PEKERJAAN KONSTRUKSI
PAKET Optimalisasi SPAM IKK Kota Bau-Bau
ID SIRUP 30964624
SATUAN KERJA Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sulawesi Tenggara
PPK Air Minum
TAHUN ANGGARAN 2022
B. Standar rujukan
Daftar standar rujukan spesifikasi teknis pekerjaan sebagai berikut:
SNI 03 – 2847 - 2002 Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung
SKBI – 1.4.53.1988 Pedomen Beton 1989
SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum – bagian 1 & 2
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena (PE) untuk air
minum
SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
ASTM test B-1557 atau Metode Pemadatan tanah
modified AASHO.
PBI 1971 NI.2. Pekerjaan beton bertulang
SNI 03-2847-2002 Tata cara pengukuran struktur beton
SNI 2049:2015 Semen Portland
SII.0457-81 Agregat Beton, Cara Uji Butiran Ringan
SII.0052-80 Agregat Beton Mutu dan Cara Uji
SII.0456-81 Agregat Kasar Untuk Beton, Cara Uji Butiran Pipih dan
panjang
SII.0087-75 Agregat Kasar Untuk Beton, Cara Penentuan Daya Aus
Gesek, Mempergunakan Bejana Los Angeles
SII.0051-74 Agregat Untuk Aduk Beton, Cara Penentuan Besar Butiran
SII 0013-81 Mutu dan Cara Uji Semen Portland
PUBI-1082 Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia, Th 1982
SNI 6889:2014 Tata Cara Pengambilan Contoh Uji Agregat
SNI 2052:2014 Baja Tulangan Beton
SII.0077-75 Agregat Halus Aduk Beton, Cara Menentukan Kadar Organik
SII.0076-75 Agregat Halus Aduk Beton, Cara Penentuan Butir Halus
Lebih Kecil Dari 50 Mikron.
SII 0784-83 Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton
SNI 2458:2008 tata cara pengambilan contoh beton segar
ASTM C-33 Standart Specification for Concrete Agregates.
C. Persyaratan Bahan
Spesifikasi bahan yang disyaratkan untuk pekerjaan dalam spesifikasi teknis ini diuraikan sebagai berikut:
Jenis Produk Sumber produk Acuan
No. Nama Bahan Spesifikasi Bahan spesifikasi
(Olahan/Alam) (Lokal/Impor)
1.7 PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dari PDAM. Air harus bersih, bebas dari
debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.
Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan rencana.
b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan Konsultan pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk mensuplai kantor
Direksi Lapangan.
c. Segala Biaya atas pemakaian daya dan air di atas adalah beban Kontraktor.
1.8 MENGADAKAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK
a. Pengukuran Tapak kembali.
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan pengawas / Direksi untuk
diminta keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
Kontraktor harus menyediakan waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan pengawas / Direksi selama pelaksanaan Proyek.
Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujuii oleh Direksi.
Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
c. Pemasangan Bouwplank
Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan Bowplank /
pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan bench mark yang
diberikan Konsultan pengawas secara tertulis serta bertanggung jawab atas
ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan
peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.
Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal
tersebut di atas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong serta wajib
memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut
disebabkan referensi tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan pengawas atau wakilnya tidak
menyebabkan tanggung-jawab Pemborong menjadi berkurang.
Pemborong wajib melindungi semua bench mark, dan lain-lain atau seluruh refferensi
dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini.
Bahan dan Pelaksanaan.
- Tiang Bowplank menggunakan kayu meranti ukuran 5/7 dipasang setiap jarak
2.00 m1, sedangkan papan bowplank ukuran 2/20 dari kayu meranti dipasang
datar Water Pass.
- Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m1 dari as
tepi bangunan dengan patok - patok yang kuat, bowplank tidak boleh dilepas /
dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat
dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan trasraam tembok bawah.
2. PEKERJAAN TANAH
2.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pembuangan dan penimbunan kembali lapis atas (top soil), semua pekerjaan
penggalian dan penimbunan termasuk penggalian untuk pekerjaan jalan, saluran air hujan dan
gorong-gorong, pembuangan tanah kelebihan atau material-material lain yang tidak
dikehendaki keluar proyek serta pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan itu yang
disesuaikan dengan gambar-gambar dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semua penggalian dan pekerjaan tanah yang diperlukan harus dilaksanakan menurut kontrak
dan semua hal-hal yang bersangkutan dengan tersebut, harus dilaksanakan sesuai dengan
syarat-syarat dan petunjuk-petunjuk yang diberikan disini.
Syarat-syarat dan petunjuk yang diberikan disini harus diterapkan, kecuali bilamana syarat dan
petunjuk tersebut dirubah secara tertulis oleh Direksi untuk bagian-bagian pekerjaan tertentu.
2.2 Pembersihan
Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan, harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang
mengganggu dan bahan-bahan itu harus dipindahkan dari tempat kerja atau dibuang, kecuali
bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Umumnya hanya pohon-pohon
yang mengganggu bangunan yang dimaksudkan dalam spesifikasi ini yang harus dipindahkan,
sedang pohon-pohon yang disepanjang jalan tetap dibiarkan disuatu tempat selama tidak
mengganggu, dan/atau ditunjuk ditempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi disepanjang tepi
jalan atau batas tanah (right of way) dan tetap menjadi milik Employer. Pagar-pagar, dinding-
dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dan tempat-tempat pekerjaan-pekerjaan harus
dibuang menurut persetujuan Direksi Pekerjaan. Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua
bahan-bahan yang tidak berguna dan peralatan dikumpulkan. Kontraktor diminta untuk memulai
pembersihan jauh sebelum pekerjaan pembangunan dimulai.
Tempat pekerjaan harus bersih dari semak-semak dan rintangan-rintangan lainnya, sedangkan
pohon-pohon atau pagar hidup tidak boleh ditebang atau disingkirkan kecuali yang ada dalam
batas penggalian atau yang jelas diberi tanda gambar bahwa pohon/pagar hidup tadi harus
disingkirkan. Bila disebabkan oleh suatu hal Kontraktor harus melakukan penebangan, maka
Kontraktor harus meminta izin/petunjuk terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan.
Seluruh sisa penggalian yang tidak memenuhi syarat buat penimbunan dan penimbunan
kembali, juga seluruh sisa-sisa puing, reruntuhan-reruntuhan, sampah-sampah harus
disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab
Kontraktor.
3. PEKERJAAN BETON
3.1 Lingkup Pekerjaan
Semua beton yang dikehendaki untuk digunakan bagi semua bangunan dan saluran yang akan
dikerjakan dengan spesifikasi ini dan untuk semua maksud yang berhubungan dan
sebagaimana diminta oleh Direksi harus terdiri dari bahan-bahan yang diperinci disini dan
harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tersebut
disini.
Setiap syarat dan ketentuan tidak termaktub disini sesuai dengan Standar Indonesia untuk
beton NI-2 PBI 1971.
3.2 Bahan
a. Semua Portland harus dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam semen Portland.
b. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan tentang besi beton.
c. Semua pasir dan agregat kasar yang digunakan dalam beton, spesi/mortar dan spesi injeksi
dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan syarat-syarat yang
sudah diterangkan.
d. Air yang dipakai harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan didepan.
Jika tidak ditentukan lain, yang diartikan kekuatan tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan
yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang berisi 15 cm ( 0,06) pada umur 28 hari.
3.4 Pencampuran dan Pengecoran
a. Komposisi/Campuran Beton
Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah., air; semuanya
dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada
kekentalan yang baik/tepat.
Untuk beton mutu “B” campuran yang biasa untuk pekerjaan non structural dipakai
perbandingan dari semen Portland, terhadap pasir dan agregat kasar tidak boleh
kurang dari 1:8. Banyaknya semen untuk tiap m3 sedikitnya harus 225 kg.
Untuk beton 1 : 2 : 3, campuran nominal dari semen Portland, pasir dan kerikil/batu
pecahan harus digunakan dengan perbandingan volume 1:1,5:2,5 atau banyaknya
semen untuk tiap m3 beton minimum harus sampai 325 kg.
Untuk beton 1 : 2 : 3, mutu-mutu lainnya yang lebih tinggi harus dipakai “campuran
yang direncanakan” (job mix formula/design mix). Campuran yang direncanakan
diketemukan dari percobaan-percobaan campuran yang memenuhi kekuatan
karakteristik yang diisyaratkan. Banyaknya semen untuk tiap m3 beton paling tidak
harus 325 kg.
Tingkat agregat yang kasar untuk kelas II-derajat K125 dan untuk kelas II-derajat K
175 – beton harus berada dalam batas yang telah ditentukan diatas dan kontraktor
harus memperoleh derajat yang patut, bila perlu akan dites oleh Direksi Pekerjaan,
dengan mengkombinasikan ukuran agregat yang proporsional agar didapat derajat
yang patut.
Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai
pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus dipakai dari waktu selama berjalannya pekerjaan,
demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.
Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar
beton yang dihasilkan, juga mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan, awet dan
kekuatan yang dikehendaki, dengan tidak memakai semen terlau banyak.
Faktor air semen dari beton (Tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak boleh
melampaui 0,55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan melampaui 0,60 (dari
beratnya) untuk kelas lain-lainnya. Pengujian beton dilakukan Direksi Pekerjaan dan
perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk tujuan atau penghematan yang
dikehendaki, kegairahan bekerja, kepadatan, kekedapan, awet atau kekuatan dan
Kontraktor tidak berhak atas penambahan kompensasi disebabkan perubahan yang
demikian.
Kubus 15 x 15 x 15 cm 1.00
Kubus 20 x 20 x 20 cm 0.95
Silinder 15 x 30 cm 0.83
4.1.2 Fitting
Semua fitting baja / steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan dan harus didisain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya.
4.1.3 Sambungan
a. Lengkungan dan pipa baja yang akan dipasang di tanah harus mempunyai satu ujung pipa
polos. Ujung pipa yang lain harus berbentuk socket menurut DIN 2461 atau mempunyai
selongsong luar yang dilas. Selongsong luar harus dari mutu Schedule 40 atau standard
yang setara. Selongsong ini boleh dipotong dari pipa yang sesuai atau dibuat dari strip
baja karbon. Tebal dinding dan panjang selongsong minimal harus sesuai dengan tebal
minimal pipa.
b. Pipa-pipa baja yang akan dipasang diatas tanah dapat dilas menumpu atau disambung
dengan flens menurut pilihan kontraktor.
4.1.4 Alat-alat Bantu
Reducer (tapers) harus bertipe konsentris kecuali untuk bagian penyedot pipa dimana harus
dipakai reducer eksentris. Panjang semua reducer minimal harus 3 x selisih diameter ujung
yang besar dengan yang kecil. Tebal dinding reducer minimal harus sama dengan diameter
pipa baja yang lurus pada ujung yang diameternya lebih besar dimana reducer dipasang.
4.1.5 Lapisan Dalam Pipa Baja
Pelapisan Pipa Perlindungan Luar Untuk Pipa Galvanis.
a. Pipa dilapis seng dengan cara dicelup ke dalam larutan seng panas (hot dip galvanizing)
atau tanpa lapisan yang digunakan untuk penyaluran air.
b. Permukaan lapisan seng pada Pipa Galvanis harus merata dan tidak boleh ada yang
tidak terlapisi dan harus memperlihatkan warna seng yang seragam.
c. Untuk pipa yang dilapis seng, komposisi kimia bahan baku pelapis harus berkadar seng
(Zn) minimum 98,5%.
Penandaan
Pada bagian luar untuk setiap pipa dan accessories harus ditandai dengan:
a. Logo/merek pabrik pembuat
b. Kelas (Lgh = tipis, Med = medium dan Hvy = tebal)
c. Diameter nominal
d. Panjang
4.2 Pipa HDPE
4.2.1 Kriteria Perencanaan
a. Pipa HDPE harus memiliki kualitas dengan kelas PE 100, S-5, SDR-11, PN-16 dan sesuai
dengan yang disyaratkan dalam SNI 4829.2:2015
b. Bahan baku untuk membuat pipa HDPE harus sesuai dengan SNI 4829.1, bahan baku
pipa untuk saluran air minum terbuat dari material polietilena bermassa tinggi, baik
natural atau kompon.
c. Pemasok bertanggung jawab bila ada kegagalan dalam pengujian unsur bahan pipa yang
dilaksanakan oleh laboratorium independen.
4.2.2 Sambungan
Sambungan pipa HDPE untuk saluran air minum mengacu standard SNI 4829.5.2012
tentang Sistem perpipaan plastik – Pipa polietilena (PE) dan fitting untuk sistem penyediaan
air minum bagian 5 Kessesuaian penggunaan dalam sistem.
a. Sambungan Electrofusion
Sambungan antara satu soket PE atau fiting saddle dan pipa atau fiting dengan ujung
spigot, disambungkan dengan pemanasan fiting electrofusion dengan efek joule dari
elemen pemanas yang terdapat pada permukaan sambungan, yang akan menyebabkan
bahan yang berdampingan akan meleleh dan pipa serta fiting akan menyatu.
b. Sambungan Butt Fusion
Penyambungan dilakukan dengan menempelkan ujung pipa yang rata pada pelat
pemanas sampai bahan PE mencapai suhu fusion, kemudian alat pemanas yang
dipindahkankan dan bagian pipa yang melunak ditempelkan dan ditekan satu sama lain.
c. Sambungan Saddle Fusion
Penyambungan dilakukan dengan memanaskan permukaan lengkung dari saddle dan
permukaan luar dari pipa dengan menempelkannya pada alat pemanas sampai bahan
PE mencapai suhu fusion, segera pindahkan plat pemanas dan menekankan kedua
permukaan ujung pipa yang melunak satu sama lain.
d. Sambungan Secara Mekanis
Menyambung pipa PE dengan pipa PE lainnya atau dengan elemen lainnya dalam satu
sistem perpipaan yang umumnya menggunakan kompresi dengan tujuan agar pipa
memiliki kuat tekan dan resistensi serta tidak bocor saat menahan beban akhir
e. Penandaan (Marking)
Masing-masing pipa HDPE, fitting dan accesories harus mempunyai tanda pabrik
pembuat, tahun pembuatan, diameter nominal (DN), kelas pipa dan tekanan nominalnya
(PN), kata “PE” pada bahan pipa.
f. Penyerahan
Pemasok harus menyediakan bagi Pihak Pembeli dokumen-dokumen berikut :
Suatu catatan aktual tentang pengujian dan inspeksi yang diterima oleh Pihak
Pembeli yang hasilnya sesuai dengan standard yang diterima.
Gambar pipa dan sambungan secara rinci (shop drawing).
Hasil test kekerasan dan daya rentang.
Hasil test hidrostatik.
Laporan pengujian material gasket karet.
g. Pembayaran dan Penyerahan Barang
Harga satuan atau lump sum untuk pemasokan pipa dan fitting harus termasuk material
pelengkap seperti baut, mur, washer, rubber rings, seals, grease dan material-material
lain dalam jumlah yang cukup.
H. Pekerjaan Utama
Daftar item pekerjaan utama adalah sebagai berikut:
1 Pekerjaan Perpipaan
2 Pengadaan & Pemasangan Fitting dan Accessories
3 Pekerjaan Sambungan Rumah (SR)
4 Penyelenggaraan K3 Kontruksi
5 Pembenahan dan Pembersihan Unit Produksi
Pekerjaan Beton Thrust Block
1 Pekerjaan Beton Thrust Block (Beton Pemberat)
J. Personil Manajerial
Kebutuhan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
Kualifikasi
Jumlah
Posisi
Tingkat Status Orang
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Tenaga
A. Tenaga Manajerial yang dipersyaratkan pada saat Pelaksanaan Pekerjaan
1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE dia 250 mm (Pergantian Jalur Laut)
2 Pengadaan dan Pemasangan Pipa GI dia 150 mm (Tapping Ke Lippo)
Pekerjaan Beton Thrust Block (Beton Pemberat)
1 Pekerjaan beton bertulang (Thrust Block)
L. Identifikasi bahaya dan penetapan risiko keselamatan konstruksi
1. Daftar jenis pekerjaan dan identifikasi bahaya
2. Dari uraian jenis pekerjaan dan jenis bahaya di atas, dipilih satu jenis pekerjaan dan satu identifikasi bahaya yang memiliki tingkat resiko paling tinggi
untuk menjadi persyaratan evaluasi tender sebagai berikut:
No Jenis/Item Pekerjaan Uraian Identifikasi Bahaya
1 Pekerjaan Perpipaan Tertimpa benda/material
Uraian spesifikasi teknis ini telah direview untuk selanjutnya ditetapkan menjadi bagian dalam Dokumen
Persiapan Pengadaan.