1. Bangunan Sederhana: Gedung kantor yang ada desain prototipenya, sampai 2 lantai, luas sampai 500 m2, Bangunan rumah dinas tipe C, D, E tidak bertingkat, puskesmas, ged. Pendidikan tingkat dasar, s.d 2 lantai
2. Bangunan Tidak Sederhana: Gedung kantor yang tidak ada prototipenya, luas lebih dari 500 m2, tinggi lebih dari 2 lantai, bangunan rumah dinas tipe A dan B, rumah dinas tipe C,D, dan E yang bertingkat, Gedung Rumah Sakit klas A,B,C.D, gedung Pendidikan Tinggi universitas akademi, atau gedung pendidikan lanjutan bertingkat di atas 2 lantai
3. Bangunan Khusus: Istana negara, wisma negara, ged.Inst. Nuklir, Laboratorium, Terminal udara, Stasiun KA, Stadion, Rumah Tahanan, Bangunan Monumental, Ged. Pertahanan, Ged. Perwakilan Negara RI di luar Negeri. MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 45/PRT/M/2007
TENTANG
Pekerjaan Umum;
Pemerintah;
fungsional, andal, efektif, efisien, dan diselenggarakan secara tertib, diperlukan adanya Pedoman
pembangunannya;
4609);
ii
Perkotaan;
Lingkungan;
MEMUTUSKAN:
GEDUNG NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Pengertian
Pasal 1
iv
Bagian Kedua
Pasal 2
(3) Lingkup Pedoman Teknis ini meliputi substansi pedoman teknis dan
BAB II
Bagian Pertama
Pasal 3
3. Standar Luas;
5. Persyaratan Administrasi.
1. Tahap Persiapan;
Negara meliputi:
dimaksud pada ayat (1) pasal ini tercantum pada lampiran Peraturan
(3) Setiap orang atau Badan Hukum termasuk instansi Pemerintah, dalam
Bagian Kedua
Pengaturan Penyelenggaraan
Pasal 4
vi
Pasal 5
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN dan Undangundang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
vii
BAB III
Pasal 6
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 7
viii
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 8
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Kementerian /Lembaga.
Ditetapkan di : Jakarta
DJOKO KIRMANTO
Lampiran
Nomor : 45 /PRT/M/2007
1. BANGUNAN GEDUNG
3. PENGADAAN
4. PEMBANGUNAN
lingkungannya.
gedung negara.
gedung negara.
1. BANGUNAN SEDERHANA
negara dengan karakter sederhana serta memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana. Masa penjaminan
bertingkat;
3. BANGUNAN KHUSUS
yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan penyelesaian/teknologi khusus. Masa penjaminan
wisma negara;
gedung laboratorium;
rumah tahanan;
1. GEDUNG KANTOR
per-personil;
m2 per-personil;
c. Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan ruangruang khusus atau ruang pelayanan masyarakat,
kebutuhannya dihitung secara tersendiri (studi kebutuhan ruang) diluar luas ruangan untuk seluruh personil
2. RUMAH NEGARA
A 250 m2 600 m2
B 120 m2 350 m2
C 70 m2 200 m2
D 50 m2 120 m2
E 36 m2 100 m2
Wilayah;
a. DKI Jakarta : 20 %
c. Ibukota Kab/Kota : 40 %
d. Perdesaan : 50 %
disudut.
universitas, rumah sakit, dan lainnya mengikuti ketentuanketentuan luas ruang yang dikeluarkan oleh instansi yang
bersangkutan.
D. PERSYARATAN ADMINISTRATIF
pemenuhan persyaratan:
1. DOKUMEN PEMBIAYAAN
Kepala Satuan Kerja. Dalam dokumen pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara sudah termasuk:
berupa hak milik atau hak guna bangunan. Status hak atas
bersangkutan.
3. STATUS KEPEMILIKAN
5. DOKUMEN PERENCANAAN
bersangkutan.
6. DOKUMEN PEMBANGUNAN
7. DOKUMEN PENDAFTARAN
E. PERSYARATAN TEKNIS
Peraturan Pelaksanaan UU