Anda di halaman 1dari 4

Persyaratan Pembangunan Gedung

Pemerintah resmi menghapus aturan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam Undang-
undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Sebelumnya, IMB diwajibkan untuk pembangunan
gedung, aturan soal itu diatur dalam Undang-undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.

Kini, membangun gedung tidak lagi membutuhkan IMB. Pemerintah sudah menyiapkan
penggantinya yaitu Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Aturan soal PBG ini ditemui di
dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang dulu bernama IMB adalah adalah perizinan
yang diberikan kepada pemilik Bangunan Gedung untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan standar
teknis bangunan gedung.

Persyaratan IMB ( Izin Mendirikan Bangunan) / PBG (Persetujuan Bangunan Gedung)


1. Informasi KTP/KITAS
2. ITR ( Informasi Tata Ruang) atau PKKPR (Persetujuan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang)
3. Surat Perjanjian pemanfaatan tanah antara pemilik tanah dan Pemilik Bangunan
Gedung
4. Dokumen lingkungan sesuai peraturan perundangan (AMDAL, UKL/UPL, SPPL)
5. Data Penyedia Jasa Perencana Konstruksi atau Arsitek berlisensi
6. Gambar Teknis Bangunan ( Arsitektur, Struktur dan MEP )
7. Informasi tentang hasil penyelidikan Tanah / Sondir (untuk bangunan minimal 3
Lantai atau lebih)
8. Spesifikasi teknis Bangunan ( arsitektur, Struktur, dan MEP )
9. Perhitungan Teknis Bangunan ( untuk minimal 2 Lantai atau lebih)

Standar Pelayanan Pengesahan Gambar Perencanaan Arsitektur GPA

1. Menginput Formulir Tanda Daftar Usaha Pekerjaan Umum (Pengesahan Gambar


Perencanaan Arsitektur) secara elektronik melalui Jakevo.jakarta.go.id
2. Identitas Pemohon/Penangung Jawab • WNI : Scan Asli Kartu Tanda Penduduk
(KTP-el) • WNA : Scan Asli Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA /
Paspor
3. Jika dikuasakan, Scan Asli Surat kuasa di atas kertas bermaterai sesuai peraturan
yang berlaku dan KTP-el orang yang diberi kuasa
4. Scan Asli Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR) jika luas tanah lebih dari 5000 m2
5. Scan Asli Ketetapan Rencana Kota Administrasi (KRK)
6. Proposal teknis yang dilengkapi dengan: ? Draft Gambar Perencanaan Arsitektur
(draft GPA atau RTLB) yang ditandatangani oleh konsultan perencana yang memiliki
Izin Pelaku Teknis Bangunan (IPTB) [softcopy] dalam bentuk file Auto CAD (.dwg)
dan hardcopy]; GPA dibuat dengan menggunakan template berdasarkan Pedoman
Gambar Perencanaan Arsitektur (Lampiran: Buku 1) dan Panduan Layer CAD
(Lampiran: Buku 3), dengan mengikuti ketentuan yang ada di dalam Pedoman Teknis
(Lampiran: Buku 2) ? kajian pengelolaan air hujan melalui proses pra permohonan
terlebih dahulu ? Foto lokasi dan sekitarnya, serta foto dari Google Maps
Pelayanan Sidang Tim Ahli Bangunan Gedung TABG :

1. Surat Permohonan Sidang TABG


2. Surat kuasa dari pemilik bangunan ke arsitek/perencana bangunan
3. Surat pernyataan perencana telah memenuhi peraturan tentang bangunan gedung
di Kota Malang dan telah mengikuti kriteria serta standar perencana, rencana kota
dan tata bangunan yang berlaku
4. Fotokopi Sertifikat Keahlian Perencana Arsitektur, Perencana Struktur dan
Perencana Mekanikal Elektrikal
5. Fotokopi Ijazah dan Kartu Tanda Penduduk penanggung jawab Arsitektur, Struktur
dan Mekanikal Elektrikal
6. Fotocopy Ketetapan Rencana Kota (KRK) / Advice Planning (AP)/ Site Plan
7. Fotocopy Bukti kepemilikan tanah/Sertifikat/AJB/Petok D yang dilegalisir Pejabat
Pembuat Tanah (BPN/Camat/Notaris)
8. Dokumen AMDAL
9. Dokumen ANDALALIN
10. Dokumen Keabsahan konsultan dari investor/pemohon
11. Perhitungan Struktur Atas dan /atau Struktur Bawah (untuk bangunan gedung ? 2
lantai dan /atau bentang struktur > 6m)
12. Gambar Rencana Struktur dan /atau Geoteknik
13. Gambar Rencana Pondasi termasuk detailnya
14. Gambar Rencana Kolom, Balok dan Plat termasuk detailnya
15. Gambar Rencana Struktur Atap (Rangka dan Penutup), termasuk detailnya 16.
Spesifikasi Umum Struktur
17. Spesifikasi Khusus Struktur (Jika ada)
18. Kajian penyelidikan tanah
19. Peta udara (google earth) terakhir atas lokasi yang dimohon 2
20. Peta lokasi, skala 1 : 5000 atau 1 : 10.000 Menunjukkan proyek bangunan dalam
lingkup kota (makro)
21. Rencana blok, skala 1 : 5000 atau 1 : 10.000 Memperlihatkan blok bangunan
22. Rencana tapak/peta situasi, skala 1:200 atau 1:500 Memperlihatkan ruang
terbuka hijau yang meliputi pola penghijauan dan pedestrian
23. Denah tiap lantai bangunan, skala 1:200 atau 1:500
24. Tampak bangunan, skala 1:200 atau 1:500 Minimal 2 buah yaitu tampak depan
dan tampak samping
25. Potongan bangunan dan/atau site apabila tanah berkontur skala 1:200 atau
1:500 Minimal 2 buah yaitu potongan memanjang dan potongan melintang
26. Gambar sumur resapan air hujan (SRAH) dan perhitungan, skala 1:20 atau 1:50
27. Gambar kolam resapan air hujan (KR) dan perhitungan, skala 1:20 atau 1:50
(untuk luas tanah >5000 m2)
28. Gambar detail tangga kebakaran, jalur evakuasi, smoke lobby dan refugee area
(area titik kumpul), skala 1:50 (Denah dan potongan, untuk bangunan diatas 4 lantai
refugee area)
29. Gambar sarana dan prasarana bangunan untuk penyandang cacat Ramp, toilet,
lift, parkir (disesuaikan dengan bangunan)
30. Gambar penempatan area Musholla dan Kantin 31. Gambar fasilitas parkir 32.
Perhitungan kebutuhan parkir
33. Spesifikasi Umum Arsitektur
34. Perhitungan utilitas yang terdiri dari : a) perhitungan kebutuhan air bersih b)
perhitungan kebutuhan listrik c) perhitungan penampungan dan pengolahan limbah
cair dan padat d) perhitungan beban kelola air hujan
35. Gambar sistem sanitasi yang terdiri dari : a) Gambar sistem air bersih b) Gambar
air kotor c) Gambar limbah cair d) Gambar limbah padat e) Gambar persampahan
36. Gambar sistem pengelolaan air hujan
37. Gambar sistem drainase dalam tapak
38. Perhitungan sistem pengelolaan air hujan dan drainase dalam tapak
39. Gambar sistem instalasi listrik yang terdiri dari : a) gambar sumber listrik b)
gambar jaringan c) gambar pencahayaan
40. Perhitungan tingkat kebisingan dan / atau getaran
41. Perhitungan proteksi kebakaran yang disesuaikan dengan tingkat risiko
kebakaran
42. Perhitungan sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan
43. Perhitungan sistem transportasi vertikal
44. Perhitungan sistem komunikasi intern dan ekstern
45. Perhitungan sistem penangkal/proteksi petir
46. Gambar sistem proteksi kebakaran yang disesuaikan dengan tingkat risiko
kebakaran
47. Gambar sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan
48. Gambar sistem transportasi vertikal
49. Gambar sistem komunikasi intern dan ekstern
50. Gambar sistem penangkal/proteksi petir
51. Spesifikasi Umum Utilitas/ Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing
52. Seluruh dokumen disimpan berbentuk softcopy (harap simpan di flashdisk)

Izin Mendirikan Bangunan: IMB Pondasi


(Bangunan Non Rumah Tinggal Jumlah Lantai > 8 Lantai)

1. Surat permohonan yang didalamnya terdapat pernyataan kebenaran dan keabsahan


dokumen & data di atas kertas bermaterai Rp 6.000
2. Surat kuasa yang di tandatangani bersama jika nama yang tertera di sertipikat lebih
dari 1 (satu)
3. Indentitas Pemohon/Penangung Jawab • WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan
NPWP (Fotokopi) • WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA /
Paspor (Fotokopi)
4. Surat kuasa kepada pemilik IPTB di atas kertas bermaterai RP 6.000
5. Jika Badan Hukum / Badan Usaha • Akta pendirian dan perubahan (Kantor Pusat
dan Kantor Cabang, jika ada) (Fotokopi) • SK pengesahan pendirian dan perubahan
(Fotokopi) yang dikeluarkan oleh : • Kemenkunham, jika PT dan Yayasan •
Kementrian, jika Koperasi • Pengadilan Negeri, jika CV • NPWP Badan Hukum
(Fotokopi) Jika Lembaga/ Kementrian/ SKPD/ BUMN / BUMD • Surat Keputusan
(SK) Pendirian Badan Usaha dari Instansi Pemerintah apabila merupakan
BUMN/BUMD • SK Pengangkatan penanggung jawab dari SKPD/Kementrian
6. NIB (Nomor Induk Berusaha)
7. Surat Pernyatan tanah tidak sengketa di atas kertas bermaterai Rp 6.000
8. Surat pernyataan GPA yang diajukan dalam permohonan IMB Pondasi sesuai
dengan GPA terakhir yang telah disahkan, dengan menyebutkan nomor dan tanggal
Pengesahan GPA (bermaterai)
9. Surat pernyataan kesanggupan membayar retribusi dan/atau denda di atas kertas
bermaterai RP 6.000
10. Bukti Kepemilikan Tanah • Sertifikat tanah; Fotokopi Sertipikat Hak Milik/Sertipikat
Hak Guna Bangunan/Sertipikat Hak Pakai /Sertipikat Hak Pengelolaan, (pengecekan
legalisasi oleh petugas di dalam website http://ptsp.atrbpn.go.id) disertai lampiran
gambar situasi lahan yang utuh dan jelas, • Surat Kavling dari Pemerintah Daerah
melalui Perangkat Daerah yang ditunjuk oleh Gubernur dan diketahui oleh instansi
yang berwenang, harus melampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai
dan/atau dimiliki tidak dalam sengketa dari Pemilik Bangunan Gedung dan diketahui
oleh Lurah setempat; • Surat persetujuan/penunjukan Gubernur/Perangkat Daerah
untuk Bangunan Gedung bersifat sementara, Bangunan Gedung di atas/bawah
prasarana, Bangunan Gedung di atas/bawah air atau Bangunan Gedung Khusus dan
penampungan sementara; • Surat pernyataan dari instansi pemerintah yang
mengajukan permohonan khusus untuk Bangunan Gedung milik Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah. • Surat keterangan aset dari instansi pemerintah yang
mengajukan permohonan khusus untuk Bangunan Gedung milik pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai