Anda di halaman 1dari 114

PANDUAN PERENCANAAN

BENDUNGAN URUGAN

VOLUME II

( ANALISIS HIDROLOGI )

JULI, 1 9 9 9

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN

DIREKTORAT BINA TEK'NIK

.. . 1
· . . .
DAFT AR PUSTAKA

1. Chow Ven Te, "Hand book of Applied Hydrology", Mc Graw Hill Book co,

International Edition, Singapure, 1988

2. Colenco Power Consulting Ltd, "Guidelines for Fload handing Capasity of

reservoirs and spillways", Dam Safety Project, Jakarta, 1997

3. Crowford Norman H, "Smal Hydropower: Hydrological Methodology Withont

Streamflow Data", Hydrocomp Inc, California, USA

4. Dahmen,E.R, Hall.M.J, "Screening of Hydrological Data - Test for Stationaly and

Relative Consistency", ILRI Publication No.49, The Netherlands

5. Direktorat Jenderal Pengairan, "Pedoman Bendungan Pengaman Banjir - PSA

007", Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta, 1985

6. Direktorat Jenderal Pengairan, "Pedoman Perkiraan Banjir untuk Perencanaan",

Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta, 1985

7. Direktorat Jenderal Pengairan, "Standar Perencanaan Irigasi", CV Galang

Persada, bandung, 1986

8. Departemen Pekerjaan Umum, "Cara Menghitung Design Flood", Yayasan

Badan Penerbit PU, Jakarta, 1992

9. Departemen Pekerjaan Urnum, "Metode perhitungan debit banjir", SK SNI M.

18-1989-F, Yayasan LPMB, Bandung, 1989

10. Dewan Standardisasi Nasional, "Metode Pengambilan Conteh Muatan

sedirnentasi melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan

pembagian debit", SNI 03-3414-1994

11. Garde, R.J, Ranga Raja, K,G, "Mechanics of Sediment Transportation and

Alluviall Stream Problems", second edition, Wiley Eastern Limited, New Delhi,

1991

12. Ibnu Kasiro, Wanny Adidharma, Bhre Susantini Rusli, CL. Nugroho, Sunarto,

"Pedoman Kriteria Desain Embung Kecil untuk Daerah Semi Kering di

Indonesia", Departemen Pekerjaan Umum, 1977

13. Imam Subarkah, "Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air", Idea Dharma,

Bandung, 1978

101
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .J

14. Joesron Loe bis, "Banjir Rencana untuk Bangunan Air", Yayasan badan penerbit

PU, Jakarta, 1992

15. Kite, GW, " Frequency and Risk Analysis in Hidrology". Water Resources

Publication, Littleton Cololado USA, 1988.

16. Mutreja, K.N, "Apllied Hydrology", Tata Mc Graww Hill, New Delhi, 1990

17. Soemarto, CD, "Hidrologi Teknik", Erlangga, Jakarta, 1995

18. Sri Harte BR," Analisis Hidrologi", PT Gramedia Purtaka Utama, Jakarta, 1993

19. Sri Harte BR, "Hidrograf Satuan Sintetik GAMA I", Badan Penerbit PU, Jakarta

20. Strand Robert, I, Pamberson Ernest, L, "Reservoir Sedimentation - Technical

Guideline for Burean of Reclamation", USBR, Colorado, 1982

21. Subramanya, K, "Engineering Hydrology", Tata McGraw Hill, New Delhi, 1991

22. Suyono Sosrodarsono, "Hidrologi untuk Pengairan", PT Pradnya Paramita,

Jakarta, 1987

23. The Japanese Institute of Irrigation and Drainage, "Engineering Manual for

Irrigation and Drainage - Fill Dam", Volume I, 1998

24. Thomas William,A, Gee Michael.D, Macarthur Robert,C, "Guidelines for the

Calibration and Application of Computer Program HEC - 6", U.S. Army Corps

of Engineers, California, 1981

25. USBR," Design of Small D am " , Oxford & IBH Publishing, Cv. PVT. LTD,

New Delhi, 1974

26. Wanny Adidharma, "Teknik Perhitungan Ketersediaan Air", Bandung, 1996.

102
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN

SAMBUTAN

Pernbanqunan Irigasi di Indonesia sudah berjalan lebih dari satu abad, dengan

demikian kita telah dapat mengumpulkan pengalaman-pengalaman berharga yang sangat

bermanfaat bagi pengembangan irigasi di masa yang akan datang. Pengalaman­

pengalaman tersebut didapat baik pada tahap Studi, Perencanaan maupun pada tahap

Pelaksanaan serta Operasi & Pemeliharaan (O&P).

Panduan Perencanaan SID Bendungan Urugan yang disusun oleh Direktorat Bina

Teknik ini sesuai dengan tugasnya, disiapkan melalui proses yang cukup panjang serta

telah dilakukan pengumpulan dan pengkajian terhadap desain-desain yang dipergunakan

di proyek-proyek, serta referensi dari luar Indonesia. Banyak pendapat dan saran para ahli

sesuai bidang terkait pada Pedoman ini telah ditampung melalui acara diskusi periodik, .

seminar nasional dan lokakarya, yang kemudian dimasukkan dalam Pedoman ini.

Panduan Perencanaan SID Bendungan Urugan lnl tldak berslfat statls, dan di

masa yang akan datang masih terbuka untuk dikembangkan dan disempurnakan sesuai

dengan kondisi yang ada

Dengan terbitnya Panduan Perencanaan SID Bendungan Urugan ini diharapkan

para petugas Dinas Pengairan/Proyek dan Perencana/Perancang di daerah dan pihak

terkait lainnya dapat menggunakannya sebagai acuan dalam kecepatan penyelesaian

tugas-tugas Perencanaan SID Bendungan Urugan .

Akhirnya, kami mengucapkan selamat atas terbitnya Panduan Perencanaan SID

Bendungan Urugan ini, dan sepantasnyalah kiranya kita semua memberikan apresiasi

yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas sumbangan yang sangat besar bagi

pengembangan Panduan ini.

karta, Juli 1999

DIRE R JENDERAL PENGAIRAN

DIMAN ARIEF
c..

.i--------·--
· 1 1 11 · • 11 1 1 1 1 ··,,�--,-,-, •
1 l l rl w 1 1 l I
.n ' : : ,·rltL i · - 1 1 ·v
, i ,
'11I
' 1i' ·
'
· ! I , ,
1
KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan kerja sama teknik dengan Pemerintah Jepang/JICA

untuk proyek BTA-195 Bagian Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Pengairan, Proyek

Perencanaan Teknis Pengairan/IESC Project, Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal

Pengairan, pada Tahun Anggaran 1998/1999, Unit Survai, Investigasi, dan Desain (SID)

mendapat tugas untuk menyusun Buku Pedoman SID Bendungan Tlpe Urugan.

Berdasarkan hasil diskusi pembahasan, telah disepakati bahwa judul buku berubah
'
menjadi "PANDUAN PERENCANAAN SID BENDUNGAN URUGAN". Buku Panduan ini

terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

Volume! Survai dan Investigasi

Volume II Analisis Hidrologi

Volume III Desain Pondasi dan Tubuh Bendungan

Volume IV Desain Bangunan Pelengkap

Vo/umeV Pekerjaan Hidromekanik, Instrumentasi dan Bangunan

Pengelak

Maksud penyusunan buku ini adalah mempersiapkan bahan standar di lingkungan

Direktorat Jenderal Pengairan, dengan tujuan untuk memberikan panduan dalam

mengadakan survai, investigasi, dan perencanaan bendungan tipe urugan.

Panduan Perencanaan ini terutama untuk dipakai sebagai panduan dalam praktek­

praktek perencanaan bendungan yang aman, bagi mereka yang berkecimpung dalam

perencanaan bendungan urugan di Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan

Urn um.

Panduan ini hanya membahas metoda-metooa perencaau bendungan yang umurn

dipakai di Indonesia. Tekanan diberikan pada perencanaan bendungan tipe urugan karena

merupakan tipe yang paling umum digunakan, untuk mendapatkan tingkat keamanan

bendungan yang cukup dan ekonomis.

Bahasan dalam buku ini diharapkan cukup memadai, faktor-faktor keamanan yang

dipakai di dalam metoda perencanaan, namun di dalam pemakaiannya tetap diperlukan

P i li ! 1111i I · : · 'IUI !lirlill ··nn.·'


' I I II ·�:Ii·
keahlian dan pengalaman di bidang perencanaan bendungan.

Mudah-mudahan Panduan Perencanaan Bendungan Urugan ini dapat

menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang
.

perencanaan bendungan. Akan tetapi, bagaimanapun juga tidak membebaskan pemrakarsa

atau pengguna dari tanggung jawab dalam membuat perencanaan bendungan yang aman

dan memadai.

Bersama ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan buku ini. Dan dengan segala kerendahan hati kami menerima

saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk lebih sempurnanya buku panduan

ini dikemudian hari.

Jakarta, Juli 1999

Direktorat Bina Teknik

r. M. Napitupulu, Dipl.HEJ,,,,
DAFTARISI

ANALISIS HIDROLOGI

Hal a man

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFT AR ISI ............................................................................................. Ill

l. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Umum .................................................................................


1

1.2 Maksud dan Tujuan ..................................................................... 1

1.3 Lingkup Panduan ..................................................................... 1

1.4 Hal-ha! yang perlu diperhatian 2


·············································

1.5 Validitas dan Keterbatasan 2

2. PENGOLAHAN DATA 3

2.1 Umum .. · · · · · : . 3

2.2 Kegiatan Pengolahan Data . 5

2.2.1 Pemeriksaan data hujan secara manual . 5

2.2.2 Pemeriksaan secara statistik . 6

a. Pemeriksaan Homogenitas dengan Kurva Massa Ganda 6

b. Pemeriksaan Outlier . 7

2.2.3 Pengisian data hujan yang hilang 9

3. Banjir Desain 10

3.1 Umum r• • • • • • • • • • • • • 10

3.2 Perhitungan banjir desain dari data hujan 13

3.2.1 Metoda Pendekatan 13

3.2.2 Curah hujan desain 16

a. Analisis frekwensi 16

b. Curah hujan maksimum boleh jadi (PMP) 28

3.2.3 Hidrograf banjir desain . 34

a. Curah hujan DPS (Basin rainfall) . 34

lll
b. Pola distribusi hujan badai . 36

c. Hujan efektif/ netto . 39

d. Hidrograf Satuan (Unit Hidrograf)


41

e. Pengujian hasil perhitungan debit banjir 49

f. Hidrograf Banjir 49

3.2.4 Penelusuran Banjir Lewat Waduk 53

4. KETERSEDIAAN AIR
·································································
59

4.1 Data yang diperlukan ..................................................... 59

4.2 Model Matematik hubungan hujan dan limpasan (NRECA) 60

a. Struktur Model ..................................................... 60

b. Parameter Karakteristik DPS 61

c. Kalibrasi parameter 63

d. Langkah perhitungan 64

5. KAPASITS WADUK 69

5.1 Keandalan waduk 69

5.2 Penentuan kapasitas waduk 69

5.3 Simulasi Neraca air Waduk 70

6. SEDIMENTASI WADUK 72

6.1 Perkiraan Laju Sedimen DPS kecil berdasarkan persamaan empiris 72

6.2 Pengukuran Muatan Sedimen melayang 79

6.3 Perkiraan Muatan Sedimen Dasar 83

6.4 Perkiraan Muatan Sedimen Total 86

6.5 Trap Efisiens i Waduk 88

6.6 Berat Jenis Sedimen 89

6.7 Urnur Waduk 91

6. 7. l Sebaran (distribusi) Sedimen di waduk 93

LAMPIRAN A 1 : Peta isohit BMB (PMP) 24 jam untuk Jawa Barat 95

LAMPIRAN A2 : Peta isohit BMB (PMP) 24 jam untuk Jawa Tengah 96

LAMPIRAN A3 : Peta isohit BMB (PMP) 24 jam untuk Jawa Timur 97

IV
JJ
LAMPIRAN B : Daftar Nama dan Instansi 98

LAMPIRAN C : Daftar Istilah 99

DAFT AR PUST AKA 101

v
..... JJ. ..
1 PENDAHULUAN.

1.1. Urn um

Analisis Hidrologi ini, merupakan bagian dari Panduan Perencanaan

Bendungan Urugan dari Direktorat Jenderal Pengairan/Direktorat [enderal

Pengembangan Perdesaan/Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Panduan Perencanaan Bendungan Urugan terdiri dari beberapa volume

sebagai berikut:

Volume I Survai dan Investigasi

VolumeII : Analisis Hidrologi

VolumeIII: Disain Tubuh Bendungan

Volume IV : Disain Bangunan Pelengkap

Volume V : Pekerjaan Hidromekanikal, Instrumentasi dan Bangunan

Pengelak

Volume II : Analisis Hidrologi ini khusus rnernbahas rnengenai analisis

hidrologi dan sedimentasi yang mencakup :

- Pengolahan Data

- Banjir desain

- Ketersediaan air

- Kapasitas Waduk, dan

- Sedimentasi Waduk

1.2 Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Panduan ini dimaksud untuk memberi petunjuk urnum bagi perencana,

terutama yang belum memiliki banyak pengalaman dalam menyiapkan disain

bendungan.

·
'

D. Tujuan

Agar diperoleh hasil perencanaan bendungan yang la yak teknis/ aman,

ekonomis dan selaras dengan lingkungan.

1.3 Lingkup panduan

- �erlaku untuk penyiapan desain bendungan dengan ketinggian lebih dari

15m atau bendungan dengan ketinggian kurang dari 15rn yang volume

3
waduknya lebih besar dari 500.000 m (SNI-1731-1989-F)

- Panduan tidak berlaku bagi bendungan penampung limbah galian dan

industri.

1
' ·
, ,
· 1 1 1 ' '�1-,,m:-:-, --- .
1 ,11'il:f 1 1.m r
·---;;-·,-.1--·
,
' I! 11· ·m;

Jri!,: 11·,
_JllllLL:L-1.L_: c..311:1 ; Ii Iii: 11, ! I ,
11

- Pariduan juga tidak berlaku, bila terdapat perbedaan dengan ketentuan,

peraturan yang lebih tinggi

1.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan.

Sebelum membuat desain bendungan, harus disadari behwa :

1) Membangun bendungan disamping akan memperoleh rnanfaat, juga

berarti telah mengundang dan menyimpan potensi bahaya.

Bendurigan yanag runtuh akan menimbulkan banjir besar yang

mengancam keselamatan jiwa dan harta benda.

2) Seorang perencana harus berasumsi bahwa kejadian keruntuhan

bendungan dapat menirnpa bendungan mana saja, dan harus dilakukan

upaya-upaya pencagahannya.

3) Seorang perencana perlu mempelajari kejadian berbagai keruntuhan

bendungan, mengkaji potensi penyebab dan model keruntuhan setiap

tipe bendungan agar dalam penyiapan desain dapat diupayakan

r
-----
. 4 ) pencagahan-pencagahannya.

\ Penyiapan disan bendungan, harus dimulai dari "general perspective",

\ -�aru dilanjutkan dengan mendetailkan bagian-bagiannya, bukan

\ 1. sebaliknya. Diasamping itu bendungan dan pondasinya hams ditinjau


'

dalam satu kesatuan fungsi yang bekerja bersama-sama, tidak secara

terpisah-pisah.

sy--·Karena pengaruh faktor alamiah, pembebanan dan mutu pelaksanaan,

zona pada bendungan urugan tidak akan betul-betul homogen seperti

yang diasumsikan dalam disain. Memahami ha! ini, perencana harus

mengainbil langkah-langkah ���ici'iei:uig�n terhadap kekurangan­

kekurangan yang akan terjadi, walaupun berdasar perhitungan mungkin

tidak perlu .

.1.5 Validitas dan keterbatasan

Panduan Perencanaan ini terutama dimaksudkan untuk dipakai sebagai

panduan dalam praktek-praktek perencanaan bendungan yang aman, bagi

rnereka yang berkecirnpung dalam perencanaan bendungan urugan di

Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum/Dorektorat

[enderal Pengmbangan Perdesaan/Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Panduan ini tidak semata-mata membahas mengenai proses desain bendungan,

tetapi juga memberikan petunjuk-pentunjuk yang luas mengenai data-data

pendukung yang harus dikumpulkan.

Sangatlah penting bagi perencana untuk segera terbiasa dengan semua metode

dan pertimbangan-pertimbangan yang mempengaruhi pengumpulan data dan

Anda mungkin juga menyukai