Anda di halaman 1dari 8

II.

INDEKS HARGA SATUAN TERTINGGI PER M2 BANGUNAN GEDUNG, BANGUNAN RUMAH DINAS DAN PAGAR BANGUNAN

II.D.1 Indeks Harga Satuan Tertinggi Per M Bangunan Gedung HARGA GEDUNG BERTINGKAT per m (Rupiah) NO 1 KABUPATEN/KOTA Sederhana Kab. Purworejo 3,728,000 Tidak Sederhana 5,219,000 HARGA GEDUNG TIDAK BERTINGKAT per m (Rupiah) Sederhana 2,802,000 Tidak Sederhana 3,922,000

Keterangan : * Perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri Kimpraswil No. 332/ KPTS/ M2001 tentang Pedoman Pembangunan Gedung Negara * Harga diatas merupakan biaya total konstruksi bangunan dikurangi biaya pengurusan IMB

II.D.2 Indeks Harga Satuan Tertinggi Per M Rumah Dinas HARGA RUMAH DINAS per m BERDASARKAN TYPE (Rupiah) B 3,362,000

NO. 1

KABUPATEN/KOTA A Kab. Purworejo 2,802,000

C 3,362,000

Keterangan : * Perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri Kimpraswil No. 332/ KPTS/ M2001 tentang Pedoman Pembangunan Gedung Negara * Harga diatas merupakan biaya total konstruksi bangunan dikurangi biaya pengurusan IMB

II.D.3 Indeks Harga Satuan Tertinggi Per M1 Pagar Bangunan Gedung / Rumah Dinas HARGA PAGAR BELAKANG/ SAMPING GEDUNG/ HARGA PAGAR DEPAN GEDUNG/ RUMAH DINAS RUMAH DINAS per m (Rupiah) per m (Rupiah) Sederhana 1 Kab. Purworejo 925,000 Tidak Sederhana 1,017,500 Sederhana 892,000 Tidak Sederhana 981,200

NO

KABUPATEN/KOTA

Keterangan : * Perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri Kimpraswil No. 332/ KPTS/ M2001 tentang Pedoman Pembangunan Gedung Negara * Harga diatas merupakan biaya total konstruksi bangunan dikurangi biaya pengurusan IMB

II.D.4 Indeks Harga Satuan Tertinggi Per M1 Pagar Rumah Dinas NO KABUPATEN/KOTA HARGA PAGAR HARGA PAGAR DEPAN RUMAH BELAKANG/SAMPING RUMAH DINAS per m BERDASARKAN TYPE DINAS per m BERDASARKAN TYPE (Rupiah) (Rupiah) A 1 Kab. Purworejo 763,000 B 839,300 C 839,300 A 580,000 B 638,000 C 638,000

Keterangan : * Perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri Kimpraswil No. 332/ KPTS/ M2001 tentang Pedoman Pembangunan Gedung Negara * Harga diatas merupakan biaya total konstruksi bangunan dikurangi biaya pengurusan IMB

Tim Penyusun 2013

TABEL SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH KLASIFIKASI BANGUNAN SEDERHANA

NO A.

URAIAN Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan 1 Jarak Antar Bangunan minimal 3 m

Ketinggian Bangunan

maksimun 2 lantai

3 4 5 6 7 8 9

Ketinggian Langit-langit Koefisian Dasar Bangunan Koefisian Lantai Bangunan Koefisian Dasar Hijau Garis Sempadan Wujud Arsitektur Pagar Halaman **)

min. 2,60 m sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai fungsi & kaidah arsitektur sederhana menggunakan bahan dinding batu bata/bataco (1/2 batu), besi, baja, kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan dengan rancangan wujud arsitektur bangunan.

10 Kelengkapan Sarana dan Prasarana Lingkungan *) - parkir kendaraan minimal 1 parkir kendaraan untuk 60 m2 luas bangunan gedung - aksesibilitas - drainase - pembuangan sampah - pembuangan limbah tersedia sarana aksesibilitas bagi penyandang cacat. tersedia drainase sesuai SNI yang berlaku tersedia tempat pembuangan sampah sementara tersedia sarana pengolahan limbah, khususnya untuk limbah berbahaya tersedia penerangan halaman

- penerangan halaman B. Persyaratan Bahan Bangunan 1 Bahan penutup lantai 2 Bahan dinding luar 3 4 5 6 Bahan dinding dalam Bahan penutup plafond Bahan penutup atap Bahan kusen dan daun pintu

Keramik, vinil, tegel PC Bata, batako diplester dan dicat, kaca Bata, batako diplester dan dicat, kaca, partisi kayu lapis Kayu lapis dicat Genteng, asbes, seng, sirap kayu dicat/alumunium

Tim Penyusun 2013

C.

Persyaratan Struktur Bangunan 1 Pondasi 2 3 4 5 6

Batu belah, kayu, beton-bertulang K200

Struktur lantai (khusus untuk bangunan gedung Beton bertulang bertingkat) K-200, baja, kayu kelas kuat II Kolom Balok Rangka Atap Kemiringan atap Beton bertulang K-200, baja, kayu kelas kuat II Beton bertulang K-200, baja, kayu kelas kuat II Kayu kelas kuat II, baja Genteng min. 300, sirap min. 22.50, seng min 150

D.

Utilitas Prasarana dan Sarana Dalam Bangunan 1 Air bersih PAM, sumur pantek 2 Saluran air hujan Talang, saluran lingkungan 3 Pembuangan air kotor bak penampung 4 Pembuangan kotoran bak penampung 5 Bak SeptikTank & resapan berdasarkan kebutuhan 6 Sarana pengamanan terhadap bahaya Mengikuti ketentuan dalam Kep. kebakaran *) Meneg PU No. 10/KPTS/2000 dan Kep. Meneg PU No. 11/KPTS 2000, standar nasioanl Indonesia (SNI) yang berlaku 7 8 Sumber Daya Listrik *) Penerangan PLN, generator 100-215 lux/m2, dihitung berdasarkan kebutuhan dan fungsi bangunan serta SNI yang berlaku 6-10% bukaan atau dengan tata udara buatan (AC*) tidak diperlukan

Tata Udara

10 Sarana transportasi vertikal *)

11 Aksesibilitas bagi penyandang cacat *) Sesuai ketentuan dalam Kep.Men PU No.468/KPTS/1998, minimal ramp untuk bangunan klasifikasi sederhana 12 Telepon *) 13 Panangkal petir E. Sarana Penyelamatan 1 Tangga penyelamatan (khusus untuk bangunan bertingkat) 2 3 Tanda penunjuk arah Pintu sesuai kebutuhan penangkal petir lokal

lebar minimal = 1,20m, dan bukan tangga putar jelas, dasar putih huruf hijau Lebar min.=0,90 m, satu ruang minimal 2 pintu dan membuka keluar Lebar min.=1,80 m

4 *) **)

Koridor/selasar

Pembiayaan tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per m2, dan dianggarkan tersendiri sebagai biaya non-standar Pembiayaan tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per m2 bangunan gedung negara, dan dianggarkan tersendiri sesuai dengan harga satuan tertinggi per-m2 bagunan pagar gedung negara

Tim Penyusun 2013

KLASIFIKASI BANGUNAN TIDAK SEDERHANA

minimal 3 m, untuk bangunan bertingkat dihitung berdasarkan pertimbangan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan maksimun 8 lantai (diatas 8 lantai harus mendapat rekomendasi Menteri Pekerjaan Umum. min. 2,80 m sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai ketentuan Peraturan Daerah setempat sesuai fungsi & kaidah arsitektur menggunakan bahan dinding batu bata/bataco (1/2 batu), besi, baja, kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan dengan rancangan wujud arsitektur bangunan.

minimal 1 parkir kendaraan untuk 60 m2 luas bangunan gedung tersedia sarana aksesibilitas bagi penyandang cacat. tersedia drainase sesuai SNI yang berlaku tersedia tempat pembuangan sampah sementara tersedia sarana pengolahan limbah, khususnya untuk limbah berbahaya tersedia penerangan halaman

Marmer lokal, keramik, vinil, kayu Bata, batako diplester dicat/dilapis keramik, kaca, panil beton ringan Bata, batako diplester dicat/dilapis keramik, kaca, partisi gipsum Gipsum, kayu lapis dicat Genteng keramik, alumunium gelombang dicat Kayu dipelitur, anodized aluminium

Tim Penyusun 2013

Batu belah, kayu, beton-bertulang K255 atau lebih Beton bertulang K-255 atau lebih, baja, kayu kelas kuat II Beton bertulang K-255 atau lebih,baja,kayu kls kuat II Beton bertulang K-255 atau lebih,baja,kayu kls kuat II Kayu kelas kuat II, baja dilapis anti karat Genteng min. 300, sirap min. 22.50, seng min 150

PAM, sumur pantek Talang, saluran lingkungan bak penampung bak penampung berdasarkan kebutuhan Mengikuti ketentuan dalam Kep. Meneg PU No. 10/KPTS/2000 dan Kep. Meneg PU No. 11/KPTS 2000, standar nasioanl Indonesia (SNI) yang berlaku PLN, generator 100-215 lux/m2, dihitung berdasarkan kebutuhan dan fungsi bangunan serta SNI yang berlaku 6-10% bukaan atau dengan tata udara buatan (AC*) untuk bangunan di atas 4 lantai dapat menggunakan lift sesuai SNI yang berlaku Sesuai ketentuan dalam Kep.Men PU No.468/KPTS/1998, minimal ramp untuk bangunan klasifikasi sederhana sesuai kebutuhan penangkal petir lokal

lebar minimal = 1,20m, dan bukan tangga putar jelas, dasar putih huruf hijau Lebar min.=0,90 m, satu ruang minimal 2 pintu dan membuka keluar Lebar min.=1,80 m
m2, dan dianggarkan tersendiri sebagai biaya non-standar m2 bangunan gedung negara, dan dianggarkan tersendiri sesuai

Tim Penyusun 2013

TABEL SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN RUMAH NEGARA KLASIFIKASI BANGUNAN NO URAIAN KHUSUS DAN TIPE A TIPE B TIPE C, D dan E KETERANGAN

A.

Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan 1 Jarak antar bangunan minimal 3 m, untuk bangunan bertingkat dihitung berdasarkan pertimbangan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan

minimal 3 m, untuk bangunan bertingkat dihitung berdasarkan pertimbangan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan

minimal 3 m, untuk bangunan bertingkat dihitung berdasarkan pertimbangan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan

2 Ketinggian bangunan 3 Ketinggian langit-langit min. 2,70 m 4 Koefisian dasar bangunan sesuai ketentuan peraturan daerah setempat 5 Koefisian lantai bangunan sesuai ketentuan peraturan daerah setempat 6 Koefisian dasar hijau sesuai ketentuan peraturan daerah setempat sesuai ketentuan peraturan daerah setempat

Terutama berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Daerah setempat tentang Bangunan atau Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota untuk lokasi yang bersangkutan

min. 2,70 m sesuai ketentuan peraturan daerah setempat sesuai ketentuan peraturan daerah setempat sesuai ketentuan peraturan daerah setempat sesuai ketentuan peraturan daerah setempat

min. 2,70 m sesuai ketentuan peraturan daerah setempat sesuai ketentuan peraturan daerah setempat sesuai ketentuan peraturan daerah setempat sesuai ketentuan peraturan daerah setempat

7 Garis sempadan

8 Wujud arsitektur 9 Pagar halaman

sesuai fungsi & kaidah sesuai fungsi & kaidah sesuai fungsi & kaidah arsitektur arsitektur arsitektur menggunakan bahan dinding batu bata/bataco (1/2 batu), besi, baja, kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan dengan rancangan wujud arsitektur bangunan rumah negara min. 3 m3 menggunakan bahan dinding batu bata/bataco (1/2 batu), besi, baja, kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan dengan rancangan wujud arsitektur bangunan rumah negara min. 2 m3 menggunakan bahan Biayanya mengikuti standart harga dinding batu satuan per-m' pagar. bata/bataco (1/2 batu), besi, baja, kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan dengan rancangan wujud arsitektur bangunan rumah negara min. 1 m3

10 Tandon Air bersih B. Persyaratan Bahan Bangunan 1 Bahan penutup lantai 2 Bahan dinding

3 Bahan penutup plafond

Diupayakan menggunakan bahan bangunan bata, batako diplester bata, batako diplester bata, batako diplester setempat/ produksi dan dicat tembok dan dicat tembok dan dicat tembok dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai Gipsum, asbes asbes semen/kayu- asbes semen/kayu- bagian dari sistem semen/kayu-lapis lapis dicat lapis dicat pabrikasi dicat komponen.

Marmer lokal, keramik, vinil, kayu

keramik, vinil

keramik, vinil, tegel PC

Tim Penyusun 2013

termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari sistem pabrikasi komponen.

4 Bahan penutup atap

Genteng keramik berglazuur, asbes, seng, sirap

Genteng, asbes, seng, Genteng, asbes, seng, sirap sirap kayu dicat kayu dicat

5 Bahan kusen & daun pintu Kayu dipelitur/dicat C. Persyaratan Struktur Bangunan 1 Pondasi

Batu belah, kayu klas Batu belah, kayu klas Batu belah, kayu klas Khusus untuk daerah gempa, kuat II, betonkuat II, betonkuat II, betonharus direncanakan bertulang bertulang bertulang Beton bertulang KBeton bertulang K200, baja, kayu kelas 200, baja, kayu klas kuat II kuat II Beton bertulang K175, baja, kayu klas kuat II
sebagai struktur bangunan tahan gempa.

2 Struktur lantai (khusus untuk bangunan gedung bertingkat) 3 Kolom

Beton bertulang KBeton bertulang KBeton bertulang K200, baja, kayu kelas 200, baja, kayu kelas 175, baja, kayu klas kuat II kuat II kuat II Beton bertulang KBeton bertulang KBeton bertulang K200, baja, kayu kelas 200, baja, kayu kelas 175, baja, kayu klas kuat II kuat II kuat II Kayu kelas kuat II, baja Kayu kelas kuat II, baja Kayu kelas kuat II, baja

4 Balok

5 Rangka Atap 6 Kemiringan atap

Genteng min. 300, Genteng min. 300, Genteng min. 300, sirap min. 22.50, seng sirap min. 22.50, seng sirap min. 22.50, seng min 150 min 150 min 150 PAM, sumur pantek Talang, saluran lingkungan PAM, sumur pantek Talang, saluran lingkungan bak penampung bak penampung 5 m3 Mengikuti ketentuan dalam Kep. Meneg PU No. 10/KPTS/2000 dan Kep. Meneg PU No. 11/KPTS 2000, standar nasioanl Indonesia (SNI) yang berlaku PAM, sumur pantek Talang, saluran lingkungan bak penampung bak penampung 2-4 m3 Mengikuti ketentuan dalam Kep. Meneg PU No. 10/KPTS/2000 dan Kep. Meneg PU No. 11/KPTS 2000, standar nasioanl Indonesia (SNI) yang berlaku

D.

Utilitas 1 Air bersih 2 Saluran air hujan

3 Pembuangan air kotor bak penampung 4 Pembuangan kotoran bak penampung 5 Bak SeptikTank & resapan 6 m3 6 Sarana pengamanan terhadap bahaya kebakaran *) Mengikuti ketentuan dalam Kep. Meneg PU No. 10/KPTS/2000 dan Kep. Meneg PU No. 11/KPTS 2000, standar nasioanl Indonesia (SNI) yang berlaku

7 Sumber Daya Listrik *) PLN, 2200-4400 VA 8 Penerangan (alam natural) 100-215 lux/m2 9 Tata Udara 10 Telepon *) 11 Penangkal petir E. Sarana Penyelamatan 1 Tangga penyelamatan (khusus untuk bangunan 2 bertingkat) Tanda penunjuk arah keluar 3 Pintu 4 Koridor/selasar Lebar min.=0,90 m Lebar min.=1,80 m

PLN, 1350-2200 VA 100-215 lux/m2

PLN, 450-1350 VA 100-215 lux/m2

6-10% bukaan atau dengan 6-10% tata bukaan udara buatan (AC*) 6-10% bukaan sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan tidak disyaratkan penangkal petir lokal penangkal petir lokal tidak disyaratkan

lebar minimal = 1,20m lebar minimal = 1,20m lebar minimal = 1,20m tidak dipersyaratkan tidak dipersyaratkan Lebar min.=0,90 m Lebar min.=1,80 m tidak dipersyaratkan Lebar min.=0,90 m Lebar min.=1,80 m

Tim Penyusun 2013

*) -

pembiayaannya tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per m2, dan harus dianggarkan tersendiri sebagai biaya non standart untuk Perumahan Dinas Klas C,D, dan E, pelaksanaan pembangunannya disamping seperti ketentuan pada tabel tersebut diatas, dibangun berdasarkan "Dokumen Pelelangan Disain Prototip Setempat" yang dikeluarkan olehDirektorat Jenderal Perumahan dan Permukiman atau menggunakan disain Perum Perumnas yang telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman. untuk bangunan rumah negara yang dibangun dalam bangunan gedung bertingkat banyak (rumah susun), maka ketentuanketentuan teknisnya mengikuti ketentuan teknis untuk bangunan gedung negara sesuai ketentuan yang berlaku. apabila bahan-bahan tersebut sukar diperoleh atau harganya tidak sesuai, dapat diganti dengan bahan lain yang sederajat tanpa mengurangi persyaratan fungsi dan mutu dengan pengesahan Instansi Teknis setempat.

Tim Penyusun 2013

Anda mungkin juga menyukai