Anda di halaman 1dari 32

Perancangan Tematik

Apa itu “TEMA” ?


Konteks TEMA
• Apakah yang dimaksud dengan TEMA dan KONTEKS TEMA?
• Apakah perlu perancangan menggunakan TEMA ?
• Bagaimana cara (mengawali) perancangan ?
• Bagaimana memunculkan / membuat TEMA ?
• Bagaimana menerapkan TEMA ke dalam rancangan ?
Konteks Rancangan ; Tema
Dalam Arsitektur

Heru subiyantoro
Bagaimana Mengawali Merancang Arsitektur ?
Akses mengawali merancang
Arsitektur melingkupi sebuah domain yang sangat luas.
Struktur Lingkup Konteks tema dan tema rancangan
Forces Genius Movemen

Dalam bukunya 'Design Strategies in architecture', Geoffrey H..


Baker meng identifikasi beberapa konteks tema diatas sebagai
Loci t
Nature Art as Meaning in
Symbol use
Structur View
GeometrDalam bukunya 'Design Strategiess
Monument
Art y e
architecture',
in
Geoffrey H.. Baker meng

Primitive al
identifikasi beberapa konteks tema diatas
sebagai The Role of Architecture

Poetry Architectur Architectur


The Role of Architecture

Programe
High e
Status e and site
art Orientation
Cultur and Identity
e
Konteks TEMA
• Konteks tema mengacu pada situasi atau latar belakang di mana
sebuah proyek arsitektur akan berdiri. Ini mencakup elemen-elemen
seperti lokasi geografis, kondisi lingkungan, budaya lokal, sejarah, dan
faktor-faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi desain proyek.
• Konteks tema membantu arsitek untuk memahami konteks fisik dan
budaya di sekitar proyek, yang dapat memengaruhi bagaimana
bangunan tersebut akan diintegrasikan ke dalam lingkungan
sekitarnya dan bagaimana akan merespons aspek-aspek tertentu dari
konteks tersebut.
• Ini membantu arsitek dalam membuat keputusan desain yang lebih
bijaksana dan kontekstual, sehingga bangunan tersebut cocok
dengan lingkungan sekitarnya.
Tema dalam Rancangan
• Tema dalam rancangan arsitektur adalah ide atau konsep sentral
yang menjadi landasan kreatif untuk desain bangunan atau proyek.
• Tema ini seringkali menggambarkan karakteristik atau pesan yang
ingin disampaikan melalui proyek tersebut. Ini bisa berupa tema
seperti keberlanjutan, modernisme, tradisional, minimalisme, atau
tema-tema khusus lainnya.
• Tema dalam rancangan arsitektur membantu dalam membimbing
pengembangan estetika, fungsi, dan makna proyek. Ini adalah
dasar dari desain arsitektur yang kohesif dan memiliki identitas
yang kuat.
Apa pentingnya Tema dam Perancangan Arsitektur?
• Memberikan Fokus dan Konsistensi: Tema memberikan fokus pada proyek dan
membantu mempertahankan konsistensi dalam desain. Ini memungkinkan
elemen-elemen yang berbeda dari proyek untuk saling melengkapi dan
menciptakan kesan kesatuan.
• Menginspirasi Kreativitas: Tema menyediakan kerangka kerja untuk memandu
ide kreatif. Ini dapat berupa konsep abstrak seperti "keberlanjutan", "interaksi
dengan alam", atau sesuatu yang lebih konkret seperti "arsitektur kontemporer
dengan elemen industrial".
• Memengaruhi Pemilihan Materi dan Teknik: Tema dapat mempengaruhi
pemilihan material dan teknik konstruksi. Misalnya, tema "alami" dapat
mendorong penggunaan material alami seperti kayu dan batu, sementara tema
"futuristik" mungkin lebih terkait dengan material modern seperti baja dan kaca.
• Menciptakan Identitas dan Karakter: Tema membantu menciptakan identitas
dan karakter yang unik untuk bangunan atau lingkungan. Sebagai contoh, sebuah
tema "kota taman" dapat memotivasi desainer untuk mengintegrasikan elemen
alam dan ruang terbuka ke dalam rancangan.
selanjutnya
• Mengakomodasi Kebutuhan Khusus: Tema dapat membimbing desainer dalam
memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan khusus dari proyek. Misalnya,
tema "aksesibilitas universal" akan mendorong desainer untuk
mempertimbangkan akses untuk semua orang, termasuk mereka dengan
mobilitas terbatas.
• Memberikan Kisah atau Narasi: Tema dapat membantu menciptakan sebuah
cerita atau narasi di sekitar proyek. Ini memberikan dimensi tambahan kepada
bangunan atau ruang yang dirancang.
• Menghadirkan Emosi dan Pengalaman: Tema dapat menciptakan emosi atau
pengalaman khusus bagi pengguna atau pengunjung. Misalnya, tema
"kedamaian dan ketenangan" dapat tercermin dalam penggunaan warna dan
pencahayaan yang lembut.
• Mengaitkan Dengan Konteks Lingkungan: Tema dapat membantu bangunan
berinteraksi secara harmonis dengan konteks lingkungan sekitarnya. Ini dapat
mencakup tata letak, tinggi bangunan, dan elemen desain lainnya.
Perancangan Arsitektur
Konteks Tema
Tema
Pendekatan
Metode
Konsep
Detail
Korelasi Tema dengan Konsep
Tema dan konsep adalah dua elemen penting dalam perancangan arsitektur yang saling terkait
dan bekerja sama untuk membentuk panduan kreatif dalam mengembangkan sebuah proyek.
Berikut adalah keterkaitan antara tema dan konsep dalam perancangan arsitektur:
• Tema sebagai Landasan Awal:
– Tema adalah ide atau konsep umum yang menjadi landasan dari seluruh desain. Ini adalah
panduan yang memberi arah pada seluruh proyek. Tema mungkin mencakup nilai-nilai seperti
keberlanjutan, tradisional-modern, atau konsep-konsep lainnya yang akan mencirikan desain
secara keseluruhan.
• Konsep sebagai Interpretasi Tema:
– Konsep adalah cara spesifik di mana tema tersebut diinterpretasikan dalam desain. Konsep
menguraikan dan mengartikan tema ke dalam elemen-elemen rancangan konkret, seperti
bentuk, struktur, tata letak, bahan, dan fitur-fitur arsitektural lainnya.
• Memandu Pengambilan Keputusan Desain:
– Tema memberikan arah umum, sementara konsep memandu keputusan desain yang lebih
spesifik. Misalnya, jika tema adalah "keberlanjutan", konsepnya bisa menjadi penggunaan
material ramah lingkungan atau pengoptimalan efisiensi energi.
selanjutnya
• Integrasi Selaras:
– Tema dan konsep harus bekerja secara bersama-sama untuk menciptakan desain yang kohesif
dan padu. Konsep harus merefleksikan atau memperkuat tema secara keseluruhan. Misalnya, jika
tema adalah "alami dan organik", konsep desain harus mencakup penggunaan material alami,
bentuk-bentuk organik, dan integrasi dengan alam sekitar.
• Menghasilkan Desain yang Memiliki Identitas Kuat:
– Keterkaitan yang baik antara tema dan konsep akan menghasilkan desain yang memiliki identitas
yang kuat dan mudah dikenali. Desain ini akan membawa pesan atau cerita yang kuat kepada
para pengguna atau pemirsa.
• Fleksibilitas dan Interpretasi Subjektif:
– Seringkali, tema dan konsep dapat diinterpretasikan dengan cara yang berbeda oleh berbagai
arsitek. Ini memungkinkan untuk variasi dalam pendekatan desain, meskipun tema tetap menjadi
panduan utama.
Jadi, tema dan konsep saling melengkapi dalam perancangan arsitektur. Tema memberikan
panduan umum dan tujuan desain, sementara konsep mempejelas dan menguraikan
bagaimana tema tersebut akan diwujudkan dalam bentuk konkret dalam proyek arsitektur.
Referensi yang dipakai
• Baskoro Tedjo ; Extending Sensibilities Through Design
(Architectural Works 1977-2012)
• Boedhi Laksito ; Metode Perencanaan & Perancangan
Arsitektur, 2014
• Heru Subiyantoro ; Perancangan Tematik ; 2021
• Norman Foster ; Theme
• Dan lain lain
Perancangan Tematik 2023
Fakta dan Issue
• Indonesia negara yang kaya (beragam) seni dan budaya
• Seni dan budaya terkandung nilai nilai kepribadian bangsa yang
luhur
• Generasi muda (penerus) terdegradasi gaya hidup dari barat
(hedon)
• Banyaknya asset budaya bangsa yang diakui pihak luar negeri
• Sikap, semangat , keyakinan dan tauladan
• Menjunjung nilai-nilai kebudayaan dan kepribadian bangsa
• Mewujudkan bangsa yang beradab di mata dunia melalui seni dan
budaya bangsa
Konteks Tema pada Perancangan tematik 2023
• “Pembentukan karakter generasi (muda) penerus yang
berkepribadian bangsa melaui seni dan budaya”
• Empat konsensus kebangsaan seperti UUD 1945, Pancasila, Bhinneka
Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki nilai-
nilai yang bersumber dari budaya masa lalu dalam peradaban
bangsa. Nilai kebhinekaan, gotong-royong dan berbagai nilai-nilai luhur
lainnya, merupakan sejumlah nilai yang diwarisi para leluhur bangsa.

Kontek kegiatan/aktivitas
– Pusat Budaya (cultural center)
– Pertunjukan/Kesenian (tari, musik/suara)
– Yang terkait dengan seni dan budaya
Contoh Proyek
Indonesian Cultural Center
Penerapan Tema dalam konteks Seni dan Budaya
• Studi dan Penelitian Budaya Indonesia:
– Pelajari sejarah, nilai-nilai, simbol-simbol, dan estetika dalam seni dan budaya Indonesia. Memahami
elemen-elemen ini akan membantu Anda mengintegrasikannya dengan baik dalam desain.
• Konteks Lokal dan Regional:
– Pertimbangkan aspek-aspek khusus dari budaya dan seni di daerah atau lokasi tempat proyek berada. Setiap
wilayah di Indonesia memiliki kekayaan budaya yang unik.
• Penggunaan Simbol dan Motif Tradisional:
– Terapkan simbol-simbol atau motif-motif tradisional Indonesia dalam elemen desain, seperti ornament,
pola, atau tekstur bangunan.
• Materi dan Teknik Konstruksi Tradisional:
– Gunakan bahan-bahan lokal dan teknik konstruksi tradisional Indonesia. Hal ini tidak hanya menciptakan
keberlanjutan lingkungan tetapi juga memperkuat identitas budaya.
• Keharmonisan dengan Lingkungan:
– Rancang bangunan agar berbaur dengan lingkungannya, mengambil inspirasi dari alam sekitar dan
mempertimbangkan prinsip-prinsip desain berkelanjutan.
• Ruangan Terbuka dan Hubungan dengan Alam:
– Pertimbangkan tata letak, material, dan elemen desain yang memungkinkan hubungan yang kuat antara
ruang dalam dan luar, memungkinkan penghuni merasakan alam sekitar.
selanjutnya
• Pertimbangkan Kebutuhan Fungsional dan Modernisasi:
– Meskipun menerapkan tema budaya, pastikan bahwa desain tetap memenuhi kebutuhan
fungsional dan teknologi modern. Ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan teknologi secara
bijak tanpa mengorbankan elemen budaya.
• Interaksi Sosial dan Budaya:
– Rancang ruang-ruang publik atau area komunal yang mendorong interaksi sosial dan kegiatan
budaya. Misalnya, ruang pameran seni atau tempat pertemuan komunitas.
• Konsultasi dengan Ahli Budaya dan Arsitek Lokal:
– Libatkan ahli-ahli lokal dan komunitas dalam proses perancangan. Mereka dapat memberikan
wawasan berharga tentang praktik budaya dan nilai-nilai lokal.
• Edukasi dan Kesadaran Budaya:
– Sertakan elemen-edukasi dalam desain untuk meningkatkan kesadaran budaya di antara
pengguna atau penghuni bangunan. Ini dapat berupa pameran, instalasi seni, atau elemen
interaktif lainnya.
• Mempertimbangkan Keberlanjutan:
– Terapkan praktik-praktik desain berkelanjutan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia,
seperti penggunaan bahan lokal, sistem pencahayaan alami, dan teknologi hijau.
Tapak / Site
• Lokasi di Kawasan Propinsi Jawa Timur, terbagi 3 kawasan :
– kawasan barat (Ngawi, Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kediri
dan Nganjuk) : Kelas A dan D
– Kawasan tengah (Malang, Blitar, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Gresik dsk)
: Kelas B dan F
– Kawasan Timur (Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo Pasuruan
dsk) : Kelas C dan E
• Berada di pusat kota madya / kabupaten & bernilai sejarah
• Kondisi tapak kosong (tidak ada bangunan lain) dan siap bangun.
• Luas Tapak ± 5000 m²
Lokasi kota Madiun (A & D)
Lokasi kota Malang (B & F)
Lokasi kota Banyuwangi (C & E)
Tugas Kecil 01 & 02
• Tugas 01 : Studi Literatur tentang bangunan Simbolik (sudah
diselesaikan minggu 2)
• Tugas 02 : Studi Preseden bangunan Simbolik (mulai dikerjakan
minggu ke dua dan selesai minggu ke 3)
• Tugas 03 : Tema (penentuan Tema dan lokasi rancangan) mulai
minggu ke 3 sampai minggu ke 5
• Tugas 04 : Analisa Tapak, mulai minggu 5 sampai minggu ke 6
• Tugas UTS : Ide gagasan awal, sampai UTS
Tugas Kecil-03
• Menentukan Tema Rancangan dari Konteks tema yang telah
ditentukan.
• Menentukan obyek utama dan kegiatan yang akan dirancang (Pusat
Budaya/Gedung Pertunjukan/kegiatan seni & budaya)
• Membuat Metode rancang dan Konsep rancangan
• Membuat studi kasus (yang sesuai dengan obyek rancangan)
• Menentukan dan membuat alur kegiatan, besaran (volume) ruang,
sirkulasi, tatanan ruang luar.
• Dibuat pada format A3 dengan waktu 2 minggu (asistensi minimal
1x)
Tugas Kecil-04
• Menganalisa Tapak (yang telah ditentukan)
• Analisa bentuk, besaran dan peraturan pada tapak
• Analisa sirkulasi dan pencapaian
• Analisa lingkungan (bangunan, view)
• Analisa histori tapak dan lingkungan
• Tugas dibuat dengan format A3, dikerjakan dalam waktu 1
minggu
Tugas UTS
• PORTOFOLIO dengan isi (content)
• 1. LOKASI, LATAR BELAKANG
• 2. ISU, TUJUAN, DAN SASARAN
• 3. TEMA, METODE, PENDEKATAN
• 4. PROGRAM RUANG
• 5. KONSEP TATANAN MASSA
• 6. KONSEP BENTUK TAMPILAN
• 7. KONSEP STRUKTUR BANGUNAN
• 8. BLOCK PLAN
• 9. TAMPAK BANGUNAN
• 10. PERSPEKTIF
Selamat menyelesaikan Tugas

Semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai