Anda di halaman 1dari 28

Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab.

Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

METODE PELAKSANAAN

I. SPESIFIKASI BAHAN, PROSES/KEGIATAN DAN METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

SYARAT- SYARAT UMUM

Kontraktor sebelum mulai melaksanakan pekerjaan diharuskan mengadakan survey, penelitian dan
pemahaman mengenai:
1.1 Dasar pelaksanaan pekerjaan.
Pemahaman mengenai ketentuan-ketentuan pekerjaan yang tercantum dalam : Rencana kerja dan
syarat serta gambar-gambar pelaksanaan untuk pekerjaan ini. Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan/Aanwijzing, Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ), Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dan spesifikasifikasi Teknis.
1.2 Lapangan/bahan yang tersedia.
Survei kondisi lapangan serta penelitian bahan-bahan bangunan yang akan digunakan yang tersedia di
pasaran dengan merujuk pada rekomendasi produsen untuk barang barang pabrikan.
1.3 Gambar-gambar secara menyeluruh.
Pemahaman gambar situasi, denah, arsitektur bentuk bangunan dan gambar-gambar detail
konstruksi, serta melakukan analisis kebutuhan bahan dan menyusun rencana kerja.
Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan RKS, maka yang mengikat dan berlaku
adalah RKS. Bilamana suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang
mempunyai skala lebih besar yang berlaku, atau koordinasikan kepada direksi lapangan dan
konsultan pengawas.
1.4 Pekerjaan Utama.
Seluruh Pekerjaan sebagaimana pada 1.5 merupakan Pekerjaan Utama.
1.5 Pekerjaan yang harus diselesaikan
Rangkaian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam pelaksanaan Pembangunan Rumah Dinas RS
TEMENGGUNG GERGAJI ini mencakup:
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN PONDASI P1
III. PEKERJAAN PONDASI P2
IV. PEKERJAAN KOLOM PONDASI P1 Uk. 20X20 cm
V. PEKERJAAN KOLOM PONDASI P2 Uk. 15X15 cm
VI. PEKERJAAAN BALOK LANTAI SLOOF 15X40 cm
VII. PEKERJAAAN BALOK LANTAI SLOOF 15X37 cm
VIII. PEKERJAAN BALOK LANTAI SLOOF 15X30 cm
IX. PEKERJAAN KOLOM UTAMA 15 X 15 cm
X. PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS 10 X 10 cm
XI. PEKERJAAN RING BALOK 12 X 120 cm
XII. PEKERJAAN RING BALOK PRAKTIS 10 X 10 cm
XIII. PEKERJAAN DAK JENDELA
XIV. PEKERJAAN DINDING
XV. PEKERJAAN LANTAI
XVI. PEKERJAAAN RANGKA ATAP
XVII. PEKERJAAN PLAFOND
XVIII. PEKERJAAN PINTU JENDELA DAN VENTILASI

Page 1 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

XIX. PEKERJAAN SANITASI


XX. PEKERJAAN PENGECATAN
XXI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
XXII. PEKERJAAN LAIN – LAIN

1.6 Jadwal Pelaksanaan


I. Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib membuat Rencana Pelaksanaan
secara terperinci berupa Barchart dan S-Curve.
II. Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada Pengguna Anggaran paling lambat 7
(tujuh) hari kalender setelah SPMK diterima Kontraktor.
III. Rencana Kerja yang telah disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus ditempel
di bangsal/direksikeet lapangan, yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan
(Presentasi Kerja).
IV. Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan grafik Rencana
Kerja tersebut.

1.7 Pelaporan
Kontraktor wajib membuat Laporan sebagai resume selama masa pelaksanaan, yang akan diperiksa
dan disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang memuat hal-hal:
Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan
I. Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan ditolak
II. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci.
III. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain
IV. Peralatan yang dipakai
V. Anjuran/perintah kepada Kontraktor.

1.8 Pemeriksaan Pekerjaan


I. Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut dilakukan
mengakibatkan tidak dapat diperiksanya pekerjaan yang telah dikerjakan, maka Kontraktor
diwajibkan secara tertulis meminta kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memeriksa
bagian pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan
II. Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam
diterimanya permohonan (tidak terhitung hari libur atau hari besar lainnya) tidak dipenuhi,
maka Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan tersebut dan dianggap bagian pekerjaan
tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan, kecuali bila secara resmi
Pengawas Lapangan meminta perpanjangan waktu pemeriksaan dan Kontraktor
menyetujuinya.
III. Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Pengawas Lapangan berhak menyuruh
membongkar pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya guna keperluan pemeriksaan.
Biaya-biaya yang timbul akibat hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Page 2 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

IV. Setiap akhir pekerjaan atau batas tahapan pekerjaan sesuai termin, dilakukan Pemeriksaan
Kemajuan Pekerjaan (opname) dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan bersama Kontraktor
dan Pengawas Lapangan
V. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Kontraktor, Pengawas Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
VI. Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan pembayaran pekerjaan
atau borongan.

1.9 Perubahan Perubahan / Pekerjaan Tambah Kurang


I. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan persetujuan Pengguna Anggaran dapat
mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan pekerjaan tambah atau
pekerjaan kurang yang layak yang tidak merusak isi Kontrak ini.
II. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah dan atau pekerjaan kurang adalah yang terjadi
karena ada perubahan atau penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas dari dan
terurai dalam spesifikasi, serta termasuk penambahan, pembatalan atau penggantian dari
macam maupun standar tiap bahan atau barang yang dipergunakan dalam pekerjaan dan
dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
III. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau spesifikasi pekerjaan
yang diperlukan untuk penyesuaian yang telah disebutkan diatas, Kontraktor harus
memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan menerangkan dan
memberikan alasan atas perubahan tersebut dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
mengeluarkan petunjuk/instruksi mengenai hal ini.
IV. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
i. Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagai dasar
dalam menentukan penilaian dari pekerjaan yang bersifat sama yang dilaksanakan
dengan syarat-syarat serupa.
ii. Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran dimana pekerjaan tidak
serupa atau dikerjakan dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga
untuk pekerjaan yang sifatnya sejauh bisa dianggap layak.
iii. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam Daftar Perincian Harga
Penawaran, maka Harga Satuan dapat ditentukan bersama antara Kontraktor
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan harus mendapat persetujuan dari
Pengguna Anggaran

Page 3 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

URAIAN KEGIATAN
PASAL 02
TITIK DUGA DAN UKURAN-UKURAN
Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mempelajari substansi pekerjaan yang harus dilakukan
termasuk detail-detail ukuran dalam gambar lelang yang sudah disepakati bersama menjadi gambar
kontrak serta membuat ajuan gambar pelaksanaan sebagai hasil sinkronisasi gambar rencana dengan
kondisi di lapangan saat akan mulai pekerjaan.
2.1 Lokasi proyek.
Terletak di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.
2.2 Titik Duga
Digunakan Bench Mark lokal dari hasil pengukuran lapangan yang merujuk pada koordinat lokal yang
terdapat di kawasan proyek.
2.3 Ukuran dalam gambar.
Ukuran-ukuran pada denah dan ukuran-ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar-gambar dengan
catatan;
a. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar-gambar, maka yang menentukan adalah
ukuran-ukuran pada gambar dengan skala yang lebih besar dan dikonsultasikan dengan
Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
b. Jika terdapat ketidak-sesuaian antara gambar dan RKS, harus segera dikonsultasikan dengan
Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum selama dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
d. Menetapkan ukuran dan sudut-sudut siku agar tetap dijaga dan diperhatikan ketelitiannya.
e. Kontraktor harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang
tercantum dalam gambar dan bestek.

PASAL 03
PEKERJAAN PERSIAPAN
Kontraktor harus mempersiapkan suatu rencana kerja pra pelaksanaan baik yang menyangkut kegiatan
administrasi, teknis di kantor maupun beberapa pekerjaan penyiapan fisik di lapangan.
3.1 Penyerahan Lokasi Pekerjaan.
Tempat Pekerjaan diserahkan kepada Kontraktor dalam keadaan seperti pada waktu Pemberian
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing Lapangan).
3.2 Pembersihan Lapangan
Kontraktor atas petunjuk Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas/Pengawas harus melakukan
pembersihan lapangan sedemikian rupa sehingga lahan bersih dari sisa-sisa bangunan lama yang akan
mengganggu pelaksanaan pembangunan.
3.3 Jalan Proyek

Page 4 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

Jalan proyek merupakan jalan yang digunakan untuk pengangkutan material proyek. Kerusakan jalan
masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh pelaksana pembangunan ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor wajib memelihara kondisi jalan selama masa
pelaksanaan pekerjaan serta memperbaiki sampai baik kembali pada saat akhir masa pelaksanaan
pekerjaan
a. Air Proyek
Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk proyek, pengadaan air bersih tersebut dapat dari
PAM bilamana mungkin atau dengan membuat sumur gali atau sumur bor atau dari sumber lain
yang berdekatan, dengan syarat air tersebut harus memenuhi persyaratan untuk pembangunan
seperti persyaratan yang tercantum dalam SK. SNI. S-04-1989-F.
b. Papan nama Proyek.
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek, 1 (satu) minggu
setelah Kontraktor menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta dijaga keberadaannya selama
proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat dari papan dan tiang kayu 10 x 10 kayu kualitas
baik, atau dibuat sesuai petunjuk Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas. Bentuk dan cara
penulisan papan nama proyek mengikuti normalisasi Pemerintah Daerah Setempat. Bila
diharuskan oleh pihak Proyek, Kontraktor boleh memasang papan nama proyek sesuai normalisasi
dari Pemerintah Daerah Setempat pada awal masa pelaksanaan pekerjaan.
3.4 Papan Reklame.
Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun dalam
lingkungan halaman, atau pada pagar halaman, kecuali dengan ijin pemberi tugas
3.5 Penjagaan Dan Penerangan.
a. Kontraktor harus mengurus penjagaan di luar jam kerja (siang dan malam) dalam kompleks
pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan lain-lain;
b. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan penerangan/lampu pada tempat
tertentu;
c. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang disimpan dalam
gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi kebakaran dan pencurian, Kontraktor harus segera
mendatangkan gantinya untuk kelancaran pekerjaan.
d. Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau sabotase di tempat pekerjaan,
alat-alat pemadam kebakaran atau alat bantu lain untuk keperluan yang sama harus selalu berada
di tempat pekerjaan.
e. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugiankerugian dalam
pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dan lain-lain, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
3.6 Keselamatan Kerja.
a. Bilamana terjadi kecelakaan kerja, Kontraktor harus segera mengambil tindakan dan
memberitahukan kepada Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas untuk disampaikan ke
Pemimpin Proyek.

Page 5 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

b. Kontraktor harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan tentang perawatan korban dan


keluarganya.
c. Kontraktor harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-syarat Palang Merah
dan setiap kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
d. Kontraktor diwajibkan mentaati undang-undang tenaga kerja dan segera mengurus BPJS setelah
SPK diterbitkan.

PASAL 04
BAHAN BANGUNAN
Dalam pelaksanaan fisik, sebelum memulai satu bagian pekerjaan kontraktor harus mengajukan semacam
lembar request atau lembar persetujuan yang disertai juga dengan beberapa contoh material bahan
bangunan yang akan digunakan baik dalam bentuk contoh barang maupun brosur dan surat rekomendasi
pabrikan. Pekerjaan baru dapat dimulai setelah request memperoleh persetujuan dari Direksi Lapangan
dan/ Konsultan Pengawas.
4.1 Bahan Bangunan.
a. Yang disebut dengan bahan bangunan adalah semua bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan sebagai tertera dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini serta
gambar kerja.
b. Semua bahan bangunan harus berkualitas baik dan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum
dalam Ringkasan Spesifikasi Bahan / Material Bangunan.
4.2 Barang Pabrikan.
Penggunaan bahan pabrikan harus disertai dengan contoh barang yang didukung surat rekomendasi
dari pabrik mengenai proses produksi hingga kualitas barang serta kemampuan penyediaannya.
Contoh barang tersebut diajukan pada Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas dalam beberapa
alternatif pilihan dan Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas berhak untuk meminta
keterangan selengkap-lengkapnya tentang kondisi danspesifikasi barang tersebut.
4.3 Basecamp
Jika diperlukan pekerjaan yang memerlukan tempat kerja selain tempat kerja yang ada dilapangan
atau fabrikasi di tempat lain (Basecamp), maka Kontraktor wajib memberitahu kepada Direksi dan/
Konsultan Pengawas, agar kualitas bahan maupun kualitas pekerjan sebelum dikirimkan ke
lapangan, Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas bisa dan berhak untuk merekomondasi
apakah layak untuk di kirim/pasang.
4.4 Air untuk bangunan.
a. Untuk pembangunan haruslah digunakan air tawar yang bersih dan bebas mineral, zat organic,
tanahlumpur, larutan alkalin dan lain-lain.
b. Jika air yang diambil dari saluran air minum atau sumber air lain yang ada tidak mencukupi
maka Kontraktor harus mengadakan air dengan mendatangkan atau mengadakan sumber air
sendiri yang memenuhi syarat.
4.5 Semen Portland.

Page 6 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

a. Semen Portland (PC) yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dalam Ringkasan Spesifikasi Bahan / Material Bangunan.
b. Kantong pembungkus tidak boleh rusak jahitannya sebelum sampai di tempat pekerjaan.
c. Semen yang sudah mulai membatu tidak boleh dipergunakan.
d. Untuk menghindari terjadinya semen sampai membatu, Kontraktor diwajibkan untuk menjaga
stok semen jangan sampai melebihi kapasitas penggunaan (sesuai dengan schedule).
e. Penyimpanan semen (gudang semen), agar dibuat tidak kemasukan air/air hujan dan terpengaruh
cuaca.
f. Semua semen yang digunakan harus keluaran pabrik yang sama dan hasil produksi yang sama.
4.6 Kerikil dan Batu pecah
a. Untuk pekerjaan beton batu pecah atau koral dengan gradasi 1 sampai 2 cm, bersih dari bahan
organis atau kotoran lain sebelum digunakan harus dicuci terlebih dahulu.
b. Batu Pecah yang akan digunakan untuk bahan beton (pengecoran) harus batu pecah yang keras
dan bergradasi.
c. Untuk pekerjaan rembesan kerikil dari kwarsa keras.
4.7 Pasir
a. Pasir beton yang digunakan adalah pasir yang bersih tidak mengandung bahan-bahan organis kasar
tajam memenuhi syarat.
b. Untuk pasir aduk pasir beton digunakan pasir yang kasar dan tidak mengandung lumpur atau tanah
(yang berkualitas baik)
c. Penyetokan material terutama pasir agar dipisahkan sesuai dengan penggunaannya (jangan sampai
tercampur).
4.8 Besi
a. Semua besi beton yang dipakai harus sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
b. Baja tulangan untuk diameter 6 mm dan 8 dan 10 mm digunakan baja polos dengan mutu baja
tulangan U-24 atau memiliki tegangan leleh minimal 2.400 kg/cm2, yang dalam segala hal harus
memenuhi ketentuan-ketentuan SKSNI T-15-1991-03 untuk baja tulangan 1122.
c. Baja tulangan untuk diameter > 10 mm digunakan baja ulir dengan mutu baja tulangan U-32 atau
memiliki tegangan leleh minimal 3.200 kg/cm2, yang dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan-ketentuan SK SNI T-15-1991-03 untuk baja tulangan 1122, standard Jepang kelas S >
R.22.
d. Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara
terbuka untuk jangka lama.
e. Cara pembengkokan besi tulangan harus menurut peraturan yang tercantum pada SK SNI T-15-
1991-03.
f. Anyaman besi harus kokoh sehingga tidak berubah tempat selama pengecoran. Selimut beton
dibuat dengan beton decking (tahu beton) dari mortar semen campuran 1 : 2 dengan ukuran 4 x 4
x 2.5 cm atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.

Page 7 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

g. Besi tulangan harus disatukan satu sama lain dengan kawat bendrat mutu sama dengan baja
tulangan kecuali jika Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas menginstruksikan menggunakan
las.
h. Sebelum pengecoran, kondisi baja tulangan harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat atau
bahan lain yang merusak.
4.9 Lain-lain
a. Semua bahan-bahan perlengkapan yang akan dipergunakan pada bangunan ini, sebelumnya harus
diperiksa oleh Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas, dan baru dapat digunakan setelah
disetujui.
b. Penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat bahan tersebut akan ditolak atau
dikeluarkan atas perintah Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas setelah 2x24 jam dengan
segala resiko oleh Kontraktor.
c. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung
oleh Kontraktor.
d. Persyaratan bahan-bahan yang belum tertuang didalam RKS dan ada dalam gambar, sebelum
bahan tersebut didatangkan di lokasi proyek agar terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Direksi
Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.

PASAL 05
PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
5.1 Pengukuran
a. Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran dengan alat-alat
penyipat datar (theodolith, waterpass dan sebagainya) dan lain-lain peralatan yang diperlukan
b. Berdasarkan patok tersebut Kontraktor menentukan level bangunan dan jarak as bangunan pada
setiap pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.

5.2 Pemasangan Bowplank


a. Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawas Pengawas Lapangan dengan patok yang
dipancang kuat-kuat dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm,
diketam rata pada sisi atasnya.
b. Pemasangan patok keliling bangunan minimal berjarak 1,00 meter dari as dinding bangunan
menurut gambar kerja.

PASAL 06
PEKERJAAN GALIAN TANAH DAN URUGAN PONDASI
Selain untuk mendapatkan elevasi muka tanah rencana, pekerjaan galian tanah juga banyak dilakukan
untuk pemasangan pondasi bangunan yang tentunya harus diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan urugan
kembali setelah pondasi bangunan terpasang.
6.1 Lingkup Pekerjaan
a. Penggalian tanah untuk pembuatan pondasi bangunan.

Page 8 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

b. Pengurugan kembali setelah pemasangan konstruksi pondasi.


c. Pemadatan tanah urugan kembali.
6.2 Langkah Pelaksanaan
a. Pekerjaan persiapan pembuatan pondasi harus sesuai gambar, lereng galian harus sedemikian
rupa sehingga tidak mudah longsor.
b. Kontraktor diharuskan melapor kepada Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas dan
dimintakan persetujuan/keputusannya sebelum mulai dengan pekerjaan penggalian untuk pondasi
terutama yang berkenaan dengan titik lokasi penggalian.
c. Setelah penggalian mencapai peil atau elevasi yang diinginkan, Kontraktor harus memintakan
persetujuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas untuk memulai pekerjaan konstruksi.
d. Sisa-sisa/bekas-bekas pekerjaan penyiapan pondasi harus dibuang ke luar lokasi sehingga air
hujan lekas dapat mengalir ke saluran pembuang. Tanah antara tepi galian dan bouwplank harus
selalu rata, dan bersih dari timbunan.
e. Bekas parit-parit, lubang-lubang tanah galian di dalam pekerjaan harus ditimbun dengan pasir dan
dibasahi sampai padat, sehingga menutup lubang galian sampai permukaan atas pondasi. Untuk
lubang-lubang bekas galian di luar bangunan penimbunannya dapat menggunakan tanah dari luar
lokasi, penimbunan tanah dikerjakan secara berlapis-lapis dan sampai mendapatkan ketinggian
yang diinginkan dan dipadatkan.
f. Urugan tanah guna mencapai peil yang ditentukan diambil/didatangkan dari luar lokasi. Kecuali
atas kebijaksanaan lain dari Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas yang disetujui Pemimpin
Proyek. Urugan tersebut dipadatkan lapis demi lapis, tiap lapis 20 cm hingga mendapatkan
kepadatan yang diinginkan.

PASAL 07
PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi mencakup jenis pondasi yaitu pondasi telapak beton bertulang (foot plat).
7.1 Lingkup Pekerjaan
a. Galian tanah pondasi telapak (foot plat) pada titik-titik kolom.
b. Penentuan titik pondasi harus menggunakan alat ukur misal thedolit, waterpass, dll yang
dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya.
c. Semua pekerjaan beton bertulang yang terletak di bawah permukaan tanah yang menerima
langsung beban kolom bangunan.
d. Pembuatan bekesting pondasi dan sloof dari kayu.
e. Urugan kembali lubang galian setelah konstruksi terpasang.
7.2 Langkah Pelaksanaan
Terdiri dari satu kondisi pondasi dan satu kondisi pengurugan tanah kembali pada sisa lubang setelah
pondasi terpasang.
a. Pekerjaan galian tanah pondasi.
1) Semua tanah galian pondasi diletakkan minimal 1.00 m dari jarak lubang galian tanah pondasi,
agar tanah hasil galian tidak longsor dan masuk lagi kedalam galian tanah.

Page 9 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

2) Kedalaman galian tanah untuk pondasi harus sesuai gambar, dan mendapatkan persetujuan
dari Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
3) Hasil galian tanah pondasi boleh digunakan sebagai tanah urug setelah terlebih dahulu dibuang
humusnya dan akar-akar pohon yang ada disekitarnya.
4) Untuk menghindari genangan air dalam lokasi pekerjaan agar dibuatkan parit-parit sementara
untuk mengalirkan air.
b. Pondasi telapak beton bertulang.
1) Sebelum pasangan pondasi telapak dimulai terlebih dahulu kedalaman dan lebar galian
dikontrol apakah sudah sesuai yang diharapkan.
2) Jika terjadi galian tanah terlalu dalam, tidak diperkenankan mengurug menggunakan tanah
bekas galian agar kedalamannya sesuai dengan peil yang diinginkan (sesuai gambar), harus
menggunakan pasir.
3) Setelah kedalaman tanah tidak ada masalah (sesuai gambar), baru diurug dengan pasir.
Ketebalan urugan pasir dibuat sesuai gambar.
4) Untuk mencapai kepadatan urugan pasir harus disiram dengan air secukupnya.
5) Setelah urugan pasir, dihamparkan adukan beton campuran 1 : 3 : 5 / K.100 yang difungsikan
sebagai lantai kerja.
6) Pemasangan tulangan dengan baja mutu U-32 dilakukan dengan tingkat presisi yang tinggi
mengingat perannya sebagai as bangunan.
7) Pengecoran plat pondasi menggunakan adukan beton dengan campuran beton K 175 sesuai
yang ada dalam BOQ.
8) Pengecoran dilakukan sampai pada batas kolom paling bawah atau sesuai dengan petunjuk
Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
9) Perawatan beton setelah pengecoran dilakukan sampai beton mengeras, dan selama
perawatan galian tidak boleh ditimbun.
10) Pengecoran pondasi dilanjutkan untuk kolom tegak sampai batas di atas muka tanah atau pada
sisi bawah balok sloof, atau sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan dan/ Konsultan
Pengawas.
11) Setelah selesai begesting dibongkar. Lubang bekas galian diijinkan untuk ditimbun.
c. Urugan kembali.
1) Pengurugan kembali lubang sisa galian dilakukan setelah mendapat ijin Direksi Lapangan dan/
Konsultan Pengawas.
2) Urugan kembali dapat menggunakan tanah bekas galian.
3) Pemadatan urugan kembali dilakukan untuk memperoleh kepadatan mendekati kepadatan
tanah asli.

PASAL 08
PEKERJAAN BETON

Page 10 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

Pekerjaan beton merupakan salah satu bagian pekerjaan yang memerlukan perhatian yang serius dari
Kontraktor dan Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas dalam setiap proses dan keputusan yang
diambil.
8.1 Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan beton bertulang yang dilakukan adalah pembuatan pondasi, kolom ,sloof, balok, tangga,
Pelat lantai, dan DAK,
b. Bagian-bagian pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan beton dan dilakukan sebelum, sedang
serta sesudah pengecoran adalah pembuatan cetakan, persiapan dan penulangan, pengecoran,
pemeliharaan, pembukaan cetakan dan lain sebagainya.
c. Semua pekerjaan beton bertulang yang dilakukan harus disertai test beton di lapangan yang
hasilnya langsung dapat diperoleh, serta test beton dilaboratorium yang dilakukan di lembaga di
luar proyek.

8.2 Persyaratan Umum


a. Konstruksi rangka bangunan dengan bahan struktur beton bertulang harus menggunakan peraturan
peraturan yang berlaku di Indonesia seperti PBI’71 (Peraturan Beton Indonesia tahun 1971) dan
atau SK SNI T–15– 1991-03, PMI (Peraturan Muatan Indonesia), dan lain-lain.
b. Peraturan beton
 Semua pekerjaan beton harus dipenuhi syarat-syarat yang ada pada SK SNI T-15-1991-03.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) mengalami setidaknya 4 (empat) kali
perubahan; PBBI 1955, PBBI 1971, PBBI 1991 dan SNI 03-2847-2002.
 Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton sesuai dalam Ringkasan Spesifikasi Bahan /
Material Bangunan.
 Syarat pelaksanaan pekerjaan beton SK SNI T-15-1991-03 bagian 3 bab 4,5,6 berlaku seluruh
pasal.
 Syarat-syarat pekerjaan tulangan SK SNI T-15-1991-03 bab 5 pasal 5.3 sampai 5.8.
 Perhitungan untuk pekerjaan beton bertulang berdasarkan SK SNI T-15-1991-03.
 Perhitungan muatan pada bangunan.
c. Penggunaan bahan bangunan.
 Kualitas campuran beton harus memenuhi syarat dengan campuran beton (sesuai yang ada
dalam B O Q)
 Kualitas baja U-24 untuk baja polos dan U-32 untuk baja ulir.
 Setiap sambungan beton lama dan baru ditambahkan bahan additive beton.
8.3 Langkah Pelaksanaan.
Langkah pelaksanaan pekerjaan beton bertulang terdiri dari kegiatan penyiapan adukan, pemasangan
tulangan, persiapan pengecoran atau pemasangan begesting, pelaksanaan pengecoran, perawatan atau
pemeliharaan beton, pembongkaran begesting dan pelaksanaan uji laboratorium.
a. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan

Page 11 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton, Kontraktor harus meneliti gambargambar kerja penulangan
beton. Apabila terjadi keragu-raguan segera menanyakan dan meminta jawaban Direksi Lapangan
dan/ Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.
b. Adukan
 Adukan beton untuk konstruksi beton bertulang digunakan beton dengan campuran K225
(sesuai yang ada dalam BOQ)
 Adukan beton untuk konstruksi beton tidak bertulang menggunakan adukan 1 : 3 : 5
c. Tulangan
 Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus dilakukan dalam keadaan
dingin. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar kerja. Bila tidak
tercantum dalam gambar kerja, harus dimintakan persetujuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan
Pengawas terlebih dahulu.
 Tulangan harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat, serta bahanbahan lain yang mengurangi daya
rekat.
 Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah
tempat.
 Tulangan lengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan atau tumpuan lain. Untuk itu harus
dibuat beton tahu (beton decking) dengan tebal dan pemasangan sesuai dengan PBI ’71.
d. Persiapan Pengecoran
 Kontraktor harus membuat kotak takaran untuk adukan beton.
 Semua cetakan dibersihkan dari segala kotoran.
 Cetakan harus datar dan tegak lurus, kedudukan dan bentuknya tetap tidak bergeser maupun
bergerak pada waktu dan setelah pengecoran tetapi mudah dibongkar.
 Cetakan dibuat dari kayu berkualitas sedang tebal 3 cm, dan memenuhi syarat sesuai fungsinya.
Sambungan-sambungan Antara papan dan balok harus rapat, rapi dan kuat.
 Apabila untuk rangka penyangga begesting digunakan kayu, maka bahan kayu harus kering, lurus
dan berupa kayu kina atau pinus atau kayu berkualitas sedang yang lain. Jarak penempatan
maksimum
 antar penyangga adalah 60 cm. Dan direncanakan untuk memikul muatan dibawah 1000 kg.
 Penyangga tidak boleh diberdirikan di atas tanah (harus dengan alas papan).
 Penulangan diteliti kembali/disesuaikan dengan gambar, kalau ada yang bengkok atau berubah
posisi harus segera dibetulkan.
 Perubahan atau penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan pelaksanaan dengan
gambar kerja, harus sepengetahuan dan sepersetujuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
e. Pengecoran
 Pengecoran beton harus seijin tertulis dan sepengetahuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan
Pengawas.
 Perbandingan adukan beton sesuai dengan ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat ini.
 Pembuatan campuran beton yang dilakukan setempat maka (1) angka dalam perbandingan adukan
menyatakan takaran dalam isi yang ditakar dalam keadaan kering, (2) Takaran harus dibuat baik

Page 12 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

dan kuat, sebelum dipakai dimintakan persetujuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas, dan
(3) Pengadukan minimum 3 menit setelah semua bahan masuk ke dalam drum pengadukan, adukan
beton harus memperlihatkan susunan dan warna yang sama.
 Penggunaan bahan-bahan pembantu harus terlebih dahulu disetujui oleh Direksi Lapangan dan/
Konsultan Pengawas.
 Begesting atau tulangan yang terkena percikan beton harus dibersihkan sebelum pengecoran
selanjutnya.
 Beton tak boleh dituang langsung dari ketinggian lebih dari 1,5 meter untuk mencegah terlepasnya
agregat dari campuran bahan pengikatnya.
f. Pembongkaran Begesting
 Pembongkaran harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa hingga menjamin seluruhnya
keamanan beton yang telah dicor.
 Bagian struktur beton yang disangga dengan batang penyangga tidak boleh dibongkar begesting
maupun tiang penyangganya sebelum elemen struktur tersebut mencapai kekuatan minimal untuk
memikul berat sendiri berikut bahan-bahan pelaksanaan di atasnya.
 Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari pengawas, atau jika umur beton
telah melampaui waktu sebagai berikut:
 Bagian sisi balok 48 jam
 Balok tanpa beban konstruksi 7 Hari
 Balok dengan beban konstruksi 21 Hari
 Pelat beton 21 Hari
g. Perawatan beton.
 Upaya perawatan beton dilakukan selama proses pengerasan.
 Selama proses pengerasan, beton tiap hari harus disiram dengan cukup air, selama minimum 1
(satu) minggu berturut-turut.
PASAL 9
PEKERJAAN DINDING
Penutup ruang atau dinding terbuat dari pasangan bataco pres. Kontraktor harus melakukannya dengan
ketelitian yang sebaik mungkin mengingat secara visual kerapihan hasil akhir pekerjaan salah satunya akan
terlihat dari presisi dinding bangunan.
9.1 Lingkup Pekerjaan.
Pembuatan dinding dari pasangan bataco yang sesuai dengan gambar.
9.2 Langkah Pelaksanaan.
 Dinding pasangan bata
a. Batako yang akan dipergunakan untuk pasangan dinding harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
b. Bata kurang dari setengah panjang tidak boleh dipergunakan.
c. Pemasangan dinding batako harus benar - benar rapi, rata dan sesuai dengan alur yang
sebenarnya.

Page 13 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

d. Pasangan bata dilakukan dengan campuran 1 PC : 4 Ps untuk semua pasangan batu bata selain
pasangan trasram.
e. Campuran 1 PC : 2 Ps digunakan untuk pasangan dinding kamar mandi, pasangan diatas sloof
maupun diatas balok setinggi 0.50 m, dan pasangan dinding yang diperlukan kedap air.
f. Pemasangan dinding batako tidak diperbolehkan terjadi siar vertical yang segaris
g. Pemasangan dinding batako tidak diperbolehkan menggunakan batu batako potongan, kecuali
tempat-tempat tertentu yang diharuskan memakai batako potongan.
h. Pasangan batako seluas maksimum 12 m2 harus diperkuat beton (kolom praktis) 10 x 10 cm
dengan tulangan pokok 4 Diameter 8, beugel Diameter 6 jarak 15 cm kecuali sudah ada
perkuatan lain.
i. Pasangan batu bata tidak boleh ditembus andang-andang.

PASAL 10
PEKERJAAN PLESTERAN
Kerapian pekerjaan plesteran ini sangat bergantung pada presisi hasil pekerjaan beton struktur dan dinding
bata yang sudah ada.
10.1 Lingkup Pekerjaan
a. Plesteran dilakukan untuk pekerjaan pasangan maupun beton seperti tersebut dalam gambar.
b. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan profil beton, sponengan, dan plester pasangan
dinding seperti pada gambar.
10.2 Langkah Pelaksanaan
a. Campuran 1 PC : 4 Ps digunakan untuk pasangan dinding beton mengingat fungsinya yang
memerlukan kondisi kedap air.
b. Untuk hal-hal yang khusus diperlukan plesteran dengan menggunakan produk sekualitas mortar
(sesuai yang disyaratkan dalam gambar).
c. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester harus dibersihkan
terlebih dahulu kemudian dibasahi dengan air agar plesteran maupun siaran tidak cepat kering
dan tidak retak-retak.
d. Untuk plesteran menggunakan bahan dari mortar setiap satu sisi muka dalam satu ruas tidak
boleh disisakan, harus selesai sekaligus.
e. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak pecah-pecah.
f. Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2,5 cm dan tidak boleh kurang dari 1,5 cm, kecuali
menggunakan bahan produk dari mortar ketebalan plesteran bias 1 cm.
g. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai menutup mantap dengan acian dari PC sehingga
tidak terjadi retak atau pecah.
h. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus dan halus, rata dan tegak lurus dengan bidang
plesteran lainnya.
i. Plesteran baru harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pecah dan sobek/retak
dengan disiram air minimum 3 kali dalam 24 jam selama 7 hari berturut-turut.

Page 14 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

j. Kontraktor tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan plesteran, tanpa seijin dari Direksi
Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.

PASAL 11
PEKERJAAN PINTU, JENDELA
Hasil dari pekerjaan pintu dan jendela sangat menuntut adanya bentukan presisi yang ketat dengan tingkat
ketelitian yang cukup tinggi, diharapkan kontraktor dapat mempekerjakan tenaga tukang yang mempunyai
pengalaman cukup dalam penanganan pekerjaan yang sejenis.
11.1 Lingkup Pekerjaan.
a. Pembuatan balok ikat untuk kusen pintu dan jendela
b. Pemasangan kusen Kayu Kls I Uk. 5/10 cm, daun jendela dan Ventilasi
c. Perlengkapan daun pintu/jendela, seperti engsel, kunci, handel dan lain-lain.
d. Penyetelan pekerjaan kusen-kusen dan daun pintu/jendela menurut persyaratan yang ada.
e. Pemasangan kaca dan lain lain.
11.2 Langkah Pelaksanaan.
Langkah pekerjaan ini mencakup kegiatan yang beragam namun berturutan dan biasanya dikerjakan
diluar lokasi proyek, untuk itu kontraktor harus dapat menunjukkan kepada Direksi Lapangan dan/
Konsultan Pengawas lokasi base camp pengerjaannya dan memberikan uraian methode
pengerjaannya.
a. Pekerjaan balok ikat / latei
 Sebelum pemasangan kusen harus diperkuat dengan balok ikat, di sekeliling lubang harus dicor
balok ikat ukuran 10 x 10 cm seperti halnya kolom praktis.
b. Pekerjaan kusen
 Untuk semua pekerjaan menggunakan frame Kayu dengan kualitas baik menurut penilaian
Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
 Penyetelan kusen dijaga agar permukaannya tidak cacat
 Bagian-bagian yang tertanam atau berhubungan langsung dengan pasangan bahan lain, seperti
misalnya tembok serta bagian dalam sambungan, sebelumnya harus dibuat sampai rata agar
kusen bisa menyatu dengan sempurna.
 Kusen-kusen baru dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama waktu penyetelan
sampai pengecatan.
 Penyetelan kusen agar dilakukan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan pemasangan yang
herizontal terhadap keselurah kusen dalam satu bangunan.
 Semua kusen pintu/jendela, ventilasit terpasang harus dengan water pass.
 Di atas kusen dengan jumlah bentangan 1,10 m atau lebih harus dipasang balok latei beton
bertulang 1 PC : 2 Ps : 3 Kr tulangan 4 dia 12 beugel dia 8 jarak 15 cm. Semua sambungan
frame kayu dibuat secara teknis, rapi, rapat dan kuat.
 Semua perkuatan sambungan harus menggunakan standar sambungan Kayu / Pen.
 Semua ukuran frame yang tersebut dalam gambar adalah ukuran jadi terpasang.
 Pekerjaan daun pintu, jendela

Page 15 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

 Semua rangka daun pintu/jendela menggunakan frame kualitas baik.


 Pemasangan daun pintu harus tepat pertemuannya dengan kusen.
 Ukuran tebal frame daun pintu maupun daun jendela harus sesuai gambar.
 Pada tiap-tiap daun pintu dipasang 3 pasang engsel biasa yang dipasang dengan sekrup
kembang dan dipasang baut angin.
 Pemasangan sekrup engsel harus mengebor lubang kusen terlebih dahulu, tidak boleh
membuat lubang dengan paku.
c. d) Pengunci.
 Bahan serta jenis pengunci harus diserahkan kepada Direksi Lapangan dan/ Konsultan
Pengawas dalam beberapa alternatif pilihan, dan yang digunakan adalah yang dipilih dan
disetujui Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
 Setiap pintu dilengkapi dengan kunci dua kali putaran berikut handel penarik lengkap dengan
perlengkapannya.
 Dalam penyetelan kunci pada pintu, agar semua kunci di beri minyak olie sebelum dipasang
dan dikontrol agar kunci tetap dalam keadaan baik.
 Dan setiap kunci masing-masing pintu agar diberi tanda dengan huruf (A – Z), agar mudah
dalam pengecekannya.

d. e) Pekerjaan Kaca.
 Untuk pekerjaan kaca baik ukuran dan jenisnya harus sesuai gambar.
 Cacat bahan kaca sebelum dan sesudah pemasangan akan ditolak.
 Semua kaca harus benar-benar rata dan tidak menggelombang.
 Sebelum dipasang kaca harus sudah mendapat persetujuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan
Pengawas.
 Untuk jendela kaca mati yang luasnya lebih besar dari 0,8 m menggunakan kaca tebal 5 mm,
kaca digunakan yang berkualitas baik dan tidak bergelombang maupun tergoresPemasangan
kaca harus rapat, rapi dan diberi spasi untuk kemungkinan mengembang dan menyusut atau
diberi renggangan.
 Pemberian tanda pada kaca memakai kapur, dan tidak diperbolehkan menggunakan potongan-
potongan kertas yang ditempel dengan lem.

PASAL 12
PEKERJAAN LANTAI
12.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan lantai, kontraktor diharapkan sudah menyelesaikan semua pekerjaan
struktur pada lantai yang bersangkutan, dan sudah membebaskan lantai yang akan dikerjakan
tersebut terhadap semua aktivitas pelaksanaan pekerjaan berat.
12.2 Lingkup Pekerjaan
a. Untuk lantai Keramik WC yang menggunakan keramik 40 x 40 cm homogeneus, warna ditentukan
kemudian, untuk bangunan Utama menggunakan keramik 60 x 60 Polished, dan teras Uk. 60 x 60
Upolished dengan merek Roman, KIA, Mulia

Page 16 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

b. Untuk dinding WC /Bak Air menggunakan keramik memakai 40 X 40cm dengan merek Roman,
KIA, Mulia.

12.3 Langkah Pelaksanaan;


a. Bidang-bidang yang akan diberi penutup lantai harus sudah betul-betul bersih rata dan
sempurna; Lapisan pasir bawah lantai harus sudah dipadatkan, dengan disiram air sedikit demi
sedikit;
b. Jika terdapat kekurang sempurnaan konstruksi yang berada di bawah lantai, maka Kontraktor
wajib menyempurnakannya. Dan apabila terdapat cacat atau kurang baik yang diakibatkan
kurang sempurnanya konstruksi-konstruksi yang berada di bawah lantai maka Kontraktor harus
membomgkar dan memperbaikinya dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor;
c. Penghamparan adukan beton baik untuk rabat beton maupun plat beton bertulang mengikuti
Pasal 08 – Pekerjaan Beton dalam rencana kerja dan syarat ini;
d. Permukaan lantai yang baru dikerjakan harus dijaga/dilindungi dari segala gangguan misalnya
tekanan, senggolan atau penggeseran sampai kondisi beton cukup umur atau mengeras;
e. Perawatan permukaan lantai mengikuti Pasal Pekerjaan Beton dalam rencana kerja dan syarat.

PASAL 13
PEKERJAAN CAT
Pengecatan dinding luar, ornament dan lisplank menggunakan merek Cat Nippon Vinilek, Avitek, Jotun
Untuk pengecatan dasar diding bagian luar dan dinding bagian dalam memakai sealer. Pengecatan dinding
bagian dalam menggunakan merek cat Cat Nippon Vinilek, Avitek, Jotun Kontraktor harus menyediakan
bahan cat yang baik dengan perlengkapan pengecatan standard serta tenaga kerja yang sudah terbiasa dan
berpengalaman dalam bidangnya.
13.1 Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan cat tembok meliputi semua bagian dinding tembok, dan kolom, kecuali yang di
ekspose atau dilapisi batu alam.
b. Pekerjaan cat dan meni kayu meliputi semua kayu pada konstruksi kayu.
c. Pekerjaan cat dan meni besi meliputi pengecatan konstruksi yang menggunakan besi.
13.2 Langkah Pelaksanaan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan cat, selain methode atau cara pengecatan, kualitas bahan cat juga sangat
berpengaruh terhadap mutu yang dihasilkan.
a. Bahan
 Cat tembok berkualitas baik dan mudah dibersihkan.
 Cat besi yang digunakan berkualitas baik.
 Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng untuk cat tembok 15 liter, cat kayu 10 kg, dimana
tertera nama perusahaan pembuatnya, petunjuk pemakaian, formula, warna, nomor seri dan
tanggal pembuatan.
 Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan dan/ Konsultan
Pengawas.

Page 17 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

 Cat dasar (sealer) untuk pekerjaan cat tembok dan kayu digunakan merk yang sama dengan merk
cat yang dipilih.
 Cat meni digunakan sesuai dengan penggunaan cat.
 Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik.
 Warna-warna cat yang digunakan akan ditentukan oleh Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
b. Cat tembok.
 Bidang yang akan dicat tembok sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai
kain yang dibasahi dengan air. Setelah kering didempul pada tempat yang berlubang sehingga
permukaannya rata dan licin. Selanjutnya diplamour secara merata dan di amplas/diambril, baru
kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali dengan roller minimal 20 cm sampai baik atau dengan
cara yang telah ditentukan oleh pabrik dan tertera pada brosur pemakaian dari pabrik penghasil
cat.
 Pengecatan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan pengecatan yang rata dan baik.
 Pengecatan dilakukan setelah pekerjan pemasangan lantai selesai secara keseluruhan.
 Pengecatan tidak boleh berganti ganti kuas, agar tidak tercampur warna lain.

PASAL 14
PEKERJAAN MEKANIKAL-ELEKTRIKAL
A. PEKERJAAN MEKANIKAL
14.1 Lingkup Pekerjaan.
a. Pengadaan dan pemasangan Intalasi pipa distribusi air bersih;
b. Pengadaan dan pemasangan pipa air bersih, air kotor dan air kotoran;
c. Pengadaan dan pemasangan Kloset;
d. Pengadaan dan pemasangan Floor drain, kran air dan shower;
e. Pengadaan dan pemsangan Wastafel.
14.2 Langkah Pelaksanaan.
Langkah pelaksanaan menyangkut hampir semua aspek pemasangan dan penyambungan distribusi air
ATB.
a. Pipa Air.
 Seluruh instalasi air menggunakan pipa PVC dengan diameter 0.5 inch, 3/4 inch, 3 inch dan
4 inch Wavin, Rucika, Maspion;
 Penyambungan pipa menggunakan tee, elbow dan socket;
 Untuk air ATB meteran menggunakan dia ¾ atau disesuaikan dengan kondisi existing
b. Alat-alat sanitair.
Perlengkapan saniter seperti Closed duduk, wastafel, kran Dinding digunakan adalah INA, Toto,
KIA, American Standart dimana pemasangan mengikuti prosedur pabrik

B. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Hasil dari pekerjaan ini merupakan satu bagian yang paling beresiko, mengingat sudah sangat sering terjadi
kebakaran gedung diakibatkan oleh adanya gangguan pada jaringan instalasi listrik. Untuk itu kontraktor

Page 18 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

diminta mempercayakan pelaksanaan pekerjaan ini kepada ahlinya yang terbiasa menangani pekerjaan
sejenis.
14.3 Lingkup Pekerjaan.
a) Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk instalasi penerangan dan stop kontak.
b) Pengadaan dan pemasangan lampu.
c) Pengadaan dan pemasangan saklar dan stop kontak.
d) Panel Listrik
14.4 Langkah Pelaksanaan.
a) Langkah pelaksanaan menyangkut hampir semua aspek pemasangan dan penyambungan daya listrik
dan instalasi listrik termasuk pemasangan beberapa acessoriesnya.
b) Kabel.
 Pemasangan Instalasi Listrik didalam rumah yang mencakup jumlah titik lampu,
penempatannya serta pemasangan (tidak termasuk penyambungan daya) disesuaikan
dengan gambar. Pemasangan saklar dan stop kontak (merek Broco, Panasonic, scheneider,
Philips Standard warna putih) setinggi 1.50 m dari lantai, merek kabel sesuai dalam
Ringkasan Spesifikasi Bahan / Material Bangunan
 Seluruh instalasi ditanam di dalam tanah yang berhubungan langsung dengan tanah, harus
digunakan kabel jenis tanah NYFGb 0.6/1 KV dan menggunakan pipa konduit.
 Sambungan kabel di dalam tanah tidak diperkenankan tanpa persetujuan Direksi Lapangan
dan/ Konsultan Pengawas.
 Kabel yang digunakan harus kabel metal, atau yang setara dan telah lulus uji dari PLN
(mendapatkan sertifikat tanda uji dari LMK PLN).
c) Konduit.
 Konduit yang digunakan harus dari jenis PVC kecuali ditunjukkan lain pada gambar;
 Peralatan bantu untuk konduit harus dilengkapi dan dipasang dengan cara yang sebenarnya;
 Pada beberapa tempat yang menimbulkan getaran atau yang ditunjukkan dalam gambar,
harus digunakan flexibel konduit lengkap dengan alat-alat bantunya.
d) d. Panel Listrik.
 Jumlah dan jenis komponen panel listrik ditunjukan dalam gambar;
 Tebal pelat besi yang digunakan minimum 1,5 mm;
 Bentuk panel listrik yang berdiri sendiri untuk panel utama (MDP kapasitas minimal 50 Kva)
dan panel tenaga, sedangkan yang terbenam di dalam tembok untuk panel penerangan;
 Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada sisi sebelah kecuali stop kontak
lantai atau yang ditentukan lain;
 Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk;
 Kabel masuk dilengkapi dengan “cable plug” (kabel schoen) yang besarnya disesuaikan
dengan ukuran kabel.

Page 19 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

e) Circuit Breaker.
 Circuit Breaker untuk panel-panel utama harus mempunyai interrupting capacity minimum
22 KA sesuai dengan beban yang terpasang, dan dilengkapi pengaman terhadap arus lebih,
arus hubung singkat dan tegangan di bawah nominal;
 Circuit Breaker untuk arus-arus cabang minimum mempunyai interrupting capacity 5 KS
sesuai dengan beban yang terpasang;
 Fuse Load Break Switch;
 Fuse Load break yang digunakan harus mampu memutuskan arus pada saat beban penuh;
 Untuk fuse load break yang lebih besar dapat digunakan sepanjang fuse pengaman yang
dibutuhkan tetap sama seperti dinyatakan dalam gambar.
f) Sistem Tegangan.
g) Semua titik lampu yang mempunyai rumah dari logam dan stop kontak harus disambungkan ke
sistem pentanahan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
h) Pentanahan
 Kontraktor wajib membuat suatu panel pentanahan yang baik, sesuai dengan peraturan
yang berlaku beserta syarat-syarat tercantum dalam RKS ini serta gambar-gambar yang
ada.
 Seluruh panel-panel harus ditanahkan dengan menggunakan kawat BC sesuai gambar.
 Pengujian dilakukan oleh Kontraktor dengan disaksikan pihak Direksi Lapangan dan/
Konsultan Pengawas.
i) Peralatan Tenaga
 Peralatan instalasi adalah material untuk melengkapi instalasi tersebut, supaya kelihatan
baik dan memenuhi persyaratan;
 Seluruh klem-klem kabel harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan membuat sendiri;
 Semua kabel yang terlihat mata (ekspose) harus diberi penahan dengan klem sehingga
kabel tersebut kelihatan lurus dan baik;
 Semua sambungan kabel harus dipilih dengan baik, sehingga tidak menimbulkan beda
tegangan satu sama lain, kemudian diisolasi PVC dan terakhir diberi penutup atau dop. Dop
ini disyaratkan berkualitas baik.
j) Lampu
 Lampu ruangan yang digunakan adalah Lampu SL 20 W dan 11 W lampu TL 2 X 18 W
 Fitting yang digunakan adalah fiting yang dibuat di dalam boks panel (rapi dan aman);
 Pada bagian fitting yang bertegangan pada waktu pemasangan atau penggantian lampu
harus aman dari bahaya sentuhan.
k) Saklar
 Saklar yang digunakan jenis pemasangan in bow;
 Saklar yang digunakan terdiri dari 1 gang, 2 gang dan 3 gang;
 Saklar yang digunakan setara Clipsal

Page 20 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

l) Stop Kontak
 Stop Kontak yang digunakan jenis pemasangan in bow;
 Teknik pemasangan terdiri dari kabel fasa, kabel nol dan kabel netral;
 Stop kontak yang digunakan setara Clipsal.
14.5 Petunju k Pemeliharaan
1) Kontraktor wajib melengkapi buku/brosur petunjuk pemeliharaan/ perbaikan peralatan yang
diadakannya.
2) Peralatan yang harus diadakan petunjuk pemeliharaan tersebut antara lain komponen panel, cara
penanaman, lampu-lampu dan mof kabel.
3) Petunjuk-petunjuk tersebut harus diadakan dalam rangkap 3 (tiga) masingmasing dimasukkan ke dalam
satu map, disusun dengan baik dan diserahkan kepada Pemberi Tugas.
14.6 Pengujian
1) Sebelum daya listrik dimasukkan ke instalasi, seluruh instalasi harus sudah selesai diuji dan didapat
hasil yang baik yang harus disaksikan dan disetujui oleh Direksi Lapangan dan/ Konsultan pengawas.
2) Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas berhak memerintah kepada kontraktor, setiap saat untuk
melakukan pengujian bila Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas merasa bahwa pekerjaan
tersebut sudah dapat diuji.
3) Kontraktor bertanggung jawab atas segala pengadaan alat dan tenaga untuk pengujian.
4) Pengujian sebagian pekerjaan yang sudah selesai dapat merupakan bagian dari pengujian keseluruhan,
sehingga laporan test harus ditanda tangani/diserahkan oleh pihak Pemberi Tugas dan Direksi
Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
5) Pengujian Tahanan/Hambatan Isolasi
 Pengujian tahanan isolasi instalasi listrik didasarkan atas peraturan yang berlaku, ditambah
dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal tersebut.
 Pengujian tahanan/hambatan isolasi dilakukan dengan menggunakan megger 1.000 volt
putaran tangan.
 Pada saat pengujian semua titik lampu dan saklar harus dalam keadaan terbuka
 Pengujian tahanan isolasi dari kabel tegangan 220 V / 380 V harus menggunakan megger
500 Volts yang sudah dikalibrasi. Tahan isolasi minimal yang harus dipenuhi adalah 0,5 Mega
Ohm.
6) Bila didapat hasil tidak baik/kurang memuaskan pada suatu bagian instalasi, kontraktor wajib
memperbaikinya kembali, kemudian pengujian diulangi sampai mendapatkan hasil yang baik.
Pengujian dilakukan pada semua bagian (group) instalasi.

PASAL 15
PEKERJAAN ATAP
Penyiapan pekerjaan atap yang dilakukan di luar lokasi proyek atau di base camp merupakan satu bagian
pekerjaan yang methode kerja serta kemajuan pekerjaannya harus selalu dilaporkan kontraktor, dan
Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas berhak untuk melakukan check proses pelaksanaan pekerjaan
sewaktu-waktu.

Page 21 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

15.1 Lingkup Pekerjaan.


Memasang rangka atap seperti yang tercantum dalam gambar;
Memasang penutup atap menggunakan atap Spandek type lurus dengan ketebalan 0.30 mm.
15.2 Langkah pelaksanaannya terdiri dari penyiapan rangka atap terutama kuda-kuda Kayu , pemasangan
rangka atap secara keseluruhan dan pemasangan penutup atap. Dalam hal ini kontraktor harus
benar-benar memperhatikan factor keselamatan tenaga kerja mengingat lokasi kegiatannya jauh di
atas permukaan tanah.
15.3 Rangka atap/Kuda-kuda Baja Ringan
 Rangka kuda-kuda berupa balok sopi – sopi dan gording canal C 150 X 65 X20 X 2.3 mm X 5.5 Kg/m1
sesuai dengan gambar. dengan merk, Taso, Kaso
 Baja yang digunakan untuk konstruksi harus baru dan tidak boleh menggunakan baja bekas.
 Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas mengenai
bahan baja yang akan digunakan, dengan menunjukkan potongan baja serta surat pengantar
pabrikan.
 Kontraktor diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat pekerjaan dan tidak
hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya, terutama pada
bagian yang terhalang oleh benda lain.
 Setiap bagian pekerjaan yang buruk dan tidak memenuhi ketentuan di atas, akan ditolak dan harus
di ganti.
 Pekerjaan yang selesai harus bebas dari cacat yang membahayakan konstruksi.
 Pekerjaan yang selesai harus bebas dari cacat yang membahayakan konstruksi.
15.4 Penutup Atap
 Bahan penutup atap berupa atap spandek motif lurus harus diajukan kepada Direksi Lapangan dan/
Konsultan Pengawas dalam beberapa pilihan, dan baru boleh digunakan setelah mendapat
persetujuan Direksi Lapangan dan/ Konsultan Pengawas.
 Pemasangan atap dibuat sedemikian rupa agar mendapatkan pasangan yang rapi dan teratur.
 Atap yang digunakan harus benar-benar yang berkualitas baik, ringan dan kuat.
 Penutup atap yang digunakan harus kuat / tahan terhadap tekanan dan terpaan angin hingga 192
km/jam.
 Penutup atap yang digunakan tahan lama, tidak berkarat dan tidak berjamur atau rapuh.

PASAL 16
PEKERJAAN SANITASI
16 Lingkup Pekerjaan.
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini yaitu pengadaan dan pemasangan perlengkapan sanitair
seperti diperlihatkan dalam gambar rencana serta testing peralatan terpasang sesuai uraian kerja
dan syarat-syarat.
16.2 Peralatan/perlengkapan sanitair yang akan dipasang harus benar-benar baru dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan. Peralatan yang tidak memenuhi persyaratan harus dikeluarkan dan diganti
oleh Sub-Kontraktor.

Page 22 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

Kontraktor wajib menyediakan bahan/material yang akan digunakan untuk mendapat persetujuan
dari Pengawas Lapangan, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pemasangan
16.3 Kualitas Bahan
 Kloset jongkok berukuran standard fabrikasi, terbuat dari keramik buatan lokal dengan
warna yang sesuai dengan lantai dan disetujui Pengawas Lapangan dan Direksi, Kloset
Jongkok Merk, INA, TOTO, KIA, American Standard.
 Wastafel Keramik, Merk INA, TOTO, KIA, American standard

16.4 Langkah Pelaksanaan


 Semua pengering lantai (drain filter) yang dipasang pada lantai harus dibuat dengan
konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat mencegah perembesan air sepanjang pipanya
sendiri
 Tempat dimana akan dipasang alat-alat plumbing, harus dipersiapkan lebih dahulu dengan
teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa kembali, apakah masih sesuai dengan gambar
perencanaan. Khusus untuk semua tipe kloset, lubang yang tersedia harus diukur kembali
posisinya terhadap syarat kemiringan pipa buangan dan elevasi septictank, apakah sudah
tepat seperti yang tertera dalam gambar
 Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya peralatan sanitair atau
salurannya, atau adanya bagian sanitair yang cacat, sehingga menurut Pengawas Lapangan
atau Direksi harus diperbaiki atau harus diganti, maka seluruh biaya akibat kesalahan
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor

PASAL 17
PEKERJAAN PLAFOND

17.1 Lingkup Pekerjaan


1) Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
2) Pekerjaan meliputi pemasangan rangka dan dan penutup plafond dengan bahan dan
ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.
17.2 Bahan
1) Untuk rangka plafond dan lesplafond yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
material.
2) Bahan penutup plafond sesuai dengan spesifikasi material.
3) Penggantung rangka plafond menggunakan Rangka Hollow / Metal Furring/ Baja
Ringan.
4) Pengecatan plafond sesuai dengan persyaratan pengecatan.

17.3 Persiapan Pemasangan


1) Pola pemasangan plafond dilakukan sesuai dengan gambar kerja
2) Sebelum pemasangan rangka plafond, Kontraktorharus menyajikan metoda sambungan
dan sistim penggantungan rangka plafond untuk disetujui Pengawas Lapangan.

Page 23 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

3) Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan.

17.4 Pemasangan
1) Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan dengan memperhatikan rencana
peletakan, rangka batang-batang pengantung harus terpasang dengan menjamin
kekakuan kebidangan (level), kelurusan dan kerataan (flush) seluruh bidang langit-
langit setelah terpasang.
2) Setelah beberapa waktu sistem langit-langit sudah pada bidang yang lurus dan rata.
Dimana diperlukan lubang masuk keruangan langit-langit kepada bagian instalasi
tertentu. Bagian langit-langit yang dapat dibuka harus dipasang.
3) Perlu dilakukan koordinasi kerja dalam pemasangan langit-langit terhadap pekerjaan
lain yang berkaitan, seperti pekerjaan listrik dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
4) Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak rata seluruh atau
sebagian bidang plafond, adanya bagian plafond yang cacat, sehingga menurut
Pengawas Lapangan atau Direksi harus diperbaiki atau harus diganti, maka seluruh
biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.

17.5. Pemeliharaan
Setelah plafond diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang kotor dan terpelihara dari kerusakan-kerusakan
yang dapat ditimbulkan hingga masa penyerahan pekerjaan secara keseluruhan.

PASAL 18
LAIN-LAIN
22.1 Sehubungan dengan adanya bab ini dan pasal demi pasal dalam spesifikasi, maka Kontraktor wajib
untuk mempelajari dan memahami gambar/bestek, daftar kuantitas barang serta dokumen lelang
lainnya agar dapat memberikan penawaran yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
22.2 Lampiran dan gambar-gambar yang termasuk lingkup pekerjaan ini, tapi belum masuk dalam
uraian ini, adalah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dokumen ini, dan harus
diikuti/dilaksanakan oleh Kontraktor sebagai bagian dari penawarannya, agar diperoleh
penyelesaian pekerjaan yang baik dan memenuhi persyaratan.

II.SPESIFIKASI PERALATAN

Peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan peralatan yang menunjang guna pelaksanaan
pembangunan. Dalam pelaksanaan / secara teknis banyak alat yang dapat digunakan pada tiap pekerjaan
konstruksi, Namun pada pelaksanaan paket pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
Puskesmas Temenggung Gergaji ini, berdasarkan identifikasi sesuai pekerjaan di klasifikasikan sebagai
peralatan utama minimal yang diperlukan tergambar dalam table berikut:

Page 24 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

JENIS/NAMA STATUS
NO. KAPASITAS JUMLAH KETERANGAN
ALAT KEPEMILIKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Dump Truck JBB 7.500 kg - 1 (satu) unit
8.250 kg
2 Concrete Mixer 0,3 m3 1 (satu) unit

III. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI


Tenaga yang dibutuhkan ialah tenaga yang mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan, baik pekerjaan
arsitektur, struktur/sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing dan penataanlingkungan maupun interior dan
jenis pekerjaan lain yang terkait.
Untuk Jabatan Kerja sebagaimana tergambar dalam table berikut:
KUALIFIKASI SERTIFIKAT
No. JABATAN KERJA PENDIDIKAN PENGALAMAN
TENAGA KOMPETENSI KERJA
(1) (2) (3) (4)* (5) (6)

- SKTK Pelaksana
Minimal lapangan Pekerjaan
1 Pelaksana Lapangan 1 (satu) Tahun Terampil
STM/SMK Perumahan dan
Gedung ( TA.020 )

- Sertifikat pelatihan K3
Konstruksi yang
Petugas Keselamatan Minimal SMA menunjukkan bahwa
2 0 (nol) Tahun ybs mempunyai
Konstruksi sederajat kompetensi untuk
Ditugaskan sebagai
Petugas K3

IV. KETERANGAN GAMBAR


Gambar-gambar (sebagaimana terlampir) untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi dan Situasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi
Catatan:
 Gambar merupakan Acuan wajib untuk pengerjaan setiap item pekerjaan;
 Apabila ditemukan ketidak sesuaian gambar dengan kondisi lapangan, maka kontraktor wajib
segera melaporkan kepada Direksi dan/atau Konsultan pengawas untuk tindak lanjut.

Page 25 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

V. SPESIFIKASI KHUSUS
Spesifikasi khusus merupakan satu kondisi yang mengatur beberapa pekerjaan secara detail dan khusus
mencakup beberapa macam bagian pekerjaan dan ketentuan khusus dari rangkaian pelaksanaan
CATATAN:
1) Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan dianjurkan dengan sangat agar sebelum sesuatu
Bahan / Produk akan dibeli/ dipesan/diprodusir, terlebih dulu dimintakan Persetujuan dari Direksi
Lapangan dan/ Konsultan Pengawas Pekerjaan atas kesesuaian dari Bahan/Produk tersebut dengan
Persyaratan Teknis, Guna diberikan persetujuan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan pada
contoh/Brosur dari Bahan/Produk yang bersangkutan untuk diserahkan pada Direksi Lapangan dan/
Konsultan Pengawas Pekerjaan dilapangan.
2) Penolakan bahan dilapangan karena diabaikannya prosedur diatas sepenuhnya merupakan tanggung
jawab Kontraktor tanpa pertimbangan keringanan apapun.
3) Adanya persetujuan tertulis dengan disertai Contoh/Brosur seperti tersebut diatas tidak
melepaskan tanggung jawab Kontraktor dari kewajibannya untuk mengadakan Bahan/Produk yang
sesuai dengan persyaratannya, serta tidak merupakan jaminan akan diterima/disetujuinya seluruh
Bahan/Produk tersebut dilapangan, sejauh tidak dapat dibuktikan bahwa seluruh Bahan / Produk
tersebut adalah sesuai dengan Contoh/Brosur yang telah disetujui.

Sanggau, Oktober 2022.


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Tahun Anggaran 2022

H. M. Saleh S, S.Sos
NIP. 19650609 198803 1 01

Page 26 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

RINGKASAN SPESIFIKASI BAHAN/MATERIAL BANGUNAN

1. Portland Cemen = Produksi Dalam Negeri ( SNI ) Type I


 Semen Tiga Roda
 Semen Dynamix
 Semen Conch
 Semen Merah Putih
 Semen Rajawali
2. Material Batu = Batu Pecah Mesin Uk 1 – 2 cm

3. Tulangan Beton = Produksi Dalam Negeri ( SNI )


 Tul Dia 10 mm
 Tul Dia 8 mm
 Tul Dia 6 mm

4. Struktur Beton = Beton Mutu K.175 Kg/CM, atau setara Fc 14,5 Mpa

5. Dinding = Batako Campuran 1 SP : 4 PS Ukuran 15 x 30 x 7 cm


atau 20 x 40 x 7 cm
6. Plesteran Dinding = Plesteran Campuran 1 SP : 4 PS tebal 15 mm

7. Rangka Atap / Penutup Atap = Produksi Dalam Negeri (SNI)


 Rangka Atap / =  Baja Ringan Merk Tasso, Kaso, D-Net
Kuda2/Kapspant =
 Penutup Atap =  Seng Spandek Tebal 0.3 mm
 Lisplank  GRC Motif Kayu
8. Lantai = Cor beton

9. Keramik / Porselem = Produksi Dalam Negeri (SNI)


 Lantai Teras  Uk. 40 x 40 cm Unpolished
 Lantai Ruangan  Uk. 40 x 40 cm Polished
 Lantai WC  Uk. 40 x 40 cm Unpolished
 Dinding WC  Uk. 40 x 40 cm Polished
Merk Mulia, Roman, KIA

Page 27 of 28
Metode Pelaksanaan | PPK Dinkes Kab. Sanggau
Pembangunan Rumah Dinas RS Temenggung Gergaji
Tahun 2022

10. Plafond = Produksi Dalam Negeri (SNI)


 Rangka Plafond  Metal Furring, Hollow Galvanize
 Bangunan Utama  Gysum 9 mm
 Kamar Mandi, Teras dan  GRC
Kaki Atap Merk Indoboard, Jayaboard, Elephant
11. Cat Tembok = Produksi Dalam Negeri (SNI)
 Nippon, Vinilex, Avitex
12. Kloset Jongkok = Produksi Dalam Negeri
 INA, Toto, American Standart
13. Instalasi Listrik Produksi Dalam Negeri (SNI)
 Saklar  Merk Brocco, Panasonic, Schenider
 Stop Kontak  Merk Brocco, Panasonic, Schenider
 Kabel  Merk Eterna, Supreme, Prima
 Bohlam  Merk Philips, Panasonic, Shinyoku

Page 28 of 28

Anda mungkin juga menyukai