Anda di halaman 1dari 9

 

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang : Kegiatan Perencanaan Teknis Pembuatan Liftt dan Eskalator Gedung DPRD
Kota Bontang ini untuk mengakomodir kebutuhan pengguna gedung DPRD
Kota Bontang dan untuk memudahkan transportasi dalam gedung bagi
orang dan barang secara vertikal.

Pekerjaan perancangan ini akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana


yang penunjukannya dilakukan melalui proses seleksi umum. Kerangka
Acuan Kerja (selanjutnya disebut KAK) ini disusun sebagai acuan bagi para
Konsultan Perencana dalam rangka mengikuti proses pengadaan jasa.

2. Maksud dan Tujuan : 1. Maksud Dan Tujuan Proyek.


a. Menyediakan fasilitas gedung yang lebih mendukung kenyamanan
di dalamnya berupa liftt dan eskalator, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kinerja pengguna gedung dalam beraktifitas sehari-
hari.
b. Memudahkan pergerakan barang secara vertikal guna memenuhi
kebutuhan pengguna gedung.

2. Maksud Dan Tujuan Perencanaan.


Perencanaan Teknis Pembuatan Liftt dan Eskalator Gedung DPRD Kota
Bontang dimaksudkan untuk memenuhi kenyamanan dan kebutuhan
pengguna gedung, yaitu para anggota dewan, dan Sekretariat Dewan.
Tujuan dari KAK ini adalah agar hasil/keluaran yang diharapkan dari
konsultan merupakan perencanaan yang matang yang mendukung
pelaksanaan fisik pembuatan liftt dan eskalator yang ditambahkan
pada gedung yang sudah beroperasi, di mana penambahan ke struktur
utama gedung tersebut diharapkan tetap memperhatikan kaidah-
kaidah keamanan, keselamatan dan kenyamatan pengguna, properti
dan gedung itu sendiri.

3. Sasaran : Untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kenyamanan pengguna


gedung DPRD Kota Bontang.

4. Lokasi Kegiatan : Gedung DPRD Kota Bontang, Kelurahan Bontang Lestari Kota Bontang.

5. Sumber Pendanaan : Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Kas Daerah/APBD Kota
Bontang Tahun Anggaran 2011.

6. Nama dan Organisasi : Nama Pejabat Pembuat Komitmen : __________


Pejabat Pembuat
Komitmen : Proyek/Satuan Kerja : __________
 

Data Penunjang

7. Data Dasar : Data Fisik.


1. Lokasi Proyek : Kawasan Pemerintahan Kelurahan Bontang Lestari kota
Bontang.
2. Data Fisik : adalah gedung yang sudah dipergunakan selama kurang
lebih 2 (dua) tahun setinggi 3 (tiga) lantai.
3. Data Lapangan :
a. As built drawing pelaksanaan pembangunan Gedung DPRD Kota
Bontang.
b. Perhitungan struktur bangunan hasil perencanaan Gedung DPRD
Kota Bontang.
c. Data Tanah Lokasi Gedung DPRD Kota Bontang.
4. Aksesibilitas : Akses menuju Gedung relatif baik, dapat dijangkau
dengan kendaraan pribadi tetapi belum bisa dijangkau kendaraan
umum.
5. Rencana yang akan dibangun.
a. Penambahan sarana liftt dan eskalator di dalam bangunan pada
titik-titik tertentu dalam bangunan dengan memperhatikan faktor-
faktor keselamatan, keamanan, kenyamanan dan estetika.

b. Detil-detil lainnya yang dibutuhkan namun belum masuk KAK ini,


yang nantinya ditentukan oleh Pemberi Tugas pada saat proses
DED.

8. Standar Teknis : Kriteria Umum.


Perencanaan Pembuatan Liftt dan Eskalator Gedung DPRD Kota Bontang
ini harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan dan persyaratan instalasi
elevator dan eskalator yang berlaku, baik segi arsitektural, konstruksi,
mekanikal / elektrikal. Standar dan peraturan yang digunakan adalah edisi
terakhir yang masih berlaku yang berkaitan langsung/tidak langsung
dengan transportasi dalam gedung antara lain :

1. Peraturan Daerah DKI Jakarta yang berkaitan dengan jenis instalasi


transportasi dalam gedung yang dirancang atau yang berpengaruh
terhadap pengoperasian jenis instalasi yang dirancang.

2. Standar Nasional Indonesia, Pedoman Teknik, dan rekomendasi dari


instansi yang berwenang :
a. SNI 05-2189-1999, Istilah dan Definisi.
b. SNI 03-2190-1999, Syarat-syarat umum Konstruksi Lift Penumpang
yang dijalankan dengan Motor Traksi.
c. SNI 03-2190.1-2000, Syarat-syarat umum Konstruksi Lift Hidrolis.
d. SNI 03-2190.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lift Pelayanan
(Dumb waiter).
e. SNI 03-6247.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lift
penumpang.
f. SNI 03-6248-2000, Konstruksi Eskalator.
g. SNI 03-6573-2000, Tata Cara Perancangan Sistem Transportasi
Vertikal Dalam Gedung (Lift).
h. SNI 03-7017.1-2004, Pemeriksaan dan Pengujian Lift Traksi pada
Bangunan Gedung, Pemeriksaan dan Pengujian serah terima.
i. SNI 03-7017.2-2004, Pemeriksaan dan Pengujian Lift Traksi pada
Bangunan Gedung, Pemeriksaan dan Pengujian Berkala.
 

3. Peraturan Lift Listrik, Pesawat Angkat dan Angkut dari Departemen


Tenaga Kerja, edisi terakhir.
4. Standar dan Peraturan Internasional lain yang diijinkan oleh Instansi
Berwenang (Standar, peraturan dan acuan internasional lain yang
setara yang tidak bertentangan dengan peraturan di Indonesia).

9. Referensi Hukum : 1. Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.


2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
3. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010.

4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan


Jasa Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Bangunan Gedung.
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 468 /
KPTS /1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 10 /
KPTS / 2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
8. Keputusan Mentari Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332 /
KPTS / M / 2002 Tentang pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 152 Tahun 2004 Tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 207 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Jasa Konstruksi Pemerintah Secara Elektronik.
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan.
14. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor 22/SE/M/2007
tanggal 12 desember 2007 tentang Pedomana Besaran Biaya Personil
dalam Penyusunan Harga Perkiran Sendiri (HPS) / Rencana Anggaran
Biaya (RAB) Paket Pekerjaan Konsultansi di Lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum.
15. Surat Edaran bersama antara BAPPENAS dan Departemen Keuangan
Nomor 1203/D.II/03/2000–SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000
tentang Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
 jasa konsultansi (biaya langsung personil/remuneration) dan biaya
langsung non personil (direct reimbursable cost).
16. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan
Indonesia Nomor 52/SK.DPN/X/2010 tentang Ketentuan Pedoman
Standar Minimal Tahun 2010 Biaya Langsung Personil
(Remuneration/ Billing Rate) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct
Reimbursible Cost) untuk penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Jasa Konsultansi.
 

10. Lingkup Kegiatan : 1. Perencanaan Arsitektur - Sipil.


a. Pengumpulan Data Lapangan.
1. Berdasarkan gambar terbangun atau as built drawing atau
pengumpulan data dan pengukuran di lapangan.
2. Perhitungan struktur bangunan yang sudah dibangun dan
dipergunakan saat ini.
b. Prarencana Arsitektur dan Sipil- Struktur Bangunan Gedung :
1. Skematik Desain (Denah, Tampak, potongan) skala 1:200 (sesuai
kebutuhan).
2. Skematik Layout Tata Letak lift dan eskalator (block plan).
3. Spesifikasi Umum (Sistem dan Material) Bangunan.
4. Perhitungan Struktural dan pembebanan terhadap bangunan
apabila ditambah dengan pemasangan lift dan eskalator.

5. Prarencana Elektrika - Mekanikal Skematik desain Sistem lift


dan eskalator skala 1:200.
6. Perhitungan kapasitas terpasang peralatan ME.
7. Spesifikasi Umum (Jenis, Sistem, dan Material) peralatan/
instalasi.
8. Estimasi Biaya Elektrikal- Mekanikal.

2. Perancangan Detail Engineering Design.


a. Pengembangan Prarencana.
1. Pengembangan Gambar Rancangan Arsitektur skala 1:200.
2. Pengembangan Gambar Rancangan Sipil - Struktur skala 1:200.

3. Pengembangan Sistem and Spesifikasi Umum (termasuk


integrasi antar system bangunan A/S/ME).
b. Pembuatan Gambar Kerja.
1. Gambar Kerja Arsitektur Skala 1:5 s/d 1:100.
2. Gambar kerja Sipil - Konstruksi skala 1:5 s/d 1:100.
3. Gambar Kerja M-E skala 1:5 s/d 1:100.
c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) A/S/ME.
1. Penyusunan Jenis dan Volume Pekerjaan (BQ).
2. Penyusunan Analisa Harga Satuan.
d. Penyusunan Laporan Akhir Perencanaan.
1. Rencana Pekerjaan, Paket Pelaksanaan & Tahapan
Pembangunan.
2. Laporan Hasil Perencanaan.
3. Pelelangan.
a. Membantu menyiapkan Dokumen Pelelangan.
b. Memberi Penjelasan Perencanaan pada Rapat Penjelasan
pelelangan.
4. Pengawasan Berkala.
a. Memberi penjelasan/ memecahkan masalah yang timbul di
lapangan.

11. Keluaran-Keluaran : 1. Output.


Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya akan diatur dalam surat
perjanjian tersendiri, yang meliputi :

a.   - Laporan Pendahuluan
Buku Laporan :   5 Eksp
Laporan data lapangan   :   5 Eksp
Konsep Pra disain :   5 Eksp
 

b.   - Laporan Antara
Buku Laporan :   5 Eksp
Pengembangan Pra rencana   :   5 Eksp
Gambar Kerja Arsitektur Sipil MEP   :   5 Eksp
Laporan Estimasi Biaya   :   5 Eksp
CD gambar dan laporan   :   5 Buah

c.   - Laporan Akhir
Buku Laporan Akhir   :   5 Eksp
Gambar Arsitektur Sipil dan MEP   :   5 Eksp
Perhitungan Struktur dan ME   :   5 Eksp
Rencana Kerja dan Syarat   :   5 Eksp
Bill of Quantity (BQ)   :   5 Eksp
Engineering Estimate (EE)   :   5 Eksp
CD untuk semua dokumen   :   5 Buah

2. Pemaparan, Asistensi dan Diskusi.


Pada setiap selesainya suatu tahapan Perencanaan akan diadakan
suatu pertemuan bersama antara Konsultan Perencana, Pemberi
Tugas serta Unsur instansi terkait guna membahas hasil pekerjaan
yang telah dicapai dan menambahkan data yang diperlukan bagi
tahapan berikutnya. Tahapan pembahasan ini sudah termasuk dalam
waktu pelaksanaan yang diajukan oleh KONSULTAN PERENCANA.

3. Jenis Dan Bentuk Presentasi Laporan/ Produk Kerja.


a. Produk Draft Final.
1. Dalam proses pekerjaan perencanaan, konsultan wajib
menyiapkan masing-masing satu set produk draft lengkap untuk
diparaf sebagai bukti persetujuan produk final.
2. Laporan program kemajuan pekerjaan perencanaan ditetapkan
berdasarkan hasil dari persetujuan atas produk draft dengan
bobot kemajuan pekerjaan berdasarkan kepada bobot
pekerjaan untuk setiap tahap pekerjaan, dan bukan
berdasarkan waktu atau man- hour unit yang telah digunakan.

b. Produk Final.
1. Hasil kerja final berupa penggandaan 5 (lima) set masing-
masing Laporan / Dokumen dalam bentuk fotocopy laporan dan
gambar dokumen yang telah disahkan oleh Tim Teknis Dinas
Pekerjaan Umum Kota Bontang.
2. Semua bentuk dokumen gambar dan RAB disertakan dalam
Compact Disc (CD) sebanyak 5 (lima) rangkap.

4. Bentuk Presentasi Buku Laporan.


a. Semua laporan berupa buku/ tulisan disusun dengan ukuran F4
dengan ukuran dan bentuk huruf yang cukup jelas terbaca.
b. Laporan berupa tabel/ gambar dengan ukuran lebih besar dapat
dilipat sesuai ukuran yang ditetapkan.
c. Buku laporan antara lain meliputi :
1. Laporan survey.
2. Perhitungan Konstruksi, Perhitungan ME.
3. Rencana Kerja dan Syarat- syarat (RKS), rencana Anggaran Biaya
(RAB).
 

5. Bentuk Presentasi Gambar


Dokumen gambar dibuat dalam 2 ukuran kertas Gambar, yaitu:
a. Gambar Pra Rencana ukuran kertas A3 : Skala Gambar 1:200.
b. Gambar Kerja (Rencana Detail) Ukuran kertas disesuaikan :
1. Gambar Kerja (Denah/ Layout) : skala 1:50 s/d 1:100.
2. Gambar Kerja (Detail- detail) : skala 1:5 s/d 1:20.

12. Peralatan, Material, Personil   : Tidak ada.


dan Fasilitas dari Pejabat
Pembuat Komitmen

13. Peralatan dan Material : 1. Kendaraan yang diperlukan untuk mobilisasi personil dan peralatan ke
dari Penyedia Jasa lokasi.
Konsultansi 2. Peralatan untuk survey lapangan dan pengukuran.
3. Peralatan untuk keperluan kantor selama pelaksanaan kegiatan.

14. Lingkup Kewenangan :


Penyedia Jasa

15. Jangka Waktu : Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Penyelesaian Kegiatan Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaan diatas
perencana harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 120 (seratus dua
puluh) hari kalender atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat
penjelasan pekerjaan terhitung sejak
penandatanganan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

16. Personil : Jumlah

Posisi Kualifikasi Orang


Bulan
 Tenaga Ahli
 Team Leader Pendidikan minimal S1 Sipil atau Arsitektur dengan 1
pengalaman profesional di bidang enjineering minimal 9
tahun atau S2 dengan disiplin ilmu sama minimal
pengalaman 4 tahun dan memiliki SKA ahli muda di bidang
sejenis.

Ahli Arsitektur Pendidikan minimal S1 Arsitektur dengan pengalaman 1


profesional di bidang enjineering minimal 5 tahun atau S2
dengan disiplin ilmu sama minimal pengalaman 3 tahun dan
memiliki SKA.

Ahli Sipil / Struktur Pendidikan minimal S1 Sipil atau Strukturdengan 1


pengalaman profesional di bidang enjineering minimal 5
tahun atau S2 dengan disiplin ilmu sama minimal
pengalaman 3 tahun dan memiliki SKA.

Ahli Elektrikal Pendidikan minimal S1 Elektro dengan pengalaman 1


profesional di bidang enjineering minimal 8 tahun atau S2
dengan disiplin ilmu sama minimal pengalaman 4 tahun dan
memiliki SKA.

Ahli Mekanikal Pendidikan minimal S1 Teknik Mesin dengan pengalaman 1


profesional di bidang enjineering minimal 5 tahun atau S2
dengan disiplin ilmu sama minimal pengalaman 3 tahun dan
memiliki SKA.

Asisten Tenaga Ahli


Asisten Ahli Arsitektur Pendidikan minimal S1 bidang disiplin ilmu sejenis dengan 2
pengalaman profesional di bidang enjineering minimal 3
tahun

Asisten Ahli Sipil / Pendidikan minimal S1 Sipil atau Struktur dengan 2


 

pengalaman profesional di bidang enjineering minimal 3


Struktur
Asisten Ahli Mekanikal tahun.
Pendidikan minimal S1 Teknik Mesin dengan pengalaman 2
profesional di bidang enjineering minimal 3 tahun.

Asisten Ahli Elektrikal Pendidikan minimal S1 Elektro dengan pengalaman 2


profesional di bidang enjineering minimal 3 tahun.

Tenaga Sub Profesional


Operator CAD/CAM berlatar belakang minimal pendidikan D3/S1 dengan 4
pengalaman minimal 10 tahun di bidang gambar teknis
dengan komputer.

Surveyor memiliki latar belakang pendidikan D3/S1 dengan 2


pengalaman dibidangnya minimal 6 tahun.

Tenaga Pendukung
Administrator Memiliki latar belakang pendidikan D3 dengan pengalaman 1
3 tahun di proyek.

Sekretaris Sekretaris berlatar belakang minimal pendidikan D3 dengan 1


pengalaman minimal 3 tahun.

Operator Komputer Operator komputer berlatar belakang minimal pendidikan 1


SMA dengan pengalaman minimal 3 tahun.

17. Jadwal Tahapan : Bulan Ke

Pelaksanaan Kegiatan 1 2 3 4
Survey dan Presentasi Laporan Proses dari pra Presentasi Presentasi laporan
Pengumpulan Pendahuluan disain menjadi Laporan Antara Akhir dan penyerahan
Data DED dan proses produk disain
asitensi

18. Laporan Pendahuluan : Laporan Pendahuluan memuat :


1. Data Survei dan lapangan.
2. Beberapa alternatif perencanaan perletakan lift eskalator dan
alternatif spesifikasi material.
3. Konsep atau Prarencana Arsitektur dan Sipil- Struktur Bangunan
Gedung :
a. Skematik Desain (Denah, Tampak, potongan) skala sesuai dengan
kebutuhan.
b. Skematik Layout Tata Letak lift eskalator.
c. Spesifikasi Umum (Sistem dan Material) Bangunan.
d. Pemilihan jenis struktur secara umum.
e. Estimasi Biaya Arsitektural dan Sipil - Struktur.
f. Prarencana Elektrika - Mekanikal .
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (empat puluh lima) hari
kerja/bulan sejak SPMK.

19. Laporan Antara : Laporan antara memuat :


a. Pengembangan Prarencana : Pengembangan Gambar Rancangan
Arsitektur, Sipil – Struktur, Mekanikal Elektrikal dan sistem
integrasinya skala 1:200.
b. Pembuatan Gambar Kerja: Gambar Kerja Arsitektur, Sipil-Struktur,
 
Mekanikal Elektrikal, Skala 1:5 s/d 1:100.
c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) keseluruhan, yaitu :
Penyusunan Jenis dan Volume Pekerjaan (BQ) dan Penyusunan Analisa
Harga Satuan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 100 (seratus) hari
kerja/bulan sejak SPMK.
20. Laporan Akhir : Laporan Akhir memuat :
a. Buku laporan akhir perencanaan.
b. Album Gambar Perencanaan Arsitektur, Sipil, Mekanikal Elektrikal.
c. Perhitungan Struktur dan Mekanikal-Elektrikal.
d. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS).
e. Bill of Quantity (BQ).
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
g. Dokumen Pengadaan Jasa Pemborongan.

21. Produksi Dalam Negeri : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

22. Persyaratan Kerjasama : Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi :
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm yang bertanggung
 jawab terhadap hasil pekerjaan keseluruhan kepada Pemberi Tugas.
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan diketahui oleh
Pemberi Tugas.
c. Besaran persentase modal atau pembagian kewenangan dalam
pelaksanaan kegiatan diketahui Pemberi Tugas.

23. Pedoman Pengumpulan : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Data Lapangan a. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada.
b. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di lokasi.
c. Menghormati kearifan lokal.
d. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan instansi terkait.

24. Alih Pengetahuan : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada Pemberi Tugas.

Bontang, Juni 2011

Kuasa Pengguna Anggaran

Ervina Setianingsih, ST., MT


NIP. 19750223 20003 2 007

Anda mungkin juga menyukai