Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS GUNADARMA

SK No. 92 / Dikti / Kep /1996


Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra
Program Diploma (D3) Manajemen Informatika, Teknik Komputer, akuntansi, Manajemen DISAMAKAN
Program Sarjana (S1) Sistem Informasi, Sistem Komputer, Informatika, Teknik Elektro, Teknik Mesin,
Teknik Industri, Akuntansi, Manajemen, Arsitektur, Teknik Sipil, Psikologi, Sastra Inggris Terakreditasi BAN-PT
Program Magister (S2) Manajemen Sistem Informasi, Manajemen , Teknik Elektro
Program Doktor (S3) Ilmu Ekonomi SK No. 55/DIKTI/Kep/2000.

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi Tanggal : 16/12/2021
Fakultas : FTSP Waktu : 75 menit
Jenjang/Jurusan : Arsitektur Dosen : Dimyati, Dr.
Tingkat/Kelas : 3 TB03 Sifat Ujian : Tertutup
Semester/Tahun : PTA- 2021/2022 Jumlah Soal : 10 soal

1. Apa yang disebut dengan konsultan manajemen konstruksi?


2. Sebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen konstruksi?
3. Sebutkan tugas konsultan manajemen konstruksi secara umum?
4. Pada tahap awal pembangunan adalah perancangan (desain), konsultan perancangan
membuat rancangan dalam bentuk gambar rancangan, sebutkan gambar rancangan apa saja
yang harus dibuat untuk keperluan pekerjaan di lapangan!
5. Ada tiga (3) dokumen perizinan yang dibutuhkan dalam proyek konstruksi yaitu IPR, IMB
dan SLF, jelaskan kepanjangan dan sebutkan tujuan dari ketiga dokumen perizinan tersebut
dengan jelas?
6. Suatu proyek konstruksi baik skala kecil atau besar memerlukan kesepakatan tertulis antara
pengguna jasa dan penyedia jasa. Biasanya kesepakatan tersebut dituangkan dalam
dokumen kontrak konstruksi, sebutkan isi/ draft kontrak yang biasanya tercantum secara
umum (minimal 6 butir isi dokumen kontrak)!
7. Sebutkan empat (4) cara dalam pemilihan penyedia jasa dan jelaskan perbedaan antara
keempatnya?
8. Sebutkan manfaat perencanaan waktu pelaksanaan kontruksi (time schedule) dalam sebuah
proyek konstruksi dan ada berapa bentuk time schedule yang umum digunakan, sebutkan.
9. Isilah dengan lengkap dari network planning dibawah ini:

4 8 10
8 10

2
4

Isilah: waktu paling cepat (EET) dan waktu waktu paling lambat (LET).
dan bacalah diagram jaringan di atas dengan cara yang tepat!

10. Isilah dengan lengkap dari network planning dibawah ini:

6 10
14 20

Isilah: waktu paling cepat (EET) dan waktu waktu paling lambat (LET).
dan bacalah diagram jaringan di atas dengan cara yang tepat!

----- Semoga sukses -----


JAWAB

1. Konsultan manajemen konstruksi adalah penasehat, pembantu, dan partner. Keterlibatan


konsultan manajemen konstruksi diharapkan dapat memberikan informasi terpercaya
kepada pemilik proyek. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, konsultan manajemen
konstruksi melakukan koordinasi terhadap pengadaan material, peralatan juga terhadap
seluruh proses pembangunan.
2. 1. Pemilik proyek (Owner)
2. Konsultan (consultant)
3. Kontraktor (contractor)
4. Subkontraktor (subcontractor)
5. Tenaga Kerja (employee)
6. Supplier
7. Pemerintah (goverment)
8. Bank
9. Security (keamanan)

3.
• Mengawasi proyek dan memastikan jika metode konstruksi sesuai dengan perencanaan.
• Meminta laporan pekerjaan dari kontraktor secara tertulis.
• Menghentikan jalannya pekerjaan apabila tak sesuai dengan kesepakatan.
• Mengadakan rapat rutin dengan konsultan, wakil owner, dan kontraktor.
• Menyampaikan program pekerjaan dengan pemilik.
• Mengesahkan material yang akan digunakan sesuai dengan kontrak.
• Mengoordinasi proyek bangunan dalam aspek mutu dan waktu.
• Meninjau metode pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat K3LMP.

4. Gambar yang dikumpulkan yaitu berupa gambar struktur, arsitektur, mekanikal dan
elektrikal.
5. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

Dalam Pasal 1 PERMEN PUPR Nomor 19/PRT/M/2018 disebutkan bahwa IMB (Izin
Mendirikan Bangunan) merupakan perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kecuali
untuk bangunan gedung fungsi khusus oleh pemerintah kepada pemilik bangunan gedung untuk
membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan sesuai
dengan persyaratan administratif dan teknis yang berlaku.

Untuk mengurus IMB, tentunya Anda dapat mendatangi langsung Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPPT) yang ada di daerah domisili. Aturan pengajuan IMB di setiap daerah akan
berbeda-beda tergantung kebijakan pemerintah daerahnya. Hal ini yang kemudian membuat
persyaratan pengajuannya cukup beragam. Meskipun demikian, kami berusaha merangkum
dokumen umum yang wajib Anda persiapkan.
Adapun dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan IMB adalah sebagai berikut:

• Fotokopi KTP pemilik bangunan


• Sertifikat tanah atau girik
• Fotokopi IMB sebelum direnovasi, jika pengajuan IMB dilakukan untuk kegiatan renovasi
bangunan
• Surat Pemberitahuan Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT-PBB) terbaru
• Surat Ketetapan Rencana Kota (KRK), dan
• Gambar rancangan bangunan baru, baik itu denah, tampak muka, samping, maupun
belakang

Selanjutnya, IMB dapat diajukan dengan catatan rumah tinggal memiliki luas tanah kurang dari
1.000 m2 dengan kondisi tanah tidak harus kosong dan jumlah lantai maksimal tiga.

SFL (Sertifikat Laik Fungsi)

SLF atau Sertifikat Laik Fungsi merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah terhadap
bangunan gedung yang telah selesai dibangun sesuai IMB dan telah memenuhi persyaratan
kelaikan teknis sesuai fungsi bangunan berdasar hasil pemeriksaan dari instansi
maupun konsultan SLF terkait.

Kelaikan sebuah bangunan gedung ini juga tak boleh terlepas dari persyaratan maupun pedoman
SLF (Sertifikat Laik Fungsi) yang telah diterbitkan oleh pemerintah. Pada intinya, SLF harus
dimiliki bangunan gedung sebelum benar-benar dimanfaatkan atau digunakan. SLF sendiri
diterbitkan dengan masa berlaku 5 (lima) tahun untuk bangunan umum dan 20 (dua puluh) tahun
untuk bangunan tempat tinggal.

Lantas, bagaimana cara untuk mendapatkan SLF pada bangunan yang akan Anda gunakan?
Untuk mendapatkan dokumen SLF, terdapat beberapa dokumen yang harus Anda siapkan. Di
antaranya adalah sebagai berikut:

• Surat pernyataan pemeriksaan kelaikan fungsi


• Daftar simak pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung
• As-Buit Drawings
• Dokumen administratif yang meliputi IMB awal atau perubahan IMB apabila terdapat
perubahan dalam pelaksanaan konstruksi
• Dokumen status atau bukti kepemilikan bangunan gedung, dan
• Dokumen status hak atas tanah

Sebelum masa berlaku dokumen SLF habis, sebaiknya Anda juga harus mengajukan kembali
permohonan perpanjangan SLF dengan melengkapi laporan hasil pengkajian teknis yang
dilakukan oleh pengkaji teknis bangunan gedung yang memiliki IPTB (Izin Pekalu Teknis
Bangunan) bidang pengkaji bangunan.
IPR (Izin Pemanfaatan Ruang)

adalah perizinan yang diberikan kepada perusahaan atau perorangan untuk suatu rencana
pemanfaatan ruang dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Rinci Tata
Ruang, dan Peraturan Zonasi.

6. Butir kontrak diantaranya :

• Para pihak yang menandatangani kontrak, yang meliputi nama, jabatan dan alamat.
• Pokok pekerjaan dan uraian pekerjaan yang termasuk di dalam kontrak.
• Jangka waktu pelaksanaan, termasuk di dalamnya total durasi pelaksanaan, pentahapan
(milestone), hak memperoleh perpanjangan waktu, dan ganti rugi keterlambatan.
• Harga Borongan berisi informasi mengenai nilai yang harus dibayar oleh pemilik proyek
kepada kontrak untuk melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan.
• Cara pembayaran termasuk di dalamnya jumlah pembayaran yang ditahan pada setiap
tahap dan konsekuensi saat terjadi keterlambatan pembayaran.
• Pekerjaan tambah atau kurang.
• Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci.
• Tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan disertasi jadwal waktu penyelesaian
yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya.
• Jaminan teknis atau hasil pekerjaan yang dilaksanakan.
• Cidera janji dan sanksi.
• Pemutusan kontrak selama sepihak.
• Perlindungan tenaga kerja.
• Pengakhiran pekerjaan.
• Penyelesaian perselisihan.

7. Diantaranya :
1. E-purchasing dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang
sudah tercantum dalam katalog elektronik. Pelaksanaan e-purchasing wajib
dilakukan untuk barang/jasa yang menyangkut pemenuhan kebutuhan nasional
dan/atau strategis yang ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau kepala
daerah.
2. pengadaan langsung dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang
bernilai paling banyak Rp200 juta.

Pelaksanaan pengadaan langsung dilakukan sebagai berikut:

a. pembelian/pembayaran langsung kepada penyedia untuk pengadaan barang/jasa lainnya


yang menggunakan bukti pembelian atau kuitansi; atau
b. permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga
kepada pelaku usaha untuk pengadaan langsung yang menggunakan surat perintah kerja.
3. penunjukan langsung dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya dalam keadaan tertentu, dengan mengundang 1 pelaku usaha yang dipilih,
dengan disertai negosiasi teknis maupun harga.
4. tender dilaksanakan jika tidak dapat menggunakan metode pemilihan penyedia
lain sebagaimana dimaksud Pasal 38 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf d
Perpres 16/2018.

Pelaksanaan pemilihan melalui tender meliputi:

a. pelaksanaan kualifikasi;
b. pengumuman dan/atau undangan;
c. pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan;
d. pemberian penjelasan;
e. penyampaian dokumen penawaran;
f. evaluasi dokumen penawaran;
g. penetapan dan pengumuman pemenang;
h. sanggah; dan
i. sanggah banding (khusus pada pekerjaan konstruksi saja)

8. manfaat time schedule :


• Pedoman waktu dalam pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam proyek
• Waktu mendatangkan material ke lokasi pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
• Pedoman saat pengadaan alat-alat pekerjaan lapangan yang sesuai
• Sebagai alat yang digunakan untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek
• Sebagai acuan dasar tercapainya waktu pelaksanaan yang telah ditentukan
• Mengontrol penentuan batas waktu denda akibat terjadinya keterlambatan pekerjaan
• Gambaran untuk memperkirakan nilai investasi yang akan digunakan
• Sebagai gambaran saat akan memulai dan mengakhiri suatu proyek konstruksi secara
menyeluruh
• Acuan dalam mengamati laju progres suatu konstruksi untuk meminimalisir kendala apa yang
mungkin atau akan terjadi
Bentuk time sechedule yang biasa digunakan :

1. Jadwal Waktu Tertentu


Dalam contoh time schedule yang pertama adalah jadwal waktu tertentu. Jadwal waktu
tertentu ini dimaksudkan seperti schedule harian, mingguan, bulanan bahkan ada schedule
tahunan.

2. Bar Chart
Merupakan sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertikal dan
horizontal untuk menunjukkan skala waktu. Ketika mulai dan berakhirnya sebuah
kegiatan dapat terlihat secara jelas sedangkan untuk durasi kegiatan digambarkan dengan
diagram batang.

3. Curve-S
Sebuah jadwal pelaksanaan yang mana ditampilkan dalam bentuk tabel dan bagan yang
menyerupai huruf S. Model penjadwalan satu ini berguna untuk memberikan informasi
berupa bobot pekerjaan dengan index 0% hingga 100% berdasarkan waktu proyek.
Umumnya berguna untuk memonitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanaan
konstruksi, guna memberikan manfaat dalam bukti laporan atas proses administrasi
pembayaran kepada pihak terkait.

4. Gantt Chart
Jadwal pelaksanaan selanjutnya adalah gantt chart. Model penjadwalan yang
memproyeksikan item pekerjaan terhadap waktu pelaksanaan yang berbentuk diagram
batang. Berguna menyampaikan informasi urutan pekerjaan yang akan dikerjakan dan
informasi mengenai kemajuan proyek berdasarkan jadwal rencana yang telah dibuat.

5. EVM atau EVA


Tak hanya itu, contoh time schedule lainnya adalah Earned Value Management (EVM)
atau Earned Value Analysis (EVA). Dalam model ini merupakan instrumen pengukuran
kinerja terhadap waktu dan biaya suatu proyek. Model ini menganalisa tingkat
penyimpangan waktu dan biaya proyek serta dapat digunakan untuk estimasi total waktu
dan biaya secara keseluruhan.

6. Network Planning
Apabila Anda ingin menggunakan jadwal pelaksanaan dalam bentuk diagram network,
maka contoh time schedule kali ini dapat digunakan sebagai contoh yakni Network
Planning. Model ini digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang mana produknya
adalah informasi mengenai kegiatan yang ada didalamnya dan model instrumen
pengukuran jadwal proyek dengan menggunakan logika jaringan.

7. Resources Scheduled Distribution


Untuk contoh time schedule yang terakhir yakni resources scheduled distribution. Model
penjadwalan satu ini merupakan penjabaran dari penjadwalan yang telah dibuat
sebelumnya, dimana dalam jadwal ini fokus pada sumber daya yang akan digunakan
selama proses. Berfungsi memberikan informasi mengenai target alokasi sumber daya
berdasarkan item yang akan direncanakan pada durasi pelaksanaan suatu proyek kerja.
Sehingga dapat mencegah terjadinya suatu keterlambatan dan sumber daya di lapangan
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai