Anda di halaman 1dari 18

KELAYAKAN BANGUNAN

SEKOLAH DASAR/MADRASAH
IBTIDAIYAH MENURUT
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
DISUSUN OLEH: DWIKIE MARDITA .S (16512012)
Pendahuluan
• LATAR BELAKANG
• RUMUSAN MASALAH
• TUJUAN PENELITIAN
• BATASAN PENELITIAN
Pendahuluan
Latar Belakang
Keamanan dan kenyamanan bangunan merupakan elemen terpenting suatu bangunan.
Sertifikat Laik Fungsi merupakan salah satu instrument untuk memastikan ada tidaknya kedua
elemen tersebut dalam suatu bangunan. Sertifikat tersebut berisi standar-standar yang menjadi
acuan untuk keamanan dan kenyamanan pada tipologi bangunan tersebut. Pada kasus ini
penulis mengangkat tipologi bangunan berupa sekolah. Mengapa bangunan sekolah? Untuk
memastikan kualitas keamanan dan kenyamanan suatu sekolah agar mutu pendidikan di
Indonesia dapat terjamin. Sehingga peserta didik senantiasa merasa aman dan nyaman saat
berada dalam bangunan sekolah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia.
Pendahuluan
Latar Belakang
Contoh Kasus Disini
Pendahuluan
Rumusan Masalah
1. Apakah mayoritas bangunan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah sudah memenuhi
persyaratan keamanan menurut Sertifikat Laik Fungsi?
2. Apakah mayoritas bangunan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah sudah memenuhi
persyaratan keselamatan menurut Sertifikat Laik Fungsi?
3. Apakah mayoritas bangunan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah sudah memenuhi
persyaratan kenyamanan menurut Sertifikat Laik Fungsi?
Pendahuluan
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kelayakan fungsi bangunan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
2. Untuk memastiakan standar keamanan yang dirujuk pada bangunan sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah
3. Untuk membuat sebuah standar agar bangunan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dapat
terjamin dari segi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan.
Pendahuluan
Batasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis
melingkupi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
yang berlokasi di Yogyakarta. Dan sekolah yang
dituju merupakan sekolah berstatus negeri dan
swasta sehingga dapat membandingkan
kualitas dari fasilitas yang didapatkan di tiap
sekolah.
Penulis merencanakan untuk
membandingkan dua sekolah swasta yang
berada di daerah Sleman, Yogyakarta. Hal ini
dikarenakan pemikiran masyarakat bahwa
sekolah swasta memiliki fasilitas yang lebih
baik daripada sekolah negeri.
Kajian Pustaka
• BANGUNAN GEDUNG
• FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
• PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG
• KAJIAN TIPOLOGI BANGUNAN SEKOLAH
• SD/MI MENURUT PERMEN PENDIDIKAN NO 24 TAHUN 2007
Kajian Pustaka
Bangunan Gedung
Bangunan gedung merupakan sebuah wujud
fisik hasil dari perencanaan yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau keseluruhan
berada di atas dan/atau di bawah tanah dan/atau air.
Bangunan gedung berfungsi sebagai tempat atau
wadah untuk melakukan kegiatan. Baik untuk hunian
maupun tempat tinggal, kegiatan keagamaan, sosial,
ekonomi, budaya, maupun kegiatan khusus.
Kajian Pustaka
Fungsi Bangunan Gedung
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
bangunan gedung, fungsi bangunan dikategorikan menjadi lima fungsi. Yaitu:
1. Fungsi Hunian
2. Fungsi Keagamaan
3. Fungsi Usaha
4. Fungsi Sosial Budaya
5. Fungsi Khusus
Kajian Pustaka
Persyaratan Bangunan Gedung
Pemerintah menetapkan bahwa sebuah bangunan wajib memenuhi persyaratan
kemudahan bangunan gedung yang sudah dibuat oleh pemerintah dengan menggunakan prinsip
universal design. Prinsip Desain Universal meliputi:
kesetaraan penggunaan ruang;
keselamatan dan keamanan bagi semua;
kemudahan akses tanpa hambatan;
kemudahan akses informasi;
kemandirian penggunaan ruang;
efisiensi upaya pengguna; dan
kesesuaian ukuran dan ruang secara ergonomis.
Kajian Pustaka
Kajian Tipologi Sekolah
Berdasarkan undang-undang no 2 tahun 1989 sekolah adalah satuan pendidikan yang
berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Menurut
Permendikbud no 6 tahun 2019, sekolah dibagi menjadi tiga klasifikasi. Yaitu:
1. Sekolah Umum (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA)
2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
3. Sekolah Luarbiasa
Kajian Pustaka
SD/MI menurut Permendikbud no 24 Tahun 2007
Menurut Permendikbud no 24 Tahun 2007 terdapat 3 aspek dalam bangunan sekolah
umum. Aspek-aspek tersebut antara lain:
1. Lahan
2. Bangunan
3. Fasilitas
Masing masing dari aspek tersebut memiliki kriteria tersendiri untuk menentukan kelayakan
bangunan tersebut
Metode Penelitian
• TEKNIK PENGAMBILAN DATA
• SISTEMATIKA PENGAMBILAN NILAI
Metode Penelitian
Teknik Pengambilan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
Pengamatan langsung
Studi pustaka (Pengambilan data sekunder)
Pengambilan nilai menurut standar kelayakan
Metode Penelitian
Teknik Pengambilan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
1. Pengamatan langsung
2. Studi pustaka (Pengambilan data sekunder)
3. Pengambilan nilai menurut standar kelayakan
Metode Penelitian
Teknik Pengambilan Data
Contoh borang penilaian Sertifikat Laik Fungsi
menurut kajian kajian yang sudah dilakukan oleh
penulis.
Metode Penelitian
Teknik Pengambilan Data
Pengisian lembar penilaian dilakukan secara langsung dengan memperhatikan kondisi
sebenarnya yang ada di lapangan. Pengisian dilakukan dengan cara memberi tanda x pada poin
antara nol sampai empat yang paling sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berikut dilampirkan
keterangan terhadap nilai satu sampai dengan empat. Selanjutnya pada tabel keterangan diisi
dengan hasil atau permasalahan yang ditemui terkait hasil pengamatan.

Tabel keterangan nilai

Anda mungkin juga menyukai