Anda di halaman 1dari 14

TEMA ARSITEKTUR

TOPIK DAN TEMA


topik dimaknai sebagai salah satu pendekatan dalam perancangan bangunan dan
kawasan, sedangkan Tema merupakan uraian-uraian dari topik bangunan dengan
tujuan untuk memperjelas maksud dan tujuan dari topik.
Dalam penetapan topik didahului dengan latar belakang yang menjelaskan berbagai
alasan untuk mengangkat dan mewarnai permasalahan perancangan yang dimaksud.

Menara Mesiniaga ,
contoh penerapan
topik dan tema pada
karya arsitektural
TEMA ARSITEKTUR
TEMA ARSITEKTUR

Tema tersebut yang akan mengarahkan selama proses disain dan konstruksi. Arsitek
sebagai pelaksana dalam proses disain harus mengarahkan setiap guratan penanya untuk
memberikan nuansa tema pada setiap detail rancangan, hingga rumah dapat bekerja dan
berfungsi sesuai tema, serta angan-angan pemilik rumah menjadi terwujud.

Tema sangat beragam dan dapat muncul dari berbagai aspek. Namun yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana mengaplikasikan tema kedalam sebuah rancangan
rumah tinggal. Tidak hanya ketepatan interpretasi terhadap tema, tetapi juga
menerapkan tema selama proses perancangan hingga terwujud sebuah rumah tinggal.

TEMA ADLH suatu rancangan arsitektur


yang terdiri dari unsur-unsur
pembentuknya memiliki kesamaan arah
tujuan dan senyawaan, baik bentuk
maupun filosofisnya.
Sehingga di dapatkan suatu rancangan
yang utuh sesuai yang ditemakan.
TEMA ARSITEKTUR

TEMA : ANGAN-ANGAN PEMILIK


RUMAH
Tema dapat muncul dari angan-angan
pemilik rumah. Pada saat
mengungkapkan keinginannya untuk
membangun rumah, beberapa pemilik
rumah ada yang bisa mengungkapkan
tema yang diinginkan secara eksplisit
(diucapkan), ada yang tidak, bahkan ada
yang tidak mengenal istilah tema dalam
disain. Tema yang tidak diucapkan akan
terungkap dari keinginan-keinginan
pemilik rumah mengenai hal-hal lain
baik yang berkaitan dengan kebutuhan
ruang sampai hal-hal diluar arsitektur
seperti hobi, pekerjaan, maupun
keluarga.
TEMA ARSITEKTUR

TEMA : “INTELECTUAL
BACKGROUND” ARSITEK
Latar belakang dan pengalaman
seorang arsitek merupakan
perbendaharaan tema yang sangat
luas. Ideologi, faham dan
pemahamannya mengenai khasanah
arsitektur, kemampuan arsitek men-
“sari”-kan permasalahan yang
dihadapi dan merumuskannya
menjadi sebuah potensi, dapat
memberikan tema yang sesuai
dengan permasalahan yang
dihadapi.
TEMA ARSITEKTUR
TEMA ARSITEKTUR

KOMUNIKASI PEMILIK RUMAH DAN ARSITEK :


INTERPRETASI TEMA
Pada akhirnya, sebuah tema akan lahir dan
harus disepakati oleh kedua pengambil
keputusan utama melalui proses komunikasi.
Dari proses komunikasi selama proses
perancangan akan menelorkan interpretasi
tema yang akan diterapkan pada bangunan.
Dalam beberapa kasus, pemilik rumah akan
mencari arsitek yang sepaham dengan dirinya,
sehingga setiap usulan yang diberikan oleh sang
arsitek sejalan dengan yang diinginkannya.
Dalam kasus lain sering pula terjadi arsitek yang
tidak sejalan dengan pemilik rumah. Di sini
diperlukan kearifan kedua belah pihak dalam
menentukan keputusan, sehingga rumah yang
dihasilkan kelak tetap menyuarakan tema yang
sudah ditetapan.
TEMA ARSITEKTUR

Tujuan dari pemberian tema :

- Menciptakaan arah dan tujuan yg jelas


- Memberi identitas bangunan
- Menciptakan karakter bangunan
- Menciptak keterpaduan pada masing-masing elemen pembentuk bangunan .
- Upaya membangun citra bangunan
- Menciptakan Kontektual
TEMA ARSITEKTUR

Keuntungan membuat tema :

1. Membatasi lingkup permasalahan rancangan


2. Lebih terfokusnya rancangan
3. Membantu dalam mengarahkan konsistensi rancangan

Sumber tema :
Klaien /pemilik (PROPESI)
- seorang lawyer, polisi, dokter, seniman.
• Lokasi/locus
- pantai, pedesaan, tepi sungai, tengah kota.
• Kegiatan/aktivitas /fungsi bangunan
- Komersil, privat, peristirahatan, villa dll
• Budaya/kebiasaan /tradisi
- bangunan tradisional
• Iklim/klimatologis
- panas, dingin, jurah hujan tinggi, padang pasir dll.
• Topografi
- Kemiringan tanah curam (X >45º),
TEMA ARSITEKTUR

APLIKASI TEMA PADA PROSES PERANCANGAN


Tema merupakan salah satu bagian dari proses perancangan yang harus disepakati pada
tahap awal oleh pemilik rumah dan arsitek. Dengan acuan tema, seorang arsitek akan
mulai merancang rumah sang pemilik, sehingga terwujud keinginannya.
A. PROSES DISAIN
TAHAP I :
1. Bertemu pemilik rumah: penyampaian kebutuhan ruang dan pengungkapan tema secara lisan dan tulisan,
mempelajari latar belakang keluarga
2. Survei lahan.
TAHAP II :
1. Analisa : latar belakang keluarga, survei lahan
2. Perumusan tema dan konsep
3. Disain : 2 alternatif disain (bentuk dan layout), denah,tampak, potongan prinsip, perspektif.
4. Asistensi 1 : pengungkapan usulan tema dan konsep serta perwujudan pada 2 alternatif disain, diambil kesepakatan
mengenai tema dan konsep, memilih alternatif.
TAHAP III
1. Disain : pengembangan salah satu alternatif dengan 2 buah varian (perbedaan minor pada fasade atau denah).
2. Asistensi 2 : memilih varian, diskusi awal mengenai ‘material finishing’
Tahap IV
1. Disain : Pengembangan detail, ‘design development’
2. Asistensi 3 : mendiskusikan detail, pemilihan material, draf RAB
TAHAP V
1. Disain : Pengembangan detail, pembuatan dokumen konstruksi
2. Asistensi 4 (jika diperlukan)
TAHAP VI
1. Penyerahan dokumen konstruksi
TEMA ARSITEKTUR

B. PENGAWASAN KONSTRUKSI
Selain tahap I dan II, tahap IV dan pengawasan konstruksi merupakan tahap yang cukup
kritis. Disini konsistensi penerapan tema pada keseluruhan bangunan ditentukan.
Pemilihan detail yang sesuai, hingga pemilihan material akan mempengaruhi hasil akhir
rancangan. Hasil akhir rancangan akan sangat beragam. Rancangan yang berhasil akan
dengan mudah dicerna baik secara visual dan rasa oleh pemilik maupun orang lain, serta
bekerja sesuai fungsinya. Tidak menutup kemungkinan pula terjadi kegagalan dalam
aplikasi tema pada perancangan rumah tinggal.

KEGAGALAN APLIKASI TEMA TERSEBUT DISEBABKAN OLEH :


· Kesalahan interpretasi TOR dan analisa lahan
· Kegagalan komunikasi antara arsitek dan pemilik rumah
· Konsistensi penerapan tema pada setiap tahap disain
· Kendala teknis (ketidak tersediaan material, metoda konstruksi, tenaga ahli,dll)
· Pengawasan selama konstruksi kurang ketat.
TEMA ARSITEKTUR

Tema /ide
Atap bangunan
menggambarkan bentuk
bentangan kain yang digunakan
untuk mengusung batu hajar
aswad
TEMA ARSITEKTUR

kontemporer
TEMA ARSITEKTUR

Arsitektur nusantara

Anda mungkin juga menyukai