Anda di halaman 1dari 26

“MENGAMATI HASIL KARYA ARSITEK”

Dibimbing Oleh: Ibu Umiyati,ST

Disusun Oleh: Baroini (17.09.00.15)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR, UNIVERSITAS KEPULAUAN RIAU
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Ulasan Tentang Pengertian Arsitek .................................................................................... iii

BAB I. TEORI ARSITEKTUR


1.1.Definisi Teori Arsitektur ............................................................................................... 1
1.2.Pengertian Teori Arsitektur........................................................................................... 1
1.3.Teori – Teori Dalam Arsitektur .................................................................................... 2

BAB II. ANALOGI


2.1.Definisi Tentang Analogi .............................................................................................. 3
2.2.Analogi Dalam Teori Arsitektur ................................................................................... 3
2.3.Macam – Macam Analogi Arsitektur ........................................................................... 3

BAB III. TOKOH ARSITEK (BUDI PRADONO)


3.1.Sejarah Budi Pradono ................................................................................................... 8
3.2.Teori yang Dianut Budi Pradono .................................................................................. 11
3.3.Hasil Karya Budi Pradono (Rumah Bambu) ................................................................ 12
3.4.Ciri – Ciri Bangunan Karya Budi Pradono ................................................................... 15
3.5.Foto Bangunan Karya Budi Pradono ............................................................................ 15

BAB IV. PENUTUP


Kesimpulan ................................................................................................................... 17
Saran` ............................................................................................................................ 17
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 18

i
‘’Teori Arsitektur 2’'
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah untuk mata kuliah Teori Arsitektur 2 dengan judul “Mengamati Hasil
Karya Arsitek”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada dosen Teori Arsitektur 2, Ibu Umiyati,ST yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Batam, 01 November 2018

Penyusun

ii
‘’Teori Arsitektur 2’'
Ulasan Tentang Pengertian Arsitek

Arsitek adalah seseorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli
lingkungan binaan. Arsitek berasal dari Latin architectus dan dari bahasa
Yunani: “architekton” (master pembangun), arkhi (ketua) dan tekton (pembangun, tukang
kayu).Pengertian arsitek lainnya adalah orang yang memiliki keahlian dan berkecimpung di
dalam ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak) seperti
perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, lansekap, bangunan, interior,
perabot dan produk.

Sedangkan arsitektur adalah seni yang dijalankan tiap individu untuk berimajinasikan
diri mereka dan ilmu di dalam merancang bangunan. Secara umum, desain arsitektur adalah
seni yang dijalankan individu atau kelompok untuk merancang sebuah bangunan yang
dihasilkan berasal dari gagasan dan imajinasi mereka

 Jenis-Jenis Arsitek

Sebagian orang mungkin masih awam dengan yang namanya arsitek, nah buat kamu yang
sedang membutuhkan seorang arsitek maka kamu harus kenali dulu beberapa jenis dari arsitek
agar tidak salah pilih dalam merancang bangunan yang kamu inginkan:

1. Arsitek Bidang Desain Industri


a) Jenis arsitek ini berkonsentrasi pada tipe bangunan industri.

iii
‘’Teori Arsitektur 2’'
b) Untuk jenis desain arsitektur seperti ini, seorang arsitek harus memiliki banyak
pengetahuan akan struktur, apabila pada awalnya dia mengambil pendidikan ilmu
struktur lalu melanjutkan ke pendidikan arsitektur maka akan sangat berguna sekali.
c) Arsitek tipe industri mengembangkan rencana desain dengan mengacu kepada struktur
bangunan dan selalu menjaga ukuran dan besaran ruang serta batasan atau peraturan
lainnya yang baku.
d) Desain yang mereka kerjakan selalu dibahas bersama dengan kontraktor yang juga ikut
mempelajari dan memberikan persetujuan sehubungan dengan kegiatan teknis
pelaksanaan nantinya.
e) Desain arsitektur kemudian dijabarkan lebih detail, diteliti dan dirubah bila ada
pembaharuan spesifikasi, misalkan karena ternyata akan menjadi terlalu penuh sesak,
pencahayaan yang masih kurang tepat, sirkulasi dan lain-lain.
f) Hasil desain akhir diberikan kepada kontraktor dan bila mereka sanggup maka
pelaksanaan pembangunan proyek akan mulai dilaksanakan.

2. Arsitek Bidang Desain Komersial


a) Arsitek bidang ini adalah jenis arsitek yang skala proyeknya mendesain bangunan tipe
komersial, tempat pusat perbelanjaan (mall), gedung kantor utama sebuah perusahaan,
hotel, resort, rumah sakit, sarana publik atau gedung-gedung pemerintahan dan lain-
lain.
b) Arsitek bangunan komersial seperti ini butuh untuk menciptakan desain yang sangat
mendetil dan terstruktur dikarenakan skala proyek mereka yang besar.
c) Dari awal tahap perancangan yang masih berupa konsep harus sudah di presentasikan
kepada kliennya.
d) Masalah dan kendala yang timbul harus dicarikan pemecahan desain nya dan diterapkan
pada pembaharuan perancangannya.
e) Berbagai faktor harus sudah selesai dipertimbangkan sebelum diberikan kepada pihak
kontraktor bangunan.
f) Ada juga perusahaan jasa arsitek sekaligus merangkap sebagai kontraktor bangunan.

3. Arsitek Bidang Desain Hunian


a) Arsitek seperti ini mengkhususkan dirinya menggarap pasar tipe hunian seperti
mendesain bangunan rumah tinggal, desain rumah mewah yang megah, gedung
apartemen, perumahan, condominium, flat studio, bungalow dan lain sebagainya.

iv
‘’Teori Arsitektur 2’'
b) Tingkat kerumitan strukturnya termasuk sangat tinggi, karena untuk saat ini para
pemilik rumah ingin agar bangunannya di desain dengan sangat estetis dan unik serta
modern.
c) Desain perencanaan arsitekturnya selalu di presentasikan kepada pemilik rumah dan
perlu mendapat persetujuan klien.
d) Begitu banyak peluang desain tersedia untuk jenis arsitektur di bidang yang satu ini,
para arsitek dapat bereksperimen dengan berbagai bentuk dan kreatifitas desain agar
bisa menciptakan karya desain yang indah.
e) Arsitek rumah tinggal harus dapat merencanakan desain bangunan agar dapat
memenuhi spesifikasi bangunan yang diminta, kemudian berkonsentrasi dengan
keinginan pribadi untuk mengolah bagian lain yang bisa di perindah.
f) Arsitek perlu mengetahui berbagai peraturan bangunan yang ada di daerahnya untuk
memastikan agar desain rumah yang dibuat akan sesuai dengan ketentuan dan acuan
yang berlaku.
g) Bila sang arsitek bekerja pada sebuah biro konsultan arsitektur yang ada, maka dia bisa
saja berada diantara senior arsitek dan kliennya. Desain yang dibuat harus dilaporkan
dan diperiksa oleh kedua pihak tersebut.

4. Arsitek Bidang Desain “Green” Bangunan Hijau


a) Arsitektur hijau adalah salah satu bidang yang sedang berkembang saat ini dikarenakan
peningkatan isu-isu pemanasan global dan polusi.
b) Biasanya mereka disebut sebagai arsitek lingkungan.
c) Mereka mendesain dengan pendekatan ramah lingkungan, sehingga dalam desain
bangunannya menghindari bentuk dan material yang dapat merusak lingkungannya.
d) Mereka mempelajari ilmu lingkungan hidup dan membantu klien menerapkan fitur
ramah lingkungan ke dalam desain bangunan mereka.
e) Penerapan fitur ramah lingkungan ini bisa untuk desain ruang bawah tanah, panel surya,
turbin kincir angin dan lain-lain.
f) Mereka mendesain rumah tinggal dan bangunan lainnya dengan berdasarkan konsep
tersebut dan kemudian menjadikannya agar tercipta suasana yang tepat untuk
bangunannya.
g) Semua bagian desain dan material yang ditambahkan maupun dihilangkan dilakukan
dengan pertimbangan keselarasan dengan alam lingkungan

v
‘’Teori Arsitektur 2’'
5. Arsitek Bidang Desain Landscap/Pertamanan
a) Arsitek lansekap (landscape) adalah salah satu bidang yang terkini di lapangan, ilmu
desain mereka berhubungan dengan lingkungan luar bangunan, kebun, taman, tanaman,
tumbuhan dan lain-lain.
b) Mereka mempelajari bagaimana mengatur dan menciptakan daerah luar yang estetis
dan nyaman bagi masyarakat.
c) Jenis arsitek lansekap ini juga mengatur pertemuan rapat dengan kontraktor lansekap
pertamanan, dan menentukan jenis struktur dan membahas aspek lainnya seperti
kelayakan nya bagi lingkungan dan apakah rancangan itu bisa menimbulkan dampak
lingkungan atau tidak.
d) Mereka juga berkoordinasi dengan tata perencanaan kota dan mengikuti rencana
pengembangan kota yang ada.
e) Arsitek pertamanan seperti ini juga kerap kali disewa untuk proyek pribadi. Orang-
orang dengan penghasilan tinggi kerap menginginkan tata ruang luarnya tampil dengan
memukau sebagai simbol status pribadi mereka dan biasanya hal ini dapat dicapai
dengan melibatkan para arsitek lansekap tersebut.
f) Mereka mempelajari ilmu teknis mengenai berbagai aspek pertamanan dan manajemen
nya. menghidupkan dan memfungsikan ruang luar agar nyaman, indah dan fungsional.

 Tugas Dan Tanggung Jawab Arsitek


1. Menciptakan desain bangunan dan gambar yang sangat rinci baik dengan tangan
dan dengan menggunakan komputer-aided design (CAD) aplikasi spesialis
2. Penghubung dengan profesional konstruksi tentang kelayakan proyek potensial
Perencanaan bangunan, dampak lingkungan dan anggaran proyek
3. Bekerja sama dengan tim profesional lain seperti insinyur bangunan, manajer
konstruksi, surveyor kuantitas dan teknologi arsitektur
4. Menulis dan penyajian laporan, proposal, aplikasi dan kontrak
5. Memilih material yang akan digunakan dan menetapkan persyaratan untuk proyek
6. Beradaptasi rencana sesuai dengan keadaan dan menyelesaikan setiap masalah yang
mungkin timbul selama konstruksi
7. Memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal dan anggaran
8. Memainkan bagian dalam proyek dan tim manajemen

vi
‘’Teori Arsitektur 2’'
 Kualifikasi dan Pelatihan yang Dibutuhkan
1. Keterampilan komunikasi yang baik, baik tertulis maupun lisan
2. Tingkat kreativitas yang tinggi, imajinasi dan visi
3. Minat dalam lingkungan dibangun dan dedikasi untuk melihat proyek-proyek pada
kesimpulan mereka
4. Kesediaan untuk bekerja berjam-jam, di bawah waktu dan tekanan anggaran
5. Mendesain dan drafting yang sangat baik keterampilan dan kemampuan dengan
dibantu komputer desain (CAD)
6. Kemampuan matematika yang kuat
7. Mata yang tajam untuk detail dari tugas-tugas tertentu, dikombinasikan dengan
pemahaman tentang spesifik bagaimana seperti cocok dengan proyek secara
keseluruhan
8. Pikiran analitis dengan kemampuan pemecahan masalah yang sangat baik
9. Keterampilan kepemimpinan serta kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam
tim profesional lainnya

vii
‘’Teori Arsitektur 2’'
BAB I. TEORI ARSITEKTUR

1.1. Definisi Teori

Teori secara umum memiliki banyak arti. Beberapa pengertian dan fungsi teori ntara lain
adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari
sebuah disiplin keilmuan. Seperangkat proporsi yang terintegrasi secara sintaksis (yaitu:
mengikuti atauran tertentu yang dapat dihubungkan secara logis satu dengan lainnya dengan
data dasar yang dapat diamati) dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan
menjelaskan fenomena yang diamati.Suatu sistem tentang ide/gagasan atau pernyataan (berupa
skema mental) yang diyakini dapat menerangkan dan menjelaskan suatu fenomena/gejala atau
sekelompok gejala, baik yang telah diuji maupun tanpa uji (idealnya menggunakan pengujian
bermetoda ilmiah). Untuk sebagian ahli menyatakan bahwa pada hakekatnya teori-teori
bukanlah pernyataan-pernyataan yang absolut benar melainkan kebenaran yang bermanfaat
dalam kurun waktu tertentu.

Teori dalam Praktek Keilmuan ini prakteknya disamping pandangan-pandangan diatas


berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, berkembang dua aliran. Aliran pertama
mengatakan bahwa ilmu pengetahuan itu identik dengan praktek para ilmuwan, sedangkan
aliran kedua mengatakan bahwa di dalam ilmu pengetahuan berlaku prinsip.

1.2. Pengertian Teori Arsitektur

Teori Arsitektur adalah ungkapan yang digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya
harus dicapai dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baik untuk merancang. Sebagian besar
perancangan arsitektural merupakan kegiatan merumuskan daripada kegiatan menganalisis,
dengan memadukan bermacam ragam unsur dalam cara-cara dan keadaan-keadaan baru,
sehingga hasilnya tidak semuanya dapat diramalkan. Teori dalam arsitektur mengemukakan
arah, tapi tidak dapat menjamin hasilnya. Dalam menganjurkan cara-cara khusus untuk
memandang arsitektur, para ahli teori seringkali mendasarkan diri pada analogi.

1
‘’Teori Arsitektur 2’'
1.3. Teori – Teori dalam Arsitektur
a) Teori Positif
Teori Positif merupakan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan
kenyataan dan mampu untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan di
masa datang. Teori positif merupakan pernyataan-pernyataan positif yaitu pernyataan
tegas tentang realita (sebagaimana adanya).
Fungsi utama dari teori ini adalah membuka jalan bagi peneliti untuk
memperoleh sesuatu yang bernilai besar dari beberapa pernyataan deskriptif suatu
pernyataan tertentu.. Fungsi lain dari teori positif adalah untuk meningkatkan kesadaran
berperilaku dalam penciptaan lingkungan yang penting bagi mausia dan area itu harus
memiliki dampak dalam keputusan perencanaan.
Sedangkan tujuan teori positif untuk menjelaskan fenomena maupun
memprediksikan hasil-hasilnya sehingga dapat diprediksikan langkah-langkah yang
harus diambil, memberikan kemungkinan masyarakat ilmuwan dalam memperoleh
banyak pernyataan deskriptif dari pernyataan tunggal.
b) Teori Normatif
Teori normatif adalah teori yang berasal dari suatu ideology dan bermacam-
macam orientasi professional dengan membandingkan sesuatu sehingga memunculkan
suatu guidelines dan prinsip-prinip sampel dari suatu proses keputusan dalam desain.
Teori normatif berhubungan dengan posisi prinsip dari sampel dari suatu proses
keputusan dalam desain. Teori normatif berhubungan dengan posisi dan kedudukan
yang berbeda mengenai apa yang telah dilakukan atau yang dapat dilakukan pada
lingkungan terbangun dan atau pada proses desain yang seharusnya dilakukan designer
atau arsitek.
c) Teori Substantif
Teori Substantif adalah kajian tentang fenomena lingkungan alam dan perilaku
manusia yang membantu memperkaya dan menjadi bahan pertimbangan Arsitek atau
Perancang dalam perancangan arsitektur.
d) Teori Metodologis (Prosedural)
Teori Metodologis adalah metode/prosedur dalam praktek perencanaan dan
perancangan arsitektur, yang mencakup proses perumusan gagasan/kreativitas, serta
proses analisis, sintesis, dan evaluasi.

2
‘’Teori Arsitektur 2’'
BAB II. ANALOGI

2.1. Definisi Tentang Analogi

Dalam definisi secara umum, analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan
terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpakan suatu objek yang sudah
teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang
berlaku umum. Sebagai suatu proses penalaran, analogi menurunkan suatu kesimpulan
berdasarkan kesamaan aktual antara dua hal. Penarikan simpulan dengan cara analogi
berasumsi bahwa jika dua hal memiliki beberapa kesamaan, aspek lain pun memiliki kesamaan.
Dari pemahaman ini, analogi bertujuan untuk meramalkan kesamaan, mengungkapkan
kekeliruan, dan menyusun sebuah klasifikasi.

2.2. Analogi Dalam Teori Arsitektur

Analogi dalm teori arsitektur merupakan Konsep yang berdasarkan pada "kemiripan secara
visual" dengan sesuatu yang lain, bisa bangunan lain, hal-hal yang terdapat pada alam, maupun
benda-benda hasil buatan tangan maupun pemikiran manusia atau yang berhubungan dengan
bagian – bagian bangunan dengan penempatannya.

2.3. Macam – Macam Analogi Arsitektur


 Analogi Biologis
Analogi Biologis adalah proses pembangunan terhadap fungsi & keadaan serta
keberadaan bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar bangunan. Contoh analogi
biologis dalam rumah miring sebagai berikut :

3
‘’Teori Arsitektur 2’'
Pada dinding pembatas di samping kolam,terdapat tanaman yang menjalar dari atas ke
bawah ini memberikan nuansa alam pada rumah. Tangga sebagai sirkulasi vertikal pada rumah
ini juga didesain dengan material dan warna serupa yaitu kerangka baja yang didesain seperti
jaring-jaring dan dibuat menggantung pada struktur langit-langitnya. Meskipun tampak
modern, rumah ini tidak meninggalkan sisi alaminya. Penghijauan dapat terlihat diberbagai
area rumah ini. Bahkan ketika menaiki tangga, dapat terlihat atap mezanin ruang belajar juga
didesain dengan rumput hijau.

 Analogi Romantic
Analogi Romantic adalah konsep yang mampu menggugah tanggapan emosional dalam diri si
pengamat. Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menimbulkan asosiasi
(mengambil rujukan dari bentuk-bentuk alam, dan masa lalu yang akan menggugah emosi
pengamat) atau melalui pernyataan yang dilebih-lebihkan (penggunaan kontras, ukuran, bentuk
yang tidak biasa yang mampu menggugah perasaan takut, khawatir, kagum dan lain-lain). Contoh
analogi romantic dalam rumah miring sebagai berikut :

4
‘’Teori Arsitektur 2’'
Pada lantai kedua, Kamar tidur utama terletak dibagian rumah yang menghadap ke jalan
utama. Ruangan ini dilingkupi dengan jendela kaca yang disusun secara miring mengikuti pola
rumah miring. Pelingkup kaca digunakan agar pemilik rumah dapat menikmati pemandangan
sungai yang berada di lingkungan tersebut. Area kamar tidur terhubung dengan balkon yang
membiarkan pohon alami tumbuh menjulang dari tanah di lantai dasar bangunan. Lantai balkon
yang tersusun dari papan kayu itu pun memberi kesan dekat dengan alam.

Untuk lantai paling atas digunakan sebagai tempat untuk bersantai (lounge) dan juga kamar
tidur tamu. Lounge pada area depan bangunan disuguhkan dengan pohon yang menjulang.
Serta atap miring bangunan yang tertutup hanya pada satu sisi saja. Hal ini dilakukan untuk
menggugah perasaan kagum & kenyamanan ketika berada di ruangan tersebut.

 Analogi Linguistik
Analogi linguistik adalah suatu bangunan yang diciptakan dalam menyampaikan
suatu maksud bangunan yang dirancang agar dipahami oleh si pengamat. Contoh analogi
linguistik dalam rumah miring sebagai berikut :

5
‘’Teori Arsitektur 2’'
Rumah yang terlihat miring ini tidak miring di dalamnya. Tinggi bangunan melebihi
tinggi atap sekitarnya. Jika dilihat dari potongan rumah ini, terlihat jelas ketinggian ruang di
dalam rumah berbeda-beda. Pada lantai dasar ruangan lebih tinggi dan memberikan kesan
ruang yang menakjubkan namun juga terlihat rendah melalui bentuk miring yang dimunculkan
oleh rangka bajanya.

Ruang privat pada rumah ini berada di area tengah pada bangunan yang diapit oleh area
public yang membuatnya menyerupai dengan bentukan sandwich (roti berlapis). Tangga utama

6
‘’Teori Arsitektur 2’'
area belakang rumah menghubungkan ketiga lantai tersebut. Ketika menaiki tangga rumah
inipun dapat terlihat taman pada bagian belakang rumah yang berada di ketinggian bordes
tangga (tempat untuk mengistirahatkan kaki sejenak ketika menaiki tangga) lantai pertama.

 Analogi Adhocis

Analogi adhocis adalah tanggapan terhadap kebutuhan langsung dengan menggunakan


bahan-bahan yang mudah diperoleh tanpa membuat rujukan dan cita-cita. Contoh analogi
adhocis dalam rumah miring terletak pada material bangunan rumah tersebut

Sepintas kita lihat hampir semua


bangunan rumah miring ini menggunakan
material besi dan baja. Hal ini disebabkan di
Jakarta sendiri banyak industry baja dan besi
sehingga mudah di dapatkan dan penggunaan
material baja maupun besi sangat cocok di
perumahan yang padat penduduknya.

7
‘’Teori Arsitektur 2’'
BAB III. TOKOH ARSITEKTUR (BUDI PRADONO)

3.1. Sejarah Budi Pradono

Budi Pradono lahir di Salatiga, 15 Maret 1970. Budi Pradono merupakan salah satu
arsitek berbakat yang dimiliki Indonesia saat ini. Karya-karya arsitekturnya kerap jadi
pembahasan majalah-majalah arsitektur asing. Berkat karya-karyanya itu pula, sederet
penghargaan internasional pernah diraih oleh Budi. Sosoknya kalem. Penampilannya
sederhana. Namun, pengalamannya segudang sebagai arsitek. Dia kerap wara-wiri ke luar
negeri, dari membahas proyek hingga mendatangi undangan penghargaan arsitektural.

Budi tidaklah dilahirkan sebagai arsitek. Jangankan itu, rekam jejak arsitek di
keluarganya pun tak ada. Dia adalah anak desa di Salatiga, Jawa Tengah. Ayahnya dosen
dan ibunya guru tari balet. Hampir tiap hari Budi diperdengarkan lagu-lagu klasik karya
Ludwig van Beethoven. Terkadang Budi juga menemani ibunya mengajar tari balet kepada
murid-muridnya. Tugas Budi saat menemani ibunya sebagai pemencet tombol radio yang
memutar lagu klasik pengiring tarian. Tinggal di desa, hiburan masa kecil budi sebatas
sungai, sawah, dan tanah liat. Begitu pulang main, ke rumah Budi kembali disuguhkan
lantunan musik-musik klasik. Lagu-lagu klasik tersebut kini jadi obat Budi ketika sedang
dalam keadaan buntu berpikir.

8
‘’Teori Arsitektur 2’'
Beranjak sekolah dasar, sang ibu mendatangkan guru tari trasional untuk Budi dan
saudara-saudaranya. Budi diajarkan tarian tradisional Jawa hingga Bali. Sang ibu tidak
meminta anak-anaknya untuk menjadi penari, melainkan supaya mereka memiliki kecintaan
terhadap tradisi lokal. Budi mengaku kini sudah tidak lagi dapat menari, tetapi tangan-
tangannya masih lentur mengikuti tarian. Namun, dia mendapat pelajaran hidup dari tari
yaitu soal keseimbangan. Saat menginjak bangku sekolah menengah pertama, Budi girang
bukan main karena berkesempatan tinggal di Amerika Serikat setelah ayahya mendapatkan
beasiswa S3 ke sana. Sayangnya, sang ayah urung berangkat ke Negeri Paman Sam karena
berbagai hal.

Budi yang memiliki bakat menggambar, diminta oleh ibunya untuk melanjutkan
pendidikan ke Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Namun, Budi gagal dua kali tes masuk
di kampus tersebut. Akhirnya Budi hanya berpasrah. Budi pun didaftarkan ke kampus
Universitas Kristen Duta Wacana jurusan arsitektur. Saat itu dia sendiri belum tau bahkan
tidak terlalu senang dengan dunia arsitektur. Satu-satunya hal yang membuat senang Budi
di jurusan arsitektur adalah tugas menggambar. “Kalau ada tugas menggambar, sampai
kapan pun saya kerjakan. Saya tiap hari menggambar ratusan sketsa untuk melenturkan
tangan, ” ujarnya. Lama kelamaan Budi jatuh cinta dengan arsitektur. Apalagi di jurusan
tersebut ada tugas membuat maket bangunan, Budi tambah senang. Bagi dia tugas membuat
maket sama dengan kegemarannya sewaktu kecil yaitu membuat sesuatu dengan tanah liat.

Saat menuntut ilmu di kampus Budi bukanlah anak yang kecukupan. Uang sakunya
hanya pas untuk hidup. Dia tak sanggup untuk membeli meja gambar buatan Jerman yang
harganya selangit waktu itu.vSadar dalam kondisi terbatas, Budi pun menyiasatinya dengan
sejumlah cara. Untuk mengakali ketiadaan meja gambar, Budi mendatangi teman-temannya
yang memiliki meja gambar. Budi meminjam meja itu bila tugas mereka telah rampung.
“Teman saya ternyata selesai menggambar jam 3 pagi. Saya baru mengerjakan di jam itu,
sementara tugas diselesaikan jam 9. Cuma ketika dikumpulkan nilainya bagus saya daripada
teman saya,” kenang Budi. Siasat lainnya, Budi terjun menjadi aktivis kampus di Himpunan
arsitek hingga pencinta alam. Tiap-tiap ada acara, Budi nimbrung ikut kepanitiaan supaya
dapat makanan gratisan. Sehingga uang saku dari orang tuanya dapat dibelikan kertas.
“Ternyata nilai saya bagus, indeks prestasinya dapat nilai 3. Akhirnya dapat beasiswa,”
ujarnya.

9
‘’Teori Arsitektur 2’'
 Jepang & Belanda

Selepas menyelesaikan studinya di Universitas Kristen Duta Wacana, Budi


mendapatkan gelar masternya di Berlage Institut, Rotterdam, Belanda. Setelah itu, Budi lebih
banyak menghabiskan kariernya di negara seberang. Dia pernah bekerja di Beverley Garlic
Architect, Sidney, Australia hingga Kengo Kuma and Associates, Tokyo, Jepang. Selama
belajar di Belanda dan berkarier di Jepang, Budi mendapatkan pengalaman berharga. Di
Belanda, Budi belajar banyak dari arsitek-arsitek panutannya, Rem Koolhas dan Winy
Maas. Ilmu berharga yang diperolehnya adalah tentang masterplan.Arsitek-arsitek Belanda
selama ini memang dikenal piawai merancang masterplan. Sejarah membuktikan, aristek
Belanda banyak berperan dalam merancang masterplan kota-kota besar. Mulai dari Batavia –
sekarang Jakarta- hingga New York.

Ketika di Jepang, Budi berguru pada arsitek Jepang Kengo Kuma. Hingga saat ini,
Kengo merupakan arsitek jajaran papan atas di Jepang. Di sana Budi mempelajari material-
material dan cara pengolahannya. “Jadi di Belanda itu belajarnya kilometer. Kalau di Jepang,
belajarnya milimeter,” tuturnya. Selain itu, Budi juga belajar kedisiplinan dari masyarakat
Jepang. Terutama kedisiplinan menghargai waktu. Oleh sebabnya ketika di Jakarta, Budi
berusaha untuk tidak terlambat saat menghadiri undangan acara. Dia rela mencari penginapan
di dekat tempat acara untuk menghindari terlambat dan macet. Budi berhasil mengawinkan
ilmu arsitektur yang diperoleh dari Belanda dan Jepang ke dalam karya-karyanya. Alhasil
karya-karya arsitekturnya sukses memikat perhatian dunia internasional. Sejumlah
penghargaan internasional pun diraih Budi atas karya-karyanya seperti Cityscape architecture
Award, Dubai 2004; AR Awards for Emerging Architecture, London, 2005; World
Architecture Festival Award, Barcelona 2008; dan Silver medal & Honorary diploma
INTERARCH, Triennial Architecture, Sofia Bulgaria 2009.

 Menulis

Di sela-sela kesibukannya, Budi biasa mencurahkan pemikiran tentang berbagai hal seperti
kota, urbanisme, dan arsitektural ke dalam betnuk tulisan-tulisan. Bagi Budi tulisan adalah cara
terbaik untuk mengungkapkan gagasannya. Soal menulis ini, Budi terinspirasi dari dua tokoh
sastrawan tanah air, Pramoedya Ananta Toer dan Goenawan Mohamad. Budi bahkan sempat
bertemu dengan Pram ketika di Fukuoka, Jepang saat sastrawan tersebut menerima

10
‘’Teori Arsitektur 2’'
penghargaan di sana. Ada beberapa ungkapan Pram yang menjadi pegangan Budi dalam
menulis, salah satunya bahwa konsep itu harus diwakilikan lewat tulisan. “Dari GM
[Goenawan Mohamad], saya ingat kata-katanya bahwa penulis itu tidak dilahirkan, melainkan
dibentuk. Hal ini sama dengan arsitek, di mana arsitek itu tidak dilahirkan tetapi dibentuk,”
tuturnya. Bertolak dari hal tersebut Budi berpandangan, untuk menjadi seorang arsitek itu
perkara gampang, tetapi budayawan sulit karena harus baca fenomena yang terjadi di
masyarakat. Dia pun berusaha menggabungkan keduanya, arsitek dan budayawan.

 Prinsip

Menyinggung kesuksesannya, Budi percaya hal tersebut diperoleh karena prinsip


hidupnya yang doyan mencari tantangan. Dia telah praktikkan hal itu, mulai dari bangku kuliah
hingga dunia kerja. Budi tidak betah berada dalam zona nyaman, tetapi selalu tertarik mencari
tantangan-tantangan baru dalam hidupnya. Salah satunya, Budi baru-baru ini tertantang untuk
membuka studio arsitek di London, Inggris. Dalam memandang keberhasilan, Budi
mengukurnya tidak berdasarkan uang. Namun, bagaimana seseorang itu sukses mengejar cita-
citanya. Sebab ketika berhasil uang dengan sendirinya akan mengikuti. Di luar kesibukannya,
Budi menyempatkan diri untuk berlari di pagi hari di mana pun berada. Selain menyehatkan,
lari di pagi hari memberikan Budi banyak inspirasi. Hobi lain yang tak dapat dilewatkan oleh
Budi adalah traveling alias jalan-jalan. Budi mengatakan, traveling adalah hal penting karena
dari kegiatan itu akan tercipta ide-ide baru. Selama berkarier di luar negeri, Budi menghabiskan
waktunya berkeliling ke sejumlah kota di dunia. Kenyang jalan-jalan ke luar negeri, Budi kini
memfokuskan pikniknya ke kawasan Indonesia timur karena wilayah tersebut menyimpan
pesona alam dan sejarah di baliknya

3.2. Teori yang Dianut Budi Pradono

Teori yang digunakan Budi berkonsep hunian/bangunan yang menyatu dengan alam.
Hal ini terlihat dari beberapa karya dan desainnya yang sangat memperhatikan isu-isu
lingkungan contohnya rumah miring tersebut, Konsep rumah miring karya Budi Pradono
ini sebagai bentuk protes keras dari rumah-rumah mewah yang ada disekitarnya dan ejekan
terhadap bentuk rumah bergaya Eropa. Budi Pradono sendiri ingin menunjukkan bahwa
kesuksesan seseorang tidak harus dirayakan dengan bentuk-bentuk rumit dan
eksploitasi/pemanfaatan warna emas pada huniannya. Cukup bentuk kotak saja. Supaya

11
‘’Teori Arsitektur 2’'
ekstrim, saya bentuk miring dan Ekspos konstruksi baja juga untuk memenuhi selera klien
akan gaya industrial.

3.3. Hasil Karya Budi Pradono

Rumah Bambu Karya Budi Pradono

Rumah Bambu atau Rumah Tanpa Batas ini merupakan rumah tinggal keluarga Budi
Pradono di Desa Tetep Wates Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah. Desain lima atap rumah
ini memiliki bentuk menyerupai gunung yang melambangkan lima gunung yang
mengelilingi Salatiga, yaitu Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Andong, Gunung
Ungaran, dan Gunung Telomoyo. Konsep bangunan ini mencoba membawa memori masa
kecil keluarga dengan keterbukaan dan ruang bersama. Analogi yang di gunakan dalam
rumah bambu sebagai berikut:

12
‘’Teori Arsitektur 2’'
 Analogi Biologis

Dalam rumah bambu tersebut menggunakan analogi biologis. Hal ini dapat
dilihat di sepanjang lingkungan tersebut, tentunya hampir semua pohon besar yang
ada di lingkungan tersebut dipertahankan dengan tujuan untuk menonjolkan rumah
tersebut bertajuk alam. Di tengah taman tersebut dapat ditemukan sebuah pohon
‘pule’. Pohon ini diketahui menjadi salah satu pohon yang digunakan sebagai obat
untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tidak heran jika pohon yang satu
ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

 Analogi Romantic
Tidak hanya analogi biologis saja di dalam rumah bambu tersebut tetapi ada
analogi romantic. Analogi Romantic rumah bambu ini sebagai berikut:

Didalam ruang tamu tersebut, ruangannya dibuat terbuka dan pandangannya menghadap
langsung ke taman sekitar rumah, hal ini bertujuan untuk menggugah perasaan nyaman ketika

13
‘’Teori Arsitektur 2’'
orang sekitar nya bertamu di rumah bambu ini supaya inspirasinya ketika berdiskusi tetap segar
dan tidak cepat bosan. Konsep tanpa batas ini menjadikan ruangan minim sekat sehingga
memberi kesan ruang yang luas dalam beraktivitas. Selain itu, jarak atap yang tinggi membantu
kelancaran sirkulasi udara dalam ruangan dan memberikan pencahayaan alami yang dihasilkan
langsung dari sinar matahari di siang hari. Hal ini dapat memberikan kesan yang sejuk dan
menakjubkan.

 Analogi Adhocis

Kita dapat melihat hampir semua material rumah ini menggunakan bamboo
walaupun sebagian ada yang menggunakan batu bata, hal ini dikarenakan material
– material tersebut sangat mudah ditemui didaerah pegunungan, rumah ini
menggunakan teknologi asli yang digunakan oleh masyarakat yang ahli dalam
sistem struktur bambu dan juga kerajinan batu lokal. Disamping itu di daerah
tersebut banyak pengrajin bambu yang handal sehingga dapat membantu dan
mensejahterakan ekonomi di daerah tersebut.

14
‘’Teori Arsitektur 2’'
3.4. Ciri - Ciri Bangunan Karya Budi Pradono
 konsep hunian/bangunan yang menyatu dengan alam
 konsep Green Architecture/Arsitektur Hijau yang dikembangkannya, ia juga
menegaskan bahwa seorang arsitek dalam merancang suatu bangunan setidaknya
memperhatikan ketiga prinsip ini; sustainability (keseimbangan), ecofriendly
(ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa
yang baik). Arsitektur hijau juga tidak sekedar menanam atau menambah banyak
tanaman di sekitar bangunan, melainkan juga memberdayakan bangunan agar lebih
bermanfaat bagi lingkungan.
 Menggunakan material bahan bangunan yang mudah di dapat di lingkungan sekitar.

3.5. Foto Bangunan Karya Budi Pradono

Berikut ini adalah bangunan karya Budi Pradono yang menurut saya sangat menarik dan
berkonsep alam sebagai berikut:

Contoh 1.1. Rumah Miring karya Budi Pradono Contoh 1.2. Kamar Tidur Rumah Miring
Karya Budi Pradono.

Dalam rumah miring tersebut menggunakan 4 macam analogi diantaranya sebagai berikut:
Analogi Biologis, Analogi Romantic, Analogi Linguistik dan Analogi Adhocis. Untuk
penjelasan lebih detail dan ringkas silahkan dibuka pada halaman 3 sampai halaman 7.

15
‘’Teori Arsitektur 2’'
Contoh 2.1. Rumah Bambu karya Budi Pradono Contoh 2.2. Ruang Dalam Rumah Bambu.

Seperti yang saya jelasin tadi rumah bambu ini menggunakan 3 analogi yaitu: Analogi
Biologis, Analogi Romantic dan Analogi Adhocis. Untuk penjelasan lebih detail dan ringkas
silahkan dibuka pada halaman 28 & halaman 29.

16
‘’Teori Arsitektur 2’'
BAB IV. PENUTUP

 Kesimpulan

Arsitek adalah seseorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli
lingkungan binaan
Teori Arsitektur adalah ungkapan yang dicapai untuk merancang suatu bangunan yang
akan di buat agar bangunan nanti layak di huni dan terlihat indah.
Analogi Arsitektur adalah suatu teori yang berhubungan dengan bagian - bagian
bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya.
Budi Pradono merupakan salah satu arsitek berbakat Indonesia yang karyanya telah
dikenal di dunia luas dan telah memperoleh sejumlah pernghargaan bertaraf internasional dan
sekarang mendirikan sebuah konsultan teknik yang diberi nama Budi Pradono Architects
(BPA). BPA sendiri merupakan studio arsitektur yang berfokus pada gaya hidup kontemporer,
keramahtamahan, dan urban desain.

 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, maka kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

17
‘’Teori Arsitektur 2’'
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dezeen.com/2011/08/02/rumah-miring-by-budi-pradono/
https://kumparan.com/gallery/mengintip-arsitektur-lokal-rumah-miring-di-pondok-indah
http://furnizing.com/article/desain-rumah-rumah-miring-di-kota-padat-jakarta
https://ffredo.wordpress.com/2010/10/26/analogi-yang-digunakan-dalam-teori-arsitektur/
https://ladrianarchitects.wordpress.com/2017/01/17/profil-arsitek-budi-pradono/
http://rizalarchie.blogspot.com/2013/03/9-analogi-arsitektur.html
https://zenadanx.wordpress.com/2008/05/18/teori-arsitektur/
https://www.academia.edu/3848562/teori_dan_teori_arsitektur
https://affifmaulizar.blogspot.com/2013/03/analogi-dalam-berarsitektur_28.html

http://arch047.blogspot.com/2013/03/analogi-yang-digunakan-oleh-para-ahli.html

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-analogi

http://www.academia.edu/4689797/10_teori_ttg_arsitektur

http://indonesiakreatif.bekraf.go.id/iknews/budi-pradono/

http://furnizing.com/article/clay-house-karya-budi-pradono-di-lombok--2

http://lifestyle.bisnis.com/read/20170924/220/692516/ini-cara-arsitek-budi-pradono-
menyiasati-keterbatasan

https://polarumah.com/indahnya-dancing-mountain-house-atau-p-house-karya-budi-pradono-
ini/ | Polarumah.com

18
‘’Teori Arsitektur 2’'

Anda mungkin juga menyukai