Sirkulasi buangan sisa material/ sampah proyek.

Sirkulasi pembuangan
sampah sisa material
proyek dilakukan rutin
dengan Pick-Up atau
Dumptruck dan seijin
Konsultan Pengawas dan
instansi terkait.
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
Pekerjaan Pembuatan Direksikeet dan Bedeng Pekerja

Kontraktor akan mencari/ sewa lahan kosong untuk


Bedeng pekerja yang dekat dengan lokasi pekerjaan
supaya efisien dan maksimal terhadap waktu kerja
nantinya.

Prinsip :
•Strategis
•Flexible
•Aman
•Nyaman

Material yang akan digunakan :


• Balok Kayu
• Kaso
• Seng atau asbes
• Triplek
• Lantai plesteran
• Dan sebagainya
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
LISTRIK DAN AIR KERJA

LISTRIK
Kontraktor akan melakukan penyambungan
power ke panel eksisting terdekat seijin pihak
terkait, untuk mendukung operasional kegiatan
Administrasi, Kegiatan kerja dan sebagainya.
Atau menggunakan Genset.

AIR KERJA
Kontraktor akan melakukan pembuatan sumur
pantek atau sumber air kerja lainnya yang layak
dan sesuai atau seijin dari pihak terkait.
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
Pekerjaan Pasang Papan Nama Proyek
Papan nama proyek disesuaikan dengan keterangan
di Dokumen Spesifikasi Teknis dan di tempatkan
pada jalan masuk utama proyek dan spot yang
strategis, material yang di gunakan :
•Banner/ Sablon Digital
•Balok Kayu 5/10
•Kaso 5/7
•Teriplek 9 mm

Cat :
Semua Papan Nama, banner dan sebagainya akan
dibuat per sekolah masing-masing
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
f. PENANGANAN KHUSUS
Antisipasi Banjir, Bising, Debu, Gangguan Akses Jalan Eksisting,
Gangguan Proses Belajar-Mengajar
Pada halaman ini menjelaskan secara spesifik mengenai antisipasi banjir, kebisingan suara kerja, dan gangguan akses
jalan eksisting, dan juga pada setiap item metode pelaksanaan lainnya di jelaskan pula.

• Pelaksanaan kegiatan akan mengacu terhadap perkiraan cuaca update dari sumber-sumber terpercaya.
• Kontraktor akan berkoordinasi secara spesifik dengan kepala/ pengurus sekolah setempat via rapat untuk
menjelaskan dan sosialisasi mengenai item pekerjaan yang akan di kerjakan terutama yang berhubungan dengan
ketiga hal di atas.
• Proses pelaksanaan pekerjaan area external seperti Saluran keliling dan Paving Block akan dibuatkan tali air
sementara untuk antisipasi genangan air saat hujan yang di arahkan ke saluran eksisting..
• Jam kerja akan di koordinasikan terlebih dahulu dengan kepala sekolah bila mana akan melakukan aktifitas yang
menimbulkan kebisingan berlebih.
• Sampah, lumpur/ humus galian, dan lainnya akan dibuang secara continue ke luar site.
• Kontraktor akan mengoptimalkan waktu kerja dengan cara panambahan jam kerja sore sampai dengan malam hari.
• Pada pekerjaan yang bangunannya berdampingan dengan gedung/bangunan sekolah yang aktif maka akan
dipasangkan penyekat untuk menghindari debu akibat dari kegiatan pekerjaan.
• Pada situasi pekerjaan bangunan aktif belajar-mengajar dan tidak ada opsi untuk di pindah ke gedung lain maka
kontraktor akan mengerjakan secara parsial/ bagian (tidak keseluruhan) dan sebelumnya dikoordinasikan lebih dulu
ke Kepala Sekolah.
• Pada situasi pekerjaan bangunan aktif belajar-mengajar dan memungkinkan untuk di pindah ke gedung lain maka
kontraktor akan mengerjakan secara keseluruhan, namun sebelumnya dikoordinasikan/ seijin lebih dulu dari Kepala
Sekolah.
III. Metode Pelaksanaan
Rencana Pekerjaan Persiapan
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PERSIAPAN
d. Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Pengukuran/ Uitzet
Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk menentukan elevasi dan batas pekerjaan lainnya secara detail dan jelas
sesuai gambar rencana, yang kemudian akan dituangkan kedalam gambar kerja sebagai acuan dalam pelaksanaan.
Sedangkan untuk melakukan monitoring pekerjaan dan kontrol selama proses dibuat TBM (Temporary Bench
Mark) pada posisi yang aman dan mudah dilihat sesuai arahan pengawas.

Pekerjaan Pengukuran meliputi:


1. Pematokan dan Setting Out lokasi yang akan diukur sesuai dengan dokumen Gambar Rencana.
2. Melaksanakan Pengukuran awal (Polygon) berupa penentuan titik as dan jalur yang akan dikerjakan dengan
pengambilan elevasi dan koordinat secara keseluruhan area pekerjaan.
3. Pembuatan TBM pada lokasi yang aman sebagai acuan untuk pengukuran selanjutnya pada saat pelaksanaan.
4. Melaksanakan pengukuran memanjang (levelling) untuk lapangan, dan sudut serta kemiringan untuk struktur.
5. Melaksanakan Pengukuran melintang (Cross Section) sesuai dengan jarak intervald tertentu.
6. Melakukan perhitungan–perhitungan hasil pengukuran, di lapor dan di koordinasikan dengan pengawas,
hasilnya dilanjutkan dengan ploting ke gambar kerja (shopdrawing) untuk di Assistesi dan Approve.

Pekerjaan pengukuran dapat di ilustrasikan sebagai berikut :


III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PERSIAPAN

e. Pekerjaan Mobilisasi
Ketika akan memulai suatu proyek maka hal terpenting pertama yang harus kita siapkan adalah
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi.

Adapun yang dimaksud dengan Mobilisasi dan Demobilisasi tersebut adalah segala pekerjaan
angkutan peralatan, material dan kendaraan termasuk personil yang akan di tempatkan dilokasi
pekerjaan. Berikut adalah beberapa poin rencana mobilisasi terhadap lapangan

• Material atau alat akan di datang serta tempatkan di gudang pusat di lapangan yang telah
ditentukan sebelumnya.
• Material atau alat yang sudah ada di gudang pusat lapangan akan di distribusikan ke lokasi-
lokasi proyek dengan kendaraan atau gerobak yang standby di lapangan.
• Semua material, peralatan, dan alat bantu yang didatangkan akan di infokan serta di
assistensikan terlebih dahulu ke direksi atau pengawas pekerjaan. Setelah selesai,
mengangkut kembali peralatan dan perlengkapan serta hal - hal lainnya ketempat semula.
• Bila pada lokasi pekerjaan terdapat pekerjaan lain yang sedang berjalan maka akan di
koordinasikan supaya dalam pelaksanaan pekerjaan tidak saling terganggu demi kelancaran
pekerjaan tersebut.
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN PERSIAPAN
b. Administrasi, Gambar, dan Dokumentasi
Proses ini akan di fokus-kan pada saat persiapan dan pelaksanaan item pekerjaan di mulai,
berikut beberapa form proyek yang nanti akan kami keluarkan sebagai pelaksana kegiatan :

•Berita Acara Pengukuran Awal (MC-0%)


•Berita Acara Hasil Pengukuran Awal (MC-0%)
•Draft Volume MC-0%
•Approval Material/ Bahan
•Approval Shop Drawing
•Ijin Kerja (Request Work)
•Approval As-Built Drawing
•Laporan Harian Proyek
•Laporan Cuaca Harian
•Progress Harian/ Mingguan/ Bulanan Kontraktor
•Undangan Rapat Evaluasi Mingguan
•Berita Acara Pengecekan Fisik Lapangan
•Mutual Check (MC) termin + Backup Data
•Dokumentasi Pelaksanaan.
•Dll.
III. Metode Pelaksanaan
Rencana Pekerjaan Utama
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN GALIAN TANAH

Galian Tanah
1. Melakukan pengukuran kembali lapangan, dan dibuatkan Shopdrawing s serta Ijin
Pelaksanaan Pekerjaan.
2. Menyiapkan alat kerja dan sebagainya seperti, pacul, garpu, blencong, karung,
gerobak, selang timbang, perlengkapan K3K, dll.
3. Menggali tanah yang telah di tentukan dalam Shopdrawing serta arahan Konsultan
Pengawas, hasil galian tanah di buang sementara di pinggir galian.
4. Sampah atau humus dari hasil galian di buang atau di pisahkan.

Urugan Tanah Kembali


5. Urugan tanah di padatkan dengan manual dengan cara di injak kaki secara per
layer setiap 10 – 20 cm.
6. Sampah, kotoran, dan humus di buang menggunakan Pick-up dan tidak dipakai
untuk urugan.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN
PEKERJAAN PEMADATAN
PONDASI
TANAH
Pekerjaan Pondasi Batu Kali
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.

Pembuatan profil :
• Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
• Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
• Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan
titik tengah profil tepat pada As galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi.
• Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.
• Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan Gambar Ilustrasi Pondasi Menerus
profil.
• Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang
tidak tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan batu kali :


• Mobilisasi material batu dengan Dump Truck atau Pick-up
• Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
• Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
• Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping)
dengan tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut
sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu
kosong tersebut dengan air.
• Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut
Gambar Penampang Pondasi Menerus
rata.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Metode Pelaksanaan Sloof


1. Pengukuran dan leveling sesuai gambar kerja dan di
buat bouwplank, lalu di tarik benang.
2. Menggali tanah dan di hampar urugan pasir.
3. Besi sloof yang telah dipotong dan dirakit
selanjutnya dipasang di atas pondasi.
4. Di buatkan stek besi untuk sambungan/ pengikatan
besi kolom di sloof.
5. Bekisting sloof dipasang dengan skor kayu bekisting
tiap 30 cm.
6. Sebelum pengecoran sloof, semua jarak dan ukuran
dicek kembali oleh pengawas. Baik itu jumlah dan
jarak tulangan maupun ukuran sloof lantai.
7. Mixing material dengan Concreate Mixer lalu lantai Gambar Ilustrasi Pekerjaan
dicor dengan mutu beton sesuai spesifikasi teknis, Sloof
dll.
8. Pelepasan bekisting sloof di sesuaikan dengan
aturan standar/ spesifikasi teknis, dan atau seijin
konsultan pengawas.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Metode Pelaksanaan Kolom


1. Diawali dengan pekerjaan pembesian kolom. Besi dipotong dan
dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk
(jangkar, radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar
Bending Schedule).
2. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya
dengan gambar kerja. Setelah itu besi disetting di posisi masing-
masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang
terdapat pada Pas. Pondasi Batu Belah Kali.
3. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan
bekisting seperti Tie rod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad
support dipasang. Kelurusan bidang bekisting dinding/kolom
dicek dengan unting-unting, theodolite dan lainnya. Setelah Gambar Ilustrasi Pekerjaan Kolom
bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku)
untuk batas/level pengecoran di sisi atas bekisting
dinding/kolom
4. Pengecoran dilakukan dengan sitemix di bantu alat Concreate
Mixer atau readymix jika memungkinkan pada situasi dan
volume tertentu dan mutu sesuai spesifikasi teknis.
5. Pelepasan bekisting kolom di sesuaikan dengan aturan standar/
spesifikasi teknis, dan atau seijin konsultan pengawas.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pembuatan Balok dan Plat Atap


1. Fabrikasi bekisting untuk diseting diarea kerja.
2. Bekisting diseting diarea kerja, semua sarana perkuatan bekisting
seperti skur, angkur, scaffolding, jack base, dan sebagainya
dicheck kembali. Kelurusan bidang bekisting balok dan plat di cek
dengan waterpas dan lainnya. Setelah bekisting terpasang baik,
buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk batas/level pengecoran
di sisi atas bekisting.
3. Di awali dengan pekerjaan pembesian balok. Besi di potong dan
dirakit. Pemotongan besi harus tepat agar setelah di tekuk
(jangkar, radius tekuk) bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar Gambar Ilustrasi Balok dan Plat
Bending Schedule).
4. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan
gambar kerja. Setelah itu besi disetting diposisi masing-masing
dengan menyambung tulangan ke stek yang terdapat pada kepala
kolom.
5. Pengecoran dilakukan dengan manual dengan Concreate Mixer
pada situasi dan volume tertentu dan mutu sesuai spesifikasi
teknis.
6. Pelepasan bekisting balok dan plat disesuaikan dengan aturan
standar/ spesifikasi teknis, dan atau seijin konsultan pengawas.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN RABAT BETON KELILING BANGUNAN
1. Kupasan permukaan jalan eksisting
1. Melakukan pengukuran kembali lapangan setelah
mengajukan Shopdrawing serta Ijin Pelaksanaan Pekerjaan
dari Konsultan Pengawas.
2. Berkoordinasi serta sosialisasi bersama kepala sekolah dan
Pihak terkait lainnya terkait teknis persiapan pelaksanaan
pekerjaan.
3. Menyiapkan alat kerja dan sebagainya seperti, pacul, garpu,
blencong, karung, gerobak, selang timbang, perlengkapan
K3K, dll.
4. Membuat marking cross section leveling dan ketebalan
dengan patok dan benang.
5. Membuat campuran beton lalu dibuatkan screed setiap 1
(satu) meter mengikuti leveling benang yang telah
ditentukan.
6. Jika beton screed sudah mengering, selanjutnya mengecor
keliling bangunan mengikut level screed dan selanjutnya di
finsih dengan bantuan alat Roskam dan Hollow.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA


1. Rencana posisi pasangan bata sesuai shop drawings
2. Buat tiang kayu / profilan pada kolom-kolom
struktur. START

• Profil kayu harus lurus dan diserut pada keempat


sisinya. PEKERJAAN PENGUKURAN
• Check posisi ketegangan kayu dengan waterpass DAN PEMASANGAN
PROFIL
• Buat skala pada profil yang terpasang tersebut
• Ketinggian/skala antara profil harus sama HUBUNGAN ELEVASI YANG
SAMA PADA PROFIL
• Profil kayu harus kuat/tidak boleh DENGAN BENANG
bergerak/bergeser selama pekerjaan pasang bata
berlangsung PASANG BATA

3. Hubungkan skala pada profil tersebut yang sama


elevasinya diusahakan jarak antara skala setiap PASANG ANGKUR SETIAP
3 LAPIS BATU
kelipatan 3 lapis bata
4. Bila bentang antar kolom > 4 m diusahakan ditengah –
tengah bentang tersebut di pasangkolom praktis BENTANG LO > 4
PASANG KOLOM
Pengecoran kolom praktis dilaksanakan setiap ILO PRAKTIS
5.
ketinggian 1 – 1.5 m
Pasangan bata hanya bisa dilaksanakan setelah kolom PASAN
6. G KOL
praktis selesai di cor

LO < 4

FINISH
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pasangan Plesteran adk. 1:2 dan acian


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Siram permukaan tembok menggunakan air hingga basah secara
merata. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap permukaan
dinding terhadap adukan plesteran.
4. Pasanglah benang penanda sedemikian rupa untuk menentukan
ketegakan horisontal dan vertikal sesuai spesifikasi teknis.
5. Memasang separing pemipaan dan kelistrikan sesuai tata letak
instalasi mekanikal dan elektrikal yang bakal tertanam di dalam Gambar Ilustrasi Pas. Plesteran
plesteran.
6. Membuat adukan plester, perbandingan campuran sesuai anjuran
pakai produk atau spesifikasi teknis.
7. Pekerjaan plesteran di kerjakan.
8. Setelah pekerjaan plesteran selesai, proses selanjutnya ialah
menunggu plesteran tersebut supaya mengering sempurna.
Permukaan dinding di siram selama proses pengeringan berlangsung
agar tidak timbul keretakan pada tembok tersebut.
9. Pekerjan mengaci bisa di kerjakan setelah kondisi plesterannya sudah
kering dan kuat sekali.
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pelaksanaan Pemasangan Atap Baja Ringan
1. Melakukan pengukuran kembali lapangan, dan membuatkan serta
mengajukan Shopdrawing, Approval Material, serta Ijin Pelaksanaan
Pekerjaan ke Konsultan Pengawas dan Instansi Terkait Proyek.
2. Menyiapkan alat kerja, bantu dan sebagainya dan juga perlengkapan
K3K.
3. Leveling dan Marking; Memastikan seluruh permukaan atas ring balok
dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air
(waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
4. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang
ada di bawahnya.
5. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan
gambar rencana atap.
6. Mengukur jarak antar kuda-kuda
7. Ereksion dan Seting Kuda-kuda; Mengangkat kuda-kuda secara hati-
hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda
yang telah selesai dirakit dan Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R)
kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan
dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web
dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri,
sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pelaksanaan Pemasangan Atap Baja Ringan
8. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus
dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-
unting).
9. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
10. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan
dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar
posisi kuda-kuda tidak berubah.
11. Mengulangi beberapa poin langkah pertama untuk mendirikan
semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
12. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as
(maksimum 1,2 meter).
13. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda
(Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang
sama (datar)
14. Memasang balok nok.
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pelaksanaan Pemasangan Atap Baja Ringan
15. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja
beban angin. Bracing
dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
16. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih
dahulu di atas truss, jurai dan rafter.
17. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis
penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan
kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2
(dua) buah.
18. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda
terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana,
outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang
maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak antar
outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw
dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
19. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing
ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada
permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw.
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pelaksanaan Pemasangan Atap Genteng Metal
III. METODE PELAKSANAAN
B. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pelaksanaan Pemasangan Atap Genteng Metal
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan Pemasangan Plafont
1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait sesuai
dengan RAB, RKS, atau Shopdrawing.
3. Membuat marking pengukuran pada dinding,
pastikan ketinggian dan level nya sudah sesuai
dengan shop drawing.
4. Memasang rangka hollow dengan bentang/ jarak
dan pola sesuai shop drawing. Kemudian lakukan
pen-skrupan hollow ke tembok/ hollow, dan di Gambar Ilustrasi Plafond
pasang juga support atau hangernya.
5. Pada situasi tertentu, rangka hollow di atur
sedemikian rupa supaya pas posisinya pada bibir
pinggir per satu lembar Grc/ Gypsum/ Kalsibot .
6. Pasangkan material plafond pada rangka dengan
skrup atau paku, dan diminimalisir pemotongan
unit nya.
7. Setelah material penutup plafond selesai, nat di Gambar Ilustrasi rangka plafond
compon dan finishing ampelas.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pasangan Lantai Keramik


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Menentukan garis tengah ruangan bagian depan dan bagi menjadi
dua untuk menentukan sudut atau siku ruangan.
4. Sebelum memasang lantai keramik, dibuat dulu meja kerja yang
telah di-cek ketinggiannya dengan waterpass atau selang timbang
dan rata, sehingga akan memudahkan kita ketika memasang
keramik.
5. Siapkan perekat yang terdiri dari adonan semen dan pasir dengan
perbandingan 1:3. Adukan tidak boleh terlalu basah, agar tidak turun
saat lantai kering, dan juga tidak boleh kering sehingga lantai akan Gambar Ilustrasi Pas. Lantai Keramik
kopong.
6. Siapkan juga acian kental sebagai lem untuk dipoles dibagian bawah
keramik.
7. Pasang keramik dimulai dari tengah ruangan, dengan arah
memanjang kemudian dilanjutkan baris berikutnya dengan arah
pinggir dekat tembok.
8. Setelah selesai, bersihkan semua kotoran dan sisa adukan yang
menempel pada keramik. Biarkan selama beberapa hari.
9. Jika proses pemasangan keramik telah selesai, lakukan pengepelan
dan pembersihan sehingga akan menghasilkan lantai keramik yang
mengkilap.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pasangan Dinding Keramik

1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.


2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Menentukan garis tengah ruangan bagian depan dan bagi menjadi
dua untuk menentukan sudut atau siku ruangan.
4. Sebelum memasang dinding keramik, permukaan dinding di ratakan
terlebih dahulu
5. Siapkan penerapan pola yang akan di pakai.
6. Pasangkan tanda kawat, paku dan angkur yang akan dipakai sebagai
penahan bobot keramik di dinding.
7. Siapkan perekat yang akan di pakai.
8. Siapkan juga acian kental sebagai lem untuk dipoles dibagian bawah
Gambar Ilustrasi Pas. Dinding Keramik
keramik.
9. Pasang keramik dimulai dari tengah ruangan, dengan arah
memanjang kemudian dilanjutkan baris berikutnya dengan arah
pinggir dekat tembok.
10. Setelah selesai, bersihkan semua kotoran dan sisa adukan yang
menempel pada keramik. Biarkan selama beberapa hari.
11. Isikan nat ke celah setiap keramik yang sudah di pasang.
12. Jika proses pemasangan keramik telah selesai, lakukan pengepelan
dan pembersihan sehingga akan menghasilkan dinding keramik yang
mengkilap.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pengecatan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir dinding, sealer, alkali (anti
jamur), ampelas, air , dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll.
6. Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan kuas.
7. Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
8. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
9. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas,  sikat kawat
atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
10. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-pori/lubang-
lubang kecil dan retak-retak halus tertutup. Gambar Ilustrasi Pengecatan
11. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan permukaan
yang bersih/halus.
12. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat). Apabila
setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan diampelas.
13. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut. Kemudian
dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat
dinding emultion.
14. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pemasangan Kusen Alluminium


1. Membuat dan mengajukan Shopdrawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval material Profile Kusen sesuai RKS.
3. Pastikan semua dinding sudah diplester dengan rapi, khusus untuk
opening peletakan kusen harus level.
4. Ukur kembali tinggi dan lebar kusen aluminium anda, dan beri tanda setiap
lobang opening pintu ataupun jendela sesuaikan dan sama-kan dengan
tanda pada kusen aluminium.
5. Jika semua lobang pintu dan jendela telah siap, maka kusen aluminium siap
untuk dipasang, beri tingkat kelonggaran plesteran untuk memudah kan
kusen masuk sekitar 0,5 cm.
6. Siapkan peralatan kerja seperti mesin bor, palu besi, obeng, dan sekrup.
7. Siapkan Kusen Aluminium , letakkan sesuai dengan kode atau tanda yang
telah dibuat.
Gambar Ilustrasi Kusen Alluminium
8. Setelah kusen dimasukan kedalam opening pintu atau jendela perhatikan
kembali apa ada kemiringan pada kusen.
9. Jika sudah lurus kusen di bor hingga menembus dinding, masukkan sekrup
dan kencangkan dengan menggunakan obeng.
10. Diantara kusen dan tembok beri silen yang merata agar selah antara kusen
dan tembok tertutupi.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN SALURAN KELILING BANGUNAN
1. Melakukan pengukuran ulang leveling.
2. Mengajukan Ijin Pelaksanaan Pekerjaan dan Shopdrawing.
3. Memasang Bouwplank.
4. Menghampar pasir urug.
5. Menghampar adukan kedap air untuk alas saluran mengikuti
alur leveling.
6. Memasang bata merah untuk dinding saluran, sisa siaran di
rapihkan dengan sendok adukan.
7. Menyiram atau membasahi permukaan dinding bata dengan
air, lalu memplester dinding saluran adukan kedap air.
8. Jika plesteran sudah mengering maka selanjutnya di aci.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Tahapan Pekerjaan Saluran Beton + Bata Merah

Tahap Pekerjaan Drainase ini meliputi pekerjaan Saluran Batu Kali dan
Buis Beton, adapun tahapan kerjanya sebagai berikut :
1. Pembuatan dan pengajuan Shopdrawing.
2. Pengajuaan Sample Material
3. Pengajuan Ijin Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.
4. Permintaan pendatangan material (Delivery Order)
5. Penyiapan alat bantu kerja; Theodolith, Waterpass, Meteran, Benang, Selang Air, dll.
6. Pengukuran dan galian tanah; Memastikan lebar/ tinggi/ level pekerjaan tersebut
sesuai dengan Gambar Kerja (Shopdrawing) yang sudah disepakati bersama dengan
konsultan Pengawas.
7. Memasang patok dan menarik benang ukur sebagai acuan leveling pekerjaan Batu
bata.
8. Membuat Adukan untuk pasangan Batu Bata.
9. Menghamparkan dan meratakan pasir urug
10. Membasahi batu belah kali dengan air sebelum di pasang.
11. Pasang Batu Belah di pada sisi dalam terlebih dulu dengan adukan yang merata dan
mengisi rongga-rongga antar batu.
12. Hamparkan pasir urug di ikuti dengan memasang buis beton jika pas. Batu kali sisi
dalam sudah selesai.
13. Pasang Batu Merah sisi luar sedemikian rupa sehingga pasangan siar tidak mudah
retak/patah dan berongga besar setelah buis beton sudah terpasang.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Installasi Titik Lampu


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Membuat separingan installasi.
4. Kabel vertikal ditanam pada dinding dengan
perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit
ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran
supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.
5. Kabel horizontal diletakkan di tray (jika ada di spek
teknis) yang terletak diatas plafond atau dengan pipa
conduit yang di klem pada plat atau balok kayu Gambar Ilustrasi Inst. Elektrikal
dengan jarak satu meter.
6. Pekerjaan conduit stop kontak dikerjakan sebelum
plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi
antara pekerjaan ME dan finishing sehingga
permukaan tembok terlihat rata, halus dan rapi.
7. Pekerjaan pemasangan fitting lampu dan armature
menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak terjadi
bongkar pasang.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Installasi Saklar


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Memastikan installasi kabel sudah tidak teraliri listrik.
4. Jika belum di buatkan house/ rumah saklar pada
dinding makan dilakukan pembobokan terlebih
dahulu.
5. Saklar siap di connect ke jalur kabel installasi, warna
Gambar Ilustrasi Saklar
jalur kabel atau masing-masing line harus sesuai
skematik shopdrawing atau site intruction.
6. Model penyambungan dan sebagainya harus sesuai
standar penyambungan.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pemasangan Closet Jongkok


1. Mengkur kembali area pekerjaan
2. Membuat shopdrawing, ijin pelaksanaan, dan approval
material.
3. Pasang pipa PVC dengan diameter sesuai gambar kerja tepat
dimana kita akan pasang Kloset Jongkok sesuai
shopdrawing.
4. Menyiapkan adukan beton sesuai spesifikasi teknis untuk
Gambar Ilustrasi Kloset
kloset nantinya.
5. Menggelar adukan beton dan di sesuaikan bentuknya,
kemudian sebelum kering maka kloset di pasangkan secara
presisi.
6. Elevasi kloset di ukur dengan waterpass.
7. Setelah proses pemasangan kloset selesai dan adukan beton
kering maka dilakukan pengetesan dengan cara di siram air.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Pemasangan Floordrain

1. Mengkur kembali area pekerjaan


2. Membuat shopdrawing, ijin pelaksanaan, dan approval
material.
3. Memastikan level top floordrain terhadap lantai nantinya
serta bidang ketegakannya. Jika ada beda tinggi maka shock
drat pada pipa di atur kembali.
4. Jika level sudah di dapat maka House Floordrain di pasang Gambar Ilustrasi Floordrain

dan di kencangkan.
5. House floordrain di sumbat terlebih dahulu namun yang
bersifat flexible bongkar pasangnya .
6. Jika pemasangan lantai keramik nantinya sudah selesai,
maka nat di semen/ di finish.
II. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN SEPTICTANK

1. Melakukan pengukuran, approval material, dan shopdrawing ke


konsultan pengawas atau owner.
2. Menggali tanah untuk tempat Septictank, elevasi di sesuaikan
dengan elevasi Pipa Eksisting Air Kotor/ bekas.
3. Menghampar pasir urug dan kemudian di lanjut di pasang B0 atau
lantai kerja sesuai spek dan gambar.
4. Menyiapkan dan memangan dinding rumah Septictank sesuai spek
5. Di lain sisi Galian bak kontrol dan unitnya dibuatkan, namun jangan
dulu di konek ke installasi dari rumah.
6. Unit septictank di datang dan di tempatkan di lokasi galian untuk
septictank
7. Pipa in-out dan overflow serta buangan dari unit di install sesuai
Shopdrawing.
8. Installasi pipa dari/ dan Unit Spetictank dan Bak Kontrol.
9. Jika dirasa semua sedah tidak ada masalah baik elevasi dan
sebagainya maka selanjutnya pipa eksisting dari pembuangan rumah
di sambung ke bak kontrol
10.Adapun khusus Pipa Air Kotor mem-bypass bak kontrol atau tidak di
sesuaikan dengan Shopdrawing.
III. METODE PELAKSANAAN
D. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Installasi Torren Air


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin
Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Torren di pasang lebih tinggi dari
outletnya supaya didapatkan tekanan air
yang cukup.
4. Membuat header pada outlet torren jika
ada dalam rencana dan shopdrawing.
5. Memasang valve di header untuk spare
jika ada penambahan sumber atau
Gambar Ilustrasi Inst. Torren
tarikan installasi baru.
6. Jika ada unit filter air, maka dibuatkan
installasi bypass untuk maintenance.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan Paving Block

Pekerjaan urugan Abu Batu

Seperti proses sebelumnya,


penghamparan abu batu melewati
beberapa tahap di bawah ini :

• Persetujuan material
• Persetujuan Shopdrawing
• Pesetujuan Ijin Kerja
• Delivery Order (DO) Material
• Transfer material ke area kerja
• Pematokan dan tarik benang untuk acuan penghamparan ketebalan abu batu.
• Penghamparan abu batu dengan alat bantu mekanis atau manual serta mengikuti
patok/ benang yang telah ada. Buat kemiringan minimal 2% dari As cross section
badan jalan atau sesuai gambar kerja/ rencana.
• Penghamparan awal abu batu ini haruslah mengacu pada salah satu sisi yang sudah
di pasang terlebih dahulu.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Tahapan pemasangan paving block
1. Pembuatan & pengajuan Shopdrawing, terutama pola
paving
2. Persetujuan Ijin Kerja dari Konsultan Pengawas
3. Pembersihan kembali kotoran jika ada pada permukaan
abu batu.
4. Memasang Paving Uskup lebih dulu dan di mulai dari
sisi kanstin yang sudah terpasang dan kemudian di ikuti
oleh paving-block mengikuti pola sesuai shopdrawing,
serta pemasangannya secara cross badang jalan
terlebih dahulu lalu mengikuti panjang jalannya.
5. Jika Paving sudah dipasang semua atau parsial bagian,
maka paving tersebut dipadatkan dengan stamper kodok
untuk meratakan dan memadatkan permukaan
pasangan paving block sekaligus celah nat antar
susunan paving di isi abu batu agar susunan paving
block tersebut saling mengunci, tidak bergeser dan tidak
bergelombang
IV. LAMPIRAN

•MASA PEMELIHARAAN
•RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
A. Masa Pemeliharaan
IV. LAMPIRAN
A. Masa Pemeliharaan
1. Pekerjaan pemeliharaan selama 180 hari
kalender meliputi perbaikan dan atau
penggantian bagian bangunan, Komponen,
bahan bangunan, serta prasarana dan sarana
berdasarkan dokumen teknis.
2. Di adakan rapat koordinasi setiap bulan.
3. Menempatkan sejumlah personel, yaitu 1
orang pelaksana/ supervisor dan 2 tenaga
harian.
4. Respon time terhadap segala complain,
artinya penanganan kerusakan harus
ditangani paling lambat 2 x 24 jam dari waktu
complain.
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK

Latar Belakang
Untuk menjamin bahwa hasil Pembangunan Paket Pekerjaan Pekerjaan Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah Kab. Sukabumi tahun Anggaran 2020 dan
2021 yang dibuat sesuai dengan kualitas rencana yang diinginkan, maka
berdasarkan Standar Operasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dibentuk Project
Quality Assurance ( PQA ) yang bertanggung jawab khusus terhadap kualitas bahan
yang dipergunakan, tenaga kerja yang melaksanakan, proses dan akhir pelaksanaan.
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK

PROYEK PERUSAHAAN EKSTERNAL


Kualitas kerja terdiri dari : •Manual •Standar,Keppres, Kepmen, Perda,
•Metode Kerja •Administrasi
•Instruksi •Prosedur
•Time Skejul •Organisasi
•Prosedur kerja, dst. •Personil
•Finansial

MATERIAL SUPERVISI
•Material
•Peralatan
•Laboratorium
KELUARAN
PROSES KONSTRUKSI Produk Akhir (Biaya, Mutu, Waktu)

Yes
INSPEKSI& TEST

No No

Perbaikan Kualitas EVALUASI

Yes

KRITERIA
•Shop Drawing Laporan & Monitoring
•Spesifikasi
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK

QUALITY SYSTEM MANAJEMEN MUTU


Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara system
manajemen mutu serta terus menerus meningkatkan efektifitasnya sesuai dengan
persyaratan Spesifikasi pelanggan dan persyaratan pada Standar ISO yang berlaku.

 Mengidentifikasi proses yang diperlukan bagi system manajemen mutu dan


penerapannya diseluruh organisasi.
 Menetapkan urutan dan interaksi dari proses tersebut.
 Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan ke-efektifan
operasional dan pengendalian proses.
 Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung
operasi dan pemantauan proses
 Memantau, mengukur dan menganalisa proses tersebut.
 Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan serta
peningkatan berkesinambungan bagi proses sistem manajemen mutu.

Organisasi harus mengelola proses tersebut sesuai persyaratan atau Standar ISO Bila
menggunakan penyedia luar (Outsources), maka organisasi ini harus melakukan
pengendalian atas proses dan harus diidentifikasi dalam system manajemen mutu
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK

Pernyataan yang terdokumentasi dari Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.


Manual Mutu

Prosedur yang diperlukan terdokumentasi.

 Dokumentasi yang diperlukan untuk memastikan perencanaan, operasi dan


pengendalian yang efektif dengan proses-prosesnya
 Catatan Mutu yang diperlukan.

Sehingga dalam sistem mutu yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan proyek ini
Dokumen Rencana Mutu Proyek menjadi salah satu persyaratan dokumen yang pokok
dalam menjabarkan dan menjelaskan secara ringkas tentang penerapan system mutu
yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
Dalam Rencana Mutu Proyek ini hanya dicantumkan Daftar Gambar Sebagaimana yang
diterima pada saat penandatanganan kontrak nantinya atau yang sebagian dari kontrak.
Pekerjaan tambah / kurang yang terjadi selama berlangsungya proyek, akan dicatat dalam
Daftar atau Agenda gambar (dalam berbagai jenisnya) yang Salah satu unsur yang
membantu meningkatkan kemampuan kompetitif suatu perusahaan adalah adanya suatu
sistem Manajemen Mutu yang mengacu pada sisitem Standarisasi Internasional seperti
ISO – 9001-2008.

Anda mungkin juga menyukai