4 8 10
8 10
2
4
Isilah: waktu paling cepat (EET) dan waktu waktu paling lambat (LET).
dan bacalah diagram jaringan di atas dengan cara yang tepat!
6 10
14 20
Isilah: waktu paling cepat (EET) dan waktu waktu paling lambat (LET).
dan bacalah diagram jaringan di atas dengan cara yang tepat!
3.
• Mengawasi proyek dan memastikan jika metode konstruksi sesuai dengan perencanaan.
• Meminta laporan pekerjaan dari kontraktor secara tertulis.
• Menghentikan jalannya pekerjaan apabila tak sesuai dengan kesepakatan.
• Mengadakan rapat rutin dengan konsultan, wakil owner, dan kontraktor.
• Menyampaikan program pekerjaan dengan pemilik.
• Mengesahkan material yang akan digunakan sesuai dengan kontrak.
• Mengoordinasi proyek bangunan dalam aspek mutu dan waktu.
• Meninjau metode pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat K3LMP.
4. Gambar yang dikumpulkan yaitu berupa gambar struktur, arsitektur, mekanikal dan
elektrikal.
5. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
Dalam Pasal 1 PERMEN PUPR Nomor 19/PRT/M/2018 disebutkan bahwa IMB (Izin
Mendirikan Bangunan) merupakan perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kecuali
untuk bangunan gedung fungsi khusus oleh pemerintah kepada pemilik bangunan gedung untuk
membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan sesuai
dengan persyaratan administratif dan teknis yang berlaku.
Untuk mengurus IMB, tentunya Anda dapat mendatangi langsung Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPPT) yang ada di daerah domisili. Aturan pengajuan IMB di setiap daerah akan
berbeda-beda tergantung kebijakan pemerintah daerahnya. Hal ini yang kemudian membuat
persyaratan pengajuannya cukup beragam. Meskipun demikian, kami berusaha merangkum
dokumen umum yang wajib Anda persiapkan.
Adapun dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan IMB adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, IMB dapat diajukan dengan catatan rumah tinggal memiliki luas tanah kurang dari
1.000 m2 dengan kondisi tanah tidak harus kosong dan jumlah lantai maksimal tiga.
SLF atau Sertifikat Laik Fungsi merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah terhadap
bangunan gedung yang telah selesai dibangun sesuai IMB dan telah memenuhi persyaratan
kelaikan teknis sesuai fungsi bangunan berdasar hasil pemeriksaan dari instansi
maupun konsultan SLF terkait.
Kelaikan sebuah bangunan gedung ini juga tak boleh terlepas dari persyaratan maupun pedoman
SLF (Sertifikat Laik Fungsi) yang telah diterbitkan oleh pemerintah. Pada intinya, SLF harus
dimiliki bangunan gedung sebelum benar-benar dimanfaatkan atau digunakan. SLF sendiri
diterbitkan dengan masa berlaku 5 (lima) tahun untuk bangunan umum dan 20 (dua puluh) tahun
untuk bangunan tempat tinggal.
Lantas, bagaimana cara untuk mendapatkan SLF pada bangunan yang akan Anda gunakan?
Untuk mendapatkan dokumen SLF, terdapat beberapa dokumen yang harus Anda siapkan. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
Sebelum masa berlaku dokumen SLF habis, sebaiknya Anda juga harus mengajukan kembali
permohonan perpanjangan SLF dengan melengkapi laporan hasil pengkajian teknis yang
dilakukan oleh pengkaji teknis bangunan gedung yang memiliki IPTB (Izin Pekalu Teknis
Bangunan) bidang pengkaji bangunan.
IPR (Izin Pemanfaatan Ruang)
adalah perizinan yang diberikan kepada perusahaan atau perorangan untuk suatu rencana
pemanfaatan ruang dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Rinci Tata
Ruang, dan Peraturan Zonasi.
• Para pihak yang menandatangani kontrak, yang meliputi nama, jabatan dan alamat.
• Pokok pekerjaan dan uraian pekerjaan yang termasuk di dalam kontrak.
• Jangka waktu pelaksanaan, termasuk di dalamnya total durasi pelaksanaan, pentahapan
(milestone), hak memperoleh perpanjangan waktu, dan ganti rugi keterlambatan.
• Harga Borongan berisi informasi mengenai nilai yang harus dibayar oleh pemilik proyek
kepada kontrak untuk melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan.
• Cara pembayaran termasuk di dalamnya jumlah pembayaran yang ditahan pada setiap
tahap dan konsekuensi saat terjadi keterlambatan pembayaran.
• Pekerjaan tambah atau kurang.
• Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci.
• Tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan disertasi jadwal waktu penyelesaian
yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya.
• Jaminan teknis atau hasil pekerjaan yang dilaksanakan.
• Cidera janji dan sanksi.
• Pemutusan kontrak selama sepihak.
• Perlindungan tenaga kerja.
• Pengakhiran pekerjaan.
• Penyelesaian perselisihan.
7. Diantaranya :
1. E-purchasing dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang
sudah tercantum dalam katalog elektronik. Pelaksanaan e-purchasing wajib
dilakukan untuk barang/jasa yang menyangkut pemenuhan kebutuhan nasional
dan/atau strategis yang ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau kepala
daerah.
2. pengadaan langsung dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang
bernilai paling banyak Rp200 juta.
a. pelaksanaan kualifikasi;
b. pengumuman dan/atau undangan;
c. pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan;
d. pemberian penjelasan;
e. penyampaian dokumen penawaran;
f. evaluasi dokumen penawaran;
g. penetapan dan pengumuman pemenang;
h. sanggah; dan
i. sanggah banding (khusus pada pekerjaan konstruksi saja)
2. Bar Chart
Merupakan sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertikal dan
horizontal untuk menunjukkan skala waktu. Ketika mulai dan berakhirnya sebuah
kegiatan dapat terlihat secara jelas sedangkan untuk durasi kegiatan digambarkan dengan
diagram batang.
3. Curve-S
Sebuah jadwal pelaksanaan yang mana ditampilkan dalam bentuk tabel dan bagan yang
menyerupai huruf S. Model penjadwalan satu ini berguna untuk memberikan informasi
berupa bobot pekerjaan dengan index 0% hingga 100% berdasarkan waktu proyek.
Umumnya berguna untuk memonitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanaan
konstruksi, guna memberikan manfaat dalam bukti laporan atas proses administrasi
pembayaran kepada pihak terkait.
4. Gantt Chart
Jadwal pelaksanaan selanjutnya adalah gantt chart. Model penjadwalan yang
memproyeksikan item pekerjaan terhadap waktu pelaksanaan yang berbentuk diagram
batang. Berguna menyampaikan informasi urutan pekerjaan yang akan dikerjakan dan
informasi mengenai kemajuan proyek berdasarkan jadwal rencana yang telah dibuat.
6. Network Planning
Apabila Anda ingin menggunakan jadwal pelaksanaan dalam bentuk diagram network,
maka contoh time schedule kali ini dapat digunakan sebagai contoh yakni Network
Planning. Model ini digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang mana produknya
adalah informasi mengenai kegiatan yang ada didalamnya dan model instrumen
pengukuran jadwal proyek dengan menggunakan logika jaringan.