Anda di halaman 1dari 15

KONTRAK KONSTRUKSI

M6
Dimyati
Proyek kontruksi
memerlukan kesepakatan
tertulis, antar pengguna jasa
dan penyedia jasa yang
dituangkan dalam
DOKUMEN KONTRAK
KONTRUKSI
yang mengikat keduanya
secara hukum.
Isi/ draf kontrak kontruksi meliputi:
1. Pihak yang terlibat,
2. Rumusan pekerjaan,
3. Masa pertanggungan dan atau pemeliharaan,
4. Tenaga ahli,
5. Hak dan kewajiban,
6. Cara pembayaran,
7. Cidera janji,
8. Penyelesaian perselisihan,
9. Pemutusan kontrak
10. Keadaan memaksa (force majeure),
11. Kegagalan Bangunan,
12. Perlindungan pekerja, dan
13. Aspek Lingkungan.
1. Pihak yang terlibat, memuat identitas pihak2 yang terlibat:
 akta badan usaha
 nama wakil/ kuasa badan usaha sesuai kewenangan
 tempat kedudukan dan alamat badang usaha

2. Rumusan pekerjaan, memuat:


 pokok2 pekerjaan yang disepakati
 volume pekerjaan
 nilai pekerjaan dan ketentuan lain akibat fluktuasi
 tata cara penilaian hasil pekerjaan dan pembayaran
 jangka waktu pelaksanaan.
3. Masa pertanggungan dan atau pemeliharaan.
berkaitan dengan pembayaran uang muka, pelaksanaan
pekerjaan, hasil pekerjaan, tenaga kerja, tautan pihak ketiga
dan kegagalan bangungan. Klausul tsb memuat:
 nilai jaminan
 jangka waktu pertanggungan
 prosedur pencairan
 hak dan kewajiban masing-masing pihak.
4. Tenaga ahli, memuat:
 persyaratan klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli
 prosedur penerimaan dan atau pemberhentian
 jumlah tenaga ahli

5. Hak dan Kewajiban, memuat:


 hak pengguna jasa memperoleh hasil pekerjaan dan
kewajiban memenuhi ketentuan,
 hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan
jasa dan kewajiban melaksanakan pekerjaan.
6. Cara pembayaran, memuat:
 volume/ besaran fisik,
 cara pembayaran
 jangka waktu pembayaran,
 denda keterlambatan pembayaran,
 jaminan pembayaran.

7. Cidera janji;
yang dilakukan pengguna jasa, antara lain:
 terlambat membayar
 tidak membayar
 terlambat menyerahkan sarana pelaksanaan pekerjaan.
7. Cidera janji; (lanjut)
yang dilakukan penyedia jasa, antara lain:
 tidak menyelesaikan tugas,
 tidak memenuhi kualitas yang disepakati
 tidak menyerahkan hasil pekerjaan.

Pihak-pihak yang dirugikan berhak mendapatkan kompensasi


berupa:
- pergantian biaya,
- perpanjangan waktu, dan
- pelaksanaan ulang hasil pekerjaan.
8. Penyelesaian perselisihan, tata cara:
 penyelesaian di luar pengadilan, melalui alternatif
penyelesaian sengketa atau arbitrase.
 Penyelesaian melalui pengadilan sesuai hukum yang berlaku.

9. Pemutusan kontrak, memuat:


 pemutusan disepakati kedua belah atau secara sepihak
 hak dan kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa atas
konsekuensi dari pemutusan kontrak kerja.
10. Keadaan memaksa (force majeure), memuat:
ketentuan kejadian yang timbul di luar keamanan dan
kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian salah
satu pihak.

11. Kegagalan bangunan, memuat kewajiban para pihak:


 jangka waktu pertanggungjawaban kegagalan
 bentuk tanggung jawab terhadap kegagalan.

Pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan untuk


perencanaan kontruksi mengikuti ketentuan:
 kegagalan < 10 th berlaku sanksi profesi dan ganti rugi
 kegagalan melewati masa tanggunan dikenakan sanksi
profesi.
12. Perlindungan pekerja, memuat:
ketentuan kewajiban para pihak dalam keselamatan dan
kesehatan kerja dan jaminan sosial.

13. Aspek lingkungan, memuat:


 kewajiban pemenuhan sesuai undang2 yang berlaku,
 bentuk tanggungjawab terhadap gangguan lingkungan dan
manusia.
Kontrak kerja konstruksi juga berlaku bagi penyedia jasa dengan
sub penyedia jasa, pemasok material dan peralatan.

Bentuk kontrak konstruksi berdasarkan pembiayaan, sebagai


berikut:
1. Aspek perhitungan biaya,
2. Aspek perhitungan jasa,
3. Aspek cara pembayaran, dan
4. Aspek pembagian tugas,
1. Aspek perhitungan biaya:
a. Kontrak lump sum/ fixed lump sum price
b. Kontrak harga satuan
c. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan.

2. Aspek perhitungan jasa:


a. Kontrak biaya tanpa jasa/ cost without fee contract
b. Kontrak biaya ditambah jasa/ cost plus fee contract
c. Kontrak biaya ditambah jasa pasti/ cost plus fixed contract
3. Aspek cara pembayaran:
a. Pembayaran penuh dari pengguna jasa
b. Pembayaran penuh dari penyedia jasa

4. Aspek pembagian tugas:


a. Kontrak terima jadi/ turn key contract
b. Boot (build, own, operate, transfer) contract
c. Swakelola
Diagram: Kontrak terima jadi/ turn key contract

Diagram: Boot (build, own, operate, transfer) contract

Anda mungkin juga menyukai