I. Pendahuluan
1. Data Teknis
2. Protokol Pencegahan Covid-19 kegiatan Konstruksi
3. Diagram Alur Proses Pelaksanaan
4. Gambaran Umum Kegiatan
5. Lingkup Pekerjaan
II. Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan
a) Rencana Pekerjaan Penunjang Sementara
b) Rencana Pekerjaan Persiapan & Lain-lain
c) Rencana Pekerjaan Utama
III. Lampiran
a. Jaminan Masa Pemeliharaan
b. Manajeman Mutu (Rencana Mutu Kontrak)
Pendahuluan
Latar Belakang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat
didalam dokumen lelang yang telah didokumentasikan dalam bentuk Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwizing). Metode pelaksanaan ini disusun untuk
memenuhi Persyaratan Teknis dalam Kerangka Acuan Kerja dan Evaluasi Teknis
dalam Dokumen Tender yang harus dipenuhi didalam mengikuti pelelangan Umum
Paket Pekerjaan Pembangunan TPA Cihara Kabupaten Lebak.
4 Waktu Pelaksanaan 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender sejak SPMK.
1 2 3 4 5
Penyedian Menjalin kerja
Edukasi Pekerja Mengukur Suhu
Membentuk Fasilitas sama dengan
akan bahaya Tubuh Pekerja
Satgas Lapangan Pencegahan Puskesmas
Covid19 Pagi & Sore
Covid-19 Setempat
Kontraktor
Kontraktor &
+Konsultan Kontraktor Satgas Covid Kontraktor
Satgas
& PPK
6 7 8
Menjalin kerja
Menghentikan Melakukan Isolasi &
sama dengan
Sementara Kegiatan jika Penyemprotan
Puskesmas
ada yang terindikasi Disifektan di Lokasi
Setempat
a) PPK, Konsultan & Kontraktor membentuk Satgas masing-masing yang di-skemakan oleh PPK.
b) Satgas Pencegahan COVID-19 berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang yang terdiri ataş :
• 1 Ketua dari Tim Teknis/ Dinas
• 2 Koordinator & monitor dari Konsultan
• 16 Anggota, 1 orang/kecamatan.
c) Satgas Pencegahan COVID-19 memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan untuk melakukan:
• Sosialisasi
• pembelajaran (edukasi)
• promosi teknik
• metode/pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lapangan
• berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID- 19 Kementerian PUPR PUSAT melakukan
Identifikasi Potensi Bahaya COVID19 di lapangan
• pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19 kepada semua pekerja dan tamu proyek
• pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian mobilisasi/ demobilisasi pekerja
• pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja
• pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan
• melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien
Dalam Pengawasan (PDP) dan merekomendasikan dilakukan penghentian kegiatan sementara .
I. PENDAHULUAN
a) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan ruang klinik kesehatan di lapangan yang
dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, antara Iain tabung oksigen, pengukur suhu
badan nir-sentuh (thermoscan), pengukur tekanan darah, obat-obatan, dan petugas medis;
b) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kerjasama operasional perlindungan kesehatan
dan pencegahan COVID- 19 dengan rumah sakit dan/ atau pusat kesehatan masyarakat terdekat
untuk tindakan darurat (emergency) ;
c) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan fasilitas tambahan antara lain: pencuci
tangan (air, sabun dan hand sanitizer), tisu, masker dikantor dan lapangan bagi seluruh pekerja dan
tamu; dan
d) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan vaksin, vitamin dan nutrisi tambahan guna
peningkatan imunitas pekerja.
I. PENDAHULUAN
I.1. 1. Protokol Pencehagan Covid-19
PELAKSANAAN PENCEGAHAN COVID-19 DI LAPANGAN
a) Satgas Pencegahan COVID-19 memasang poster flyers) baik digital maupun fisik tentang
himbauan/anjuran pencegahan COVID- 19 untuk disebarluaskan atau dipasang di tempat-tempat
strategis di lokasi proyek;
b) Satgas Pencegahan COVID- 19 bersama petugas medis harus menyampaikan penjelasan, anjuran,
kampanye, promosi teknik pencegahan COVID-19 dalam setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari
(safety morning talk) ;
c) Petugas medis bersama para Satuan Pengaman (Security Staff) melaksanakan pengukuran suhu
tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan setiap pagi, siang, dan sore;
d) Satgas Pencegahan COVID-19 melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang terindikasi memiliki
suhu tubuh 38 derajat Celcius datang ke lokasi pekerjaan;
e) Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19,
pekerjaan harus diberhentikan sementara oleh Pengguna Jasa dan/ atau Penyedia Jasa paling sedikit
14 hari kerja.
f) Petugas Medis dibantu Satuan Pengaman (Security Staff) melakukan evakuasi dan penyemprotan
disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja; dan
g) Penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi dan penyemprotan disinfektan, serta
pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan isolasi tenaga kerja yang pernah melakukan kontak fisik
dengan tenaga kerja yang terpapar telah selesai.
I. PENDAHULUAN
Ijin Pelaksanaan
(Pengawas)
Eksekusi
I. PENDAHULUAN
I.1. 2. Proses Plotting dan Alur Organisasi Lapangan
Team
Project User
Leader
Manager
Keterangan:
= User
Site
Petugas Pengawas Drafter
Manager
K3 & Satgas
= Team Leader Konsultan
Covid
= Project Manager
= Pengawas
Pelaksana
Surveyor/ Juru
Pelaksana
= Drafter
Ukur Lapangan
Rekayasa Lalu Lintas Landfill &
Struk. Lainnya
= Petugas K3 &
Satgas Covid
= Pelaksana
I. PENDAHULUAN
Area Depan di lihat dari bawah Area Belakang di lihat dari samping
RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
Kami akan mempelajari dan memahami lebih rinci lagi keadaan lingkungan sekitar; Site Plan, dll serta
berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, tokoh Masyarakat , serta lainnya sehingga dapat mendukung
Kegiatan proyek akan meminta bantuan tenaga kerja lokal jika ada yang berminat setelah berkoordinasi dengan
Tim pelaksana akan berkoordinasi untuk mendapatkan suplai Air Kerja dan Listrik di sekitar area kerja.
4. Proteksi Area Kerja
Kegiatan Area Kerja di beri tanda peringatan seperti safety line, rambu-rambu, dan penghalang/ sekat debu.
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
LISTRIK
Kontraktor akan melakukan penyambungan
power ke panel eksisting terdekat seijin pihak
terkait, untuk mendukung operasional kegiatan
Administrasi, Kegiatan kerja dan sebagainya.
AIR KERJA
Kontraktor akan melakukan pembuatan sumur
pantek atau sumber air kerja lainnya yang layak
dan sesuai atau seijin dari pihak terkait.
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
f. PENANGANAN KHUSUS
Antisipasi Banjir, Bising, Debu, Gangguan Akses Jalan Eksisting, dan
sebagainya
Pada halaman ini menjelaskan secara spesifik mengenai antisipasi banjir, kebisingan suara kerja, dan gangguan akses
jalan eksisting, dan juga pada setiap item metode pelaksanaan lainnya di jelaskan pula.
• Pelaksanaan kegiatan akan mengacu terhadap perkiraan cuaca update dari sumber-sumber terpercaya.
• Kontraktor akan berkoordinasi secara spesifik dengan tokoh masyarakat atau instansi setempat via rapat untuk
menjelaskan dan sosialisasi mengenai item pekerjaan yang akan di kerjakan terutama yang berhubungan dengan
ketiga hal di atas.
• Proses pelaksanaan pekerjaan area external yang mengganggu Saluran eksisting dan sebagainya akan dibuatkan tali
air sementara untuk antisipasi genangan air saat hujan yang di arahkan ke sungai.
• Jam kerja akan di koordinasikan terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat bila mana akan melakukan aktifitas yang
menimbulkan kebisingan berlebih.
• Sampah, lumpur/ humus galian, dan lainnya akan dibuang secara continue ke luar site.
• Kontraktor akan mengoptimalkan waktu kerja dengan cara panambahan jam kerja sore sampai dengan malam hari.
• Pada pekerjaan yang bangunannya berdampingan dengan gedung/bangunan yang aktif maka akan dipasangkan
penyekat untuk menghindari debu akibat dari kegiatan pekerjaan.
III. METODE PELAKSANAAN
RENCANA PEKERJAAN PERSIAPAN
III. METODE PELAKSANAAN
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pasang Papan Nama Proyek
Papan nama proyek disesuaikan dengan keterangan di
Dokumen Spesifikasi Teknis dan di tempatkan pada jalan
masuk utama proyek dan spot yang strategis, material yang di
gunakan :
•Banner/ Sablon Digital
•Balok Kayu 5/10
•Kaso 5/7
•Teriplek 9 mm
III. METODE PELAKSANAAN
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pembuatan Direksikeet dan Bedeng Pekerja
Prinsip :
•Strategis
•Flexible
•Aman
•Nyaman
Prinsip :
•Strategis
Terakses strategis dari semua lokasi pekerjaan dan
supply material sumber.
•Flexible
Gambar Ilustrasi Gudang Material
Mudah dalam transfer dan menerima masuk keluar
material
•Aman
Mudah dalam pemantauan tim keamanan proyek
•Nyaman
Nyaman di tempati oleh kepala gudang proyek dan
minim intervensi dari pihak non proyek
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PERSIAPAN
d. Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Pengukuran/ Uitzet Tanggul
Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk menentukan elevasi dan batas pekerjaan lainnya secara detail dan jelas
sesuai gambar rencana, yang kemudian akan dituangkan kedalam gambar kerja sebagai acuan dalam pelaksanaan.
Sedangkan untuk melakukan monitoring pekerjaan dan kontrol selama proses dibuat TBM (Temporary Bench
Mark) pada posisi yang aman dan mudah dilihat sesuai arahan pengawas.
e. Pekerjaan Mobilisasi
Ketika akan memulai suatu proyek maka hal terpenting pertama yang harus kita siapkan adalah
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi.
Adapun yang dimaksud dengan Mobilisasi dan Demobilisasi tersebut adalah segala pekerjaan
angkutan peralatan, material dan kendaraan termasuk personil yang akan di tempatkan dilokasi
pekerjaan. Berikut adalah beberapa poin rencana mobilisasi terhadap lapangan
• Material atau alat akan di datang serta tempatkan di gudang di lapangan yang telah
ditentukan sebelumnya.
• Material atau alat yang sudah ada di gudang pusat lapangan akan di distribusikan ke lokasi-
lokasi proyek dengan kendaraan atau gerobak yang standby di lapangan.
• Semua material, peralatan, dan alat bantu yang didatangkan akan di infokan serta di
assistensikan terlebih dahulu ke direksi atau pengawas pekerjaan. Setelah selesai,
mengangkut kembali peralatan dan perlengkapan serta hal - hal lainnya ketempat semula.
• Bila pada lokasi pekerjaan terdapat pekerjaan lain yang sedang berjalan maka akan di
koordinasikan supaya dalam pelaksanaan pekerjaan tidak saling terganggu demi kelancaran
pekerjaan tersebut.
• Alat berat yang akan di gunakan sebelum didatangkan akan di pastikan SIO dan SILO nya.
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PERSIAPAN
e. Pekerjaan Patok
• Membuat shop drawing, metode pelaksanaan dan
membuat request Patok Pengarah / Patok jarak dan level.
• Pengadaan Patok Pengarah / Patok Station / Patok Leveling
sesuai shop drawing
• Pemasangan Patok Pengarah / Patok Station/ Patok
Leveling dengan jarak dan jumlah sesuai shop drawing.
Semua patok harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan
ketinggian sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya.
• Semua patok harus diberi satu lapis cat dasar (primer), satu
lapis cat bawah permukaan dan satu lapis akhir sebagai
lapis permukaan sesuai shopdrawing.
III. METODE PELAKSANAAN
A. RENCANA PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Melakukan pengukuran kembali lapangan, dan dibuatkan Shopdrawing s serta Ijin Pelaksanaan Pekerjaan.
2. Membuat patok leveling dan jarak sesuai Shop Drawing
3. Mendatangkan alat berat Exavator, Bulldozer, Vibro Roller, dan Dump Truck sesuai dengan time schedule ke Lokasi
Pekerjaan.
4. Pengisian mengikuti kontur yang ada dan dimulai dari lokasi yang lebih rendah yang terdekat dengan IPL dan
seterusnya semakin menjauh (atau ke kontur yang lebih tinggi)
5. Menggali tanah dengan Exavator & Bullduzer 100-140 HP yang telah di tentukan patok dan Shopdrawing serta arahan
Konsultan Pengawas, hasil galian tanah di tempatkan oleh alat berat atau dumptruk untuk tanggulan berikutnya.
6. Permukaan dasar tanah dipadatkan dan dibuat cekungan untuk pipa lindi.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN ZONA SELL SAMPAH
Pekerjaan Gut & Fill Tanah
1. Permukaan dasar atau linear yang telah dipadatkan selanjutnya dilakukan penghamparan lapisan geomembran,
geotextile, batuan, dan sebagainya sesuai spektek.
2. Bila sel telah jadi, tahap selanjutnya adalah meletakkan sampah dalam landfill. Sampah diletakkan dalam tiap sel
landfill, kemudian ditutup dengan tanah dan dipadatkan pada akhir pengoperasiannya.
3. Perataan dilakukan lapis demi lapis Setiap lapis sampah diratakan setebal 10-60 cm.
4. Pemadatan sampah yang telah rata dilakukan dengan menggilas sampah tersebut 4-6 kali gilasan.
5. Perataan dan pemadatan dilakukan sampai ketebalan sampah mencapai ketebalan rencana.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
33
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Instalasi Pipa HDPE
Penyambungan / Instalasi Pipa HDPE :
1. Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung pipa berhadapan dengan plat pemotong
dalam posisi lurus.
2. Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
3. Kencangkan penjepit (clamp) untuk memegang dan membulatkan kembali pipa.
4. Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh masuknya udara ke
bagian dalam pipa.
5. Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan sehingga ujung pipa
tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang kontinyu.
6. Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp) dibuka untuk
menghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
7. Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan permukaan pipa .
8. Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
9. Dilarang menyentuh permukaan yang sudah dipersiapkan.
10. Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses pemotongan.
11. Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan potongan.
12. Maksimum selisih diameter yang diijinkan adalah : 1,0 mm untuk pipa ukuran 90 mm s/d 315
mm. 2,0 mm untuk pipa ukuran 316 mm s/d 800 mm. Jika ketidaksesuaian tersebut lebih
besar dari batas tadi maka pipa harus diluruskan dan dipotong lagi.
34
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Instalasi Pemipaan HDPE & PVC
37
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Unit IPL & Sumur Monitoring
A. Pekerjaan Pembesian dan Pembetonan
Prosedur Pelaksanaan :
c) Pengecoran
• Pembersihan permukaan bekisting dan besi beton dari
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih
kotoran – kotoran yang bisa mengurangi mutu beton.
dahulu Harus membuat mix design di laboratorium
• Pengecekan kekuatan perancah.
yang ditunjukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
• Pengecekan kerapatan bekisting yang bila berlobang
Dengan telah adanya mix design/job mix formula,
bisa mengurangi mutu beton.
maka bila pengadukan ada yang dilaksanakan di
• Penempatan alat, tenaga dan lalu lintas pekerja
lapangan (site mix) sudah ada ketentuan komposisi
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
adukan dari masing – masing untuk pengecoran.
kemudahan selama pelaksanaan pengecoran.
Alat :
• Batching plant • Pelaksanaan pengecoran dilakukan dengan bantuan
• Truck Mixer
talang cor yang dibuat dari seng yang dipasang miring.
• Beton vibrator
• Alat bantu • Penggetaran dilakukan dengan benar, beton vibrator
Bahan : diposiskan tegak lurus terhadap permukaan beton/cor,
Ready mix, atau Portland cement, Pasir cor dan Batu
tapi dalam keadaan khusus boleh miring 45’.
pecah
• Bila terjadi hujan, maka pengecoran harus dilindungi
Tenaga Kerja :
secara memadai (misal : dengan terpal).
• Mandor
• Tukang 38
• Pekerja
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Unit IPL & Sumur Monitoring
Pekerjaan Pembesian dan Pembetonan
39
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Unit IPL & Sumur Monitoring
Pekerjaan Pembesian dan Pembetonan
40
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Unit IPL & Sumur Monitoring
Pekerjaan Pembesian dan Pembetonan
41
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Unit IPL & Sumur Monitoring
Pekerjaan Pembesian dan Pembetonan
42
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Unit IPL & Sumur Monitoring
Pekerjaan Pembesian dan Pembetonan
Metode Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Prosedur Pelaksanaan :
• Buat elevasi dasar balok pada kolom/dinding.
• Pasang scaffolding sepanjang balok dengan jarak sesuai dengan metode, lengkap dengan Jack basedan U-
Head.
• Pasang bekisting balok mulai dasar dengan acuan level yang telah disediakan dengan bantuanbenang
• Buat lubang pembuangan sampah pada ujungbalok.
• Pasang
• Periksa sambungan antar plywood dan balok/dinding.
• Bersihkan permukaan bekisting dari sampah dankotoran
• Lapisi permukaan bekisting dengan minyakbekisting 43
• Periksa seluruh bagian bekisting.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Unit IPL & Sumur Monitoring
Pekerjaan Pembesian dan Pembetonan
1. Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat mengganggu pekerjaan seperti semak-semak, pepohonan,
batu besar, dan material lainnya.
2. Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat seperti excavator maupun dengan cara
manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
3. Pemadatan Tanah dasar dilakukan dengan menggunakan alat vibratory roller atau
menggunakan COMBINATION VIBRATORY ROLLER pada daerah pelebaran yg tidak terlalu luas atau tidak
memungkinkan pengunaan vibratory roller. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemadatan tanah :
a. Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian.
b. Pemadatan harus dilakukan dengan menggunakan alat yang memadai agar kepadatan yang diinginkan
dapat tercapai
c. Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar Untuk mencapai kadar air optimum
sehingga didapatkan kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi.
d. Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak membahayakan pengguna jalan eksisting.
47
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Operasional & Saluran Drainase
A. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan Operasional
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Badan Jalan (Penetrasi Macadam) :
Persiapan :
• Profil memanjang atau melintang harus disiapkan menurut rancangan potong-an melintang.
• Permukaan harus bebas dari benda-benda yang tidak diinginkan seperti debu dan bahan lepas lainnya. Lubang-
lubang dan retak-retak harus diperbaiki sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 8.1.3.(2) dan 8.1.3.(3) dari Spesifikasi
ini
• Permukaan aspal lama harus diberikan Lapis Perekat sesuai dengan ketentuan dalam Seksi 6.1 dari Spesifikasi ini,
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2. Penyemprotan Aspal
• Temperatur aspal dalam distributor harus dijagapada temperatur yang disyaratkan untuk jenis aspal yang digunakan.
Temperatur penyem-protan dan takaran penyemprotan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum pelaksanaan
dimulai dan harus memenuhi rentang yang disyaratkan.
48
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Operasional & Saluran Drainase
A. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan Operasional
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Badan Jalan (Penetrasi Macadam) :
49
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Operasional & Saluran Drainase
B. Pekerjaan Saluran Drainase
Metode Pelaksanaan :
1. Lokasi Subgrade / tanah dasar disiapkan dengan
melaksanakan pekerjaan clearing dan grubbing dan
apabila tanah dasar tidak baik (unsuitable material) harus
digali dahulu lalu ditimbun dengan material borrow dan
dipadatkan layer per layer sesuai spesifikasi.
2. Pelaksanakan galian menggunakan excavator dengan
lereng tegak (sesuai gambar kerja) sampai dasar Lantai
kerja , selanjutnya di finishing dengan tenaga manual
sampai dengan elevasi yang diharapkan lalu dipadatkan
dengan hand stamper + vibro roller + baby roller.
3. Disiram air pada permukaan tanah. Setelah agak kering
dipasang lembaran plastik.
4. Setelah stake out, disiapkan form work untuk pengecoran
lantai kerja. Pengecoran lantai kerja (beton klas E)
dilaksanakan dengan memperhatikan elevasi dan kerataan
permukaannya .(dimonitor oleh team surveyor).
5. Pengecoran Stage 1 (Bottom Slab) :
• Pasang besi tulangan bottom slab dan stek besi
dinding (sesuai gambar keja)
• Pasang bekisting bottom slab
• Pengecoran bottom slab menggunakan truck mixer
dan concrete vibrator, sekaligus sampai selesai
(dimonitor slump test dan pembuatan benda uji oleh 50
team laboran).
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Operasional & Saluran Drainase
B. Pekerjaan Saluran Drainase
Metode Pelaksanaan
7. Pengecoran stage 2 (Dinding ) :
• Pasang besi dinding
• Pasang bekisting dinding (sesuai gambar
detail pemasangan form work & false work)
• Cor dinding , sekaligus sampai selesai
(dimonitor slump test dan pembuatan benda
uji oleh team laboran)
8. Pembukaan bekisting dinding setelah beton
berumur 14 hari atau hasil test kuat tekan benda
ujui 70 % dan sudah mendapat persetujuan
Konsultan supervisi.
9. Timbunan Backfill dengan material granular,di
laksanakan perlayer 15 cm, dipadatkan dengan
hand stamper. Penimbunan akan dilaksanakan
setelah dilakukan uji sample beton dan disetujui.
10. Dilaksanakan test kepadatan (sand cone test)
terhadap granular back fill per layer tebal 15 cm.
51
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Metode Kerja Pas. Beronjong
C. Pekerjaan Pemasangan Bronjong
Alat :
• Meteran 30 M dan 5 M, Patok Kayu
• Papan profil, Benang tukang
• Sekop, Cangkul, Temper
• Pompa Air, dll
Tenaga Kerja :
• 1 Orang pengawas
• 2 Orang pekerja untuk melakukan setting out
• 1 Grup pekerja untuk melaksanakan penggalian
• 1 Grup pekerja untuk memasang jaring
kawat bronjong, mengikat dan mengisi batu
Material :
• Jaring dari besi yang telah digalvanisir
diameter 2,5 – 3mm, ukuran jaring 120 mm
• Batu d>150mm
52
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
53
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan Paving Block
• Persetujuan material
• Persetujuan Shopdrawing
• Pesetujuan Ijin Kerja
• Delivery Order (DO) Material
• Transfer material ke area kerja
• Pematokan dan tarik benang untuk acuan penghamparan ketebalan abu batu.
• Penghamparan abu batu dengan alat bantu mekanis atau manual serta mengikuti patok/ benang
yang telah ada. Buat kemiringan minimal 2% dari As cross section badan jalan atau sesuai gambar
kerja/ rencana.
• Penghamparan awal abu batu ini haruslah mengacu pada salah satu sisi yang sudah di pasang
terlebih dahulu.
III. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
Tahapan pemasangan paving block
1. Pembuatan & pengajuan Shopdrawing, terutama pola
paving
2. Persetujuan Ijin Kerja dari Konsultan Pengawas
3. Pembersihan kembali kotoran jika ada pada permukaan
abu batu.
4. Memasang Paving Uskup lebih dulu dan di mulai dari
sisi kanstin yang sudah terpasang dan kemudian di ikuti
oleh paving-block mengikuti pola sesuai shopdrawing,
serta pemasangannya secara cross badang jalan
terlebih dahulu lalu mengikuti panjang jalannya.
5. Jika Paving sudah dipasang semua atau parsial bagian,
maka paving tersebut dipadatkan dengan stamper kodok
untuk meratakan dan memadatkan permukaan
pasangan paving block sekaligus celah nat antar
susunan paving di isi abu batu agar susunan paving
block tersebut saling mengunci, tidak bergeser dan tidak
bergelombang
IV. LAMPIRAN
•MASA PEMELIHARAAN
•RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
A. Masa Pemeliharaan
IV. LAMPIRAN
A. Masa Pemeliharaan
1. Pekerjaan pemeliharaan selama 180 hari
kalender meliputi perbaikan dan atau
penggantian bagian bangunan, Komponen,
bahan bangunan, serta prasarana dan sarana
berdasarkan dokumen teknis.
2. Di adakan rapat koordinasi setiap bulan.
3. Menempatkan sejumlah personel, yaitu 1
orang pelaksana/ supervisor dan 2 tenaga
harian.
4. Respon time terhadap segala complain,
artinya penanganan kerusakan harus
ditangani paling lambat 2 x 24 jam dari waktu
complain.
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
Latar Belakang
Untuk menjamin bahwa hasil Pembangunan Paket Pekerjaan Pembangunan TPA Cihara Kabupaten
Lebak tahun Anggaran 2021 yang dibuat sesuai dengan kualitas rencana yang diinginkan, maka
berdasarkan Standar Operasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dibentuk Project Quality
Assurance ( PQA ) yang bertanggung jawab khusus terhadap kualitas bahan yang dipergunakan,
tenaga kerja yang melaksanakan, proses dan akhir pelaksanaan.
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
MATERIAL SUPERVISI
•Material
•Peralatan
•Laboratorium
KELUARAN
PROSES KONSTRUKSI Produk Akhir (Biaya, Mutu, Waktu)
Yes
INSPEKSI& TEST
No No
Yes
KRITERIA
•Shop Drawing Laporan & Monitoring
•Spesifikasi
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
Organisasi harus mengelola proses tersebut sesuai persyaratan atau Standar ISO Bila
menggunakan penyedia luar (Outsources), maka organisasi ini harus melakukan
pengendalian atas proses dan harus diidentifikasi dalam system manajemen mutu
IV. LAMPIRAN
B. RENCANA MUTU KONTRAK
Sehingga dalam sistem mutu yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan proyek ini
Dokumen Rencana Mutu Proyek menjadi salah satu persyaratan dokumen yang pokok
dalam menjabarkan dan menjelaskan secara ringkas tentang penerapan system mutu
yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
Dalam Rencana Mutu Proyek ini hanya dicantumkan Daftar Gambar Sebagaimana yang
diterima pada saat penandatanganan kontrak nantinya atau yang sebagian dari kontrak.
Pekerjaan tambah / kurang yang terjadi selama berlangsungya proyek, akan dicatat dalam
Daftar atau Agenda gambar (dalam berbagai jenisnya) yang Salah satu unsur yang
membantu meningkatkan kemampuan kompetitif suatu perusahaan adalah adanya suatu
sistem Manajemen Mutu yang mengacu pada sisitem Standarisasi Internasional seperti
ISO – 9001-2008.